jurnal elsa rati hariza_perencanaan geometrik jalan

20
Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota Studi Kasus : Jalan Abdul Wahab (Depok) Elsa Rati Hariza Didiek Purnomo, ST., MT . . . 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, email ([email protected]) 2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, email ([email protected]) . . . ABSTRAK Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas. Perencanaan geometrik jalan diawali dengan menentukan trase baru kemudian melakukan identifikasi klasifikasi jalan rencana pada trase tersebut sehingga dapat menentukan kecepatan rencana jalan. Kecepatan rencana diperlukan untuk pembuatan tikungan (alinemen horizontal), alinemen verikal, dan outputnya adalah dapat menentukan volume galian maupun timbunan yang diperlukan. Panjang total jalan rencana adalah 4,7 km dan klasifikasi medan yang ada pada jalan rencana merupakan daerah yang datar. Jenis tikungan dalam perencanaan ini adalah Spiral – Circle – Spiral dan Spiral – Spiral. Volume galian timbunan pada perencanaan ini bervariasi dilihat berdasarkan alinemen vertical yang ada (Profil memanjang). Kata Kunci: Geometrik, Jalan, Alinemen, Galian, Timbunan 1. PENDAHULUAN Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas. Dalam lingkup perencanaan geometrik tidak termasuk perencanaan tebal perkerasan jalan, walaupun dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari perencanaan geometrik sebagai bagian dari perencanaan jalan seutuhnya. Pembuatan jalan yang menghubungkan Antar Kecamatan di Kota Depok ini bertujuan untuk memperlancar arus transportasi, serta

Upload: dwi-sulistyo

Post on 02-Jan-2016

249 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

Perencanaan Geometrik Jalan Antar KotaStudi Kasus : Jalan Abdul Wahab (Depok)

Elsa Rati HarizaDidiek Purnomo, ST., MT...

1Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, email ([email protected])

2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, email ([email protected])...

ABSTRAK

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas. Perencanaan geometrik jalan diawali dengan menentukan trase baru kemudian melakukan identifikasi klasifikasi jalan rencana pada trase tersebut sehingga dapat menentukan kecepatan rencana jalan. Kecepatan rencana diperlukan untuk pembuatan tikungan (alinemen horizontal), alinemen verikal, dan outputnya adalah dapat menentukan volume galian maupun timbunan yang diperlukan. Panjang total jalan rencana adalah 4,7 km dan klasifikasi medan yang ada pada jalan rencana merupakan daerah yang datar. Jenis tikungan dalam perencanaan ini adalah Spiral – Circle – Spiral dan Spiral – Spiral. Volume galian timbunan pada perencanaan ini bervariasi dilihat berdasarkan alinemen vertical yang ada (Profil memanjang).

Kata Kunci: Geometrik, Jalan, Alinemen, Galian, Timbunan

1. PENDAHULUANPerencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang

dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas. Dalam lingkup perencanaan geometrik tidak termasuk perencanaan tebal perkerasan jalan, walaupun dimensi dari perkerasan merupakan bagian dari perencanaan geometrik sebagai bagian dari perencanaan jalan seutuhnya.

Pembuatan jalan yang menghubungkan Antar Kecamatan di Kota Depok ini bertujuan untuk memperlancar arus transportasi, serta membuka akses jalan lebih efektif dan efisien. Dipilihnya metode bina marga dalam perencanaa geometrik jalan ini karena metode ini menyediakan kemampuan yang lebih baik dalam kaitannya dengan traffic, material dan kondisi lingkungan di Indonesia.

