kasus hiv hingga juni 2014

24
Penderita AIDS pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat pada tahun 1981, sedangkan kasus HIV di Indonesia pertama kali ditemukan pada tahun 1987 di Bali. Sejak ditemukan pada tahun 1987 hingga September 2012, tercatat 92.251 kasus positif infeksi HIV dengan jumlah kasus tertinggi ditemukan di DKI Jakarta sebanyak 21.775 kasus, dan 39.434 kasus penderita AIDS dengan jumlah kasus AIDS tertinggi ditemukan di Papua sebanyak 6.299 kasus. Mayoritas kasus HIV di Indonesia disebabkan oleh perilaku seks yang tidak aman. Namun yang menarik, jumlah kasus AIDS tertinggi justru ditemukan pada orang-orang yang berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 4.604 kasus, kemudian diikuti oleh ibu rumah tangga sebanyak 4.251 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa siapa saja bisa berpotensi terkena infeksi HIV. Berikut adalah Laporan Kasus HIV-AIDS di Indonesia sampai dengan Juni 2014, yang diterima dari Ditjen PP & PL, berdasarkan surat Direktur Jenderal P2PL, Prof. DR. dr. Agus Purwadianto tertanggal 15 Agustus 2014. Bersama ini kami sampaikan laporan perkembangan HIV-AIDS di Indonesia, Triwulan II Tahun 2014. Data HIV-AIDS Triwulan II 2014 yang disajikan adalah bersumber dari Sistem Informasi HIV-AIDS & IMS (SIHA). Sejak periode Juli-September 2012 terjadi perubahan dan perkembangan data dalam laporan pasca Kegiatan Validasi dan Harmonisasi Data bersama seluruh provinsi di Indonesia bulan Mei 2012. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas laporan. Laporan tahun 2012 dan sebelumnya adalah benar-benar kasus ditemukan pada tahun yang bersangkutan.

