karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../makalah-daun-kunyit_2d1_kel-4.docx · web viewtanaman...

46
TUGAS MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ORGANIK MASERASI DAUN KUNYIT Disusun Oleh: 1. Agus Nugroho 136596 2. Aprilia Ayu Kirana Putri 136618 3. Dinda Ayu Ramadhani 136658 Kelas : 2D 1 Kelompok : 4 Kementrian Perindustrian RI Page | 1

Upload: truongdan

Post on 15-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

TUGAS MAKALAH

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ORGANIK

MASERASI DAUN KUNYIT

Disusun Oleh:

1. Agus Nugroho 136596

2. Aprilia Ayu Kirana Putri 136618

3. Dinda Ayu Ramadhani 136658

Kelas : 2D1

Kelompok : 4

Kementrian Perindustrian RI

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri

POLITEKNIK AKA Bogor 2015

Page | 1

Page 2: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………1

1.TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………...….2

1.1.Taksonomi kunyit…………………………………………………………...2

1.2.Manfaat kunyit……………………………………………………………….4

1.3.Kandungan Senyawa Kunyit………………………………………………...7

2.TEKNIK MASERASI………………………………………………………..10

3.SKRINING FITOKIMIA…………………………………………………….13

4.UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN ANTIMIKROBA ANTIKANKER……..15

5.HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………22

6.KESIMPULAN………………………………………………………………30

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..……31

Page | 2

Page 3: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

1. TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Taksonomi

Indonesia kaya akan herba obat. Salah satu yang populer digunakan

masyarakat kita adalah kunyit atau biasa juga dikenal dengan nama kunir. Herba

yang satu ini biasa digunakan dalam dunia pengobatan dan juga kuliner. Tanaman

multiguna ini memang penting. Kunyit dikenal dengan nama latin Curcuma

domestica val. Nama daerah untuk kunyit yaitu kunir, koneng, koneng temen

(Sunda), kunyit (Aceh), kuning (Gayo), kuning, unik (Batak), kunyit (Melayu),

cahang (Dayak), kunyit, janar (Banjar), kunir, kunir betis, temu kuning

(Jawa), konye, temu koneng (Madura), kunyik (Sasak), huni (Bima), unyi

(Bugis), kumino, unin, unine, uninum (Ambon), rame, kandeifu, nikwai,

mingguai, jaw (Irian), kunyir (Lampung), kunidi (Sulawesi Utara)

Gambar Akar dan Serbuk Akar Kunyit

Tabel Taksonomi Tanaman Kunyit

Kerajaan Plantae

Divisi Spermatophyta

Sub Divisi Angiospermae

Kelas Monocotyledoneae

Ordo Zingiberales

Familia Zingiberaceae

Genus Curcuma

Spesies Curcuma domestica Val

Page | 3

Page 4: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

1.1.1 Morfologi Tanaman

Secara umum, kunyit memiliki ciri-ciri antara lain memiliki cabang dengan

ketinggian antara 10 sampai 100 cm. Tanaman kunyit adalah tanaman

berumur panjang dengan daun besar berbentuk elips, 3-8 buah, panjang

sampai 85 cm, lebar sampai 25 cm, pangkal daun meruncing, berwarna hijau

seragam. Batang semu berwarna hijau atau agak keunguan, tinggi sampai

1,60 meter. Bagian batangnya tidak berupa batang berkambium melainkan

batang semu yang tegak dan cenderung bulat. Batang tersebut membentuk

rimpang, berwarna hijau bercampur kuning dan tersusun atas pelepah-pelepah

daun dengan tekstur yang lunak.

Sementara itu bagian daun memiliki bentuk yang lanset atau bulat telur. Ukuran

panjangnya bisa mencapai 40 cm. Sementara itu lebarnya antara 8 sampai 12,5

cm. Daun tersebut merupakan daun tunggal dengan tulang menyirip dan warna

hijau yang cenderung pucat. Dari klasifikasi kunyit di atas, kita juga bisa

mengetahui bahwa bunga pda kunyit merupakan jenis bunga majemuk dengan

rambut juga sisik yang terletak di pucuk batang semunya.

Perbungaan muncul langsung dari rimpang, terletak di tengah-tengah batang,

ibu tangkai bunga berambut kasar dan rapat, saat kering tebalnya 2-5 mm,

panjang 16-40 cm, daun kelopak berambut berbentuk lanset panjang 4-8 cm,

lebar 2-3,5 cm, yang paling bawah berwarna hijau, berbentuk bulat telur,

makin ke atas makin menyempit dan memanjang, warna putih atau putih

keunguan, bagian ujung berbelah-belah, warna putih atau merah jambu.

Bentuk bunga majemuk bulir silindris. Mahkota bunga berwarna putih.

Bagian di dalam tanah berupa rimpang yang mempunyai struktur berbeda

dengan Zingiber (yaitu berupa induk rimpang tebal berdaging, yang

membentuk anakan, rimpang lebih panjang dan langsing) warna bagian

dalam kuning jingga atau pusatnya lebih pucat.

Page | 4

Page 5: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

1.1.2. Ekologi dan Penyebaran

Tanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan,

Taiwan, Indonesia, dan Filipina. Tanaman kunyit tumbuh dengan baik di

tanah yang baik tata pengairannya, curah hujan yang cukup banyak dan di

tempat yang sedikit kenaungan, tetapi untuk menghasilkan rimpang yang

lebih besar dan baik ditanam di tempat yang terbuka.

1.2. MANFAAT KUNYIT

1.2.1. Kunyit Sebagai Obat Tradisional

Kunyit mempunyai khasiat sebagai jamu dan obar tradisional

untuk berbagai jenis penyakit mempunyai peranan sebagai

antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba, antipikun, dan antiracun,

Secara tradisional kunyit sering digunakan oleh masyarakat di berbagai

negara . Jamu pada prinsipnya bermakna ”obat kuat” atau “obat seluruh”

serta adalah sistem pengobatan lokal yang datang dari indonesia. Kunyit

yaitu bahan jamu alami yang sudah dipakai sejak masa dahulu.

Di beberapa negara scperti di Madagaskar, Cina, India, dan

Yunani, kunyit sering digunakan sebagai antiparasit, anti-infeksi,

antiperiodik, astringen, diuretik, perangsang, dan tonik. Selain itu juga

sebagai obat luka, sakit perut, penyakit hati, dan gangguan saluran

kencing

1.2.2. Kunyit sebagai rempah-rempah

Kunyit merupakan salah satu rempah yang biasa dijadikan bumbu dapur.