2. METODE PENELITIANModel literatur untuk memperoleh metode yang konsisten dan telah terbukti

dapat digunakan secara umum misalnya daftar kepustakaan, jurnal dari penelitian lain yang relevan dengan pembahasan penelitian ini, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan. Pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari konsultan perencana dan dinas-dinas yang

Page 2: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

terkait, studi kepustakaan, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan. Secara umum perencanaan geometrik jalan dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Metodologi PenelitianSumber : Elsa Rati Hariza, 2013

3. PEMBAHASANRuas jalan ini mengakomodasi dua lajur tanpa median dengan lebar antara 5 – 7

meter. Mulai dari Tangerang - Desa Cinangka – Jl. Raya Sawangan dan Tangerang/Jakarta – Krukut – Jl. Raya Swangan , ruas jalan ini tampak tipikal dengan sisi kiri dan kanan didominasi oleh rumah warga . Jalan ini sangat penting untuk direncanakan karena ruas ini merupakan salah satu jalan alternatif yang banyak di pilih untuk pergerakan manusia dan barang dari Tangerang menuju Depok mengingat jarak tempuhnya paling pendek, disamping itu jalan ini berfungsi sebagai jalan kolektor primer. Untuk menentukan elemen-elemen tersebut di atas antara lain diperlukan dahulu menetapkan kecepatan rencana dari jalan yang direncanakan, dan kecepatan rencana ditentukan berdasarkan fungsi, dan kondisi medan dari jalan yang direncanakan. Medan di katakan datar jika kecepatan kendaraan truk sama atau mendekati kecepatan mobil penumpang.

Medan dikatakan daerah berbukit jika kecepatan kendaraan truk berkurang sampai di bawah kecepatan mobil penumpang, tetapi belum merangkak. Medan juga dikatakan daerah pegunungan jika kecepatan kendaraan truk berkurang banyak sehingga truk tersebut merangkak melewati jalan tersebut dengan frekwensi yang sering. Kemiringan medan merupakan sebagian besar kemiringan melintang garis-garis tersebut. Berikut ini adalah rumus dan ilustrasi dalam perhitungan kemiringan medan.

.............................................................Rumus 5.1

Kemiringan medan = ...........................................Rumus 5.2

Analisis Lalu Lintas

Survay Topografi

Cek Konsistensi dan Jarak Pandang

Proses Desain Alinemen

Standar Desain Kelas (Dimensi Potongan Melintang Jalan, Kecepatan rencana, Landai

Max,Standar Desain Alinyemen)

Cek Volume Pekerjaan Tanah

Alinemen Memuaska

nn Memuaska

- Gambar Desain Jalan

- Volume Pekerjaan Tanah

Tidak Ya

Page 3: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 5.1 dan gambar 5.2 ini merupakan Trase jalan rencana dan ilustrasi penentuan klasifikasi medan menggunakan autocad 2008.

Gambar 3.1 Peta Kontur dan Trase Jalan Rencana 1 dan 2Sumber : Peta Kontur Kota Depok, 2011

Gambar 3.2 Ilustrasi Penentuan klasifikasi medan pada jalan rencana 1 dan 2Sumber : Peta Kontur Kota Depok, 2011

Berdasarkan Hasil analisis jalan rencana 1 dan jalan rencana 2 didapatkan bahwa daerah dengan kemiringan medan masing-masing berjumlah 33 Stasioning dan 36 stasioning untuk medan datar, 11 stasioning dan 2 medan perbukitan, Maka, dapat disimpulkan bahwa secara umum klasifikasi medan untuk Jalan Rencana 1 dan 2 adalah jalan dengan medan yang datar.

Perencanaan tikungan dapat digunakan tiga kriteria utama sebagai dasar dan kontrol perencanaan. Ketiga kriteria tersebut adalah panjang tangens (T) yang tersedia, panjang offset (E), dan jari-jari tikungan (R). Proses perencanaan tikungan secara umum adalah suatu proses iteratif dengan penyesuaian jari-jari, sehingga diperoleh nilai T dan E yang sesuai dengan keinginan.Ada tiga Jenis Tikungan yang umum digunakan dalam perencanaan geometrik jalan, yaitu :

1. Tikungan Lingkaran Penuh (Full Circle)2. Tikungan Spiral - Lingkaran (Spiral – Circle – Spiral)3. Tikungan Spiral – SpiralPada dasarnya tidak ada ketentuan baku tentang pemilihan jenis tikungan. Bina

Marga, untuk keseragaman perencanaan, menyarankan untuk menggunakan tikungan spiral – circle – spiral sebagai dasar perencanaan. Alur pemilihan tikungan yang disarankan oleh Bina Marga adalah sebagai berikut :

