kapita selekta hkm dagang internasional s1

159
1 HUKUAM PENGANGKUTAN HUKUAM PENGANGKUTAN Oleh : Oleh : Prof. Dr. Nindyo Pramono, Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S. S.H., M.S. Hukum Bisnis FH UGM Hukum Bisnis FH UGM

Upload: asev-sya-epu-din

Post on 03-Jul-2015

4.328 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

11

HUKUAM HUKUAM PENGANGKUTANPENGANGKUTAN

Oleh :Oleh :

Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., Prof. Dr. Nindyo Pramono, S.H., M.S.M.S.

Hukum Bisnis FH UGMHukum Bisnis FH UGM

Page 2: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

2

PENGERTIANPENGERTIAN

►Pengangkutan : perj timbal balik Pengangkutan : perj timbal balik antara Pengangkut dengan Pengirim, antara Pengangkut dengan Pengirim, di mana Pengangkut mengikatkan diri di mana Pengangkut mengikatkan diri untuk “ untuk “ menyelenggarakan menyelenggarakan pengangkutanpengangkutan” barang dan/atau orang ” barang dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan tertentu dengan selamat, sedangkan Pengirim mengikatkan diri untuk Pengirim mengikatkan diri untuk membayar aang atau biaya angkutan.membayar aang atau biaya angkutan.

Page 3: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

3

PENGERTIANPENGERTIAN

►Menyelenggarakan Pengangkutan : Menyelenggarakan Pengangkutan : dapat dilakukan sendiri atau dilakukan dapat dilakukan sendiri atau dilakukan oleh pihak lain atas perintahnya.oleh pihak lain atas perintahnya.

►Dengan selamat : bila tidak selamat Dengan selamat : bila tidak selamat menjadi tanggung jawab Pengangkut.menjadi tanggung jawab Pengangkut.

►Tidak selamat : barang musnah atau Tidak selamat : barang musnah atau barang ada tapi rusak ( sebagian atau barang ada tapi rusak ( sebagian atau seluruhnya ).seluruhnya ).

Page 4: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

4

JENIS PENGANGKUTANJENIS PENGANGKUTAN

► Pengangkutan Darat : 1). KUHD , Ps 90 sd Pengangkutan Darat : 1). KUHD , Ps 90 sd 98; 2). Peraturan Khusus : S. 1927 – 262 : 98; 2). Peraturan Khusus : S. 1927 – 262 : Perkeretaapian, UU LJR,dll.Perkeretaapian, UU LJR,dll.

► Pengangkutan Laut : 1). KUHD : Charter Pengangkutan Laut : 1). KUHD : Charter Kapal, Pengakutan Barang, Pengangkutan Kapal, Pengakutan Barang, Pengangkutan Orang, Peraturan khusus lain.Orang, Peraturan khusus lain.

► Pengangkutan Udara : 1). S.1939 – 100 jo Pengangkutan Udara : 1). S.1939 – 100 jo UU No.83/58 : UU No.83/58 : LuchtvervoerordonanntieLuchtvervoerordonanntie/Penerbangan./Penerbangan.

► Pengangkutan Perairan Darat : KUHD Ps 90 Pengangkutan Perairan Darat : KUHD Ps 90 sd 98 dan Peraturan Khusus.sd 98 dan Peraturan Khusus.

Page 5: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

5

SIAPA PENGANGKUT DAN SIAPA PENGANGKUT DAN PENGIRIM ITU ?PENGIRIM ITU ?

►KUHD tidak memberi difinisi. KUHD tidak memberi difinisi. ►Ps 466 dan 521 hanya tentang Ps 466 dan 521 hanya tentang

Pengangkut Laut.Pengangkut Laut.►Pengangkut : Pihak yg mengikatkan diri Pengangkut : Pihak yg mengikatkan diri

untuk menyelenggarakan pengangkutan untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan/atau orang dari suatu tempat barang dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat lain dengan selamat.ke tempat lain dengan selamat.

►Lawannya : Pengirim dan/atau Penerima.Lawannya : Pengirim dan/atau Penerima.

Page 6: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

6

KEDUDUKAN HUKUM KEDUDUKAN HUKUM PENERIMAPENERIMA

►Sebagai Sebagai Derden bedingDerden beding ( P 3 yg ( P 3 yg berkepentingan ex Ps 1317 KUHPdt ),berkepentingan ex Ps 1317 KUHPdt ),

►Sebagai Sebagai CessionarisCessionaris diam2 mengenai diam2 mengenai hak tagih Pengirim terhadap hak tagih Pengirim terhadap Pengangkut,Pengangkut,

►Sebagai pemegang Kuasa Sebagai pemegang Kuasa ( ( lastgeverlastgever )Ex : Ps 1792 KUHPdt. )Ex : Ps 1792 KUHPdt.

Page 7: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

7

SIFAT PERJ PENGANGKUTANSIFAT PERJ PENGANGKUTAN

►Perjanjian Berkala Ex Ps 1601 KUHPdt,Perjanjian Berkala Ex Ps 1601 KUHPdt,►Perjanjian Konsensuil,Perjanjian Konsensuil,►Ada Ada Charter PartijCharter Partij ( Ps 545 KUHD ), ( Ps 545 KUHD ),

Konosemen /Konosemen /Bill Of LadingBill Of Lading ( Ps 504, 506 ( Ps 504, 506 KUHD ), Surat Muatan/ KUHD ), Surat Muatan/ vrachtbrief vrachtbrief ) ( Ps ) ( Ps 90 KUHD ), bukan syarat ada, 90 KUHD ), bukan syarat ada, terjadi,timbulnya Perj Pengangkutan. terjadi,timbulnya Perj Pengangkutan.

►Fungsinya hanya sebagai tanda/alat Fungsinya hanya sebagai tanda/alat bukti saja.bukti saja.

Page 8: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

8

PENGANGKUT DAN HAK PENGANGKUT DAN HAK RETENSIRETENSI

►Pengangkut tidak mempunyai hak Pengangkut tidak mempunyai hak retensi,retensi,

► Jika uang angkutan tidak dibayar, Jika uang angkutan tidak dibayar, Pengangkut tidak berhak menahan Pengangkut tidak berhak menahan barang sebagai jaminan uang angkutan barang sebagai jaminan uang angkutan ( Ps 493 (1) KUHD ),( Ps 493 (1) KUHD ),

► Jika uang angkutan tidak dibayar, maka Jika uang angkutan tidak dibayar, maka Pengangkutan harus menggugat ke PN Pengangkutan harus menggugat ke PN Setempat.Setempat.

Page 9: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

9

PERANTARA PENGANGKUTANPERANTARA PENGANGKUTAN

► Eskpeditur ( Ps 86 sd 90 KUHD ),Eskpeditur ( Ps 86 sd 90 KUHD ),►Makelar Kapal ( Makelar Kapal ( Cargodoor Cargodoor ) ( Ps 62 dst ) ( Ps 62 dst

KUHD ),KUHD ),►Tranport ondernemer,Tranport ondernemer, ►Agen Duane ( EMKL : PP No.2/69) , Agen Duane ( EMKL : PP No.2/69) ,

StuwadoorStuwadoor ( Pengatur Muatan ). ( Pengatur Muatan ).

Page 10: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

10

Pengertian Asuransi ?Pengertian Asuransi ?

► Asuransi atau Pertanggungan Asuransi atau Pertanggungan : perj antara : perj antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan pembayaran yang untuk memberikan pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.seseorang yang dipertanggungkan.

Page 11: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

11

Pengertian Asuransi ?Pengertian Asuransi ?

►Dari sudut pandang ekonomiDari sudut pandang ekonomi, asuransi , asuransi : metode untuk mengurangi risiko : metode untuk mengurangi risiko dengan jalan memindahkan risiko itu dengan jalan memindahkan risiko itu kepada pihak lain.kepada pihak lain.

►Dari sudut pandang hukum,Dari sudut pandang hukum, asuransi : asuransi : perjanjian pertanggungan risiko antara perjanjian pertanggungan risiko antara tertanggung dengan penanggung.tertanggung dengan penanggung.

Page 12: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

12

Obyek AsuransiObyek Asuransi

►Menurut UU No.2/92 : benda dan jasa, Menurut UU No.2/92 : benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang , kepentingan lainnya yang dapat hilang , rusak, rugi dan atau berkurang nilainya.rusak, rugi dan atau berkurang nilainya.

►Disini asas kepentingan berlaku mutlak. Disini asas kepentingan berlaku mutlak. Tertanggung harus mempunyai Tertanggung harus mempunyai kepentingan atas obyek asuransi ini.kepentingan atas obyek asuransi ini.

Page 13: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

13

Peran AsuransiPeran Asuransi

►Memberikan rasa terjamin atau rasa amanMemberikan rasa terjamin atau rasa aman►Menaikkan efisiensi dan kegiatan perusahaan.Menaikkan efisiensi dan kegiatan perusahaan.► Cenderung mengarah pada perkiraan Cenderung mengarah pada perkiraan

penilaian biaya yang layak.penilaian biaya yang layak.► Sebagai dasar pertimbangan dalam Sebagai dasar pertimbangan dalam

pemberian kredit bank.pemberian kredit bank.►Meminimalisir timbulnya kerugian.Meminimalisir timbulnya kerugian.► Sarana investasi langsung.Sarana investasi langsung.►Memberikan kontribusi pembangunan Memberikan kontribusi pembangunan

ekonomi.ekonomi.

Page 14: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

14

Sifat Perj AsuransiSifat Perj Asuransi

►SifatSifat : khusus dan unik, karena : khusus dan unik, karena memiliki karakteristik tertentu : memiliki karakteristik tertentu : memiliki sifat memiliki sifat future contractfuture contract,, dlm arti dlm arti manfaat asuransi itu baru akan manfaat asuransi itu baru akan kelihatan di masa yang akan datang kelihatan di masa yang akan datang ketika terjadi pembayaran atas ketika terjadi pembayaran atas kerugian yang timbul terhadap obyek kerugian yang timbul terhadap obyek yang risikonya dipertanggungkan.yang risikonya dipertanggungkan.

Page 15: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

15

Asas atau Prinsip AsuransiAsas atau Prinsip Asuransi

1). 1). Insurable InterestInsurable Interest ( Kepentingan yang ( Kepentingan yang dipertanggungkan ).dipertanggungkan ).

►Seseorang dikatakan memiliki Seseorang dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang dapat kepentingan atas obyek yang dapat diasuransikan bila ia menderita kerugian diasuransikan bila ia menderita kerugian keuangan seandainya terjadi musibah keuangan seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian atau yang menimbulkan kerugian atau kerusakan atas obyek tersebut.kerusakan atas obyek tersebut.

►Apabila terbukti sebaliknya, maka Apabila terbukti sebaliknya, maka tertanggung tdk berhak atas ganti rugi.tertanggung tdk berhak atas ganti rugi.

Page 16: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

16

Asas atau Prinsip AsuransiAsas atau Prinsip Asuransi

2). 2). Utmost Good FaithUtmost Good Faith ( Kejujuran dan Itikad ( Kejujuran dan Itikad baik ).baik ).

► Calon tertanggung wajib memberitahukan Calon tertanggung wajib memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta penting yang berkaitan dengan obyek fakta penting yang berkaitan dengan obyek yang diasuransikan. Mis : Risiko yang dijamin yang diasuransikan. Mis : Risiko yang dijamin atau dikecualikan harus diberitahukan secara atau dikecualikan harus diberitahukan secara jelas dan teliti, termasuk kemungkinan jelas dan teliti, termasuk kemungkinan terjadinya kerugian atau batalnya keuntungan terjadinya kerugian atau batalnya keuntungan yang diharapkan diluar kesalahan atau yang diharapkan diluar kesalahan atau perbuatan manusia lain.perbuatan manusia lain.

Page 17: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

17

Asas atau Prinsip AsuransiAsas atau Prinsip Asuransi

► Kewajiban memberikan fakta penting tersebut Kewajiban memberikan fakta penting tersebut berlaku : a). Sejak pra kontraktual sampai dengan berlaku : a). Sejak pra kontraktual sampai dengan dibuatnya kontrak; b). Pada saat perpanjangan dibuatnya kontrak; b). Pada saat perpanjangan kontrak; c). Pada saat terjadi perubahan kontrak, kontrak; c). Pada saat terjadi perubahan kontrak, berkaitan dg hal-hal perubahan tersebut.berkaitan dg hal-hal perubahan tersebut.

3). 3). IndemnityIndemnity//Indemnitas/Keseimbangan.Indemnitas/Keseimbangan.► Apabila obyek yang diasuransikan terkena Apabila obyek yang diasuransikan terkena

musibah shg menimbulkan kerugian, maka akan musibah shg menimbulkan kerugian, maka akan diberi ganti rugi untuk mengembalikan keadaan diberi ganti rugi untuk mengembalikan keadaan sama seperti sebelum terjadi kerugian sama seperti sebelum terjadi kerugian ( Seimbang ). Hal ini mengandung makna bahwa ( Seimbang ). Hal ini mengandung makna bahwa tertanggung tidak berhak memperoleh ganti rugi tertanggung tidak berhak memperoleh ganti rugi lebih besar dari kerugian yang diderita.lebih besar dari kerugian yang diderita.

Page 18: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

18

Asas atau Prinsip AsuransiAsas atau Prinsip Asuransi

4). 4). SubrogationSubrogation (Pengalihan Hak (Pengalihan Hak Menerima Ganti Rugi ).Menerima Ganti Rugi ).

►Apabila tertanggung mengalami Apabila tertanggung mengalami kerugian akibat kelalaian atau kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga maka pihak kesalahan pihak ketiga maka pihak penanggung, setelah memberikan penanggung, setelah memberikan ganti rugi kepada tertanggung, akan ganti rugi kepada tertanggung, akan menggantikan kedudukan tertanggung menggantikan kedudukan tertanggung dalam mengajukan tuntutan kepada dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut ( Ps 284 KUHD ).pihak ketiga tersebut ( Ps 284 KUHD ).

Page 19: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

19

Asas atau Prinsip AsuransiAsas atau Prinsip Asuransi

5). 5). ContributionContribution..► Seseorang dapat saja mengasuransikan harta benda Seseorang dapat saja mengasuransikan harta benda

yang sama pada beberapa perusahaan asuransi. yang sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian ( Namun bila terjadi kerugian ( evenementevenement ), maka ), maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi, artinya secara otomatis berlaku prinsip kontribusi, artinya bahwa bila penanggung telah membayar penuh ganti bahwa bila penanggung telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak tertanggung, maka rugi yang menjadi hak tertanggung, maka penanggung berhak menuntut perusahaan lain yang penanggung berhak menuntut perusahaan lain yang terlibat untuk secara bersama-sama menutup terlibat untuk secara bersama-sama menutup asuransi tersebut secara proporsional sebanding asuransi tersebut secara proporsional sebanding dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya secara terbatas maksimum sebesar nilai sebenarnya. secara terbatas maksimum sebesar nilai sebenarnya. Tdk boleh mengambil keuntungan dari ganti rugi Tdk boleh mengambil keuntungan dari ganti rugi tersebut.tersebut.

Page 20: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

20

Asas atau Prinsip AsuransiAsas atau Prinsip Asuransi

6). 6). Proximate CauseProximate Cause ( Kausa Proksimal ).( Kausa Proksimal ).►Bila kepentingan yang diasuransikan Bila kepentingan yang diasuransikan

mengalami musibah atau kecelakaan atau mengalami musibah atau kecelakaan atau terjadi risiko yang dipertanggungkan, terjadi risiko yang dipertanggungkan, pertama-tama penanggung akan mencari pertama-tama penanggung akan mencari sebab-sebab yang aktif dan efisien yang sebab-sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan rangkaian peristiwa tanpa menggerakkan rangkaian peristiwa tanpa terputus sampai dengan akhir terjadinya terputus sampai dengan akhir terjadinya musibah atau kecelakaan tersebut.musibah atau kecelakaan tersebut.

Page 21: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

21

Asas atau Prinsip AsuransiAsas atau Prinsip Asuransi

►Prinsip yang digunakan untuk mencari Prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan penyebab kerugian yang aktif dan efisien adalah “ efisien adalah “ Unbroken Chain of Unbroken Chain of EventsEvents “ “ ..

►Unbroken Chain of EventUnbroken Chain of Event adalah suatu adalah suatu rangkaian mata rantai peristiwa yang rangkaian mata rantai peristiwa yang tidak terputus.tidak terputus.

►Contoh : Klaim Kecelakaan Diri.Contoh : Klaim Kecelakaan Diri.

Page 22: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

22

Klaim Kecelakaan DiriKlaim Kecelakaan Diri

► A mengendarai kendaraannya di Jalan Tol A mengendarai kendaraannya di Jalan Tol dengan kecepatan tinggi, sehingga mobil dengan kecepatan tinggi, sehingga mobil tidak terkendali dan kemudian terjadi tidak terkendali dan kemudian terjadi kecelakaan dengan keadaan mobil dalam kecelakaan dengan keadaan mobil dalam kondisi terbalik. Korban luka parah dan kondisi terbalik. Korban luka parah dan dibawa kerumah sakit. Tidak lama kemudian dibawa kerumah sakit. Tidak lama kemudian korban meninggal dunia. korban meninggal dunia.

►Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa Dari peristiwa tersebut diketahui bahwa kausa proksimalnya adalah korban kausa proksimalnya adalah korban mengendarai mobil dg kecepatan tinggi shg mengendarai mobil dg kecepatan tinggi shg mobil tdk terkendali dan terbalik. Dari kausa mobil tdk terkendali dan terbalik. Dari kausa proksimal akan diketahui apakah penyebab proksimal akan diketahui apakah penyebab kecelakaan tsb dijamin polis atau tidak.kecelakaan tsb dijamin polis atau tidak.

Page 23: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

23

3 Kategori Utama Usaha 3 Kategori Utama Usaha AsuransiAsuransi

1). 1). Asuransi Kerugian,Asuransi Kerugian, terdiri dari asuransi terdiri dari asuransi untuk harta benda ( untuk harta benda ( propertyproperty ); kepentingan ); kepentingan keuangan ( keuangan ( pecuniarypecuniary ); tanggung jawab ); tanggung jawab hukum (hukum ( liabilityliability ); asuransi diri ( ); asuransi diri ( personal personal accidentaccident ) ) : spt kecelakaan dan kesehatan. : spt kecelakaan dan kesehatan.

2).2). Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa : Meninggalnya tertanggung : Meninggalnya tertanggung dlm periode asuransi ( dlm periode asuransi ( dead claimdead claim ) atau ) atau tertanggung tetap hidup sampai akhir tertanggung tetap hidup sampai akhir periode asuransi ( periode asuransi ( maturity datematurity date ). Persh ). Persh Asuransi Jiwa di samping menjalankan Asuransi Jiwa di samping menjalankan usaha asuransi kerugian ( usaha asuransi kerugian ( general insurancegeneral insurance ), juga boleh memasarkan produk asuransi ), juga boleh memasarkan produk asuransi kecelakaan dan kesehatan.kecelakaan dan kesehatan.

