studi kasus keamanan : hipertermi pada an.r dengan demam ... · pdf filec. penulis mampu...

27
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM TIPOID DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO DISUSUN OLEH : HARTANTI PUJI LESTARI NIM. P.09023 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: truonglien

Post on 01-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN

DEMAM TIPOID DI RUANG FLAMBOYAN

RSUD SUKOHARJO

DISUSUN OLEH :

HARTANTI PUJI LESTARI

NIM. P.09023

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

KEAMANAN: HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN

DEMAM TIPOID DI RUANG FLAMBOYAN

RSUD SUKOHARJO

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

HARTANTI PUJI LESTARI

NIM. P.09023

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

ii

Page 4: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

iii

Page 5: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

iv

Page 6: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN

HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM TIPOID DI RUANG

FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan Kusuma

Husada yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di

Stikes Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

Keperawatan sekaligus sebagai penguji telah membimbing dengan cermat,

memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan

serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

3. Siti Mardiyah, S.Kep.,Ns selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji

yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

vi

4. Anissa Cindy, S.Kep.,Ns, yang telah membimbing dengan cermat,

memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan

serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikam bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

8. Bayu Setyawan yang selalu memberi dukungan dan semangat.

9. Ina kurniawati yang selalu memberi motivasi.

Semoga laporan Studi Kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 8: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................. 3

C. Manfaat Penulisan ............................................................... 4

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ..................................................................... 5

B. Pengkajian ........................................................................... 6

C. Pemeriksaan fisik ................................................................ 7

D. Pengkajian pola nutrisi ........................................................ 8

E. Perumusan daftar masalah .................................................. 9

F.Tujuan dan kriterial hasil ....................................................... . 10

G . lmeplementasi……………………………………………… 11

H . Evaluasi…………………………………………………… 11

Page 9: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

viii

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ......................................................................... 13

B. Simpulan dan Saran ............................................................ 18

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 10: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

1

BAB I

PENDAHULUHAN

A. Latar Belakang

Demam Tipoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri

salmonella typhi yang menyerang bagian pencernaan. Demam Tipoid

disebabkan sanitasi yang buruk dan hygiene perorangan yang kurang baik.

Menurut hasil riset kesehatan 2007 menunjukan bahwa prevalensi Demam

Tipoid di Indonesia sebesar 1.6% Demam Tipoid pada anak. Angka kejadian

Demam Tipoid menurut WHO tahun 2003 memperkirakan terdapat sekitar

17 juta kasus Demam Tipoid diseluruh dunia dengan kejadian 600.000 kasus

kematian tiap tahun (Tjipo, 2009).

Gejala klinis Demam Tipoid pada anak dapat bervariasi dari yang

ringan hingga yang berat. Biasanya gejala orang dewasa akan lebih ringan

dibanding dengan anak-anak salah satu tanda dan gejalanya adalah demam

atau hipertermi. Fase terjadinya hipertermi proses menggigil, kulit terasa

hangat atau panas, peningkatan rasa haus dehidrasi ringan berat, kelemahan,

keletihan dan nyeri ringan pada otot (Suhartono, 2008).

Hipertermi (terapi termal), pembangkitan suhu lebih tinggi dari

rentang demam fisiologi. Riset menunjukan bahwa sel-sel maligna lebih

sensitif dibanding sel-sel normal terhadap efek berbahaya dari suhu yang

tinggi karena beberapa alasan. Sel-sel maligna tidak mempunyai enzim yang

diturunkan untuk memperbaiki DNA dan membran sel yang dirusak oleh

Page 11: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

2

kenaikan suhu. Sel-sel ini defisien dalam sel yang membentuk adanosis

trifosfat (ATP), kebutuhan metabolisme yang meningkat yang terjadi pada

Hipertermi.

Hipertermi yang terjadi pada anak akan menyebabkan gangguan

tumbang, akan menganggu pola makan pola makan, kerusakan sistem syaraf,

penurunan kesadaran, anak menjadi idiot, anak bisa kejang dengan kisaran

suhu diatas normal 39-40 derajat celcius anak bisa kejang atau mengalami

step (Suryani, 2008). Hipertermi yang terjadi pada anak hendaknya segera

mendapat penanganan yang tepat. Karena jika tidak segera ditangani akan

terjadi resiko yang mengakibatkan gangguan pada anak.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

menulis karya tulis ilmiah. Yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan

terhadap pasien khususnya dengan pemenuhan kebutuhan hipertermi pada

pasien dengan Demam Tipoid.

