jurnal skripsi

14
JURNAL SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM ESTIMASI WAKTU PADA PEMBUATAN PRODUK DI MESIN CNC DENGAN PENDEKATAN PROSES Judul Skripsi : PERANCANGAN SISTEM ESTIMASI WAKTU PADA PEMBUATAN PRODUK DI MESIN CNC DENGAN PENDEKATAN PROSES Diajukan Oleh : Nama : Diyana Wuriastuti NIM : 5215077519 Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika

Upload: dekith

Post on 04-Jul-2015

344 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Journal

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL SKRIPSI

JURNAL SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM ESTIMASI WAKTUPADA PEMBUATAN PRODUK DI MESIN CNC

DENGAN PENDEKATAN PROSESJudul Skripsi : PERANCANGAN SISTEM ESTIMASI WAKTU

PADA PEMBUATAN PRODUK DI MESIN CNC

DENGAN PENDEKATAN PROSES

Diajukan Oleh :Nama : Diyana Wuriastuti

NIM : 5215077519Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika

Fakultas TeknikProgram Studi Pend. Teknik Elektronika

Jurusan Teknik ElektronikaUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2011

Page 2: JURNAL SKRIPSI

Tanda Persetujuan JurnalPenulisNama : Diyana WuriastutiNIM : 5215077519Judul Jurnal : Perancangan Sistem Estimasi Waktu Pada Pembuatan Produk Di MesinCNC Dengan Pendekatan ProsesData Skripsi Yang DikritisiNama : Agus SudirmanNIM : D 600 030 002 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhamadiyah SurakartaJudul Skripsi : Perancangan Sistem Estimasi Waktu Pada Pembuatan Produk Di MesinCNC Dengan Pendekatan ProsesMenyetujui,Dosen Pembimbing(Dr. Bambang Dharmaputra, M.Pd)Perancangan Sistem Estimasi Waktu Pada Pembuatan Produk Di Mesin CNCDengan Pendekatan ProsesOleh: Diyana Wuriastuti (5215077519)

ABSTRAKDalam penelitian ini dirancang sistem pendukung keputusan untuk menghitungestimasi waktu produk, mengubah perhitungan yang bersifat manual atau perkiraan dengan perhitungan komputer. Perhitungan tersebut mengacu pada spesifikasi produk dan alat-alat potong yang digunakan, dimana dua hal tersebut digunakan untuk menghitung lama suatu proses permesinan. Selain itu dipertimbangkan juga beban mesin, waktu pesan bahan baku, ketersediaan gambar kerja, dan efisiensi mesin yang digunakan.Berdasarkan hasil implementasi pada kasus produk RAGUM-TI didapat waktuselesai 6331.28 menit atau 106 jam, dan produk tersebut dapat diselesaikan selama 16.5 hari dengan efisiensi mesin 80% dan jam kerja 8 jam perhari. Dengan adanya sistem pendukung keputusan yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat meningkatkan kecepatan dan keakuratan proses estimasi oleh perusahaan.Kata Kunci: Pesanan, CNC, Estimasi waktu, Teknologi komputer.LANDASAN TEORISistemSistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedurdan dengan pendekatankomponen. Dengan pendekatan prosedur, sistemdapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedurprosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapatdidefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungansatu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuantertentu. (Jogiyanto, 2003:34)Menurut Wahyudi dan Subando (1994: 8), Sistem dapat diartikansebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atauvariabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantungsatu sama lain dan terpadu.Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstactsystem) lawan sistem fisik (physical system), sistem alamiah (naturalsystem) lawan dari sistem buatan manusia (human made system), sistempasti (deterministic system) lawan dari sistem probabilistik (probalisticsystem), sistem tertutup (closed system) lawan dari sistem terbuka (opensystem). (Jogiyanto, 2003:53)