Page 4: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

Gambar 3.3 Proses Pemilihan Jenis TikunganSumber : Bina Marga

1. Perhitungan pada Jalan Rencana 1 PI1 Jalan Rencana 1 PI1Data Tikungan PI1 :Kecepatan Rencana (Vr) = 60 km/jamemaks = 10% dan sudut ∆ = 23°Lebar Jalan = 2 x 3,5 meter tanpa median, kemiringan melintang normal = 2%. Jalan direncanakan membelok ke kiri. Bentuk Lengkungan diasumsikan Spiral – Circle – Spiral dengan Rc = 150 m. Berdasarkan data diatas, menurut Metode Bina Marga panjang lengkung peralihan minimum (Ls) adalah 50 m, maka diambil Ls = 60 m, dan untuk nilai e = 0,093.

Penyelesaian :Penyelesaian :

1.

°2. Ts = ( R + p) tan ½ β + k

m3. ES = ( R + p ) sec ½ β – R

Tikungan Spiral – Lingkaran - Spiral

Lc < 25

p < 0,1

Tikungan Spiral – Spiral

Tikungan lingkaran

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Ya

E < min (0,04 atau 1,5

en

Tikungan Spiral – Lingkaran - Spiral

Tikungan LingkaranYa

Page 5: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

m

4.

= 0,21 m

Karena nilai Lc = 0,21 m atau tidak lebih dari 25 m, berdasarkan gambar 5.3 mengenai jenis pemilihan tikungan metode Bina Marga, maka Jenis tikungan untuk PI1 adalah Spiral – Spiral.

1. θs

2. ∆c3. Lc

4. Yc

m

5. Xc

6. K

7. P

8. Ts

9. Es

10. Ltotal

Page 6: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

Tabel 1Rekapitulasi perhitungan Alinemen Horisontal (Tikungan) Jalan Rencana 1

No

TikunganRd (m)

∆ Ls (m) Xs (m)Ys (m)

θs P k Ts Es Lc Jenis Tikungan

1 PI1 150 23.00 60.00 59.76 4.00 11.46 1.01 29.94 60.67 4.10 0.18 S-S atau F-C

2 PI2 200 19.34 50.00 49.92 2.08 7.17 0.52 24.97 59.14 3.41 17.48 S-S atau F-C

3 PI3 175 25.98 50.00 49.90 2.38 8.19 0.60 24.97 65.48 5.21 29.31 S-C-S

4 PI4 160 33.08 50.00 49.88 2.60 8.96 0.65 24.97 72.68 7.59 42.33 S-C-SSumber : HasilPerhitungan, 2013

Tabel 2Rekapitulasi perhitungan Alinemen Horisontal (Tikungan) Jalan Rencana 2

No TikunganRd (m)

∆Ls (m)

Xs (m)

Ys (m)

θs P k Ts Es LcJenis

Tikungan

1 PI1 180 19.39 50.00 49.90 2.31 7.96 0.58 24.97 55.82 3.20 10.88 S-S atau F-C

2 PI2 200 37.33 50.00 49.92 2.08 7.17 0.52 24.97 92.71 11.65 80.24 S-C-S

3 PI4 150 67.00 50.00 49.86 2.78 9.55 0.70 24.96 124.71 30.72 125.32 S-C-S

4 PI4 190 47.59 50.00 49.91 2.19 7.54 0.55 24.97 109.00 18.25 107.73 S-C-SSumber : HasilPerhitungan, 2013

Sesuai dengan kriteria alinyemen vertikal TPGJAK, harus diterapkan secara longgar atau lebih ketat tergantung pada keadaan. Lebar lajur pendakian adalah sama dengan lajur utama, dan panjang lajur pendakian harus 200 m atau lebih. Kedua ujung jalur harus berakhir seperti terlihat dalam Gambar 3.4, jarak antara tiap lajur pendakian diusulkan 1,5 km. Lajur pendakian dimulai 30 meter dari awal perubahan kelanjaian dengan serongan sepanjang 45 m, dan berakhir 50 meter sesudah puncak kelandaian dengan serongan sepanjang 45 meter.