B. Tujuan penulisan

1. Tujuan umum

Melaporkan kasus tentang pemenuhan kebutuhan keamanan

hipertermi pada An .R dengan Demam Tipoid

2. Tujuan umum

a. Penulis mampu melakukan pengkajian anak dengan pemenuhan

kebutuhan Keamanan: Hipertermi pada An.R dengan Demam

Tipoid

Page 12: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

3

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan anak dengan

pemenuhan Kebutuhan keamanan: Hipertermi pada An.R Demam

Tipoid

c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak

dengan pemenuhan kebutuhan keamanan: Hipertermi pada An.R

Demam Tipoid

d. Penulis mampu melakukan implementasi dengan pemenuhan

kebutuhan Keamanan : Hipertermi pada An.R Demam Tipoid

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan kebutuhan

keamanan: Hipertermi pada An.R Demam Tipoid

f. Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhan

keamanan: Hipertermi pada An.R Demam Tipoid.

C. Manfaat penulisan

1. Bagi institusi rumah sakit

Sebagai bahan masukan dalam menciptakan pemberiaan pelayaan

kesehatan bagi Demam Tipoid.

2. Bagi pendidikan

Hasil studi kasus ini dapat menjadi tambahan ilmu bagi institusi

keperawatan khususnya keperawatan anak dalam penanganan Demam

Tipoid.

Page 13: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

4

3. Bagi penulis

Hasil penelitian ini dapat menjadi pengalaman belajar dalam

meningkatkan pengetahuan dalam ketrampilan penulis khususnya

dalam bidang penelitian.

Page 14: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

5

BAB II

LAPORAN KASUS

Dalam bab ini penulis akan menulis tentang Asuhan keperawatan

yang dilakukan pada An.R dengan demam tipoid. Dilaksanakan pada

tanggal 3-5 April 2012. Asuhan keperawatan ini dimulai dari pengkajian,

diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

A. Identitas Klien

Dalam pengkajian pada tanggal 3-5 April 2012 jam 15.45 WIB.

dengan kasus demam tipoid dengan cara auto anamnesa dan allo

anamnesa. Pengkajian yang dilakukan pada An.R dengan cara mengadakan

pengamatan dan observasi langsung, pemeriksaan fisik, melihat catatan

medis, dan catatan perawat. Dari pengkajian tersebut terdapat hasil

identitas klien, bahwa klien An.R, umur 12 tahun, tanggal lahir 25

Maret 2000. Diagnosa medis deman tipoid. Tanggal masuk 1 April 2012,

klien beragama Islam, pendidikan kelas 6 SD alamat Sukoharjo.

Penanggung jawab klien adalah Ny.S beliau adalah ibu klien. Ibu klien

berumur 35 tahun, bekerja sebagai tani/ pedagang, pendidikan terakhir

Ny.S adalah SD. ibu klien juga bertempat tinggal di Sukoharjo.

Page 15: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

6

B. Pengkajian

1. Riwayat Kesehatan Sekarang

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan hasil kesehatan

sekarang, pada hari Jumat tepatnya tanggal 30 April 2012, klien

sudah demam, demam naik turun kemudian pada tanggal 1 April

2012 klien dibawa oleh keluarga ke RSUD Sukoharjo sekitar pukul

10.00 WIB, klien dibawah ke IGD. Klien diperiksa dokter anak dan

klien dianjurkan untuk rawat inap. Klien mengeluh panas dan tidak

bisa tidur. Asuhan keperawatan yang dilakukan pada An. R tanggal

3-5 April 2012 pada pukul 15.45 WIB didapatkan klien mengeluh

badannya panas dengan suhu 39,6 derajat celcius.

Pasien panas sejak 3 hari yang lalu sebelum dibawa ke rumah

sakit, di IGD kemudian diperiksa oleh dokter dan disarankan oleh

dokter untuk rawat inap. Selama dirawat dirumah sakit demam naik

turun, pasien tidak mengalami kejang. Terdapat kulit tampak kemerahan,

kulit hangat. Tekanan darah 90/50 mmHg, denyut nadi 96 per menit,

suhu 39,6 derajat celcius pernapasan 33 kali per menit. Tangan kanan

terpasang infus RL 20 tetes per menit.

