31 rati riestyaningrum angkatan 15

Upload: dedi-karunia-rohman

Post on 07-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

lapiran kegiatan aktualisasi

TRANSCRIPT

  • RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

    DOSEN (DOKTER) RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA

    RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA

    PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

    Disusun oleh:

    Nama : Rati Riestyaningrum

    Angkatan/Kel/No.Presensi : 15/ II / 31

    Jabatan : Dosen (Dokter) RS Universitas Gadjah

    Mada

    Unit Kerja : Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

    Sumber Kegiatan : SKP/ Inisiatif Sendiri

    Coach : Drs. Suprapto

    Mentor : dr. Arief Budiyanto Ph.D, SP.KK (K)

    PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    TAHUN 2015

  • ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    JUDUL : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

    Dosen (Dokter) Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

    Rumah Sakit Gadjah Mada

    NAMA : Rati Riestyaningrum

    NIP : 198804042014042001

    UNIT KERJA : Rumah Sakit Gadjah Mada

    Menyetujui,

    COACH, MENTOR,

    Drs.Suprapto dr. Arief Budiyanto Ph.D, SP.KK (K)

    NIP.196406091990021001 NIP.197004211997021001

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

    dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat

    menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ini

    dengan baik. Penulis juga berterima kasih kepada dr. Arief Budiyanto Ph.D,

    SP.KK (K) selaku mentor dan Drs.Suprapto selaku coach penulis yang telah

    membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan Rancangan

    Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ini.

    Penulis sangat berharap Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi

    PNS ini dapat menjadi acuan dan gambaran penulis dalam melaksanakan

    aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di Unit Kerja penulis, yaitu Rumah Sakit

    Universitas Gadjah Mada. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam

    Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ini masih terdapat

    kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap

    adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-

    Nilai Dasar Profesi PNS ini mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa

    saran yang membangun.

    Semoga Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ini dapat

    dijadikan acuan dan panduan bagi penulis dalam melaksanakan aktualisasi

    nilai-nilai dasar profesi PNS di Unit Kerja penulis yaitu Rumah Sakit Universitas

  • iv

    Gadjah Mada. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kata-kata

    yang kurang berkenan,serta memohon kritik dan saran yang membangun.

    Depok, 25 Mei 2015 Penulis, Rati Riestyaningrum

  • v

    DAFTAR ISI

    Lembar pengesahan ............................................................................................. ii

    Kata pengantar ...................................................................................................... iii

    Daftar isi ................................................................................................................ v

    Daftar tabel............................................................................................................ vi

    Daftar gambar ....................................................................................................... vii

    I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang........................................................................... 1

    B. Tujuan Aktualisasi ...................................................................... 6

    II. Nilai Dasar Profesi PNS

    A. Identifikasi Nilai Dasar PNS ....................................................... 7

    B. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan .................................. 14

    C. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar ................................................... 26

    III. Rencana Aksi

    A. Jadwal Implentasi ...................................................................... 32

    B. Rencana Antisipasi Kendala....................................................... 38

    C. Jadwal Konsultasi dengan Coach .............................................. 40

    D. Jadwal Konsultasi dengan Mentor ............................................. 41

    IV. Penutup

    A. Simpulan .................................................................................... 41

  • vi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Identifikasi Nilai Dasar Profesi PNS.............. ..................................... 9

    Tabel 2. Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan ......................................... 15

    Tabel 3. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar .......................................................... 27

    Tabel 4. Jadwal Implementasi ....................................................................... 33

    Tabel 5. Rencana Antisipasi Kendala ............................................................. 38

    Tabel 6. Jadwal Konsultasi Dengan Coach .................................................... 40

    Tabel 7. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor .................................................... 41

  • vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Struktur organisasi RS Universitas Gadjah Mada .. Error! Bookmark

    not defined.5

  • 1

    RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

    DOSEN (DOKTER) RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA

    RUMAH SAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA

    PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

    NamaPeserta : Rati Riestyaningrum

    Angkatan/Kelompok : 15/II

    Jabatan : Dosen (Dokter)

    Unit Kerja : Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

    SumberKegiatan

    :

    SKP / Inisiatif Sendiri

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU No. 8 tahun 1974 bab 1 pasal 1

    huruf a, adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan

    dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,diangkat oleh pejabat yang

    berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan Negeri atau diserahi

    tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan

    perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang

    berlaku. PNS atau ASN (Aparatur Sipil Negara) merupakan salah satu unsur

    pemerintah yang sangat penting bagi masyarakat. Oleh karena itu PNS dituntut

    untuk melakukan pekerjaan dengan profesional dan mengutamakan pelayanan

    publik.

  • 2

    Peraturan baru tentang PNS yang tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014

    sudah secara implisit menghendaki bahwa PNS yang umum disebut sebagai

    birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada

    sebuah profesi pelayanan publik yang pada pelaksanaan tugasnya

    berlandaskan beberapa nilai-nilai dasar. Nilai yang mendasari dalam

    pelaksaaan tugas PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen

    mutu, dan anti korupsi. Maka dari itu sebagai PNS perlu membuat rancangan

    aktualisasi yang diterapkan di unit kerja masing-masing. Aktualisasi ini

    digunakan sebagai awal seorang PNS untuk menerapkan nilai-nilai dasar

    profesi PNS.

    RS Universitas Gadjah Mada merupakan Rumah Sakit yang dibangun

    secara bertahap sesuai dengan strategi pertumbuhan dalam pembangunan dan

    pengembangannya dengan dana APBN Kemendikbud. RS Universitas Gadjah

    Mada didesain dengan konsep mendasar pelayanan kesehatan terpadu dan

    terintegrasi dalam klaster-klaster dengan multiprofessional team work dan

    sistem pendidikan klinik. Kedepanya, RS Universitas Gadjah Mada diharapkan

    mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus sebagai lokasi

    mendidik calon dokter dan calon dokter spesialis.

    RS Universitas Gadjah Mada memiliki visi dan misi yang disusun agar

    dapat memenuhi hapapan masyarakat yang besar, Visi RS Universitas Gadjah

    Mada yaitu Menjadi Rumah Sakit Akademik yang melaksanakan pelayanan,

    pendidikan dan riset yang unggul, berkelas dunia, mandiri, bermartabat dan

  • 3

    mengabdi kepada kepentingan masyarakat. RS Universitas Gadjah Mada

    memiliki misi yang terdiri atas beberapa nilai, antara lain:

    1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu

    dengan mengutamakan aspek pendidikan berbasis riset

    2. Melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna berdasarkan evidence

    dan riset IPTEKDOK

    3. Menyelenggarakan riset klinik dan non klinik yang berwawasan global

    4. Melaksanakan pengabdian kepada kepentingan kesehatan masyarakat

    5. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit Akademik dan kesejahteraan

    karyawan

    Selain itu terdapat beberapa tugas RS Universitas Gadjah Mada, antara lain:

    1. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

    2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian yang terkait

    dengan bidang kesehatan secara terpadu (multi dan/atauinterdisiplin)

    3. Melaksanakan pengamatan dan analisis data pelayanan medik yang

    strategis, serta menghasilkan rekomendasi dari hasil analisis dan

    4. Menyelenggarakan tata-kelola kinerja yang sesuai dengan peraturan

    yang berlaku

    RS Universitas Gadjah Mada memiliki kebijakan mutu yang terangkum

    dalam nilai RSA, yang berarti:

    1. R: Response to change

    RS Universitas Gadjah Mada selalu tanggap terhadap perubahan.