Gambar 3.4 Struktur Standar Lajur PendakianSumber : TPGJAK, 1997

Perhitungan alinemen vertikal terdiri dari perhitungan elevasi muka tanah asli, kelandaian memanjang, dan lengkung vertikal. Jumlah lengkung vertikal seluruhnya berjumlah 8 buah lengkung vertikal. Tabel 3 merupakan tabel muka tanah asli dan Elevasi as jalan rencana.

Tabel 3 Elevasi Muka Tanah Asli dan Elevasi As Jalan Rencana Pada Jalan Rencana1

Page 7: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

Titik STAElevasi Tanah

AsliElevasi Rencana As

Jalan1 0+000 71.18 71.182 0+100 71.29 71.593 0+200 70.33 724 0+300 69.75 725 0+400 70.21 726 0+500 70.67 727 0+600 71.03 72.58 0+700 70.17 73.59 0+800 71.65 74.510 0+900 71.82 7511 0+947,12 71.60 7512 1+009,25 72.21 7513 1+062 72.51 7514 1+100 72.51 7515 1+200 72.99 7516 1+261,12 73.30 7517 1+322.27 74.08 7518 1+373.23 74.08 7519 1+389.6 75.00 7520 1+400 75.00 7521 1+500 73.06 73.6722 1+600 68.02 7123 1+650 70.74 69.6724 1+681,33 70.96 70.225 1+713.69 70.91 6826 1+744.66 70.35 67.2727 1+776.81 70.54 6728 1+800 69.37 6729 1+900 69.66 6730 1+990.37 69.01 6731 2+063.43 68.00 6732 2+138.09 64.64 6733 2+200 62.50 68.1434 2+300 67.38 72.0335 2+366.4 68.29 72.7136 2+400 70.91 7537 2+500 75.00 7538 2+600 75.00 75

Sumber : Hasil perhitungan, 2013

Page 8: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

Tabel 4.Elevasi Muka Tanah Asli dan Elevasi As Jalan Rencana Pada Jalan Rencana 2

Titik STAElevasi Tanah

AsliElevasi Rencana As Jalan

1 0+000 71.38 71.38

2 0+100 70.59 71.38

3 0+200 70.87 71.38

4 0+300 71.07 71.38

5 0+400 72.84 71.38

6 0+450 73.04 71.38

7 0+497 71.86 71.78

8 0+516.61 71.67 71.79

9 0+547.08 71.88 72.16

10 0+600 72.61 72.17

11 0+611.13 72.43 72.32

12 0+630.72 72.61 72.57

13 0+650 72.61 72.59

14 0+672.24 72.53 73

15 0+722.24 72.04 73.08

16 0+774.24 72.39 73.24

17 0+850 74.50 73.39

18 0+891.13 73.82 73.57

19 0+935.13 72.31 73.97

20 0+950 71.39 74.19

21 0+993.17 71.61 74.91

22 1+015.17 71.66 75

23 1+039.14 71.76 75

24 1+061.14 71.85 75

25 1+106.35 72.25 75

26 1+151.56 72.58 75

27 1+187.63 74.09 75

28 1+210.30 74.52 75

29 1+250 74.19 75

30 1+300 74.01 75

31 1+350 69.92 75.17

32 1+400 69.95 75.33

33 1+450 70.01 75.5

34 1+500 72.03 75.67

35 1+550 75.01 75.83

36 1+590.92 78.98 76

37 1+620.92 79.12 76.14

38 1+646.93 79.39 76.24

Page 9: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

39 1+701.94 82.76 76.32

40 1+756.99 82.9 76.5

41 1+798.24 82.7 76.67

42 1+860.01 75 76.69

43 0+900 75 76.83

44 2+000 75 76.83

45 2+100 75 77

46 2+200 75 77

47 2+300 75 77Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

a. Perhitungan Lengkung Vertikal PVI1

∆ = g2 –g1

= 1 – 0= 1%

Syarat keluwesan bentuk :Lv = 1% x Vr

= 36Syarat Drainase :Lv = 40 x ∆

= 40 x 1% = 0,4

Syarat kenyamanan:Lv = V x t

= 60 Km/jam x 3 detik= 50

Pengurangan goncangan

Diambil Lv = 50 m

1. Stationing lengkung vertikal PVI1

Sta PLV1 = Sta PVI1 – 1/2 Lv

Page 10: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

= (0 +050) – 1/2 (50)= (0+025)

