kabupaten boyolali - orpegbag.boyolali.go.idorpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/lkjip_1.pdf ·...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
https://encrypted-
tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTjGYvP_YwRDOQEANbzKVcKWvRXEBki6jCfVhPNYmNWm5H
W87xJ
KABUPATEN BOYOLALI
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(L K j I P)
TAHUN ANGGARAN 2018
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan
petunjuk, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) BP3D Kabupaten Boyolali
Tahun 2017 telah disusun sesuai rencana, guna memenuhi kewajiban menyampaikan
LKjIP setelah selesai pelaksanaan program/kegiatan APBD Tahun 2017.
Penyusunan LKjIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor: 589/IX/6/4/1999 tanggal 20 September 1999 dan keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003. untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang dipercayakan
kepada Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D)
Kabupaten Boyolali.
Dalam mengelola perencanaan pembangunan daerah berdasarkan Rencana
Strategis (Renstra) BP3D Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021. Penyusunan LKjIP BP3D
ini telah diupayakan sebaik mungkin, walaupun demikian LKjIP BP3D ini tidak terlepas dari
kekurangan-kekurangan yang dihadapi. Namun demikian BP3D Kabupaten Boyolali telah
mengupayakan untuk mengatasi kekurangan tersebut melalui koordinasi dengan
pelaksana kegiatan. Dengan harapan LKjIP BP3D mencerminkan kinerja BP3D Kabupaten
Boyolali tahun 2017.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BP3D Kabupaten Boyolali Tahun 2017, disampaikan
terima kasih. Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BP3D Kabupaten Boyolali
banyak memberikan manfaat.
Boyolali, Pebruari 2018.
KEPALA BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
KABUPATEN BOYOLALI
Drs. NUR KAMDANI, MM. Pembina Utama Muda
NIP. 19591201 198703 1 004
iii
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................ iii
Daftar tabel....................................................................................................... iv
Ikhtisar Eksekutif............................................................................................... v
Bab. I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Penyusunan..................................................... 1
1.2 Gambaran Umum...................................................................... 4
1.2.1 Tugas dan Struktur Organisasi BP3D.............................. 4
1.2.2 Sumber Daya BP3D ........................................................ 7
1.3 Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi ....................... 13
Bab. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA................................. 15
2.1 Rencana Strategis...................................................................... 15
2.2 Perjanjian Kinerja ..................................................................... 16
Bab. III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................. 19
3.1 Capaian Kinerja Sasaran............................................................ 20
3.2 Realisasi Anggaran .................................................................... 47
Bab. IV PENUTUP............................................................................................ 51
DAFTAR LAMPIRAN
A. Piagam Penghargaan yang diperoleh Tahun 2017
B. Rencana Strategis BP3D 2016-2021
C. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2016-2021
D. Rencana Kinerja Tahun (RKT) Tahun 2017
E. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017
F. Pengukuran Kinerja (PK ) Tahun 2017
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Sumber Daya Manusia............................................................ 10
Tabel 1.2
Tabel 1.3
:
:
Sarana dan Prasarana BP3D Tahun 2017.............................
Identifikasi Isu Strategis dan Permasalahan Terkait Tupoksi
BP3D ......................................................................................
12
13
Tabel 2.1 : Perjanjian Kinerja Tahun 2017................................................ 17
Tabel 3.1.1.1 : Realisasi Sasaran Strategis Tahun 2017................................ 20
Tabel 3.1.1.2 : Realisasi IKU Tahun 2017...................................................... 22
Tabel 3.1.2 : Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dan 2017.......... 24
Tabel 3.1.3 : Capaian Kinerja per Sasaran................................................. 46
Tabel 3.1.4 : Capaian Kinerja per Bagian/Bidang....................................... 47
Tabel 3.2 : Realisasi Anggaran Tahun 2017............................................ 47
v
v
IKHTISAR EKSEKUTIF a. Pendahuluan
Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan
laporan yang memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Badan
Perencanaan Penelitian dan Pegembangan Daerah selama tahun 2017. Capaian
kinerja Tahun 2017 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja tahun 2017
sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja
terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah
celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Penelitian dan
Pengembangan Daerah tahun 2017 berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam periode tahun 2017, secara umum Badan Perencanaan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Boyolali telah dapat
memenuhi 2 (dua) sasaran strategis.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Peraturan Bupati
Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Peraturan Bupati Nomor 75 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Jabatan Esselon
Badan perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Boyolali.
Badan Perencanaan Penelitian dan pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten
Boyolali dipimpin oleh Kepala Badan, terdiri dari 1 Sekretaris, 4 kepala bidang, 3
Kepala Subbagian, 12 Kepala subbidang. Sampai dengan 31 Desember 2017
jumlah pegawai secara keseluruhan 35 orang PNS dan 14 orang PTT. BP3D
Kabupaten Boyolali mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
melaksanakan penyusunan dan perencanaan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah.
b. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Visi Bupati Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana
Strategis (Renstra) BP3D Kabupaten Boyolali 2016-2021 adalah Pro Investasi
Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera. Untuk mewujudkan visi
tersebut, BP3D Kabupaten Boyolali melaksanakan misi ke Tiga (3) yaitu :
Boyolali Bersih, Berintegritas, Sejahtera
vi
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2017 BP3D Kabupaten
Boyolali melaksanakan 15 (lima belas) program, 47 (empat puluh tujuh)
kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.5.509.409.000,- (lima milyar lima ratus
sembilan juta empat ratus sembilan ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan
tersebut direncanakan sebagai bagian dari Perjanjian Kinerja perubahan Tahun
2017.
c. Akuntabiltas Kinerja
Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan
Rencana Kinerja Tahun 2017, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja
dari 2 (dua) sasaran strategis. yang telah ditetapkan adalah 100 % dan 80 %, 2
(dua) sasaran yang terdiri dari 10 indikator kinerja berhasil mencapai nilai kinerja
dari 97,5%. Berikut capaian kinerja per sasaran :
Tabel.10
Capaian Kinerja per Sasaran
No. Sasaran
Capaian
Kinerja 2017
(%)
Tingkat
Keberhasilan
1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang bebas KKN dan akuntabel
100 % Baik
2. Terwujudnya pelayanan publik yang
responsif dan akuntabel.
80 % Baik
Sumber : Hasil Pengukuran Kinerja, BP3D Kabupaten Boyolali 2017.
Sedangkan tingkat capaian kinerja per bagian / bidang sebagai berikut :
Tabel 3.11
Capaian Kinerja per Bagian / Bidang
No. Sekretariat / Bidang
Capaian
Kinerja
(%)
Tingkat
Keberhasilan
1. Sekretariat 100 Baik
2. Bidang Penyusunan Perencanaan,
Program, Monitoring dan Evaluasi
100 Baik
3. Bidang Perekonomian dan Insfrastruktur
Wilayah
100 Baik
vii
No. Sekretariat / Bidang
Capaian
Kinerja
(%)
Tingkat
Keberhasilan
4. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya 100 Baik
5. Bidang penelitian dan pengembangan 80 Baik
Sumber : Hasil Pengukuran Kinerja BP3D Kabupaten Boyolali 2017.
d. Penutup
Dihitung secara rata-rata capaian kinerja tahun 2017 sebesar 96 % (kategori
Baik) dan mengalami penurunan dibanding capaian kinerja tahun 2016 yaitu
101,54 % Sedangkan pembiayaaan dari APBD Tahun 2017 berjumlah
Rp.5.509.409.000,- terealisasi Rp. 4.961.825.910,- atau sebesar 90,06 sehingga
terjadi penurunan penyerapan dibanding tahun 2016, penyerapannya sebesar
92,10 % dengan anggaran Rp. 5.579.800.000,- terealisasi Rp 5.138.830.774,-
Hal ini disebabkan karena satu kegiatan dibidang penelitian dan pengembangan
yaitu kegiatan kajian penelitian dan pengembangan dengan target capaian 1
dokumen tidak bisa terealisasi sehingga capaian kinerjanya nol.
Dengan demikian yang semula target kegiatan setiap tahun 1 dokumen sehingga
dalam kurun waktu 5 tahun akan mencapai 5 dokumen, maka disarankan dari
Kepala OPD untuk mencapai target RPJMD, di tahun anggaran 2018
mentargetkan 2 dokumen.
viii
LKjIP BP3D Tahun 2017 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyusunan
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II (dua) ke atas untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang
dipercayakan OPD berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) yang dirumuskan
OPD.
Pertanggungjawaban dimaksud disampaikan kepada atasan masing-masing,
kepada lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas yang
berkewenangan, dan akhirnya kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan
serta dilakukan melalui sistem akuntabilitas dan media pertanggungjawaban yang
harus dilaksanakan secara periodik dan melembaga
Berdasarkan hal di atas dan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah perlu disusun Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra-
OPD). Renstra-OPD merupakan dokumen perencanaan OPD untuk periode 5
(lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi
Perangkat Daerah.
Anggaran berbasis kinerja adalah penyusunan anggaran dengan
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang
diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut,
(Pasal 7 ayat (1) PP No.21/2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga). Dalam penganggaran berbasis kinerja
diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap
program dan jenis kegiatan (Pasal 7 ayat (2) PP No.21/2004).
Sistem kinerja yang berjalan baik akan merubah secara perlahan paradigma
kinerja berbasis anggaran atau sistem pagu yang selama ini kita laksanakan
menjadi anggaran berbasis kinerja. Dalam hal ini target kinerja yang telah
BAB 1
LKjIP BP3D Tahun 2017 2
disusun berdasarkan RPJMD, Renstra OPD, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan
Rencana Kinerja Tahunan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan
besarnya anggaran.
Bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, pemerintah
mewajibkan instansi pemerintah menerapkan Sistem Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan perwujudan
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dalam
pelaksanaan visi-misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik (Inpres No. 77 Th.
1999 tentang AKIP).
Tujuan Sistem Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk mendorong
terciptanya kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk
terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya. Untuk mengetahui tingkat
akuntabilitas kinerja suatu intansi, perlu adanya evaluasi terhadap Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang disusun oleh instansi yang bersangkutan
(Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah).
Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan
dokumen lain yaitu RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, Indikator
Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA), Perjanjian Kinerja (PK), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
yang merupakan satu-kesatuan sistem.
Maksud disusun laporan :
1. Memberikan informasi dalam perkembangannya dalam melaksanakan tugas
kegiatan di BP3D Kabupaten Boyolali.
2. Memberikan infirmasi perkembangan realisasi keuangan maupun realisasi
fisik kegiatan di BP3D Kabupaten Boyolali.
3. Memberikan informasi permasalahan dan alternatif pemecahan masalah
yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di BP3D.
LKjIP BP3D Tahun 2017 3
Tujuan disusunnya LKjIP BP3D Kabupaten Boyolali tahun 2017 adalah :
1. Untuk memudahkan seluruh jajaran aparatur BP3D dalam mencermati
kembali capaian tujuan dan sasaran dengan cara membandingkan antara
target dan realisasi dari program dan kegiatan yang telah dilaksanakan
secara terpadu dan terukur;
2. Untuk memudahkan seluruh jajaran aparatur BP3D dalam memahami dan
menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional dalam
rentang waktu 1 (satu) tahun;
3. Sebagai sarana untuk mengukur capaian kinerja dalam kurun waktu tahunan
dari visi, misi, kebijakan dan program daerah yang dilaksanakan sehingga
diharapkan dapat mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang
efisien, efektif dan profesional;
4. Sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Organisasi
Perangkat Daerah (Renja-OPD) pada tahun berikutnya sehingga
perencanaan lebih terarah dan terukur, tepat waktu dan tepat sasaran.
5. Memperoleh data tingkat pencapaian kinerja BP3D Kabupaten Boyolali
tahun 2017 yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai bahan perbaikan
kinerja dalam merumuskan program dan kegiatan pada tahun berikutnya.
6. Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
sesuai tugas pokok BP3D Kabupaten Boyolali.
Dalam menyusun LKjIP BP3D berpedoman pada :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Boyolali Tahun 2016-2021;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Nomor 183);
LKjIP BP3D Tahun 2017 4
6. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Nomor
12);
7. Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 37);
8. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 75 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas
Jabatan Eselon pada Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016
Nomor 75);
9. Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penatausahaan Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali (Berita
Dearah Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Nomor 6).
10. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 42 Tahun 2017 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun
Anggaran 2018 (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Nomor 42);
1.2 Gambaran Umum
Gambaran umum BP3D Kabupaten Boyolali tahun 2017 dapat dilihat dari aspek
kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.
1.2.1 Tugas, dan Struktur Organisasi BP3D
a. Tugas BP3D Kabupaten Boyolali
Tugas Badan Perencanaan Penelitihan dan Pengembangan Daerah
Kabupaten Boyolali berdasarkan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 75
Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Jabatan Eselon Badan
Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah adalah
membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan dibidang perencanaan, penelitian dan pengembangan
daerah yang menjadi kewenangan Daerah.
b. Struktur Organisasi BP3D
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten
Boyolali dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Sasaran Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali, terdiri
dari :
LKjIP BP3D Tahun 2017 5
1. Kepala;
2. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub bagian Keuangan;
c. Sub bagian Perencanaan dan Pelaporan;
3. Bidang Penyusunan Perencanaan, Program, Monitoring dan
Evaluasi terdiri dari :
a. Sub bidang penyusunan Program;
b. Sub bidang Monitoring dan Evaluasi;
c. Sub bidang Pendataan dan Pelaporan.
4. Bidang Perekonomian dan Infrastruktur Wilayah terdiri dari :
a. Sub bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan;
b. Sub bidang Ekonomi dan Usaha Mikro;
c. Sub bidang Infrastruktur Wilayah.
5. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya terdiri dari :
a. Sub bidang Pemerintahan;
b. Sub bidang Pemberdayaan Masyarakat;
c. Sub bidang Sosial Budaya.
6. Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari :
a. Sub.bidang Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan;
b. Subbidang Penelitian Pengembangan Ekonomi;
c. Sub bidang Penelitian dan Pengembangan Sarpras Wilayah
7. Kelompok Jabatan Fungsional;
8. Unit Pelayanan Teknis Badan.
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Kabupaten Boyolali (BP3D) selengkapnya ada pada gambar 1.
LKjIP BP3D Tahun 2017 6
Gambar 1 Struktur Organisasi BP3D Kabupaten Boyolali
KEPALA
SEKRETARIAT
BIDANG PENYUSUNAN
PERENCANAAN PROGRAM,
MONITORING DAN EVALUASI
BIDANG PEREKONOMIAN
DAN INFRASTRUKTUR
WILAYAH
BIDANG PEMERINTAHAN
DAN SOSIAL BUDAYA
BIDANG PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN
SUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBAG KEUANGAN
SUBBAG PERENCANAAN,
DAN PELAPORAN
SUB BIDANG
PENYUSUNAN PROGRAM
SUB BIDANG
MONITORING DAN EVALUASI
SUB BIDANG
PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN
SUB BIDANG
EKONOMI DAN USAHA MIKRO
SUB BIDANG
PEMERINTAHAN
SUB BIDANG
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SUB BIDANG
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEMERINTAHAN
SUB BIDANG
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
EKONOMI
UPT UPT UPT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BIDANG
PENDATAAN DAN PELAPORAN
SUB BIDANG
INFRASTRUKTUR WILAYAH
SUB BIDANG
SOSIAL BUDAYA
SUB BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SARANA PRASARANA
WILAYAH
SUBBIDANG PENGEMBANGAN
WILAYAH
LKjIP BP3D Tahun 2017 7
1.2.2 Sumber Daya BP3D
Untuk melaksanakan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan
Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Boyolali
didukung dengan ketersediaan sumber daya aparatur, sarana prasarana,
serta pengelolaan anggaran. Jumlaah pegawai yang bekerja di BP3D
sampai dengan bulan Desember 2017 sejumlah 35 orang, yang terbagi
dalam 1 sekretariat dan 4 bidang. Kondisi kepegawaian dapat digambarkan
pada tabel dibawah ini :
1. Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Perencanaan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Boyolali, didukung
dengan personil sebanyak 35 orang yang dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 2.a
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN JUMLAH
1 Pria 22 orang
2 Wanita 13 orang
Jumlah 35 orang
Susunan atau komposisi pegawai yang dimiliki Badan Perencanaan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Boyolali
berdasarkan pangkat / golongan dan tingkat pendidikan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
LKjIP BP3D Tahun 2017 8
Tabel: 2.b
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan/Eselon
No. Jabatan Eselon Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kepala BP3D.
Sekretaris BP3D.
Kepala Bidang BP3D
Kepala Seksi dan Kasubbag
Staf BP3D
Jabatan Fungsional
II.b
III.a
III.b
IV.a
-
-
1
1
4
15
14
-
Jumlah 35
Tabel : 2.c
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan
No. Pangkat/Golongan Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
7
24
4
J U M L A H 35
Tabel : 2.d
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasca Sarjana (S-2)
Sarjana (S-1)
Diploma (D-3)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sekolah Dasar (SD)
8
21
2
3
1
-
J U M L A H 35
Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2b dengan jenjang
eselon II, BP3D menjalankan fungsi koordinasi dengan Perangkat
LKjIP BP3D Tahun 2017 9
Daerah (PD) lain. Empat bidang perencana di BP3D (Bidang
Penyusunan Perencanaan Program Monitoring dan Evaluasi; Bidang
Perekonomian dan Infrastruktur Wilayah; Bidang Pemerintahan dan
Sosial Budaya; Bidang Penelitian dan pengembangan) bermitra
dengan OPD dan secara intensif melaksanakan koordinasi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Fungsi koordinasi
merupakan fungsi paling strategis yang dijalankan oleh BP3D yaitu
mengkoordinasikan seluruh OPD dalam kegiatan perencanaan
pembangunan.