Hampir setiap masakan lezat dari Indonesia tidak luput dari kunyit sebagai

bumbunya. Selain dijadikan sebagai bumbu masak, kunyit yang memiliki nama

latin Curcuma Domestica Val ini juga sering dijadikan jamu dan bahan ramuan

obat tradisional.

Daun kunyit merupakan bumbu dapur yang diambil dari daun tumbuhan

kunyit. Bumbu ini banyak digunakan dalam beberapa jenis masakan Indonesia,

Page | 5

Page 6: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

terutama di dapur Sumatera. Kegunaannya adalah memberi rasa gurih dengan

aroma khas yang lembut. Cara penggunaannya dalam masakan adalah dengan

mencampurkan daun kunyit segar ke dalam masakan, baik yang masih utuh

maupun diiris tipis terlebih dahulu. Beberapa masakan yang sering menggunakan

daun kunyit adalah aneka gulai, aneka kalio, rendang, dan sebagainya.

Tanaman kunyit dapat dengan mudah dibudidayakan di halaman rumah

karena ia dapat tumbuh di hampir seluruh tempat di Indonesia. Anda juga dapat

memeprolehnya di pasar-pasar tradisional dengan mudah

1.2.3. Mengurangi kanker karena memiliki kandungan anti-kanker

kunyit juga punya potensi menambah jumlah antioksidan didalam

tubuhKunyit punya potensi didalam penyembuhan kanker. Pada penderita kanker,

beberapa sel kanker menjalar melewati pembuluh darah ( metastasis ) serta

jaringannya jadi tumor. Angiogenesis juga berlangsung, yakni perkembangan

pembuluh darah baru yang menyebar ke arah tumor untuk suplai nutrien, oksigen

serta sirkulasi kotoran. Kurkumin menyembuhkan kanker hambat laju

perkembangan pembuluh-pembuluh darah baru tersebut

1.2.4. Memperlambat proses penuaan

penyakit pikun bisa diperlambat dengan kerap konsumsi kunyit didalam

makanan. Penyakit alzheimer yaitu di antara penyakit pikun yang berlangsung

biasanya pada umur tua, saat kapasitas fisik otak menyusut. Kunyit punya potensi

memperpanjang periode waktu abilitas kognitif otak. Sebagian penelitian

menunjukkan bahwa manula di asia yang kerap mengonsumsi kare ( curry ) yang

memiliki kandungan kunyit mempunyai daya ingatan yang tambah baik dari pada

manula di benua yang lain.

Page | 6

Page 7: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

1.2.5. Menyembuhkan Penyakit

Kunyit untuk mengobati berbagai jenis penyakit, seperti pcnyakit yang di

sebabkan oleh milcroba parasit, gi gitan serangga, penyakit mata, cacar, sakit

perut (diare, sembelit, kembung), gangguan pencernaan, gangguan hati,

asma, menghilangkan gatal-gatal dan penyakit kulir lain, mengurangi rasa

nyeri dan sakit pada penderita rematik arthritis.

Karakter analgesik alami kunyit bekerja hambat cox-2 yang mencetuskan

rasa nyeri. Dengan karakter analgesik serta antiinflamasinya, kunyit bisa

menyembuhkan artritis serta rheumatoid artritis. Bagian yang sering dimanfaatkan

sebagai obat adalah rimpang; untuk, antikoagulan, antiedemik, menurunkan

tekanan darah, obat malaria, obat cacing, obat sakit perut,

Kurkumin juga berkhasiat mematikan kuman dan menghilangkan rasa

kembung karena dinding empedu dirangsang lebih giat untuk mengeluarkan

cairan pemecah lemak. Minyak atsiri pada kunyit dapat bermanfaat untuk

mengurangi gerakan usus yang kuat sehingga mampu mengobati diare. Selain itu,

juga bisa digunakan untuk meredakan batuk dan anti kejang. Kunyit membantu

menyembuhkan luka lebih cepat, sebagai antiseptic alami dan mencegah leukemia

1.2.6. Meningkatkan kekebalan tubuh

Kurkumin, senyawa fenolik alami pada kunyit, berguna untuk menambah

kekebalan tubuh dan mengelola berat badan secara efektif

1.2.7. Membantu melawan gangguan kulit.

Kunyit memiliki kegiatan antiseptik yang bisa menyingkirkan gatal-gatal

serta infeksi bakteri seperti jerawat. Kunyit juga dipakai oleh industri kosmetik

didalam cream tabir surya, product hair removal serta perawatan bekas luka,

menyembuhkan pigmentasi, melembabkan kulit, menyembuhkan memar dan

menyembuhkan luka.

Page | 7

Page 8: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

1.2.7. Membersihkan kulit wajah, membuat lebih bersinar dan cerah

Kunyit didalam jamu atau bahan lulur dipakai oleh beberapa wanita untuk

mencerahkan warna kulit dan membuatnya lebih sehat, halus serta mulus.

1.3. Kandungan Senyawa

Kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah sebagai

berikut:

1.3.1. Zat warna kurkuminoid

Kurkumin (1,7-bis(4′ hidroksi-3 metoksifenil)-1,6 heptadien, 3,5-dion merupakan

komponen penting dari Curcuma longa Linn. yang memberikan warna kuning

yang khas (Jaruga et al., 1998 dan Pan et al., 1999). Kurkumin termasuk golongan

senyawa polifenol dengan struktur kimia mirip asam ferulat yang banyak

digunakan sebagai penguat rasa pada industri makanan Kurkuminoid merupakan

suatu senyawa diarilheptanoid 3-4%. Kandungan kurkuminoid berkisar antara

3,0 - 5,0%, yang terdiri dari kurkumin dan turunannya yaitu deme

toksikurkumin dan bisdemetoksi kurkumin. Kurkuminoid berbentuk

kristal prisma atau batang pendek, membentuk emu lsi atau tidak Larnt

dalam air, dan mudah larut dalam aseton, etaool, metanol, bensen, dan

khloroform. Degradasi kurkumin tergantung pada pH dan berlangsung lebih cepat

pada kondisi netral-basa. Senyawa tersebut memberikan fluorsensi warna

kuning, jingga, sampai jingga kemerahan yang kuat di bawah sinar ultra

violet yang tidak stabil jika kcna sinar matahari dan menjadi stabil apabila

dipanaskan.

Serbuk kering rhizome (turmerik) mengandung 3-5% kurkumin dan dua senyawa

derivatnya dalam jumlah yang kecil yaitu desmetoksi kurkumin dan

bisdesmetoksikurkumin, yang ketiganya sering disebut sebagai kurkuminoid.

Page | 8

Page 9: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid

yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10%

dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat-zat bermanfaat lainnya

seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton,

sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,Zingiberen25%, felandren , sabinen , borneo

l dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak1-

3%, Karbohidrat sebanyak3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan

garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.