Upload: andien-anaqoh

Post on 06-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kasus HIV 2014

TRANSCRIPT

Penderita AIDS pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat pada tahun 1981, sedangkan kasus HIV di Indonesia pertama kali ditemukan pada tahun 1987 di Bali. Sejak ditemukan pada tahun 1987 hingga September 2012, tercatat 92.251 kasus positif infeksi HIV dengan jumlah kasus tertinggi ditemukan di DKI Jakarta sebanyak 21.775 kasus, dan 39.434 kasus penderita AIDS dengan jumlah kasus AIDS tertinggi ditemukan di Papua sebanyak 6.299 kasus. Mayoritas kasus HIV di Indonesia disebabkan oleh perilaku seks yang tidak aman. Namun yang menarik, jumlah kasus AIDS tertinggi justru ditemukan pada orang-orang yang berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 4.604 kasus, kemudian diikuti oleh ibu rumah tangga sebanyak 4.251 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa siapa saja bisa berpotensi terkena infeksi HIV.Berikut adalah Laporan Kasus HIV-AIDS di Indonesia sampai dengan Juni 2014, yang diterima dari Ditjen PP & PL, berdasarkan surat Direktur Jenderal P2PL, Prof. DR. dr. Agus Purwadianto tertanggal 15 Agustus 2014.Bersama ini kami sampaikan laporan perkembangan HIV-AIDS di Indonesia, Triwulan II Tahun 2014. Data HIV-AIDS Triwulan II 2014 yang disajikan adalah bersumber dari Sistem Informasi HIV-AIDS & IMS (SIHA). Sejak periode Juli-September 2012 terjadi perubahan dan perkembangan data dalam laporan pasca Kegiatan Validasi dan Harmonisasi Data bersama seluruh provinsi di Indonesia bulan Mei 2012. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas laporan. Laporan tahun 2012 dan sebelumnya adalah benar-benar kasus ditemukan pada tahun yang bersangkutan.Laporan perkembangan HIV-AIDS di Indonesia Triwulan II Tahun 2014 sebagai berikut:A. Situasi Masalah HIV-AIDS Triwulan II (April-Juni) Tahun 2014 1. HIV a. Dari bulan April sampai dengan Juni 2014 jumlah infeksi HIV yang baru dilaporkan sebanyak 8.908 kasus.b. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (73,6%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (14,9%), dan kelompok umur >= 50 tahun (5,3%).c. Rasio HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1.d. Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (55%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (17%), dan penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (6%).2. AIDS a. Dari bulan April sampai dengan Juni 2014 jumlah AIDS yang dilaporkan baru sebanyak 1.492 orang.b. Persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun (37,7%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (26,0%) dan kelompok umur 40-49 tahun (20,4%).c. Rasio AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1.d. Persentase faktor risiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (86,4%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (4,8%), dari ibu positif HIV ke anak (3,6%) dan penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (2,6%).B. Situasi Masalah HIV-AIDS Tahun 1987 - Juni 2014Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan Juni 2014, HIV-AIDS tersebar di 381 (76%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah Provinsi Bali, sedangkan yang terakhir melaporkan adalah Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2011. 1. HIV a. Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 859, tahun 2006 (7.195), tahun 2007 (6.048), tahun 2008 (10.362), tahun 2009 (9.793), tahun 2010 (21.591), tahun 2011 (21.031), tahun 2012 (21.511) dan tahun 2014 (15.534). Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2014 sebanyak 142.961.b. Jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (31.586), diikuti Jawa Timur (18.210, Papua (15.686), Jawa Barat (12.049) dan Bali (9.051).2. AIDS a. Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 5.184, tahun 2006 (3.665), tahun 2007 (4.655), tahun 2008 (5.114), tahun 2009 (6.073), tahun 2010 (6.907) dan tahun 2011 (7.312), tahun 2102 (8.747), tahun 2013 (6.266) dan 2014 (1.700). Jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Juni 2014 sebanyak 55.623 orang.b. Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (32,9%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (28,4%), 40-49 tahun (10,7%), 50-59 tahun (3,4%), dan 15-19 (3,1%).c. Persentase AIDS pada laki-laki sebanyak 53,7% dan perempuan 28,9%. Sementara itu 17,3% tidak melaporkan jenis kelamin.d. Jumlah AIDS tertinggi adalah pada ibu rumah tangga (6.516), diikuti wiraswasta (6.182), tenaga non-profesional/karyawan (5.623), petani/peternak/nelayan (2.316), buruh kasar (2.162), penjaja seks (2.048), pegawai negeri sipil (1.649), dan anak sekolah/mahasiswa (1.291).e. Jumlah AIDS terbanyak dilaporkan dari Papua (10.184), Jawa Timur (8.976), DKI Jakarta (7.477), Bali (4.261), Jawa Barat (4.157), Jawa Tengah (3.767), Papua Barat (1.734), Sulawesi Selatan (1.703), Kalimantan Barat (1.699) dan Sumatera Utara (1.573).f. Faktor risiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (61,5%), penasun (15,2%), diikuti penularan melalui perinatal (2,7%), dan homoseksual (2,4%).g. Angka kematian (CFR) menurun dari 3,79% pada tahun 2012 menjadi 0,04% pada bulan Juni tahun 2014.C. Layanan 1. Sampai dengan Juni 2014, layanan HIV-AIDS yang aktif melaporkan data layanannya, sebagi berikut: a. 1.251 layanan Konseling dan Tes HIV (KT), termasuk Tes HIV dan Konseling yang diprakarsai oleh Petugas Kesehatan (TIPK).b. 454 layanan PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) yang aktif melakukan pengobatan ARV, terdiri dari 284 RS Rujukan PDP (induk) dan 134 satelit.c. 87 layanan PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon).d. 1.129 layanan IMS (Infeksi Menular Seksual).e. 172 layanan PPIA (Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak).f. 223 layanan yang mampu melalukan layanan TB-HIV.2. Sampai dengan bulan Maret 2014, jumlah Lapas/Rutan/Bapas yang melaksanakan kegiatan pengendalian HIV-AIDS dan IMS sebagai berikut: a. 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).b. 20 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan penjangkauan.c. 78 Lapas/Rutan/Bapas memiliki Kelompok Dampingan Sebaya (KDS).d. 45 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan Konseling dan Tes HIV.e. 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan koordinasi.f. 9 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan layanan PTRM.g. 127 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan rujukan HIV-AIDS.3. Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan ARV sampai dengan bulan Juni 2014 sebanyak 43.677 orang. Pemakaian rejimennya adalah 96,06% (42.394 orang) menggunakan Lini 1 dan 2,94% (1.283 orang) menggunakan Lini 2.

