kardiyus bab ii

Upload: kardiyus-syaputra

Post on 06-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

siio

TRANSCRIPT

Glaukoma ec Katarak

Oleh:Ayu Farida Chandradewi, S.Ked04084811416018

Maulia Wisda Chresia, S.Ked04084811416017

Rabecca Beluta Ambarita, S. Ked04084811416016

Inne Fia Mariety, S.Ked0408482151705

Kardiyus Syaputra, S.Ked0408482151701

04111401093

Pembimbing:Dr. Alie Solahuddin, Sp.M (K)

DEPARTEMEN KESEHATAN MATARUMAH SAKIT DR. MOH. HOESIN PALEMBANGFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA2015KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan di setiap langkah penyusunan referat ini sehingga atas izinNya laporan kasus yang berjudul Glaukoma Sudut Tertutup Sekunder e.c Katarak Okuli Sinistra disertai Pterigium Nasal Primer Derajat III Okuli Dekstra dan Anomali Refraksi Okuli Dekstra dapat terselesaikan. Laporan kasus ini dibuat dengan maksud sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 11 Mei-15 Juni 2015Dalam menyelesaikan laporan kasus ini, penulis memperoleh banyak dukungan dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. Alie Solahuddin, Sp.M(K) selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulisan laporan kasus ini. Terima kasih pula penulis sampaikan kepada para residen, teman-teman dokter muda dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan kasus ini. Penyusunan laporan kasus ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun penyajiaannya sehingga diharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna penyempurnaan laopran kasus ini. Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, Juni 2015

Penulis

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

berjudulGlaukoma Sudut Tertutup Sekunder e.c Katarak Okuli Sinistra disertai Pterigium Nasal Primer Derajat III Okuli Dekstra dan Anomali Refraksi Okuli Dekstra

oleh: Khairunnissa, S.Ked04084811416018 Tasya Beby Tiara, S.Ked04084811416017 M. Adriansyah, S. Ked04084811416016 Intan Permatasari, S.Ked0408482151705 Rahmatul Ikbal, S.Ked0408482151701 Prabashni Ramani, S.Ked04111401093

telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 11 Mei-11 Juni 2015

Palembang, Juni 2015

Dr. Alie Solahuddin, Sp.M (K)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiiHALAMAN PENGESAHANiiiDAFTAR ISIivBAB I. PENDAHULUAN1BAB II. STATUS PASIEN3BAB III. TINJAUAN PUSTAKA7BAB IV. ANALISIS KASUS20DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23LAMPIRAN..........................................................................................................24

BAB IPENDAHULUAN

Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang.Glaukoma adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa ekstravasasi(penggaungan) serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir pada kebutaan.Glaukoma akut adalah suatu kondisi dimana terjadi aposisi iris dengan jalinan trabekular pada sudut bilik mata. Saat kondisi iris terdorong atau menonjol kedepan maka outflow humor aqueous akan terhambat, keadaan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra okular. Jika penutupan sudut terjadi secara mendadak, maka gejala yang ditimbulkan sangat berat seperti: nyeri pada mata, sakit kepala, pandangan kabur, halo, mual dan muntah.

Sudut tertutup didefinisikan sebagai aposisi dari iris perifer terhadapat trabekular meshwork yang menyebabkan menurunnya drainage dari aqueous humourus melalui kamera okuli anterior. Glaukoma sudut tertutup terjadi apabila aliran keluar aquous humourus terhambat akibat penutupan sudut kamera okuli anterior.Di Amerika Serikat, kira-kira 2.2 juta orang pada usia 40 tahun dan yang lebih tua mengidap glaukoma, sebanyak 120,000 adalah buta disebabkan penyakit ini. Banyaknya Orang Amerika yang terserang glaukoma diperkirakan akan meningkatkan sekitar 3.3 juta pada tahun 2020. Tiap tahun, ada lebih dari 300,000 kasus glaukoma yang baru dan kira-kira 5400 orang-orang menderita kebutaan. Glaukoma akut (sudut tertutup) merupakan 10-15% kasus pada orang Kaukasia. Persentase ini lebih tinggi pada orang Asia, terutama pada orang Burma dan Vietnam di Asia Tenggara. Glaukoma pada orang kulit hitam, lima belas kali lebih menyebabkan kebutaan dibandingkan orang kulit putih.Berdasarkan etiologi, glaukoma dibagi menjadi 4 bagian ; glaukoma primer,glaukoma kongenital, glaukoma sekunder dan glaukoma absolut sedangkan berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular glaukoma dibagi menjadi dua, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Penatalaksanaan glaukoma berupa pengobatan medis, terapi bedah dan laser. ECP (endoscopic cyclophotocoagulation) menggunakan laser untuk mengurangi produksi aquoeus humor dan tekanan intraocular merupakan salah satu penatalaksanaan glaukoma.Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui serta memahami tentang penyakit glaukoma, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, mampu menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan glaukoma.