Kondisi kepegawaian BP3D Kabupaten Boyolali berdasarkan tingkat
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.4. Kapasitas dan kapabilitas
karyawan berkaitan erat dengan tingkat pendidikannya. Berdasarkan
data yang ditampilkan, pendidikan karyawan yang paling banyak
adalah S-1, kemudian S-2, dari 35 karyawan BP3D yang
menamatkan pendidikan sajana sebanyak 29 orang, secara
prosentase jumlah tersebut lebih dari cukup. Tentu hal inimenjadikan
modal dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi BP3D sebagai
lembaga perencana
Data kepegawaian di atas terlihat pada tabel berikut ini:
LKjIP BP3D Tahun 2017 10
Tabel : 1.1
SUMBER DAYA MANUSIA KEADAAN : S/D BULAN DESEMBER 2017
NO NAMA JENIS
KELAMIN PENDIDIKAN TERAKHIR GOLONGAN RUANG
L P SD SMA/K D2 D3 D4 S1 S2 II/ a II/ b II/ c II/ d III/ a III/ b III/ c III/ d IV/a IV/b IV/c
SEKRETARIAT
1 Drs. NUR KAMDANI, MM V V V
2 JAKA DIYANA,S.SOS. V V V
3 RETNONINGSIH, ST, M.Si V V V
4 SUHARNI, SE V V V
5 SUTARMI, SE,M.Si V V V
6 ARIF WAHYU MULYANTO, SE V V V
7 ROBERTUS WASPADA V V V
8 TRI HANDOYO SUBUR, A.Md V V V
9 SUPARJI V V V
10 SUWARTO V V V
11 AGUS WAHYONO V V V
BIDANG I
12 AGNES SRI SUKARTININGSIH,SH V V V
13 NUGROHOJATI, ST, MS V V V
14 BAYU SAHID NUGROHO,SP V V V
15 DEVI ISMAYAWATI, SE, MM V V V
16 DWI HERY SUPRIATMO, A.Md. V V V
17 WAHYU DWI NUGROHO, ST. V V V
18 KUNTI INDIRA MURTI, S STP. V V V
19 BAYU SETIAWAN, SE. V V V
BIDANG II
20 ARI WAHYU PRABOWO, S, STP, M.SI V V V
21 KURNIA YUNIWATI, S.Sos V V V
22 BUDI INNDRATNO, ST. V V V
23 ARIEF ROHMANSYAH, ST. V V V
24 NANANG DWI SADONO, SH. V V V
25 FITHOR MUHLISON PRIBADI, ST. V V V
BIDANG III
26 Drs. KHUSNUL HADI, MM V V V
27 NUNUNG SUSILOWATI, S.Sos V V V
28 SRI SUPAMI, SE V V V
LKjIP BP3D Tahun 2017 11
29 ARITA ERVITARINI, SE V V V
30 KUN FARIDA, S.Si V V V
BIDANG IV
31 GUNAWAN ANDRIYANTA, SPt, M.Si. V V V
32 WIJAYANTI, SS. V V V
33 WIDIANA UTAMI PUTRI, ST. V V V
34 HARI, BA. V V V
35 ILYAS RONI HARTOTO, S.Ant V V V
JUMLAH 22 13 1 3 2 21
8 1 1 1 1 1 5 11 7 5 1 1
LKjIP BP3D Tahun 2017 12
b. Kondisi Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana penunjang kegiatan kedinasan yang menjadi
tanggungjawab BP3D Kabupaten Boyolali sampai akhir bulan
Desember 2017 meliputi:
Tabel : 1.2
Sarana dan Prasarana BP3D Kabupaten Boyolali Tahun 2017
No Uraian Sarpras Jumlah Satuan
Sarana
1. Kendaraan roda 4 6 unit
2. Kendaraan roda 2 13 unit
3. Meja kerja 50 buah
4. Meja rapat 25 buah
5. Kursi kerja 45 buah
6. Kursi rapat 200 buah
7. Meja/kursi tamu 7 Set
8. Almari kayu 10 buah
9. Almari besi 5 buah
10. Etalase/almari kaca 3 buah
11. Filing kabinet 30 buah
12. Rak buku 10 buah
13. Komputer/PC 29 unit
14. Printer 29 unit
15. Laptop 20 unit
16. Notbook 5 unit
17. Meja komputer 10 buah
18. LCD 8 unit
19. Mesin ketik manual 2 unit
20. Brankas 2 unit
21. Sound system 2 set
22. Kamera 5 unit
23. Telepon 3 set
24. Jaringan enternet (speedy) 1 set
25. Televisi 3 unit
26. AC Split 28 unit
Prasarana
1. Gedung kantor (1.200 m2) 1 unit
2. Garasi kendaraan roda 2 2 unit
3. Garasi kendaraan roda 4 1 unit
4. Taman kantor 1 set
LKjIP BP3D Tahun 2017 13
1.3 Isu Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Isu Strategis dan permasaalahan utama yang dihadapi BP3D Kabupaten Boyolali
pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel : 1.3
Identifikasi Isu Strategis dan permasalahan terkait Tupoksi BP3D
No. Tupoksi (Bidang);Program Isu Strategis/Permasalahan
1 Bidang 1 (Penyusunan
Perencanaan Program
Monitoring dan Evaluasi)
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Isu peningkatan profesionalitas dan
akuntabilitas aparatur penyelenggara
negara.
Permasalahan :Kurangnya sinergitas
dan integrasi sistem perencanaan dan
penganggaran
2 Bidang 2 (Perekonomian
dan Infrastruktur Wilayah)
Program perencanaan
pembangunan ekonomi
Isu peningkatan implementasi
regulasi, standar pelayanan dan
pemanfaatan hasil kajian.
Permasalahan : Masih rendahnya
pemanfaatan dokumen kajian sebagai
pedoman penyusunan regulasi dan
pelaksanaan kegiatan teknis.
3 Bidang 3 (Pemerintahan
dan Sosial Budaya)
Program perencanaan
pembangunan sosial
budaya
Isu penurunan angka kemiskinan
yang terukur.
Permasalahan : Belum adanya data
tunggal (single data) dalam
pengentasan kemiskinan.
4 Bidang 2 (Perekonomian
dan Insfrastruktur Wilayah)
Program perencanaan
pembangunan prasaranaa
wilayah dan sumber daya
alam
Isu pelestarian lingkungan hidup
dengan adanya perencanaan
pembangunan berkelanjutan.
Permasalahan : Kurang maksimalnya
kuantitas dan kualitas insfrastruktur
dasar, penunjang, sosial dan Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
5 Bidang 2 (Perekonomian
dan Insfrastruktur wilayah)
Program perencanaan
wilayah strategis dan cepat
tumbuh
Isu strategi peningkatan insfrastruktur
penunjang dan sosial.
Perasalahan : Masih rendahnya
kuantitas dan kualitas infrastruktur
dasar, penunjang, sosial dan ruang
terbuka hujau.
Kurang optimalnya daya dukung
insfrastruktur terhadap
pengembangan potensi lokal.
LKjIP BP3D Tahun 2017 14
6 Bidang 3 (Pemerintahan
dan Sosial Budaya)
Program perencanaan
pembangunan bidang
pemerintahan
Isu peningkatan kepastian penegakan
hukum dan penghormatan HAM.
Permasalahan :Belum optimalnya
penanganan gangguan ketertiban
umum, HAM, dan penyakit
masyarakat.
7 Bidang 3 (Pemerintahan
dan Sosial budaya)
Program pengembangan
kota-kota menengah dan
besar
Isu strategis Peningkatan
insfrastruktur penunjang dan sosial.
Permasalahan : Belum optimalnya
penanganan kerawanan sosial
8 Bidang 2 (Perekonomian
dan Infrastruktur Wilayah)
Program kerja sama
pembangunan daerah
Isu kerjasama antar daerah (KAD)
dan dunia prifat bersifat strategis./
Belum optimalnya pengembangan
koperasi dan UMKM.
9 Sekretariat
Program peningkatan
kapasitas kelembagaan
perencanaan pembangunan
daerah
Isu peningkatan profesionalitas dan
akuntabilitas aparatur penyelengara
negara./
Belum terpenuhinya rasio kecakupan
kualitas dan kuantitas SDM aparatur
dengan kompetensi khusus sesuai
fungsi yang dibutuhkan.
LKjIP BP3D Tahun 2017 15
LKjIP BP3D Tahun 2017 15
2.1 Rencana Strategis
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Boyolali
(BP3D) merupakan salah satu Organesasi Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali
yang diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dalam
bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah. Dalam
kedudukannya BP3D Kabupaten Boyolali harus dapat memainkan peran sebagai
badan daerah yang mendukung pencapaian visi Kepala Daerah Kabupaten
Boyolali, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BP3D Kabupaten
Boyolali harus difokuskan pada pencapaian tujuan dan cita-cita pembangunan
yang berbasis perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah dengan
mendasarkan diri pada hasil penelitian/ kajian lapangan yang sistematik dan
komprehensif.
Merujuk pada visi dan misi ,Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021, BP3D harus mampu menjabarkan
dan melaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsinya secara keseluruhan. Visi
yang merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
1. Visi:
Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera".
2. Misi :
a. Misi 1 : Boyolali, Melanjutkan semangat Pro Investasi.
b. Misi 2 : Boyolali membangun untuk perubahan.
c. Misi 3 : Boyolali bersih, berintegritas, sejahtera.
d. Misi 4 : Boyolali sehat, produktif, berdaya saing.
e. Misi 5 : Boyolali lumbung padi dan pangan nasional.
f. Misi 6 : Boyolali kota susu, produsen daging dan hasil ternak/perikanan.
g. Misi 7 : Boyolali lebih maju dan berteknologi.
BAB 2
PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KINERJA
LKjIP BP3D Tahun 2017 16
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, rencana strategis
merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar
mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, dan
tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.
Rencana Strategis BP3D Kabupaten Boyolali Tahun 2016-2021 adalah
dokumen perencanaan tentang program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh
BP3D Kabupaten Boyolali tahun 2016 sampai dengan 2021, dengan berorientasi
kepada hasil yang ingin dicapai melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis.
Rencana Strategis BP3D yang mempunyai sasaran sebagai berikut;
1. Terwujudnya tatakelola pemerintahan yang bebas KKN dan akuntabel;
2. Terwujudnya pelayanan publik yang responsif dan akuntabel
Sasaran strategis tersebut memiliki 13 indikator program dengan target
kinerja setiap tahun, selama 5 tahun perencanaan. Semua sasaran strategis
dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah program.
Didalam setiap program terkumpul indikator kegiatan.
2.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelola.
Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk (1)
meningkatkan akuntabilitas , transparansi dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pembari amanah; (3) sebagai
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan
yang akan dicapai antara Pimpinan Instansi Pemerintah/ unit kerja yang menerima
amanah/ tanggungjawab/ kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/
tanggungjawab/ kinerja. Dengan demikian, Perjanjian Kinerja ini merupakan suatu
janji kinerja yang akan diwujudkan oleh kepala OPD (Kepala BP3D) kepada
atasan langsungnya (Bupati).
Dengan perjanjian kinerja ini, diharapkan para pimpinan OPD harus
mampu mewujudkan serta mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada
pimpinannya (Bupati) dan kepada masyarakat.
LKjIP BP3D Tahun 2017 17
Perjanjian Kinerja sebagai bagian tidak terpisahkan dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan upaya dalam
membangun manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel
dan berorientasi hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan
kesejahteraan rakyat.
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, maka disusun Perjanjian
Kinerja Perubahan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2017. Rencana Kinerja ini merupakan tolok ukur
keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas
kinerja pada akhir tahun anggaran 2017, secara terinci untuk Perjanjian Kinerja
BP3D Tahun 2017 sebagai berikut :
Tabel 2.1
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 UNIT KERJA BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DAERAH
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 5
1
Terwujudnya Tata kelola Pemerintahan yang bebas KKN dan akuntabel
Jumlah dokumen RKPD 2 dokumen
Jumlah dokumen evaluasi RPJMD 1 dokumen
Jumlah dokumen evaluasi RKPD 4 dokumen
Jumlah dokumen KUA PPAS
4 dokumen
Jumlah dokumen profil daerah
5 dokumen
Cakupanfasilitasipenyusunan dokumen DPA
100 %
Jimlah dokumen laporan perkembangan belanja langsung
12 dokumen
Cakupan ketersediaan dokumen/ rumusan kebijakan teknis/kajian teknis dibidang perencanaan pembangunan daerah
100%
Cakupan kerjasama pembangunan daerah yang diimplementasikan
100 %
2 Terwujudnya pelayanan publik yang responsif dan akuntabel
Cakupan hasil penelitian dan pengembangan inovasi daerah yang diimplementasikan
2 inovasi
LKjIP BP3D Tahun 2017 18
NO
PROGRAM
ANGGARAN(Rp) KET
1 2 3 4
1 Program pelayanan administrasi perkantoran
: 1.340.369.000
2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
: 215.000.000
3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
: 8.610.000
4 Program penelitian dan pengembangan daerah
: 232.130.000
5 Program pengembangan data /informasi : 218.811.000
6 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
: 35.000.000
7 Program kerja sama pembangunan
: 315.480.000
8 Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
: 62.650.000
9 Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
: 100.000.000
10 Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
: 157.900.000
11 Program perencanaan pembangunan daerah
: 1.678.395.000
12 Program perencanaan pembangunan ekonomi
: 450.884.000
13 Program perencanaan sosial dan budaya
: 497.280.000
14 Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
: 126.900.000
15 Program Perencanaan pembangunan bidang pemerintahan
: 70.000.000
Jumlah Total Anggaran : Rp 5.509.409.000,- Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2017 : Rp.4.961.825.910,- (90,06%)
Sumber : Dokumen Belanja langsung bulan Desember Tahun 2017.
Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan
tersebut BP3D Kabupaten Boyolali Tahun 2017 melaksanakan Program dan
Kegiatan dengan anggaran Rp. 5.509.409.000,- yang selengkapnya sebagaimana
dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan BP3D Kabupaten Boyolali Tahun 2017
(terlampir).
LKjIP BP3D Tahun 2017 19
LKjIP BP3D Tahun 2017 19
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik.
Capaiaan pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari
suatu penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator
kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan
dampak.
Hasil Pengukuran Kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan
pada sejauh mana program dan kegiatan pembangunan telah membawa manfaat bagi
masyarakat, pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja yang
ditetapkan secara mandiri.
Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup:
1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing
kelompok indikator kegiatan;
2. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing
indikator sasaran yang telah ditetapkan.
Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capaian suatu
indikator tidak semata-mata merupakan output dari suatu program atau sumber dana,
tetapi merupakan akumulasi, korelasi, dan sinergi antara berbagai program. Dengan
demikian, keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim sebagai hasil dari suatu sumber
dana atau oleh suatu pihak saja.
Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat
mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Indikator kinerja
kegiatan yang dipakai dalam pengukuran ini meliputi masukan (input), keluaran (output),
dan hasil (outcome) masing-masing sebagai berikut :
a. Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan
dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan keluaran (output),
misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya.
BAB 3
AKUNTABILITAS
KINERJA
LKjIP BP3D Tahun 2017 20
b. Keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan (input) yang digunakan.
c. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
(output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/
jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
3.1. CAPAIAN KINERJA SASARAN.
3.1.1. Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Tahun 2017.
Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran.BP3D
Kabupaten Boyolali melaksanakan 2 (dua) sasaran strategis sebagaimana
ditetapkan dalam RPJMD tahun 2016-2021.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan, digunakan skala pengukuran kinerja dan
predikatnya sebagai berikut :
a) Nilai kinerja sasaran lebih dari 100 % dikategorikan Sangat Baik.
b) Nilai kinerja sasaran antara 76 100 % dikategorikan Baik.
c) Nilai kinerja sasaran antara 56 75 % dikategorikan Cukup.
d) Nilai kinerja sasaran kurang dari 55 % dikategorikan Kurang.
Secara umum, Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah
(BP3D) Kabupaten Boyolali telah dapat melaksanakan tugas utama yang
menjadi tanggung jawab organisasi yaitu dari 2 sasaran yang ditetapkan dalam
Rencana Kerja (Renja) tahun 2017 sudah dapat dilaksanakan seluruhnya,
keberhasilan pencapaian sasaran ini, jika dihitung indikator keberhasilannya
mencapai 100 %.
Tabel 3.1.1.1
REALISASI SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017
NO Sasaran Indikator Sasaran Cara Penghitungan
Indikator Sasaran
Target
KinerjaSasaran
Reali
sasi
(%)
Tingkat
Capaia
n (%)
Predik
at
Satuan Th
2017
1. Terwujudnya
Tata Kelola
Pemerintahan
yang bebas
KKN
danAkuntabel
1 Dokumen
perencanaan
(RKPD,
RPJMD,
Renstra PD dan
Renja PD)
Non Kumulatif
(Jumlah dokumen
RKPD, RPJMD,
Renstra PD danRenja
PD)
dokumen 3 3 100 Baik
LKjIP BP3D Tahun 2017 21
2 Dokumen
Evaluasi
(Evaluasi
RKPD dan
RPJMD)
Non komulatif
(Jumlah Evaluasi
RKPD dan RPJMD)
dokumen 5 5 100 Baik
Jumlah
dokumen
evaluasi
RPJMD
Non Komulatif
(Jumlah dokumen
evaluasi RPJMD)
dokumen 1 1 100
Jumlah
dokumen
evaluasi RKPD
Non Komulatif
(Jumlah dokumen
evaluasi RKPD)
dokumen 4 4 100
3 Jumlah
dokumen KUA
PPAS
Non Kumulatif
(Jumlah dokumen
KUA PPAS)
dokumen 4 4 100 Baik
4 Jumlah
dokumen Profil
Daerah
Non Komulatif
(Jumlah dokumen
Profil Daerah)
dokumen 4 4 100 Baik
5 Cakupan
fasilitasi
penyusunan
dokumen DPA
Non Komulatif
(perangkat daerah
yang difasilitasi
penyusunan DPA)
dokumen 100 100 100 Baik
6 Ketersediaan
dokumen
kajian kawasan
industri
Jumlah dokumen
kajian kawasan
industri
dokumen 1 1 100 Baik
Ketersediaan
dokumen
statistik daerah
Jumlah dokumen
statistik daerah
dokumen 1 1 100
Proposal/usulan
kegiatan ke
Pemerintah
rovinsi dan
Pusat
Jumlah
proposal/usulan
kegiatan yang
diajukan ke
Pemerintah Provinsi
dan Pusat
dokumen 5 5 100
Rumusan
kebijakan
teknis di bidang
air minum dan
sanitasi
Jumlah rumusan
kebijakan teknis
bidang air minum dan
sanitasi
dokumen 1 1 100
Ketersediaan
dokumen
rencana tata
ruang
Jumlah dokumen
rencana tata ruang
dokumen 3 3 100
Ketersediaan
dokumen
rumusan
kebijakan/kajia
nteknis
perencanaan
pembangunan
bidang
ekonomi
Jumlah dokumen
rumusan
kebijakan/kajian
teknis perencanaan
pembangunan
ekonomi
dokumen 3 3 100
Ketersediaan
dokumen
kebijakan/
kajian teknis
perencanaan
pembangunan
bidang social
budaya
Jumlahdokumenkebij
akan/
kajianteknisperencana
anpembangunanbidan
gsosialbudaya
dokumen 7 7 100
LKjIP BP3D Tahun 2017 22
Ketersediaan
dokumen
kebijakan/
kajian teknis
perencanaan
pembangunan
bidang
lingkungan
hidup
Jumlah dokumen
kebijakan/ kajian
teknis perencanaan
pembangunan bidang
lingkungan hidup
dokumen 1 1 100
Ketersediaan
dokumen
kebijakan/
kajian teknis
perencanaan
pembangunan
bidang
pemerintahan
Jumlah dokumen
kebijakan/ kajian
teknis perencanaan
pembangunan bidang
pemerintahan
dokumen 5 5 100
7 Cakupan
kerjasama
pembangunan
daerah yang
diimplementasi
kan
Non Komulatif
(Jumlahkerjasama
pembangunan daerah
yang
diimplementasikan)
% 100 100 100 Baik
2 Terwujudnya
pelayanan
publik yang
responsive
dan akuntabel
Cakupan hasil
penelitian
daninovasi
daerah yang
diimplementasi
kan
Komulatif (Jumlah
hasil penelitian dan
inovasi daerah yang
diimplementasikandi
bagi hasil penelitian
dan inovasi daerah
dikali 100)
inovasi 2 2 100 Baik
Non Komulatif
(Jumlah dokumen
kajian bidang
Penelitian dan
Pengembangan)
dokumen 1 0 0 Kuran
g
Indikator Kinerja Utama (IKU) BP3D adalah ukuran keberhasilan dari tujuan dan
sasaran strategis organisasi yang memiliki nilai paling strategis dibandingkan
indikator lainnya. Berikut adalah realiasai IKU 2017.