Page 24: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

24

3 Kategori Utama Usaha 3 Kategori Utama Usaha AsuransiAsuransi

3).3). Asuransi Sosial Asuransi Sosial : Program asuransi : Program asuransi wajib yang diselenggarakan wajib yang diselenggarakan Pemerintah berdasarkan UU.Pemerintah berdasarkan UU.

►Tujuannya untuk menyediakan Tujuannya untuk menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan jaminan dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan komersial.keuntungan komersial.

Page 25: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

25

Asuransi KerugianAsuransi Kerugian

► Asuransi KerugianAsuransi Kerugian adalah jenis asuransi yg adalah jenis asuransi yg menutup pertanggungan finansial pada menutup pertanggungan finansial pada semua risiko kerugian pada property atau semua risiko kerugian pada property atau hak milik dari si tertanggung.hak milik dari si tertanggung.

► Jenis produk Jenis produk yang termasuk kategori yang termasuk kategori asuransi kerugian a.l. : Asuransi kebakaran, asuransi kerugian a.l. : Asuransi kebakaran, asuransi kebongkaran, asuransi kendaraan asuransi kebongkaran, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, asuransi bermotor, asuransi kecelakaan diri, asuransi pengangkutan barang, asuransipengangkutan barang, asuransi contractor all contractor all risk (CAR)risk (CAR), asuransi , asuransi erection all risks ( EAR)erection all risks ( EAR)..

Page 26: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

26

Jenis AsuransiJenis Asuransi► Berdasarkan kriteria bidang usaha, asuransi Berdasarkan kriteria bidang usaha, asuransi

dibagi dlm 2 jenis : dibagi dlm 2 jenis :

1)1)Personal Insurance Personal Insurance atau asuransi atas atau asuransi atas individu, dimana risiko yang individu, dimana risiko yang dipertanggungkan adalah kemungkinan dipertanggungkan adalah kemungkinan terganggunya pendapatan yang diterima yg terganggunya pendapatan yang diterima yg disebabkan oleh kematian, kecelakaan, disebabkan oleh kematian, kecelakaan, sakit, pengangguran, umur tua, dsb; sakit, pengangguran, umur tua, dsb;

2)2)Property InsuranceProperty Insurance atau asuransi atas atau asuransi atas harta, yang di sering digolongkan ke dalam harta, yang di sering digolongkan ke dalam asuransi kerugian.asuransi kerugian.

Page 27: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

27

Jenis Usaha AsuransiJenis Usaha Asuransi

UU No.2/92 Tg Usaha Perasuransian, UU No.2/92 Tg Usaha Perasuransian, membagi jenis bidang usaha asuransi di membagi jenis bidang usaha asuransi di Indonesia : Indonesia : 1).1). Usaha asuransi Usaha asuransi; ; 2). 2). Usaha penunjang asuransiUsaha penunjang asuransi..

Jenis usaha asuransi : asuransi kerugian, Jenis usaha asuransi : asuransi kerugian, asuransi jiwa dan reasuransi. asuransi jiwa dan reasuransi.

Usaha Penunjang Asuransi : pialang asuransi, Usaha Penunjang Asuransi : pialang asuransi, pialang reasuransi, penilai kerugian asuransi, pialang reasuransi, penilai kerugian asuransi, konsultan aktuaria, agen asuransi.konsultan aktuaria, agen asuransi.

Page 28: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

28

Asas dan ketentuan pokok Asas dan ketentuan pokok asuransi kerugianasuransi kerugian

1)1) Asas kejujuran sempurna;Asas kejujuran sempurna;2)2) Asas kepentingan;Asas kepentingan;3)3) Asas Indemnitas;Asas Indemnitas;4)4) Asuransi lebih;Asuransi lebih;5)5) Asuransi Kurang – asas Asuransi Kurang – asas ProrataProrata;;6)6) Asuransi ganda-asas kronologi dan asas Asuransi ganda-asas kronologi dan asas

pemerataan;pemerataan;7)7) Subrogasi penanggung;Subrogasi penanggung;8)8) Kewajiban usaha penyelamatan;Kewajiban usaha penyelamatan;

Page 29: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

29

Asas dan ketentuan pokok Asas dan ketentuan pokok asuransi kerugianasuransi kerugian

9)9) Cacat sendiri dari barang;Cacat sendiri dari barang;10)10) Kelalaian tertanggung;Kelalaian tertanggung;11)11) Hubungan sebab akibat.Hubungan sebab akibat.

Dari asas-asas tersebut, kepentingan Dari asas-asas tersebut, kepentingan merupakan syarat mutlak untuk lahirnya merupakan syarat mutlak untuk lahirnya perjanjian asuransi. Penerapan asas di perjanjian asuransi. Penerapan asas di dalam perjanjian asuransi berkaitan erat dalam perjanjian asuransi berkaitan erat dengan jenis asuransinya. Mis : Asas dengan jenis asuransinya. Mis : Asas indemnitas berlaku mutlak dalam asuransi indemnitas berlaku mutlak dalam asuransi kerugian, sedang asas kerugian, sedang asas insurable interestinsurable interest berlaku mutlak dalam asuransi jiwa .berlaku mutlak dalam asuransi jiwa .

Page 30: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

30

Polis AsuransiPolis Asuransi

►Polis asuransiPolis asuransi adalah dokumen adalah dokumen perjanjian asuransi.perjanjian asuransi.

►Ps 255 KUHDPs 255 KUHD menyatakan bahwa menyatakan bahwa perjanjian asuransi terjadi seketika perjanjian asuransi terjadi seketika setelah tercapai kesepakatan antara setelah tercapai kesepakatan antara tertanggung dan penanggung, hak dan tertanggung dan penanggung, hak dan kewajiban timbal balik timbul sejak kewajiban timbal balik timbul sejak saat itu, bahkan sebelum polis saat itu, bahkan sebelum polis ditandatangani.ditandatangani.

Page 31: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

31

Polis AsuransiPolis Asuransi

► Berdasarkan Ps 255 KUHD, dapat Berdasarkan Ps 255 KUHD, dapat disimpulkan bahwa perjanjian asuransi disimpulkan bahwa perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis dalam bentuk harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis. akta yang disebut polis. Polis merupakan Polis merupakan satu-satunya alat bukti tertulis untuk satu-satunya alat bukti tertulis untuk membuktikan bahwa perjanjian asuransi membuktikan bahwa perjanjian asuransi telah lahir, terjadi dan berlaku.telah lahir, terjadi dan berlaku.

►Di dalam polis tertuang segala persyaratan Di dalam polis tertuang segala persyaratan dari perjanjian asuransi tersebut.dari perjanjian asuransi tersebut.

Page 32: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

32

Polis AsuransiPolis Asuransi

► Lazimnya persyaratan polis dibuat secara Lazimnya persyaratan polis dibuat secara sepihak oleh Penanggung, namun setelah sepihak oleh Penanggung, namun setelah tertanggung memberikan persetujuannya, ia tertanggung memberikan persetujuannya, ia dianggap telah menyetujui persyaratan dianggap telah menyetujui persyaratan tersebut.tersebut.

►Di sini berlaku Di sini berlaku sistem kontrak baku.sistem kontrak baku. Polis Polis berfungsi sebagai alat bukti tertulis tentang berfungsi sebagai alat bukti tertulis tentang telah terjadi perjanjian asuransi.telah terjadi perjanjian asuransi.

► Tentang kapan perjanjian asuransi lahir, Tentang kapan perjanjian asuransi lahir, cukup pada saat terjadi konsensus.cukup pada saat terjadi konsensus.

Page 33: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

33

Polis AsuransiPolis Asuransi

► Susunan polis pada umumnya Susunan polis pada umumnya dikualifikasikan menjadi 4 : dikualifikasikan menjadi 4 :

1)1) Recinital clauseRecinital clause,, yi : bagian pembukaan yi : bagian pembukaan polis yang memuat a.l. nama para pihak; polis yang memuat a.l. nama para pihak;

2)2) Operative clauseOperative clause,, yi : bagian yang yi : bagian yang memuat syarat penentuan atau memuat syarat penentuan atau pembayaran premi, waktu pembayaran premi, waktu pertanggungan, mulai berlakunya pertanggungan, mulai berlakunya pertanggungan, penentuan besarnya pertanggungan, penentuan besarnya uang pertanggungan.uang pertanggungan.

Page 34: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

34

Polis AsuransiPolis Asuransi

3)3) Previsory ClausePrevisory Clause,, yi : klausula yang yi : klausula yang memuat isi perjanjian, kapan memuat isi perjanjian, kapan penanggung bertanggung jawab dan penanggung bertanggung jawab dan kapan tidak bertanggung jawab.kapan tidak bertanggung jawab.

4)4) Attastion ClauseAttastion Clause,, yi : bagian penutup yi : bagian penutup polis yang berisi a.l. tanggal dan tempat polis yang berisi a.l. tanggal dan tempat disahkannya polis oleh pihak disahkannya polis oleh pihak penanggung.penanggung.

Page 35: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

35

Polis AsuransiPolis Asuransi

►Ps 256 KUHD,Ps 256 KUHD, dalam setiap polis, dalam setiap polis, kecuali kecuali polis pertanggungan jiwapolis pertanggungan jiwa, harus memuat , harus memuat hal-hal sbb : a). Hari dibuatnya hal-hal sbb : a). Hari dibuatnya perjanjian. Ini penting untuk menentukan perjanjian. Ini penting untuk menentukan saat mulai berlakunya pertanggungan; saat mulai berlakunya pertanggungan; b). Nama orang yang mengadakan b). Nama orang yang mengadakan perjanjian pertanggungan untuk diri perjanjian pertanggungan untuk diri sendiri atau untuk orang ketiga. Hal ini sendiri atau untuk orang ketiga. Hal ini penting terkait dengan ketentuan penting terkait dengan ketentuan Ps 264 Ps 264 dan dan 267 KUHD267 KUHD. .

Page 36: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

36

Polis AsuransiPolis Asuransi

►Pertanggungan akan ditutup untuk diri Pertanggungan akan ditutup untuk diri sendiri atau orang ketiga semuanya harus sendiri atau orang ketiga semuanya harus dinyatakan di dalam polis. Jika tidak dinyatakan di dalam polis. Jika tidak disebutkan demikian, perjanjian tersebut disebutkan demikian, perjanjian tersebut akan dianggap ditutup untuk diri sendiri.akan dianggap ditutup untuk diri sendiri.

► Jika tidak berkepentingan, maka Jika tidak berkepentingan, maka pertanggungan tidak mempunyai pertanggungan tidak mempunyai kekuatan, penanggung tidak berkewajiban kekuatan, penanggung tidak berkewajiban membayar ganti kerugian ( membayar ganti kerugian ( Ps 250 KUHD).Ps 250 KUHD).

Page 37: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

37

Polis AsuransiPolis Asuransi

►c). Suatu uraian yang cukup jelas c). Suatu uraian yang cukup jelas mengenai benda pertanggungan. Hal mengenai benda pertanggungan. Hal ini penting untuk menentukan benda ini penting untuk menentukan benda apa, jumlahnya berapa, ukurannya apa, jumlahnya berapa, ukurannya bagaimana, sifat, letak dan bagaimana, sifat, letak dan keadaannya bagaimana, dsb untuk keadaannya bagaimana, dsb untuk menghindarkan salah pengertian menghindarkan salah pengertian terhadap benda apa yang terhadap benda apa yang dipertanggungkan.dipertanggungkan.

Page 38: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

38

Polis AsuransiPolis Asuransi

► d). Jumlah yang dipertanggungkan. Berisi d). Jumlah yang dipertanggungkan. Berisi jumlah uang tertentu, yang dalam jumlah uang tertentu, yang dalam perhitungannya erat sekali kaitannya dengan perhitungannya erat sekali kaitannya dengan nilai benda sesungguhnya dalam tiap-tiap nilai benda sesungguhnya dalam tiap-tiap pertanggungan.pertanggungan.

► e). Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh e). Bahaya-bahaya yang ditanggung oleh penanggung. Bahaya atau peristiwa yang penanggung. Bahaya atau peristiwa yang menjadi tanggungan penanggung harus menjadi tanggungan penanggung harus disebutkan dengan jelas dan tegas. disebutkan dengan jelas dan tegas. Penanggung hanya bertangung jawab thp Penanggung hanya bertangung jawab thp bahaya yg dinyatakan tegas dalam polis.bahaya yg dinyatakan tegas dalam polis.

Page 39: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

39

Polis AsuransiPolis Asuransi

► f). Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir f). Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir untuk tanggungan si penanggung, yi : untuk tanggungan si penanggung, yi : jangka waktu pertanggungan. jangka waktu pertanggungan.

► g). Premi pertanggungan. Ini menunjuk g). Premi pertanggungan. Ini menunjuk kepada berapa jumlah premi yang harus kepada berapa jumlah premi yang harus dibayar oleh tertanggung. Biasanya dibayar oleh tertanggung. Biasanya ditentukan dengan suatu prosentase dari ditentukan dengan suatu prosentase dari jumlah yang dipertanggungkan dan jumlah yang dipertanggungkan dan ditambah dg biaya2 lainnya.ditambah dg biaya2 lainnya.

Page 40: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

40

Polis AsuransiPolis Asuransi

►h). Pada umumnya semua keadaan yang h). Pada umumnya semua keadaan yang kiranya penting untuk diketahui oleh kiranya penting untuk diketahui oleh penanggung dan segala syarat yang penanggung dan segala syarat yang diperjanjikan para pihak. Termasuk dalam diperjanjikan para pihak. Termasuk dalam ketentuan ini mis : tentang benda ketentuan ini mis : tentang benda pertanggungan bila terjadi peristiwa yang pertanggungan bila terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian, penanggung bisa menimbulkan kerugian, penanggung bisa berhadapan dengan siapa, pemilik atau berhadapan dengan siapa, pemilik atau pemegang hak tanggungan. pemegang hak tanggungan.

Page 41: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

41

Beberapa ketentuan penting Beberapa ketentuan penting dalam polisdalam polis

1).1). Polis Asuransi Jiwa Polis Asuransi Jiwa. Polis yg memiliki unsur . Polis yg memiliki unsur tabungan harus mencantumkan tabel nilai tunai yang tabungan harus mencantumkan tabel nilai tunai yang berlaku bagi polis ybs. Nilai tunai harus dihitung berlaku bagi polis ybs. Nilai tunai harus dihitung berdasarkan nilai akumulasi unsur tabungan dalam berdasarkan nilai akumulasi unsur tabungan dalam premi yang telah dibayar.premi yang telah dibayar.

► Dlm hal polis asuransi jiwa menjanjikan pembayaran Dlm hal polis asuransi jiwa menjanjikan pembayaran dividen, harus dinyatakan bhw pembayaran dividen dividen, harus dinyatakan bhw pembayaran dividen hanya dapat dilakukan berdasarkan keuntungan hanya dapat dilakukan berdasarkan keuntungan perusahaan, dibayar secara tunai atau mengikuti perusahaan, dibayar secara tunai atau mengikuti pilihan tertanggung dan dihitung berdasarkan rumus pilihan tertanggung dan dihitung berdasarkan rumus yg tercantum dlm polis. Dalam hal polis memp unsur yg tercantum dlm polis. Dalam hal polis memp unsur tabungan dan dibatalkan sebelum jatuh tempo, tabungan dan dibatalkan sebelum jatuh tempo, premi sdh hrs dibayar paling sedikit sebesar nilai premi sdh hrs dibayar paling sedikit sebesar nilai tunai.tunai.

Page 42: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

42

Beberapa ketentuan penting Beberapa ketentuan penting dalam polisdalam polis

2). 2). Polis Asuransi KerugianPolis Asuransi Kerugian. Dalam polis . Dalam polis dilarang dicantumkan suatu ketentuan dilarang dicantumkan suatu ketentuan yang dapat ditafsirkan bahwa yang dapat ditafsirkan bahwa tertanggung tidak dapat melakukan tertanggung tidak dapat melakukan upaya hukum, shg tertanggung harus upaya hukum, shg tertanggung harus menerima penolakan pembayaran klaim, menerima penolakan pembayaran klaim, serta ketentuan yang dapat ditafsirkan serta ketentuan yang dapat ditafsirkan sebagai pembatasan upaya hukum bagi sebagai pembatasan upaya hukum bagi para pihak bila terjadi perselisihan.para pihak bila terjadi perselisihan.

Page 43: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

43

Beberapa ketentuan penting Beberapa ketentuan penting dalam polisdalam polis

►Dalam hal dicantumkan ketentuan Dalam hal dicantumkan ketentuan yang dapat ditafsirkan sebagai yang dapat ditafsirkan sebagai pengecualian tentang risiko yang pengecualian tentang risiko yang ditutup, maka bagian-bagian itu harus ditutup, maka bagian-bagian itu harus ditulis atau dicetak sedemikian rupa ditulis atau dicetak sedemikian rupa sehingga adanya pengecualian itu sehingga adanya pengecualian itu mudah diketahui.mudah diketahui.

Page 44: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

44

Premi AsuransiPremi Asuransi

► Kewajiban utama tertanggung adalah Kewajiban utama tertanggung adalah membayar premimembayar premi..

► Dalam kaitan dengan kewajiban membayar Dalam kaitan dengan kewajiban membayar premi, terdapat kewajiban lain yi : premi, terdapat kewajiban lain yi : 1)1) Memberitahukan kepada tertanggung hal-Memberitahukan kepada tertanggung hal-

hal yang perlu mengenai barang yang hal yang perlu mengenai barang yang dijamin ( Ps 251,83 , 654 KUHD ); dijamin ( Ps 251,83 , 654 KUHD );

2)2) Melakukan daya upaya untuk menghindari Melakukan daya upaya untuk menghindari timbulnya kerugian atau memperkecil timbulnya kerugian atau memperkecil kemungkinan timbulnya kerugian ( Ps 283, kemungkinan timbulnya kerugian ( Ps 283, 655 KUHD); 655 KUHD);

Page 45: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

45

Premi AsuransiPremi Asuransi

3)3) Kewajiban-kewajiban khusus yg mungkin Kewajiban-kewajiban khusus yg mungkin disebutkan dalam polis, mis : disebutkan dalam polis, mis : memberitahukan bahwa risiko dari memberitahukan bahwa risiko dari penanggung diperberat oleh karena sebab penanggung diperberat oleh karena sebab tertentu.tertentu.

► PremiPremi adalah sejumlah uang yang relatif adalah sejumlah uang yang relatif kecil yang ditentukan dalam bentuk kecil yang ditentukan dalam bentuk prosentase dibayarkan kepada penanggung prosentase dibayarkan kepada penanggung oleh tertanggung sebagai imbalan ( balas oleh tertanggung sebagai imbalan ( balas jasa ) atas kesediaan penanggung jasa ) atas kesediaan penanggung mengambil alih risiko tertanggung.mengambil alih risiko tertanggung.