Sta A1 = Sta PVI1 – 1/4 Lv= (0 +050) – 1/4 (50)= (0+ 037,5)

Sta PPV1 = Sta PVI1

= (0 +050)Sta B1 = Sta PVI1 + 1/4 Lv

= (0 +050) + 1/4 (50)= (0+062,5)

Sta PTV1 = Sta PVI1 + 1/2 Lv= (0 +050) + 1/2 (50) = (0+075)

2. Elevasi lengkung vertikalElevasi PLV1 = Elevasi PVI1 – 1/2 Lv x g1

= 71,59 – 1/2 (50) x 1%= 71,39

Elevasi A1 = Elevasi PVI1+1/4 Lv x g1 + y1

= 71,59 + 1/4 (50) x 1% + 0,0002= 71,69

Elevasi PPV1 = Elevasi PVI1 + Ev1

= (71,59 + 0,00063) = 71,59

Elevasi B1 = Elevasi PVI1+1/4 Lv x g2 + y1

= 71,59 + 1/4 (50) * 0% + 0,0002 = 71,61

Elevasi PTV1 = Elevasi PVI1 + 1/2 Lv x g2

= 71,59 + 1/2 (50) x 0% = 71,62

Untuk hasil perhitungan lengkung vertikal lainya dapat dilihat pada tabel rekapitulasi perhitungan lengkung vertikal.

Tabel 5.Rekapitulasi Perhitungan Lengkung Vertikal Jalan Rencana 1

STA Elevasi ∆ PLV A PPV B PTV PLV A PPV B PTV

PV1 - 1

0.0 25.00 37.50 50.00 62.50 75.00 71.29 71.44 71.42 71.42 71.460 71.18

50 71.39

200 71.79

PV2 - 1

0.0 675.00 687.50 700.00 712.50 725.00 73.25 73.63 73.50 73.50 73.50600 72.50

700 73.50

800 74.50

PV3 - 1 - 1,575.00 1,587.50 1,600.00 1,612.50 1,625.00 71.67 70.57 70.91 70.91 71.00

Page 11: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

6.0

1500 73.66

1600 71.00

1700 68.33

PV4 - 1

0.0 2,275.00 2,287.50 2,300.00 2,312.50 2,325.00 69.85 70.71 70.71 70.71 70.992150 67.00

2300 70.42

2450 73.85

STA Elevasi ∆ PLV A PPV B PTV PLV A PPV B PTV

PV1 - 2

0.0 575.00 587.50 600.00 612.50 625.00 72.07 72.22 72.23 72.23 72.29400 71.38

600 72.17

850 73.39

PV2 - 2

-6.0

1,525.00 1,537.50 1,550.00 1,562.50 1,575.00 75.76 75.77 75.74 75.74 75.831250 75.00

1550 75.83

1850 76.69

Pada konstruksi jalan, volume galian dan timbunan (dalam pekerjaan tanah) merupakan salah satu faktor yang penting. Jumlah galian dan timbunan akan menentukan harga pekerjaan pembangunan jalan secara keseluruhan. Sehingga pekerjaan galian dan timbunan harus dilaksanakan seoptimal mungkin. Galian dan timbunan pada tulisan ini dihitung dengan cara menghitung seberapa banyak galian dan timbunan di potongan melintang, hasil dari timbunan dan galian tulisan akhir ini terangkum dalam tabel 6.