Tabel 3.1.1.2
REALISASI IKU TAHUN 2017
NO Sasaran Indikator
Sasaran
Cara
Penghitungan
Indikator
Sasaran
Target Kinerja
Sasaran
Realisa
si (%)
Tingkat
Capaian
(%)
Predik
at
Satuan Th.
2017
1. Terwujudnya
Tata Kelola
Pemerintahan
yang bebas
KKN dan
Akuntabel
Jumlah Dokumen
RKPD
Non Kumulatif
(Jumlahdokumen
RKPD)
dokumen 2 2 100 Baik
Jumlah dokumen
evaluasi RPJMD
Non Kumulatif
(Jumlahdokum
enevaluasi
RPJMD, RKPD,
dokumenlaporan
belanja langsung
)
dokumen 17 17 100 Baik
Jumlah dokumen
evaluasi RKPD
LKjIP BP3D Tahun 2017 23
Jumlah dokumen
laporan
perkembanganbel
anja langsung
Jumlah dokumen
KUA PPAS
Non Kumulatif
(Jumlah
dokumen KUA
PPAS)
dokumen 4 4 100 Baik
Jumlah dokumen
Profil Daerah
Non Komulatif
(Jumlah
dokumen Profil
Daerah)
dokumen 4 4 100 Baik
Cakupan fasilitas
penyusunan
dokumen DPA
Non Komulatif
(perangkat
daerah yang
difasilitasi
penyusunan
DPA)
dokumen 100 100 100 Baik
Cakupan
ketersediaan
dokumen/
rumusan
kebijakan
teknis/kajian
teknis di bidang
perencanaan
pembangunan
daerah
Non Komulatif
(Jumlah
dokumen/
rumusan
kebijakan
teknis/kajian
teknis di bidang
perencanaan
pembangunan
daerah)
% 100 100 100 Baik
Cakupan
kerjasama
pembangunan
daerah yang
diimplementasi-
kan
Non Komulatif
(Jumlah
kerjasama
pembangunan
daerah yang
diimplementasik
an)
% 100 100 100 Baik
2 Terwujudnya
pelayanan
publik yang
responsive
dan akuntabel
Cakupan hasil
penelitian dan
inovasi daerah
yang
diimplementas
kan
Komulatif
(Jumlah hasil
penelitian dan
inovasi daerah
yang
diimplementasik
an dibagi hasil
penelitian dan
inovasi daerah
dikali 100)
inovasi 2 2 100 Baik
Non Komulatif
(Jumlah
dokumen kajian
bidang Penelitian
dan
Pengembangan)
dokumen 1 0 0 Kuran
g
3.1.2. Realisasi Kinerja Sasaran Tahun 2016 dan 2017
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 merupakan bagian kinerja strategis BP3D
sebagaimana yang tercantum pada renstra periode tahun 2016-2021. Pencapaian
kinerja tahun pertama renstra (tahun 2017) dibandingkan capaian kinerja tahun awal
renstra (tahun 2016) adalah sebagai berikut :
LKjIP BP3D Tahun 2017 24
Tabel 3.1.2
PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017
NO Sasaran IndikatorSasaran Satuan
Realisasi
Tahun
2016
Target
Tahun
2017
Realisasi
Tahun
2017
(%)
Tingkat
Capaia
n (%)
Predikat
1. Terwujudnya
Tata Kelola
Pemerintahan
yang bebas
KKN dan
Akuntabel
1 Dokumen perencanaan
(RKPD, RPJMD,
Renstra PD dan Renja
PD)
dokumen 4 3 3 100 Baik
2 Dokumen Evaluasi
(Evaluasi RKPD dan
RPJMD)
dokumen 5 5 5 100 Baik
Jumlah dokumen
evaluasi RPJMD
dokumen 1 1 1 100
Jumlah dokumen
evaluasi RKPD
dokumen 4 4 4 100
3 Jumlah dokumen
KUA PPAS
dokumen 4 4 4 100 Baik
4 Jumlah dokumen
Profil Daerah
dokumen 4 4 4 100 Baik
5 Cakupan fasilitasi
penyusunan dokumen
DPA
dokumen 100 100 100 100 Baik
6 Cakupan ketersediaan
dokumen/ rumusan
kebijakan teknis/kajian
teknis di bidang
perencanaan
pembangunan daerah
% 100 100 100 100 Baik
Ketersediaan dokumen
kajian kawasan
industri
dokumen 1 1 1 100
Ketersediaan dokumen
statistic daerah
dokumen 7 1 1 100
Proposal/usulan
kegiatan ke
Pemerintah Provinsi
dan Pusat
dokumen 15 5 5 100
Rumusan kebijakan
teknis di bidang air
minum dan sanitasi
dokumen 1 1 1 100
Ketersediaan dokumen
rencana tata ruang
dokumen 7 3 3 100
Ketersediaan dokumen
rumusan
kebijakan/kajian teknis
perencanaan
pembangunan bidang
ekonomi
dokumen 5 3 3 100
Ketersediaan dokumen
kebijakan/kajian teknis
perencanaan
pembangunan bidang
social budaya
dokumen 5 7 7 100
Ketersediaan dokumen
kebijakan/kajian teknis
perencanaan
pembangunan bidang
lingkungan hidup
dokumen 1 1 1 100
LKjIP BP3D Tahun 2017 25
Ketersediaan dokumen
kebijakan/kajian teknis
perencanaan
pembangunan bidang
pemerintahan
dokumen 5 5 5 100
7 Cakupan kerjasama
pembangunan daerah
yang
diimplementasikan
% 100 100 100 100 Baik
2 Terwujudnyap
elayananpublik
yang
responsifdanak
untabel
Cakupan hasil
penelitian dan inovasi
daerah yang
diimplementasikan
inovasi 4 2 2 100 Baik
dokumen 1 0 0 Kurang
Sasaran 1. : Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dan akuntabel
1) Indikator kinerja/outcome : Dokumen perencanaan (RKPD, RPJMD,
Renstra PD dan Renja PD)
a. Keberhasilan capaian indikator kegiatan ini adalah diawali dengan :
- Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan Musrenbang Tahun 2017 untuk
Penyusunan RKPD Tahun 2018, pelaksanaan Pra Musrenbang,
dilanjutkan dengan menghimpun program dan kegiatan yang diusulkan
oleh OPD yang dapat diakses dalam pelaksanaan musrenbang
desa/kelurahan dan musrenbang Kecamatan.
- Membuat surat keputusan penyusun Rencana Kerja (Renja 2018) yang
pelaksanaan kegiatannya di triwulan empat.
- Mengumpulkan data mulai dari usulan RKPD 2018, data KUA PPAS
2018, data RKA 2018.
- Menyelenggarakan rapat teknis penyusunan Renja 2018 dengan tim
penyusun Renja. Yang pelaksanaannya di triwulan 4.
- Melakukan monitoring pelaksanaan Musrenbangcam.
- Menyelenggarakan Menyelenggaraan forum Gabungan PD dilanjutkan
Musrenbangkab dalam rangka sinkronisasi usulan program kegiatan
hasil Musrenbangcam dengan PD Kabupaten guna penyusunan RKPD
tahun 2018 dalam bentuk peraturan Bupati.
- Menyelenggarakan rapat koordinasi guna penyusunan Perubahan
RKPD 2017, dilanjutkan dengan pencermatan usulan, olah data dan
perumusan rancangan Perubahan RKPD 2017, dan mempersiakan
rancangan akhir sebagai bahan perbup.
LKjIP BP3D Tahun 2017 26
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target adalah
keterbatasan SDM, sarpras OPD terkait, penyesuaian urusan/program
dengan RPJMD dan UU 23 tahun 2014.
Alternatif solusi yang dilakukan adalah peningkatan SDM unsur perencana,
pemenuhan sarpras perkantoran OPD terkait dan pengembangan aplikasi
sistem perencanaan.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Membuat surat edaran ke PD se Kab. Boyolali untuk menyampaikan
usulan program dan kegiatannya tahun 2017 dan perubahan 2017
beserta plafon anggarannya.
- Membuat surat keputusan penyusun Renja 2018.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan
anggaran dengan efisiensi sebesar 21,04% untuk dari anggaran sebesar
Rp. 609.625.000,- digunakan sebesar Rp. 481.337.025,-.
- Kegiatan penyusunan renstra renja SKPD, penggunaan anggaran
dengan efisiensi sebesar 100% untuk dari anggaran sebesar Rp.
2.325.000,- digunakan sebesar Rp. 2.325.000,-.
c. Analisis program/kegiatan :
Dilaksanakan dengan program Perencanaan Pembangunan Daerah,
dengan kegiatan Penyusunan rancanga RKPD. Serta kegiatan penyusunan
dengan bentuk kegiatan yang dilakukan adalah membuat surat edaran ke
OPD untuk menyampaikan usulan program dan kegiatan beserta plafon
anggaran, monitoring musernbang, menyelenggarakan forum gabungan
yang dilanjutkan musrenbangkab, menyelenggarakan rakor guna
penyusunan Perubahan RKPD 2017, dilanjutkan dengan pencermatan
usulan, olah data dan perumusan rancangan Perubahan RKPD 2017, dan
mempersiakan rancangan akhir sebagai bahan perbup.
