jurnal indo

5
SB/O/BF/03 AKTIVITAS ENZIM DIGESTI IKAN PATIN, Pangasius sp., YANG DISTIMULASI DENGAN SIKLUS PEMUASAAN DAN PEMBERIAN PAKAN KEMBALI Oleh : Untung Susilo 1 ), Edy Yuwono 1 ) dan Farida Nur Rachmawati 1 ) 1) Fakultas Biologi Unsoed; email: [email protected] ABSTRAK Suatu penelitian untuk mengetahui aktivitas enzim digesti, terutama protease dan amylase, telah dilakukan secara eksperimental dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang dicobakan meliputi ikan diberi pakan dua kali sehari (kontrol, P0), ikan dipuasakan pada hari Senin dan Kamis (P1), ikan dipuasakan dua hari dan lima hari diberi pakan (2/5, P2), ikan dipuasakan sehari dan diberi pakan sehari (1/1, P3). Hasil percobaan menunjukkan bahwa aktivitas protease dan amilase tidak berbeda nyata (P>.05) diantara perlakuan yang dicobakan. Kesimpulan, aktivitas enzim digesti terutama protease ikan patin tidak dipengaruhi oleh siklus pemuasaan dan pemberian pakan kembali, namun tidak untuk aktivitas amilase digesti. Kata kunci : protease, amilase, Pangasius sp., pemuasaan PENDAHULUAN Pemanfaatan pakan yang dikonsumsi oleh ikan erat kaitannya dengan proses fisiologi yang terjadi dalam tubuh, diantara proses tersebut adalah digesti kimiawi pakan. Digesti kimiawi terjadi dengan bantuan enzim digesti. Karena pakan ikan mengandung protein tinggi, enzim yang penting dalam pencernaan adalah protease (1). Kemampuan ikan melakukan digesti kimiawi sangat tergantung pada kapasitas atau aktivitas enzim digesti. Beberapa studi aktivitas enzim digesti berkaitan dengan efek pemuasaan dan pemberian pakan kembali telah dilakukan. Pada ikan lele, Clarias gariepinus, yang tidak diberi pakan memperlihatkan perubahan yang tidak signifikan dalam aktivitas enzim digesti, baik protease gastrik, protease pankreas dan amilase, tetapi ikan yang diberi pakan merespon dengan meningkatkan level enzim digesti (2). Pada ikan sturgeon, Acipenser naccarii, dan trout, Onchorhynchus myskiss, setelah pemuasaan aktivitas protease dan lipase menurun lambat, namun tidak untuk amilase. Kapasitas digesti protein dan lipid , setelah 60 hari pemberian pakan kembali menjadi pulih, namun tidak demikian Seminar Nasional Biologi 2010 Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010 466

Upload: cikha-farahdiba-iman

Post on 24-Nov-2015

41 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • SB/O/BF/03

    AKTIVITAS ENZIM DIGESTI IKAN PATIN, Pangasius sp., YANG DISTIMULASI

    DENGAN SIKLUS PEMUASAAN DAN

    PEMBERIAN PAKAN KEMBALI

    Oleh :

    Untung Susilo 1), Edy Yuwono

    1) dan Farida Nur Rachmawati

    1)

    1) Fakultas Biologi Unsoed; email: [email protected]

    ABSTRAK

    Suatu penelitian untuk mengetahui aktivitas enzim digesti, terutama protease dan

    amylase, telah dilakukan secara eksperimental dengan empat perlakuan dan tiga ulangan.

    Perlakuan yang dicobakan meliputi ikan diberi pakan dua kali sehari (kontrol, P0), ikan

    dipuasakan pada hari Senin dan Kamis (P1), ikan dipuasakan dua hari dan lima hari diberi

    pakan (2/5, P2), ikan dipuasakan sehari dan diberi pakan sehari (1/1, P3). Hasil percobaan

    menunjukkan bahwa aktivitas protease dan amilase tidak berbeda nyata (P>.05) diantara

    perlakuan yang dicobakan. Kesimpulan, aktivitas enzim digesti terutama protease ikan patin

    tidak dipengaruhi oleh siklus pemuasaan dan pemberian pakan kembali, namun tidak untuk

    aktivitas amilase digesti.

    Kata kunci : protease, amilase, Pangasius sp., pemuasaan

    PENDAHULUAN

    Pemanfaatan pakan yang

    dikonsumsi oleh ikan erat kaitannya

    dengan proses fisiologi yang terjadi dalam

    tubuh, diantara proses tersebut adalah

    digesti kimiawi pakan. Digesti kimiawi

    terjadi dengan bantuan enzim digesti.