    Perubahan dan perkembangan pelayanan kesehatan yang dinamis

  • 4

    menuntut adanya daya tanggap dan daya saing. manajemen dan

    karyawan terus berusaha untuk tanggap dan meningkatkan kompetensi

    agar bisa menjadi yang terbaik dalam pelayanan dan menjadi pilihan

    masyarakat luas serta berdaya jangkau jauh ke depan.

    2. S: Service excellence

    RS Universitas Gadjah Mada berorientasi pada pelayanan prima,

    bermutu, dan aman (quality and safety) serta kepuasan pelanggan

    dengan mengutamakan kerja tim.

    3. A: Academic environment

    RS Universitas Gadjah Mada memberikan pelayanan dan pendidikan

    selalu dalam timbangan menghargai setiap profesi dan kompetensinya.

    Nuansa pendidikan yang ramah (friendly), disiplin, jujur, dan

    bertanggungjawab. Sehingga membangkitkan kepercayaan masyarakat

    terhadap landasan ilmiah yang melandasi pelayanan di rumah.

  • 5

    Berikut bagan struktur organisasi di RS Universitas Gadjah Mada

    Gambar 1. Struktur Organisasi di RS Universitas Gadjah Mada

    Sebagai dosen (dokter umum) di RS Universitas Gadjah Mada, penulis memiliki

    tugas yang di uraikan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP), antara lain:

  • 6

    1. Melakukan penegakan diagnosis melalui anamnesis, alloanamnesis,

    pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.

    2. Melakukan tindakan triase di UGD.

    3. Melakukan tindakan terapi sesuai dengan diagnosis kerja dan sesuai

    kompetensi.

    4. Melakukan KIE kepada pasien dan atau keluarga pasien.

    5. Mengisi dengan lengkap lembar rekam medis.

    6. Menangani kegawat-daruratan pasien.

    7. Mengkoordinir paramedikdalam tim untuk pelayanan pasien.

    8. Mengikuti kegiatan Continuing Medical Education.

    B. Tujuan Aktualisasi

    PNS harus mampu melakukan pekerjaan dengan profesional dan

    mengutamakan pelayanan publik. PNS bukan sekadar merujuk kepada jenis

    pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik yang pada

    pelaksanaan tugasnya berlandaskan beberapa nilai-nilai dasar.

    Nilai yang mendasari dalam pelaksaaan tugas PNS yaitu akuntabilitas,

    nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Aktualisasi nilai-

    nilai dasar tersebut digunakan sebagai awal seorang PNS untuk menerapkan

    nilai-nilai dasar profesi PNS.

    Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ini diharapkan mampu

    membantu penulis dalam mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di

  • 7

    tempat tugas serta mampu menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar

    tersebut tidak diimplementasikan.

    II. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

    A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar

    Profesi pegawai negeri sipil (PNS) merupakan pelayan publik yang

    memegang peranan penting dalam kehidupan negara. PNS yang ideal harus

    menerapkan nilai-nilai luhur dalam aktualisasi pekerjaannya, sehingga tujuan

    negara untuk mensejahterakan masyarakat dapat terwujud. Aktualisasi lima

    nilai dasar tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

    Komitmen mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar dalam profesi PNS

    tersebut memiliki beberapa indikator yang menunjukkan adanya internalisasi

    dari nilai-nilai dasar tersebut. Indikator nilai-nilai dasar profesi PNS meliputi:

    1) Akuntabilitas

    Indikator dari nilai dasar akuntabilitas misalnya: tanggung jawab, jujur,

    kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil,

    transparan, konsisten serta partsipatif.

    2) Nasionalisme

    Indikator dari nilai dasar tertuang dalam pancasila, antara lain

    Ketuhanan: religius,toleran,etos kerja, transparan, amanah, percaya

    diri. Kemanusiaan: humanis, tenggang rasa, persamaan derajat,

    saling menghormati, tidak diskriminatif. Persatuan: cinta tanah air,

  • 8

    rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan

    publik, gotong royong. Kerakyatan: musyawarah mufakat,

    kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana. Keadilan: bersikap

    adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras dan sederhana.

    3) Etika publik

    Indikator dari nilai dasar etika publik misalnya: jujur, bertanggung

    jawab, Integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada

    peraturan, taat perintah dan menjaga rahasia.

    4) Komitmen mutu

    Indikator dari nilai dasar dari komitmen mutu antara lain efektivitas,

    efisiensi, inovasi serta berorientasi mutu.

    5) Anti korupsi

    Indikator dari nilai dasar dari anti korupsi antara lain jujur, disiplin,

    tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, peduli.

    Dari beberapa indikator setiap nilai dasar di atas tersebut, maka

    indikator yang mungkin untuk diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas

    mulai dari tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan tanggal 24 Juni 2015

    diuraikan pada tabel 1 di berikut ini.

  • 9

    Tabel. 1 Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ProfesI PNS

    No

    Indikator Nilai

    Dasar

    Informasi yang Relevan dengan Nilai Dasar

    Daftar Kegiatan

    Kebutuhan Stakeholder

    Tugas Organisasi Tugas Unit Tugas Pegawai

    1 Akuntabilitas (transparan, jujur)

    Nasionalisme (tidak diskriminatif, ketertiban publik)

    Etika publik (disiplin, sopan santun, teliti dan cermat)

    Komitmen mutu (berorientasi mutu, efektif dan efisien)

    Anti korupsi (jujur, disiplin, tanggung jawab)

    Pasien tanpa kegawat daruratan dengan kondisi stabil memerlukan pelayanan pemeriksaan yang sesuai standar, aman, holistik dan proporsional

    1. UGM mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengusahakan pelestarian ilmu pengetahuan.

    2. Penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi.

    3. Dalam

    1. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

    2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian yang terkait dengan bidang kesehatan secara terpadu (multi dan / atau interdisiplin)

    3. Melaksanakan pengamatan dan analisis data pelayanan medik yang strategis, serta menghasilkan rekomendasi dari hasil analisis

    4. Menyelenggarakan

    1. Melakukan penegakan diagnosis melalui anamnesis, alloanamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan,

    2. Melakukan tindakan triase di UGD,

    3. Melakukan tindakan terapi sesuai dengan diagnosis kerja dan sesuai kompetensi,

    4. Melakukan KIE dan atau keluarga pasien,

    Melakukan pelayanan pasien tanpa kegawat daruratan di poliklinik umum RS Universitas Gadjah Mada

    2 Nasionalisme (religiuus, toleransi, saling menghormati,

    Pasien dengan kegawat daruratan memerlukan

    Melakukan triase dan penanganan pertama pasien dengan kegawat daruratan di

  • 10

    kerja sama, kejelasan target, taat pada undang-undang)

    Etika publik (disiplin, sopan santun, jujur, cermat)

    Komitmen mutu (sistematis, efektif dan efisien)

    Anti korupsi (jujur, tanggung jawab, disiplin)

    pelayanan dan pemeriksaan sesuai dengan prioritasnya sehingga kegawat daruratannya dapat tertangani dengan aman, cepat dan tepat.

    menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UGM berfungsi sebagai:

    penyelenggara, pembina, dan pengembang pendidikan dan pengajaran tinggi;

    penyelenggara, pembina, dan pengembang penelitian serta usaha dalam rangka pemeliharaan, pelestarian, dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kebudayaan, dan kehidupan masyarakat;

    penyelenggara, pembina, dan pengembang pengabdian pada masyarakat

    tata-kelola kinerja yang sesuai dengan peraturan yang berlaku

    5. Mengisi dengan lengkap lembar rekam medis,

    6. Menangani kegawat-daruratan pasien,

    7. Mengkoordinir paramedikdalam tim untuk pelayanan pasien,

    8. Mengikuti kegiatan Continuing Medical Education

    Unit Gawat Darurat RS Universitas Gadjah Mada

    3 Akuntabilitas (disiplin, transparan , adil, jujur)

    Nasionalisme (gotong royong, kerja sama,tidak diskriminatif, adil )

    Etika publik (sopan santun, cermat)

    Komitmen mutu (efektif)

    Anti korupsi (adil, disiplin,

    Pasien hemodialisa memerlukan pengawasan dan pemeriksaan yang ketat selama menjalani proses hemodialisa

    Melakukan pemeriksaan dan pengawasan pasien dengan gangguan ginjal di Unit Hemodialisa RS Universitas Gadjah Mada

  • 11

    jujur) dalam rangka meningkatkan kehidupan manusia pada umumnya dan Bangsa Indonesia pada khususnya.