1.3.2. Minyak atsiri

Minyak atsiri terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron

(aril-turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron), kurlon kurkumol, atlanton,

bisabolen, seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen. Senyawa utama

yang terkandung dalam rimpang kunyit adalah kurkuminoid dan minyak atsiri.

Kandungan minyak at siri rimpang kunyit berkisar autara 2,5 - 6,0%,

yang terdiri dari komponen arnuneron, alfa dan beta tumeron, tumerol, alfa

atlanton, beta kariofilcn, linalol, 1,8 sineol, zingi beren, dd felandren, d-

sabinen, dan borneol. Aroma khas kunyit yaitu dari minyak atsiri yang memiliki

kandungan alkohol seskuiterpen.

1.3.3. Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar

1.3.4. Antioksidan

Antioksidan adalah suatu sonya wa yang dapat menangkal

scnyawa scnyawa radikal bebas. Kunyit di nyatakan dapat mencegah

kerusakan akibat scnyawa radikal bcbas tcr sebut. Secara in-vitro

tclah dibukti kan bahwa kurkuminoid kunyit dapat mcnghambat proses

peroksi dasi lcmak pada bati tikus. Kurku min dilaporkan mcrupakan

antiok sidan yang kuat yang daya antiok sidannya dinyatakan 8 kali

lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E. Daya antioksidan dari

kurkumin mungkin sebagai penetral senyawa radikal bebas,

Page | 9

Page 10: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

penghambat enzirn rcaksi oksidasi seperti sirok rom P-450, menyetop

tchelating atau disarming) proses oksidasi dari ion logam seperti Fe,

memadamkao (quencing) oksigen, sehingga tidak tersedia untuk reaksi

oksidasi.

1.3.5. Antitumor dan antikanker

Secara in-vitro, senyawa kurkumin yang terkandung dalam

rimpang kunyit bersifat iiotoksik yang dapat menghambal proliferasi

scl-sel kan kcr dan dapat mcngurangi dan menghilangkan bau, rasa gatal

dan nyeri. cairan eksudat yang keluar dari luka, dan mengurangi

ukuran luka dad kanker. Oleh karcna itu, kunyit memungkinkan untuk

di gunakan scbagai antiradang yang berguna dalam terapi pcngobatan

tumor dan kanker. Kurkumin juga dapat berpotensi untuk diguna

kan sebagai Cox-Z inhibitor sintetik karena dapat mengharnbat Cox-2

enzymes, sehingga dapar digunakan untuk mengobati penyakit kanker,

rematik, arthritis, gout, dan inflamasi.

Page | 10

Page 11: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

2.TEKNIK MASERASI

2.1.Maserasi

Istilah maceration berasal dari bahasa latin macerare, yang artinya adalah

“merendam”. Maserasi merupakan proses ekstraksi paling tepat dimana obat yang

sudah halus memungkinkan untuk direndam dalam pelarut sampai meresap dan

melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan terlarul di

dalamnya (Ansel, 1989). Maserasi merupakan cara penyarian yang paling

sederhana yang dilakukan dengan meredam serbuk simplisia dalam cairan penyari

selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya, dimana

cairan penyari akan masuk kedalam sel melewati dinding sel (Sudjadi, 2008).

Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung

komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung

benzoin, tiraks dan lilin. Pada teknik maserasi, cairan penyari akan masuk

kedalam sel melalui dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan

konsentrasi antara larutan didalam sel dan diluar sel. Larutan yang konsentrasinya

tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi

rendah melalui proses difusi. Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi

keseimbangan konsentrasi antara larutan didalam sel dan diluar sel. Selama proses

maserasi, dilakukan pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari.

Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. (Gandjar dan

Rohman, 2007)

Kecuali dinyatakan lain, maserasi dilakukan sebagai berikut: sepuluh bagian

simpilisia atau campuran simplisia dengan derajat halus yang cocok dimasukkan

di dalam bejana, lalu dituangi 75 bagian penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5

hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk. Setelah 5 hari campuran tersebut

diserkai, diperas, dicuci ampasnya dengan cairan penyari secukupnya hingga

diperoleh 100 bagian. Lalu maserat dipindah dalam bejana tertutup dan dibiarkan

di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari, maserat disaring. Kemudian

maserat disuling atau diuapkan pada tekanan rendah pada suhu tidak lebih dari 500

hingga konsistensi yang dikehendaki. Maserat dipanasi pada suhu 900 untuk

mengendapkan protein agar sediaan tahan lama (Anief, 1997).

Page | 11

Page 12: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

Keuntungan dari metode ini yaitu unit alat yang dipakai sederhana, (hanya

dibutuhkan bejana perendam), biaya operasionalnya relatif rendah. prosesnya

relatif hemat penyari, tanpa pemanasan. Kelemahan dari metode ini yaitu proses

penyariannya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi sebesar

50% saja, prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari (Kusmardiyani dan

Nawawi, 1992).

2.2.Ekstraksi Dengan Metode Maserasi

Daun kunyit yang segar dikering anginkan. Masing-masing sampel

diblender kering hingga menjadi simplisia. Simplisia direndam dalam metanol

selama 3 hari pada suhu ruangan. Maserat kemudian disaring, filtrat dipisahkan

dan ampasnya direndam kembali ke dalam metanol yang baru, maserasi diulangi

sebanyak ± 5 kali hingga diperoleh maserat berwarna jernih. Filtrat yang

diperoleh dipekatkan dalam rotary evaporator ( 40 oC) atau pada suhu didih

(Ginting, 2008), hingga diperoleh ekstrak kental pada masing-masing sampel.

Ekstrak kental dimasukkan ke dalam botol vial dan dikeringkan dalam desikator

hingga diperoleh ekstrak kering. Ekstrak metanol yang kering sebanyak 1,4 g dari

masing-masing tanaman dicampur dengan 2 mL dimethilsulfoxyde (DMSO)

sehingga diperoleh larutan induk dengan konsentrasi 70 % lalu dilakukan

pengenceran untuk mendapatkan ekstrak 60, 50, 40, 30, 15, 10 dan 5 %. Ekstrak

yang diperoleh disimpan dalam botol vial pada suhu refrigerator.

2.3. Metoda Pemisahan

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan

atau memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai

susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium

maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat

murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai

pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel

(analisis laboratorium).

Page | 12

Page 13: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi

dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan

kompleks.

Metode Pemisahan Sederhana

Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu

tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif

sederhana.