Page 46: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

46

Arti penting Premi AsuransiArti penting Premi Asuransi

Bagi Penangung Bagi Penangung : : 1)1) Premi merupakan dana yang sangat penting Premi merupakan dana yang sangat penting

bagi si penanggung untuk dikumpulkan bagi si penanggung untuk dikumpulkan sebagai pembayaran sebagai pembayaran claimclaim nantinya; nantinya;

2)2) Berdasarkan statistik, dana dari premi yang Berdasarkan statistik, dana dari premi yang relatif kecil lebih baik dari sumber relatif kecil lebih baik dari sumber tertanggung kecil . Tetapi jika jumlahnya tertanggung kecil . Tetapi jika jumlahnya besar lebih baik dari beberapa tertanggung besar lebih baik dari beberapa tertanggung dengan jumlah pertanggungan yang besar dengan jumlah pertanggungan yang besar pula. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan pula. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan risiko yang terjadi.risiko yang terjadi.

Page 47: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

47

Arti penting Premi AsuransiArti penting Premi Asuransi

3)3) Premi merupakan sumber pendapatan bagi Premi merupakan sumber pendapatan bagi penanggung dan dana ini ditanam untuk penanggung dan dana ini ditanam untuk menanggung menanggung claimclaim si tertanggung yang si tertanggung yang timbul kemudian.timbul kemudian.

Bagi tertanggungBagi tertanggung::► Dari segi tertanggung, premi merupakan Dari segi tertanggung, premi merupakan

biaya bagi tertanggung dan meninggikan biaya bagi tertanggung dan meninggikan harga pokok barang. Tingi rendahnya premi harga pokok barang. Tingi rendahnya premi pada umumnya menunjukkan bonafiditas pada umumnya menunjukkan bonafiditas penanggung dan sekaligus merupakan penanggung dan sekaligus merupakan pertimbangan utama tertanggung apakah pertimbangan utama tertanggung apakah barangnya akan dipertanggungkan atau barangnya akan dipertanggungkan atau tidak.tidak.

Page 48: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

48

RISIKORISIKO

►RisikoRisiko adalah kemungkinan terjadinya adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau batalnya seluruh atau kerugian atau batalnya seluruh atau sebagian dari suatu keuntungan yang sebagian dari suatu keuntungan yang semula diharapkan, karena suatu semula diharapkan, karena suatu kejadian diluar kuasa manusia, kejadian diluar kuasa manusia, kesalahan sendiri atau perbuatan kesalahan sendiri atau perbuatan manusia lain.manusia lain.

►Risiko merupakan inti dari perjanjian Risiko merupakan inti dari perjanjian asuransi.asuransi.

Page 49: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

49

RISIKORISIKO

►Banyak faktor yang menentukan risiko Banyak faktor yang menentukan risiko yang dihadapi oleh seseorang. yang dihadapi oleh seseorang.

►Faktor tersebut adalah harta kekayaan, Faktor tersebut adalah harta kekayaan, keluarga, lingkungan dan sebagainya.keluarga, lingkungan dan sebagainya.

►Dalam kehidupan, manusia selalu akan Dalam kehidupan, manusia selalu akan menghadapi risiko.menghadapi risiko.

►Untuk meringankan beban atas risiko, Untuk meringankan beban atas risiko, disinilah peranan asuransi, yang mau disinilah peranan asuransi, yang mau mengambil alih risiko itu.mengambil alih risiko itu.

Page 50: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

50

RISIKORISIKO

Unsur-unsur yang terdapat dalam Unsur-unsur yang terdapat dalam penger-tian risiko terdiri dari :penger-tian risiko terdiri dari :a. ketidakpastian hasilnya yang tersirat a. ketidakpastian hasilnya yang tersirat dalam kata “ dalam kata “ kemungkinankemungkinan “. Di mana “. Di mana terdapat kepastian, maka disitu tidak terdapat kepastian, maka disitu tidak terdapat risiko.terdapat risiko.b. sifat negatif hasilnya berupa b. sifat negatif hasilnya berupa kerugian atau batalnya seluruh atau kerugian atau batalnya seluruh atau sebagian dari keuntungan yang sebagian dari keuntungan yang diharapkan.diharapkan.

Page 51: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

51

RISIKORISIKO

Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risko Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risko dalam arti “ dalam arti “ kemungkinan terjadinya kerugian kemungkinan terjadinya kerugian “, “, dengan :dengan :a). Risiko dalam arti “a). Risiko dalam arti “benda yang menjadi obyek benda yang menjadi obyek bahaya (risiko kebendaan atau physical hazard bahaya (risiko kebendaan atau physical hazard “)“);;b). Risiko dalam arti b). Risiko dalam arti “orang yang menjadi sasaran “orang yang menjadi sasaran penanggungan”penanggungan”, yaitu penilaian penanggung , yaitu penilaian penanggung mengenai baik buruknya asuransi yang diminta mengenai baik buruknya asuransi yang diminta dan keputusan diterima tidaknya; dan keputusan diterima tidaknya; c). Risiko dalam arti “c). Risiko dalam arti “bahaya (bahaya (perilperil)”)”, seperti , seperti kebakaran, gempa bumi, banjir, dsb.kebakaran, gempa bumi, banjir, dsb.

Page 52: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

52

RISIKORISIKO

►Didalam praktek dikenal bermacam-Didalam praktek dikenal bermacam-macam risiko. Risiko pada dasarnya macam risiko. Risiko pada dasarnya berkaitan dengan masalah kerugian berkaitan dengan masalah kerugian terutama kerugian yang harus dihadapi.terutama kerugian yang harus dihadapi.

►Risiko dalam arti “ Risiko dalam arti “ kemungkinan kemungkinan kerugiankerugian “ dapat dibagi menjadi “ dapat dibagi menjadi beberapa golongan : a). beberapa golongan : a). Risiko dinamis Risiko dinamis dan risiko statisdan risiko statis. Risiko dinamis : risiko . Risiko dinamis : risiko yang timbul karena dinamika atau yang timbul karena dinamika atau perubahan keadaan ekonomi.perubahan keadaan ekonomi.

Page 53: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

53

RISIKORISIKO

► Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul Risiko statis adalah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ekonomi statis. b). dalam keadaan ekonomi statis. b). Risiko Risiko fundamental dan risiko khusus.fundamental dan risiko khusus. Risiko Risiko fundamental : risiko yang menyangkut rakyat fundamental : risiko yang menyangkut rakyat banyak. Risiko khusus : risiko yang banyak. Risiko khusus : risiko yang mengancam orang perorangan.mengancam orang perorangan.

► Risiko murni dan risiko spekulatifRisiko murni dan risiko spekulatif. Risiko . Risiko murni : kemungkinan terjadinya sesuatu yang murni : kemungkinan terjadinya sesuatu yang negatif, tanpa kemungkinan terjadinya negatif, tanpa kemungkinan terjadinya sesuatu yang positif. Risiko spekulatif : sesuatu yang positif. Risiko spekulatif : kemungkinan untung rugi seperti yang terjadi kemungkinan untung rugi seperti yang terjadi dalam perjudian dan perdagangan.dalam perjudian dan perdagangan.

Page 54: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

54

RISIKORISIKO

d.) d.) Risiko perorangan dan risiko Risiko perorangan dan risiko kebendaankebendaan. Risiko perorangan : risiko . Risiko perorangan : risiko murni yang dapat menimpa orang murni yang dapat menimpa orang seperti kematian orang dan risiko seperti kematian orang dan risiko kehilangan mata pencaharian. Risiko kehilangan mata pencaharian. Risiko kebendaan : risiko yang dpat kebendaan : risiko yang dpat menimpa benda, seperti rumah, menimpa benda, seperti rumah, pabrik, kendaraan bermotor, dsb.pabrik, kendaraan bermotor, dsb.

Page 55: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

55

RISIKORISIKO

► Sekarang berkembang ilmu penanganan Sekarang berkembang ilmu penanganan risiko yang disebut risiko yang disebut management risk.management risk.

► Ada tiga langkah dalam Ada tiga langkah dalam management riskmanagement risk : :

1. 1. menemukan sumber risikomenemukan sumber risiko, artinya : , artinya : melakukan penelitian atau kontrol melakukan penelitian atau kontrol terhadap hal-hal yang menyebabkan terhadap hal-hal yang menyebabkan timbulnya risiko;timbulnya risiko;

Page 56: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

56

RISIKORISIKO

2. 2. Menilai dampaknya terhadap orang atau Menilai dampaknya terhadap orang atau organisasi ybs, jika suatu kerugian organisasi ybs, jika suatu kerugian terjadi.terjadi. Dalam langkah yang kedua, Dalam langkah yang kedua, diadakan suatu penilaian sampai diadakan suatu penilaian sampai seberapa besar akibat risiko tsb bila seberapa besar akibat risiko tsb bila menjadi kenyatan atau kerugian.menjadi kenyatan atau kerugian.

3. 3. Memilih teknik atau cara-cara yang Memilih teknik atau cara-cara yang dianggap paling berhasil guna menanggu dianggap paling berhasil guna menanggu langi risiko tersebut setelah mengkaji langi risiko tersebut setelah mengkaji hasil dari dua langkah sebelumnyahasil dari dua langkah sebelumnya..

Page 57: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

57

TEORI RISIKOTEORI RISIKO

Pengertian RisikoPengertian Risiko::►Risiko merupakan pengertian inti Risiko merupakan pengertian inti

dalam asuransi.dalam asuransi.► Jika dikatakan bahwa suatu usaha Jika dikatakan bahwa suatu usaha

mengandung risiko, maka risiko mengandung risiko, maka risiko adalah suatu kejadian negatif yang adalah suatu kejadian negatif yang mungkin akan menimpanya.mungkin akan menimpanya.

Page 58: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

58

Pengertian RisikoPengertian Risiko

Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risiko dalam Dalam ilmu asuransi dibedakan antara risiko dalam arti kemungkinan terjadinya kerugian dan:arti kemungkinan terjadinya kerugian dan:a. a. Risiko dalam arti Risiko dalam arti bendabenda yang menjadi obyek yang menjadi obyek bahaya, misalnya pabrik. Jika dipakai dalam arti ini, bahaya, misalnya pabrik. Jika dipakai dalam arti ini, dalam bahasa inggris risiko kadang kala dinamakan dalam bahasa inggris risiko kadang kala dinamakan physical riskphysical risk (risiko kebendaan). (risiko kebendaan).b. b. Risiko dalam arti Risiko dalam arti orangorang yang menjadi sasaran yang menjadi sasaran penanggungan, yaitu penilaian penanggung penanggungan, yaitu penilaian penanggung mengenai baik buruknya asuransi yang diminta dan mengenai baik buruknya asuransi yang diminta dan keputusan mengenai diterima tidaknya.keputusan mengenai diterima tidaknya.

Dalam asuransi kendaraan bermotor, misalnya Dalam asuransi kendaraan bermotor, misalnya para remaja dianggap sebagai “risiko” yang jelek. para remaja dianggap sebagai “risiko” yang jelek. Dalam hubungan ini risiko menunjuk pada para Dalam hubungan ini risiko menunjuk pada para remaja tersebut.remaja tersebut.

Page 59: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

59

Pengertian RisikoPengertian Risiko

c. c. Risiko dalam arti Risiko dalam arti bahayabahaya,, seperti kebakaran, seperti kebakaran, gempa bumi, kerusuhan, banjir dan gempa bumi, kerusuhan, banjir dan sebagainya. Dalam arti bahasa inggris risiko sebagainya. Dalam arti bahasa inggris risiko dalam arti ini disebut dalam arti ini disebut perilperil..

PerilPeril harus dibedakan lagi dari harus dibedakan lagi dari hazardhazard,, yaitu yaitu suatu keadaan yang mempertinggi suatu keadaan yang mempertinggi kemungkian timbulnya kemungkian timbulnya perilperil, misalnya , misalnya kehadiran timbulnya barang berbahaya kehadiran timbulnya barang berbahaya ((hazardous goodshazardous goods)) dalam gudang seperti dalam gudang seperti persediaan minyak tanah, bensin, film, cat, persediaan minyak tanah, bensin, film, cat, dll.dll.

Page 60: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

60

Pengertian RisikoPengertian Risiko

► Hazard Hazard ini ialah ini ialah physical hazardphysical hazard..► Di samping itu ada Di samping itu ada moral hazardmoral hazard,, yaitu keadaan yaitu keadaan

yang mempertinggi timbulnya yang mempertinggi timbulnya perilperil berupa berupa sikap, perangai atau itikad tertanggung.sikap, perangai atau itikad tertanggung.

► Emmett J. Vaughan dan Curtis M. Elliot Emmett J. Vaughan dan Curtis M. Elliot mengenal pula mengenal pula morale hazardmorale hazard,, yaitu sikap yaitu sikap ceroboh tertanggung. ceroboh tertanggung.

► Jika risikonya ditutup oleh asuransi, hal Jika risikonya ditutup oleh asuransi, hal tersebut dapat menimbulkan kemerosotan tersebut dapat menimbulkan kemerosotan disiplin pada tertanggung dalam bentuk disiplin pada tertanggung dalam bentuk kecerobohan dan kurang berhati-hati. Risiko ini kecerobohan dan kurang berhati-hati. Risiko ini justru ditimbulkan oleh ditutupnya asuransi.justru ditimbulkan oleh ditutupnya asuransi.

Page 61: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

61

Pengertian RisikoPengertian Risiko

►Dalam asuransi risiko diberi batasan sebagai Dalam asuransi risiko diberi batasan sebagai kemungkinan terjadinya suatu kerugian.kemungkinan terjadinya suatu kerugian.

► PurwadarmintaPurwadarminta menyatakan bahwa menyatakan bahwa kerugian kerugian ialah sesuatu yang mengurangi modalialah sesuatu yang mengurangi modal..

►Dalam asuransi ,Dalam asuransi , risiko ialah kemungkinan risiko ialah kemungkinan terjadinya suatu kerugian atau batalnya terjadinya suatu kerugian atau batalnya seluruh atau sebagian dari suatu seluruh atau sebagian dari suatu keuntungan yang semula diharapkan, keuntungan yang semula diharapkan, karena suatu kejadian di luar kuasa karena suatu kejadian di luar kuasa manusia, kesalahan sendiri, atau perbuatan manusia, kesalahan sendiri, atau perbuatan manusia lain.manusia lain.

Page 62: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

62

Pengertian RisikoPengertian Risiko

Diantara unsur-unsur yang terdapat dalam Diantara unsur-unsur yang terdapat dalam batasan pengertian risiko , yang menonjol batasan pengertian risiko , yang menonjol adalah:adalah:a. a. KetidakpastianKetidakpastian hasilnyahasilnya yang tersirat dalam yang tersirat dalam kata kemungkinan. Dimana terdapat kepastian, kata kemungkinan. Dimana terdapat kepastian, di situ tidak ada risiko. Bahwa suatu benda yang di situ tidak ada risiko. Bahwa suatu benda yang dipakai akan mengalami penyusutan, misalnya, dipakai akan mengalami penyusutan, misalnya, itu pasti akan terjadi dan karenanya tidak itu pasti akan terjadi dan karenanya tidak merupakan risiko.merupakan risiko.b. b. Sifat negatif hasilnyaSifat negatif hasilnya, berupa kerugian, atau , berupa kerugian, atau batalnya seluruh atau sebagian dari keuntungan batalnya seluruh atau sebagian dari keuntungan yang semula diharapkan.yang semula diharapkan.

Page 63: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

63

Penggolangan RisikoPenggolangan Risiko

Risiko dalam kemungkinan kerugian dapat dibagi Risiko dalam kemungkinan kerugian dapat dibagi menjadi:menjadi:1. 1. Risiko Dinamis dan risiko Statis Risiko Dinamis dan risiko Statis Risiko dinamisRisiko dinamis ialah risiko yang timbul karena dinamika ialah risiko yang timbul karena dinamika atau perubahan keadaan ekonomi. Misal: perubahan atau perubahan keadaan ekonomi. Misal: perubahan tingkat harga, perubahan selera konsumen, kemajuan tingkat harga, perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi.teknologi.Risiko statisRisiko statis ialah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ialah risiko yang dapat timbul dalam keadaan ekonomi statis. Risiko kebakaran, gempa bumi, banjir.ekonomi statis. Risiko kebakaran, gempa bumi, banjir.2. 2. Risiko Fundamental dan risiko Khusus (Risiko Fundamental dan risiko Khusus (Klup)Klup)Risiko fundamentalRisiko fundamental ialah risiko yang menyangkut rakyat ialah risiko yang menyangkut rakyat banyak, seperti risiko dinamis di atas dan risiko statis banyak, seperti risiko dinamis di atas dan risiko statis fenomenal, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi.fenomenal, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi.Risiko khususRisiko khusus ialah risiko yang mengancam orang ialah risiko yang mengancam orang perseorangan, seperti kebakaran, kecurian.perseorangan, seperti kebakaran, kecurian.

Page 64: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

64

Penggolangan RisikoPenggolangan Risiko

3. 3. Risiko murni dan risiko spekulatif Risiko murni dan risiko spekulatif

Risiko murniRisiko murni ialah kemungkinan terjadinya ialah kemungkinan terjadinya sesuatu yang negatif, tanpa kemungkinan sesuatu yang negatif, tanpa kemungkinan terjadinya sesuatu yang positif. Seperti terjadinya sesuatu yang positif. Seperti risiko kebakaran, ledakan, sambaran petir, risiko kebakaran, ledakan, sambaran petir, kejatuhan pesawat terbang, kerusuhan, kejatuhan pesawat terbang, kerusuhan, gempa bumi, banjir, dsb.gempa bumi, banjir, dsb.

Risiko spekulatifRisiko spekulatif ialah kemungkinan untung ialah kemungkinan untung rugi seperti yang terjadi dalam perjudian rugi seperti yang terjadi dalam perjudian dan perdagangan.dan perdagangan.

Page 65: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

65

Penggolangan RisikoPenggolangan Risiko

4. 4. Risiko perorangan dan risiko kebendaanRisiko perorangan dan risiko kebendaan Risiko perorangan ialah risiko murni yang Risiko perorangan ialah risiko murni yang dapat menimpa orang, seperti kematian dapat menimpa orang, seperti kematian orang dan risiko kehilangan mata orang dan risiko kehilangan mata pencaharian akibat usia lanjut, sakit pencaharian akibat usia lanjut, sakit ataupun pengangguran.ataupun pengangguran.Risiko kebendaan ialah risiko yang dapat Risiko kebendaan ialah risiko yang dapat menimpa benda, seperti rumah, pabrik, menimpa benda, seperti rumah, pabrik, kendaraan bermotor, dsb. Risiko tersebut kendaraan bermotor, dsb. Risiko tersebut terdiri dari risiko kebakaran, gempa bumi, terdiri dari risiko kebakaran, gempa bumi, kerusuhan, banjir, dsb.kerusuhan, banjir, dsb.

Page 66: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

66

SIFAT RISIKOSIFAT RISIKO

Sifat Risiko:Sifat Risiko:a. a. LangsungLangsung, yaitu risiko fisik berupa kerusakan atau , yaitu risiko fisik berupa kerusakan atau

hilangnya benda yang bersangkutan.hilangnya benda yang bersangkutan.b. b. Tidak langsungTidak langsung. .

