karya tulis ilmiah gambaran asuhan ...repository.poltekkes-denpasar.ac.id/330/1/halaman...
TRANSCRIPT
i
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI
PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI RUANG INTERNE RSU PURI RAHARJA
Oleh :
I MADE LASIA
NIM. P07120017250
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
ii
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI
PADA KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI RUANG INTERNE RSU PURI RAHARJA
TAHUN 2018
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Poltekes Kemenkes Denpasar
Jurusan Keperawatan
Program RPL
Oleh :
I MADE LASIA
NIM. P07120017250
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH DENGAN JUDUL :
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI
PADA KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI RUANG INTERNE RSU PURI RAHARJA
TAHUN 2018
TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN
Pembimbing Utama : Pembimbing Pendamping :
Ni Md Wedri, A.Per.Pen.S.Kep,Ns.M.Kes
Ns. I Wayan Sukawana,S.Kep.M.Pd
NIP.196106241987032002 NIP.196709281990031001
MENGETAHUI :
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
V.M. Endang S.P. Rahayu, S.Kp., M.Pd.
NIP. 195812191985032005
iv
KARYA TULIS ILMIAH DENGAN JUDUL :
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI
PADA KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI RUANG INTERNE RSU PURI RAHARJA
TAHUN 2018
TELAH DIUJI DI HADAPAN TIM PENGUJI
PADA HARI : RABU, 11 JULI 2018
TIM PENGUJI :
1.
I Made Mertha, S.Kp, M.Kep
NIP. 196910151993031015
(Ketua)
(………….)
2. Ns. Drs. I Made Widastra, S.Kep.M.Pd
NIP. 195412311975091002
(Anggota I) (…………..)
3. Ni Made Wedri, A.Per.Pen.S.Kep.Ns.M.Kes
NIP. 196106241987032002
(Anggota II) (…………..)
MENGETAHUI :
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
V.M. Endang S.P. Rahayu, S.Kp., M.Pd.
NIP. 195812191985032005
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : I Made Lasia
NIM : P07120017250
Program Studi : RPL Keperawatan
Jurusan : Keperawatan
Tahun Akademik : 2017/2018
Alamat : Jl. Batuyang gg Panji IV Batubulan, Gianyar, Bali
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Tugas Akhir dengan judul Gambaran Asuhan Keperawatan Hipertermi
Pada Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruang Interne RSU Puri
Raharja adalah benar karya sendiri atau bukan plagiat hasil karya
orang lain.
2. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Tugas Akhir ini bukan karya
saya sendiri atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya sendiri bersedia
menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No.17 Tahun 2010 dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Denpasar, Juni 2018
Yang membuat pernyataan
I Made Lasia
NIM P07120017250
Meterai 60000
vi
ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is usually preceded
by a sudden high fever. The fever cycle in DHF is also called the horse saddle cycle.
In the second phase when the fever begins to fall, the patient appears as if healed
when it may occur Dengue Shock Syndrome that many cause death. The purpose of
this case study study is to implement nursing care of DHF clients with
hyperthermia. This research method using case study method on 2 dengue clients
who have hyperthermia. Includes assessment, data analysis, nursing diagnoses,
interventions, implementations and evaluations contained in nursing care
conducted during client care. The results of the study found one similar diagnosis
of hyperthermia. When the temperature assessment of Mr MH 38.5 ° C and Mrs.
IM 38,5 ° C. After a one day nursing action on both clients showed a significant
temperature drop. The conclusion of this case study is that hyperthermia can be
rapidly dropped by giving warm water compresses but it is also necessary to
encourage drinking, recommend wearing thin clothes, collaborate with antipyretic
and intravenous fluids to support the success of the goal of nursing care in hospitals
to provide maximum results. Cooperation among health workers in the provision
of therapy and client families who are willing to help nurses in motivating clients
greatly affect the success of nursing care. Keywords: Nursing care;Dengue Hemorrhagic Fever; Hyperthermia
vii
ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang biasanya
didahului oleh demam tinggi yang mendadak. Siklus demam pada DBD disebut
juga siklus pelana kuda. Pada fase kedua yaitu saat demam mulai turun, klien
nampak seolah-olah sembuh padahal mungkin terjadi Dengue Shock Syndrome
yang banyak menyebabkan kematian. Tujuan penelitian studi kasus ini adalah
melaksanakan asuhan keperawatan klien DBD dengan hipertermi. Metode
penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada dua klien DBD yang
mengalami hipertermi. Meliputi pengkajiaan, analisa data, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi yang terdapat dalam asuhan keperawatan
yang dilakukan selama klien dirawat. Hasil penelitian didapatkan satu diagnosa
yang sama yaitu hipertermi. Saat pengkajian suhu Tn. MH 38,5°C dan Ny. IM
38,5°C. Setelah dilakukan tindakan pemberian kompres selama satu hari pada
kedua klien menunjukkan penurunan suhu yang signifikan. Kesimpulan dari studi
kasus ini yaitu Hipertermi bisa cepat turun dengan memberi kompres air hangat
namun diperlukan juga tindakan menganjurkan banyak minum, menganjurkan
memakai baju tipis, melakukan kolaborasi pemberian antipiretik dan cairan
intravena guna mendukung keberhasilan tujuan asuhan keperawatan di rumah
sakit sehingga memberikan hasil yang maksimal. Kerjasama antar petugas
kesehatan dalam pemberian terapi dan keluarga klien yang bersedia membantu
perawat dalam memotivasi klien sangat berpengaruh besar pada keberhasilan
asuhan keperawatan.
