karya tulis akhir efek pemberian seduhan seledri … · asam urat adalah seledri. seledri...

22
KARYA TULIS AKHIR EFEK PEMBERIAN SEDUHAN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus) HIPERURISEMIA Oleh : Reni Deviandra 06020098 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011

Upload: leque

Post on 25-Jan-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

KARYA TULIS AKHIR

EFEK PEMBERIAN SEDUHAN SELEDRI (Apium graveolens L.)

TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN

STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus) HIPERURISEMIA

Oleh :

Reni Deviandra

06020098

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011

ii

HASIL PENELITIAN

EFEK PEMBERIAN SEDUHAN SELEDRI (Apium graveolens L.)

TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN

STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus) HIPERURISEMIA

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh :

Reni Deviandra

06020098

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian

Untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

25 Februari 2011

Pembimbing I

dr. Fathiyah Safithri, M.Kes

Pembimbing II

dr. Mochammad Ma’roef, SpOG

Mengetahui,

Fakultas Kedokteran

Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

iv

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Reni Deviandra ini telah diuji dan dipertahankan di

depan Tim Penguji pada tanggal 25 Februari 2011

Tim Penguji

dr. Fathiyah Safithri, M.Kes Ketua

dr. Mochammad Ma’roef, SpOG Anggota

dr. Nanang Mardiraharjo, SpTHT-KL Anggota

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang

telah memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan judul “Efek Pemberian Seduhan

Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih

Jantan Strain Wistar (Rattus norvegicus) Hiperurisemia”. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah

membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang

benderang yakni agama Islam.

Pada penulisan Karya Tulis Akhir ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan,

kesabaran dan lindungan-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir ini.

2. dr. Irma Suswati, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD. selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Fathiyah Safitri, M. Kes. selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, sekaligus sebagai

dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta banyak

memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini

sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

5. dr. Thontowi Djauhari NS, M. Kes. selaku Pembantu Dekan III

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

6. dr. Mochammad Ma’roef, SpOG. selaku dosen pembimbing II yang

telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan

vi

dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini

dapat terselesaikan.

7. dr. Nanang Mardiraharjo, SpTHT-KL. selaku dosen penguji yang telah

memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.

8. Karya tulis ini aku persembahkan khusus untuk Almarhum papaku

tercinta dr. Zainal Munir, MM yang selalu memberikan dukungan,

kasih sayang, nasehat, semangat, doa dan senyuman yang tak

terlupakan sehingga penulis dapat menyelesaikan sekolah di Perguruan

Tinggi ini. Walaupun Papa sudah tidak disamping ayu lagi, tapi ayu

yakin papa selalu mendampingi dan menjaga ayu selalu. I Love you

Papa........

9. Mamaku tercinta Endang Kisworo Dewi yang telah memberikan

dukungan, kasih sayang, nasehat, semangat dan do’a sehingga penulis

dapat menyelesaikan sekolah di Perguruan Tinggi ini.

10. Kakakku Rena Roy Zulkarnain yang selalu memberikan semangat,

do’a, dorongan serta kasih sayangnya hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

11. Faisal Roni Kurniawan terima kasih selalu ada memberikan support dan

atas semuanya.

12. Bunda dan Ayah yang selalu memberi dukungan serta doa sehingga

penulis dapat menyelesaikan sekolah di Perguruan Tinggi ini.

13. Sahabat-sahabatku Silvia Hayati Faisal, Intan Dwi Kurniasari,

Sholehuddin, Khoirun Nisa Caesaria, Maya Sophia, Dike Ronawati,

Yuli, Didik Darmaji, Wasis Sasono, Yuliandi, Mbak Ita, Mbak

Febriendo, Evri, Fitri, Erma terima kasih atas dukungan, bantuan,

nasehat, dan pertemanan selama ini serta teman-teman seperjuangan di

FK UMM angkatan 2006 terima kasih sebanyak-banyaknya.