Statistik Kasus AIDS di Indonesia dilapor s/d Juni 2014Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RIDalam triwulan April s.d. Juni 2014 dilaporkan tambahan kasus HIV & AIDS sebagaimana berikut: HIV: 6626 AIDS: 308Jumlah kasus HIV & AIDS yang dilaporkan 1 Januari s.d. 30 Juni 2014 adalah: HIV: 15534 AIDS: 1700Secara kumulatif kasus HIV & AIDS 1 Januari 1987 s.d. 30 Juni 2014, terdiri dari: HIV: 142950 AIDS: 55623Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin/SexAIDS

Laki-laki/Male29,882

Perempuan/Female16,092

Tak Diketahui/Unknown9,649

Jumlah/Total* 55,623

Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko

Faktor Risiko/Mode of TransmissionAIDS

Heteroseksual/Heterosexual34,187

Homo-Biseksual/Homo-Bisexual1,298

IDU8,451

Transfusi Darah/Blood Transfusion129

Transmisi Perinatal/Perinatal Trans.1,499

Tak Diketahui/Unknown9,532

Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur

Gol Umur/Age GroupAIDS

< 1238

1 - 4963

5 - 14439

15 - 191,717

20 - 2918,287

30 - 3915,816

40 - 495,951

50 - 591,869

> 60550

Tak Diketahui/Unknown9,793

Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Berdasarkan Provinsi

No.Provinsi/ProvinceHIVAIDS

1234

1Papua 15,686 10,184

2Jawa Timur/East Java 18,210 8,976

3Jakarta 31,586 7,477

4Bali 9,051 4,261

5Jawa Barat/West Java 12,049 4,157

6Jawa Tengah/Central Java 8,368 3,767

7Papua Barat/West Papua 2,545 1,734

8Sulawesi Selatan/South Sulawesi 4,162 1,703

9Kalimantan Barat/West Kalimantan 4,483 1,699

10Sumatera Utara/North Sumatra 8,794 1,573

11Riau 1,988 1,104

12Banten 3,547 1,042

13Sumatera Barat/West Sumatra 1,087 952

14DI Yogyakarta/Jogjakarta 2,471 916

15Sulawesi Utara/North Sulawesi 2,238 798

16Maluku/Moluccas 1,388 512

17Nusatenggara Timur/East Nusa Tenggara 1,715 496

18Nusatenggara Barat/West Nusa Tenggara 777 456

19Jambi 716 437

20Lampung 1,062 423

21Sumatera Selatan/South Sumatra 1,605 409

22Kepulauan Riau/Riau Archipelago 4,322 382

23Kalimantan Selatan/South Kalimantan 473 364

24Kalimantan Timur/East Kalimantan 2,437 332

25Bangka Belitung 480 314

26Sulawesi Tenggara/SE Sulawesi 300 266

27NAD/Aceh 151 193

28Sulawesi Tengah/Central Sulawesi 374 190

29Maluku Utara/North Moluccas 247 165

30Bengkulu 296 160

31Kalimantan Tengah/Central Kalimantan 244 107

32Gorontalo 59 68

33Sulawesi Barat/West Sulawesi 39 6

Jumlah/Total 142,950 55,623

Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Penduduk Berdasarkan Propinsi