    4. Pelaksanaan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus juga diarahkan pada kemantapan pembinaan Sivitas Akademika pada umumnya dan pembinaan Mahasiswa pada khususnya.

    4 Akuntabilitas (adil, tanggung jawab, jujur)

    Nasionalisme (adil, tidak diskriminatif)

    Etika publik (sopan santun)

    Komitmen mutu (efektif dan efisien)

    Anti korupsi (disiplin, jujur)

    Petugas rumah sakit memerlukan kelengkapan dokumen dan rekam medis dalam melakukan pelayanan kepada pasien sehingga pelayanan tersebut dapat berjalan dengan baik.

    Melakukan kegiatan sebagai case manager pagi di ruang rawat inap RS Universitas Gadjah Mada

    5 Akuntabilitas (tansparan, jujur)

    Nasionalisme (kerja sama, taat hokum, adil)

    Etika publik (empati)

    Komitmen mutu (efektif efisien)

    Anti korupsi (jujur)

    Keluarga pasien memerlukan informasi dan pengetahuan yang lengkap mengenai penyakit yang diderita oleh pasien ICU , mengingat pasien ICU merupakan pasien-pasien dengan resiko tinggi yang sewaktu-waktu bisa berada

    Melakukan edukasi kepada keluarga pasien dengan prognosis buruk di ruang Intensive Care Unit (ICU)

  • 12

    dalam kondisi kritis.

    6 Akuntabilitas (tanggung jawab, jujur, netral )

    Nasionalisme (memelihara ketertiban)

    Etika publik (cermat, sopan santun)

    Komitmen mutu (kreatif, efektif efisien)

    Anti korupsi (tanggung jawab)

    Masyarakat perlu mengetahui dan memahami informasi tentang demam berdarah mengingat kasus demam berdarah di RS Universitas Gadjah Mada Cukup banyak

    Melakukan promosi kesehatan dengan media leaflet tentang demam berdarah yang akan diedarkan di beberapa tempat publik di RS Universitas Gadjah Mada dan lingkungan sekitar

    7 Akuntabilitas (tanggung jawab, adil, kepentingan public,terbuka)

    Nasionalisme (adil, religious, kerja sama, persamaan hak)

    Etika publik (sopan santun)

    Karyawan Rumah Sakit Universitas memerlukan komitmen untuk menjadikan budaya mencuci tangan yang benar dalam kehidupan sehari-harinya mengingat perannya yang

    Sosialisasi tentang cara memcuci tangan yang benar sesuai dengan WHO kepada karyawan RS Universitas Gadjah Mada.

  • 13

    Komitmen mutu (efektif efisien)

    Anti korupsi (adil, tanggung jawab)

    penting untuk memelihara kesehatan untuk dirinya maupun lingkungan disekitarnya.

  • 14

    B. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan

    Pada Tabel 1 telah dijelaskan tentang daftar kegiatan yang mengandung

    aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu nilai-nilai Akuntabilitas,

    Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Untuk dapat melihat

    keterkaitan lebih jelas antara pelaksanaan kegiatan dengan penerapan nilai-

    nilai dasar PNS, pada Tabel 2 akan dijabarkan lebih lanjut dari nilai-nilai dasar

    PNS yang terdapat dalam detail pelaksanaan kegiatan penulis sebagai dosen

    (dokter) di RS Universitas Gadjah Mada.

  • 15

    Tabel. 2 Keterkaitan Nidai Dasar dengan Kegiatan sesuaikan dengan waktu nya

    No

    Kegiatan

    Nilai Dasar

    Uraian Pelaksanaan Kegiatan

    1 Melakukan pelayanan pasien tanpa kegawat daruratan di poliklinik umum Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

    Akuntabilitas (transparan, jujur)

    Nasionalisme (tidak diskriminatif, ketertiban publik)

    Etika publik (disiplin, sopan santun, teliti dan cermat)

    Komitmen mutu (berorientasi mutu, efektif dan efisien)

    Anti korupsi (jujur, disiplin, tanggung jawab)

    Pasien dengan kasus tertentu yang tidak disertai dengan kegawat darurat. Dalam kegiatan pemeriksaan pasien di poliklinik umum, penulis akan menggunakan pakaian yang sopan dan rapi, dating ke poliklinik dengan disiplin dan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Penulis kemudian mempersiapkan dengan cermat peralatan dan perlengkapan yang diperlukan selama proses pemeriksaan. Peralatan yang dipersiapkan merupakan peralatan yang layak dan berorientasi mutu. Penulis menciptakan suasana yang kondusif seperti ruangan yang rapi, bersih dan nyaman, peralatan untuk pemeriksaan fisik dasar seperti stetoskop, sphygmomanometer, thermometer, senter, dll sehingga pasien merasa nyaman saat diperiksa. Penulis melakukan pelayanan dengan tetap menjaga ketertiban publik. Selanjutnya dalam proses pelayanan, giliran pemeriksaan pasien diurutkan sesuai dengan nomor antrian pasien tanpa diskriminasi ras, agama, maupun status pasien. Selanjutnya penulis akan melakukan anamnesis atau menelusuri informasi pasien. Dalam melakukan anamnesis tersebut, penulis harus informatif dengan juga menggunakan bahasa yang santun dan mudah dipahami. Dalam proses ini, penulis juga mempelajari riwayat pasien dengan teliti dan cermat sebelumnya melalui rekam medis. Penulis akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menegakkan

  • 16

    diagnosis. Dalam pemeriksaan fisik ini, penulis menghormati hak pasien terkait kesediaan diperiksa. Penulis melakukan pemeriksaan fisik dengan ijin dari pasien baik secara langsung maupun tidak langsung. Jika pemeriksaan fisik saja belum mendukung informasi untuk ditegakkannya diagnosis, maka diperlukan pemeriksaan penunjang yang sistematis , misalnya pemeriksaan radiologi, laboratorium darah, kencing, feses dll. Pemilihan pemeriksaan penunjang ini harus sesuai dengan kebutuhan, efektif dan efisien. Setelah diagnosis dapat ditegakkan, penulis akan memberikan terapi yang dapat dipertanggung jawabkan yang sesuai dengan diagnosis tersebut. Memberikan obat yang rasional dan tidak berlebihan. Penulis juga akan memberikan keterangan yang transparan. Selanjutnya penulis memberikan keterangan sesuai dengan keadaan sebenarnya pada surat keterangan pasien. Penulis juga memberikan keterangan yang jujur pada rekam medis. Pasien tanpa kegawat daruratan dengan kondisi stabil memperoleh perbaikan keadaan kesehatan sehingga dapat melakukan fungsi sosialnya di dalam masyarakat.

