jurnal skripsi

20

Click here to load reader

Upload: dekith

Post on 05-Jul-2015

780 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL SKRIPSI

JURNAL SKRIPSI

Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika Melalui Pembelajaran

Cooperative Learning Tipe Stad (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5

Jakarta

Di ajukan Oleh : Hotma Tiopan S (5215077543)

PROGRAM STUDI PEND. TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Page 2: JURNAL SKRIPSI

ABSTRAK

Wulandari, Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar-dasar Elektronika Melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta. Pembimbing :Yuliatri Sastrawijaya dan Muhammad Yusro.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketuntasan belajar dan terutama dalam hasil belajar pada pokok pembahasan kompetensi dasar menjelaskan sifat-sifat elektronik pasif dan aktif di SMKN 5 terutama kelas X AV2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian, partisipasif, dan kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada data-data dan informasi dari siswa, guru, dan setting sosial kelas secara heterogen melalui empat tahapan siklus penelitian tindakan kelas. Untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas XAV2 (udio Video 2) SMKN 5 Jakarta Timur pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan strategi Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dan terlihat pada siklus pertama sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar sehingga dilakukan tindakan dengan memberikan penjelasan mengenai strategi Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD. Dalam siklus kedua siswa sudah mulai memahami implementasi pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap guru mengajar dan siswa mulai terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada pendekatan peningkatan hasil belajar menerapkan dasar-dasar elektronika melalui pembelajaran cooperative learning tipe STAD. Dari hasil observasi, nilai rata-rata siswa meningkat dengan tingkat kelulusan 70% menjadi 91% pada siklus kedua, dan terakhir pada siklus ketiga menjadi 93%.

Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dapat disimpulkan bahwa pendekatan peningkatan hasil belajar menerapkan dasar-dasar elektronika melalui pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Oleh karena itu strategi pembelajaran penelitian ini dapat digunakan sebagai variasi strategi pembelajaran mata pelajaran menerapkan dasar-dasar elektronika yang menuntut kemampuan keterampilan, ke aktifan, dan kognitif siswa.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif STAD, Pembelajaran Menerapkan Dasar-dasar Elektronika.

I. PENDAHULUAN

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) kelompok teknologi industri sebagai suatu

lembaga formal yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menyelenggarakan sistem

Page 3: JURNAL SKRIPSI

pendidikan yang mengacu pada perkembangan teknologi di dunia industri. Salah satu

sekolah teknik kejuruan yang berkompeten dibidangnya adalah SMK Negeri 5 Jakarta

Timur.

Jurusan audio video di SMKN 5 Jakarta Timur menekankan pada kemampuan

siswanya dalam menguasai dasar-dasar elektronika dan tercantum dalam standar

kompetensi pada silabus sekolah. Menerapkan Dasar-dasar elektronika adalah salah satu

mata pelajaran dasar yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat menguasai teori

elektronika yang lebih tinggi.

Dalam pembelajaran menerapkan dasar-dasar elektronika siswa dituntut untuk lebih

paham tentang pelajaran ini, karena dasar-dasar elektronika merupakan langkah awal yang

harus diketahui sebelum mempelajari masalah yang berkenaan dengan alat-alat elektronika.

Salah satu materi dasar-dasar elektronika yang berwujud abstrak dan perlu penggambaran

yang jelas dan kongkret dalam proses pembelajaran adalah kompetensi dasar menjelaskan

sifat-sifat komponen elektronik pasif dan aktif. Komponen-komponen tersebut merupakan

inti dari pelajaran elektronika. Dengan demikian, dalam menerapkan dasar-dasar

elektronika siswa diharuskan menguasai sifat-sifat komponen elektronik pasif dan aktif.

Apabila siswa telah menguasi sifat-sifat komponen aktif dan pasif, maka akan memudahkan

siswa dalam mempelajari pelajaran elektronika yang lebih rumit lagi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketidak tuntasan dalam proses

pembelajarannya. antara lain; 1) dalam hal pengerjaan tugas, jika tidak ada konsekuensi

tugas harus dikumpul maka hanya sebagian kecil siswa saja yang mengerjakan tugas

tersebut, 2) Cara belajar siswa yang pasif, jarang minta penjelasan lebih lanjut kepada guru

bila ada materi pelajaran yang belum dimengerti/diketahui (belum paham), 3) Siswa tidak

Page 4: JURNAL SKRIPSI

termotivasi untuk memusatkan perhatian pada materi pelajaran saat pelajaran sedang

berlangsung di kelas, 4) Metode mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi.