14. Para dosen pengajar, TU, asisten laboratorium Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu

dan pengetahuan serta segala fasilitas dan kemudahan dalam penelitian

ini.

15. Muhammad Ariesandy, Angga N Ditia beserta staff Laboratorium

Kimia UMM, terima kasih banyak atas segala bantuan, dukungan dan

ilmu yang telah diberikan.

vii

16. Pak Arif Bafadal, terima kasih banyak atas segala bantuan, dukungan

dan ilmu yang telah diberikan .

17. Teman, sahabat dan orang-orang yang selalu ada untuk mendukungku

serta semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu dalam

pengantar ini yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi

18. Semua pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan Karya Tulis

Akhir ini, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu Penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang

membangun, serta Penulis mengharapkan agar Karya Tulis Akhir ini dapat

berguna serta bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Malang, Februari 2011

Penulis

ABSTRAK

viii

Deviandra, Reni. 2011. Efek Pemberian Seduhan Seledri (Apium graveolens L.)

Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih Jantan Strain Wistar

(Rattus norvegicus) Hiperurisemia. Tugas akhir, Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1)

Fathiyah Safithri (2) Mochammad Ma’roef.

Latar Belakang : Hiperurisemia adalah kondisi dimana kadar asam urat tinggi

dalam darah. Salah satu jenis tanaman yang diduga dapat menurunkan kadar

asam urat adalah seledri. Seledri mengandung flavonoid dan 3-n butylphtalide

(3nB) dapat menurunkan kadar asam urat dengan menghambat kerja enzim

xantin oksidase.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seduhan seledri

(Apium graveolens L.) terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih

jantan (Rattus Norvegicus) hiperurisemia.

Metode Penelitian : Menggunakan eksperimental murni, dengan rancangan

Randomized Post Test Control Group Design. Sampel penelitian dibagi

menjadi 5 kelompok. Kelompok I: Kontrol positif (Saripati hati ayam mentah 3

ml/150grBB selama 21 hari + pakan normal selama 7 hari), II, III dan IV:

diberikan Saripati hati ayam mentah 3 ml/150grBB selama 21 hari + seduhan

seledri dengan dosis 50, 100, 150mg/ekor/hari selama 7 hari, V: Kontrol

negatif (Pakan normal selama 28 hari). Pengukuran kadar asam urat dengan

menggunakan metode kolometrik enzimatik. Dianalisis dengan One Way

ANOVA, uji korelasi dan regresi.

Hasil : Hasil pengukuran asam urat kelompok dengan pemberian seduhan

seledri dosis 150 mg/ekor/hari menunjukkan kadar asam urat paling rendah

(4,679±0,687) dibanding dengan kelompok kontrol positif menunjukkan kadar

asam urat paling tinggi (11,563±1,541). Hasil analis pengaruh seduhan seledri

bermakna menurunkan nilai asam urat (One Way ANOVA p<0,05), uji korelasi

(Sig=0,000), uji regresi linier (p<0,05). artinya

Kesimpulan : Ada hubungan antara dosis seduhan seledri (Apium graveolens

L.) terhadap kadar asam urat pada tikus putih jantan (Rattus Norvegicus)

hiperurisemia.

Kata Kunci : Seledri, Hiperurisemia, Kadar Asam Urat, Saripati Hati Ayam,

ABSTRAK

ix

Deviandra, Reni. 2011. The Effect of Water Steeping Celery (Apium graveolens

Linn.) on Level of Uric Acid White Male Rat (Rattus norvegicus)

Hyperuricemia. Final Project, Medical Faculty, Muhammadiyah

University of Malang. Advisor: (1) Fathiyah Safithri (2)

Mochammad Ma’roef.

Introduction : Hyperuricemia is a condition of high concentration of uric acid

in the blood. One type of plant that could be expected to reduce level of uric

acid is celery (Apium graveolens L.). Celery contains flavonoid and 3-n

butilphtalide (3nB) expected to reduce level of uric acid by inhibiting the action

of the xanthine oxidase.