    2 Melakukan triase dan penanganan pertama pasien dengan kegawat daruratan di Unit Gawat Darurat RS Universitas Gadjah Mada

    Akuntabilitas (tanggung jawab, jujur, transparan, kejelasan target)

    Nasionalisme ( religius, toleransi, saling menghormati, kerja sama, kejelasan target, taat pada undang-undang)

    Pasien dengan kasus kegawat daruratan yang memerlukan triase dan penanganan pertama dengan cepat dan tepat. Mengawali pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD), penulis akan menerapkan kedisplinan dengan datang sesuai jadwal dan tepat waktu. Hal ini dikarenakan sistem jaga UGD menggunakan sistem shift dimana setiap dokter jaga harus bekerja sama dengan baik, terutama dalam pergantian shift. Penulis menggunakan pakaian yang sopan dan rapi, namun tidak mengganggu mobilitas saat jaga UGD, karena jaga UGD

  • 17

    Etika publik (disiplin, sopan santun, jujur, cermat)

    Komitmen mutu (sistematis, efektif dan efisien)

    Anti korupsi (jujur, tanggung jawab, disiplin)

    membutuhkan mobilitas yang tinggi dan cepat. Penulis dalam melakukan pelayanan di UGD tidak sendirian, namun berada didalam satu tim dengan petugas medis maupun paramedik, oleh karema itu penulis harus saling menghormati dengan anggota tim lain. Mengawali kegiatan, berdoa bersama sesuai dengan kepercayaan masing-masing merupakan kegiatan rutin supaya semua kegiatan berjalan dengan lancar. Ketika pasien datang bersamaan, penulis sebagai dokter jaga bekerja sama dengan tim harus melakukan triase. Triase adalah sebuah tindakan pengelompokan pasien berdasarkan berat ringannya kasus, harapan hidup dan tingkat keberhasilan. Triase harus dilakukan secara cepat, cermat dan tepat mengingat waktu adalah komponen yang menetukan keselamatan pasien. Dalam melakukan triase tersebut,penulis harus bersikap adil dan tidak dikriminatif. Penulis harus memiliki kompetensi yang cukup dalam menentukan prioritas triase yang efektif dan efisien. Dalam melakukan triase tersebut, penulis harus memiliki kerja sama yang baik dengan anggota tim. Selain itu toleransi antar umat beragama juga harus diterapkan didalam anggota tim, karena anggota tim memiliki kepercayaan yang tidak sama. Setelah triase dilakukan, penulis akan melakukan penanganan kegawat daruratan sesuai dengan prioritasnya. Anamnesis dilakukan dengan bahasa yang sopan, cermat, dan sistematis sehingga didapatkan informasi yang akurat. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan standar dengan mentaati perundang-undangan dan kode etik dokter. Setelah menangani kegawat daruratan dengan penulis melakukan evaluasi dan follow up menentukan tindakan lanjutan terkait

  • 18

    perawatan pasien. Keputusan dilakukan dengan penuh pertimbangan dengan mengutamakan keselamatan pasien, termasuk dalam menetukan di unit mana pasien harus dilakukan perawatan. Penulis memberikan keterangan yang transparan dan sejelas-jelasnya kepada pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit dan tindakan-tindakan yang mungkin akan dilakukan. Sesuai undang-undang yang berlaku, semua tindakan yang akan dilakukan penulis harus mendapatkan persetujuan pasien maupun pasien dalam bentuk inform consent. Selanjutnya penulis harus memiliki kejelasan target dalam memberikan instruksi yang jelas kepada anggota tim agar tidak terjadi kesalahan tindakan. Penulis memberikan keterangan yang jujur dan dapat dipertanggung jawabkan terkait informasi pasien baik dalam pengisian rekam medis, maupun surat keterangan. pasien mendapatkan penganganan kegawat daruratan dengan cepat tepat sesuai dengan prioritas dan proporsional yang dilanjutkan dengan evaluasi menyeluruh sehingga pasien mendapatkan terapi yang paripurna.

    3 Melakukan pemeriksaan pengawasan pasien dengan gangguan ginjal di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

    Akuntabilitas (disiplin, transparan , adil, jujur)

    Nasionalisme (gotong royong, kerja sama,tidak diskriminatif, adil )

    Etika publik (sopan santun, cermat)

    Komitmen mutu

    Pasien dengan gangguan ginjal yang memerlukan pengawasan dan pemeriksaan yang ketat selama menjalani proses hemodialisa karena pasien-pasien tersebut merupakan pasien kompleks. Mengawali kegiatan penulis menerapkan nilai kedisiplinan dengan datang tepat waktu sebelum tindakan hemodialisa dilakukan. Penulis juga akan menggunakan pakaian yang rapi dan sopan. Dilanjutkan dengan koordinasi dan kerja sama dengan tim hemodialisa terkait ada atau tidaknya pasien dengan

  • 19

    (efektif)

    Anti korupsi (adil, disiplin, jujur)

    pengawasan tinggi, program-program rutin, maupun evaluasi terhadap hal-hal yang penting. Selanjutnya penulis harus mempelajari dengan cermat setiap pasien yang akan di hemodialisa melalui rekam medis pasien, dan mengkomunikasikan dengan anggota tim jika ada hal-hal yang belum jelas, misalnya terkait jaminan kesehatan. Selanjutnya screening terhadap pasien yang aman dilakukan hemodialisa dilakukan secara gotong royong dengan anggota tim. Screening dilakukan dengan cepat, tepat , namun akurat, mengingat proses hemodialisa membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni 2-4 jam. Screening dilakukan dengan adil, dan tidak diskriminatif. Selanjutnya penulis akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien selama mejalani proses hemodialisa tersebut. Dari pemeriksaan tersebut penulis dapat mengevaluasi perkembangan kondisi pasien. Penulis harus mampu menciptakan komunikasi yang efektif kepada pasien maupun keluarga pasien agar informasi-informasi penting terkait pasien tersebut dapat digali. Dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan ini. Penulis harus menciptakan lingkungan yang nyaman bekerja sama dengan anggota tim karena proses hemodialisa merupakan proses yang tidak nyaman untuk pasien. Selama proses hemodialisa, penulis akan peka terhadap pasien, memberikan tanggapan untuk setiap keluhan, sehingga pemeriksaan menjadi lebih akurat dan dapat mempersiapkan antisipasi jika terjadi komplikasi selama proses tersebut berlangsung. Penulis melakukan anamnesis dan pemeriksaan kepada seluruh pasien hemodialisa dengan adil, tepat dan cermat. Penulis memberikan keterangan yang transparan jika terdapat kelainan pada pasien.

  • 20

    Pasien dengan gangguan ginjal dapat menjalani proses hemodialisa dari awal hingga akhir dengan aman, nyaman dan antisipatif, serta mendapatkan penanganan yang tepat seandainya terjadi komplikasi.