Page 3: JURNAL SKRIPSI

Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalahsebagai berikut (Jogiyanto, 2003:54):1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (component)atau subsistem-subsistem.2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).InformasiInformasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaatkarena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yangakan menggunakannya untuk membuat keputusan.Syarat-syarat informasi yang baik adalah: (Wahyudi dan Subando, 1994:11).a. Ketersediaan (availability);Informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.b. Mudah dipahami (comprehensibility);Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifatstrategis.c. Relevan;Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan denganpermasalahan, misi, dan tujuan.d. Bermanfaat;Sebagi konsekuensi dari relevan, informasi harus bermanfaat. Oleh karena ituinformasi juga harus dapat tersaji ke dalam bentuk-bentuk yangmemungkinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan.e. Tepat waktu;Informasi harus tersedia tepat waktunya. Syarat ini terutama sangat pentingpada saat organisasi membutuhkan informasi untuk membuat keputusankeputusanyang krusial.f. Keandalan (reliability);Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkankebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamintingkat kepercayaan atas informasi yang diberikan.g. Akurat;Ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Iniberarti bahwainformasiharus jelas dan secara akurat mencerminkan maknayang terkandung dari data pendukungnya.h. Konsisten;Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya karenakonsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.ManajemenSebagaimana diketahui bahwa fungsi manajemen terdiri dariperencanaan (planning),pelaksanaan (organizing), pengarahan (leading),dan pengawasan (controlling). (Kurniawan, 1998:23)Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalamorganisasi. Tingkatanmanajemen dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu :a. Manajemen tingkat bawah (tingkat operasional),b. Manajemen tingkat menengah (tingkat taktik), danc. Manajemen tingkat atas (tingkat stratejik).

Page 4: JURNAL SKRIPSI

Kegiatan manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut:a. Perencanaan stratejik (strategic planning), merupakan kegiatanmanajemen tingkat atas.b. Pengendalian manajemen (management control), merupakan kegiatanmanajemen tingkat menengah.c. Pengendalian operasi (operational control), merupakan kegiatanmanajemen tingkat bawah. informasi manajemen adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.(Kurniawan, 1998: 29) Sistem informasi masuk ke dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatanmanusia, sistem pasti dan sistem terbuka. Sabagai sistem fisik, sistem informasimempunyaikomponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia, karenadirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai sistem pasti karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudahdirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yangterbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkunganluar sistem informasi dapat berupa suatu di luar sistem informasi ini tetapi masihdi lingkungan perusahaannya atau suatu di luar perusahaannya (Jogiyanto,2003:54).Informasi merupakan output dari sebuah data yang diolah. Ini merupakansebuah siklus yang biasa disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau disebut juga dengan siklusinformasi (information life cyle).Pengambilan KeputusanPengambilan keputusan adalah mengidentifikasi dan memilihserangkaian tindakan untuk menghadapi masalah tertentu atau mengambilkeuntungan dari suatu kesempatan (Stoner, Dkk, 1996:239). Suatu keputusan yang baik adalah suatu keputusan yang membawa kepada haridepan yang disenangi oleh si pengambil keputusan, sedang keputusan yangtidak baik adalah suatu keputusan yang membawa hasil yang tidak menyenangkan. Sedang keputusan yang sehat adalah keputusan yang StorageInformasi OUTPUT Data INPUT DiolahMODEL BASISdiambil dengan sempurna, dengan mempertimbangkan sepenuhnya aspekyang relevan darimasalah (Manulang, 1986:5-6).Menurut Jogiyanto, pengambilan keputusan (decision making) adalah tindakan manajeman di dalam memilih alternatif untuk mencapai sasaran. Kegiatan dilaksanakan setelah keputusan diambil. Keputusan yang dilakukan manajer tingkat bawah sifatnya adalah rutin dan berulangulang yang disebut dengan istilah terprogram (programmed) atau keputusan terstruktur (structured decision). Secara ringkas, keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe, yaitu (Jogiyanto,2003:66-67):1. Keputusan tidak tersruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang diambil tidakberulang-ulang dan tidak selalu terjadi.2. Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision) adalahkeputusan sebagiandapatdiprogram, sebagian berulang-ulang dan rutindan sebagian tidak tersruktur. Keputusan ini sering bersifat rumit danmembutuhkan perhitungan-perhitungan dan analisis yang terperinci.3. Keputusan Tersruktur (structured decision) adalah keputusan yang berulang ulang dan rutin sehingga dapat diprogram. Tahap-tahap mengambil keputusan

Page 5: JURNAL SKRIPSI

Adapun tahap-tahap dalam mengambil suatu keputusan menurut Herbert A. Simon, dimana tahapan tersebut, yaitu :A. Kegiatan IntelijenKegiatan ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, di mana sistem informasi yang diperlukan ini di dapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.B. Kegiatan MerancangKegiatan merancangan merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternative tindakan yang mungkin untuk dilaksanakan. Tahapanperancangan ini meliputi perkembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif.C. Kegiatan Memilih dan MenelaahKegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian kegiatan tertentu dari berbagai yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang dipilih.