Objective : This study was aimed to determine the effect of steeping celery

(Apium graveolens L.) to the level of uric acid on white male rat (Rattus

norvegicus) hyperuricemia.

Method : This study was true experimental, by using randomized post test

control group design. The sample of this study was divided into 5 groups.

Group I: positive control (an nectars of raw chicken liver 3ml/150mg body

weight for 21 days + normal feed for 7 days) , Group II, III and IV: was given

an nectars of raw chicken liver 3ml/150mg body weight for 21 days + celery

steeping with a dose: 50, 100, 150 mg/head/day for 7 days, Group V: negative

control (normal feed for 28 days). The levels measurement of uric acid by

using enzymatic colorimetric method. It was analyzed by using One Way

ANOVA, correlation and regression test

Result : The results measurement of uric acid group with steeping celery dose

150 mg/head/day showed the levels lowest of uric acid (4,679 ±0,687)

compared with positive control group showed the highest uric acid levels

(11.563 ± 1.541). Effect of steeping celery means that can decrease of uric acid

value (One Way Anova (p<0,05), correlation test (Sig = 0,000), linier

regression test (p<0,05) it means there are relationship between the dose of

steeping celery to levels of uric acid.

Conclusion : Steeping celery (Apium graveolens L.) is known to decrease the

levels of uric acid on white male rat (Rattus norvegicus) hyperuricemia.

Keyword : Celery, Hyperuricemia, Uric Acid Levels, Nectars Chicken Liver.

DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................. i

x

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

UCAPAN TERIMAKASIH.............................................................................. vii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

ABSTRACT .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 3

1.3.1 Tujuan umum ................................................................ 3

1.3.2 Tujuan khusus .............................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4

1.4.1 Akademis ...................................................................... 4

1.4.2 Klinis ............................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5

2.1 Asam Urat ................................................................................. 5

2.1.1 Pembentukan Asam Urat ............................................. 5

2.1.2 Ekskresi Asam Urat ...................................................... 9

xi

2.1.3 Kadar Asam Urat dalam tubuh ................................... 10

2.2 Hiperurisemia .........................................................................11

2.2.1 Hiperurisemia Primer .................................................. 11

2.2.2 Hiperurisemia Sekunder.............................................. 13

2.2.3 Hiperurisemia Idiopatik .............................................. 16

2.3 Terapi Asam Urat ................................................................... 18

2.4 Tinjauan Umum Tentang Seledri ............................................ 20

2.4.1 Klasifikasi ................................................................... 20

2.4.2 Manfaat ....................................................................... 21

2.4.3 Komponen Kimiawi .................................................... 22

2.5 Tinjauan Umum Tikus Putih Strain Wistar ............................ 25

2.5.1 Klasifikasi Tikus Putih ................................................ 25

2.5.2 Biologi Tikus Putih .................................................... 27

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN . 30

3.1 Kerangka konseptual penelitian .............................................. 30

3.2 Hipotesis ................................................................................. 31

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................. 32

4.1 Jenis Penelitian........................................................................ 32

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 33

4.3 Populasi dan Sampel ............................................................... 33

4.3.1 Populasi ...................................................................... 33

4.3.2 Sampel......................................................................... 33

4.3.3 Besar sampel ............................................................... 33

4.3.4 Karakteristik sampel penelitian .................................. 34

4.3.5 Variabel penelitian ...................................................... 34

xii

4.3.5.1 Variabel bebas ................................................ 34

4.3.5.2 Variabel tergantung ........................................ 35

4.3.6 Definisi operasional .................................................... 35

4.4 Alat dan Bahan Penelitian ....................................................... 36

4.4.1 Alat untuk Pembuatan Saripati Hati Ayam ................ 36

4.4.2 Alat untuk Uji Hiperurisemia...................................... 36

4.4.3 Alat untuk Kadar Asam Urat Serum ........................... 37

4.4.4 Bahan ......................................................................... 37

4.5 Prosedur Penelitian ................................................................ 37

4.6 Analisa Data ............................................................................ 44

4.7 Alur Penelitian ........................................................................ 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ............................. 47