    4 Melakukan kegiatan sebagai case manager pagi di ruang rawat inap Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

    Akuntabilitas (adil, tanggung jawab, jujur)

    Nasionalisme (adil, tidak diskriminatif)

    Etika publik (sopan santun)

    Komitmen mutu (efektif dan efisien)

    Anti korupsi (disiplin, jujur)

    Adanya ketidak lengkapan dokumen di ruang rawat inap dan rekam medis yang dapat mengakibatkan pelayanan di ruang rawat inap terhambat. Kegiatan diawali dengan penulis disiplin datang tepat waktu di Rumah Sakit, menggunakan pakaian yang rapi dan sopan serta tidak mengganggu mobilitas karena menjadi case manager pagi di ruang rawat inap menuntut mobilitas yang tinggi. Selanjutnya penulis akan melakukan evaluasi di setiap ruang rawat inap via telepon untuk memastikan pelayanan di ruang rawat inap berjalan dengan lancar. Penulis menentukan prioritas dengan adil ruang rawat inap mana yang akan dikunjungi pertama berdasarkan kebutuhannya. Selanjutnya secara efektif dan efisisen penulis akan melengkapi kekurangan-kekurangan dokumen di ruang rawat inap. Ketidak lengkapan dokumen-dokumen administrasi terutama banyak disebabkan karena dokter memprioritaskan penanganan pasien yang menuntut kecepatan, misalnya dokumen untuk keperluan BPJS seperti surat keterangan emergency dan surat keterangan rawat inap. Dalam melakukan kegiatan ini, penulis bersikap tidak diskriminatif dengan memberikan keterangan tanpa membeda-bedakan suku, budaya, maupun status sosial. Penulis membuat surat-surat keterangan terhadap pasien dengan menuliskannya sesuai keadaan pasien yang sebenarnya secara jujur dan bertanggung jawab. Selain itu, penulis memiliki tugas yaitu melakukan follow up terhadap pasien pasien tertentu jika terjadi

  • 21

    penurunan kondisi. Dengan demikian diharapkan pelayanan di ruang rawat inap berjalan dengan lancar. Pelayanan administratife aupun medis di ruang rawat inap dapat tercapai dengan baik sehingga mendukung pelayanan secara keseluruhan

    5

    Melakukan edukasi yang lengkap mengenai penyakit yang diderita oleh pasien kepada keluarga pasien dengan prognosis buruk di ruang Intensive Care Unit (ICU)

    Akuntabilitas (tansparan, jujur)

    Nasionalisme (kerja sama, taat hokum, adil)

    Etika publik (empati)

    Komitmen mutu (efektif efisien)

    Anti korupsi (jujur)

    Pasien-pasien yang dirawat diruang ICU nerupakan pasien yang sangat beresiko untuk berada dalam keadaan kritis sewaktu-waktu termasuk kematian, sehingga keluarga harus diberi edukasi dan pengertian sampai keluarga benar-benar memahami hal tersebut. Kegiatan di awali penulis dengan mempelajari kasus pasien dari awal, termasuk riwayat penyakit sebelumnya. Informasi yang dipelajari tercantun di rekam medis, bekerja sama dengan anggota tim ICU, penulis mengevaluasi keadaan pasien secara efektif dan efisien. Kemudian dilkukan pemeriksaan fisik secara lengkap dan menyeluruh untuk mengetahui kondisi terakhir pasien dan kemungkinan-kmungkinan buruk yang akan terjadi. Setelah mepelajari pasien, penulis menemui keluarga pasien yng bertanggung jawab terhadap pasien. Sebelumnya, penulis akan memastikan bahwa yang diberi penjelasan adalah benar-benar keluarga yang secara hukum bertanggung jawab kepada pasien. Kemudian penulis akan menjelaskan kronologis penyakit pasien dengan transparan, dengan menggunakan bahasa yan mudah dipahami. Penulis menjelaskan keadaan pasien dengan jujur dan transparan sesuai kondisi yang sebenarnya. Penulis memberikan kesempatab kepada keluarg pasien untun bertanya jika ada informasi yang kurang jelas. Penulis akan menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami. Penulis menjelaskan kemungkinan yang terburuk yang

  • 22

    mungkin terjadi, termasuk kematian disertai dengan tindakan-tindakan yang mungkin akan dilakukan jika pasien berada dalan kondisi kriti. Ketika menyampaikan kemungkinan-kemungkinn tersebut, penulis tetap memberikan keterangan secara transparan namun dengab bahasa berempati, sehingga tidak melukai perasaan keluarga pasien. Diharapkan keluarga pasien paham dengan resiko resiko tersebut, sehingga tidak terjadi perbedaan faham antara tenaga medis dengan kluarga pasien sehingga tercipta kerja sama yang baik antara tenaga medis dan keluarga pasien. Setelah penulis memberikan edukasi, penulis meminta ketrangan keluarga bahwa keluarga sudah pahan dengan kemungkinan buruk yang akan terjadi dalam bentuk surat pernyataan . Hal ini merupakan bukti bahwa kluarga pasien sudah mendapat penjelasan dan memahami kondisi pasien. Penulis memberukan surat keterangan persetujuan kepada kluarga pasien, untuk melakukan tundakan-tindakan tertentu jika sewaktu-wktu kondisi pasien kritis, sehingga tenaga medis tidak melanggar hukum dalam memberikan tindakan. Dengan demikian penanganan pasien menjadi lebih efekitif dan efisien. Keluarga pasien mendapatkan pemahaman dan pengertian terhadap keadaan pasien. Diharapkan dengan adanya komunikasi yang baik antara keluarga pasien dan tenaga kesehatan, dalam hal ini dengan penulis sebagai dokter, akan terjadi kerja sama yang baik sehingga pelayanan terhadap pasien dapat terlaksana dengan baik.

    6

    Melakukan promosi kesehatan dengan media leaflet tentang demam

    Akuntabilitas (tanggung jawab, jujur, netral )

    Nasionalisme

    Kasus demam berdarah yang masuk di RS Universitas Gadjah Mada cukup tinggi. Salah satu penyebab yang menjadi factor penyebabnya adalah tingkat pemahamantentang demam berdarah yang kurang.

  • 23

    berdarah yang akan diedarkan di beberapa pos di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada dan lingkungan sekitar Rumah Sakit Univesritas Gadjah Mada

    (memelihara ketertiban)

    Etika publik (cermat, sopan santun)

    Komitmen mutu (kreatif, efektif efisien)

    Anti korupsi (tanggung jawab)

    kegiatan diawali penulis dengan membuat leaflet tentang demam berdarah. Leaflet dibuat dengan menggunakan sumber yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Penulis dengan jujur tidak melakukan plagiatisme dalam pembuatan leaflet tersebut. Leaflet dibuat secara netral dan berimbang dengan mencakup informasi tentang demam berdarah termasuk definisi, penyebab, gejala, penanganan awal, serta pencegahan demam berdarah. Penulis menyusun leafet dengan cermat dan sistematis, serta menggunakan bahasa yang sopan agar informasi yang disampaikan dapat tertangkap dengan tepat. Selanjutnya leaflet juga dibuat dalam bentuk yang menarik (kreatif) agar penyampaiannya lebih mudah diterima oleh publik. Setelah leaflet dibuat, penulis mengedarkan leaflet di tempat-tempat publik di RS Universitas Gadjah Mada dan lingkungan sekitar dengan mengutamakan tetap memelihara ketertiban. Sasaran yang dipilih adalah area-area publik dimana banyak orang berada sepert area pendaftaran di lobi rumah sakit, ruang tunggu poliklinik, nurse station, dll. Sehingga leaflet tersebut lebih mudah diakses secara efektif dan efisien, dan pada akhirnya informasi tentang demam berdarah dapat tersampaikan, dan masyarakat mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Masyarakat mendapatkan pengertian dan pemahaman terhadap demam berdarah dan dapat dilakukan usaha preventif terhadap demam berdarah sehingga diharapkan angka kejadian demam berdarah menurun.