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)
1
Perencanaan
pembangunan
daerah
Penyusunan rancagan
RKPD
609.625.000,- 481.337.025,-
Penyusunan renstra
dan renja SKPD
2.325.000,- 2.325.000,-
LKjIP BP3D Tahun 2017 27
2) Indikator Kinerja/outcome : Dokumen Evaluasi (Evaluasi RKPD dan RPJMD)
a. Keberhasilan capaian indikatorkegiatan ini adalah sebagai berikut :
- Untuk menyusun laporan evaluasi RPJMD, adalah mengevaluasi
pelaksanaan tahun n-1 menggunakan aplikasi evaluasi RPJMD. Hasil :
1 (satu) dokumen evaluasi RPJMD.
- Untuk menyusun laporan evaluasi RKPD adalah dilaksanakan 4
(empat) kali dalam satu tahun pada triwulan 1, triwulan 2, triwulan 3
dan triwulan 4, mengunakan aplikasi evaluasi RKPD. Hasil : 4 (empat)
dokumen evaluasi RKPD.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target adalah
secara umum tidak ada, hanya kadang OPD untuk laporan agak
terlambat karena faktor teknis.
Alternatif solusi yang dilakukan adalah untuk mengantisipasi
keterlambatan laporan di BP3D mempersiapkan tempat dan sarana
internet untuk mengentry laporan.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan
- Untuk laporan hasil Evaluasi RPJMD , hasil Evaluasi RKPD triwulan 1,
triwulan 2, triwulan 3 dan triwulan 4 , BP3D menggunakan aplikasi E-
laporan.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar
berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi
penggunaan anggaran, dengan efisiensi sebesar 12,3% untuk dari
anggaran sebesar Rp.251.860.000,- digunakan sebesar
Rp.220.884.640,-.
c. Analisis program/kegiatan :
Dilaksanakan dengan program Perencanaan Pembangunan Daerah,
dengan kegiatan Monitoring evaluasi dan pelaporan BP3D. Dengan bentuk
kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan monitoring evaluasi
kegiatan pembangunan tahun n dan tahun n-1
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)
1 Perencanaan pembangunan daerah
Monitoring evaluasi dan pelaporan BP3D.
251.860.000,- 220.884.640,-
LKjIP BP3D Tahun 2017 28
3) Jumlah dokumen KUA PPAS
a. Keberhasilan capaian indikator kegiatan ini adalah :
- Dilakukan dengan koordinasi bersama seluruh OPD dan TAPD Kabupaten
Boyolali berdasarkan RKPD yang telah disusun sebagai dasar
penyusunan anggaran dengan berpedoman pada dokumen RPJMD serta
memperhatikan dokumen perencanaan baik dari Pusat maupun Provinsi
Jawa Tengah.
- Dokumen awal KUA PPAS menjadi bahan pembahasan TAPD dengan
Banggar DPRD dilanjutnya pembahasan dengan OPD bersama Komisi
DPRD yang membidangi. Hasil pembahasan tersebut selanjutnya menjadi
bahan pembahasan antara TAPD dengan Banggar sampai menjadi
kesepakatan untuk difinalisasikan menjadi RKA OPD yang harus disusun
dan diverifikasi oleh Tim Verifikasi TAPD.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya adalah 25,54% dengan
menggunakan anggaran Rp.102.515.000,- dan digunakan sebesar
Rp.76.334.150,-
c. Analisis program/kegiatan.
Untuk mencapai target diatas dilaksanakan dengan program perencanaan
pembangunan daerah, dengan faktor pendukung :
- Tim Penyusun KUA PPAS
- Dokumen RKPD Murni Tahun 2018 dan Perubahan Tahun 2017.
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)
1 Perencanaan pembangunan daerah
Koordinasi penyusunan KUA dan PPAS.
102.515.000,- 76.334.150,-
4) Jumlah dokumen profil daerah.
a. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini adalah menyusun Buku
Data Profil Kabupaten dan Data Profil sebaran Kecamatan, petunjuk
teknis yang digunakan mendasarkan pada Peraturan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 13 Tahun 2017 dimana pada lampiran mengatur tentang
pemanfaatan anggaran untuk kegiatan penyusunan profil ini sebesar 75
% dipergunakan untuk membayar Honorarium Tim, 25 % lainnya
dipergunakan untuk cetak dan penggandaan. Dalam pelaksanaannya
sedikit mengalami kendala yang disebabkan kebijakan yang berlaku di
LKjIP BP3D Tahun 2017 29
Kabupaten Boyolali yang menerapkan bahwa PNS terhitung sejak bulan
Juni 2017 tidak diperkenankan menerima honorarium kegiatan (kecuali
honorarium TAPD), sehingga untuk memenuhi target penyerapan
anggaran yang bersumber dari Bankeu Provinsi, BP3D mengajukan
permohonan untuk pencairan honorarium tersebut yang sebelumnya
dilakukan melalui koordinasi dengan Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Boyolali. Untuk Rencana Tahun
2018, akan disesuaikan dengan kebijakan daerah dan tetap melakukan
koordinasi dengan Bappeda Provinsi Jawa Tengah selaku pengelola
Dana Bankeu Provinsi untuk kegiatan Penyusunan Profil SIPD sehingga
apabila pada tahun 2018 tidak ada perubahan lampiran Pergub, maka
Kabupaten Boyolali melalui BP3D tidak dapat mencairkan anggaran
yang diposkan untuk Honorarium.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya adalah 18,52% dengan
menggunakan anggaran Rp.72.000.000,- dan digunakan sebesar
Rp.58.666.175,-
c. Analisis program/kegiatan.
Untuk mencapai target keempat indikator diatas dilaksanakan dengan
program Pengembangan data/informasi. Dengan faktor pendukung kerja
sama yang baik antar SKPD dan tim teknis penyusun dokumen.
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)
1 Perencanaan pembangunan daerah
Koordinasi penyusunan KUA dan PPAS.
102.515.000,- 76.334.150,-
5) Cakupan fasilitasi penyusunan dokumen DPA.
a. Keberhasilan Target kinerja indikator ini adalah dilaksanakan dalam
bentuk pelaksanaan verifikasi RKA sebagai bahan penyusunan DPA
OPD. Verifikasi RKA dilakukan untuk penyusunan APBD Perubahan
Tahun 2017 dan RKA APBD Tahun 2018 yang berasal dari seluruh OPD
sejumlah 49 OPD terdiri dari 19 Kecamatan (termasuk di dalamnya 6
Kelurahan), 30 OPD (termasuk di dalamnya Setda sebanyak 9 Bagian
dan secara khusus anggaran BL Kepala Daerah/Wakil).
LKjIP BP3D Tahun 2017 30
b. Efisiensi penggunaan sumber daya adalah 22,09 % dengan
menggunakan anggaran Rp.27.110.000,- dan digunakan sebesar
Rp.21.120.200,-
c. Analisis program/kegiatan.
Untuk mencapai target indikator diatas dilaksanakan program
perencanaan pembangunan daerah. Dengan Faktor Pendukung :
- Adanya Tim personil perencanaan dan pelaporan (Kasubbag Renlap)
OPD dan Kecamatan.
- Adanya Tim personil verifikasi yang berasal dari Inspektorat, BKD,
Bagian Pembangunan Setda dan BP3D
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.)
1 Perencanaan pembangunan daerah
Koordinasi penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD
27.110.000,- 21.120.200,-
6) Cakupan ketersediaan dukumen/rumusan kebijakan teknis/kajian teknis
dibidang perencanaan pembangunan daerah. Capaian indikator tersebut
dilaksanakan dengan 9 (sembilan) indikator.
a. Keberhasilan capaian indikator kegiatan ini adalah :
Penyusunan dokumen gabungan dari beberapa kegitan (9 kegiatan) yang
ada di BP3D, sesuai yang tertera di DPA BP3D Tahun Anggaran 2017 yang
menghasilkan dokumen kajian teknis yang dipublikasikan sebanyak 27
dokumen terdiri dari :
1. Indikator ketersediaan dokumen kajian kawasan industri. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan kawasan peruntukan industri
Kecamatan Wonosegoro sebagai bahan masukan dalam merumuskan
kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten
Boyolali, yang dilakukan oleh pihak ketiga. Kegiatan ini dirasa perlu
dilakukan guna mengendalikan pemanfaatan ruang khususnya kegiatan
perindustrian Kecamatan Wonosegoro meskipun saat ini sudah terdapat
embrio kawasan peruntukan industri.
Efisiensi penggunaan sumber daya adalah 1,95 %, dengan
menggunakan anggaran Rp. 56.811.000,- dan digunakan sebesar
Rp.55.703.250,-
LKjIP BP3D Tahun 2017 31
Untuk mencapai target indikator 100% dilaksanakan dengan faktor
pendukug :
Ketersediaan dana, fasilitas dan peralatan guna mendukung
pelaksanaan kegiatan.
Adanya tim teknis yang menjadi rekan kerja dari pihak ketiga dalam
penyusunan studi ini.
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran
(Rp.) Realisasi
(Rp.)