    Karena pakan ikan mengandung protein

    tinggi, enzim yang penting dalam

    pencernaan adalah protease (1).

    Kemampuan ikan melakukan digesti

    kimiawi sangat tergantung pada kapasitas

    atau aktivitas enzim digesti.

    Beberapa studi aktivitas enzim

    digesti berkaitan dengan efek pemuasaan

    dan pemberian pakan kembali telah

    dilakukan. Pada ikan lele, Clarias

    gariepinus, yang tidak diberi pakan

    memperlihatkan perubahan yang tidak

    signifikan dalam aktivitas enzim digesti,

    baik protease gastrik, protease pankreas

    dan amilase, tetapi ikan yang diberi pakan

    merespon dengan meningkatkan level

    enzim digesti (2). Pada ikan sturgeon,

    Acipenser naccarii, dan trout,

    Onchorhynchus myskiss, setelah

    pemuasaan aktivitas protease dan lipase

    menurun lambat, namun tidak untuk

    amilase. Kapasitas digesti protein dan lipid

    , setelah 60 hari pemberian pakan kembali

    menjadi pulih, namun tidak demikian

    Seminar Nasional Biologi 2010

    Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010466

  • dengan kemampuan mendigesti

    karbohidrat yang tetap rendah (3).

    Pada ikan sea bream, Sparus

    aurata, pembatasan pakan dengan 50 %

    selama dua hari dan pemberian pakan lagi

    selama dua hari, menunjukkan aktivitas

    protease total lebih tinggi dari pada ikan

    yang tidak memperoleh pembatasan pakan.

    Tingginya aktivitas ini diduga berkaitan

    dengan meningkatnya upaya ikan untuk

    mendigesti protein dalam rangka

    memaksimalkan penggunaan protein pakan

    (4). Namun, aktivitas enzim digesti pada

    ikan patin, Pangasius pangasius, yang

    mengalami pemuasaan dan pemberian

    pakan kembali belum dilaporkan dalam

    literatur, padahal pengetahuan fisiologi

    digesti ini penting untuk mendukung

    penerapan program pemberian pakan.

    Tujuan dari penelitian ini adalah

    mengetahui aktivitas enzim dgesti,

    terutama protease dan amilase, ikan patin,

    Pangasius sp. yang distimulasi dengan

    siklus pemuasaan dan pemberian pakan

    kembali.

    BAHAN DAN CARA KERJA

    Materi yang digunakan adalah

    benih ikan patin (Pangasius hypopthalmus)

    dengan bobot rata-rata 20,173,54 gram

    dan pakan komersial dengan kandungan

    protein 26,22%, lemak 7 %, BETN 54,67

    %, serat 3,44% dan abu 7,67% (Lab.INMT

    Fak. Peternakan UNSOED),

    spektrofotometer, sentrifuse, homogeniser

    elektrik dan alat bedah.

    Penelitian dilaksanakan pada skala

    laboratorium di Laboratorium Fisiologi

    Hewan Fakultas Biologi dan Laboratorium

    Biokimia Fakultas Teknik dan Sains

    Unsoed, Purwokerto dan percobaan

    dilakukan mulai bulan April 2009 hingga

    Agustus 2009.

    Penelitian dilakukan secara

    eksperimental menggunakan rancangan

    dasar berupa rancangan acak lengkap

    (RAL) dengan 4 perlakuan (satu kontrol

    dan tiga perlakuan) yang diulang sebanyak

    lima kali. Kontrol (K), yaitu ikan yang

    diberi pakan secara normal setiap hari, dan

    3 macam perlakuan, yaitu ikan yang tidak

    diberi pakan pada hari Senin dan Kamis

    (P1), ikan yang mengalami daur

    pembatasan pakan periodik 2/5, dalam

    seminggu 2 hari tidak diberi pakan dan 5

    hari diberi pakan (P2), dan ikan yang

    mengalami daur pembatasan pakan

    periodik 1/1, sehari tidak diberi pakan dan

    sehari diberi pakan (P3). Variabel atau

    parameter yang diukur dalam penelitian ini

    adalah aktivitas enzim digesti, terutama

    protease dan amilase. Percobaan akan

    dilakukan selama delapan minggu.