    7 Sosialisasi tentang cara memcuci tangan yang benar sesuai dengan WHO kepada karyawan

    Akuntabilitas (tanggung jawab, adil, kepentingan public,terbuka)

    IKaryawan Rumah Sakit Universitas memerlukan komitmen untuk menjadikan budaya mencuci tangan yang benar dalam kehidupan sehari-harinya mengingat perannya yang penting untuk memelihara kesehatan untuk dirinya maupun lingkungan

  • 24

    Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada.

    Nasionalisme (adil, religious, kerja sama, persamaan hak)

    Etika publik (sopan santun)

    Komitmen mutu (efektif efisien)

    Anti korupsi (adil, tanggung jawab)

    disekitarnya. Kegiatan di awali dengan menyusun materi tentang cara mencuci tangan yang baik sesesuai dengan WHO. Penulis bertanggung jawab terhadap informasi yang penulis sampaikan. Penulis menggunakan refernsi dari WHO. M ateri disusun secara sistematis dan jelas sehingga diharapkan kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien. Penulis akan melakukan sosialisasi dengan sopan santun tentang bahwa akan dilakukan kagiatan sosialisasi cara mencuci tangan yang benar sesuai dengan WHO. Untuk pemilihan waktu kegiatan, penulis meminta pertimbangan dikla, supaya disesuaikan dengan jadwal kegiatan lain di RS Universitas Gadjah Mada, sehingga tidak mengganggu kepentingan publik. Setelah waktu kegiatan ditentukan, penulis melakukan sosialisasi akan diadakannya kegiatan ini. Dalam sosialisasi ini, penulis bekerja sama dengan tim diklat RS Univesitas Gadjah Mada sehingga informasi tersebut tersamapaikan secara jelas. Selanjutya, pada saat kegiatan berlangsung, penulis memulai kegiatan dengan bedoa bersama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing (religius). Penulis melakukan sosialisasi secara sistematis dan sopan , diawali dengan penjelasan materi. Selanjutnya, dalam sesi Tanya jawab, penulis memberikan kesempatan yang adil kepada setiap peserta untuk memberikan pertanyaan. Kegiatan dilanjutkan dengan praktek mencuci tangan. Setiap peserta mendapatkan hak yang sama dalam pemakaian alat2 praktek. penulis menciptakab suasana yang hangat agar kegiatan tidak membosankan. Praktek dilakukan berulang-ulang sampai peserta dapat melakukannya dngan lancar. Kegiatan di tutup dengan evaluasi selama kegiatan. Penulis memberikan

  • 25

    kesempatan secara terbuka kepada peserta untuk memberikan kritik atau saran kepada penulis terkait kegiatan yang telah dilakukan sehingga dapat dijadikan evaluasi. Dengan kegiatan ini diharapkan petugas rumah sakit memiliki pemahaman yang baik terhadap memcuci tangan yang benar sesuai dengan WHO dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari, baik di rumah sakit dan lingkungan sekitarnya.

  • 26

    C. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

    Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk

    aktualisasi nilai-nilai profesi dibutuhkan teknik sebagai cara untuk mewujudkan

    nilai dasar tersebut. Teknik aktualisasi nilai dasar yang direncanakan untuk

    proses aktualisasi dijelaskan pada tabel 3 berikut ini.

  • 27

    Tabel 3. Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

    No

    Nilai dasar dan teknik aktualisasi

    Uraian penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar dan manfaatnya bagi pihak lain dan perwujudan visi organisasi

    1. Melakukan pelayanan pasien tanpa kegawat daruratan di poliklinik umum Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada Nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi diaktualisasikan dengan menggunakan teknik identifikasi terstruktur

    Penulis menggunakan teknik identifikasi terstruktur dalam mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS pada saat melakukan kegiatan ini. Penulis mengidentifikasi informasi tentang pasien secara bertahap dan terstruktur mulai dari mempelajari rekam medis pasien dengan teliti, melakukan anamnesis secara lengkap, melakukan pemeriksaan fisik sesuai standar. Jika penegakan diagnosis belum dapat dilakukan dengan tahap tehap tersebut,maka identifikasi akan dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang yang sesuai. Manfaat: Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknik identifikasi terstruktur ini adalah terlaksananya pelayanan yang menyeluruh dan holistik Dampak: Apabila teknik identifikasi terstruktur ini tidak terlaksana, maka nilai-nilai dasar profesi PNS tidak dapat teraktualisasi dengan maksimal. Dampak yang dapat terjadi antara lain pelayanan yang tidak maksimal dan dapat merugikan pasien. Kerugian dapat berupa kerugian fisik seperti membengkaknya biaya, hasil pengobatan yang tidak maksimal, resiko perburukan penyakit. Kerugian non fisik dapat berupa ketidak puasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.

  • 28

    2 Melakukan triase dan penanganan pertama pada pasien dengan kegawat daruratan di Unit Gawat Darurat RS Universitas Gadjah Mada Nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi diaktualisasikan dengan menggunakan teknik kerjasama tim

    Penulis menggunakan teknik kerja sama tim dalam melakukan kegiatan ini. Dalam melakukan pelayanan di Unit Gawat Darurat, penulis merupakan bagian dari tim, sehingga kerja sama tim sangat diperlukan mengingat kasus gawat darurat harus ditangani secara cepat dan tepat. Bersama dengan tim, penulis saling membantu peran masing-masing anggota tim. Komunikasi yang baik dan toleransi antar anggota tim sehingga tercipta suasana yang kondusif yang mendukung kelancaran dalam triase dan penanganan pasien. Manfaat: Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknik kerja sama tim ini adalah terciptanya lingkungan kerja yang sehat yang berdampak pada tercapainya tujuan triase dan pelayanan pasien UGD. Dampak: Apabila teknik kerja sama tim ini tidak terlaksana, maka akan tercipta lingkungan kerja yang kurang konkdusif. Hal itu dapat mengakibatkan nilai-nilai dasar profesi PNS tidak dapat teraktualisasi dengan maksimal. Hal tersebut berdampak pada keselamatan pasien, karena triase dan penanganan pasien akan terhambat.

    3 Melakukan pemeriksaan pengawasan pasien dengan gangguan ginjal di Unit Hemodialisa RS Universitas Gadjah Mada Nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi diaktualisasikan dengan menggunakan tenik kewaspadaan dan antisipatif dalam tim

    Penulis menggunakan teknik kewaspadaan dan antisipatif dalam tim dalam melakukan kegiatan ini. Pasien dengan dengan gangguan ginjal yang menjalani proses hemodialisa merupakan pasien yang sangat kompleks dan mempunyai resiko tinggi selama proses hemodialisa berlangsung. Teknik kewaspadaan ini dilakukan penulis sebagai dokter, maupun sebagai anggota tim. Bersama dengan tim, penulis menjaga kekompakan tim saat mengawasi proses hemodialisa ini. Penulis harus Penerapan teknik kewaspadaan tim dapat dilakukan dengan tanggap terhadap setiap keluhan yang disampaikan. Penulis harus teliti dan cermat dalam memeriksa pasien hemodialisa. Penulis harus memperhatikan setiap detail ketidak normalan yang muncul. Penulis harus komunikatif dengan anggota tim dan pasien, sehingga komplikasi hemodialisa dapat terdeteksi sedini mungkin

  • 29

    Manfaat: Dengan teknik ini, kewaspadaan penulis dan tim akan terjaga, sehingga resiko-resiko hemodialisa pada pasien dengan gangguan ginjal dapat diantisipasi bersama-sama. Dengan kerja sama tim yang baik, penanganan terhadap resiko hemosialisa dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Dampak: Apabila teknik kewaspadan tim ini tidak diterapkan, maka tidak terbentuk lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat menghambat pelayanan. Hal ini juga dapat berakibat fatal, karena tidak siapnya tim dalam menghadapi keadaan yang terjadi diluar perkiraan.