Dalam hal pabrik terbakar, maka selain kerugian Dalam hal pabrik terbakar, maka selain kerugian langsung berupa kerusakan/ kemusanahan barang, langsung berupa kerusakan/ kemusanahan barang, diderita pula kerugian karena usaha terganggu diderita pula kerugian karena usaha terganggu akibat kebakaran tsb.akibat kebakaran tsb.

c. c. Tanggung gugatTanggung gugat..Psl 1365-6 KUH PerdataPsl 1365-6 KUH Perdata, barang siapa karena suatu , barang siapa karena suatu “perbuatan melanggar hukum”, diderita pula “perbuatan melanggar hukum”, diderita pula kerugian pada pihak lain wajib membayar ganti rugi kerugian pada pihak lain wajib membayar ganti rugi yang disebabkan oleh perbuatan tsb.yang disebabkan oleh perbuatan tsb.

Page 67: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

67

Penggolangan RisikoPenggolangan Risiko

d. d. Risiko yang timbul dari tindakan orang lain.Risiko yang timbul dari tindakan orang lain.

Misalnya, jika seorang kontraktor Misalnya, jika seorang kontraktor meninggalkan proyek (tidak meninggalkan proyek (tidak menyelesaikannya) atau debitor tidak menyelesaikannya) atau debitor tidak membayar kembali kreditnya, maka dapat membayar kembali kreditnya, maka dapat timbul pula suatu kerugian.timbul pula suatu kerugian.

Page 68: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

68

Pembebanan RisikoPembebanan Risiko

► Persoalan beban risiko diatur dalam hukum Persoalan beban risiko diatur dalam hukum perdata yaitu perdata yaitu Pasal 1235 KUH PerdataPasal 1235 KUH Perdata..

► Ia wajib membayar ganti rugi apabila lalai Ia wajib membayar ganti rugi apabila lalai dalam menunaikan kewajiban tsb dan dalam menunaikan kewajiban tsb dan karenanya terjadi kerugian pada pihak karenanya terjadi kerugian pada pihak lawannya.lawannya.

► Kekecualiannya ialah dalam hal Kekecualiannya ialah dalam hal force majeure force majeure atauatau overmacht overmacht ,, yakni bahwa kerugian itu yakni bahwa kerugian itu terjadi di luar kuasa manusia. Dalam hal terjadi di luar kuasa manusia. Dalam hal kerugian terjadi karena kerugian terjadi karena force majeureforce majeure,, maka maka pembebanan risiko menjadi lain. pembebanan risiko menjadi lain.

Page 69: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

69

Pembebanan Risiko Pembebanan Risiko OvermachtOvermacht

Hukum mengatur pelbagai pembebanan risiko Hukum mengatur pelbagai pembebanan risiko force force majeuremajeure, yaitu:, yaitu:a. Risiko tertimpanya suatu a. Risiko tertimpanya suatu force majeureforce majeure atas barang atas barang tertentu yang telah dibeli terletak pada pembeli, tertentu yang telah dibeli terletak pada pembeli, walaupun barang belum diserahkan kepadanya (walaupun barang belum diserahkan kepadanya (Psl Psl 1460 KUH Perdata)1460 KUH Perdata)..b. Risiko b. Risiko force majeureforce majeure atas barang pinjaman yang atas barang pinjaman yang telah dinilai terlebih dahulu terletak pada peminjam (telah dinilai terlebih dahulu terletak pada peminjam (Psl Psl 1746 KUH Perdata1746 KUH Perdata).).c. Risiko c. Risiko force majeureforce majeure atas barang sewaan terletak atas barang sewaan terletak pada penyewa. Jika barang yang disewa musnah karena pada penyewa. Jika barang yang disewa musnah karena suatu suatu force majeureforce majeure, hapuslah segala haknya untuk , hapuslah segala haknya untuk menikmati barang sewaannya (menikmati barang sewaannya (Psl 1553 KUH PerdataPsl 1553 KUH Perdata). ).

Page 70: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

70

Pembebanan Risiko Pembebanan Risiko OvermachtOvermacht

d. Risiko d. Risiko force majeureforce majeure atas barang titipan atas barang titipan terletak pada penitip, tidak pada penyimpan terletak pada penitip, tidak pada penyimpan ((Psl 1708 KUH Perdata)Psl 1708 KUH Perdata)..

e. Risiko e. Risiko force majeureforce majeure atas gedung yang atas gedung yang sedang dibangun terletak pada pemborong sedang dibangun terletak pada pemborong jika bahan harus disediakan pula olehnya (jika bahan harus disediakan pula olehnya (Psl Psl 1605 KUH Perdata)1605 KUH Perdata). Sebaliknya jika bahan . Sebaliknya jika bahan disediakan oleh pihak yang memborongkan, disediakan oleh pihak yang memborongkan, maka risiko maka risiko force majeureforce majeure atas bangunan atas bangunan yang belum diserahkan terletak pada pihak yang belum diserahkan terletak pada pihak yang memborongkan (yang memborongkan (Psl 1606 KUH Perdata)Psl 1606 KUH Perdata). .

Page 71: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

71

Pembebanan RisikoPembebanan Risiko

► Hukum kita belum mengatur jual beli dengan Hukum kita belum mengatur jual beli dengan cicilan dan sewa beli sehingga pembebanan cicilan dan sewa beli sehingga pembebanan risikonya pun belum ada.risikonya pun belum ada.

► Risiko Risiko force majeureforce majeure dapat diatur para pihak dapat diatur para pihak sendiri pula secara menyimpang dari hukum sendiri pula secara menyimpang dari hukum yang ada.yang ada.

► Dalam ekspor impor, misalnya, dapat Dalam ekspor impor, misalnya, dapat disepakati kondisi disepakati kondisi fob, c&f, cif,fob, c&f, cif, dll, yang dll, yang antara lain mengatur pembebanan risiko antara lain mengatur pembebanan risiko force force majeuremajeure secara menyimpang dari hukum secara menyimpang dari hukum mengenai barang yang telah diperjualbelikan.mengenai barang yang telah diperjualbelikan.

Page 72: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

72

Pengelolaan RisikoPengelolaan Risiko

Pengelolaan risiko (Pengelolaan risiko (management riskmanagement risk)) pada pada pokoknya merupakan proses yang mengandung pokoknya merupakan proses yang mengandung tahap-tahap sbb:tahap-tahap sbb:

a. Pengenalan risiko yang dihadapi.a. Pengenalan risiko yang dihadapi.Banyak risiko mudah dikenali atau diidentifikasi, Banyak risiko mudah dikenali atau diidentifikasi, namun pelbagai risiko memerlukan penelitian. namun pelbagai risiko memerlukan penelitian. Seorang pengelola risiko harus mulai dengan Seorang pengelola risiko harus mulai dengan membuat inventaris risiko yang dihadapi.membuat inventaris risiko yang dihadapi.

b. Risiko kemudian diukur frekuensinya dan b. Risiko kemudian diukur frekuensinya dan kehebatannya.kehebatannya.

c. Setelah diindetifikasi dan diukur, risiko harus c. Setelah diindetifikasi dan diukur, risiko harus dikendalikan. dikendalikan.

Page 73: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

73

Teknik Pengelolaan RisikoTeknik Pengelolaan Risiko

a. a. Pencegahan kerugianPencegahan kerugian, misalnya dengan alat , misalnya dengan alat deteksi dan pemadam kebakaran, serta latihan deteksi dan pemadam kebakaran, serta latihan karyawan dalam penggunaannya.karyawan dalam penggunaannya.

b. b. Penyisihan cadanganPenyisihan cadangan untuk menampung kerugian untuk menampung kerugian yang mungkin terjadi.yang mungkin terjadi.

c. c. Pembuatan anggaran belanjaPembuatan anggaran belanja untuk perbaikan untuk perbaikan kerusakan rutin.kerusakan rutin.

d. d. AsuransiAsuransi kepada anak perusahaan yang khusus kepada anak perusahaan yang khusus didirikan untuk itu.didirikan untuk itu.

e. e. Pengalihan risikoPengalihan risiko kepada perusahaan asuransi kepada perusahaan asuransi sendiri. sendiri.

Page 74: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

74

Cara Pengelolaan RisikoCara Pengelolaan Risiko

► Asuransi merupakan cara pengelolaan risiko yang Asuransi merupakan cara pengelolaan risiko yang ekonomis dan tepat guna, namun pencegahan ekonomis dan tepat guna, namun pencegahan kerugian tetap perlu karena asuransi, baik kepada kerugian tetap perlu karena asuransi, baik kepada anak perusahaan ataupun kepada perusahaan anak perusahaan ataupun kepada perusahaan asuransi lain, hanya dapat memberi ganti rugi asuransi lain, hanya dapat memberi ganti rugi untuk rehabilitasi yang memakan waktu, untuk rehabilitasi yang memakan waktu, sedangkan pencegahan kerugian dapat mencegah sedangkan pencegahan kerugian dapat mencegah ierosi usaha. ierosi usaha.

► Disamping itu tidak semua risiko dapat Disamping itu tidak semua risiko dapat diasuransikan, ada risiko yang tidak mempunyai diasuransikan, ada risiko yang tidak mempunyai wadah dalam pasaran asuransi. wadah dalam pasaran asuransi.

► Risiko perang pada harta benda di darat, misalnya, Risiko perang pada harta benda di darat, misalnya, tidak dapat diasuransikan. tidak dapat diasuransikan.

Page 75: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

75

KLAIM ASURANSIKLAIM ASURANSI

►KlaimKlaim : “ suatu permintaan oleh : “ suatu permintaan oleh seseorang tertanggung atau seseorang tertanggung atau perusahaan , suatu penggantian yang perusahaan , suatu penggantian yang diatur di dalam polis asuransi atas diatur di dalam polis asuransi atas kerugian yang terjadi, atau dapat kerugian yang terjadi, atau dapat merupakan permintaan oleh seseorang merupakan permintaan oleh seseorang terhadap seseorang Penanggung atas terhadap seseorang Penanggung atas kerusakan yang ditanggung oleh polis kerusakan yang ditanggung oleh polis asuransi yang dimilikinya “.asuransi yang dimilikinya “.

►Klaim bisa diterima , bisa ditolak.Klaim bisa diterima , bisa ditolak.

Page 76: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

76

KLAIM ASURANSIKLAIM ASURANSI

►Perselisihan menyangkut klaim biasanya Perselisihan menyangkut klaim biasanya terjadi dalam perjanjian asuransi.terjadi dalam perjanjian asuransi.

►Perselisihan tersebut dipicu oleh dua Perselisihan tersebut dipicu oleh dua pandangan yang berbeda antara pandangan yang berbeda antara penanggung dan tertanggung. penanggung dan tertanggung.

►Tertanggung menilai penanggung tidak Tertanggung menilai penanggung tidak melalukan kewajiban sesuai polis, sedang melalukan kewajiban sesuai polis, sedang Penanggung menilai klaim yang diajukan Penanggung menilai klaim yang diajukan tdk memenuhi ketentuan dalam polis.tdk memenuhi ketentuan dalam polis.

Page 77: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

77

CARA KLAIM ASURANSICARA KLAIM ASURANSI

► Dalam menuntut klaim, ada dua caraDalam menuntut klaim, ada dua cara : : ► a). a). Dari segi tertanggungDari segi tertanggung, , dalilnyadalilnya : setiap : setiap

orang yang menganggap mempunyai hak orang yang menganggap mempunyai hak atau klaim wajib membuktikan klaim atau klaim wajib membuktikan klaim tersebut. Hal ini berarti beban pembuktian tersebut. Hal ini berarti beban pembuktian ada pada tertanggung. ada pada tertanggung.

► b). b). Dari segi PenanggungDari segi Penanggung, , dalilnya dalilnya adalah adalah tertanggung wajib mengajukan bukti, akan tertanggung wajib mengajukan bukti, akan tetapi Penanggung juga wajib menilai apakah tetapi Penanggung juga wajib menilai apakah klaim tersebut dijamin polis atau tidak.klaim tersebut dijamin polis atau tidak.

Page 78: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

78

DASAR ATAS KLAIM DASAR ATAS KLAIM ASURANSIASURANSI

►Ada dua tindakan dasar yang terbuka Ada dua tindakan dasar yang terbuka bagi Perusahan Asuransi, jika bagi Perusahan Asuransi, jika dihadapkan pada klaim asuransi, yaitu dihadapkan pada klaim asuransi, yaitu : membayar atau menolak klaim : membayar atau menolak klaim tersebut.tersebut.

►Ada dua hal yang dapat menjadi dasar Ada dua hal yang dapat menjadi dasar penolakan klaim : 1). Karena kerugian penolakan klaim : 1). Karena kerugian tidak terjadi; 2). Karena polis ybs tidak tidak terjadi; 2). Karena polis ybs tidak menutup kerugian itu.menutup kerugian itu.

Page 79: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

79

DASAR ATAS KLAIM DASAR ATAS KLAIM ASURANSIASURANSI

► Suatu kerugian tidak tercover dalam polis , Suatu kerugian tidak tercover dalam polis , jika hal itu dapat dibuktikan berada diluar jika hal itu dapat dibuktikan berada diluar lingkup perjanjian pertanggungan. lingkup perjanjian pertanggungan.

►Hal itu bisa terjadi misalnya polis tdk Hal itu bisa terjadi misalnya polis tdk berlaku lagi atau pihak tertanggung telah berlaku lagi atau pihak tertanggung telah menyalahi ketentuan polis yg berlaku.menyalahi ketentuan polis yg berlaku.

► Untuk menentukan klaim diterima atau Untuk menentukan klaim diterima atau ditolak diperlukan jasa Penilai yang ditolak diperlukan jasa Penilai yang biasanya berupa Perusahaan Penilai atau biasanya berupa Perusahaan Penilai atau Divisi Penilai dalam Perusahaan Asuransi Divisi Penilai dalam Perusahaan Asuransi tersebut.tersebut.

Page 80: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

80

DASAR ATAS KLAIM DASAR ATAS KLAIM ASURANSIASURANSI

► 3). Bukti kerugian. Dalam jangka waktu 3). Bukti kerugian. Dalam jangka waktu tertentu setelah memberitahukan kerugian tertentu setelah memberitahukan kerugian pihak tertanggung diharapkan menyertakan pihak tertanggung diharapkan menyertakan bukti kerugian. Penilai biasanya membantu bukti kerugian. Penilai biasanya membantu tertanggung dalam menyiapkan bukti ini.tertanggung dalam menyiapkan bukti ini.

► 4). Membayar atau menolak klaim. Jika fakta 4). Membayar atau menolak klaim. Jika fakta semuanya menunjukkan kebenaran semuanya menunjukkan kebenaran timbulnya kerugian, Penanggung akan timbulnya kerugian, Penanggung akan menarik suatu draft untuk membayar ganti menarik suatu draft untuk membayar ganti rugi kepada tertanggung.Jika sebaliknya, rugi kepada tertanggung.Jika sebaliknya, Penanggung akan menolak klaim tsb.Penanggung akan menolak klaim tsb.

Page 81: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

81

PROSEDUR PENILAIAN KLAIM PROSEDUR PENILAIAN KLAIM ASURANSIASURANSI

►Dalam menentukan apakah harus menolak Dalam menentukan apakah harus menolak atau membayar klaim, Penilai harus atau membayar klaim, Penilai harus mengikuti prosedur penilaian yang terdiri mengikuti prosedur penilaian yang terdiri empat langkah sbb : empat langkah sbb : 1). 1). Pemberitahuan kerugianPemberitahuan kerugian. Disini . Disini tertanggung memberitahukan kepada tertanggung memberitahukan kepada perusahaan bahwa suatu kerugian telah perusahaan bahwa suatu kerugian telah terjadi. Biasanya diharuskan tertulis. terjadi. Biasanya diharuskan tertulis. 2). 2). Penyelidikan kerugianPenyelidikan kerugian. Penyelidikan . Penyelidikan dirancang untuk menentukan apakah dirancang untuk menentukan apakah kerugian yang terjadi sebenarnya dijamin kerugian yang terjadi sebenarnya dijamin polis atau tidak. Jika dijamin, berapa jumlah polis atau tidak. Jika dijamin, berapa jumlah kerugiannya. Fakta yang terjadi bagaimana.kerugiannya. Fakta yang terjadi bagaimana.

Page 82: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

82

REASURANSIREASURANSI► Kadangkala suatu perusahaan asuransi Kadangkala suatu perusahaan asuransi

menghadapi keadaan dimana risiko yg dihadapi menghadapi keadaan dimana risiko yg dihadapi atau dipikulnya sangat besar dan di luar atau dipikulnya sangat besar dan di luar kemampuan perusahaan asuransi yg kemampuan perusahaan asuransi yg bersangkutan. Untuk itu perusahaan asuransi tsb bersangkutan. Untuk itu perusahaan asuransi tsb harus mencari perusahaan asuransi lain atau harus mencari perusahaan asuransi lain atau dengan cara reasuransi.dengan cara reasuransi.

► Reasuransi pada dasarnya dapat dilakukan melalui Reasuransi pada dasarnya dapat dilakukan melalui sesama perusahaan asuransi yg disebut sebagai sesama perusahaan asuransi yg disebut sebagai koasuransi (koasuransi (co-insuranceco-insurance)) atau kepada perusahaan atau kepada perusahaan reasuransi yg profesional, yaitu perusahaan yg reasuransi yg profesional, yaitu perusahaan yg memang mempunyai kegiatan usaha menerima memang mempunyai kegiatan usaha menerima penutupan tidak langsung atau reasuransi.penutupan tidak langsung atau reasuransi.

Page 83: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

83

REASURANSIREASURANSI

►Perusahaan asuransi yg melakukan Perusahaan asuransi yg melakukan reasuransi disebut sebagai reasuransi disebut sebagai ceding ceding companycompany (yg menyerahkan), sedang (yg menyerahkan), sedang perusahaan reasuransi disebut perusahaan reasuransi disebut reinsurancereinsurance atau atau reasuradurreasuradur..

►Praktik reasuransi dapat dilakukan Praktik reasuransi dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode-dengan berbagai metode. Metode-metode tersebut adl: metode tersebut adl:

Page 84: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

84

REASURANSIREASURANSI

1. 1. ProporsionalProporsional►Dlm metode ini penetapan bagian Dlm metode ini penetapan bagian

reasuradur dlm suatu risiko didasarkan reasuradur dlm suatu risiko didasarkan kepada harga pertanggungan dari kepada harga pertanggungan dari risiko yg bersangkutan. Perhitungan risiko yg bersangkutan. Perhitungan bagian reasuradur baik dlm premi bagian reasuradur baik dlm premi maupun klaim didasarkan kepada maupun klaim didasarkan kepada penetapan bagian reasuradur dlm penetapan bagian reasuradur dlm harga pertanggungan tersebut di atas.harga pertanggungan tersebut di atas.

Page 85: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

85

REASURANSIREASURANSI

2. 2. Non ProporsionalNon Proporsional►Menurut metode ini yg direasuransikan oleh Menurut metode ini yg direasuransikan oleh

asuradur kepada reasuradur adl suatu asuradur kepada reasuradur adl suatu jumlah atau persentasi tertentu dari jumlah jumlah atau persentasi tertentu dari jumlah kerugian yg menjadi beban/retensi sendiri kerugian yg menjadi beban/retensi sendiri asuradur dlm pengaturan reasuransi secara asuradur dlm pengaturan reasuransi secara proposional per risiko.proposional per risiko.