Metode Pemisahan Kompleks

Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja,diantaranya

penambahan bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi

kimia yang diperlukan.Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih

metode sederhana.

Page | 13

Page 14: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

3.SKRINING FITOKIMIA

Sebelum melakukan isolasi terhadap suatu senyawa kimia yang diinginkan

dalam suatu tumbuhan maka perlu dilakukan identifikasi pendahuluan kandungan

senyawa metabolit sekunder yang ada pada masing-masing tumbuhan, sehingga

dapat diketahui kandungan senyawa yang ada secara kualitatif dan mungkin juga

secara kuantitatif golongan senyawa yang dikandung oleh tumbuhan tersebut

(Darwis, 2000)

Skrining fitokimia merupakan langkah awal yang dapat membantu untuk

memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung dalam

tanaman yang sedang diteliti serta ada atau tidaknya senyawa kimia tertentu dalam

tumbuhan tersebut yang dapat dikaitkan dengan aktivitas biologinya. Secara

umum dapat dikatakan bahwa metodenya sebagian besar merupakan reaksi

pengujian warna dengan suatu pereaksi warna. (Kristanti dkk., 2008).

Skrining fitokimia merupakan analisis kualitatif terhadap senyawa-senyawa

metabolit sekunder. Suatu ekstrak dari bahan alam terdiri atas berbagai macam

metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas biologinya. Senyawa-senyawa

tersebut dapat diidentifikasi dengan pereaksi-pereaksi yang mampu memberikan

ciri khas dari setiap golongan dari metabolit sekunder (Harborne, 1987).

Berbagai metode yang dapat digunakan untuk identifikasi metabolit sekunder

yang terdapat pada suatu ekstrak antara lain:

3.1. Identifikasi senyawa fenolik

Identifikasi adanya senyawa fenolik dalam suatu cuplikan dapat

dilakukan   dengan pereaksi besi (III) klorida (FeCl3) 1% dalam etanol. Adanya

senyawa fenolik ditunjukkan oleh timbulnya warna hijau, merah ungu, biru atau

hitam yang kuat (Harborne, 1987).

3.2. Identifikasi senyawa golongan saponin (steroid dan terpenoid)

Saponin  adalah  suatu  glikosida  yang  larut  dalam  air  dan  mempunyai

karakteristik  dapat   membentuk   busa   apabila   dikocok,   serta   mempunyai

kemampuan menghemolisis sel darah merah. Saponin mempunyai toksisitas yang

tinggi.  Berdasarkan  strukturnya  saponin  dapat dibedakan  menjadi  dua  macam

Page | 14

Page 15: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

yaitu  saponin  yang  mempunyai  rangka  steroid  dan  saponin yang  mempunyai

rangka  triterpenoid.  Berdasarkan  pada  strukturnya  saponin  akan  memberikan

reaksi  warna  yang  karakteristik  dengan  pereaksi  Liebermann-Buchard  (LB)

(Harborne, 1987).

3.3.Identifikasi senyawa golongan alkaloid

Alkaloid   merupakan   senyawa   nitrogen   yang   sering   terdapat   dalam

tumbuhan.  Atom   nitrogen   yang   terdapat   pada   molekul   alkaloid   umumnya

merupakan  atom  nitrogen  sekunder  ataupun  tersier  dan  kadang  terdapat  

sebagai atom nitrogen kuarterner (Harborne, 1987). Salah satu pereaksi untuk

mengidentifikasi adanya alkaloid menggunakan  pereaksi  Dragendorff  dan

pereaksi Mayer.

3.4.Identifikasi golongan antraquinon

Antrakuinon merupakan suatu glikosida yang  di dalam tumbuhan biasanya

terdapat sebagai turunan antrakuinon terhidloksilasi, termitilasi, atau

terkarboksilasi.  Antrakuinon  berikatan  dengan gula  sebagai  o-glikosida  atau

sebagai  C glikosida.  

Turunan  antrakuinon  umumnya  larut  dalam air  panas  atau dalam

alcohol encer.   Senyawa   antrakuinon   dapat   bereaksi   dengan   basa

memberikan warna ungu atau hijau (Harborne, 1987).

Page | 15

Page 16: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

4. Uji Aktifitas Antioksidan Antimikroba dan Antikanker

Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan hasil pertanian dan

tanaman herbal. Sumber daya alam yang dimiliki telah memberikan manfaat

dalam kehidupan sehari-hari disamping sebagai bahan makanan juga

dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penelitian mengenai tanaman – tanaman

herbal yang memiliki aktivitas antibakteri telah dilakukan untuk mengurangi efek

samping penggunaan bahan kimia dalam produk hasil pertanian dan peternakan.

Tanaman herbal tersebut diantaranya kunyit, kunyit putih, temulawak dan

temuireng.

Kunyit mengandung senyawa aktif yaitu kurkumin yang berperan sebagai

antitumor, antibakteri dan antioksidan. Kurkumin berwarna kuning alami dan

termasuk kelompok senyawa polifenol yang dapat menyebabkan denaturasi

protein dan merusak membran sel. Kunyit putih merupakan tanaman herbal yang

potensial dan banyak diteliti untuk pengobatan kanker. Temulawak memiliki

khasiat sebagai antiinflamasi, antioksidan dan antitumor. Kurkumin yang terdapat

dalam rimpang temulawak efektif sebagai antibakteri Escherichia coli dengan

konsentrasi 100% dalam uji Kadar Hambat Minimum. Rimpang temuireng

merupakan salah satu tanaman tradisional yang sering digunakan untuk

menambah nafsu makan dan memacu pertumbuhan. Temuireng memiliki aktivitas

antibakteri terhadap Bacillus subtilis, Staphylococcus epidermidis. Escherichia

coli dan Pseudomonas aeruginosa.

Berdasarkan latar belakang diatas diperlukan penelitian lebih lanjut

mengenai aktivitas antibakteri dari tanaman herbal tersebut terhadap bakteri dalam

tubuh ternak. Escherichia coli merupakan bakteri terbanyak yang terdapat di

saluran pencernaan ternak terutama unggas dengan jumlah 104 – 105 CFU/ml. E.

coli merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi dalam saluran pencernaan.

Pada beberapa kasus, e. coli adalah bakteri yang paling banyak menimbulkan

infeksi saluran cerna. Tingginya angka kejadian ini disebabkan karena keadaan

higienis makanan, minuman dan air yang dikonsumsi kurang baik, serta

dipengaruhi oleh higienis lingkungan sekitar.

Page | 16

Page 17: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

4.1. MATERI DAN METODE

Materi

Materi yang digunakan dalam penelitian terdiri dari peralatan dan bahan.