BAB II

STATUS PASIEN

2.1 IDENTIFIKASINama : Tn. ISUmur : 65 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAgama : IslamBangsa : IndonesiaPekerjaan : Tidak Bekerja Alamat : 36 Ilir, Tangga BuntungTanggal Pemeriksaan: 06 Juli 2015

2.2 ANAMNESIS (autoanamnesis pada 21 Mei 2015)Keluhan Utama:Mata kiri tidak dapat melihat sejak 3 bulan yang laluRiwayat Perjalanan Penyakit:Sejak 6 bulan yang lalu, pasien mengeluh pandangan kabur pada mata kiri perlahan-lahan. Semakin hari penglihatan dirasa semakin buram. Pasien menyangkal seperti melihat bulatan hitam. Pasien juga menyangkal melihat lingkaran pelangi jika melihat lampu. Keluhan tersebut disertai rasa sakit berdenyut. Mata terasa silau (-), mata merah (-), mata berair (-), kotoran mata (-), pandangan seperti melihat benda-benda terbang (-). Pasien mengaku bisa melakukan aktivitas seperti biasa sehingga ia tidak berobat.Sejak 3 bulan yang lalu, pandangan pada mata kiri dirasa semakin kabur. Pasien mengatakan seperti melihat kabut, pandangan seperti melihat pelangi di sekitar cahaya sewaktu malam hari (-), pandangan seperti melihat benda-benda terbang (-), silau (-), sakit kepala disertai nyeri pada mata (+), mual (-), muntah (-), mata merah (+), dan berair-air (-), kotoran pada mata (-). Pasien mengaku aktivitas seperti biasa sedikit terganggu, tetapi pasien masih belum berobat.Sejak 2 minggu yang lalu, pasien merasakan mata sebelah kiri terasa semakin nyeri, rasa nyeri terasa seperti menusuk dan menjalar sampai ke kepala sebelah kiri. Rasa nyeri disertai dengan mata kiri merah, berair dan terasa silau jika melihat ke arah yang terang. Keluhan mual muntah (+), pandangan seperti melihat pelangi di sumber cahaya (+). Tidak ada keluhan mata gatal maupun keluar kotoran mata yang banyak dan mata tidak pernah mengalami benturan sebelumnya. Riwayat pengobatan dan penggunaan kacamata (-). Pasien berobat ke RSKM Palembang.Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat mata merah berulang sebelumnya ada Riwayat operasi mata sebelumnya (-) Riwayat memakai kacamata -/+ (-) Riwayat penyakit kencing manis (-) Riwayat penyakit darah tinggi (-) Riwayat sesak nafas karena asma sebelumnya (-) Riwayat alergi obat-obatan (-)

Riwayat Penyakit dalam Keluarga: Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga sebelumnya disangkal. Riwayat asma pada keluarga disangkal

Riwayat Sosial EkonomiPasien tidak bekerja lagi.

2.3 PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos MentisTekanan Darah: 150/80 mmHgNadi: 93 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukupPernafasan: 20 x/menit tipe torakoabdominalSuhu: 36,6oC

Status OftalmologikusODOS

Visus6/15 ph 6/6 5/60

TIO8/7,5: 15,6 mmHg3/7,5 : 39,5 mmHg

KBMOrtoforia

GBM

Segmen Anterior

PalpebraTenangTenang

KonjungtivaTenangHiperemis

KorneaJernihEdema

BMDSedangDangkal

IrisGambaran baikGambaran baik

PupilB,C,RC (+), anisokorB,C,RC (+), anisokor

LensaJernihKeruh, ST (+)

Segmen Posterior

Reflek Fundus(+)(+)

Papilc/d = 0,3c/d = 0,3

MakulaRefleks Fovea (+)Refleks Fovea (+)

RetinaKontur pembuluh darah baikKontur pembuluh darah baik

2.4 DIAGNOSIS BANDING Glaukoma sekunder e.c katarak immatur OS + Anomali refraksi OD Glaukoma Primer Sudut tertutup OS+ Anomali Refraksi OD Glaukoma Fakolitik OS + Anomali Refraksi OD2.5 DIAGNOSIS KERJA Glaukoma sekunder e.c katarak immatur OS + Anomali refraksi OD

2.6 PENATALAKSANAAN Informed consent Farmakologis Timolol 0,5% ED 2x1 tetes OS (antiglaukoma golongan blocker) Asetazolamid tab 3 x 250 mg PO (antiglaukoma golongan carbonic anhidrase inhibitor) Artificial tears ED 6x1 tetes OD Pilocarpin 2% ED 4x1 tetes OS (Parasimpatomimetik agent) Rujuk ke dokter spesialis mata untuk ekstraksi katarak dan implantasi IOL

2.7 PROGNOSISQuo ad vitam : Dubia ad bonamQuo ad functionam : Dubia

i