Kata kunci: Asuhan Keperawatan; Demam Berdarah Dengue; Hipertermi
viii
RINGKASAN PENELITIAN
Gambaran Asuhan Keperawatan Hipertermi Pada Klien Demam Berdarah Dengue di
Ruang Interne RSU Puri Raharja
Oleh: I Made Lasia (P07120017250)
Angka harapan hidup di Indonesia tahun 2015 mencapai 69,55 tahun
meningkat menjadi 70,18 tahun pada tahun 2016. Angka harapan hidup (AHH) di
Propinsi Bali juga mengalami peningkatan dari 71,35 tahun pada tahun 2015
menjadi 71,41 tahun pada tahun 2016. Sedangkan angka harapan hidup di Kota
Denpasar pada tahun 2016 mencapai 74,04 tahun. Semakin meningkatnya umur
harapan hidup, maka populasi penduduk juga meningkat. (Kemenkes, 2016; Dinas
Kesehatan Provinsi Bali, 2016; Profil Kesehatan Denpasar, 2016)
Disamping itu risiko penularan penyakit terutama yang berbasis lingkungan
juga meningkat, salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
DBD ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Kedua spesies
nyamuk ini banyak ditemukan di Indonesia dengan tingkat populasi yang variatif.
Semakin tinggi populasi nyamuk, maka resiko penularan DBD akan semakin
meningkat. Serangan DBD sering terjadi pada daerah yang padat penduduk dan
kumuh (slum area) (Suyasa, Putra, and Aryanta 2007)
Salah satu faktor yang menggambarkan kepadatan populasi nyamuk adalah
angka bebas jentik (ABJ). Semakin rendah ABJ, maka resiko penularan didaerah
tersebut menjadi meningkat. Demikian pula sebaliknya. Data ABJ di Indonesia
masih sangat rendah yaitu 54,2% pada tahun 2015 dan 67,6% pada tahun 2016. Hal
ini berkorelasi terhadap tingginya kejadian DBD di Indonesia. (Kemenkes 2016)
Penyakit DBD sering juga menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). KLB
sering terjadi pada saat perubahan musim dari kemarau kehujan atau sebaliknya.
KLB DBD dapat terjadi didaerah yang sistem drainasenya tidak baik. Baik
diperkotaan maupun di pedesaan yang memiliki ketinggian wilayah kurang dari
1.000 meter diatas permukaan laut (DPL). (Kemenkes 2013)
Angka kejadian DBD dari tahun ketahun semakin meningkat. Hal ini dapat
ix
dilihat dari data yang dirilis WHO tahun 2009 dimana angka kejadian DBD pada
era tahun 1990-1999 sebanyak 479.848, meningkat menjadi 925.896 orang pada
era tahun 2000-2007 dan terjangkit lebih dari 60 negara didunia. Sementara itu
insiden rate (IR) per 100 000 pendudk di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak
50,75, meningkat menjadi 78,85 pada tahun 2016. IR DBD di Provinsi Bali kalau
dilihat dalam dua tahun terakhir cenderung meningkat yaitu 259,1 pada tahun 2015
meningkat menjadi 483,0 pada tahun 2016. Angka ini membuat Propinsi Bali
menjadi peringkat pertama se-Indonesia. IR DBD di Kota Denpasar pada tahun
2015 sebanyak 178,7 meningkat menjadi 317,7 pada tahun 2016. Jumlah kasus
DBD di Rumah Sakit Puri Raharja tahun 2015 sebanyak 9 kasus, meningkat
menjadi 24 kasus pada tahun 2016.( World Health Organization 2009; Kemenkes,
2016; Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2016; Profil Kesehatan Denpasar, 2016;)
Angka kematian (CFR) akibat DBD juga semakin meningkat. Tahun 2015
di Indonesia terjadi 0,83% menjadi 0,78% ditahun 2016. Meskipun secara
presentase terlihat menurun, tetapi secara angka terlihat terjadi peningkatan yang
bermakna. Hal ini terjadi karena IR tahun 2016 jauh diatas IR tahun 2015, sehingga
membuat faktor pembagi jumlah kematian menjadi tinggi. CFR di Propinsi Bali,
secara prosentase terlihat sama yaitu 0,3% pada tahun 2015 dan 2016, tetapi kalau
dilihat dalam angka, jumlah kematian semakin meningkat. Di Kota Denpasar, CFR
tahun 2016 mencapai 0,6%. Meski angka CFR masih dibawah angka Nasional yaitu
1%, tetapi jumlah kematian akibat DBD tidak bisa diabaikan begitu saja.(Dinas
Kesehatan Provinsi Bali 2016; Kemenkes 2016; Profil Kesehatan Denpasar 2016)
Jumlah kabupaten / kota yang terjangkit penyakit DBD juga meningkat dari
86,77% pada tahun 2015 menjadi 90,07% ditahun 2016. Angka ini
menggambarkan bahwa penyebaran penyakit DBD di Indonesia sudah sangat
meluas. Maka dari itu, perhatian dan partisipasi dari semua komponen yang terkait
harus ditingkatkan. (Kemenkes 2016).