5.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 47

5.2 Analisa Data ............................................................................ 49

BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................... 52

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 59

7.1 Kesimpulan .......................................................................... 59

7.2 Saran .................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 61

LAMPIRAN ..................................................................................................... 67

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hiperurisemia dan Gout.......................................... 17

Tabel 2.2 Seledri (Apium Graveolens L.) Per 100 Gram ........................ 23

xiii

Tabel 2.3 Data Biologi Tikus .................................................................... 28

Tabel 5.1 Rerata Kadar Asam Urat Serum Pada Pengamatan Hari ke-28

Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Strain Wistar

Hiperurisemia ............................................................................ 47

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Biosintesis Purin ..............................................................................7

Gambar 2.2 Degradasi dan Salvage Purin ...........................................................8

Gambar 2.3 Ekskresi Asam Urat di Ginjal ........................................................10

xiv

Gambar 2.4 Skema Penghambatan Xantin Oksidase Terhadap Pembentukan

Asam Urat .....................................................................................19

Gambar 2.5 Botani Tanaman Seledri .................................................................20

Gambar 4.1 Post Test Control Group Design ....................................................31

Gambar 5.1 Grafik Blox Plot Kadar Asam Urat Serum Tikus Putih Jantan

(Rattus Norvegicus) Strain Wistar Hiperurisemia .........................48

Gambar 5.2 Hasil Uji Lanjut Honesty Significant Differences (HSD) 1%

Asam Urat Serum ...........................................................................50

Gambar 5.3 Analisis regresi antara dosis seduhan seledri dengan kadar asam

urat serum tikus hari ke-28 ............................................................51

DAFTAR SINGKATAN

3nB : 3-n butylphthalide

AMP : Adenosin monophosphate

ATP : Adenosine triphosphate

xv

DNA : Deoxyribonucleic acid

Dpl : Di atas permukaan laut

G 6-Pase : Glucosa 6-phosphatase

GMP : Guanin monophosphate

HGPRT : Hypoxantin guanine phosphoribosyl transferase

IMP : Inosine monophosphate

NSAID : Non steroid Anti Inflamatory drug

MSU : Monosodium Urat

PRPP : Phosphoribosylpyrophosphate

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pengamatan Kadar Asam Urat Akhir (Hari ke-28) ...............67

Lampiran 2 Hasil Penelitian One Way ANOVA Kadar Asam Urat Akhir

(Hari ke-28) ....................................................................................67

xvi

Lampiran 3 Uji Regresi ....................................................................................69

Lampiran 4 Ethical Clearance ...........................................................................72

Lampiran 5 Surat Determinasi Tanaman Seledri ..............................................78

Lampiran 6 Foto Penelitian ...............................................................................79

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, F.B., 1995. Buku Ajar Biokimia. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran

EGC.

Ashari, S., 1985. Teknologi Buah Dan Sayur. Bandung : Penerbit Alumni.

Bell, N., Earl, J., Ford, J., Perry, L., Burnside, G., 2010. An Illustrated

Companion to Pharmacology. Tha Kanji Foundry Press.

Bodamyali, T.J., Kanczler M., Millar T.M., Blake D.R., 2002. Free radicals in

rheumatoid arthritis: Mediators and modulators In Redox Genome

interactions in Health and Disease. Ed J. Fuchs, M.Podda, L.Packer.

Marcel Dekker, New York.

Boyer, P.D., 1970. The Enzyme Kinetic and Mechanism. Academic Press.

London

Calkosinski I, Majda J, Borodulin-Nadzieja L, Wasilewska U, Standa M,

Skalik R. 2004. Influence of acute pleuritis on lipid-cholesterol

metabolism and blood concentration of sexual hormones in rats. Med

Weter. 60: 990-993

Camire, 2005. Purine Metabolism & Hyperuricemia. SOM/WebResources - CaseWiki. (http:// wiki.case.edu. /SOM/WebResources&imgurl diakses tanggal 2 Desember 2010)

Chang, H.M., But, PPH. 1986. Pharmacologi and Applications of Chinese

Materia Medica, Vol 2. World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.