Sistem Pendukung Keputusan (DSS)Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System dapat didefinisikan sebagaisistem informasi untuk membantu menajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah tersruktur supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dengan data yang tersedia (Jogiyanto,2003:327).Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting systemsdan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan(http://library.gunadarma.ac.id).Dari definisi di atas, maka dapat diketahui tujuan dari DSS adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2003:327-328):1. Membantu manajer mengambil keputusan setengah terstruktur yang dihadapi oleh manajer level menengah.2. Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan bukan menggantikannya.3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajemen bukan untuk meningkatkan efisiensi. Walaupun waktu manajer penting (efisiensi), tetapi efektifitas merupakan tujuan utama penggunaan DSS.Jenis-jenis dan fokus utama Decision Support System Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut :(http://komputasi.inn.bppt.go.id):1. Mengambil elemen-elemen informasi.2. Menganalisa seluruh file.3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.4. Memperkirakan dari akibat keputusan.

Page 6: JURNAL SKRIPSI

5. Mengusulkan keputusan.6. Membuat keputusan.Adapun fokus utama konsep DSS adalah computer harus digunakan untuk mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri dari(http://komputasi.inn.bppt.go.id):1. Model Matematika2. Database3. Perangkat lunak2.6 WaktuWaktu adalah sumber daya yang unik. Menurut A. Dale Timpe (1991: 85), waktu terbagi menjadi empat kategori yaitu: Waktu kreatif adalah waktu yang dipergunakan untuk merencanakan. Waktu persiapan adalah waktu yang dipergunakan untuk mempersiapkan kegiatan. Waktu produktif adalah waktu yang sebenarnya dipergunakan untuk melakukan pekerjaan. Waktu eksploitasi adalah waktu yang tersita untuk korespondensi dan membuat laporan. Waktu siklus adalah waktu penyelesaian satu satuan produksi sejak bahan baku mulai diproses ditempat kerja yang bersangkutan. (Sutalaksana, 1995: 122)Dalam pengelolaan waktu, menurut Mr. Rotenbury menggunakan model yang dibuat olehNorris/Gottfried. Menjelaskan rincian penggunaan waktu yang seharusnya dilakukan seorang manajer dalam rata-rata satu hari kerja: (Timpe, 1991: 12)1. Waktu pay-off: 50% dari rata-rata hari.Waktu ini adalah waktu yang digunakan manajer untuk beroperasi dalam bidang keahlianteknisnya. Termasuk pengambilan keputusan, medelegasikan, memecahkan masalah.2. Waktu investasi: 25% dari rata-rata hari. Menentukan program jangka panjang, merencanakan dan mengembangkan3. Waktu organisasi: 15% dari rata-rata hari. Waktu ini dimanfaatkan untuk tugas administrative.4. Waktu terbuang: 10 dari rata-rata hari. Waktu yang didalamnya tidak termasuk kegiatan produktif. Dalam manajemen terdapat prinsip dalam mengelola waktu: (Timpe, 1991: 62)Merencanakan Prioritas Untuk mendapatkan hasil optimum, waktu yang ada harus dianggarkan dalam peringkat kepentingannya Mengorganisasikannya Konsolidasi Tugas yang serupa hendaknya dikelompokkan untuk penggunaan waktu dan meniadakan tindakan yang berulang. Menempatkan staff Orientasi Semakin banyak seseorang mengetahui tentang pekerjaan dan lingkungannya, semakin baik pekerjaan yang dilakukan.Mengarahkan Mendelegasikan Efektivitas seorang manajer akanbervariasi langsung dengankemampuannya untuk mendelegasikandengan efektif. Mengendalikan Ketiadaan yang direncanakan. Manajer yang merencanakan untuk masa konsentrasi tanpa gangguan akan mencapai hasil yang lebih baik. Berkomunikasi Keringkasan Menghemat dalam berkata dan bertindak melestarikan waktu sementara mendatangkan kejelasan danpengertian. Membuat keputusan Penundaan Mengalihkan, menunda dalam mengambil keputusan akan menjadi pemborosan waktu, hilangnya kesempatan, menambah tekanan dan menimbulkan keadaan genting. Menurut Terry menjelaskan bahwa dalam proses manajemen terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Dari prinsip mengelola waktu yang sebelumnya, berikut tambahan prinsip-prinsip dalam setiap fungsi dalam manajemen: (Timpe, 1991: 70-75)1. Prinsip untuk perencanaan