1 Pengembangan data/informasi
Penyusunan dan pengumpulan data/ informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan
56.811.000,- 55.703.250,-
2. Indikator ketersediaan dokumen statistik daerah.
Keberhasilan capaian indikator tersebut diatas adalah penyusunan
buku Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Boyolali,
dengan membentuk tim Penyusun yang terdiri dari SKPD terkait,
kemudian mengumpulkan data (kesehatan, pendidikan,
kependudukan, kemampuan daya beli masyarakat dan data
pendukung lainnya), dari SKPD terkait, disusun dan dihitung dengan
tim ahli dari BPS, setelah angka kabupaten jadi direkonsiliasi tingkat
regional/ Provinsi pertama, kemudian rekonsiliasi tingkat nasional/
pusat. Setelah itu pemberitahuan kembali tingkat regional. Penetapan
angka IPM tingkat Kabupaten. Manfaat IPM bagi Pemerintah dan
Publik adalah, setelah mengetahui Indeks Pembangunan Manusia di
Kabupaten Boyolali, sebagai alat bantu untuk mendeteksi kelemahan-
kelemahan dari faktor-faktor pendukungnya, sehingga masih pertu
ditingkatkan penanganannya, dengan pendekatan kesisteman yang
dilaksanakan secara konprehensif, terpadu, terarah dan
berkesinambungan terkait dengan rencana pembangunan daerah.
Keterlibatan dari berbagai pihak mulai pemerintah pusat sampai
daerah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi,
dan masyarakat itu sendiri diharapkan lebih koordinatif, sehingga
sinkronisasi program pemerintah pusat dan daerah dalam rencana
pembangunan dapat terwujud.
LKjIP BP3D Tahun 2017 32
Efisiensi penggunaan sumber daya adalah 52,23 % dengan
menggunakan anggaran Rp.35.000.000,- dan digunakan sebesar
Rp.16.730.000,-
Untuk mencapai target 100% dengan menggunakan faktor Faktor
Pendukung :
Kerjasama yang baik antar SKPD pengampu datanya dengan BPS
Kabupaten Boyolali dan BPS Provinsi Jawa Tengah dalam
penyediaan data berdasarkan survey lapangan yang dilaksanakan
BPS.
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran
(Rp.) Realisasi
(Rp.)
1 Pengembangan data/informasi/statistik daerah
Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah (IPM)
35.000.000,- 16.720.400,-
3. Indikator proposal rumusan kebijakan/kajian perencanaan pembangunan
yang terkoordinasikannya antara pemerintah kabupaten dengan
pemerintah provinsi dan pusat.
Keberhasilan capaian indikator ini adalah dengan mengoptimalkan
sinkronisasi dan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan
kabupaten dalam rangka pelaksanaan koordinasi infrastruktur terpadu
yang mendukung pengentasan kemiskinan ekonomi sosial dan
lingkungan.
Hasil yang didapat berupa dokumen proposal sebanyak 10 proposal
usulan kegiatan pengembangan infrastruktur wilayah baik provinsi
maupun pusat.
Efisiensi penggunaan sumber daya adalah 2,99 %, dengan
menggunakan anggaran Rp. 62.650.000,- dan digunakan sebesar
Rp.60.779.590,-
Untuk mencapai target 100% adanya faktor Pendukung :
Ketersediaan dana, fasilitas dan peralatan guna mendukung
pelaksanaan kegiatan.
LKjIP BP3D Tahun 2017 33
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran
(Rp.) Realisasi
(Rp.)
1 Perencanaan Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh.
62.650.000,- 60.779.590,-
4. Indikator rumusan kebijakan teknis perencanaan air minum, drainase
dan sanitasi perkotaan
Keberhasilan capaian indikator ini adalah koordinasi dan fasilitasi
dengan OPD terkait dan desa lokasi dalam pelaksanaan program
Pamsimas III Tahun 2017.
Sedangkan tujuan dari Program Pamsimas adalah untuk
meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi layak dan
berkelanjutan serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Cara mencapainya adalah dengan cara membentuk Tim Koordinasi
Program Pamsimas atau Panitia Kemitraan (PAKEM) yang
melibatkan BP3D, DPU PR, Dinkes, Dipermasdes, Disdikpora,
PDAM , LSM ( YPAM), Ketua Asosiasi SPAM Boyolali serta dalam
bentuk Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
(Pokja AMPL) yang melibatkan BP3D dan OPD terkait (DPU PR,
Dinkes, Dipermasdes, DLH, Dikbud, PUDAM, dll)
Keluaran dari kegiatan ini adalah ; Terselenggaranya koordinasi
kegiatan Pamsimas selama 12 (dua belas bulan) atau satu tahun
Efisiensi penggunaan sumber daya adalah 22,09 % dengan
menggunakan anggaran Rp.27.110.000,- dan digunakan sebesar
Rp.21.120.200,-
Analisis program/kegiatan.
Untuk mencapai target indikator diatas dilaksanakan program
perencanaan pembangunan daerah. Dengan Faktor Pendukung :
Tercapainya desa sasaran program Pamsimas Tahun 2017
sebagaimana ditetapkan SK Bupati Boyolali Nomor : 050/ 1393
Tahun 2016 tanggal 8 Desember 2016, adalah sebanyak 17
(tujuh belas) desa yaitu :
- Pamsimas APBD sebanyak 5 (lima) desa;
LKjIP BP3D Tahun 2017 34
- Hibah Air Minum Perdesaan (HAMP) / APBD sebanyak 4
(empat) desa; dan
- Pamsimas APBN sebanyak 8 (delapan) desa, dalam
prosesnya yaitu desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro
tidak direalisasi dalam sasaran desa Pamsimas APBN
karena tidak masuk dalam peta CAT (Cekungan Air Tanah),
sehingga Pamsimas APBN mejadi 7 (tujuh) desa.
- Hibah Air Limbah Setempat TA 2017 sebanyak 4 Desa.
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran
(Rp.) Realisasi
(Rp.)
1 Perencanaan Pengembangan kota-kota menengah dan besar.
Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan.
100.000.000,- 93.791.550,-
5. Indikator ketersediaan dokumen rencana tata ruang, (3 dokumen).
a. Keberhasilan kegiatan penyusunan kebijakan rencana tata ruang 1
(satu) dokumen adalah bekerja sama dengan pihak ketiga. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengidentifikasi kawasan perkotaan dan
kawasan perdesaan sebagai bahan masukan dalam merumuskan
kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten
Boyolali, yang dilakukan oleh pihak ketiga. Pada tahun 2017 ini,
kegiatan Penyusunan Peraturan Bupati Kawasan Perkotaan dan
Pedesaan Perbup Jakstrada dan Perbup RTBL Tahun 2017.
Kegiatan ini sebagai bahan Naskah Akademik Penyusunan
Peraturan Bupati Kawasan Perkotaan dan Pedesaan Perbup
Jakstrada dan Perbup RTBL Tahun 2017 sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Keberhasilan kegiatan koordinasi penyusunan dokumen rencana
tata ruang adalah bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu
penyusunan revisi materi teknik peta dan NA revisi RTRW
Kabupaten Boyolali tahun 2011-2031 2 (dua) dokumen.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya untuk kegiatan ini adalah
sebesar 2,36 % dari anggaran Rp.53.745.000,- dengan realisasi
Rp.52.474.250,-
LKjIP BP3D Tahun 2017 35
Efisiensi penggunaan sumber daya untuk kegiatan koordinasi
penyusunan dokumen rencana tata ruang adalah sebesar 1,14 %
dari anggaran Rp.428.175.000,- dengan realisasi Rp.423.288.750,-
c. Analisis program kegiatan diatas adalah :
Untuk mencapai target indikator diatas dilaksanakan program
perencanaan pembangunan daerah. Dengan Faktor Pendukung
- Ketersediaan dana, fasilitas dan peralatan guna mendukung
pelaksanaan kegiatan.
- Adanya tim perencanaan RTRW Kabupaten Boyolali Tahun
2011-2031 yang menjadi rekan kerja dari pihak ketiga dalam
penyusunan studi ini.
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran
(Rp.) Realisasi
(Rp.)
1
Perencanaan pembangunan daerah
Koordinasi penyusunan kebijakan rencana tata ruang
53.745.000,- 52.474.250,-
Koordinasi penyusunan dokumen rencana tata ruang
428.175.000,- 423.288.750,-
6. Indikator ketersediaan dokumen rumusan kebijakan/kajian teknis
perencanaan pembangunan bidang ekonomi. 3 (tiga) dokumen.
a. Keberhasilan capaian target kinerja indikator ini adalah menyusun
Dokumen Masterplan pembangunan ekonomi daerah Dan dokumen
strategi dan kebijakan pengembangan ekonomi kreatif Di Kabupaten
Boyolali, yang dilakukan oleh pihak ketiga. Kedua dokumen ini
disusun guna mendukung perumusan kebijakan perencanaan,
pemanfaatan dan pengembangan khususnya di bidang
perekonomian.
Dokumen perencanaan pembangunan ekonomi masyarakat,
dokumen tersebut berupa laporan laporan pelatihan penyusunan
PSETK, Dokumen Laporan Kinerja Komir Kab. Boyolali, dokumen
evaluasi dan pengembangan pengelolaan data dan informasi
kelembagaan pengelola irigasi dan tersedianya TPM.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya pada indikator diatas sebesar
3,72 % dari anggaran RP. 356.809.000,- digunakan sebesar RP.
342.738.804,-
LKjIP BP3D Tahun 2017 36
c. Untuk mencapai target indikator tersebut didukung dengan :
- Ketersediaan dana, fasilitas dan peralatan guna mendukung
pelaksanaan kegiatan.