Singapore, pp 893-895.

Choi H.K., Mount D.B., Reginato A.M., 2005. Pathogenesis of Gout. Ann

Intern Med. 143:499–516.

Cos, P et al. 1998. Structure-Activity Relationship and Classification of

Flavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and superoxide

Scavengers. J Nat Prod 61:71-76

Dalimarta, S., 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid II. Jakarta: PT.

Trubus Agriwidya. Hal 172.

Dembinska-Kiec A, Naskalski J. 2002. Podstawy z zakresu diagnostyki

lekarskiej. Diagnostyka laboratoryjna z elementami biochemii

klinicznej. 2nd ed., Elsevier Urban & Partner, Wroclaw, Poland, pp 3-

26, 29-47, 59-65.

Duke, J.A., 1985. CRC-Handbook of Medical Herbs. CRC Press Inc., Boca

Raton., pp 45-46.

xviii

Diagnostic Systems International, 2005, Diagnostic Reagent for Quantitative In

Vitro Determination of Uric in Serum or Plasma on Photometric

System. Holezhein: DyaSys Diagnostic System GmbH & Co. KG.,

Germany.

Edwards NL. The role of hyperuricemia and gout in kidney and cardiovascular

disease. Cleve Clin J Med. 2008;75(suppl 5):S13-S16.

Feldman BF, Zinkl JG, Nemi CJ. 2000. Schalm’s Veterinary Hematology, 5th

ed., Lippincott Williams & Wilkins, USA.

Fraser, CG. 2004. Inherent biological variation and reference values. Clin

Chem Lab Med 42: 758-764.

Florakita, 2009, Tanaman Obat (Herbal) untuk Pengobatan.

(http://www.duniaherbal.com/tanaman-obat-herbal-untuk-pengobatan-

a-10.html diakses 27 Oktober 2010)

Hakim, L. 2002. Uji Farmakologi dan Toksikologi Obat Alam pada Hewan

Coba. Prosiding Seminar Herbal Medicine Universitas Muhammadiyah

Purwokerto: 1-21

Harris, Edward D., 2005. Kelley's Textbook of Rheumatology, 7th ed. USA:

Elsevier Science.

Hensen, Putra, T.R., 2007. Hubungan Konsumsi Purin dengan Hiperurisemia

pada Suku Bali di Daerah Pariwisata Pedesaan. Bali : Divisi

Rematologi Imunologi Bagian / SMFIlmu Penyakit Dalam FK

Unud/RS Sanglah.

Horton, H.R., Moran, L.A., Rawn, J.D., and Scrimgeour, K.G. 2002. Principles

of Biochemistry. Prentise-Hall. Toronto

Indrawan IGNB. 2005. Hubungan Konsumsi Purin Tinggi dengan

Hiperurisemia

Studi Potong Lintang Analitik pada Penduduk Suku Bali di Kota

Denpasar.

Denpasar: In Press.

Ixoranet, 2007. Herbal seledri yang terkandung dalam

tensicare.(http://www.ixoranet.com/ixonaret/ diakses tanggal 12

Februari 2011)

Jioa, R.H., Ge H.M., Shi D.A., Tan R.X., 2006. An Apegenin-Derived

Xanthine Oksidase Inhibitor from Palhinhae cernua. J Nat Prod

69:1089-1091

Johnstone, A., 2005. Gout – the disease and non‐ drug treatment. Hospital

Pharmacist;12:391‐ 394.(lyrawati.files.wordpress.com/2008/11/gout_o

bat_hosppharm.pdf. 25 november 2009)

xix

Katzung, B.G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Penerbit

Salemba Medika.

Kurniawan, D., 2008. Uji T Berpasangan (Paired T-Test). (http://ineddeni.files.

wordpress.com/2008/03/uji-t-berpasangan.pdf diakses 17 Januari 2011)

Kusumawati, diah. 2004. Bersahabat Dengan Hewan Coba. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Kristanti, N., 2003. Phaleria papuana, si Alternatif bagi Asam Urat.