Peralatan yang digunakan ialah peralatan uji antibakteri seperti cawan petri,

tabung reaksi, erlenmeyer, inkubator, timbangan ohaus, mikropipet 1 ml, autoklaf,

waterbath dan magnetic stirrer. Bahan yang digunakan adalah akuades, ekstrak

kunyit, kunyit putih, temulawak, temuireng, bakteri Escherichia coli dan media

uji antibakteri Mueller Hinton Agar (MHA).

Metode

Metode penelitian adalah metode laboratorium dengan menggunakan

rancangan acak lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan sebagai

berikut :

A0 : Akuades

A1 : Antibiotik (tetrachlor)

A2 : Ekstrak kunyit

A3 : Ekstrak kunyit putih

A4 : Ekstrak temulawak

A5 : Ekstrak temuireng

Prosedur uji diameter zona hambat

Persiapan bahan dimulai dengan menyiapkan ekstrak herbal (kunyit, kunyit putih,

temulawak dan temuireng). Prosedur selanjutnya ialah sterilisasi alat dan media

MHA. Alat dan media yang digunakan uji antibakteri disterilisasi menggunakan

autoklaf dengan suhu 121 ºC dalam waktu 30 menit. Selanjutnya uji diameter

zona hambat bakteri Escherichia coli dilakukan menggunakan metode difusi

sumur agar. Langkah berikutnya adalah mengikuti prosedur kerja uji diameter

zona hambat dan dilanjutkan dengan uji KHM.

Page | 17

Page 18: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

Prosedur uji KHM

Langkah-langkah uji KHM adalah:

1. Menyiapkan larutan ekstrak sebanyak 1 g kemudian diencerkan dengan aquades

10 ml dan ditambahkan larutan tween 80 sebanyak 100 μL (b/v).

2. Menyiapkan tabung reaksi sebanyak 7 tabung terdiri dari 6 tabung untuk

perlakuan dan 1 tabung untuk kontrol.

3. Tabung reaksi 1 diisi 1 ml bakteri uji dengan konsentrasi 106bakteri/ml tanpa

pencampuran

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh ekstrak herbal terhadap zona hambat bakteri Escherichia coli

Ekstrak herbal merupakan nutrisi yang diberikan kepada ternak yang berasal dari

bahan – bahan alami dan berfungsi meningkatkan penampilan produksi dan

kesehatan ternak. Ekstrak herbal yang digunakan dalam penelitian ialah kunyit,

kunyit putih, temulawak dan temuireng. Keempat bahan ini digunakan karena

memiliki zat aktif berupa kurkumin yang berfungsi sebagai antibakteri.

Antibakteri merupakan senyawa kimia khas yang dihasilkan oleh organisme hidup

dalam konsentrasi rendah serta dapat menghambat proses penting didalam suatu

mikroorganisme. Hasil penelitian pengaruh ekstrak herbal terhadap zona hambat

bakteri Escherichia coli dapat

Berdasarkan Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa diameter zona hambat terluas

adalah antibiotik tetrachlor (tetrasiklin + eritromisin) dan ekstrak herbal yang

terbaik adalah kunyit. Diamater zona hambat terlihat dari zona bening di sekitar

lubang. Jika semakin luas zona bening maka semakin besar suatu bahan dalam

menghambat pertumbuhan bakteri. Tabel 1 menunjukkan bahwa ekstrak herbal

kunyit memiliki diameter zona hambat tertinggi dibandingkan dengan ektrak

kunyit putih, temulawak dan temuireng. Hal ini menandakan bahwa aktivitas

Page | 18

Page 19: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

antibakteri kunyit paling tinggi dibandingkan ekstrak herbal lain meskipun

nilainya masih rendah dibandingkan antibiotik. Uji diameter zona hambat

dilakukan dengan metode difusi sumuran yaitu membuat lubang pada media

Muller Hinton Agar yang sudah padat dan diinokulasi dengan bakteri Escherichia

coli. Kemudian lubang diinjeksikan dengan ekstrak herbal yang diuji. Setelah

dilakukan inkubasi, pertumbuhan bakteri diamati untuk melihat ada tidaknya

daerah hambatan di sekeliling lubang. Davis and Stout (1971) menyatakan

diameter zona bening 10–20 mm memiliki daya hambat kuat, diameter zona

bening 5–10 mm mempunyai daya hambat sedang dan diameter zona bening <5

mm memiliki daya hambat lemah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak herbal dalam berbagai level

memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap diameter zona hambat

bakteri Escherichia coli. Hasil Uji Jarak Berganda Duncan’s diketahui bahwa

diameter zona hambat ekstrak herbal tertinggi ditunjukkan pada perlakuan A1

(10,97±0,03 mm) dan terendah A0 (0±0 mm).

Menurut hasil penelitian ekstrak herbal yang efektif dalam menghambat bakteri

Escherichia coli ialah kunyit yaitu sebesar 5,64±0,25 mm. Menurut Davis and

Stout (1971), diameter zona bening antara 0–5 mm mempunyai daya hambat

sedang. Hal ini dikarenakan kunyit memiliki senyawa aktif kurkumin yang

mempunyai aktivitas antibakteri berspektrum luas yaitu antibakteri yang aktif

terhadap berbagai jenis bakteri gram positif dan gram negatif, antivirus, dan

penginduksi apoptosis sel. Hal ini menunjukkan bahwa kunyit memiliki potensi

yang tinggi sebagai pengganti antibiotik. Cikrici et al., (2008) menambahkan

bahwa aktivitas antibakteri kurkumin dapat menghambat pertumbuhan

Escherichia coli penyebab penyakit diare akut. Proses penghambatan kurkumin

terhadap aktivitas bakteri Escherichia coli dengan cara menghambat aktivitas

enzim siklooksigenase-2 (cox-2) yang mengubah asam arakhidonat menjadi

prostaglandin yang menyebabkan timbulnya rasa sakit. Kurkumin merupakan

senyawa fenolik yang juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara

mendenaturasi dan merusak membran sel sehingga proses metabolisme sel akan

terganggu.

Page | 19

Page 20: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

Menurut Pelczar dan Chan (1988), perbedaan ketebalan dinding sel bakteri non

patogen dan patogen berpengaruh terhadap rekasi yang disebabkan oleh senyawa

fenolik. Dinding sel bakteri non patogen akan mengalami dehidrasi sehingga

pori–pori akan mengecil. Hal ini menyebabkan daya rembes dinding sel dan

fungsi membran menurun, sedangkan pada bakteri patogen lipid akan terekstrasi

dari dinding sel sehingga pori – pori mengembang. Hal ini menyebabkan daya

rembes sel dan fungsi membran meningkat oleh penyerapan yang tidak terkontrol

sehingga merusak komponen dinding selnya.