No.PropinsiPrevalensi

1Papua359.43

2Papua Barat/West Papua228.03

3Bali109.52

4DKI Jakarta77.82

5Kalimantan Barat/West Kalimantan38.65

6Sulawesi Utara/North Sulawesi35.14

7Maluku/Moluccas33.39

8DI Yogyakarta/Jogjakarta26.49

9Bangka Belitung25.67

10Jawa Timur/East Java23.95

11Kepulauan Riau/Riau Archipelago22.75

12Sulawesi Selatan/South Sulawesi21.20

13Riau19.93

14Sumatera Barat/West Sumatra19.64

15Maluku Utara/North Moluccas15.89

16Jambi14.13

17Sumatera Utara/North Sumatra12.12

18Sulawesi Tenggara/SE Sulawesi11.91

19Jawa Tengah/Central Java11.63

20Nusatenggara Timur/East Nusa Tenggara10.59

21Nusatenggara Barat/West Nusa Tenggara10.13

22Kalimantan Selatan/South Kalimantan10.04

23Banten9.80

24Jawa Barat/West Java9.66

25Kalimantan Timur/East Kalimantan9.34

26Bengkulu9.33

27Sulawesi Tengah/Central Sulawesi7.21

28Gorontalo6.54

29Lampung5.56

30Sumatera Selatan/South Sumatra5.49

31Kalimantan Tengah/Central Kalimantan4.84

32NAD/Aceh4.29

33Sulawesi Barat/West Sulawesi0.52

Nasional/National23.41

Jumlah Kasus Baru HIV & AIDS dan Kematian Berdasarkan Tahun PelaporanTahun/YearHIVAIDSMati

1987 5 1

1988 2 1

1989 5 2

1990 5 -

199115 2

199213 -

199324 4

199420 4

199523 7

199642 40

199744 5

199860 17

199994 20

2000255 73

2001219 29

2002345 63

2003316 111

20041,125 327

2005 (HIV: 1987-2005) 859 2,572 573

20067,184 3,665 793

2007 6,048 4,655 836

200810,362 5,114 948

20099,793 6,073 1,068

201021,591 6,907 1,296

201121,031 7,312 1,139

201221,511 8,747 1,489

201329,037 6,266 726

201415,534 1,700 175

Tidak diketahui/Not known 11

Jumlah/Total 142,950 55,623 9,760 19520

Sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15Agustus2014Edit terakhir: 9September2014

KARAKTERISTIKAIDS adalah suatu penyakit yang menghancurkan kemampuan seseorang untuk melawan penyakit juga menyerang sel darah merah (Limposit T4) serta menyebabkan suatu gejala (Symptom) yang kompleks dan keadaan dimana terdapat indikasi adanya kegagalan fungsi yang serius dari system kekebalan (system Immune).INFEKSI HIVAIDS disebabkan oleh suatu virus yang dikenal dengan beberapa nama antara lain HTLV-III (Human T-cell Lymphatropic Virus type III), LAV, ARV, dan HIV (Human Immuno deficiency Virus) yang menginfeksi suatu kelompok khusus dari sel-sel darah putih helper T-cells atau sel T pembantu. HIV juga merusak berbagai jenis sel-sel lain yang diinfeksinya.HIV diduga berasal dari Afrika dan ditularkan oleh monyet hijau Afrika yang mempunyai struktur dekat dengan manusia. 70% dari 200 monyet di Afrika terinfeksi virus HIV, tapi anehnya meskipun monyet-monyet tersebut terinveksi virus HIV, penyakit AIDS tidak diderita oleh monyet tersebut.BAI (Badan AIDS Indonesia) mengatakan bahwa saat terjadi infeksi, jumlah sel CD-4 (Limposit) akan berkurang 1/2 nya.Virus berkembang biak pada inangnya dan sel yang berkembang biak tersebut mengandung bahan genetik virus. Dengan demikian, infeksi HIV bersifat Irreversible (tidak dapat kembali dan berlangsung seumur hidup).PENGOBATANSampai saat ini, belum ada penyembuhan / pengobatan yang sempurna untuk AIDS. Untuk mengembangkan cara penyembuhan AIDS, memang memerlukan waktu yang cukup panjang. Tetapi baru-baru ini suatu obat anti virus yang dikenal sebagai azidothymedine (AZT) telah menunjukkan khasiat berupa dapat memperbaiki kesehatan penderita dan memperpanjang usia penderita AIDS tersebut, akan tetapi masih belum jelas apakah bisa menyembuhkan AIDS tersebut.Obat lain untuk mengatasi infeksi HIV sekarang sedang diuji di USA dan Eropa. Obat ini mengandung AL-721, dideoxycytidine (DDC), phosphoroformate (Foscarnet), HPA-23, interferon alpha, Isoprinosine, naltrexone, dan ribavirin.Untuk menyembuhkan AIDS diperlukan tidak hanya untuk menghentikan pertumbuhan virus, tapi juga membangun kembali system kekebalan, dan melawan semua kelemahan tubuh sebagai akibat dari AIDS. Adanya kemajuan ilmu kedokteran dan cara pengobatan yang lebih sempurna semakin memperbesar harapan hidup bagi penderita AIDS.JALUR PENULARANHIV diketahui dapat ditularkan melalui: Kontak dengan kotoran seksual yang infektif dengan membran mucosa Suntikan darah yang terinfeksi atau produk darah (tranfusi darah) Penularan perinatal (sebelum lahir) dari ibu yang terinfeksi kepada janin selama dalam kandungan Oral sex Hubungan sex yang menimbulkan luka / peradangan. Alat-alat medis