(http://pasti.itgo.com/ diakses 22 oktober 2009)

Kelly WN, Wortmann RL. Crystal-associated synovitis: gout and

hyperuricemia. In: Kelly WN, Harris ED, Ruddy S, Sledge CB, editors.

Textbook of Rheumatology. 5thed

. Philadelphia: WB Saunders;

1997.p.1313-47.

Lippi G, Franchini M, Montagnana M, Salvagno GL, Poli G, Guidi GC. 2006.

Quality and reliability of routine coagulation testing: can we trust that

sample? Blood Coagul Fibrinolysis 17: 513-519.

Malole MBM, Pramono CSU. 1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan

di Laboratorium. Bogor: Departemen Pendidikandan Kebudayaan

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas

Bioteknologi Institut Pertanian Bogor. Hal: 104-112.

Martin, D.W. 1992. Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin dalam

Biokimia Harper. Penerbit Buku Kedokteran EGJ. Jakarta.

Massey V., Koami H., Palmer G., Elion, G.B., 1970. J Biol Chem 245:2837-

2844.

Mellado, Vazquez, J., morales, Meono, E., Pacheco-Tena, C., 2001. Relation

Between Adverse Events Associated with Allopurinol and Renal

Function in Patients with Gout. Am Rheum Dis. Vol. 60, p. 981-983

Millar, T.M. et al, 2002. Xanthine oxidase is a peroxynitrite synthase newly

identified roles for a very old enzyme. Redox Report 7(2):65-70

Mycek, M.J., Harvey R.A., Champe P.C., 2001. Farmakologi : Ulasan

Bergambar. Ed.ke-2 Agoes A, penerjemah. Jakarta: Widya Medika.

Murray, M., 2004. Celery Seed Extract. (http://www.myhealthmybody.com

/trellis/ADM4515%20Celery%20Seed.Diakses tanggal 3 April 2010)

Nadiana, R., 2010. Hubungan Purin dengan Asam Urat.

(http://www.scribd.com/doc/47710053/Hubungan-purin-dengan-asam-

urat diakses tanggal 6 Februari 2011)

Najib, A., 2009. Seledri (Apium graveolens L.).

(fitokimiaumi.files.wordpress.com/2009/04/seledri.pdf diakses tanggal

17 November 2010)

xx

Nan H, Qing Qiao, Yanhu Dong, Weiguo Gao, Bin Tang, Rongli Qian, et al.

The prevalence of hyperuricemia in a population of the Coastal City of

Qingdao, China. J Rheumatol 2006;33:1346-50

Neumeister B, Besenthal I, Liebich H. 2001. Diagnostyka laboratoryjna, 1st

ed., Elsevier Urban & Partner, Wroclaw, Poland.

Perry, L.M, 1980. Medical Plants of East and Southeast Asia: Attributed,

Properties, and Uses. The MIT Press., Massachusetts., pp 413.

Putra, I.B., 2008. Indometasin sebagai Terapi Gout Arthritis.

(http://www.scribd.com/doc/12363563/Indomethacin-for-gout-arthritis-

Therapy diakses tanggal 27 April 2010).

Putra, T.R., 2007. Reumatologi Hiperurisemia Dalam A.W Sudoyo, B.

Setiyohadi, I. Alwi, Marcullus S.K., S. Setiadi (Ed) Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbit Departemen

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Price, N.C., Stevens L., 1996. Fundamental of enzymology 2nd

Edition. New

York: Oxfort University Press.

Reynertson, K.A., 2007, Phytochemical Analysis of Bioactive Constituens from

Edible Myrtaceae Fruit, Dissertation, The City University of New

York, New York.

Robinson R. 1979. Taxonomy and Genetic. In The Laboratory Rat. Volume

1. Biology and Disease. Edt ; Baker J. Henry, et al. San Fransisco:

Academic Press. Pp: 38.

Rodwell, V.R. 2003. Struktur, Fungsi, dan Replikasi Makromolekul Informasi

Metabolisme Nukleotida Purin dan Pirimidin. Dalam: R. K. Murray, D.