Page 7: JURNAL SKRIPSI

a. Prinsip analisis waktub. Prinsip perencanaan harianc. Prinsip menjadwalkan menurut prioritasd. Prinsip keluwesan2. Prinsip untuk mengorganisasikana. Prinsip pendelegasianb. Prinsip segmentasi aktifc. Prinsip pengendalian gangguand. Prinsip meminimalkan pekerjaan rutin3. Prinsip untuk pengendaliana. Prinsip penerapan rencana dan tindak lanjutb. Prinsip analisis berulangJob ShopSuatu proses aliran intermiten (job shop) mempunyai ciri produksi dalam kumpulankumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau di organisasi dalam pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe keterampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi, aliran bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti. Salah satu karakteristik pokok suatu proses intermiten adalah bahwa peralatan dan keterampilan kerja yang sama dikelompokkan pada suatu tempat (area), yang dikenal sebagai bentuk layout proses.Sebaliknya, aliran garis dikenal sebagai bentuk dikenal sebagai layout produk karena berbagai proses, peralatan, dan keterampilan kerja diletakkan atas dasar urut-urutan pengerjaan produk (Handoko, 1995:123-124). Sistem berdasarkan proses (Process-focused system) dengan permintaan terputus-putusharus fleksibel dan sesuai dengan tuntutan produk khusus, dan setiap bagian generik dan fasilitasnya digunakan secara terputus-putus sesuai kebutuhan pesanan khusus. Tataan fisik sebagian-sebagian berdasarkan tipe generik seringkali dinamakan “kerja pesanan” (“job shop”) karena ia didesain untuk melayanikebutuhan dari pesanan kerja individual (Elwood & Rakesh,1996:25)Proses produksi proses ini merupakan suatu proses produksi dimana pelaksanaan pengolahan bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir akan melalui suatu proses persenyawaan atau pemecahan. Dengan demikian pelaksanaanya proses produksi dalam perusahaan semacam ini akan lebih banyak ditentukan oleh sifat dari bahan baku dan atau bahan pembantu yang dipergunakan dalam proses produksi tersebut. Dalam proses produksi semacam ini ketelitian dan ketepatan dari proses persenyawaan maupun pemecahan yang dilaksanakan akan mempunyaipengaruh yang tidak kecil terhadap jalannya proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut (Ahyari, 1996:82).Make to OrderIndustri berbasis make-to-order merupakan industri yang menunggu sebuah pesanan yangditerima dari seorang konsumen sebelum memulai membuat barang (Khalid, 2002:41). Job lot shop adalah merupakan perusahaanperusahaan yang akan melakukan produksi atas dasar pesanan yang masuk ke dalam perusahaan saja.

Page 8: JURNAL SKRIPSI

Dengan demikian perusahaan-perusahaan semacam ini hanya akan berproduksi apabila terdapat pesanan yang masuk ke dalam perusahan yang bersangkutan. Seandainya tidak ada pesanan sama sekali ke dalam perusahaan tersebut, maka secara teoritis perusahaan-perusahaan semacam ini tidak akan berproduksi, tidak terdapat kegiatan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Disamping kegiatan produksi di dalam perusahaan semacam ini yang tergantung kepada ada tidaknya pesanan yang masuk, maka desain bentuk, ukuran, warna, dan komponen produk tersebut akan disesuaikan dengan selera dari pemberi order, pemesan atau konsumen (Ahyari, 1996:18). Jadi perusahaan akan menunggu konsumen untuk memesan atau membeli produk perusahaan yang kemudian dilakukan proses produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Sistem ini biasanya membutuhkan waktu lama karena harus mendesain dan melakukan proses produksi, namun kebutuhan akan gudang bisa dikurangi. Kebijakan produksi hanya menurut pesanan (to-order-policy) dapat menawarkan fleksibilitas desain produk kepada pelanggan, kebijakan ini juga meminimalkan resiko-resiko yang terkait dengan penyimpanan sediaan, serta memungkinkan pengendalian lebih ketat atas mutu, dan sebagainya (Elwood & Rakesh, 1996:27)., Proses produksi untuk pesanan. Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang atau jasa-jasa atas dasar permintaan atau pesanan tertentu langganan akan suatu produk. Dalam proses produksi untuk pesanan, kegiatankegiatan pemrosesan menyesuaikan dengan spesifikasi pesanan langganan secara individual. Spesifikasi produk yang dipesan biasanya tidak distandarisasikan. Siklus perencanaan produksi dimulai pada saat langganan menentukan spesifikasi produk yang dia inginkan. Atas dasar-dasar pesanan langganan tersebut, perusahaan akan menetapkan harga dan waktu penyelesaian. Setelah pesanan diterima, perusahaan selanjutnya menentukan proses perakitan dan komponen-komponen atau proses produksi dan bahan-bahan yang diperlukan, alokasi pembebanan kerja tiap-tiap departemen, prioritas pesanan, skedul-skedul produksi, rencana proses dan sebagainya. Proses produksi berakhir dengan pengiriman produk ke langganan (Handoko, 1995:128)Sistem Basis DataBasis data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah almari arsip. Almari arsip memiliki atau menerapkan aturan tertentu tentang bagaimana keseluruhan arsip-arsip tersebut disusun. Yang paling sederhana adalah penempatan arsip-arsip tersebut sesuai kedatangannya atau kronologis dan tanpa pengelompokan (Fathansyah, 2001:1). Mungkin tidak terdapat satupun almari arsip perusahaan yang tidak menerapkan hal tersebut. Jadi, pada intinya almari arsip tersebut harusalah diorganisasi dengan baik agar tidak menyulitkan pihak perusahaan atau pemilik. Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih diartikan sebagai markas atau gedung tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi dari fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan) barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang terekam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti: (Fathansyah, 2001:2)1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfatkan kembali dengan cepat dan mudah.2. Kumpulan data data yang saling berhubungan yang disampaikan secara bersama-sama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.