MASA INKUBASIMasa inkubasi penyakit AIDS berkisar antara 1 9 tahun atau lebih. Masa inkubasi lebih singkat terjadi pada bayi-bayi yang lahir dari ibu yang terjangkit AIDS yaitu antara 15 20 bulan. Bayi-bayi tersebut mulai menunjukkan gejala-gajalanya pada saat umur 1 tahun.HIV MUDAH HANCURHIV lebih mudah dihancurkan dibandingkan dengan virus penyebab flu. Virus ini dapat dibunuh dengan panas, sabun biasa, air, cairan pembersih kuman, dan chlorine yang digunakan di kolam renang. HIV tak ditularkan melalui kontak (sentuhan) dengan obyek bernyawa.

PERNYATAAN US PUBLIC HEALTH SERVICEPublic health service (pelayanan kesehatan masyarakat) di Amerika Serikat menyatakan sebagai berikut: AIDS adalah berkaitan dengan darah, penyakit yang ditularkan secara seksual dan tidak menyebar melalui sentuhantidak diketemukan resiko penularan terhadap rekan kerja clien (rekanan), atau konsumen yang berada di sekitar pekerja yang terinfeksi HIV di kantor, sekolah, di pabrik-pabrik, atau perusahaan kontruksi pekerja yang diketahui terinfeksi oleh HIV tidak perlu diberhentikan kerja. Juga tak perlu dibatasi atau dilarang menggunakan telepon, peralatan kantor, toilet, fasilitas untuk makan, atau air mancur.

POLA PENYAKIT YANG TELAH DAPAT DIIDENTIFIKASI

Pada tahun 1979, terdapat 11 kasus AIDS di USA sejak 16 Maret 1987, sejumlah 32.825 kasus telah dilaporkan. Jumlah kasus yang dilaporkan meningkat dua kali semula setiap tahun, tapi laju peningkatannya baru-baru ini agak menurun. Federal Center for Disease Control (FCDC) melaporkan informasi menyangkut bagaimana AIDS ditularkan sebagai berikut:NoCARA PENULARANJUMLAH %

123

45Hubungan seksualJarum suntik untuk obat lewat intravenaTranfusi dengan darah yang terkontaminasi atau darah buatan dalam pengobatan kasus tertentuPenularan sebelum kelahiran (bayi dalam janin)Model penularan yang belum diketahui dengan pasti69243

13

RESIKO TAK TENTUKurang lebih tiga persen dari semua kasus AIDS termasuk dalam kategori penularan dimana diberi label dengan tak tertentu. Kategori ini mencakup: Penderita yang mana informasi risiko tidak lengkap sebab mereka meninggal, gagal diwawancarai, atau tak dapat dilokasikan. Penderita yang sedang diwawancarai Penderita yang tak punya resiko yang lekas selain hubungan seksual antara pria dan wanita yang dapat diidentifikasi.

