kartu stts orto

14

Click here to load reader

Upload: rheisa-maulida

Post on 18-Jul-2015

505 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kartu stts orto

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

KARTU STATUS ORTODONSIA

NO. Kartu : 02

NO. Dental Unit : 1

Instruktur : drg. Sapta Rianta H., Sp. Ort

Nama pasien : Samita Oktavia Perawatan aktif mulai tgl : …..……….…

Jenis kelamin : Peremuan Perawatan pasif mulai tgl : …..……….…

Tgl lahir (Umur) : Banjarmasin, 14 oktober 2001 (12thn) Perawatan selesai tgl : …………...…

Alamat : Jl. Kuripan Gang 6 Banjarmasin Model No: ………… tgl :…………..…..

………………………………………………. : ………… : ……………..

Telp (Hp) : 085346691660 : …………. : ……………..

Nama orang tua/wali : Salmani : ………….. : ……………..

Nama operator : Rheisa Maulida. : ………….. : ……………..

: NIM : I1D109201

: …………………………………………

: NIM : ………………………………….

: …………………………………………

: NIM : ………………………………….

I. Analisa :

I.1 Analisa Umum : Pasien ingin merapikan gigi atasnya yang tidak rata

Riwayat pasien : Gigi 84 dan 85 terdapat lubang dan tidak ditumpat. Pasien belum pernah ke rumah sakit atau

ke klinik dokter gigi untuk merawat giginya.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Berat badan : 39 Kg

Tinggi badan : 148 Cm Operasi : pernah / tidak pernah

Suku/Bangsa : Banjar Tonsil : ada / tidak ada

Kelainan saluran pernafasan : ada / tidak ada

Penyakit anak – anak : tidak ada Ciri keluarga : ……………………………..

Alergi : tidak ada Lain-lain : ……………………………..

I.2. Analisa Lokal :

Extra oral :

Tipe profil : cekung / lurus / cembung Tonus otot – Bibir atas : normal / hiper / hipotonus

Tipe muka : sempit / ovoid / lebar Bibir bawah : normal / hiper / hipotonus

Tipe kepala : delikho / meso / brakhisefali Fonetik : normal / tidak normal

Bentuk muka / kepala : simetris / asimetris Kebiasaan jelek : ada / tidak ada

Intra oral

Jaringan mukosa mulut : normal / tidak normal : ………………………………………………………….

Page 2: Kartu stts orto

Lidah : normal / tidak normal : ………………………………………………………….

Patalatum : normal, sempit / lebar, tinggi / datar

Kebersihan mulut : kurang / sedang / baik

Frekuensi karies : rendah / sedang / tinggi

Fase gigi – geligi : sulung / pergantian / tetap

Keadaan gigi – geligi

6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6

6 85 84 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7

Keterangan : 0 : Karies gigi + : Hipokalsifikasi

: Tumpatan : Perubahan warna

X : Pencabutan * : Fraktur

Keterangan Rontgenogram :

Impaksi :

Ageneses : tidak ada

Gigi kelebihan : tidak ada

Benih gigi : 17,18,44,45,47

Lain – lain :

1.3. Analisa fungsional :

Freeway space : 2 mm

Path of closure: normal / tidak normal

Sendi temporo-mandibular : normal / tidak normal

Pola atrisi : normal / tidak normal / regio : ……………………………

1.4. Analisa model

Bentuk lengkung gigi : Rh atas : normal / tidak normal

Rh bawah : normal / tidak normal

Jumlah lebar 4 incisivi RA : 28,5 mm : normal / tidak normal

Diskrepansi pada model (model discrepancy) :

Rahang Atas:

Regio 1:

16 = 10,5

15 = 7

14 = 7

13 = 8,75

12 = 6

11 = 8

Regio 2:

21 = 8

22 = 7,5

23 = 9,1

24 = 7,5

25 = 7,5

26 = 11

Total: 47,95 Total: 50,6

Page 3: Kartu stts orto

Ruang yang dibutuhkan regio 1= 50

Diskrepansi regio 1 = ruang yang tersedia – ruang yang dibutuhkan = 47,95 – 50 = -2,05

Ruang yang dibutuhkan regio 2 = 51

Diskrepansi regio 2 = ruang yang tersedia – ruang yang dibutuhkan = 50,6 – 51 = -0,4

Rahang atas kurang tempat 2,45 mm

Rahang Bawah:

Regio 3:

36 = 10

35 = 7

34 = 7

33 = 7,35

32 = 6

31 = 4

Regio 4:

41 = 4

42 = 6

43 = 8,4

44 = 9,4

45 = 10,9

46 = 11

Total: 41,35 Total: 49,7

Ruang yang dibutuhkan regio 3 = 45

Diskrepansi regio 3 = ruang yang tersedia – ruang yang dibutuhkan = 41,35 - 45 = -3,65

Ruang yang dibutuhkan regio 4 = 44

Diskrepansi regio 2 = ruang yang tersedia – ruang yang dibutuhkan = 49,7 – 44 = 5,7

Rahang bawah kelebihan tempat 2,05 mm

Kurva Spee : positif / negative

Diastema : Rh atas : mm

Rh bawah : mm

Pergeseran gigi – gigi

Rh atas : ……………………………. Rh bawah : midline rahang bawah bergeser

ke kanan 0,5 mm

……………………………. ……………………………….