► Penetapan bagian reasuradur dlm premi Penetapan bagian reasuradur dlm premi maupun dlm klaim tidak didasarkan kpd maupun dlm klaim tidak didasarkan kpd premi ataupun klaim, melainkan ditetapkan premi ataupun klaim, melainkan ditetapkan oleh reasuradur berdasarkan pengalaman oleh reasuradur berdasarkan pengalaman maupun kebijakan maupun kebijakan underwriting reasuradurunderwriting reasuradur..

Page 86: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

86

REASURANSIREASURANSI

3. 3. Fakultatif atau SukarelaFakultatif atau Sukarela►Metode ini digunakan utk risiko yg Metode ini digunakan utk risiko yg

individual secara individual secara case by casecase by case.. Dengan cara ini, maka pihak asuradur Dengan cara ini, maka pihak asuradur dan reasuradur sama-sama dan reasuradur sama-sama mempunyai kebebasan utk memilih mempunyai kebebasan utk memilih perusahaan yg disukai, jumlah sesi, perusahaan yg disukai, jumlah sesi, lingkup jaminan, komisi reasuransi, lingkup jaminan, komisi reasuransi, suku premi dsb.suku premi dsb.

Page 87: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

87

REASURANSIREASURANSI

► Pihak reasuradur akan menerima (mengaksep) Pihak reasuradur akan menerima (mengaksep) suatu reasuransi dengan didasari oleh beberapa suatu reasuransi dengan didasari oleh beberapa faktor berikut:faktor berikut:a.a. Status dan falsafah Status dan falsafah underwritingunderwriting dari dari

manajemen asuransi,manajemen asuransi,b.b. Jenis risiko atau bisnis yg ditutup, Jenis risiko atau bisnis yg ditutup, c.c. Retensi sendiri asuradur,Retensi sendiri asuradur,d.d. Komisi,Komisi,e.e. Data statistik,Data statistik,f.f. Prospeknya di masa depan, Prospeknya di masa depan, g.g. Persaingan di pasar, dsb.Persaingan di pasar, dsb.

Page 88: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

88

Manfaat Memahami Prinsip Manfaat Memahami Prinsip Asuransi Asuransi

► Pada dasarnya azas atau prinsip hukum Pada dasarnya azas atau prinsip hukum asuransi dapat membantu menjelaskan asuransi dapat membantu menjelaskan pemikiran tentang dasar-dasar dari pemikiran tentang dasar-dasar dari dibuatnya perjanjian asuransi. Pemahaman dibuatnya perjanjian asuransi. Pemahaman karakteristik azas dan prinsip tsb akan karakteristik azas dan prinsip tsb akan membantu para pihak khususnya membantu para pihak khususnya tertanggung dlm membaca dan mendalami tertanggung dlm membaca dan mendalami konsepsi hukum yg melatarbelakangi konsepsi hukum yg melatarbelakangi perjanjian asuransi pada umumnya.perjanjian asuransi pada umumnya.

Page 89: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

89

Implementasi Prinsip Implementasi Prinsip IndemnityIndemnity

► Salah satunya adl penerapan azas indemnity Salah satunya adl penerapan azas indemnity dlm asuransi kerugian. Penanggung hanya dlm asuransi kerugian. Penanggung hanya akan menyediakan penggantian kerugian yang akan menyediakan penggantian kerugian yang nyata diderita tertanggung, dan tidak lebih nyata diderita tertanggung, dan tidak lebih besar drpd kerugian itu. besar drpd kerugian itu.

► Batas tertinggi kewajiban penanggung Batas tertinggi kewajiban penanggung berdasarkan prinsip ini adl memulihkan berdasarkan prinsip ini adl memulihkan tertanggung pd posisi ekonomi yg sama tertanggung pd posisi ekonomi yg sama dengan posisi sebelum terjadi kerugian. Hal ini dengan posisi sebelum terjadi kerugian. Hal ini dpt berarti jumlah yg tercantum dlm polis dpt berarti jumlah yg tercantum dlm polis asuransi bukanlah mrpk jumlah yg harus asuransi bukanlah mrpk jumlah yg harus dibayarkan, ttp menyatakan batas maksimum.dibayarkan, ttp menyatakan batas maksimum.

Page 90: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

90

Implementasi Prinsip Implementasi Prinsip IndemnityIndemnity

► Contoh dari penerapan azas atau prinsip tsb Contoh dari penerapan azas atau prinsip tsb adl jika sebuah mobil seharga Rp 100 juta adl jika sebuah mobil seharga Rp 100 juta diasuransikan dengan nilai Rp 150 juta diasuransikan dengan nilai Rp 150 juta maka perusahaan asuransi hanya tetap maka perusahaan asuransi hanya tetap berkewajiban untuk membayar Rp 100 juta berkewajiban untuk membayar Rp 100 juta jika terjadi kerugian.jika terjadi kerugian.

► Jika ternyata tertanggung telah menerima Jika ternyata tertanggung telah menerima pula ganti rugi dari pihak lain maka pihak pula ganti rugi dari pihak lain maka pihak asuransi hanya membayar sisanya sehingga asuransi hanya membayar sisanya sehingga jumlahnya menjadi Rp 100 juta.jumlahnya menjadi Rp 100 juta.

Page 91: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

91

Implementasi Prinsip Implementasi Prinsip IndemnityIndemnity

►Dengan demikian dpt dikatakan bhw dalam Dengan demikian dpt dikatakan bhw dalam penerapan prinsip atau azas ini tertanggung penerapan prinsip atau azas ini tertanggung tidak dapat mempertanggungkan mobil yg tidak dapat mempertanggungkan mobil yg dimilikinya melebihi dari nilai mobil tsb. dimilikinya melebihi dari nilai mobil tsb.

► Jika hal ini dilakukan maka sudah pasti Jika hal ini dilakukan maka sudah pasti tertanggung semata-mata bertujuan tertanggung semata-mata bertujuan mencari keuntungan.mencari keuntungan.

► Pihak perusahaan asuransi dlm hal ini Pihak perusahaan asuransi dlm hal ini haruslah tetap berhati-hati, jika tidak, dapat haruslah tetap berhati-hati, jika tidak, dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan asuransi tsb.asuransi tsb.

Page 92: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

92

Implementasi Prinsip IndemnityImplementasi Prinsip Indemnity

► Implementasi azas indemnity dlm asuransi Implementasi azas indemnity dlm asuransi juga menunjukkan bahwa fungsi asuransi adl juga menunjukkan bahwa fungsi asuransi adl mengalihkan atau membagi risiko yg mengalihkan atau membagi risiko yg kemungkinan diderita atau dihadapi oleh kemungkinan diderita atau dihadapi oleh tertanggung karena terjadi suatu peristiwa yg tertanggung karena terjadi suatu peristiwa yg tidak pasti.tidak pasti.

►Oleh karena itu besarnya ganti kerugian yg Oleh karena itu besarnya ganti kerugian yg diterima oleh tertanggung harus seimbang diterima oleh tertanggung harus seimbang dengan kerugian yg dideritanya.dengan kerugian yg dideritanya.

►Masalah keseimbangan ini tercermin dlm Masalah keseimbangan ini tercermin dlm ketentuan ketentuan Psl 246 KUHDPsl 246 KUHD yg menyatakan bhw: yg menyatakan bhw:

Page 93: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

93

Implementasi Prinsip IndemnityImplementasi Prinsip Indemnity

► Asuransi atau pertanggungan adl suatu Asuransi atau pertanggungan adl suatu perjanjian, dgn mana seorang penanggung perjanjian, dgn mana seorang penanggung mengikatkan diri kpd seorang tertanggung, mengikatkan diri kpd seorang tertanggung, dgn menerima suatu premi, utk memberikan dgn menerima suatu premi, utk memberikan penggantian kepadanya krn suatu kerugian, penggantian kepadanya krn suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yg kerusakan atau kehilangan keuntungan yg diharapkan, yg kemungkinan akan dideritanya diharapkan, yg kemungkinan akan dideritanya suatu peristiwa yg tidak tertentu.suatu peristiwa yg tidak tertentu.

►Di dlm KUHD terdapat bbrp ketentuan yg Di dlm KUHD terdapat bbrp ketentuan yg mencerminkan dipertahankan prinsip ganti mencerminkan dipertahankan prinsip ganti kerugian. Diantaranya ketentuan kerugian. Diantaranya ketentuan Psl 252 KUHD Psl 252 KUHD menyebutkan bhw: menyebutkan bhw:

Page 94: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

94

Implementasi prinsip indemnity Implementasi prinsip indemnity

► Kecuali dlm hal-hal yg disebutkan dlm Kecuali dlm hal-hal yg disebutkan dlm ketentuan UU, maka tidak bolehlah diadakan ketentuan UU, maka tidak bolehlah diadakan suatu asuransi kedua, utk jangka waktu yg suatu asuransi kedua, utk jangka waktu yg sudah diasuransikan utk harganya penuh, dan sudah diasuransikan utk harganya penuh, dan demikian itu atas ancaman batalnya asuransi demikian itu atas ancaman batalnya asuransi kedua tsb.kedua tsb.

► Ketentuan psl ini menunjukkan adanya Ketentuan psl ini menunjukkan adanya larangan utk melakukan asuransi ganda atau larangan utk melakukan asuransi ganda atau rangkap yg akan mengakibatkan seseorang rangkap yg akan mengakibatkan seseorang mendapat ganti kerugian yg lebih dari mendapat ganti kerugian yg lebih dari kerugian yg dideritanya.kerugian yg dideritanya.

Page 95: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

95

Implementasi Prinsip IndemnityImplementasi Prinsip Indemnity

►Dari ketentuan Dari ketentuan psl 252 KUHDpsl 252 KUHD dpt dilihat adanya dpt dilihat adanya perkecualian thdp ketentuan psl tsb perkecualian thdp ketentuan psl tsb (“…..kecuali dlm hal-hal yg disebutkan dlm (“…..kecuali dlm hal-hal yg disebutkan dlm ketentuan UU”).ketentuan UU”).

►Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan ada Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan ada asuransi berganda yg diperkenankan. asuransi berganda yg diperkenankan. Perkecualian tsb diatur dlm ketentuan Perkecualian tsb diatur dlm ketentuan psl 277 psl 277 KUHDKUHD..

► Ketentuan Ketentuan psl 277 KUHDpsl 277 KUHD memberikan memberikan kemungkinan dilakukannya asuransi berganda kemungkinan dilakukannya asuransi berganda jika dilakukan dgn itikad baik.jika dilakukan dgn itikad baik.

Page 96: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

96

Implementasi Prinsip Indemnity Implementasi Prinsip Indemnity

► Menurut Gunanto (1984 ) dlm bbrp bentuk Menurut Gunanto (1984 ) dlm bbrp bentuk asuransi kerugian, azas indemnitas tidak asuransi kerugian, azas indemnitas tidak diterapkan secara ketat dlm hal:diterapkan secara ketat dlm hal:

► jumlah pertanggungan atau jumlah yg jumlah pertanggungan atau jumlah yg diasuransikan di bawah nilai barang yg diasuransikan di bawah nilai barang yg sebenarnya yg menjadi obyek bahaya sebenarnya yg menjadi obyek bahaya ((onderverzekeringonderverzekering)), tertanggung harus , tertanggung harus menanggung sendiri kekurangannya, baik jika menanggung sendiri kekurangannya, baik jika tjd kemusnahan seluruhnya maupun tjd kemusnahan seluruhnya maupun kerusakan sebagian, kecuali dlm asuransi kerusakan sebagian, kecuali dlm asuransi kerugian pertama.kerugian pertama.

Page 97: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

97

Implementasi Prinsip IndemnityImplementasi Prinsip Indemnity

► Penanggung hanya wajib mengganti kerugian Penanggung hanya wajib mengganti kerugian material, tidak termasuk nilai barangnya.material, tidak termasuk nilai barangnya.

► Nilai riil barang mrpk pengertian yg Nilai riil barang mrpk pengertian yg penafsirannya dpt beraneka ragam. Nilai penafsirannya dpt beraneka ragam. Nilai tersebut dapat mrpk nilai pasar, jumlah biaya tersebut dapat mrpk nilai pasar, jumlah biaya pemulihan atau pembangunan kembali.pemulihan atau pembangunan kembali.

► Jika dlm polis ditentukan nilai tetap, mk Jika dlm polis ditentukan nilai tetap, mk perbedaan harga taksiran sbg nilai tetap dgn perbedaan harga taksiran sbg nilai tetap dgn nilai riilnya tdk diperhatikan, asal tidak nilai riilnya tdk diperhatikan, asal tidak mencolok.mencolok.

Page 98: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

98

Penerapan Prinsip Insurable Penerapan Prinsip Insurable InterestInterest

► Sangat erat hubungannya dgn prinsip Sangat erat hubungannya dgn prinsip iindemnityndemnity adl pentingnya penerapan prinsip adl pentingnya penerapan prinsip insurable insurable interestinterest dlm perjanjian asuransi jiwa. dlm perjanjian asuransi jiwa.

► Insurable interestInsurable interest adl hak atau adanya hubungan adl hak atau adanya hubungan dgn hal atau obyek yg diasuransikan.dgn hal atau obyek yg diasuransikan.

► Azas Azas insurable interestinsurable interest yaitu adanya hubungan yaitu adanya hubungan antara pemohon atau ahli waris dgn tertanggung.antara pemohon atau ahli waris dgn tertanggung.

► Pemohon atau ahli waris mempunyai kepentingan Pemohon atau ahli waris mempunyai kepentingan atas kelangsungan hidup tertanggung.atas kelangsungan hidup tertanggung.

Page 99: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

99

Penerapan Prinsip Insurable Penerapan Prinsip Insurable InterestInterest

► Pada asuransi jiwa, seseorang mempunyai Pada asuransi jiwa, seseorang mempunyai kepentingan yg dpt diasuransikan atas kepentingan yg dpt diasuransikan atas hidupnya sendiri dan mungkin pula hidupnya sendiri dan mungkin pula mempunyai kepentingan atas hidup orang mempunyai kepentingan atas hidup orang lain. lain.

► Kepentingan tsb timbul karena dasar Kepentingan tsb timbul karena dasar hubungan keluarga, kasih sayang maupun hubungan keluarga, kasih sayang maupun atas dasar pertimbangan keuangan.atas dasar pertimbangan keuangan.

► Tanpa Tanpa insurable interestinsurable interest perjanjian asuransi perjanjian asuransi dpt dikatakan sbg sarana untung-untungan dpt dikatakan sbg sarana untung-untungan dgn tujuan ttt mendapatkan ganti kerugian dgn tujuan ttt mendapatkan ganti kerugian dari perusahaan asuransi atau penanggung.dari perusahaan asuransi atau penanggung.

Page 100: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

100

Penerapan Prinsip Insurable Penerapan Prinsip Insurable InterestInterest

► Jika dlm perjanjian asuransi jiwa tidak Jika dlm perjanjian asuransi jiwa tidak menerapkan prinsip menerapkan prinsip indemnityindemnity shg besarnya shg besarnya atau nilai asuransi tidak terbatas.atau nilai asuransi tidak terbatas.

► Jika Jika iinsurable interestnsurable interest ini ada maka tidak ini ada maka tidak mungkin penanggung akan mendapatkan mungkin penanggung akan mendapatkan keuntungan dari perjanjian asuransi yg ia keuntungan dari perjanjian asuransi yg ia tutup.tutup.

► Penerapan prinsip-prinsip dlm asuransi Penerapan prinsip-prinsip dlm asuransi harus dilakukan dengan benar.harus dilakukan dengan benar.

► Jika hal ini tdk dilakukan, maka dapat Jika hal ini tdk dilakukan, maka dapat menjadi sarana perjudian untuk mencari menjadi sarana perjudian untuk mencari keuntungan semata.keuntungan semata.

Page 101: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

101

Akibat Unimplementation Prinsip Akibat Unimplementation Prinsip Asuransi Asuransi

► Akibat pelanggaran terhadap implementasi Akibat pelanggaran terhadap implementasi azas-azas asuransi pada dasarnya dapat azas-azas asuransi pada dasarnya dapat mengakibatkan batalnya perjanjian asuransi.mengakibatkan batalnya perjanjian asuransi.

►Hal yg lebih membahayakan lagi adl dalam Hal yg lebih membahayakan lagi adl dalam rangka mencari keuntungan tersebut, rangka mencari keuntungan tersebut, tertanggung seringkali melakukan upaya-tertanggung seringkali melakukan upaya-upaya ttt. upaya ttt.

► Upaya tsb seringkali bahkan berwujud tindak Upaya tsb seringkali bahkan berwujud tindak pidana, hal ini tentu saja membahayakan.pidana, hal ini tentu saja membahayakan.

Page 102: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

102

Kasus 1Kasus 1Penipuan Klaim AsuransiPenipuan Klaim Asuransi

► Tertanggung A , mengasuransikan mobil Tertanggung A , mengasuransikan mobil Mercedes Benznya Tahun 2002 senilai Rp Mercedes Benznya Tahun 2002 senilai Rp 500 juta ke Perusahaan Asuransi . 500 juta ke Perusahaan Asuransi . Penanggung telah menandatangani Penanggung telah menandatangani perjanjian dengan Tertanggung pada tgl 15 perjanjian dengan Tertanggung pada tgl 15 Mei 2001. Perjanjian asuransi tersebut Mei 2001. Perjanjian asuransi tersebut merupakan asuransi kerugian atas merupakan asuransi kerugian atas kendaraan atau mobil milik tertanggung. kendaraan atau mobil milik tertanggung. Pada tgl 15 Mei tsb disepakati merupakan Pada tgl 15 Mei tsb disepakati merupakan tgl dimulainya perjanjian asuransi . Periode tgl dimulainya perjanjian asuransi . Periode atau masa asuransi tsb adl tgl 15 Mei 2002.atau masa asuransi tsb adl tgl 15 Mei 2002.

Page 103: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

103

Kasus 1Kasus 1Penipuan Klaim AsuransiPenipuan Klaim Asuransi

►A pada tgl pertanggungan yaitu 25 Mei A pada tgl pertanggungan yaitu 25 Mei 2001 mengaku kecelakaan, berdasarkan 2001 mengaku kecelakaan, berdasarkan investigasi asuransi ternyata kendaraan investigasi asuransi ternyata kendaraan tsb mengalami kecelakaan pd tgl 10 Mei tsb mengalami kecelakaan pd tgl 10 Mei 2001, jadi sebelum diasuransikannya 2001, jadi sebelum diasuransikannya mobil tsb, maka klaim A ditolak karena mobil tsb, maka klaim A ditolak karena sebelum perjanjian pertanggungan sebelum perjanjian pertanggungan dilakukan, mobil milik tertanggung telah dilakukan, mobil milik tertanggung telah mengalami kecelakaan. Kecelakaan mengalami kecelakaan. Kecelakaan terjadi tgl 10 Mei 2001. terjadi tgl 10 Mei 2001.

Page 104: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

104

Kasus 1Kasus 1Penipuan Klaim AsuransiPenipuan Klaim Asuransi

AnalisisAnalisis::► Kasus ini menunjukkan bahwa kecelakaan yg Kasus ini menunjukkan bahwa kecelakaan yg

menimpa tertanggung (A) terjadi sebelum mobil milik menimpa tertanggung (A) terjadi sebelum mobil milik tertanggung diasuransikan.tertanggung diasuransikan.