APA YANG DAPAT ANDA LAKUKAN TERHADAP AIDS Yang paling penting hal yang dapat anda lakukan untuk melindungi diri anda sendiri dan yang lain adalah mencegahpenularan HIV. Anda dapat belajar untuk membedakan situasi-situasi dimana penularan HIV mungkin terjadi, dari situasi yang mempunyai resiko kecil atau tanpa resiko penularan. Yang jelas, untuk aktivitas sehari-hari yang tak ada hubungannya dengan hubungan seksual, anda tak perlu melakukan pembatasan tertentu. Dalam hubungan seksual, serta penggunaan obat-obat intravena, perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan proses penularan / penyebaran HIV. Tindakan-tindakan ini sering disebut sebagai pengurangan resiko TES ANTIBODI HIVFAKTA TENTANG UJI ANTIBODI HIVJika hasil tes HIV mendeteksi adanya anti bodi HIV , hal ini berarti bahwa anda punya beberapa point untuk terinfeksi HIV dan anda harus menganggap diri anda sebagai mampu untuk menyebarkan virus. Tes antibody terdiri dari serangkaian tes yang diulang-ulang, dan memberikan suatu informasi yang akurat pada anda.HASIL POSITIF BERARTI TERDAPAT ANTIBODI HIVTes antibody HIV akan menunjukkan apakah darah anda mengandung antibody terhadap HIV. Antibody adalah suatu protein yang dibuat oleh system kekebalan anda sebagai tanda adanya bahan/benda asing yang tidak diinginkan seperti halnya bakteri atau virus yang mungkin masuk ke tubuh anda. UNTUK KETEPATAN DIBUTUHKAN DUA TESUntuk memperoleh ketepatan hasil tes antibody dapat dilakukan hanya melalui kombinasi dari dua tes yaitu:1. Tes ELISA, untuk menunjukkan bahwa antibody kemungkinan muncul.2. Western Blot Test untuk mengkonfirmasikan bahwa antibody tersebut benar-benar ada. KELAMBATAN 4 s/d 6 BULAN SEBELUM ANTIBODI TERMONITORAntibody HIV biasanya dapat dimonitor setelah 14 minggu sejak terjadi infeksi. Jika waktunya belum mencukupi, tes antibody mungkin memberikan hasil negative meskipun virus itu ada.Hasil tes antibody yang positif tidak dapat memberikan ketentuan bahwa anda menderita AIDS, jika anda menderita ARC, atau apakah anda akan mengalami kondisi yang lain dimasa mendatang.

GEJALA-GEJALA DARI INFEKSI HIV

1. pembengkakan kelenjar limfe.2. demam yang tidak jelas sebabnya lebih dari 10 hari.3. pengeluaran keringat yang berlebihan dimalam hari4. kelelahan yang berkepanjangan yang bukan dikarenakan aktivitas fisik atau tekanan emosi.5. diare yang parah dan menetap6. kehilangan berat yang drastic tanpa diketahui sebabnya ( lebih dari 10%)7. oral candidiasis atau adanya lapisan yang mengeras pada mulut dan lidah8. batuk kering flu, tenggorokan luka-luka terdapat goresan-goresan ( untuk bukan perokok ) dalam beberapa minggu9. munculnya bercak-bercak berwarna keunguan atau tidak berwarna pada kulit atau selaput mukosa yang tidak menghilang dan secara perlahan ukurannya meningkat.10. mudah terjadi memar-memar atau pendarahan karena alasan yang tidak jelas.

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS

Beberapa gejala psikologis kadang-kadang berkembang pada seseorang penderita AIDS lebih parah dibanding gejala pokok untuk AIDS, hal ini mencakup :1. kesedihan dan perasaan tanpa harapan yang menetap2. mudah tersinggung dan rasa gelisah, takut berlebihan3. sering merasa gelisah dan panic secara mendadak4. cenderung untuk keasyikan dengan penyakit atau gejala fisik5. peningkatan pemakaian obat-obat tertentu termasuk alkohol6. tidak mampu berkosentrasi dan kehilangan energi7. tidak mampu melakukan tugas-tugas ditempat kerja atau dirumah8. tidak mampu menikmati kehidupan sosial atau seksual9. menolak perawatan medis yang diperlukan10. keinginan untuk bunuh diri

STRATEGI BARU MELAWAN AIDSSalah satu penemuan baru dalam melawan AIDS adalah dengan pencangkokan sum-sum tulang. Dengan ini, para dokter tidak hanya berhasil mencegah aktivitas HIV, bahkan mereka berhasil melenyapkan sama sekali virus tersebut dari tubuh penderita.Percobaan pencangkokan sum-sum tulang ini tak lepas dari usaha pengembangan pemakaian AZT ( Azido thymidine ) yakni satu-satuya obat yang disahkan untuk percobaan penghancur virus HIV.Dengan pencangkokan sumsum tulang pada pengobatan HIV, para dokter tidak menunggu hasilnya sampai terjadi kerusakan sel-sel tubuh, mereka bertindak cepat, mengeluarkan sel-sel yang terserang HIV, dan membersihkannya diluar tubuh. Hasil percobaan ini ternyata menakjubkan, sum-sum tulang yang telah mengalami proses pembersihan ( dengan AZT ) setelah dicangkokkan langsung tumbuh, dan tak ada lagi HIV pada tubuh pasien, baik pada darah maupun sum-sum tulang. Meskipun HIV sudah berhasil dibersihkan, akan tetapi masih belum bisa diketahui bagaimana caranya memperbaiki system kekebalan tubuh yang sudah terserang.