Gangguan pembentukan dinding sel disebabkan oleh akumulasi komponen

lipofilat pada dinding atau membran sel sehingga menyebabkan perubahan

komposisi dinding sel. Akumulasi tersebut terjadi karena senyawa antimikroba

dipengaruhi oleh bentuk tak terdisosiasi. Pada konsentrasi rendah molekul-

molekul fenol yang terdapat pada minyak thyme kebanyakan berbentuk tak

terdisosiasi, lebih hidrofobik, dapat mengikat daerah hidrofobik membran protein

dan dapat melarut baik pada fase

Lipid dari membran bakteri. Reaksi dengan membran sel terjadi karena

komponen bioaktif dapat menganggu dan mempengaruhi integrasi membran

sitoplasma yang mengakibatkan kebocoran intraseluler sehingga menyebabkan

lisis sel, denaturasi protein dan menghambat ikatan ATP ase pada membran sel.

Selain itu, cara yang digunakan adalah dengan menginaktivasi enzim. Mekanisme

tersebut menunjukkan kerja enzim akan menganggu dalam mempertahankan

kelangsungan aktivitas mikroba sehingga mengakibatkan enzim akan memerlukan

energi dalam jumlah besar untuk mempertahankan kelangsungan aktivitasnya.

Akibatnya energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan menjadi berkurang dan

aktivitas mikroba menjadi terhambat. Pertumbuhan bakteri akan terhenti jika

kondisi tersebut berlangsung secara terus menerus. Khunaifi menyatakan bahwa

didalam sel terdapat enzim dan protein yang membantu kelangsungan proses-

proses metabolisme. Beberapa zat kimia telah diketahui dapat mengganggu reaksi

biokimia seperti logam-logam berat, golongan tembaga, perak dan air raksa.

Senyawa logam berat lainnya umumnya efektif sebagai bahan antimikroba pada

konsentrasi yang relatif rendah. Logam–logam tersebut akan mengikat gugus

Page | 20

Page 21: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

enzim sulfihidril yang berakibat terhadap perubahan protein yang terbentuk.

Penghambatan ini dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme sel.

Meskipun demikian, diameter zona hambat kunyit lebih rendah dibandingkan

dengan zona hambat antibiotik yaitu 10,97±0,03 mm. Hal ini karena antibiotik

berasal dari mikroorganisme atau zat yang dihasilkan secara sintesis kimia.

Antibiotik berasal dari zat sama yang sebagian atau seluruhnya dibuat dengan cara

sintesis kimia dimana dengan konsentrasi rendah mampu menghambat bahkan

membunuh mikroorganisme. Pada uji diameter zona hambat diketahui bahwa

kunyit memiliki diameter zona hambat tertinggi yaitu 5,64±0,25 mm terhadap

bakteri Escherichia coli. Uji KHM bertujuan untuk mengetahui konsentrasi

minimal suatu bahan yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan

bakteri Escherichia coli seperti yang tercantum pada Tabel 2. Penghambatan

aktivitas bakteri Escherichia coli dilakukan dengan metode dilusi tabung yaitu

senyawa antibakteri diencerkan hingga diperoleh beberapa macam konsentrasi.

Kemudian masing – masing konsentrasi ditambahkan bakteri Escherichia coli

dalam media nutrient broth. Perlakuan tersebut akan diinkubasi dan diamati ada

atau tidaknya pertumbuhan bakteri yang ditandai dengan terjadinya kekeruhan.

Pratiwi (2008) menyatakan bahwa larutan uji senyawa antibakteri pada kadar

terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan bakteri uji ditetapkan

sebagai KHM atau Minimal Inhibitory Concentration (MIC).

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2, ekstrak kunyit dapat menghambat

aktivitas bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi minimum 50% dan

konsentrasi tertinggi 100%. Ekstrak kunyit pada konsentrasi 50% mampu

menghambat aktivitas bakteri Escherichia coli. Hal ini dikarenakan semakin

tinggi konsentrasi suatu zat antibakteri semakin tinggi daya antibakterinya.

Bakteri akan terbunuh lebih cepat apabila konsentrasi zat antibakteri lebih tinggi.

Kurkumin pada kunyit mempunyai aktivitas antibakteri berspektrum luas yaitu

antibakteri yang aktif terhadap berbagai jenis bakteri gram positif dan gram

negatif, antivirus dan penginduksi apoptosis sel. Pada konsentrasi 50% jumlah

bakteri Escherichia coli mengalami penurunan 0,4 x 107 dan pada konsentrasi

minimum 50% zat aktif dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

Page | 21

Page 22: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

Sedangkan pada konsentrasi 100% jumlah bakteri Escherichia coli menurun

sebanyak 1,5 x 104.

KESIMPULAN

Ekstrak kunyit memiliki diameter zona hambat tertinggi dibandingkan ekstrak

kunyit putih, temulawak dan temuireng yaitu 5,64 mm dengan kadar hambat

minimum 50%.

Page | 22

Page 23: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

5.HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.Skrening kandungan fitokimia

Skrening kandungan fitokimia dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan

kandungan fenolik, flavonoid dan tanin terkondensasi dalam ekstrak metanol

(EM), ekstrak etanol (EE) dan ekatrak aseton (EA) disajikan dalam tabel 1. Dari

ketiga ekstrak kunyit yang diuji, semua ekstrak memiliki kandungan fenolik,

flavonoid dan tannin yang signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa ekstrak

kunyit yang diuji kaya dalam fitokimia fenolik, flavonoid dan tanin. Dari data

secara kuantitatif menunjukkan bahwa kandungan total fenolik, flavonoid dan

tanin pada ekstrak kunyit kelihatan sangat berbeda diantara jenis pelarut

yang digunakan (Tabel 1).

Dari tiga jenis pelarut yang dipilih paling tinggi, kandungan total fenolik

ditemukan pada EM (139,08±0,02 mg/kg) diikuti oleh EA (117,14±0,03 mg/kg)

dan EE (96,67±0,01 mg/kg). Untuk kandungan total flavonoid tertinggi ditemukan

pada ekstrak EM dan EA diikuti oleh EE, kandungannya berturut-turut adalah

16,89±0,01; 14,50±0,01 dan 13,80±0,018. Sebaliknya, kandungan tanin

terkondensasi tertinggi ditemukan pada ekstrak EE dan EA, kandungnya adalah

54,72±0,01 dan 42,44±0,08, selanjutnya yang terendah diperoleh pada EM

sebesar 35,94±0,01 mg/kg. Daun kunyit yang digunakan dalam penelitian ini

adalah daun kunyit yang sudah layak dipanen. Kandungan total fenolik dan

flavonoid dari ekstrak EM dan EA yang dideteksi memiliki kandungan cukup

tinggi dibandingkan EE sedangkan kandungan total terkondensasi tertinggi

ditemukan pada ekstrak EE.