II. Prosedur/Siklus

Prosedur atau siklus yang dilakukan dalam penelitian ini adalah prosedur Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin dengan menggunkan strategi pembelajaran kooperatif

dengan tipe STAD. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri dengan cara: 1) merencanakan, 2) melaksanakan, dan 3) merefleksikan tindakan

secara kolaboratif dan partisipasif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga

hasil belajar siswa dapat meningkat.1Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin terdiri dari empat

komponen, yaitu : perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating). Dan

refleksi (reflecting).2 Hubungan keempat kelompok itu dipandang sebagai satu siklus. Penelitian

ini menggunakan PTK dengan harapan guru Kompetensi kejuruan dapat memperbaiki kinerjanya

sebagai guru dan dapat menciptakan pembelajaran yang bermutu dan dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Program ini dilaksanakan dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran Menerapkan Dasar-

dasar Elektronika di tingkat SMK yang direncanakan dalam tiga kali pertemuan (tiga siklus) untuk

setiap indikator. Untuk lebih jelasnya dalam proses siklus kegiatan dengan desain PTK model Kurt

Lewin, adalah sebagai berikut:

1

2

Page 5: JURNAL SKRIPSI

Gambar 3.1. Siklus PTK Model Kurt Lewin

Dalam penelitian dilakukan perencanaan tindakan dengan langkah-langkah dan penjelasan

untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

III. HASIL

Strategi Cooperative Learning ( Pembelajaran kooperatif )

Dalam pembelajaran kooperatif terdiri empat pendekatan yang merupakan bagian dari

kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, salah satunya yaitu

STAD, JIGSAW, Investigasi Kelompok (Teams Games Tournaments atau TGT), dan

Pendekatan Struktural yang meliputi Think Pair Share (TPS) dan Number Head Together

(NHT).3

3

Page 6: JURNAL SKRIPSI

Model Cooperative Learning

STAD JIGSAW TGT TPSNHT

Berdasarkan kenyataan tersebut, guru dituntut sebagai wahana untuk merangsang siswa

semakin bersemangat dalam belajar serta mampu mengajak siswa untuk belajar. Salah satu

wahana yang dapat dipakai adalah dengan menggunkan strategi Pembelajaran Kooperatif tipe

STAD ( Student Teams Achievment Division).

Gambar 2.1. Pendekatan Strategi Cooperative Learning.

Tabel.2.1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

Fase-1

Menyampaikan tujuan dan

motivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut

dan memotivasi siswa belajar.

Fase-2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan

bacaan.

Fase-3

Mengorganisasikan siswa

ke dalam kelompok

kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

Fase-4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan tugas

mereka

Page 7: JURNAL SKRIPSI

Fase-5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari atau masing-

masing kelomppok mempresentasikan hasil

kerjanya.

Fase-6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai

baik upaya maupun hasil belajar individu

dan kelompok.

Sebagai salah satu cara untuk mencegah adanya hambatan dalam pembelajaran kooperatif

tipe STAD diperlukan langkah-langkah pembelajaran kooperatif, salah satunya yang terdiri atas

enam langkah atau fase4. fase-fase pembelajaran ini seperti yang tersajikan dalam tabel.2.2.

Tabel. 2.2. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Fase Kegiatan Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang

ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan

memotivasi siswa belajar

Fase 2

Menyajikan/menyampaikan

informasi

Menyampaikan informasi kepada siswa

dengan jalan mendemonstrsikan atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan siswa

dalam kelompok-kelompok

belajar

Menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

Fase 4 Membimbing kelompok-kelompok belajar

pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

4

Page 8: JURNAL SKRIPSI

a.PERENCANAAN

b. TINDAKAN

c. OBSERVASI

d. REFLEKSI

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Fase 5

Evaluasi

Mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah diajarkan atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

(Sumber :Ibrahim, dkk.2000:10)

Untuk lebih jelasnya dalam proses siklus kegiatan dengan desain PTK model Kurt Lewin,

adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2. Siklus PTK Model Kurt Lewin

IV. PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : SMK N 5 JakartaMata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan Audio VideoKelas /Semester : X/1Standar Kompetensi : Menerapkan Dasar-dasar Elektronika. Kompetensi Dasar : Menjelaskan sifat-sifat komponen elektronik pasif dan aktif.Indikator : 1. Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi nilai resistor

berdasarkan kode warna dan tanda-tanda lain resistor sesuai dengan kegunaannya yang berbeda-beda.

2. Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi kapasitor dan

Page 9: JURNAL SKRIPSI

dibaca harganya.3. Siswa diharapkan dapat menjelaskan jenis kapasitor

dan kegunaan masing-masing.4. Siswa diharapkan dapat mengetahui proses charge dan

discharge pada kapasitor dan dikaitkan dengan hukum coulomb.

5. Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi induktor dan nilainya untuk berbagai tipe.

6. Siswa diharapkan dapat menjelaskan jenis induktor dan kegunaannya.

7. Siswa diharapkan dapat mengetahui pengaruh ukuran kawat dan diameter belitan pada induktor dan mampu dijelaskan.

Alokasi Waktu : 10 jam@45 menit

A. Tujuan PembelajaranTujuan dari pembelajaran ini adalah agar peserta didik:

1. Memiliki kompetensi menjelaskan tentang resistor berdasarkan kode warna dan kegunaannya yang berbeda-beda.

2. Memiliki kompetensi mengidentifikasi kapasitor dan membaca harganya.3. Memiliki kompetensi menjelaskan jenis kapasitor dan kegunaan masing-masing.4. Memiliki kompetensi memahami proses charge dan discharge pada kapasitor yang

dikaitkan dengan hokum coulomb.5. Memiliki kompetensi mengidentifikasi induktor dan nilainya untuk berbagai tipe.6. Memiliki kompetensi menjelaskan jenis induktor dan kegunaannya.7. Memiliki kompetensi memahami pengaruh ukuran kawat dan belitan pada induktor dan

mampu dijelaskan.

B. Materi PembelajaranPembelajaran ini mencakup pencapaian kompetensi menjelaskan multimeter dengan materi sebagai berikut:

1. Identifikasi kode warna.2. Penetapan nilai resistor .3. Pembacaan nilai kapasitor.4. Jenis-jenis kapasitor5. Menggambarkan kurva pengisian dan pengosongan kapasitor6. Induktor7. Jenis-jenis induktor.8. Pengisian dan pengosongan induktor.

C. Metode Pembelajaran1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION).2. Teori dan Praktek

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal Guru meminta salah seorang peserta didik memimpin temannya untuk duduk hening

memejamkan mata, mengatur pernafasan lalu berdoa menurut kepercayannya masing-masing dan mengucapkan syukur. Kemudian guru mengisi daftar absensi siswa.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Page 10: JURNAL SKRIPSI

Guru bersama peserta didik merumuskan komponen konsep pembelajaran. Guru menjelaskan kemanfaatan materi dan memberikan motivasi bagi siswa. Guru meminta ketua kelas melakukan pembagian kelompok satu kelompok 4-5 orang

siswa secara acak. 33 siswa terbagi menjadi 9 kelompok.

2. Kegiatan Inti. Guru memberikan lembar Pre Test. Guru memberikan konsep baru seputar materi yang akan diberikan agar siswa lebih

mudah mengerti tentang apa yang mereka pelajari. Kemudian menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa.

Guru menyajikan/menyampaikan informasi. Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar dan memberikan

siswa LKS (Lembar Kerja Siswa) tentang materi yang akan dipelajari. Guru Membimbing kelompok bekerja dan belajar dalam mengerjakan LKS. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar materi yang

dipelajari. Guru mengkondisikan kelas jika keadaan kelas gaduh dan tidak terkendali. Guru memberikan Evaluasi dan penghargaan untuk masing-masing kelompok.

3. Kegiatan Penutup Refleksi, guru melakukan refleksi proses pembelajaran dengan cara tiga orang peserta

didik diminta memberi komentar tentang kekurangan dan kecukupan proses pembelajaran yang telah berlangsung. Kekurangan proses pembelajaran dicatat bersama-sama untuk dijadikan fokus perbaikan pertemuan ke 2.

Guru memimpin doa penutup.

E. Sumber Belajar Menggunkan buku: modul Membaca dan Mengidentifikasi komponen elektronika SMKN 5

Jakarta.