Dari data jumlah klien rawat inap di rumah sakit di Propinsi Bali pada tahun
2016, penyakit DBD berada diperingkat pertama. Keadaan ini membuat
biaya/coast yang harus dikeluarkan sangat tinggi. Kejadian ini semestinya bisa
dicegah dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara
berkesinambungan agar kejadian DBD tidak lagi menduduki peringkat
x
pertama.(Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2016)
Semua penderita DBD mengalami demam (Kularatne et al. 2015). Derajat
peningkatan suhu tubuh masing-masing penderita bervariasi tergantung dari daya
tahan tubuhnya. Suhu tertinggi bisa mencapai lebih dari 40oC dan biasanya
berlangsung 2-7 hari dengan diserta kulit kemerahan, takikardi, takipnea, dan kulit
terasa hangat.(World Health Organization 2009)(Chatterjee et al. 2017) (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI 2016)(Lcs et al. 2014)
Keseimbangan suhu tubuh (termoregulasi) bagian dari kebutuhan fisiologis
manusia yang paling mendasar, maka kejadian hipertermi harus segera diatasi.
Hipertermi juga bisa menyebabkan dehidrasi karena banyaknya pengeluaran cairan
yang terjadi akibat penguapan. Lebih lanjut apabila dehidrasi tidak segera ditangani
bisa berdampak syok yang akhirnya dapat berakibat fatal yaitu kematian.(World
Health Organization 2009)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik menyusun karya
tulis ilmiah dengan judul “Bagaimanakah Gambaran Asuhan Keperawatan
Hipertermi Pada Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Ruang Interne RSU Puri
Raharja”.
Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif yang
menggambarkan penelitian studi kasus dengan pendekatan prospektif yang
bertujuan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan hipertermi pada
klien demam berdarah dengue di Ruang Interne RSU Puri Raharja. Klien studi
kasus pada penelitian ini adalah dua orang klien demam beradarah dengue
dengan masalah keperawatan hipertermi di Ruang Interne RSU Puri Raharja.
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pada
penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi
(pengamatan) dan dokumentasi.
Hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada klien DBD dengan
hipertermi didapat pada Klien satu suhu tubuh 38,50C, dan pada Klien dua suhu
tubuh 38,50C. Diagnosa keperawatan yang diangkat pada klien satu dan dua
adalah hipertermi berhubungan dengan proses penyakit. Setelah dilakukan
asuhan keperawatan selama 1x24 jam secara komprehensif diharapkan suhu
xi
tubuh klien dalam rentang normal dengan kriteria hasil : klien merasa nyaman,
klien tidak menggigil, vital sign dalam batas normal. Intervensi keperawatan :
monitor vital sign, perhatikan pola nafas, derajat suhu tubuh, dan adanya tanda
– tanda menggigil atau kejang, seka hangat, batasi penggunaan linen/selimut
sesuai indikasi, anjurkan klien untuk minum sesuai kebutuhan atau ± 2 liter/24
jam., berikan obat antipiretik sesuai instruksi dokter. Implementasi dilakukan
selama 1x24 jam sesuai dengan intervensi keperawatan menggunakan
manajemen pengaturan suhu tubuh dengan metode SOAP sebagai evaluasi
formatif. Evaluasi dilakukan menggunakan metode SOAP. Pada klien satu
didapatkan S: klien mengatakan tidak demam. O: TD: 120/80 mmHg, N: 80
x/menit, S: 36,50C, R: 20 x/menit. Analisis : masalah teratasi. Planning:
pertahankan kondisi klien . Pada klien dua didapatkan S: klien mengatakan demam (-
), O: TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, S: 36,80C, R: 20 x/menit. Analisis :
masalah teratasi. Planning: Pertahankan kondisi klien. Berdasarkan data
tersebut, peneliti dapat simpulkan bahwa setelah diberikan asuhan keperawatan
selama 1x24 jam masalah hipertermi pada klien DBD dapat teratasi.