- Adanya tim teknis yang menjadi rekan kerja dari pihak ketiga
dalam penyusunan studi ini.
Kegiatan Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi
masyarakat, dan kegiatan perencanaan pengembangan ekonomi
masyarakat telah berjalan sesusai dengan perencanaan dengan
progres fisik dengan capaian 100%
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran
(Rp.) Realisasi
(Rp.)
1
Perencanaan pembangunan ekonomi
Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah
109.275.000,- 105.835.000,-
Penyusunan perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat
247.534.000,- 236.903.804,-
7. Indikator ketersediaan dokumen kebijakan/kajian teknis perencanaan
pembangunan sosial budaya
a. Keberhasilan capaian indikator diatas adalah dengan
Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan, (1 dokumen)
membentuk Tim Koordinasi, Sekretariat Tim Koordinasi, Kelompok
Kerja Forum Pendidikan Untuk Semua Kabupaten Boyolali Tahun
2017 dengan melibatkan SKPD terkait dan stakholder yang
menangani Pendidikan Untuk Semua, sesuai SK Bupati Boyolali
Nomor 050/198 Tahun Anggaran 2017 Tanggal 22 Maret 2017.
Melaksanakan koordinasi data bidang pendidikan dalam rangka
evaluasi laporan triwulan PUS Kab. Boyolali Tahun 2017 dengan
SKPD terkait.
Koordinasi penyusunan Rencana Kerja Operasional (RKO) PUS
tahun 2017 dan perencanaan Tahun 2017.
Efisiensi penggunaan sumber untuk kegiatan ini adalah 11,71 % dari
anggaran Rp. 60.000.000,- digunakan sebesar Rp.52.975.000,-
Untuk mencapai target indikator diatas didukung dengan :
Tersedianya dana, fasilitas dan peralatan pendukung kegiatan.
LKjIP BP3D Tahun 2017 37
Koordinasi dengan Tim Koordinasi, Kelompok Kerja Forum PUS
Kab. Boyolali Tahun 2017.
b. Keberhasilan capaian indikator ketersediaan dokumen
kebijakan/kajian teknis perencanaan pembangunan sosial budaya,
(6 dokumen), adalah koordinasi perencanaan pembangunan bidang
sosial dan budaya dan peningkatan kinerja kelembagaan TKPKD
dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Cara pencapaiannya
adalah dengan membentuk Tim Koordinasi, Sekretariat Tim
Koordinasi, Kelompok Kerja dan Kelompok Program
Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Boyolali Tahun 2017
dengan melibatkan OPD terkait dan stakholder yang menangani
penanggulangan kemiskinan sesuai SK Bupati Boyolali Nomor
054/222 Tahun Anggaran 2017 Tanggal 30 Maret 2017.
Mengikuti rapat koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat
Prov. Jateng dan Tingkat Bakorwil II.
Koordinasi perencanaan bidang sosial budaya dengan
mengkoordinasikan OPD terkait dalam rangka penyusunan
perencanaan tahun 2017 di bidang pendidikan, kesehatan, gender,
tenaga kerja dll.
Koordinasi penyusunan Rencana Kerja Operasional (RKO)
penanggulangan kemiskinan tahun 2017.
Mengikuti rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan perdesaan
yang diselenggarakan Dinsos Prov. Jateng.
Melaksanakan rapat koordinasi TKPKD dengan melibatkan TKSK.
Menerima Tim Evaluasi pelaksanaan Program Penanggulangan
Kemiskinan dari Prov. Jateng.
Melanjutkan verifikasi dan validasi PBDT 2015
Bentuk kegiatan ini adalah koordinasi dengan OPD terkait dalam
rangka penanggulangan gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY) di Kab. Boyolali
Sedangkan tujuan dari Penanggulangan GAKY di Kab. Boyolali
adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan bagi
aparat Pemerintah daerah, dan konsumen tentang pentingnya
penanggulangan GAKY, dengan terlaksanya kegiatan pemantauan
peredaran garam beryodium di kalangan distributor, pasar dan
masyarakat
LKjIP BP3D Tahun 2017 38
Cara pencapaianya adalah dengan cara membentuk Tim Koordinasi,
Tim Pemantau Penanggulangan GAKY Kab. Boyolali yang
melibatkan BP3D, Dispermasdes, Dinas Kesehatan, Disdagperin,
Bagian Perekonomian Setda, Bagian Kesra Setda, bagian Hukum
Setda, Satpol PP, Polres & PKK yang kelembagaannya sesuai
dengan SK Bupati Boyolali Nomor 050/ 221 Tahun 2017 Tanggal 30
Maret 2017 tentang Pembentukan Tim Koordinasi dan Tim
Pemantau Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
Kab. Boyolali Tahun 2017.
Bentuk kegiatan ini adalah koordinasi dan fasilitasi dengan OPD
terkait dan Penyusunan Anggaran yang berbasis Gender diseluruh
OPD di Kab. Boyolali Cara mencapainya adalah dengan cara
membentuk Kelompok Kerja, Tim Teknis, dan Sekretariat
Pengarusutamaan Gender Kab. Boyolali yang melibatkan TAPD dan
seluruh OPD sesuai SK Bupati Boyolali Nomor 900/268 Tahun 2017
Tanggal 21 April 2017.
Mengikuti rapat koordinasI pelaksanaan PPRG (Perencanaan dan
Penganggaran Responsif Gender) Tingkat Bakorwil dan Tingkat
Provinsi Jawa Tengah.
Hasil :
- Terwujudnya koordinasi perencanaan pembangunan bidang
sosial budaya dan peningkatan kinerja kelembagaan TKPK
dalam rangka penanggulangan kemiskinan.
- Tersusunnya hasil verifikasi PBDT tahun 2017.
- Terlaksananya rapat koordinasi kegiatan penanggulangan
GAKY antara anggota Tim Koordinasi dan OPD terkait di Kab.
Boyolali
- Terlaksananya evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan GAKY
- Tersusunnya laporan Kegiatan Penanggulangan GAKY Kab.
Boyolali Tahun 2017 semester II
- Tersusunnya dokumen pelaporan bidang sosial budaya
(TKPKD), dokumen perencanaan bidang sosbud dan
peningkatan kinerja kelembagaan TKPK dalam rangka
penanggulangan kemiskinan dan pelaporan GAKY.
- Mengikuti sosialisasi Pengarusutaman Gender tentang
penyusunan perencanaan dan penganggaran responsif gender
(PPRG) di Distanbunhut Kab. Boyolali.
LKjIP BP3D Tahun 2017 39
- Menyusun surat edaran Bupati Boyolali tentang perencanaan
dan penganggaran responsif gender (PPRG) pada Pemerintah
Kab. Boyolali pada Tahun 2017.
- Terwujudnya koordinasi pengarusutamaan gender dengan
seluruh SKPD se Kab.Boyolali dan penguatan kelembagaan
Kelompok Kerja, Tim Teknis dan Sekretariat Pengarusutamaan
Gender Kab.Boyolali.
- Tersusunnya Anggaran yang responsif gender di semua OPD
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan RKA/
DPA OPD Tahun 2018.
Efisiensi penggunaan sumber daya untuk kegiatan ini sebesar 6,13
dari anggaran Rp. 437.280.000,- digunakan Rp. 410.456.582,-
Untuk melaksanakan target didukung dengan :
- Data PBDT tahun 2015 yang akan digunakan untuk intervensi
penanggulangan kemiskinan yang akurat sebagai upaya
pengurangan angka kemiskinan di Kab. Boyolali.
- Tersedianya dana, fasilitas dan peralatan pendukung kegiatan.
- Koordinasi dengan tim koordinasi dan tim pemantau
penanggulangan GAKY Kab. Boyolali Tahun 2017.
- Tersedianya dana, fasilitas dan peralatan pendukung kegiatan.
- Koordinasi dengan Kelompok Kerja, Tim Teknis dan Sekretariat
Pengarusutamaam Gender Kab.Boyolali.
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran
(Rp.) Realisasi
(Rp.)
1
Perencanaan pembangunan sosial budaya
Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan
60.000.000,- 52.975.000,-
Koordinasi perencanaan pembangunan sosial budaya
437.280.000,- 410.456.582,-
8. Indikator ketersediaan dokumen kebijakan/kajian teknis perencanaan
pembangunan lingkungan hidup.
a. Keberhasilan capaian target indikator adalah dengan kegiatan
penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup, 1 dokumen.
LKjIP BP3D Tahun 2017 40
Kegiatan ini bertujuan menyusun KLHS Revisi RTRW Kab. Boyolali
2011-2031 berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2016 tentang Tatacara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis. KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam
menuntun, mengarahkan, dan menjamin efek negatif terhadap
lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan dalam KRP tata ruang.
Pelaksanaan penyusunan KLHS dengan bekerjasama dengan pihak
ketiga dan Pokja Pengendalian Lingkungan yang dibentuk dengan
Keputusan Bupati.
Hasil : Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Revisi
Perda No. 9 Tahun 2011 tentang RTRW Kab. Boyolali 2011-2031.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 1,71 %. Dengan
menggunakan anggaran Rp. 126.900.000,- dan digunakan sebesar
Rp. 124.730.000,-
c. Untuk mencapai target indikator diatas didukung dengan :
Tenaga Konsultan dan Tim Teknis Penyusun KLHS Revisi RTRW
Kab. Boyolali 2011-2031.
Kegiatan Penyusunan Kebijakan pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup ruang telah berjalan sesusai dengan perencanaan
dengan progres fisik dengan capaian 100%.
Untuk melaksanakan indikator diatas dilaksanakan dengan :
Program Kegiatan Anggaran
(Rp.) Realisasi