Page | 23

Page 24: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

5.2.Aktivitas ekstrak daun kunyit terhadap radikal bebas DPPH

Aktivitas penangkal (scavenging) radikal bebas dari ketiga ekstrak daun

kunyit dievaluasi

dengan pengujian radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). Senyawa

radikal DPPH

biasanya digunakan sebagai subtrat untuk mengevaluasi aktivitas antioksidatif

dari

antioksidan. Radikal DPPH adalah radikal bebas stabil dan menerima satu

elektron atau hidrogen

menjadi molekul yang stabil (Matthaus, 2002).

Pengujian aktivitas penangkal radikal bebas DPPH secara

spektrofotometer dilakukan dengan mereaksikan ekstrak dengan larutan DPPH.

Berkurangnya absorbansi dari larutan radikal

bebas DPPH dan diikuti perubahan warna dari ungu menjadi kuning. Hal ini dapat

terjadi ketika

radikal bebas DPPH ditangkal oleh antioksidan melalui donor hidrogen ke bentuk

molekul DPPH yang stabil (Juntachote dan Berghofer, 2005).

Hasil uji aktivitas penangkalan radikal bebas DPPH dari ketiga jenis ekstrak daun

kunyit.

Page | 24

Page 25: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

Ketiga jenis ekstrak mencapai kemampuan sebagai penangkap radikal bebas di

atas 50%,

ekstrak metanol (EM), ekstrak etanol (EE) dan ekstrak aseton (EA) (Gambar 1).

Dari gambar

tersebut diperoleh bahwa ekstrak EM menunjukkan aktivitas paling tinggi dalam

penangkal radikal bebas diikuti EA dan EE pada tingkat konsentrasi yang sama.

Kemampuan penangkal radikal bebas dari EA berbeda nyata dengan EE (p<0,05).

Adapun kemampuan menangkal radikal bebas DPPH dari EM, EE dan EA

berturut=turut adalah 76,34; 67,34 dan 62,23%. Oleh karena itu, ketiga ekstrak

tersebut memiliki kemampuan tinggi untuk melepaskan satu elektron atau atom

hidrogen kepada radikal difenilpikrilhidrazil (violet) sehingga terbentuk senyawa

non radikal difenilpikrilhidrazin yang berwarna kuning (Molyneux, 2004).

Adapun urutan aktivitas penangkap radikal bebas yang terkuat adalah EM > EA >

EE.

5.3 Efek ekstrak daun kunyit terhadap fotooksidasi asam linoleat

Pengaruh 500 ppm dari ekstrak EM, EE dan EA terhadap angka peroksida

asam linoleat yangdiberikan cahaya sebesar 4000 lux dapat dilihat pada Gambar

2. Ekstrak EM dan EA mempunyai pengaruh yang paling kuat untuk penstabil

(quencher) oksigen singlet yang diikuti oleh EE selama 5 jam penyinaran cahaya

fluoresen (p<0.05). Eritrosin yang diberi cahaya (kontrol) menunjukkan

perubahan angka peroksida yang terus meningkat selama penyinaran 5 jam.

Kemungkinan dapat dijelaskan bahwa eritrosin yang digunakan sebagai sensitiser

dapat bertindak sebagai inisiator fotooksidasi asam linoleat dan ini dibuktikan

dengan naiknya angka peroksida minyak selama penyinaran 5 jam. Asam linoleat

yang diberikan eritrosin tanpa menggunakan cahaya (TC) tidak menunjukkan

perubahan angka peroksida secara signifikan (p<0,05). Hal ini dapat dijelaskan

bahwa tanpa diberi cahaya walaupun diberikan eritrosin tak mampu menghasilkan

oksigen singlet dari oksigen triplet. Fotosensitiser seperti eritrosin (Sen) dapat

menyerap cahaya dan mentransformasikan menjadi keadaan tereksitasi

selanjutnya berubah menjadi sensitiser pada keadaan triplet (3Sen*) yang kurang

stabil. Sensitiser dapat memindahkan energinya ke oksigen pada keadaan triplet

Page | 25

Page 26: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

yang lebih stabil. Karena tingkat energi sensitizer sangat tinggi sehingga dapat

mengubah oksigen triplet menjadi oksigen singlet. Selanjutnya oksigen singlet

dapat menyerang ikatan rangkap yang terdapat dalam asam linoleat. Yang et al.

(2002) melaporkan bahwa eritrosin dapat menurunkan headspace (oksigen triplet)

dalam minyak kedele dengan meningkatnya konsentrasi (0, 5, 20, 100 dan 200

ppm) selama penyinaran 4 jam. Penelitian lain, menunujukkan bahwa pengaruh

eritrosin terhadap metil linoleat bias membentuk hidroperoksida, hidroperoksida

ini merupakan produk utama akibat terjadinya fotooksidasi oleh sensitiser (Pan et

al., 2005).

Hasil uji fotooksidasi yang dilakukan terhadap asam linoleat menggunakan

ekstrak daun kunyit pada beberapa konsentrasi dapat dilihat pada gambar 3. Pada

gambar 3 menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun kunyit serta pelarut yang

digunakan dalam ekstraksi sangat berpengaruh pada aktivitas penstabil oksigen

singlet terhadap fotooksidasi asam linoleat.

Page | 26

Page 27: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

Pada ekstrak EM dan AE menunjukkan hasil yang sama, dimana semakin

besar konsentrasi maka semakin besar persentase penghambatan oksigen singlet.

Artinya bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak maka semakin besar pula

potensi ekstrak sebagai penstabil oksigen singlet. Sedangkan pada ekstrak EE,

persentase penghambatan pada konsentrasi 1500 ppm menunjukkan angka yang

lebih besar. Hal ini terjadi karena kemungkinan besar pada ekstrak EE terekstraksi

komponen kimia yang bukan berperan sebagai penstabil oksigen singlet seperti

klorofil, minyak atsiri, oleoresin dan lemak. Komponen kimia seperti klorofil

mampu berperan aktif sebagai katalitik untuk menghasilkan oksigen singlet

sehingga mendukung terbentuknya peroksida.