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Poltekes
Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha
penulis sendiri, melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk
itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP.,MPH, selaku Direktur Poltekkes
Denpasar yang telah memberikan kesempatan menempuh program pendidikan
RPL Keperawatan Poltekkes Denpasar.
2. Ibu V. M Endang S. P Rahayu, S.Kp.,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Denpasar, yang telah memberikan bimbingan secara tidak langsung
selama pendidikan di Prodi RPL Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar
serta atas dukungan moral dan perhatian yang diberikan kepada peneliti.
3. Bapak I Made Mertha, S.Kp.,M.Kep, selaku Ketua Kaprodi D-III yang telah
memberikan bimbingan secara tidak langsung selama pendidikan di Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar serta atas dukungan moral dan
perhatian yang diberikan kepada peneliti.
4. Ibu Ni Made Wedri, A.Per.Pen.S.Kep.Ns.M.Kes, selaku pembimbing utama
yang telah banyak memberikan masukan, pengetahuan dan koreksi penulisan
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah penelitian ini.
5. Bapak Ns. I Wayan Sukawana,S.Kep.M.Pd, selaku pembimbing pendamping
yang telah banyak memberikan masukan, pengetahuan dan bimbingan serta
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah penelitian ini.
6. Mahasiswa RPL DIII Keperawatan Poltekkes Denpasar yang banyak
memberikan masukkan dan dorongan kepada penulis
7. Orang tua serta keluarga penulis yang telah memberikan dukungan baik secara
moral maupun material
xiii
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
penelitian ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah penelitian ini.
Denpasar, Juli 2018
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................. v
ABSTRACT ..................................................................................................................vi
ABSTRAK ...................................................................................................................vii
RINGKASAN PENELITIAN ................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................xii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN .............................................. Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah .................................. Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ............................................ Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penulisan .............................................. Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penulisan ............................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................... Error! Bookmark not defined.
A. Konsep Demam Berdarah Dengue (DBD) ....... Error! Bookmark not defined.
B. Konsep Dasar Hipertermi pada DBD .............. Error! Bookmark not defined.
C. Konsep Teori Askep Kasus Hipertermi ........... Error! Bookmark not defined.
BAB III KERANGKA KONSEP .................................. Error! Bookmark not defined.
A. Kerangka Konsep ............................................. Error! Bookmark not defined.
B. Pathway............................................................. Error! Bookmark not defined.
C. Definisi Operasional ......................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV METODE PENELITIAN................................ Error! Bookmark not defined.
A. Jenis Penelitian ................................................. Error! Bookmark not defined.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ......................... Error! Bookmark not defined.
C. Klien Studi Kasus ............................................. Error! Bookmark not defined.
D. Fokus Studi ....................................................... Error! Bookmark not defined.
E. Jenis Dan Teknik Pengumpulan Data .............. Error! Bookmark not defined.
F. Metode Analisa Data ........................................ Error! Bookmark not defined.
G. Etika Studi Kasus ......................................... Error! Bookmark not defined.
xv
BAB V HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
A. Hasil Studi Kasus .............................................. Error! Bookmark not defined.
B. Pembahasan ...................................................... Error! Bookmark not defined.
C. Keterbatasan .................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB VI PENUTUP....................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan .................................................. Error! Bookmark not defined.
B. Saran................................................................. Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka ................................................................ Error! Bookmark not defined.
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisa Data
Tabel 2. Pengkajian Keperawatan
Tabel 3. Diagnose Keperawatan
Tabel 4. Rencana Keperawatan
Tabel 5 Implementasi Keperawatan
Tabel 6. Evaluasi Keperawatan
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
………………………………………….
…………………………………………
………………………………………..
15
27
28
29
31
32
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Konsep
…………………………………………
19
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perencanaan Keperawatan
Lampiran 2. Anggaran Penelitian
Lampiran 3. Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 4. Pengkajian Keperawatan
Lampiran 5. Rencana Keperawatan
Lampiran 6. Implementasi
Lampiran 7. Evaluasi Keperawatan
Lampiran 8. Pengkajian Keperawatan
Lampiran 9. Rencana Keperawatan
Lampiran 10. Implementasi
Lampiran 11. Evaluasi Keperawatan
………………………………
………………………………
………………………………
……………………………....
……………………………….
………………………………..
………………………………..
……………………………….
………………………………...
……………………………….
………………………………..
45
53
54
55
57
58
65
66
68
69
75
42