Ibu pasien mengatakan bahwa An. R merupakan anak ke dua,

tidak pernah aborsi. Selama hamil selalu memeriksakan diri ke bidan

setiap 1 bulan sekali, ibu mengkomsumsi vitamin Afomix, Asam Folat

1000 mg. Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit, tidak

mempunyai riwayat penyakit keturunan. Pasien tidak mempunyai

Page 16: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

7

riwayat alergi. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah

mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap yaitu BCG, DPT, Polio,

Campak, dan Hepatitis sesuai umur dan jadwal imunisasi. Pertumbuhan

dan perkembangan berat bayi waktu lahir 3000 gr .

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien An. R antara lain tinggi badan

130cm, berat badan 25kg. Pemeriksaan tanda vital suhu tubuh 39, 6

derajat celcius, denyut nadi 96 kali per menit, pernapasan 33 kali per

menit. Keadaan umum antara lain, pasien terlihat lemah, kulit sawo

matang, turgor kulit baik, rambut warna hitam kuku warna merah

muda. Kepala simetris dan tidak terdapat benjolan pada kepala pasien.

mata simetris kanan kiri, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.

keadaan hidung simetris, tidak ada polip, dan tidak ada secret. Telinga

tampak bersih, simetris kanan kiri dan tidak ada gangguan dalam

pendengaran, mulut pasien tidak terjadi pendarahan pada gusi, tidak

sakit gigi, dan rajin sikat gigi 2 kali sehari, pasien tidak pernah periksa

ke dokter gigi. Tidak kesulitan untuk menelan.

Hasil pemeriksaan leher, pasien mengatakan tidak nyeri pada

lehernya mudah untuk di gerakan, tidak mengalami kaku kuduk, tidak

ada pembesaran kelenjar tiroid. Dada simetris, tidak menggunakan otot

bantu pernapasan. Pemeriksaan pada paru-paru inspeksi simetris

pengembangan kanan dan kiri. Palpasi vokal fremitus kanan dan kiri

sama, perkusi sonor dan auskultasi vesikuler. Pemeriksaan pada jantung

Page 17: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

8

ictus cordis tidak tampak, palpasi ictus cordis tidak teraba, perkusi

pekak auskultasi tidak ada bising tidak ada suara tambahan. Pemeriksaan

abdomen, inspeksi bentuk datar, auskultasi bising usus 33 kali permanit,

palpasi tidak ada nyeri tekan, perkusi tympani.

3. Pengkajian Pola Nutrisi

Ibu pasien mengatakan semasa kecil mendapatkan ASI esklusif

(usia 0-6 bulan) dan tidak minum susu formula dan tidak makan

makanan sereal. Pola makan pasien sebelum sakit, pasien makan 3 kali

sehari dengan nasi dan sayur, lauk seadanya. Selama sakit, pasien

makan makanan yang disajikan dari rumah sakit. Hasil Z- Score WAZ : -

2,59 (pendek), HAZ : -2,27 ( gizi kurang), WHZ : -0,7 (normal).

4. Pola Eliminasi

Pola BAB Sebelum sakit pasien mengatakan BAB sehari 1

kali setiap pagi warna kuning lembek. Selama sakit pasien

mengatakan selama dirawat di rumah sakit pasien belum BAB. Pola

BAK sebelum sakit pasien mengatakan BAK lancar warna kuning

jernih. Selama sakit pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam

BAK.

5. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboraturium WBC dengan hasil 7,6 (normal 4-5-

11), RBC 3,536 ( nilai normal 3,9-5.9), HBC hasil 9,6 ( nlai normal

11-5-13,5.) HCT dengan hasil 26,6 dengan (nilai normal 37,0-50),

NCL dengan hasil 75,4 dan ( normal 80-96), MCH 26,1 dan nilai

Page 18: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

9

(normal 28-33), MCHC dengan hasil 34,6 nilai ( normal 32-36.) PLT

dengan hasil 7,6 dan nilai (normal 150-450).