    Pada minggu keempat dan ke

    delapan, ikan uji disampling sebanyak 2

    ekor per akuarium untuk diisolasi saluran

    digestinya dan selanjutnya digunakan

    Seminar Nasional Biologi 2010

    Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010 467

  • untuk pengukuran aktivitas enzim

    digestinya. Aktivitas protease diukur

    menggunakan metode hidrolisis kasein (5).

    Aktivitas protease dikalkulasi sebagai

    berikut : (nilai absorbansi pada 366 nm

    (test) nilai absorbansi pada 366 nm

    (blanko) dibagi 60 min x ml supernatan

    (6). Aktivitas amilase ditentukan dengan

    metode hidrolisis pati (5). Aktivitas

    amilase dikalkulasi dari rasio antara

    jumlah maltosa yang dilepaskan (g)

    dengan volume supernatan (ml) dalam

    reaksi campuran kali lama inkubasi (5).

    Data aktivitas enzim digesti,

    protease dan amilase, dianalisa dengan one

    way analysis of variance (ANOVA)

    menggunakan SPSS versi 12.0 Windows

    software.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Aktivitas protease digesti ikan patin

    yang diukur pada minggu ke 4 untuk P0 :

    0,300,21 g/ml/mnt, P1: 0,090,04

    g/ml/mnt, P2: 0,210,25 g/ml/mnt, dan

    P3 : 0,120,07 g/ml/mnt, sedangkan pada

    minggu ke8 diperoleh hasil P0 : 0,270,04

    g/ml/mnt, P1: 0,200,21 g/ml/mnt, P2:

    0,070,02 g/ml/mnt, dan P3 : 0,140,03

    g/ml/mnt (Gambar 1).

    -0,1

    0

    0,1

    0,2

    0,3

    0,4

    0,5

    0,6

    P0 P1 P2 P3

    Perlakuan

    Aktivitas p

    rote

    ase (ug/m

    l/m

    nt)

    minggu ke 4 minggu ke 8

    Gambar 1. Aktivitas protease ikan patin

    Hasil pengukuran aktivitas protease

    yang diperoleh, baik pada minggu ke 4

    maupun ke8, tidak menghasilkan

    perbedaan yang signifikan diantara

    perlakuan (P>.05). Jadi pemuasaan dan

    pemberian pakan kembali yang

    diaplikasikan tampak belum

    mempengaruhi perubahan aktivitas enzim.

    Namun demikian, aktivitas enzim protease

    pada perlakuan P2 yaitu dua hari puasa dan

    lima hari diberi pakan (minggu ke 8)

    menghasilkan aktivitas protease yang

    cenderung lebih rendah dibanding

    perlakuan lainnya, termasuk P3. Fenomena

    serupa juga dijumpai pada ikan lele,

    Clarias gariepinus, yang memperlihatkan

    perubahan yang tidak signifikan dalam

    aktivitas enzim digesti, baik protease

    gastrik, protease pankreas dan amilase

    pada ikan yang tidak diberi pakan, tetapi

    ikan yang diberi pakan merespon dengan

    meningkatkan level enzim digesti (2).

    Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan

    yang terjadi pada ikan sea bream, Sparus

    aurata, pembatasan pakan dengan 50 %

    Seminar Nasional Biologi 2010

    Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010468

  • selama dua hari dan pemberian pakan lagi

    selama dua hari, menunjukkan aktivitas

    protease total lebih tinggi dari pada ikan

    yang tidak memperoleh pembatasan pakan

    (4). Hasil berbeda juga dijumpai pada ikan

    gurami. Aktivitas protease pada ikan

    gurami yang dipuasakan sehari dan diberi

    pakan sehari lebih tinggi dari pada ikan

    yang diberi pakan setiap hari (7).Perbedaan

    hasil juga dijumpai pada ikan Tilapia,

    Oreochromis mosambicus. Pada Tilapia

    pemuasaan menyebabkan penurunan

    aktivitas protease, namun pemberian pan

    kembali memicu peningkatan aktivitas

    protease (8). Perbedaan spesies dan lama

    pemuasaan, diduga merupakan penyebab

    perbedaan dengan penelitian terdahulu.

    0

    200000

    400000

    600000

    800000

    1000000

    1200000

    P0 P1 P2 P3

    Perlakuan

    ak

    tiv

    ita

    s a

    mil

    as

    e (

    ug

    /ml/

    30

    mn

    t)

    minggu ke 4 minggu ke 8

    Gambar 2. Aktivitas amilase ikan patin

    Aktivitas amilase digesti pada

    pengamatan minggu ke 4 tampak berbeda

    diantara perlakuan, terutama aktivitas

    amilase P2 dan P3 yang secara signifikan

    lebih rendah dari pada P0 (Gambar 2).