    4 Melakukan tugas sebagai case manager pagi di ruang rawat inap Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada Nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika pulik, komitmen mutu serta anti korupsi diaktualisasikan dengan menggunakan teknik managemen prioritas

    Dalam melaksanakan tugas sebagai case manager rawat inap, penulis menggunakan teknik managemen prioritas. Dengan teknik ini, penulis memprioritaskan penyelesaian tugas secara bertahap. Prioritas dilakukan secara adil sesuai dengan keperluan. Penulis melengkapi dokumen secara sistematis dan terstruktur, sehingga pelayanan ruang rawat inap berlangsung dengan baik. Manfaat: Teknik managemen prioritas membuat kelengkapan dokumen di ruang rawat inap tetap termonitor secara berimbang sesuai dengan prioritasnya. Dengan demikian, kerja sama tim dan koordinasi dapat lebih mudah terlaksana. Adanya situasi tersebut akan mendukung kelancaran pelayanan di ruang rawat inap. Dampak : Koordinasi dan kerja sama tim dapat terganggu dan akan menimbulkan kesenjangan antar ruang rawat inap. Kesenjangan itu akan mengganggu pelayanan kepada pasien.

  • 30

    5 Melakukan edukasi yang lengkap mengenai penyakit yang diderita oleh pasien kepada keluarga pasien dengan prognosis buruk di ruang Intensive Care Unit (ICU) Nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi diaktualisasikan dengan menggunakan teknik komunikasi empati

    Penulis menerapkan teknik komunikasi empati dalam kegiatan ini. Penulis memberikan informasi dengan jujur dengan tetap memperhatikan perasaan keluarga pasien. Penulis menjelaskan secara transaparan dan jelas, dengan menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami. Penulis menjelaskan pilihan-oilihan yang mungkin dapat diambil oleh keluarga pasien, namun harus bersikap netral. Dengan adanya komunikasi empati, diharapkan keluarga pasien memahami situasi yang ada, dan terjadi kesepahaman antara tenaga medis dan keluarga pasien. Manfaat: Menciptakan interaksi yang baik antara keluarga pasien dengan tenaga medis. Komunikasi yang transparan, akan mempermudah tenaga medis dalam menjalankan pengobatan. Hal ini secara tidak langsung akan membuat penanganan pasien ICU berjalan dengan baik. Dampak: Pemahaman yang berbeda antara tenaga medis dan keluarga pasien akan menimbulkan kesalah pahaman diantara keduanya. Masing-masing mempunyai pandangan sendiri, yang akan mengakibatkan tidak terbentuknya kerja sama yang baik antara tenaga medis dan keluarga pasien. Hal tersebut akan menghambat penanganan pasien.

    6 Melakukan promosi kesehatan dengan media leaflet tentang demam berdarah yang akan diedarkan di beberapa pos di Rumah Sakit Universitas Gadjah Madadan lingkungan sekitar Rumah Sakit Univesritas Gadjah Mada Nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi diaktualisasikan dengan menggunakan teknik komunikasi kreatif

    Penulis menggunakan teknik komunikasi kreatif saat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS pada kegiatan promosi kesehatan ini. Penulis harus memilih cara yang rasional dan mengena. Penulis dapat mempertanggung jawabkan informasi yang akan disampaikan nanti. Penulis memasuki wilayah publik secara seimbang dengan cara yang kreatif,yaitu dengan menggunakan media leaflet yang disusun secara transparan oleh penulis. Diharapkan informasi tentang demam berdarah dengan teknik berpikir kreatif inidapat tersampaikan kepada masyarakat.

    Manfaat: Dengan teknik ini, penulis dapat mengorganisasikan metode promosi kesehatan secara menarik sehingga nilai-nilai dasar profesi PNS dapat

  • 31

    diimplementasikan dalam kegiatan ini. Dengan kegiatan ini, diharapka masyarakat menambah pengetahuan tentang demam berdarah Dampak: Transfer ilmu pengetahuan dengan metode promosi kesehatan ini memerlukan komunikasi yang baik. Jika teknik kimunikasi kreatif ini tidak diterapkan, maka transfer ilmu tidak akan terjadi.

    7 Sosialisasi tentang cara memcuci tangan yang benar sesuai dengan WHO kepada karyawan Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada. Nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi diaktualisasikan dengan menggunakan teknik transfer ilmu pengetahuan terpadu

    Penulis melakukan sosialisasi dengan menerapkan teknik transfer ilmu pengetahuan terpadu. Dengan teknik ini, penulis dapat mempertanggung jawabkan materi yang berasal dari referensi dari WHO. Penulis menerapkan etika sopan santun dalam berinteraksi dengan peserta, termasuk saat memberikan penjelasan materi. Penulis menerapkan keterbukaan dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya jika penjelasan penulis kurang jelas.kegiatan dilakukan dengan menjujung tinggi kebersamaan dan kekeluargaan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Manfaat: Petugas rumah sakit mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara mencuci tangan sesuai WHO.diharapkan perugas rumah sakit mempu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik di RS Universitas Gadjah Mada maupun dilingkungan sekitar. Dampak: Jika teknik ini tidak diterapkan, maka internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS tidak terlaksana dengan baik. Akibatnya, output yang diharapkan yaitu pemahaman tentang mencuci tangan oleh petugas rumah sakit tidak tercapai.

  • 32

    III. RENCANA AKSI

    A. Jadwal Implementasi

    Tersusunnya rancangan aktualisasi nilai dasar profesi PNS pada tabel 1,

    akan diwujudkan secara langsung. Rancangan aktualisasi nilai dasar profesi

    PNS ini akan dilaksanakan selama masa off campus terhitung sejak tanggal 8

    Juni 2015 s.d tanggal 25 Juni 2015. Jadwal aktualisasi ini masih merupakan

    rancangan yang masih memungkinkan dalam pelaksanaannya bisa mengalami

    sedikit pergeseran jadwal.

  • 33

    Tabel 4 Jadwal Implementasi

    NamaPeserta : Rat Riestyaningrum

    Instansi : Universitas Gadjah Mada

    TempatAktualisasi : RS Universitas Gadjah Mada

    No Kegiatan Nilai Dasar Tanggal Pelaksanaan

    Output

    1 Melakukan pelayanan pasien tanpa kegawat daruratan di poliklinik umum Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

    Akuntabilitas (transparan, jujur)

    Nasionalisme (tidak diskriminatif, ketertiban publik)

    Etika publik (disiplin, sopan santun, teliti dan cermat)

    Komitmen mutu (berorientasi mutu, efektif dan efisien)

    Anti korupsi (jujur, disiplin, tanggung jawab)

    8 Juni 2015 Pasien tanpa kegawat daruratan mendapatkan pelayanan dan terapi yang tepat serta proporsional. Dengan pengobatan yang aman sesuai standar, pasien dapat segera melakukan fungsinya di dalam masyarakat. Bukti:

    rekam medis (pemeriksaan fisik, hasil lab, diagnosis, pemeriksaan fisik serta terapi)

    foto kopi surat keterangan

    screen shoot SIM RS

    SK/SIM RS

    foto kegiatan

  • 34

    2 Melakukan triase dan penanganan pada pasien dengan kegawat daruratan di Unit Gawat Darurat RS Universitas Gadjah Mada

    Akuntabilitas (tanggung jawab, jujur, transparan, kejelasan target)

    Nasionalisme ( religius, toleransi, saling menghormati, kerja sama, kejelasan target, taat pada undang-undang)

    Etika publik (disiplin, sopan santun, jujur, cermat)

    Komitmen mutu (sistematis, efektif dan efisien)

    Anti korupsi (jujur, tanggung jawab, disiplin)

    6 Juni 2015 Pasien mendapatkan penganganan kegawat daruratan dengan cepat tepat sesuai dengan prioritas dan proposrsional. Kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi menyeluruh sehingga pasien mendapatkan terapi yang paripurna. Bukti :

    rekam medis (pemeriksaan fisik, hasil lab, diagnosis, terapi, follow up)

    foto kopi surat keterangan

    screen shoot SIM RS

    SK/ST

    dokumentasi foto.