6. Terapi Medis

Pengobatan saat ini antara lain Cefotaxim 3x 750 mg, Ranitidin

Fungsi ranitidin untuk mengurangi nyeri, 2x1 1,5 ml. L Bio 2x1

bungkus, infus RL 20 tetes per menit, Zing 1x1 sehari.

C. Perumusan daftar Masalah

Dari data hasil pengkajian dan observasi di atas, penulis melakukan

analisa data kemudian memutuskan satu diagnosa keperawatan yang

sesuai dengan prioritas, menyusun intervensi keperawatan, melakukan

implementasi dan evaluasi tindakan. Diagnosa keperawatan yang paling

utama yaitu hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.

Dan hasil pengkajian tanggal 5 April 2012 jam 13.00 WIB dapat

ditegakkan diagnosa keperawatan paling utama adalah hipertermi

berhubungan dengan proses penyakit. Data yang menunjang diagnosa

keperawatan tersebut adalah data subjektif pasien mengatakan panas, data

obyektif suhu 39,6 derajat celcius, kulit teraba hangat, kulit kemerahan.

Page 19: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

10

D. Tujuan dan Kriteria Hasil

Penulis berharap berdasarkan SMART yaitu S (spesific) dimana

tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda, M (measurabel)

dimana tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya tentang perilaku

klien dapat dilihat, didengar, dirasakan, dan bau. A (achievable) dimana harus

dapat dicapai, R (reasonable) dimana tujuan harus dapat di pertanggung

jawabkan secara ilmiah, T (time) mempunyai batas waktu yang jelas. Seetelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kondisi pasien dapat

membaik. Dengan tujuan dan kriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3X 24 jam pasien akan menunjukan regulasi yang

baik dengan kriterial hasil :suhu kulit dalam batas normal 36-37 derajat

celcius.

E. Perencanaan

Intervensi keperawatan disesuaikan dengan kondisi pasien dan

fasilitas yang ada, sehingga rencana tindakan dapat dilaksanakan dengan

spesifik, selanjutnya akan diuraikan diagnosa keperawatan yang

ditegakkan. Intervensi yang di buat pada tanggal 3 April 2012 adalah

anjurkan pasien memakai pakaian tipis , rasionalnya: untuk menyerap

keringat , kompres hangat: membantu menurunkan suhu tubuh.

Pemberian paracetamol rasionalnya penurun panas.

Page 20: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

11

F. Implementasi

Penulis melakukan implementasi pada tanggal 3-5 April 2012.

Pada tanggal 3 April 2012 penulis melakukan tindakan, mengkaji suhu

tubuh mengajurkan pasien memakai pakaian tipis, mengajurkan kompres

hangat. Respon subyektif ibu pasien mengatakan anaknya panas. Respon

obyektif, suhu 39,6 derajat celcius kulit terasa hangat, kulit kemerahaan,

peningkatan suhu di atas kisaran normal.

Tanggal 4 April 2012 penulis menganjurkan kompres hangat dan

mengukur suhu tubuh. Respon subyektif: ibu pasien mengatakan anaknya

masih panas. Respon obyektif suhu tubuh 38 derajat celcius.

Tanggal 5 April 2012 melakukan pengkajian suhu tubuh. Respon

subyektif ibu pasien mengatakan panas sudah mulai turun. Data obyektif

suhu 37 derajat celcius.

G. Evaluasi

Penulis melakukan evaluasi yang dilakukan tanggal 3-5 April 2012

pada tanggal 3 April 2012 ibu pasien mengatakan badan anaknya panas.

Suhu 39,6 derajat celcius kulit teraba hangat, masalah belum teratasi,

lanjutkan intervensi, kompres hangat, pemberian paracetamol.

Tanggal 4 April 2012 ibu mengatakan anaknya masih panas suhu 38

derajat celcius. Lanjutkan intervensi, dengan pemberian parasetamol.

Tanggal 5 April 2012 ibu pasien mengatakan panas sudah mulai turun

37 derajat celcius. Kulit teraba hangat, kulit kemerahan. Masalah belum

Page 21: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

12

teratasi. Lanjutkan intervensi: dengan pendelegasiaan dengan perawat untuk

melanjutkan tindakan selanjutnya.