F. Penilaian

1. Teknik Test tertulis dan Praktek.

2. Bentuk Instrument Bentuk soal/jumlah: pilihan ganda/10 soal. Kuesioner. Lembar Penilaian Tes Praktek. Lembar Penilaian Guru Kolaborator. Lembar Penilaian Guru Mengajar.

3. Soal / Instrumen. Pre-Test: Dilaksanakan sebelum proses pembelajaran (selama 10 menit).

Page 11: JURNAL SKRIPSI

Post-Test: dilaksanakan sesudah proses pembelajaran (selama 10 menit)

Mengetahui, Jakarta, 27 juli 2010Kepala SMKN 5 Jakarta Guru Kolaborator

Drs. Bambang Tejo Basuki Nunung Triturawati, S.Pd.

NIP/NRK: 131470 017/153679 NIP/NRK: 131817867/138206

Peneliti

WulandariNIM: 5215060205

LampiranMateri Ajar / Handout

V. Kesimpulan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa Belajar

Menerapkan Dasar-dasar elektronika Melalui Pembelajaran Kooperatif tipe STAD di SMKN 5

Jakarta di kelas XAV2 pada pokok bahasan menjelaskan sifat-sifat komponen elektronika pasif dan

aktif dapat menghasilkan peningkatan kemampuan akademik maupun non akademik, proses

pembelajaran terlihat lebih efektif, dan menuntut siswa untuk dapat menguasai kompetensi yang

Page 12: JURNAL SKRIPSI

akan dicapai.

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat

menghasilkan peningkatan nilai hasil belajar dalam raport, meningkatkan keterampilan

berpikir kritis, serta menuntut siswa untuk dapat menguasai kompetensi yang akan

dicapai.

2. Melalui strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD membuat siswa termotivasi dan

lebih berani mengeluarkan pendapat saat pembelajaran di kelas, serta dapat menyuburkan

hubungan antar pribadi yang positif diantara siswa yang berasal dari ras yang berbeda.

3. Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD mendorong motivasi siswa untuk

menemukan jawaban atas solusi dari permaslahan yang ada. Hal itu membuat siswa

menjadi lebih memahami materi pelajaran dan meningkatkan hasil belajar.

4. Hasil belajar siswa SMK Negeri 5 Jakarta Timur khususnya kelas X AV 2 pada pokok

bahasan menjelaskan sifat-sifat komponen elektronika pasif dan aktif dengan

menggunakan strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat memenuhi KKM dan

target yang ditetapkan oleh peneliti dan kolaborator. Hal ini dapat dilihat dari adanya

peningkatan dan perubahan terhadap hasil belajar pada setiap siklus yang dilaksanakan.

5. Pada siklus 2 kegiatan yang dirancang oleh peneliti adalah dengan Pre Test dan Post Test

dengan nilai rata-rata siswa adalah 80,4 dengan tingkat kelulusan 91,66 %. Serta materi

jobsheet 3 Pengukuran kaki Transistor dengan nilai rata-rata siswa sebesar 78% dan

respon tingkat kepuasan tiap siswa dilihat dari kuisioner dengan rata-rata sebesar 3,2.

Page 13: JURNAL SKRIPSI

Berdasarkan hasil prosentase hasil rata-rata nilai siswa dan pemantauan siklus dapat

disimpulkan bahwa penguasaan teoritik dan praktek tentang menjelaskan sifat-sifat komponen

elektronika pasif dan aktif melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Bell Gredler, Margaret E. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali.

Depdikbud. 2005. Modul Menguasai Teori Dasar Elektronika. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Garis-Garis Besar Program Pendidikan dan Keahlian. Depdiknas: Jakarta.

Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Purwanto. 2008. Evaluasi Pengajaran. Surabaya : PT. Remaja Rosdakarya.Purwanto, M.Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Istiany, ari dkk. 2009. Buku Pedoman Skripsi. Jakarta: FT UNJ Press

Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks

Maliki, Imam. 2006. Fun Teaching Kiat sukses Belajar dan Mengajar yang Menyenangkan. Jakarta: Duha Khasanah.

Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Muhadjito, 2005. Model-model PTK, Diklat Penelitian Tindakan Kelas, Bogor.

Malvino. 1996. Prinsip-prinsip Elektronika Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga

Oemar Hamalik. 2002. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Siregar, Evelin dan Nara. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

Page 14: JURNAL SKRIPSI

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukama, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : PT. Kencana.

Tim Redaksi. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Undang Gunawan. 2008. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Sayatagama.