DAFTAR OBAT-OBAT YANG DIANGGAP PALING SESUAI UNTUK PENDERITA AIDS

Obat / PabrikKeterangan

AZTBurroughs WellcomeObat yang pertama kali bisa dipakai untuk memperpanjang hidup penderita AIDS. Terutama mereka yang masih dalam tahap dini. Mampu menahan proses pembiakan virus AIDS, namun bisa menimbulkan akibat sampingan, yakni munculnya penyakit anemia.

DDCHofman-la RocheObat sejenis AZT, yang dalam percobaan di laboratorium memperlihatkan hasil menggembirakan. Walaupun baru dicoba pada sembilan penderita, para ahli yakin DDC akan lebih ampuh, dan tidak menimbulkan akibat sampingan.

Al 721Praxis PharmaceuticalsPenelitian penggunaan obat ini masih dalam taraf permulaan. Percobaan yang dilakukan terhadap sembilan penderita pembengkakan getah bening akibat virus AIDS cukup memberi harapan

GRANULOCYTE-MONOCYTECOLONY-STIMULATING FACTORInstitut Genetika

Percobaan bahan ini terhadap binatang cukup memuaskan, tapi penerapannya pada manusia masih membutuhkan waktu lama

ALPHA INTERFERONBiogen/Schering-plough Hofmann-La Roche/GenentchTerbukti cukup efektif untuk mengobati sarcoma Kaposi, kanker kulit yang merupakan petunjuk penyakit AIDS. Sekarang sedang diteliti kemungkinan kombinasi dengan AZT untuk melawan AIDS

INTERLEUKIN-2Hofmann-La Roche/Immunex CetusPenggunaan IL-2 memang mengecewakan, namun diduga akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan AZT.

CYCLOSPORINESandozObat ini sangat beracun, dipakai untuk mencegah penolakan organ tubuh yang dicangkok, mampu menahan penyebaran virus AIDS pada stadium dini.

KESIMPULAN

AIDS merupakan hasil infeksi yang parah oleh virus yang disebut HIV. Belum ada cara penyembuhan yang sempurna atau vaksin yang memadai untuk perlindungan terhadap AIDS. Tapi berbagai cara pengobatan sedang dalam proses percobaan dewasa ini. Cara terbaik untuk melawan wabah ini adalah mencegah penularan dan penyebaran virusnya. Jalur utama dari penyebaran / penularan HIV adalah hubungan seksual dan diketahui hanya terjadi lewat kontak dengan darah yang terinfeksi, atau mungkin sekresi vagina atau cervic ( leher rahim ) dengan selaput lendir ( membran mucosa ) sejumlah kecil kasus telah ditularkan melalui ibu ke janin atau melalui tranfusi dengan darah atau benda yang berasal dari darah yang terkontaminasi. Jumlah penduduk yang menderita AIDS semakin meningkat. Sejumlah besar penduduk di dunia telah terinfeksi HIV tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.

SARAN

Di Negara yang tidak luput dari infeksi HIV ini, kita sebagai warga Negara yang baik hendaknya turut membantu pemerintah untuk menanggulangi penyebaran HIV AIDS. Kita seharusnya ikut berpartisipasi semampu kita baik dengan cara mengadakan penyuluhan AIDS maupun yang lainnya yang kita bisa. Dengan begitu, setidaknya kita telah membantu pemerintah Indonesia maupun Negara lain untuk mengurangi jumlah penderita AIDS.

http://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/progress-activity-and-monthly-report/89-outlook-2014-kebijakan-hiv-aids http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.php?lang=id&gg=1