Page 22: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

13

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus tentang Asuhan

Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Keamanan Hipertemi pada An.R

dengan Demam Tipoid di Ruang Flamboyan RSUD Sukoharjo. Prinsip dari

pembahasan ini memfokuskan kebutuhan dasar manusia di dalam asuhan

keperawatan. Penulis akan lebih mendalam membahas kebutuhan dasar anak

pada Demam Tipoid dengan hipertermi.

Demam Tipoid disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang

menyerang bagian pencernaan. Demam Tipoid disebabkan pencernaan air

minum dan sanitasi yang buruk, infeksi terjadi jika mengkomsumsi makanan

yang disiapkan oleh penderita Demam Tipoid dengan higiene perorangan

yang kurang baik (tidak mencuci tangan yang baik setelah ke toilet) pasien

mengalami demam, kulit kemerahan.(NANDA,2009).

Riwayat kesehatan sekarang, sebelum masuk rumah sakit. Pada hari

Jumat tepatnya tanggal 30 April 2012, klien sudah demam, demam naik

turun kemudian pada tanggal 1 April 2012 klien dibawah oleh keluarga

ke RSUD Sukoharjo sekitar pukul 10.00 WIB, klien dibawah ke IGD.

Klien diperiksa dokter anak dan klien dianjurkan untuk rawat inap. Pasien

mengeluh panas dan tidak bisa tidur klien dalam asuhan keperawatan

An.R, yang dilakukan pada tanggal 3-5 April 2012 pada pukul 15.45

Page 23: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

14

WIB. Didapatkan klien mengeluh badannya panas dengan suhu 39,6

derajat celsius.

Pada pengkajian pemeriksaan fisik didapatkan data yaitu panas

pemeriksaaan tanda – tanda vital suhu tubuh 39,6 derajat celcius, denyut

nadi 96 kali per menit, pernapasan 33 kali per menit, kulit teraba hangat,

kemerahan, tampak keletihan.

Deman tipoid adalah demam diatas kisaran normal demam yang

disebab kan oleh salmonella tyipi demam naik turun. Tanda dan gejala

Demam Tipoid adalah demam timbul 7 sampai 14 hari setelah kuman masuk

ke dalam tubuh. Suhu pada Demam Tipoid berangsur -angsur naik pada sore

hari dan turun pagi hari. Pada akhir minggu pertama, suhu tubuh penderita

mencapai 39 derajat celcius sampai 40 derajat celcius. Selain demam, pada

minggu pertama gejala pada saluran cerna seperti nyeri perut, susah buang air

besar, penderita juga timbul batuk (rekomendasi ikatan dokter anak indonesia

Suyani,2008)

Berdasarkan pengkajian diatas dapat merumuskan masalah hipertermi

berhubungan dengan proses penyakit. Data yang menunjang data subyektif :

pasien mengatakan panas dan data objektif : kulit teraba hangat, kulit

kemerahan. suhu 39,6 derajat celcius.

Definisi hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran

normal. Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal, kulit terasa hangat,

konvulasi, kejang, takikardi, takipnea NANDA (2009), Berdasarkan

Page 24: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

15

karakteristik di atas ciri-ciri yang tampak pada An.R adalah peningkatan suhu

tubuh di atas kisaran normal, kulit tidak kemerahaan.

Tujuan dan kriteria hasil yang dapat dilaksanakan berdasarkan kriteria

SMART yaitu S (spesific) dimana tujuan harus spesifik dan tidak

menimbulkan arti ganda, M (measurabel) dimana tujuan keperawatan harus

dapat diukur, khususnya tentang perilaku klien : dapat dilihat, didengar,

diraba, dirasakan, dan dibau. A (achievable) dimana harus dapat dicapai, R

(reasonable) dimana tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah, T (time) mempunyai batasan waktu yang jelas (Nursalam, 2008 : 81).

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,di harapkan

hipertermi dapat berkurang kriterial hasil demam berkurang batas normal

36-37 derajat celcius, kulit tidak kemerahan, tidak keletihan, suhu tubuh

dalam batas normal.