……………………………. ……………………………….

…………………………….. ……………………………….

…………………………….. ………………………………..

Gigi – gigi yang terletak salah :

Rh atas : 11 palatoversi Rh bawah : 34 mesiolinguotorsiversi

……………………………. 35 linguoversi

……………………………. ……………………………….

…………………………….. ……………………………….

…………………………….. ………………………………..

Pergeseran garis median terhadap muka :

Rh atas : ……… mm ke kanan / ke kiri

Rh bawah : 0,5 mm ke kanan / ke kiri

Page 4: Kartu stts orto

Kelainan kelompok gigi :

Letak berdesakan : anterior : Rh atas / Rh bawah

Posterior : Rh atas kiri / kanan

Rh bawah kiri / kanan

Supra posisi : Rh atas : regio ………………………………

Rh bawah : regio ………………………………

Intra posisi : Rh atas : regio ………………………………

Rh bawah : regio ………………………………

Retrusi anterior : Rh atas / Rh bawah

Protrusi anterior : Rh atas / Rh bawah

Relasi geligi rahang atas terhadap geligi rahang bawah :

Sagital : Kaninus kanan Kaninus kiri

Neutroklusi

Distoklusi

Mesioklusi

Edge to edge

Open bite

Molar kanan Molar kiri

Neutroklusi

Distoklusi

Mesioklusi

Edge to edge

Open bite

Transversal : normal / gigitan silang : regio 1

Vertikal : normal / gigitan terbuka : regio

V

V

Page 5: Kartu stts orto

Relasi geligi anterior rahang atas dan rahang bawah :

Tumpang gigit : 1 mm bertambah / normal / berkurang

Jarak gigit : 1 mm bertambah / normal / berkurang

2.1. Etiologi Malposisi Gigi Individual

11 palatoversi: mengigit jari

34 mesiolinguotorsiversi: persistensi gigi 74

35 linguoversi: persistensi gigi 75

2.2. Etiologi daripada maloklusi :

Faktor keturunan : ………………………………………………

DDM : ………………………………………………

Kebiasaan jelek : mengigit jari ………………………………

Kehilangan premature gigi sulung : ………………………………

Kelainan otot mulut : ………………………………………………

Kelainan jumlah gigi : ………………………………………………

Letak salah benih : ………………………………………………

Kelainan patologik : ………………………………………………

Defek congenital : ………………………………………………

Sebab- sebab yang tidak diketahui : ………………………………………………

Page 6: Kartu stts orto

3. Diagnosis

Klasifikasi maloklusi menurut Angle

Klas I : tipe dental dengan cross bite ringan anterior………….

Klas II/1 : …………………………………………………………

Klas II/2 :………………………………………………………….

Klas III :………………………………………………………….

4. Ringkasan :

Maloklusi Angle kelas 1 tipe dental disertai cross bite ringan anterior rahang atas.

Malposisi gigi individual:

11 palatoversi

34 mesiolinguotorsiversi

35 linguoversi

Median line rahang bawah bergeser 0,5 mm ke kanan

5. Macam perawatan : Extraksi : ………………………….

Non extraksi :

Ortodonsi bedah : ………………………….

Perawatan aktif : plat ekspansi rahang atas dan bawah

Perawatan pasif : …………………………

6. Rencana perawatan :

1. Rujuk kepada bagian konservasi untuk melakukan ekstraksi gigi 84 dan 85 yang belum tanggal

karena pasien sudah berusia 12 tahun.

2. Ekspansi lengkung rahang atas dan bawah. Rahang atas dilakukan ekspansi karena kekurangan

tempat rahang atas sebanyak 2,45 mm dan rahang bawah dikalkukan ekspansi karena mengitu relasi

gigi rahang atas. Retensi plat ekspansi berupa klamer adams dipasang pada molar 1 permanen kiri

dan kanan rahang atas. Sekrup ditempatkan pada daerah interpremolar 1. Pada bagian verkeilung gigi

premolar 1 dan 2 kiri rahang bawah ditinggikan sepertiga dari servikal gigi untuk mendorong gigi 34

yang mesiolinguotorsiversi dan 35 yang linguoversi.

Page 7: Kartu stts orto

3. Setelah mendapatkan ruang gigi 11 yang palatoversi didorong ke labial dengan menggunakan

cantilever ganda. Busur labial tipe sedang dan klamer adam dipasang secara pasif untuk menambah

retensi.

4. Untuk rahang bawah diletakkan biteplan posterior. Retensi dengan menggunakan klamer adam pada

molar 1 permanen rahang bawah kiri dan kanan serta busur labial. Setelah semua gigi terkoreksi,

digunakan retainer untuk mencegah relaps.

7. Prognosis : Menguntungkan

Tidak menguntungkan

8. Alat : Lepasan Rh atas / Rh bawah

Tetap Rh atas / Rh bawah

Page 8: Kartu stts orto
Page 9: Kartu stts orto
Page 10: Kartu stts orto
Page 11: Kartu stts orto
Page 12: Kartu stts orto
Page 13: Kartu stts orto
Page 14: Kartu stts orto