    Pada pengukuran aktivitas amilase minggu

    ke 8, juga secara keseluruhan lebih rendah

    dari minggu ke 4. Pada minggu ke 8 ini

    aktivitas amilase P1 dan P2 secara

    signifikan juga lebih rendah dari pada P0

    dan P3. Fenomena perubahan aktivitas

    amilase pada percobaan ini mirip dengan

    yang terjadi pada ikan sturgeon, Acipenser

    naccarii, dan trout, Onchorhynchus

    myskiss. Pada kedua spesies ikan ini

    setelah pemuasaan aktivitas amilase

    mengalami penurunan dan tetap rendah

    setelah 60 hari pemberian pakan kembali

    (3). Jadi pada ikan patin ini pemuasaan

    yang pendek tampaknya hanya

    mempengaruhi aktivitas amilase, namun

    tidak untuk protease.

    Kesimpulan, aktivitas enzim digesti

    terutama protease ikan patin tidak

    dipengaruhi oleh siklus pemuasaan dan

    pemberian pakan kembali, namun tidak

    untuk aktivitas amilase digesti

    DAFTAR PUSTAKA

    Papoutsoglou, E.S. & Lyndon, A.R., 2006,

    Digestive proteases and carbohydrases

    along the alimentary tract of the

    stargazer, Uranoscopus scaber

    Linnaeus, 1758, Mediterranean Marine

    Science, 7 (1): 5-14

    Uys, W., T. Hecht, and M. Walters, 1987.

    Changes in Digestive Enzyme

    Activities of Clarias gariepinus

    (Pisces : Claridae) after Feeding.

    Aquaculture. 63(1-4) : 243 -250.

    Furn, M. , G.M. Gallego, M.C. Hidalgo,

    A.E. Morales, A. Domezain, J.

    Domezaine, and A. Sanz. 2008. Effect

    of Starvation and Refeeding on

    Digestive Enzyme Activities in

    Sturgeon (Acipenser naccarii) and

    Trout (Oncorhynchus mykiss).

    Seminar Nasional Biologi 2010

    Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010 469

  • Comparative Biochemistry and

    Physiology, Part A. 149(4); 420 425.

    Eroldoan, O.T., C. Suzer, O. Tabozan, and S. Tabakolu, 2008a. The Effects of Rate-restricted Feeding Regimes in

    Cycles on Digestive Enzymes of

    Gilthead Sea-bream, Sparus aurata.

    Turkish Journal of Fisheries and

    Aquatic Sciences. 8 : 49 54.

    Hidalgo, M.C., E. Urea, and A. Sanz,

    1999. Comparative Study of Digestive

    Enzymes in Fish with Different

    Nutritional Habits. Proteolytic and

    Amylase Activities. Aquaculture. 170 :

    267 283.

    Natalia, Y., R. Hashim, A. Ali, dan A.

    Chong, 2004. Characterization of

    Digestive Enzymes in a Carnivorous

    Ornamental Fish, the Asia Bony

    Tongoe, Scleropages formosus

    (Osteoglossidae). Aquaculture. 233 :

    305 320.

    Yuwono, E., Sukardi, P & Susilo, U.,

    2008. Kondisi Fisiologis Pada

    Pertumbuhan Kompensatori yang

    Diinduksi Dengan Pembatasan Pakan

    Sebagai Upaya Optimasi Produksi Ikan

    Gurami. Tahun I. laporan Penelitian

    Insentif Riset Dasar, KNRT. Fakultas

    Biologi Unsoed, Purwokerto.

    Chan, R.C., Lee, D.N, Cheng, Y.H., Hsieh,

    D.J.Y. and C.F. Weng. 2008. Feed

    Deprovation and Re-feeding on

    Alterations of Proteases in Tilapia,

    Oreochromis mosambicus.Zoological

    Studies.47 (2): 207-214.

    Seminar Nasional Biologi 2010

    Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010470

    Page 1Page 2Page 3Page 402 pemakalah utamaOK.pdfsisipan utama.pdfPage 1

    Oral GabungFINALok.pdfsisipan oral.pdfPage 1

    Poster GabungREVFINALok.pdfsisipan poster.pdfPage 1

    KUMPULAN DISKUSI2okFinal.pdfsisipan Diskusi.pdfPage 1

    sisipan Peserta.pdfPage 1

    cover02.pdfPage 1

    cover01.pdfPage 1