► Dgn adanya hal tsb maka sudah pasti klaim yg Dgn adanya hal tsb maka sudah pasti klaim yg diajukan oleh tertanggung harus ditolak.diajukan oleh tertanggung harus ditolak.

► Prinsip dasar perjanjian asuransi harus Prinsip dasar perjanjian asuransi harus mengedepankan asas itikad baik. Dalam kasus mengedepankan asas itikad baik. Dalam kasus tersebut terlihat bahwa tertanggung telah dengan tersebut terlihat bahwa tertanggung telah dengan sengaja tidak menggunakan itikad baik pada saat sengaja tidak menggunakan itikad baik pada saat akan menutup perjanjian.akan menutup perjanjian.

► Namun terlihat bahwa keinginan tertanggung utk Namun terlihat bahwa keinginan tertanggung utk menutup perjanjian asuransi benar-benar didasari menutup perjanjian asuransi benar-benar didasari adanya kebutuhan utk mengalihkan risiko dan bukan adanya kebutuhan utk mengalihkan risiko dan bukan utk mencari keuntungan semata-mata. utk mencari keuntungan semata-mata.

Page 105: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

105

Kasus 1Kasus 1Penipuan Klaim AsuransiPenipuan Klaim Asuransi

► Dlm menutup perjanjian asuransi tertanggung harus Dlm menutup perjanjian asuransi tertanggung harus menjunjung tinggi azas menjunjung tinggi azas utmost good faithutmost good faith,, yaitu bahwa yaitu bahwa calon tertanggung berkewajiban memberitahukan calon tertanggung berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta-fakta sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta-fakta yg berkaitan dgn obyek yg diasuransikan.yg berkaitan dgn obyek yg diasuransikan.

► Dgn ditutupnya perjanjian asuransi setelah kecelakaan Dgn ditutupnya perjanjian asuransi setelah kecelakaan terjadi maka sudah pasti tertanggung telah menutupi terjadi maka sudah pasti tertanggung telah menutupi fakta yg sebenarnya.fakta yg sebenarnya.

► Dalam kaitannya dgn polis asuransi , maka polis dpt Dalam kaitannya dgn polis asuransi , maka polis dpt dinyatakan batal sejak lahir yaitu sejak tgl 15 Mei dinyatakan batal sejak lahir yaitu sejak tgl 15 Mei 2001.2001.

► Batalnya polis tsb juga berpedoman pada ketentuan Batalnya polis tsb juga berpedoman pada ketentuan psl 251 KUHDpsl 251 KUHD yg menyatakan bahwa: yg menyatakan bahwa:

Page 106: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

106

Kasus 1Kasus 1Penipuan Klaim AsuransiPenipuan Klaim Asuransi

► Setiap keterangan yg keliru atau tidak Setiap keterangan yg keliru atau tidak benar, ataupun setiap tidak benar, ataupun setiap tidak memberitahukan hal-hal yg diketahui oleh di memberitahukan hal-hal yg diketahui oleh di Tertanggung, betapapun itikad baik ada Tertanggung, betapapun itikad baik ada padanya, yg dmkn sifatnya, shg seandainya padanya, yg dmkn sifatnya, shg seandainya di Penanggung telah mengetahui keadaan di Penanggung telah mengetahui keadaan yg sebenarnya, perjanjian itu tidak akan yg sebenarnya, perjanjian itu tidak akan ditutup atau tidak ditutup dgn syarat-syarat ditutup atau tidak ditutup dgn syarat-syarat yg sama, mengakibatkan batalnya yg sama, mengakibatkan batalnya pertanggungan.pertanggungan.

Page 107: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

107

Kasus 1Kasus 1Penipuan Klaim AsuransiPenipuan Klaim Asuransi

► Azas Azas utmost good faithutmost good faith sangat penting dlm sangat penting dlm perjanjian asuransi, dlm hal ini tertanggung perjanjian asuransi, dlm hal ini tertanggung hrs menyadari bhw pihaknya mempunyai hrs menyadari bhw pihaknya mempunyai kewajiban utk memberikan keterangan yg kewajiban utk memberikan keterangan yg sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya dan selengkap-lengkapnya mengenai obyek yg selengkap-lengkapnya mengenai obyek yg diasuransikan.diasuransikan.

► Setiap pelanggaran yg dilakukan Setiap pelanggaran yg dilakukan tertanggung thd prinsip tertanggung thd prinsip utmost good faithutmost good faith memberikan hak kpd penanggung utk memberikan hak kpd penanggung utk membatalkan perjanjian pertanggungan yg membatalkan perjanjian pertanggungan yg bersangkutan. bersangkutan.

Page 108: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

108

Kasus 1Kasus 1Penipuan Klaim AsuransiPenipuan Klaim Asuransi

► Bila terjadi pelanggaran oleh tertanggung, Bila terjadi pelanggaran oleh tertanggung, maka penanggung dapat bersikap:maka penanggung dapat bersikap:a.a. Membiarkan saja pelanggaran terjadi,Membiarkan saja pelanggaran terjadi,

b.b. Tidak mengakui tanggung jawabnya,Tidak mengakui tanggung jawabnya,

c.c. Mengambil tindakan, membatalkan polis,Mengambil tindakan, membatalkan polis,

d.d. Dlm asuransi jiwa, bila polis sudah jatuh tempo Dlm asuransi jiwa, bila polis sudah jatuh tempo penanggung tidak akan membayarkan uang penanggung tidak akan membayarkan uang asuransi, dan membiarkan tertanggung asuransi, dan membiarkan tertanggung mengambil tindakan yg ia (tertanggung) mengambil tindakan yg ia (tertanggung) anggap perlu, misalnya menuntut melalui anggap perlu, misalnya menuntut melalui pengadilan.pengadilan.

Page 109: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

109

Kasus 2Kasus 2Posisi KasusPosisi Kasus

► Tertanggung telah menandatangani perjanjian Tertanggung telah menandatangani perjanjian asuransi dgn penanggung atas rumah milik asuransi dgn penanggung atas rumah milik tertanggung. Perjanjian pertanggungan dimulai pd tertanggung. Perjanjian pertanggungan dimulai pd tgl 1 Januari 2002. Perjanjian berlaku utk periode tgl 1 Januari 2002. Perjanjian berlaku utk periode atau masa 1 tahun. Dgn dmkn jatuh tempo dari atau masa 1 tahun. Dgn dmkn jatuh tempo dari perjanjian asuransi atau pertanggungan tsb adl 1 perjanjian asuransi atau pertanggungan tsb adl 1 Januari 2003. Pd tgl 21 Januari 2002 terjadi Januari 2003. Pd tgl 21 Januari 2002 terjadi kebakaran atas rumah tsb dan kmdn dilaporkan kpd kebakaran atas rumah tsb dan kmdn dilaporkan kpd penanggung pd tgl yg sama. Pd tgl 10 Februari 2002 penanggung pd tgl yg sama. Pd tgl 10 Februari 2002 dilakukan pembayaran I premi. Pembayaran dilakukan pembayaran I premi. Pembayaran dilakukan sebesar 20% setelah klaim. Pembayaran dilakukan sebesar 20% setelah klaim. Pembayaran premi II sebesar 40% dilakukan pd tgl 25 Februari premi II sebesar 40% dilakukan pd tgl 25 Februari 2002 dan pembayaran premi III sebesar 40% (lunas) 2002 dan pembayaran premi III sebesar 40% (lunas) dilakukan pd tgl 2 Maret 2002.dilakukan pd tgl 2 Maret 2002.

Page 110: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

110

Kasus 2Kasus 2Posisi KasusPosisi Kasus

Analisis Kasus:Analisis Kasus:► Dlm kasus ini dpt diketahui bhw klaim dilakukan Dlm kasus ini dpt diketahui bhw klaim dilakukan

sebelum premi dibayarkan. Dgn demikian klaim sebelum premi dibayarkan. Dgn demikian klaim dilakukan sebelum tertanggung melaksanakan dilakukan sebelum tertanggung melaksanakan kewajibannya.kewajibannya.

► Mengingat tertanggung belum menjalankan Mengingat tertanggung belum menjalankan kewajibannya utk membayar premi maka tdk ada kewajibannya utk membayar premi maka tdk ada kewajiban thdp klaim. Penanggung tidak mempunyai kewajiban thdp klaim. Penanggung tidak mempunyai kewajiban membayar klaim yg preminya baru kewajiban membayar klaim yg preminya baru dibayarkan setelah terjadi kebakaran.dibayarkan setelah terjadi kebakaran.

► Tidak adanya kewajiban bagi penanggung ini sesuai Tidak adanya kewajiban bagi penanggung ini sesuai dgn azas asuransi yg menyatakan dgn azas asuransi yg menyatakan no premium no no premium no liabilityliability dan dan no premimum no insuranceno premimum no insurance..

Page 111: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

111

Kasus 2Kasus 2Posisi KasusPosisi Kasus

►Dlm perjanjian asuransi, tertanggung Dlm perjanjian asuransi, tertanggung bekewajiban utk membayar sejumlah uang dlm bekewajiban utk membayar sejumlah uang dlm bentuk premi kpd penanggung. Premi adl bentuk premi kpd penanggung. Premi adl sejumlah uang yg relatif kecil yg ditentukan sejumlah uang yg relatif kecil yg ditentukan dlm bentuk presentase dibayarkan kpd dlm bentuk presentase dibayarkan kpd penanggung oleh tertanggung sebagai imbalan penanggung oleh tertanggung sebagai imbalan (balas jasa) atas kesediaan penanggung (balas jasa) atas kesediaan penanggung mengambil alih risiko tertanggung.mengambil alih risiko tertanggung.

► Ketentuan Ketentuan psl 246psl 246 pada intinya menyatakan pada intinya menyatakan bahwa premi mrpk kewajiban tertanggung utk bahwa premi mrpk kewajiban tertanggung utk membayarkannya kpd penanggung sebagai membayarkannya kpd penanggung sebagai kontraprestasi dari ganti kerugian yg akan kontraprestasi dari ganti kerugian yg akan penanggung berikan kpd tertanggung.penanggung berikan kpd tertanggung.

Page 112: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

112

Kasus 2Kasus 2Posisi KasusPosisi Kasus

► Demikian pula dgn ketentuan Demikian pula dgn ketentuan psl 256 butir 7 psl 256 butir 7 KUHDKUHD disebutkan bhw polis asuransi harus disebutkan bhw polis asuransi harus memuat premi asuransi yg bersangkutan. memuat premi asuransi yg bersangkutan. Dgn dmkn premi mrpk syarat esensial dlm Dgn dmkn premi mrpk syarat esensial dlm perjanjian asuransi. Apalagi jika kembali kpd perjanjian asuransi. Apalagi jika kembali kpd pengertian bhw asuransi mrpn perjanjian pengertian bhw asuransi mrpn perjanjian timbal balik, penanggung dpt memberikan timbal balik, penanggung dpt memberikan kontra prestasi berupa penggantian kerugian kontra prestasi berupa penggantian kerugian selama tertanggung telah melaksanakan selama tertanggung telah melaksanakan prestasiya yaitu membayar premi.prestasiya yaitu membayar premi.

Page 113: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

113

Kasus 3Kasus 3Posisi KasusPosisi Kasus

► Tertanggung telah mendatangani perjanjian Tertanggung telah mendatangani perjanjian asuransi dgn penanggung atas sebuah pabrik pd tgl asuransi dgn penanggung atas sebuah pabrik pd tgl 1 Januari 2002. Pd tgl tsb dpt dikatakan pula 1 Januari 2002. Pd tgl tsb dpt dikatakan pula sebagai tgl dimulainya perjanjian asuransi.sebagai tgl dimulainya perjanjian asuransi.

► Nilai pertanggungan atas perjanjian tsb adl Rp 50 Nilai pertanggungan atas perjanjian tsb adl Rp 50 Milyar. Perjanjian berlangsung selama masa 1 Milyar. Perjanjian berlangsung selama masa 1 tahun. Dgn demikian jatuh tempo asuransi akan tahun. Dgn demikian jatuh tempo asuransi akan terjadi pada tgl 1 Januari 2003.terjadi pada tgl 1 Januari 2003.

► Pd tgl 20 Februari 2002 tjd kebakaran atas pabrik Pd tgl 20 Februari 2002 tjd kebakaran atas pabrik tsb. Tertanggung mengajukan klaim sebesar Rp 30 tsb. Tertanggung mengajukan klaim sebesar Rp 30 Milyar.Milyar.

► Pd tgl 24 April 2002 kembali tjd kebakaran dan Pd tgl 24 April 2002 kembali tjd kebakaran dan tertangung mengajukan klaim senilai Rp 40 Milyar. tertangung mengajukan klaim senilai Rp 40 Milyar.

► Pd tgl 8 Agustus 2002 tjd kebanjiran dan Pd tgl 8 Agustus 2002 tjd kebanjiran dan tertanggung mengajukan klaim senilai Rp 40 Milyar.tertanggung mengajukan klaim senilai Rp 40 Milyar.

Page 114: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

114

Kasus 3Kasus 3Posisi KasusPosisi Kasus

Analisis:Analisis:► Dari kasus tsb dapat diketahui bahwa total Dari kasus tsb dapat diketahui bahwa total

klaim yg diajukan oleh tertanggung adl Rp klaim yg diajukan oleh tertanggung adl Rp 110 Milyar. Dgn memperhatikan jumlah atau 110 Milyar. Dgn memperhatikan jumlah atau nilai pertanggungan sebesar Rp 50 Milyar nilai pertanggungan sebesar Rp 50 Milyar maka dapat dikatakan bahwa klaim yg maka dapat dikatakan bahwa klaim yg diajukan oleh tertanggung melebihi nilai diajukan oleh tertanggung melebihi nilai pertanggungan.pertanggungan.

► Perjanjian asuransi yg dibuat oleh Perjanjian asuransi yg dibuat oleh tertanggung dan penanggung mrpk perjanjian tertanggung dan penanggung mrpk perjanjian asuransi kerugian. Dlm perjanjian asuransi asuransi kerugian. Dlm perjanjian asuransi kerugian, azas yg harus tertuang di dlm polis kerugian, azas yg harus tertuang di dlm polis dan pelaksanaannya adl azas dan pelaksanaannya adl azas indemnityindemnity atau atau indemnitas.indemnitas.

Page 115: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

115

Kasus 3Kasus 3Posisi KasusPosisi Kasus

►Berdasarkan azas ini dapat diketahui bhw Berdasarkan azas ini dapat diketahui bhw apabila obyek yg diasuransikan terkena apabila obyek yg diasuransikan terkena musibah shg menimbulkan kerugian, musibah shg menimbulkan kerugian, maka akan diberi ganti rugi utk maka akan diberi ganti rugi utk mengembalikan posisi keuangan mengembalikan posisi keuangan tertanggung setelah kerugian menjadi tertanggung setelah kerugian menjadi sama dengan sesaat sebelum terjadi sama dengan sesaat sebelum terjadi kerugian. Dengan dmkn tertanggung kerugian. Dengan dmkn tertanggung tidak berhak memperoleh ganti rugi lebih tidak berhak memperoleh ganti rugi lebih besar drpd kerugian yg dideritanya.besar drpd kerugian yg dideritanya.

Page 116: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

116

Kasus 3Kasus 3Posisi KasusPosisi Kasus

► Dgn demikian tertanggung tdk dapat mengajukan Dgn demikian tertanggung tdk dapat mengajukan klaim dgn total sebesar Rp 110 Milyar karena melebihi klaim dgn total sebesar Rp 110 Milyar karena melebihi nilai asuransi yaitu Rp 50 Milyar.nilai asuransi yaitu Rp 50 Milyar.

► Fungsi asuransi adl mengalihkan atau membagi risiko Fungsi asuransi adl mengalihkan atau membagi risiko yg kemungkinan diderita atau dihadapi oleh yg kemungkinan diderita atau dihadapi oleh tertanggung krn tjd suatu peristiwa yg tidak pasti. Oleh tertanggung krn tjd suatu peristiwa yg tidak pasti. Oleh krn itu besarnya ganti kerugian yg diterima oleh krn itu besarnya ganti kerugian yg diterima oleh tertanggung harus seimbang dg kerugian yg tertanggung harus seimbang dg kerugian yg dideritanya.dideritanya.

► Dlm memberikan ganti rugi tsb berlakulah azas Dlm memberikan ganti rugi tsb berlakulah azas keseimbangan krn ganti rugi yg diberikan harus keseimbangan krn ganti rugi yg diberikan harus seimbang dgn nilai kerugian. Jadi kerugian asuransi itu seimbang dgn nilai kerugian. Jadi kerugian asuransi itu hanya bertujuan utk mengembalikan kedudukan hanya bertujuan utk mengembalikan kedudukan ekonomi tertanggung seperti semula, dan tidak ekonomi tertanggung seperti semula, dan tidak bermaksud utk mencari atau memberikan keuntungan bermaksud utk mencari atau memberikan keuntungan kpd pihak tertanggung.kpd pihak tertanggung.

Page 117: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

117

Kasus 3Kasus 3Posisi KasusPosisi Kasus

► Sebagai akibatnya apabila sebuah benda Sebagai akibatnya apabila sebuah benda dipertanggungkan dan nilai pertanggungannya dipertanggungkan dan nilai pertanggungannya melebihi nilai benda itu sendiri, maka tertanggung melebihi nilai benda itu sendiri, maka tertanggung hanya berhak menerima ganti rugi sebesar nilai hanya berhak menerima ganti rugi sebesar nilai bendanya itu. Asuransi dlm hal ini mencoba utk bendanya itu. Asuransi dlm hal ini mencoba utk bersikap adil dgn memberikan ganti kerugian bersikap adil dgn memberikan ganti kerugian berdasarkan kerugian yg diterima sesuai dengan berdasarkan kerugian yg diterima sesuai dengan azas keseimbangan.azas keseimbangan.

► Keseimbangan antara kerugian yg diderita oleh Keseimbangan antara kerugian yg diderita oleh tertanggung dengan ganti kerugian yg diberikan oleh tertanggung dengan ganti kerugian yg diberikan oleh penanggung harus diketahui berapa nilai atau harga penanggung harus diketahui berapa nilai atau harga dari obyek yg diasuransikan. Dengan demikian dari obyek yg diasuransikan. Dengan demikian prinsip ganti kerugian atau indemnitas hanya berlaku prinsip ganti kerugian atau indemnitas hanya berlaku bagi asuransi yg kepentingannya dapat dinilai dgn bagi asuransi yg kepentingannya dapat dinilai dgn uang yaitu asuransi kerugian (uang yaitu asuransi kerugian (schade-verzekeringschade-verzekering))..

Page 118: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

118

Kasus 4Kasus 4Posisi KasusPosisi Kasus

► Prudential Life, suatu Persh Asuransi Besar Prudential Life, suatu Persh Asuransi Besar digugat pailit oleh perorangan dan dkabulkan digugat pailit oleh perorangan dan dkabulkan oleh PNiaga berakibat klaim asuransi oleh PNiaga berakibat klaim asuransi bermasalah.bermasalah.