5.4 Efek ekstrak daun kunyit terhadap fotooksidasi protein

Beberapa asam amino seperti metionin, histidin, triptopan, tirosin dan

cystein dalam protein secara khusus rentan terhadap oksidasi oleh oksigen singlet

untuk menghasilkan karbonil (Jung et al., 1998; Min dan Boff, 2002). Penelitian

ini mempelajari efeek fotooksidasi eritrosin dalam protein. Dalam penelitian ini,

BSA digunakan sebagai sumber protein dan oksidasi protein ditentukan dengan

mengukur kandungan protein karbonil. Setelah 4 jam disinari cahaya fluorescent

dalam hadirnya eritrosin, protein karbonil meningkat dari 12,89 μM menjadi

22,73 μM (Gambar 4). Ini mengindikasikan bahwa ini benar-benar terjadi oksidasi

Page | 27

Page 28: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

protein selama disinari cahaya fluorescent. Akan tetapi, oksidasi ini tidak

signifikan meningkat dalam kandungan protein karbonil yang teramati dalam

sampel tanpa cahaya setelah 4 jam. Sampel yang diperlakukan dengan 500 ppm

ekstrak kunyit dari EM, EE dan EA berturut-turut adalah 18,43; 20,82 dan 13,82

μM mampu menurunkan kandungan protein karbonil. Dari data ini menunjukkan

bahwa ekstrak EA lebih kuat

menghambat oksidasi protein daripada EM dan EE setelah 4 jam disinari cahaya

fluoresen.

Dari gambar 4 menunjukkan efek ekstrak daun kunyit dengan beberapa

konsentrasi yaitu 500, 1000 dan 1500 ppm terhadap protein karbonil dalam

fotooksidasi bovin serum albumin (BSA) yang diinduksi oleh eritrosin. Dari

ketiga konsentrasi ekstrak EM dan EE cendrung menunjukkan kemampuan

menurunkan kandung protein karbonil. Hal ini membuktikan bahwa semakin

besar konsentrasi yang diberikan semakin kecil perubahan protein karbonil yang

terbentuk. Akan tetapi, ekstrak EA tidak menunjukkan signifikan perubahan

kandungan protein karbonil, ini berarti bahwa kenaikan konsentrasi EA relatif

tidak mempengaruhi pemhambatan oksidasi protein setelah 4 jam

disinari cahaya fluoresent.

Page | 28

Page 29: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

Dari gambar 5, konsentrasi 500, 1000 dan 1500 ppm EM menunjukkan persentase

kenaikan penghambatan oksidasi protein berturut adalah 18,92; 21,25 dan

39,73%, sedangkan EE berturut-turut adalah 8 Hasil ini jelas menyimpilkan

bahwa ketiga ekstrak daun kunyit mampu melindungi oksidasi protein yang

diinduksi oleh cahaya dan eritrosin sebagai sensitiser. Ini menarik untuk dicatat

bahwa pada konsentrasi 500 ppm ekstrak EA mampu menurunkan kandungan

protein karbonil besar daripada EM dan EE, sebaliknya pada konsentrasi 1500

ppm EM dan EE menunjukkan lebih besar penurunan kandungan protein karbonil

daripada EA. Akan tetapi, dari data ini memperlihatkan tidak signifikan berbeda

dalam karbonil antara perlakuan EM dan EE pada konsentrasi 1500 ppm.

Hasil ini jelas menunjukkan bahwa ekstrak daun kunyit sangat efektif

menstabilkan oksigen singlet pada perlakuaan konsentrasi rendah. Ini telah

dilaporkan bahwa oksigen singlet secara ekstrem reaktif dengan komponen

biologi seperti protein, lipida dan DNA. Selain itu, hasil ini pula jelas

menyarankan bahwa aktivitas perlindungan dari ekstrak daun kunyit melawan

fotosensitasi eritrosin dan oksidasi protein adalah setidaktidaknya bagian yang

disebabkan dari aktivitas penstabilan oksigen singlet dalam sistem.

Oksidasi protein yang menyebabkan modifikasi protein termasuk

kehilangan fungsi protein, seperti aktivitas enzim, reseptor dan transport

membrane serta bisa menghasilkan

Page | 29

Page 30: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

dalam disfungsi biologi (Davies dan Goldberg, 1987). Dalam studi ini aktivitas

perlindungan dari

ekstrak kunyit terhadap bahaya biologi yang disebabkan oksigen singlet tidak

pernah dilaporkan sebelumnya. Ini diharapkan bahwa efek perlindungan dari

ekstrak kunyit terhadap oksigen singlet yang menyebabkan bahaya biologi seperti

yang disajikan dalam penelitian ini. Pada studi ini, bisa memberi kontribusi pada

efek manfaatnya melawan oksigen singlet yang berdampak pada pathogenesis.

Page | 30

Page 31: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

6.KESIMPULAN

Daun kunyit yang diekstraksi dengan pelarut metanol 80%, etanol 80%

dan aseton 80% mengandung senyawa fenolik, flavonoid dan tannin terkondensasi

yang signifikan. Ekstrak methanol dan aseton dari daun kunyit memiliki

kemampuan yang kuat sebagai penstabil oksigen singlet dan penangkal radikal

bebas DPPH daripada ekstrak etanol. Ketiga ekstrak memiliki aktivitas penstabil

oksigen singlet tergantung pada konsentrasi, semakin besar konsentrasi ketiga

ekstrak menunjukkan aktivitas yang paling kuat.

Page | 31

Page 32: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/.../MAKALAH-Daun-Kunyit_2D1_Kel-4.docx · Web viewTanaman kunyit tumbuh dan ditanam di Asia Selatan, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia, dan

DAFTAR PUSTAKA

perkebunan.litbang.pertanian.go.id/Perkebunan_KhasiatKunyit.pdf

www.warintek.ristek.go.id/pertanian/kunyit.pdf

biosains.mipa.uns.ac.id/F/F0302/F030205.pdf

caramencegah.com/search/khasiat-kunyit-putih-pdf

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22027/4/Chapter%20II.pdf

Ananggia S. A. dan Murnah. 2007. Profil kromatogram dan aktivitas

antibakterial ekstrak etanol rimpang temulawak terhadap pertumbuhan

Escherichia coli in vitro. http://eprints.undip. ac.id/ 22669/1/Sarlin.pdf.

Bermawie, N. 2006. Mengatasi demam berdarah dengan tanaman obat.

Warta penelitian dan pengem- bangan pertanian

Cikrici, S., E. Mozioglu, H. Yilmaz. 2008. Biological activity of

curcuminoids from Curcuma longa.

Joe. 2004. Senyawa kimia yang terdapat pada rempah–rempah.

Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Khunaifi, M. 2010. Uji aktivitas antibakteri daun binahong terhadap

bakteri Staphyococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Skripsi.

Fakultas Sanis dan Teknologi. Univer- sitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim. Malang.

Page | 32