K. Granner, P. A. Mayes, V. R. Rodwell (Ed) Biokimia Harper.

Diterjermahkan oleh: Andry Hartono. Penerbenit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta.

Roefiq, A, 2001. Metode Penelitian. Malang : UMM Press.

Rosy, T. dan Mulyani, S., 2009. One way ANOVA. (http://www.scribd.com/

doc/47922880/One-Way-Anova diakses tanggal 17 januari 2011)

Syarifudin, M., 2010. Teh Hijau Tjimapag. (http://

[email protected] diakses tanggal 31 Januari 2011)

Setiyohadi, B., 2009. Artritis Gout. (http://irwanashari.blogspot.com/2009/

03/artritis-gout.html diakses tanggal 16 Juni 2009)

Shull BC, Lees H, Li PK. 1980. Mechanism of interference by hemoglobin in

the determination of total bilirubin. I. Method of Malloy-Evelyn. Clin

Chem 26: 22-25.

xxi

Smith JB, S. Mangkoewidjojo. 1998. Pemeliharaan, Pembiakan, dan

Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta: UI Press.

Hal: 37-38

Sturm, N. 2008. Purin Metabolism. (http://chemistry.gravitywaves.com/

CHEMXL153/PurineMetabolism.htm diakses tanggal 31 Desember

2010)

Subahagio, Rahman I, Ibnusani D, Sutardjo dan Sulaksono ME. 1997.

Pengaruh Faktor Keturunan dan Lingkungan Terhadap Sifat-sifat

Biologis Yang Terlihat pada Hewan Percobaan. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Jakarta: Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. VII. 1.

Sulaksono ME, Pudjoprajitno, Yuwono SS dan Patra K. 1986. Keadaan dan

Masalah Hewan Percobaan di Indonesia. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Jakarta: Buletin Penelitian Kesehatan. 14. 3.

Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad,

M., Wibowo, S., dan Ngatidjan, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil

Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, 44-52, Pusat Penelitian Obat

Tradisional, UGM, Yogyakarta

(http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=584 diakses tanggal 4 Juni

2009)

Suprapto, J., 2007. Teknik Sampling Survey & Eksperimen. Rineka Cipta,

Jakarta.

Taconic Technical Laboratory, 1998. Hematological and Clinical Chemistry

Values Wistar Rats (http:/www.taconic.com/healthr/hematology/

wkheme.htm diakses tanggal 27 Desember 2009)

United States Departement Of Agriculturale (USDA) National Nutrient

Database for Standard Reference. 2010. Celery, raw.

(http://www.nal.usda.gov/ fnic/foodcomp/cgi-bin/list_nut_edit.pl

diakses tanggal 26 Februari 2011)

Wichtl, M., 1994. Herbal Drug and Phytopharmacochemistry. MedPhar

Scientific Publisher. CRC Press, pp 81-82

Winnicka,A. 2008. Badania biochemiczne krwi. In: Wartości referencyjne

podstawowych badań laboratoryjnych w weterynarii, 1st ed., SGGW

Publishing House, Warsaw,Poland, pp 40-75.

Wisesa, I.B.N., Suastika, K., 2009. Hubungan antara Konsentrasi Asam Urat

Serum dengan Resistensi Insulin pada Penduduk Suku Bali Asli di

Dusun Teganan Pegringsingan Karangasem (http://ejournal.unud.ac.id

/abstrak/4_dr%20ib%20wisesa.pdf diakses tanggal 1 Desember 2010)

xxii

Wortmann, R.L., 2009. Gout and Hyperuricemia Dalam Firestein G.S, Budd

R.C, Harris E.D, Rudy S, Sergen JS (Ed) Kelley Textbook of

Rheumatology. 8thed

. Philadelphia: Sunders. P 1481-506

Zwaving, 1989. Mid Careertraining in Pharmacochemistry. Joint Project

between Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta and the Departement of

Pharmacochemistry Vrij Universiteit Amsterdam, pp 46-47.