► Kasus berawal dari permohonan pailit yang Kasus berawal dari permohonan pailit yang diajukan oleh Lee Boon Siong, Konsultan diajukan oleh Lee Boon Siong, Konsultan Pemasaran PT. Prudential Life. Lee Pemasaran PT. Prudential Life. Lee menganggap Prudential Life tidak membayar menganggap Prudential Life tidak membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo, seperti kewajibannya yang telah jatuh tempo, seperti yang diatur dalam perjanjian keagenan yang diatur dalam perjanjian keagenan dengan Lee.dengan Lee.

Page 119: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

119

Kasus 4Kasus 4Posisi KasusPosisi Kasus

►Dalam perjanjian keagenan Lee wajib Dalam perjanjian keagenan Lee wajib mengembangkan keagenan di mengembangkan keagenan di Indonesia untuk memasarkan produk Indonesia untuk memasarkan produk asuransi Prudential Life. Jika target asuransi Prudential Life. Jika target dipenuhi, sebagai kompensasi, Lee dipenuhi, sebagai kompensasi, Lee berhak atas bonus.berhak atas bonus.

►Lee mencapai target bahkan lebih, Lee mencapai target bahkan lebih, namun tiba2 Prudent memutuskan namun tiba2 Prudent memutuskan perjanjian keagenan.perjanjian keagenan.

Page 120: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

120

Kasus 4Kasus 4Posisi KasusPosisi Kasus

►Lee , kemudian menggugat pailit Prudent Lee , kemudian menggugat pailit Prudent atas dasar klaim bonus sebesar 366 atas dasar klaim bonus sebesar 366 miliar yang tidak dibayar yang diklaim miliar yang tidak dibayar yang diklaim sebagai hutang yang sudah jatuh tempo.sebagai hutang yang sudah jatuh tempo.

►Kasus ini cukup mengundang Kasus ini cukup mengundang kontroversial, karena Prudential Life kontroversial, karena Prudential Life adalah Perusahaan Asuransi yang sehat adalah Perusahaan Asuransi yang sehat dan mampu mebayar kewajibannya dg dan mampu mebayar kewajibannya dg risk based capital 255 % dan aset 1,5 risk based capital 255 % dan aset 1,5 triliun rupiah.triliun rupiah.

Page 121: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

121

Kasus 4Kasus 4Posisi KasusPosisi Kasus

► Prundet dipailitkan hanya karena tdk bayar Prundet dipailitkan hanya karena tdk bayar utang fee agen. P Niaga Jakarta memutuskan utang fee agen. P Niaga Jakarta memutuskan Prudential harus membayar sebesar Rp.1,43 Prudential harus membayar sebesar Rp.1,43 miliar.miliar.

► Charlie Oropeza, Presdir PT.PL Assurance Charlie Oropeza, Presdir PT.PL Assurance mengatakan akibat kejadian ini banyak mengatakan akibat kejadian ini banyak pemegang polis mengajkan klaim dan pemegang polis mengajkan klaim dan disetujui, tetapi tdk bisa dibayar.disetujui, tetapi tdk bisa dibayar.

► Perserroan kesulitan berhubungan dg Perserroan kesulitan berhubungan dg nasabahnya karena yang berjumlah lebih dari nasabahnya karena yang berjumlah lebih dari 100 ribu orang karena perusahaan ditutup sbg 100 ribu orang karena perusahaan ditutup sbg akibat putusan pailit.akibat putusan pailit.

Page 122: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

122

Ksusu 4Ksusu 4Posisi KasusPosisi Kasus

► Selain nasabah Prundent juga memiliki agen Selain nasabah Prundent juga memiliki agen 8.000 lebih.8.000 lebih.

► Semua proses transaksi sejak dinyatakan Semua proses transaksi sejak dinyatakan pailit tdk bisa dilalukan.pailit tdk bisa dilalukan.

► Bank rekanan Prudent juga menolak Bank rekanan Prudent juga menolak memfasilitasi transaksi.memfasilitasi transaksi.

►Dalam 3 minggu saja, klaim kesehatan dan Dalam 3 minggu saja, klaim kesehatan dan klaim kematian lebih dari 200 klaim tdk bisa klaim kematian lebih dari 200 klaim tdk bisa dibayar, walaupun sebenarnya Prudent dibayar, walaupun sebenarnya Prudent mampu membayar klaim itu, namun mampu membayar klaim itu, namun dilarang oleh Kurator, karena masih dalam dilarang oleh Kurator, karena masih dalam proses verifikasi.proses verifikasi.

Page 123: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

123

Kasus 4Kasus 4Posisi KasusPosisi Kasus

►Sementara itu para pemegang polis ingin Sementara itu para pemegang polis ingin memperoleh hak proteksi mereka atas memperoleh hak proteksi mereka atas kewajiban yang mereka lakukan.kewajiban yang mereka lakukan.

►Pengumuman Kurator yang melarang Pengumuman Kurator yang melarang transaksi keuangan sejak pailit transaksi keuangan sejak pailit merugikan banyak pihak.merugikan banyak pihak.

►Banyak masyarakat yang kemudian tdk Banyak masyarakat yang kemudian tdk terlalu percaya pada industri asuransi.terlalu percaya pada industri asuransi.

Page 124: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

124

SURAT BERHARGASURAT BERHARGA

►Apakah “ surat berharga “ itu ?Apakah “ surat berharga “ itu ?. . ►Di dalam khasanah hukum Indonesia, Di dalam khasanah hukum Indonesia,

pengertian tentang apakah yang pengertian tentang apakah yang dimaksud dengan surat berharga itu dimaksud dengan surat berharga itu tidak dijumpai, meskipun demikian tidak dijumpai, meskipun demikian istilah surat berharga dipergunakan istilah surat berharga dipergunakan dalam beberapa peraturan perundang-dalam beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain :undangan, antara lain :

Page 125: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

125

SURAT BERHARGA DALAM SURAT BERHARGA DALAM KUHDKUHD

► Pasal 469 KUHDPasal 469 KUHD : “ …..untuk dicurinya : “ …..untuk dicurinya atau hilangnya emas, perak,permata dan atau hilangnya emas, perak,permata dan lain-lain barang berharga, uang dan lain-lain barang berharga, uang dan surat-surat-surat berharga, surat berharga, begitupun … dst”begitupun … dst”

► Pasal 98 UU No.37 Tahun 2004 Pasal 98 UU No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran HutangKewajiban Pembayaran Hutang : “… : “… semua uang, barang-barang perhiasan, efek semua uang, barang-barang perhiasan, efek dan dan surat berharga surat berharga lainnya dengan lainnya dengan memberikan tanda terima ..memberikan tanda terima ..

Page 126: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

126

SURAT BERHARGA DLM UU SURAT BERHARGA DLM UU PERBANKANPERBANKAN

►Dalam konteks hukum perbankan, Dalam konteks hukum perbankan, PPasal 1 asal 1 Angka (10) UU. No. 7 Tahun 1992 Angka (10) UU. No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU. No 10 Tahun 1998,diubah dengan UU. No 10 Tahun 1998, tidak memberikan pengertian tidak memberikan pengertian surat surat berharga, berharga, selain hanya menunjuk saja selain hanya menunjuk saja bentuk-bentuk tertentu dari surat berharga, bentuk-bentuk tertentu dari surat berharga, yaitu : surat pengakuan hutang, wisel, yaitu : surat pengakuan hutang, wisel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang yang lazim diperdagangkanlazim diperdagangkan di Pasar di Pasar Modal atau Pasar Uang.Modal atau Pasar Uang.

Page 127: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

127

EFEK = SURAT BERHARGAEFEK = SURAT BERHARGA

► Dalam konteks Hukum Pasar Modal, Dalam konteks Hukum Pasar Modal, Keputusan Menteri Keuangan Republik Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1548/KMK.013/1990 Indonesia No. 1548/KMK.013/1990 tanggal 4 Desember 1990 yang mulai tanggal 4 Desember 1990 yang mulai berlaku tanggal 9 Januari 1991 tentang berlaku tanggal 9 Januari 1991 tentang Pasar ModalPasar Modal memberikan pengertian efek memberikan pengertian efek yang meliputi setiap surat pengakuan hutang, yang meliputi setiap surat pengakuan hutang, surat berhargasurat berharga komersial, saham, obligasi, komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, sekuritas kredit, tanda bukti hutangtanda bukti hutang, setiap , setiap rights, warrantrights, warrant, opsi atau setiap derivatif dari , opsi atau setiap derivatif dari efek, atau setiap instrumen yang ditetapkan efek, atau setiap instrumen yang ditetapkan oleh Bapepam sebagai efek. oleh Bapepam sebagai efek.

Page 128: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

128

EFEK = SURAT BERHARGAEFEK = SURAT BERHARGA

►Undang Undang No 8 Tahun 1995 Undang Undang No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, dalam memberikan Tentang Pasar Modal, dalam memberikan batasan pengertian tentang efek di batasan pengertian tentang efek di dalam Pasal 1 Angka (5) menyebutkan dalam Pasal 1 Angka (5) menyebutkan bahwa Efek adalah bahwa Efek adalah surat berhargasurat berharga,, yaitu : surat pengakuan hutang, yaitu : surat pengakuan hutang, surat surat berhargaberharga komersial, saham, obligasi, komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutangtanda bukti hutang , unit penyertaan , unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek”.dari efek”.

Page 129: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

129

PENGERTIAN SURAT PENGERTIAN SURAT BERHARGABERHARGA

►…………..A document, evidencing a A document, evidencing a contractual obligation or obligations contractual obligation or obligations to pay money, or deliver a security to pay money, or deliver a security for money, the transfer of which by for money, the transfer of which by delivery, or by endorsement and delivery, or by endorsement and delivery, entittles a bonafide delivery, entittles a bonafide transferee for value to retain and transferee for value to retain and enforce it, not with standing enforce it, not with standing defects in the tranferor’s titledefects in the tranferor’s title. . (Cowen, 1955, 0. 9-10).(Cowen, 1955, 0. 9-10).

Page 130: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

130

PENGERTIAN SURAT PENGERTIAN SURAT BERHARGABERHARGA

►…………Surat-surat yang bersifat seperti Surat-surat yang bersifat seperti uang tunai, dapat diperdagangkan, uang tunai, dapat diperdagangkan, dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan dengan uang tunai. (Wiryono, 1961, h. dengan uang tunai. (Wiryono, 1961, h. 29)29)

►………….adalah surat bukti tuntutan .adalah surat bukti tuntutan hutang, pembawa hak, dan mudah hutang, pembawa hak, dan mudah diperjual belikan. (Purwosucipto, 1987, diperjual belikan. (Purwosucipto, 1987, h.5) ……h.5) ……

Page 131: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

131

PENGERTIAN SURAT PENGERTIAN SURAT BERHARGABERHARGA

►………….adalah surat yang oleh penerbitannya .adalah surat yang oleh penerbitannya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi, yang berupa pemenuhan suatu prestasi, yang berupa pembayaran sejumlah uang, dalam bentuk lain pembayaran sejumlah uang, dalam bentuk lain selain uang. (Abdulkadir Muhammad, 1984, selain uang. (Abdulkadir Muhammad, 1984, h.4).h.4).

►………….A document embodying an obligation .A document embodying an obligation on the part of one person to pay money to on the part of one person to pay money to another.another. (Pennington & Huston, 1978, p. 67) (Pennington & Huston, 1978, p. 67)

►………….Are such written promises to pay .Are such written promises to pay money as may be transferred from hand to money as may be transferred from hand to hand like money.hand like money. (Bogard, Goodman, More, (Bogard, Goodman, More, 1961, p. 239)1961, p. 239)

Page 132: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

132

PENGERTIAN SURAT PENGERTIAN SURAT BERHARGABERHARGA

►………….A document of title that can be freely .A document of title that can be freely negotiatednegotiated. (Greener, 1980, p. 232).. (Greener, 1980, p. 232).

► Emmy Pangaribuan ( 1980 : 11 ) menyatakan Emmy Pangaribuan ( 1980 : 11 ) menyatakan bahwa untuk adanya suatu surat berharga bahwa untuk adanya suatu surat berharga harus dipenuhi syarat-syarat mutlak yaitu, harus dipenuhi syarat-syarat mutlak yaitu, akta akta dan dan nilai yang sama besarnya dengan nilai yang sama besarnya dengan perikatan dasarperikatan dasar, lebih lanjut dikatakannya , lebih lanjut dikatakannya bahwa bahwa salah satu tujuan diterbitkannyasalah satu tujuan diterbitkannya surat berharga adalah untuk surat berharga adalah untuk dapat dapat diperdagangkandiperdagangkan, untuk dapat , untuk dapat dipindah dipindah tangankan dari satu tangan ke tangan tangankan dari satu tangan ke tangan yang lain.yang lain.

Page 133: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

133

PENGGOLONGAN SURAT PENGGOLONGAN SURAT BERHARGABERHARGA

►Surat berharga terbagi dalam tiga Surat berharga terbagi dalam tiga golongan, yaitu, golongan, yaitu, satusatu,, surat berharga surat berharga yang mengandung hak-hak kebendaan, yang mengandung hak-hak kebendaan, seperti konosemen, ceel; seperti konosemen, ceel; keduakedua, surat , surat berharga yang mengandung hak-hak berharga yang mengandung hak-hak keanggotaan, seperti saham; dan keanggotaan, seperti saham; dan ketigaketiga,, surat berharga yang surat berharga yang mengandung hak-hak tagihan hutang, mengandung hak-hak tagihan hutang, seperti wisel, cek, surat sanggup.seperti wisel, cek, surat sanggup.

Page 134: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

134

SYARAT SURAT BERHARGASYARAT SURAT BERHARGA

► Surat dapat disebut Surat dapat disebut surat berhargasurat berharga harus harus memenuhi persyaratan berikut : memenuhi persyaratan berikut : harus berbentuk surat dan ditandatangani oleh harus berbentuk surat dan ditandatangani oleh

penerbitnya;penerbitnya; harus mengandung janji tidak bersyarat atau perintah harus mengandung janji tidak bersyarat atau perintah

tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang yang tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang yang tertentu; tertentu;

harus dapat dibayarkan atas penawaran, atau pada waktu harus dapat dibayarkan atas penawaran, atau pada waktu tertentu di masa mendatang, atau pada waktu yang dapat tertentu di masa mendatang, atau pada waktu yang dapat ditentukan di kemudian hari; ditentukan di kemudian hari;

harus dapat dibayarkan kepada seseorang yang disebut harus dapat dibayarkan kepada seseorang yang disebut dalam surat itu atau penggantinya atau kepada si dalam surat itu atau penggantinya atau kepada si pembawa;pembawa;

harus menyebutkan nama orang yang harus membayar.harus menyebutkan nama orang yang harus membayar.

Page 135: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

135

UNSUR TIDAK POKOK SURAT UNSUR TIDAK POKOK SURAT BERHARGABERHARGA

►Sedangkan unsur yang tidak pokok Sedangkan unsur yang tidak pokok adalah :adalah :

►penyebutan perikatan dasar dalam penyebutan perikatan dasar dalam suratnya;suratnya;

►penanggalan;penanggalan;►penyebutan tempat penerbitan atau penyebutan tempat penerbitan atau

tempat pembayaran.tempat pembayaran.

Page 136: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

136

FUNGSI SURAT BERHARGAFUNGSI SURAT BERHARGA

►Dengan mendasarkan pada berbagai Dengan mendasarkan pada berbagai pengertian dari para pakar di bidang pengertian dari para pakar di bidang hukum hukum surat berhargasurat berharga, maka dapat , maka dapat disebutkan bahwa disebutkan bahwa fungsi surat fungsi surat berharga berharga adalah sebagai alat adalah sebagai alat bukti bukti tagihan hutantagihan hutang, dan sebagai alat g, dan sebagai alat untuk untuk dapat diperdagangkandapat diperdagangkan (memiliki sifat (memiliki sifat negotiability negotiability atauatau tranferability tranferability ).).

Page 137: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

137

CIRI UTAMA SURAT CIRI UTAMA SURAT BERHARGABERHARGA

► Adapun ciri utama dari surat berharga Adapun ciri utama dari surat berharga sebagai alat untuk dapat diperdagangkan sebagai alat untuk dapat diperdagangkan yaitu adanya kata-kata khusus yang sering yaitu adanya kata-kata khusus yang sering juga disebut juga disebut magic word,magic word, yaitu, yaitu, “…. “…. to to order (aan order) , ordernya….order (aan order) , ordernya…...”, ”, dan dan “…… “…… atau pembawa (aan toonderatau pembawa (aan toonder)”,)”, yang diletakkan setelah atau sebelum nama yang diletakkan setelah atau sebelum nama penerima pembayaran yang berakibat pada penerima pembayaran yang berakibat pada cara pengalihan surat yang bersangkutan, cara pengalihan surat yang bersangkutan, apakah dengan apakah dengan endosemenendosemen dan dan penyerahan suratnya, atau penyerahan penyerahan suratnya, atau penyerahan langsung begitu saja ( langsung begitu saja ( hand by handhand by hand ) . ) .

Page 138: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

138

KLAUSULA SURAT BERHARGAKLAUSULA SURAT BERHARGA

► Surat tagihan hutang yang tidak mengandung Surat tagihan hutang yang tidak mengandung di dalamnya klausula di dalamnya klausula aan orderaan order ( ( atas atas penggantipengganti), atau ), atau aan toonderaan toonder ( (atas bawa, atas bawa, atas tunjukatas tunjuk) , ) , surat semacam itu tidak dapat surat semacam itu tidak dapat digolongkan kedalam digolongkan kedalam Surat BerhargaSurat Berharga ( ( Waarde PapierWaarde Papier ) , melainkan hanya sebagai ) , melainkan hanya sebagai Surat Yang Berharga Surat Yang Berharga ( Papieren van ( Papieren van WaardeWaarde ) ) saja, dalam arti kata bahwa surat saja, dalam arti kata bahwa surat tersebut hanya memupnyai harga atau nilai tersebut hanya memupnyai harga atau nilai atau manfaat bagi yang memilikinya saja dan atau manfaat bagi yang memilikinya saja dan tidak bagi orang lain. tidak bagi orang lain.

Page 139: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

139

JENIS SURAT BERHARGAJENIS SURAT BERHARGA

► Versi UUPerbankan : surat pengakuan Versi UUPerbankan : surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang dalam bentuk yang lazim lazim diperdagangkandiperdagangkan di Pasar Modal atau di Pasar Modal atau Pasar Uang.Pasar Uang.

Page 140: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

140

JENIS SURAT BERHARGAJENIS SURAT BERHARGA

► Versi UUPM : surat pengakuan hutang, Versi UUPM : surat pengakuan hutang, surat berhargasurat berharga komersial, saham, obligasi, komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutangtanda bukti hutang , unit penyertaan , unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek”.atas efek dan setiap derivatif dari efek”.