Page 9: JURNAL SKRIPSI

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam mediaPenyimpanan elektronis. Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi tujuan (obyektif) seperti berikut ini (Fathansyah, 2001:4-6):1. Kecepatan dan kemudahan (speed).Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan dataatau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space).Dengan melakukan pengkodean data maka penggunaan space atau ruangan dalam disc bisa ditekan atau dikurangi.3. Keakuratan (Accuracy)Pemanfaatan pengkodean atau pembuatan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan atau batasan akan sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.4. Ketersediaan (Availability)Data yang disimpan sebagai persediaan untuk dipanggil ulang yang tidak atau jarang digunakan dapat dihapus dan digantikan dengan data yang baru sehingga ketersediaan terhadap data baru selalu ada.5. Kelengkapan (Completeness).Kelangkapan data yang dikelola dalam basis data bersifat relatif sesuai dengan kebutuhan pemakai. Namun basis data dapat menyimpan data sangat banyak sehingga lebih lengkap.6. Keamanan (Scurity).Untuk sistem basis data yang besar dan serius biasanya aspek keamanan diterakan dengan ketat.7. Kebersamaan pemakaian (Sharability).Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai atau satu lokasi saja atau oleh satu system saja.Microsoft Visual Basic 6.0Micosoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu dari berbagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk menyusun paket program aplikasi berbasis windows dengan metode grafis (GUI-Graphic User Interface) dan menggunakan bahasa pemrograman BASIC sebagai dasarnya. Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan fasilitas yang memungkinkan untuk menyusun sebuah program dengan memasang obyek-obyek grafis dalam sebuah form. Selain itu Microsoft,visual basic 6.0 juga menawarkan berbagai kemudahan dalam mengelola sebuah database. Kemudahan ini masih ditambah lagi dengan tersedianya sarana dan peranti lengkap (Madcom, 2005:1). Komponen dalam Microsoft Visual Basic 6.0 dirancang untuk memudahkan pengguna dalam merancang program, komponen ini telah mengalami perbaikan dari versi sebelumnya. Komponennya didalamnya yaitu (Madcom, 2005:5-17):1. Title bar, merupakan batang judul dari program Visual Basic 6.0 yang terletak pada bagian paling atas dari jendela program.2. Menu bar, merupakan batang menu yang terletak di bawah title bar yang berfungsi untuk menampilkan pilihan menu atau perintah untuk menjalankan program Visual Basic 6.0 saat pertama kali jendela program dibuka dapat terlihat tiga belas menu utama, yaitu: File, Edit, View,