Tabel 6Volume Galian dan Timbunan Pada Jalan Rencana 1

Sta Galian Timbunan Jarak

Volume

galian timbunan

0+000 2.2789 0 100 113.945 358.82

0+100 0 7.1764 100 0 1396.365

0+200 0 20.7509 100 0 2571.085

0+300 0 30.6708 100 0 2668.88

0+400 0 22.7068 100 0 2296.89

0+500 0 23.231 100 0 2911.61

0+600 0 35.0012 100 0 5631.06

0+700 0 77.62 100 0 6544.87

0+800 0 53.2774 100 0 5137.55

0+900 0 49.4736 100 0 2720.005

Page 12: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

0+947.12 0 4.9265 47.12 0 229.4414

1+009,25 0 4.8121 62.13 0 267.5504

1+062 0 3.8005 52.75 0 1185.857

1+100 0 41.1609 38 0 1284.681

1+200 0 26.4539 100 0 2864.785

1+261,12 0 30.8418 61.12 0 1409.828

1+322.27 0 15.2913 61.15 0 1244.28

1+373.23 0 25.4047 50.96 0 1267.36

1+389.6 0 24.3347 16.37 219.3433 199.1795

1+400 26.7982 0 10.4 364.5143 0

1+500 43.3007 0 100 2165.035 1041.83

1+600 0 20.8366 100 4727.38 1041.83

1+650 94.5476 0 50 6629.485 0

1+681,33 170.6318 0 31.33 5769.551 0

1+713.69 197.6766 0 32.36 7355.263 0

1+744.66 256.9132 0 30.97 5616.704 0

1+776.81 105.8058 0 32.15 2549.363 0

1+800 52.786 0 23.19 1305.471 0

1+900 59.8031 0 100 3879.175 0

1+990.37 17.7804 0 100 24794689 0

2+063.43 495,876 0 100 24793800 2456.045

2+138.09 0 49.1209 100 0 15971.24

2+200 0 270.3038 100 0 18688.19

2+300 0 103.46 100 0 8853.925

2+400 0 73.6185 100 109.66 3680.925

2+500 2.1932 0 100 219.32 0

2+600 2.1932 0 100 109.66 0

Total 49629623 93924.08Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

Tabel 7.Volume Galian dan Timbunan Pada Jalan Rencana 2

Sta Galian Timbunan Jarak

Jumlah

Galian Timbunan

0+000 508.2309 0 100 47410.93 0

Page 13: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

0+100 439.9877 0 100 33564.57 0

0+200 231.3036 0 100 11565.18 299.37

0+300 0 5.9874 100 0 1595.89

0+400 0 25.9304 100 0 2224.015

0+450 0 18.5499 50 1841.195 463.7475

0+497 73.6478 0 47 3218.508 0

0+516.61 63.31 0 19.61 1241.509 0

0+547.08 63.31 0 14.07 888.8596 0

0+600 63.0382 0 69.32 4004.353 0

0+611.13 52.4942 0 11.13 581.4201 0

0+630.72 51.9838 0 19.59 918.8396 0

0+650 41.8232 0 19.28 788.5713 0

0+672.24 39.9788 0 22.24 848.0735 0

0+722.24 36.2868 0 50 1729.165 0

0+774.24 32.8798 0 52 1607.164 0

0+850 28.9342 0 75.76 1877.499 0

0+891.13 20.6302 0 41.13 760.2058 0

0+935.13 16.3358 0 44 439.3576 0

0+950 3.635 0 14.87 43.33267 0

0+993.17 2.1932 0 43.17 94.68044 0

1+015.17 2.1932 0 22 48.2504 0

1+039.14 2.1932 0 23.97 52.571 0

1+061.14 2.1932 0 22 48.2504 0

1+106.35 2.1932 0 45.21 99.15457 0

1+151.56 2.1932 0 45.21 99.15457 0

1+187.63 2.1932 0 36.07 79.10872 0

1+210.30 2.1932 0 22.67 49.71984 0

1+250 2.1932 0 39.7 43.53502 22.03747

1+300 0 1.1102 50 0 96.95

1+350 0 2.7678 50 0 185.225

1+400 0 4.6412 50 0 281.785

1+450 0 6.6302 50 0 380.95

1+500 0 8.6078 50 0 485.725

1+550 0 10.8212 50 0 588.8

1+590.92 0 12.7308 40.92 0 549.8339

1+620.92 0 14.1428 30 0 441.66

1+646.93 0 15.3012 26.01 0 433.0977

1+701.94 0 18.0012 55.01 0 1047.154

1+756.99 0 20.0702 55.05 0 1130.232

1+798.24 0 20.9918 41.25 0 913.1636

1+860.01 0 23.2828 61.77 0 1438.179

0+900 0 23.2828 39.99 0 989.0327

Page 14: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

2+000 0 26.1812 100 0 2618.12

2+100 0 26.1812 100 0 2618.12