► Versi KUHD : wesel (101-171 KUHD), surat Versi KUHD : wesel (101-171 KUHD), surat sanggup ( 174-177 KUHD ), cek ( 178-229 sanggup ( 174-177 KUHD ), cek ( 178-229 KUHD ), carter party ( 453-465 KUHD ), KUHD ), carter party ( 453-465 KUHD ), konosemen/BL ( 504 dst KUHD),DO ( 510 konosemen/BL ( 504 dst KUHD),DO ( 510 KUHD ).KUHD ).

Page 141: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

141

JENIS SURAT BERHARGAJENIS SURAT BERHARGA

►Dalam praktek Bisnis International : Dalam praktek Bisnis International : Subordinated Loan Tier 1, Tier 2, tier 3 Subordinated Loan Tier 1, Tier 2, tier 3 ( Derivatif dari Promissory Notes ); ( Derivatif dari Promissory Notes ); Quasi Equity Type Revenue Participation Quasi Equity Type Revenue Participation Rights ( Quasi RPR ), Quasi Equity Type Rights ( Quasi RPR ), Quasi Equity Type Convertible Bonds & Non Mandatory Convertible Bonds & Non Mandatory Convertible Bonds.Convertible Bonds.

► Jenis ini merupakan derivatif dari CP dan Jenis ini merupakan derivatif dari CP dan Promissory Notes, yg berkembang dlm Promissory Notes, yg berkembang dlm praktek bisnis di Negara Anglo Saxon.praktek bisnis di Negara Anglo Saxon.

Page 142: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

142

PERDAGANGAN PERDAGANGAN INTERNASIONALINTERNASIONAL

►The exchange of goods and services The exchange of goods and services between nations between nations dan selanjutnya “ dan selanjutnya “ as as used, it generally refers to the total used, it generally refers to the total goods and services exchanged among goods and services exchanged among all nationsall nations “, intinya mengandung “, intinya mengandung pengertian seluruh barang dan jasa pengertian seluruh barang dan jasa antar semua negara atau bangsa.antar semua negara atau bangsa.

Page 143: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

143

Persetujuan GATTPersetujuan GATT

► Persetujuan GATT : suatu perjanjian Persetujuan GATT : suatu perjanjian perdagangan internasional yang disepakati perdagangan internasional yang disepakati pada tahun 1948 di mana tujuan pokoknya pada tahun 1948 di mana tujuan pokoknya adalah untuk menciptakan pertumbuhan adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan guna tercapainya ekonomi dan perdagangan guna tercapainya kesejahteraan umat manusia.kesejahteraan umat manusia.

► Dg kesepakatan Uruguay Round 15/4/94 di Dg kesepakatan Uruguay Round 15/4/94 di Marrakesh, Maroko, dimulai babak baru hub Marrakesh, Maroko, dimulai babak baru hub dagang internasional utk mencapai dagang internasional utk mencapai perdagangan dunia yg bebas , adil dan perdagangan dunia yg bebas , adil dan terbuka.terbuka.

Page 144: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

144

HASIL URUGUAY ROUNDHASIL URUGUAY ROUND

► Hasil Putaran Uruguay : multilateral trade Hasil Putaran Uruguay : multilateral trade agreements dan plurilateral trade agreements.agreements dan plurilateral trade agreements.

► Multilateral Trade Agreements – Legal Texts : Multilateral Trade Agreements – Legal Texts : 1). Marrakesh Declaration1). Marrakesh Declaration : Pernyataan 124 : Pernyataan 124 Negara dalam pertemuan Tingkat Menteri : “ Negara dalam pertemuan Tingkat Menteri : “ to built upon the success on the Uruguay to built upon the success on the Uruguay Round through the participation on their Round through the participation on their economies in the world trading system , based economies in the world trading system , based upon market oriented policies and the upon market oriented policies and the commitments set in the Uruguay Round commitments set in the Uruguay Round Agreements and Decision “.Agreements and Decision “.

Page 145: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

145

HASIL URUGUAY ROUNDHASIL URUGUAY ROUND

►2). Final Act Embodying the results 2). Final Act Embodying the results of the Uruguay Round of Multilateral of the Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiation Trade Negotiation “. Dalam Final Act “. Dalam Final Act disebut Persetujuan Pembentukan WTO disebut Persetujuan Pembentukan WTO ( WTO Agreement ). Dengan ( WTO Agreement ). Dengan menandatangani Final Act, peserta menandatangani Final Act, peserta sepakat menyampaikan WTO Agreement sepakat menyampaikan WTO Agreement kepada Pimpinan Negara masing-masing kepada Pimpinan Negara masing-masing guna memperoleh persetujuan dan WTO guna memperoleh persetujuan dan WTO dinyatakan berlaku per 1 Januari 1995.dinyatakan berlaku per 1 Januari 1995.

Page 146: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

146

HASIL URUGUAY ROUNDHASIL URUGUAY ROUND

► 3). Marrakesh Agreement Establishing the 3). Marrakesh Agreement Establishing the WTO : WTO : Anex IA : Multilateral in Goods; An; Anex Anex IA : Multilateral in Goods; An; Anex IB : GATS; Anex IC : TRIPs; Anex 2 : IB : GATS; Anex IC : TRIPs; Anex 2 : Understanding on Rules and Procedures Understanding on Rules and Procedures Governing the Settlement of Disputes; Anex 3 : Governing the Settlement of Disputes; Anex 3 : TRIM; Anex 4 : Plurilateral Trade Agreements.TRIM; Anex 4 : Plurilateral Trade Agreements.

► 4). Ministerial Decisions and Declarations;4). Ministerial Decisions and Declarations;► 5). Understanding on Commitments in 5). Understanding on Commitments in

Financial Services.Financial Services.

Page 147: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

147

HASIL URUGUAY ROUNDHASIL URUGUAY ROUND

►1. Memperluas akses pasar barang 1. Memperluas akses pasar barang dan jasa;dan jasa;

►2. Menyempurnakan berbagai 2. Menyempurnakan berbagai peraturan perdagangan;peraturan perdagangan;

►3. Memperluas cakupan dari ketentuan 3. Memperluas cakupan dari ketentuan dan disiplin GATT;dan disiplin GATT;

►4. Memperkuat kelembagaan 4. Memperkuat kelembagaan perdagangan multilateral.perdagangan multilateral.

Page 148: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

148

WTO : ORGANISASI WTO : ORGANISASI PERDAGANGAN MULTILATERALPERDAGANGAN MULTILATERAL

►Struktur Organisasi WTO :Struktur Organisasi WTO :►Ministerial Conference Ministerial Conference ( Konferensi ( Konferensi

Tingkat Menteri ) : Forum Pengambil Tingkat Menteri ) : Forum Pengambil Keputusan Tertinggi , Sidang tiap 2 Keputusan Tertinggi , Sidang tiap 2 tahun.tahun.

►General CounsilGeneral Counsil ( Dewan Umum ) : ( Dewan Umum ) : Pelaksana Harian.Pelaksana Harian.

►Counsil For Trade in GoodsCounsil For Trade in Goods ( Dewan ( Dewan Perdagangan Barang );Perdagangan Barang );

Page 149: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

149

STRUKTUR ORGANISASI WTOSTRUKTUR ORGANISASI WTO

►Counsil for Trade in Services ( Dewan Counsil for Trade in Services ( Dewan Perdagangan Jasa );Perdagangan Jasa );

►Counsil for TRIPs ( Dewan Aspek Counsil for TRIPs ( Dewan Aspek Dagang yang terkait dengan HAKI );Dagang yang terkait dengan HAKI );

►Dispute Settlement Body ( Badan Dispute Settlement Body ( Badan Penyelesaian Sengketa );Penyelesaian Sengketa );

►Trade Policy Review Body ( Badan Trade Policy Review Body ( Badan Peninjau Kebijakan Perdagangan ).Peninjau Kebijakan Perdagangan ).

Page 150: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

150

PERAN WTOPERAN WTO

► 1. Mengadministrasikan berbagai 1. Mengadministrasikan berbagai persetujuan yang dihasilkan Putaran Uruguay persetujuan yang dihasilkan Putaran Uruguay di bidang barang dan jasa baik multilateral di bidang barang dan jasa baik multilateral maupun plurilateral , serta mengawasi maupun plurilateral , serta mengawasi pelaksanaan komitmen akses pasar di bidang pelaksanaan komitmen akses pasar di bidang tarif maupun non tarif;tarif maupun non tarif;

► 2.Mengawasi praktek2 perdagangan 2.Mengawasi praktek2 perdagangan internasional dengan secara reguler internasional dengan secara reguler meninjau kebijaksanaan perdagangan meninjau kebijaksanaan perdagangan negara2 anggotanya dan melalui prosedur negara2 anggotanya dan melalui prosedur notifikasi.notifikasi.

Page 151: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

151

PERAN WTOPERAN WTO

► 3. Sebagai forum dalam menyelesaikan 3. Sebagai forum dalam menyelesaikan sengketa dan menyediakan mekanisme sengketa dan menyediakan mekanisme konsiliasi guna mengatasi sengketa konsiliasi guna mengatasi sengketa perdagangan yang timbul;perdagangan yang timbul;

► 4. Menyediakan bantuan teknis yang diperlukan 4. Menyediakan bantuan teknis yang diperlukan bagi anggotanya, termasuk bagi negara2 bagi anggotanya, termasuk bagi negara2 berkembang dalam melaksanakan hasil Putaran berkembang dalam melaksanakan hasil Putaran Uruguay;Uruguay;

► 5. Sebagai forum bagi neg anggota untuk terus 5. Sebagai forum bagi neg anggota untuk terus menerus melakukan perundingan pertukaran menerus melakukan perundingan pertukaran konsesi di bidang perdagangan guna konsesi di bidang perdagangan guna mengurangi hambatan perdagangan dunia.mengurangi hambatan perdagangan dunia.

Page 152: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

152

ANGGOTA WTOANGGOTA WTO

► Per 3 juli 1995 terdapat 100 negara anggota Per 3 juli 1995 terdapat 100 negara anggota termasuk Indonesia, kemudian ada 29 termasuk Indonesia, kemudian ada 29 Contracting Parties yg belum menjadi Contracting Parties yg belum menjadi anggota WTO dan 28 request menjadi anggota WTO dan 28 request menjadi anggota WTO.anggota WTO.

► Pertemuan pertama 31 Janruari 95 di Pertemuan pertama 31 Janruari 95 di Jenewa Tingkat General Counsil, kemudian Jenewa Tingkat General Counsil, kemudian dilanjutkan di Singapura tahun 1996 Tingkat dilanjutkan di Singapura tahun 1996 Tingkat Ministerial Conference, kemudian berputar Ministerial Conference, kemudian berputar ke negara2 Anggota.ke negara2 Anggota.

Page 153: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

153

GARIS BESAR PELAKSANAAN TRANSAKSI GARIS BESAR PELAKSANAAN TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA

UMUMUMUM

Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan oleh pihak-pihak yang terlibat meliputi:oleh pihak-pihak yang terlibat meliputi:

1.1. Kontrak jual-beli (Sales Contract) – oleh Kontrak jual-beli (Sales Contract) – oleh eksportir dan importir.eksportir dan importir.

2.2. Pembukaan dan penerusan L/C – oleh Pembukaan dan penerusan L/C – oleh importir, bank pembuka dan bank importir, bank pembuka dan bank eksportir.eksportir.

3.3. Penelitian syarat-syarat L/C - bank Penelitian syarat-syarat L/C - bank pembuka, bank penerus L/C dan pembuka, bank penerus L/C dan eksportir.eksportir.

Page 154: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

154

GARIS BESAR PELAKSANAAN TRANSAKSI GARIS BESAR PELAKSANAAN TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA

UMUMUMUM

4.4. Penyiapan dokumen-dokumen Penyiapan dokumen-dokumen pengapalan – oleh eksportir.pengapalan – oleh eksportir.

5.5. Pemeriksaan dokumen-dokumen – oleh Pemeriksaan dokumen-dokumen – oleh bank yang menegosier wesel, bank bank yang menegosier wesel, bank pembuka L/C dan importir.pembuka L/C dan importir.

6.6. Penyerahan dokumen-dokumen untuk Penyerahan dokumen-dokumen untuk pembayaran – oleh eksportir, bank yang pembayaran – oleh eksportir, bank yang menegosier wesel.menegosier wesel.

7.7. Penyelesaian-penyelesaian pembayaran Penyelesaian-penyelesaian pembayaran – oleh bank yang menegosier wesel, – oleh bank yang menegosier wesel, bank pembuka L/C dan importir. bank pembuka L/C dan importir.

Page 155: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

155

PERSYARATAN-PERSYARATAN PERSYARATAN-PERSYARATAN UMUM SEBUAH L/CUMUM SEBUAH L/C

Syarat umum yang harus dipenuhi oleh Syarat umum yang harus dipenuhi oleh penerima L/C (eksportir):penerima L/C (eksportir):

1.1. L/C yang dibuka haruslah L/C yang dibuka haruslah Commercial/Documentary L/C. (dalam Commercial/Documentary L/C. (dalam hal eksportir mendapat fasilitas kredit hal eksportir mendapat fasilitas kredit bank, maka L/C yang diterima harus bank, maka L/C yang diterima harus dapat bersifat Irrevocable).dapat bersifat Irrevocable).

2.2. Dokumen-dokumen pengapalan Dokumen-dokumen pengapalan sekurang-kurangnya harus terdiri dari: sekurang-kurangnya harus terdiri dari: 1set lengkap Bill of Lading, Invoice, 1set lengkap Bill of Lading, Invoice, Dokumen Asuransi, dan dokumen-Dokumen Asuransi, dan dokumen-dokumen ini disertai dengan draft dokumen ini disertai dengan draft (wesel).(wesel).

Page 156: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

156

PERSYARATAN-PERSYARATAN PERSYARATAN-PERSYARATAN UMUM SEBUAH L/CUMUM SEBUAH L/C

3.3. Dalam hal impor di atas US$5,000 dan Dalam hal impor di atas US$5,000 dan ekspor barang-barang yang memperoleh ekspor barang-barang yang memperoleh Sertifikat Ekspor maka diperlukan dokumen Sertifikat Ekspor maka diperlukan dokumen lain yakni Laporan Kebenaran Pemeriksaan lain yakni Laporan Kebenaran Pemeriksaan (LKP) yang dikeluarkan oleh Petugas .(LKP) yang dikeluarkan oleh Petugas .

4.4. Dokumen-dokumen pengapalan lain yang Dokumen-dokumen pengapalan lain yang sering ditambahkan/disyaratkan dalam L/C, sering ditambahkan/disyaratkan dalam L/C, adalah: packing list, Certificate of adalah: packing list, Certificate of Inspection, Certificate of Origin, Weight Inspection, Certificate of Origin, Weight Certificate/Note/List, Measurement List, Certificate/Note/List, Measurement List, Certificate of Analisys, Certificate of Quality, Certificate of Analisys, Certificate of Quality, dsb. dsb.

Page 157: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

157

PROSEDUR SINGKAT TRANSAKSI PROSEDUR SINGKAT TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA

UMUMUMUM

1.1. Importir mengajukan permohonan kepada Importir mengajukan permohonan kepada bank pembuka L/C (issuing/opening bank), bank pembuka L/C (issuing/opening bank), untuk membuka L/C yang ditujukan untuk membuka L/C yang ditujukan kepada eksportir ( sebelumnya telah ada kepada eksportir ( sebelumnya telah ada “Sales Contract” antara importir dan “Sales Contract” antara importir dan eksportir).eksportir).

2.2. Bank Pembuka L/C ybs membuka L/C Bank Pembuka L/C ybs membuka L/C tersbut kepada bank koresponden di tersbut kepada bank koresponden di tempat eksportir (advising bank).tempat eksportir (advising bank).

3.3. Advising bank meneruskan L/C tsb kepada Advising bank meneruskan L/C tsb kepada eksportir.eksportir.

4.4. Eksportir menyiapkan dan mengapalkan Eksportir menyiapkan dan mengapalkan barang-barang yang akan dikirimkan barang-barang yang akan dikirimkan kepada importir (account party/buyer). kepada importir (account party/buyer).

Page 158: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

158

PROSEDUR SINGKAT TRANSAKSI PROSEDUR SINGKAT TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA

UMUMUMUM5.5. Atas pemuatan barang-barang di kapal, eksportir Atas pemuatan barang-barang di kapal, eksportir

menerima dokumen pengapalan B/L dari maskapai menerima dokumen pengapalan B/L dari maskapai Pelayaran. Khusus di Indonesia B/L lazim Pelayaran. Khusus di Indonesia B/L lazim disyaratkan dikirim Maskapai Pelayaran melalui disyaratkan dikirim Maskapai Pelayaran melalui advising bank.advising bank.

6.6. Dokumen-dokumen pengapalan serta wesel Dokumen-dokumen pengapalan serta wesel kemudian diserahkan oleh eksportir kepada kemudian diserahkan oleh eksportir kepada advising bank yang meminta bertindak sebagai advising bank yang meminta bertindak sebagai “negotiating bank” (bank yang menegosiasi “negotiating bank” (bank yang menegosiasi wesel). Yang menjadi negotiating bank ini boleh wesel). Yang menjadi negotiating bank ini boleh juga bank lain, tergantung keinginan eksportir.juga bank lain, tergantung keinginan eksportir.

7.7. Advising bank atau negotiating bank menegosiasi Advising bank atau negotiating bank menegosiasi (membeli) wesel yang diajukan eksportir tsb.(membeli) wesel yang diajukan eksportir tsb.

8.8. Selanjutnya dokumen-dokumen pengapalan Selanjutnya dokumen-dokumen pengapalan dikirimkan oleh negotiating bank kepada issuing dikirimkan oleh negotiating bank kepada issuing bank untuk mendapat ganti pembayaran bank untuk mendapat ganti pembayaran (reimbursement).(reimbursement).

Page 159: Kapita Selekta Hkm Dagang Internasional s1

159

PROSEDUR SINGKAT TRANSAKSI PROSEDUR SINGKAT TRANSAKSI EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA EKSPOR-IMPOR DENGAN L/C SECARA

UMUMUMUM9.9. Issuing bank memeriksa dokumen-dokumen tsb Issuing bank memeriksa dokumen-dokumen tsb

apakah sesuai dengan syarat-syarat L/C dan bila apakah sesuai dengan syarat-syarat L/C dan bila “ya”, kmdn meminta importir menebusnya dengan “ya”, kmdn meminta importir menebusnya dengan cara pembayaran yang disyaratkan dalam L/C, cara pembayaran yang disyaratkan dalam L/C, pembayaran pada saat pengajuan dokumen (at pembayaran pada saat pengajuan dokumen (at sight) atau berjangka (usance).sight) atau berjangka (usance).

10.10. Importir membayar atau meminta “issuing bank” Importir membayar atau meminta “issuing bank” untuk mendebit rekeningnya pada bank tsb.untuk mendebit rekeningnya pada bank tsb.

11.11. Issuing bank kmdn me-reimburse negotiating bank Issuing bank kmdn me-reimburse negotiating bank dengan mengkredit rekening negotiating bank dengan mengkredit rekening negotiating bank pada issuing bank, kalau ada, atau bila tidak, pada pada issuing bank, kalau ada, atau bila tidak, pada bank ketiga yang ditunjuk.bank ketiga yang ditunjuk.