Intervensi adalah rencana keperawatan klien sesuai dengan diagnosa

yang ditegakkan sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi (Wilkinson,

2006). Dalam teori intervensi dituliskan sesuai dengan kriteria intervensi NIC

(Nursing Intervension Clasification) antara lain yaitu observasi khususnya

hipertermi berhubungan dengan proses penyakit, pengelolaan cairan pantau

tanda –tanda vital misalnya mengukur suhu tubuh rasionalnya untuk

mengetahui suhu tubuh.anjurkan pasien untuk memakai pakaian tipis

rasionalnya untuk menyerap keringat. Anjurkan pasien atau keluarga untuk

kompres hangat rasionalnya untuk mengurangi panas. Pantau kelembaban

Page 25: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

16

membran mukosa, berikan kompres hangat rasionalnya untuk mengurangi

panas.

Implementasi yang dilakukan selama 3 hari pada An.R di ruang

Flamboyan RSUD Sukoharjo berdasarkan intervensi yang sudah ditulis.

Penulis melakukan tindakan keperawatan diantaranya. Mengkaji suhu tubuh,

mengajurkan pasien memakai pakaian tipis. Mengajurkan kompres hangat.

(Nursalam, 2005:175).

Pasien mendapatkan terapi infus RL 20 tetes per menit berfungsi untuk

pengobatan kurang cairan dimana dehidrasi secara oral tidak mungkin

dilakukan pencagahan intorelansi laktosa (ISO 2011).

Menganjurkan pada pasien untuk kompres hangat bertujuan untuk

mengurangi panas. Kompres hangat untuk membantu untuk menurunkan

suhu, pemberian air hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke

hipotalamus melalui sumsum tulang belakang ketika reseptor yang peka

terhadap panas dihipotalamus dirangsang oleh sistem efektor. Vasoldilatasi

pada pembuluh darah kemudian pasien akan berkeringat dan suhu tubuh akan

turun (Alfia, 2009).

Menganjurkan keluarga pasien untuk pemakai pakaian tipis yang

bertujuan untuk menyerap keringat dan menjaga kestabilan tubuh pasien.

(Suhartono 2001).

Kolaborasi dengan dokter pemberian parasetamol. Tujuan untuk

penurun panas. Indikasi menghilangkan rasa nyeri dan hipertermi (ISO 2011-

2012)

Page 26: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

17

Evaluasi yang dilakukan oleh penulis, menggunakan metode sesuai

teori yaitu SOAP (Subyektif, Obyektif, Assessment, Planning) (Nursalam

2001:129). Setelah melakukan tindakan keperawatan diatas selama 3 hari dari

tanggal 3-5 April 2012 didapatkan ibu pasien mengatakan anaknya panas

berkurang. Pasien tampak tidak lemah masalah keperawatan belum teratasi

demam masih naik turun. Intervensi dilanjutkan penulis melakukan

pendelegasian kepada perawat ruangan untuk melanjutkan intervensi

selanjutnya untuk berkolaborasi dengan dokter pemberian parasetamol.

B. SIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari uraian bab pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut:

a. Pengkajian yang didapatkan pasien mengalami panas naik turun

dengan suhu 39,6 derajat celcius, kulit kemerahan. Kulit teraba

hangat.

b. Diagnosa utama yang muncul saat dilakukan pengkajian pada An. R

adalah hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.

c. Intervensi keperawatan pada hipertermi sesuai dengan teori, Demam

Tipoid kemudian dilanjutkan pada tahap pelaksanaan tindakan

keperawatan. Anjurkan pasien untuk kompres hangat, memakai

pakaian tipis pemberian obat penurun panas.

Page 27: STUDI KASUS KEAMANAN : HIPERTERMI PADA AN.R DENGAN DEMAM ... · PDF filec. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan keperawatan anak dengan ... dengan kasus demam tipoid dengan cara

18

d. Implementasi penulis melakukan implementasi mengajurkan pasien

kompres hangat, memakai pakaian tipis, memberikan obat penurun

panas.

e. Evaluasi yang dilakukan selama 3 hari masalah belum teratasi panas

masih naik turun, dengan suhu 37 derajat celcius.

2. SARAN

a. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada pasien seoptimal

mungkin dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan kemudahan dalam pemakaian sarana dan prasarana

yang merupakan fasilitas bagi mahasiswa untuk mengembangkan

ilmu pengetahuan dan ketrampilannya dalam melalui praktek klinik

dan pembuatan laporan.

c. Bagi Penulis Selanjutnya

Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu

seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan

pada klien secara optimal.