Page 10: JURNAL SKRIPSI

Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Windows dan Help.3. Toolbar, merupakan sebuah batang yang berisi kumpulan tombol yang terletak di bawah menu bar yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu perintah. Pada kondisi default, program visual basic hanya menampilkan toolbar standard.4. Toolbox, merupakan kotak yang berisi kumpulan tombol obyek atau control untukmengatur desain dari aplikasi yang akan dibuat. Pada kondisi default, toolbox hanyamenampilkan tabulasi general dengan 21 tombol kontrol.5. Project, merupakan suatu kumpulan module atau merupakan program aplikasi sendiri. Dalam Visul Basic, file project disimpan dengan nama file berakhiran .VBP, dimana file ini berfungsi untuk menimpan seluruh komponen program.6. Properties Window, merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menampung nama property control yang terpilih. Pengaturan property pada program visual basic merupakan hal sangat penting untuk membedakan obyek yang satu dengan yang lainnya.7. Form layout Wondow, merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur posisi form saat program dijalankan.8. Immediate, merupakan jendela yang digunakan untuk mencoba beberapa perintah dengan mengetikkan baris program dan dapat langsung melihat hasilnya.9. Form Window, merupakan jendela desain dari sebauah program aplikasi.10. Code Windows, merupakan jendela yang digunakan untuk menulisakan kode program dari control yang dipasang pada jendela form dengan cara memilih terlebih dahulu control pada kotak obyek.11. Event, merupakan suatu kejadian yang akan diterima oleh suatu obyek. Event yang diterima oleh obyek berfungsi menjalankan kode program yang ada dalam obyek tersebut.12. Method, suatu kumpulan perintah yang memiliki kegunaan yang hamper sama dengan suatu fungsi atau prosedur.13. Module memiliki fungsi yang sama dengan form, tetapi module tidak berisi obyek dan bentuk standar. Selain itu, module berisi kode program atau prosedur yang dapat digunakan oleh program aplikasi.KesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta pembahasan masalahnya, maka dapat disimpulkan bahwa:a. Dari penelitian ini telah menghasilkan sistem informasi untuk pendukung keputusan, terutama estimasi waktu. Sistem tersebut dalam menghitung proses permesinan sudah terotomasi, sehingga waktu yang diperlukan untuk penerimaan pesanan lebih cepat dan akurat. Dalam penelitian tersebut untuk memproses produk RAGUM waktu permesinan yang diperlukan adalah 16.5 hari dengan jam kerja 8 jam per hari dan efisiensi mesin 80%. Dimana pada verifikasi perhitungan pada perusahaan waktu yang dibutuhkan lebih lama sekitar 20 hari karena pada program proses manual perhitungannya belum terotomasi.

Page 11: JURNAL SKRIPSI

b. Dengan menggunakan program visual basic, interface yang dibuat bersifat friendly. Dimana dengan interface tersebut memudahkan pemakai dalam memasukkan data. Sehingga tidak perlu keahlian khusus dalam menjalankan program tersebut.c. Dari perancangan program tersebut pengguna dapat memperoleh informasi tanggal terakhir pesanan dan waktu yang diperlukan untuk suatu proses permesinan.

DAFTAR PUSTAKADale, A. T. 1991. Mengelola Waktu. PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia Anggota IKAPI. Jakarta.Ahyari, A. 1992. Manajemen Produksi Edisi Keempat. BPFE. YogyakartaBuffa, E. S. and Sanin, R. K. 1995. Modern Production/Operation Management John Wiley & Sons. Inc., InggrisCilds.T., Maekawa. K., Obikiwa. T., Yamane. Y., 2000, Metal MachiningTheory and Application, John Wiley & Sons. Inc., InggrisFathansyah. 2001. Basis Data. INFORMATIKA. BandungHandoko, T. H. 1995. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogyakarta.Hasanah, N. 2002. Model Penentuan Harga Dan Waktu Produksi Order PadaPerusahaan Make-To-Order Job-Shop Dengan Mempertimbangkan OrderKontingensi. http://digilib.itb.ac.id.Jogiyanto, HM. 2003. Sistem Teknologi Informasi. ANDI. YogyakartaKurniawan, P. A. 1998. Sistem Informasi Manajemen. IPWI. Jakarta.Krar. S.F., Gill. A.R., Smid. P., 2005, Technology of Machine Tools Sixth Edition, Mc Graw Hill, New YorkKristanto. A., 2005, 30 Contoh Aplikasi dalam Visual Basic, Gava Media, YogyakartaMadcom. 2005. Panduan Pemrograman dan Referensi Kamus Visual basic 6.0. ANDI. YogyakartaMadcom, 2005, Mahir dalam 7Hari Pemrograman Visual Basic 6.0, ANDI, Yogyakarta