2+200 0 26.1812 100 0 2618.12

2+300 0 26.1812 100 0 1309.06

Total 113943.2 22730.27Sumber : Hasil Perhitungan, 2013

4. SIMPULAN DAN SARANKesimpulanBerdasarkan hasil perhitungan geometrik jalan pada perencanaan jalan yang menghubungkan Kota Depok dan Tangerang secara manual dengan menggunakan metode BINA MARGA, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Klasifikasi medan jalan rencana merupakan daerah yang relatif datar

dikarenakan besarnya kemiringan medan adalah dibawah 3%.2. Pada perencanaan kedua jalan ini terdapat dua jenis tikungan rencana yaitu 3

tikungan Spiral – Spiral, dan 5 tikungan Spiral – Circle – Spiral dengan kecepatan jalan rencana adalah 60 km/jam.

3. Berdasarkan profil memanjang dapat dilihat bahwa perencanaan beda tinggi antara jalan eksisting dan jalan rencana 1 rata-rata sebesar 2,055 meter (galian) dan 2,88 meter (timbunan). Beda Tinggi antara jalan eksisting dan jalan rencana 2 rata-rata sebesar 2,07 meter (galian) dan 2,49 meter (timbunan).

SaranTerdapat beberapa hal untuk memberikan saran yang dirasa berguna dalam penerapan metode perancangan perkerasan lentur yaitu:1 Sebaiknya alternatif trase yang lebih mengikuti kontur, untuk menjaga agar

beda tinggi antara tanah eksisting dan muka jalan tidak terlalu ekstrim serta untuk meminimalisir galian dan atau timbunan pada jalan rencana.

2 Sebagai bahan pertimbangan ada baiknya diambil banyak alternatif trase agar lebih banyak pilihan untuk trase yang akan direalisasikan di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA Arizal. 2012. Modul Pembelajaran Geometrik Jalan. Universitas Mercu Buana. Anonim. Re – Alinyemen Geometrik Jalan Ruas Amlapura – Kubutambahan,

Bali (Km 77+600 s/d 95+000). Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.

Anonim. 2006. Modul Rekayasa Jalan RayaPembelajaran Geometrik. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.

Anonim. 2000. Pengantar Rekayasa Jalan. Institut Teknologi Bandung (Sub Jurusan Rekayasa Transportasi), Bandung.

Hendarsin, S. 2000. Perencanaan Teknik Jalan Raya. Politeknik Negeri Bandung, Bandung.

I, Sylvia. Modul 9 : Perencanaan Geometrik Jalan (3 SKS). Pusat Pengembangan Bahan Ajar : Universitas Mercu Buana.

M. Soeharsono, dkk. 1997. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum.

Page 15: Jurnal Elsa Rati Hariza_Perencanaan Geometrik Jalan

S, Hamirhan. 2004. Konstruksi Jalan Raya, Buku 1 Geometrik Jalan. Bandung : Medio.

S, Subagya, dkk. 1992. STANDAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PERKOTAAN. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum (Dinas Bina Marga).

Sunarto. 2009. Tugas Akhir “Perencanaan Jalan Raya Cemorosewu – Desa Pacalan dan Rencana Anggaran Biaya”. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

W, Sri. 2010. Tugas Akhir “Perencanaan Geometrik, Tebal Perkerasan, dan Rencana Anggarab Biaya (Ruas Jalan Blumbang Kidul – Bulakrejo, Kabupaten Karanganyar)”. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

W, Indra. 2004. Tugas Akhir “Perencanaan Geometrik Jalan Raya”. Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Nugrahatama, W. 2009. “Tugas Akhir : PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN ALTERNATIF JALAN NASIONAL GIT-GIT, BALI.” Gunadarma, Jakarta.