    3 Melakukan pemeriksaan pengawasan pasien dengan gangguan ginjal di Unit Hemodialisa RS Universitas Gadjah Mada

    Akuntabilitas (disiplin, transparan , adil, jujur)

    Nasionalisme (gotong royong, kerja sama,tidak diskriminatif,

    9 Juni 2015 Pasien dengan gangguan ginjal dapat menjalani proses hemodialisa dari awal hingga akhir dengan aman, nyaman dan antisipatif, serta mendapatkan penanganan yang tepat seandainya terjadi komplikasi. Bukti:

    Rekam medis: anamnesis,

  • 35

    adil )

    Etika publik (sopan santun, cermat)

    Komitmen mutu (efektif)

    Anti korupsi (adil, disiplin, jujur)

    pemeriksaan fisik, diagnosis dan terapi

    Surat keterangan untuk pasien

    Screen shoot SIM RS

    SK/ST/SKP

    Dokumentasi foto

    4 Menjadi case manager pagi di ruang rawat inap Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada

    Akuntabilitas (adil, tanggung jawab, jujur)

    Nasionalisme (adil, tidak diskriminatif)

    Etika publik (sopan santun)

    Komitmen mutu (efektif dan efisien)

    Anti korupsi (disiplin, jujur)

    10 Juni 2015 Pelayanan administrative maupun medis di ruang rawat inap dapat tercapai dengan baik sehingga mendukung pelayanan secara keseluruhan Bukti:

    Rekam medis: Follow up pasien

    Surat keterangan untuk pasien

    SK/ST/SKP

    Dokumentasi foto

    5 Melakukan edukasi yang lengkap mengenai penyakit yang diderita oleh pasien kepada keluarga pasien dengan prognosis buruk di ruang Intensive Care Unit (ICU)

    Akuntabilitas (tansparan, jujur)

    Nasionalisme (kerja sama, taat hokum, adil)

    Etika publik

    11 Juni 2015 Keluarga pasien ICU mendapatkan pemahaman dan pengertian tentang penyakit, kondisi terakhir, kemnungkinan-kemungkinan terburuk serta tindakan yang mungkin akan dilakukan jika sewaktu-waktu kondisi pasien menurun. Bukti:

  • 36

    (empati)

    Komitmen mutu (efektif efisien)

    Anti korupsi jujur)

    Rekam medis: pemeriksaan fisik, hasil lab, diagnosis, terapi

    Surat pernyataan pasien

    Informed consent

    SK/ST/SKP

    Dokumentasi foto

    6 Melakukan promosi kesehatan dengan media leaflet tentang demam berdarah yang akan diedarkan di beberapa pos di Rumah Sakit Universitas Gadjah Madadan lingkungan sekitar Rumah Sakit Univesritas Gadjah Mada

    Akuntabilitas (tanggung jawab, jujur, netral )

    Nasionalisme (memelihara ketertiban)

    Etika publik (cermat, sopan santun)

    Komitmen mutu (kreatif, efektif efisien)

    Anti korupsi (tanggung jawab)

    12 Juni 2015 Masyarakat mendapatkan pengertian dan pemahaman terhadap demam berdarah dandapat dilakukan usaha preventif terhadap demam berdarah sehingga diharapkan angka kejadian demam berdarah menurun. Bukti:

    Leaflet

    Surat ijin penyebaran leaflet (jika diperlukan)

    ST/SK

    Dokumentasi foto

    7 Sosialisasi tentang cara memcuci tangan yang benar sesuai dengan WHO kepada karyawan Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada.

    Akuntabilitas (tanggung jawab, adil, kepentingan public,terbuka)

    Nasionalisme (adil, religious, kerja sama, persamaan

    15 Juni 2015 Petugas rumah sakit diharapkan memiliki pemahaman terhadap cara mencuci tangan yang benar menurut WHO sehingga dapat mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari baik di RS Universitas Gadjah Mada maupun lingkungan sekitar.

  • 37

    hak)

    Etika publik (sopan santun)

    Komitmen mutu (efektif efisien)

    Anti korupsi (adil, tanggung jawab)

    Bukti:

    Materi mencuci tangan

    Daftar hadir peserta

    SK/ST/SKP

    Foto dokumentasi

  • 38

    B. Rencana Antisipasi Kendala

    Penerapan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS di Unit Kerja penulis

    yaitu RS Universitas Gadjah Mada memiliki beberapa kendala yang mungkin

    akan terjadi. Penulis telah menentukan strategi yang akan dilakukan jika

    kendala tersebut benar-benar terjadi. Kendala yang mungkin terjadi di setiap

    kegiatan serta strategi untuk mengatasinya terangkum dalam tabel 7

    Tabel. 5 Rencana antisipasi kendala

    No

    Kendala yang mungkin terjadi

    Strategi mengatasi kendala

    1 Kendala yang mungkin terjadi pada saat melakukan pelayanan kepada pasien tanpa kegawat daruratan di poliklinik umum RS Universitas Gadjah Mada antara lain:

    Rekam medis pasien poliklinik menggunakan sistem online, yaitu dimasukan dalam SIM RS. Terjadinya gangguan pada system tersebut mengakibatkan pelayanan terganggu.

    Penulis melakukan koordinasi dengan petugas IT agar selalu mengecek semua sistem yang sedang berjalan.

    2 Kendala yang mungkin terjadi pada saat melakukan triase dan penanganan kepada pasien dengan kegawat daruratan di Unit Gawat Darurat RS Universitas Gadjah Mada antara lain:

    Tidak adanya petugas asuransi pada shift tertentun membuat pelayanan sering terganggu dan menghambat proses penanganan di UGD, karena administrasi BPJS yang cukup berbelit.

    Melakukan komunikasi dengan bagian asuransi untuk selalu mendampingi tim UGD.

    3

    Kendala yang mungkin terjadi pada

  • 39

    saat melakukan pemeriksaan pengawasan pasien dengan gangguan ginjal di Unit Hemodialisa RS Universitas Gadjah Mada antara lain:

    Belum tersedianya troli emergency di instalasi renal dan hemodialisa membuat pelayanan terganggu karena proses hemodialisa dapat memunculkan keadaan gawat darurat sewaktu-waktu.

    Memberikan usulan kepada bagian pengadaan untuk menempatkan troli emergency disertai peralatan di dalamnya di unit renal dan hemodialisa.

    4

    Kendala yang mungkin terjadi pada saat melakukan kegiatan sebagai case manager pagi di ruang rawat inap antara lain:

    Pengaturan dokumen yang tidak tepat dapat menghambat penulis dalam melengkapi dokumen yang belum lengkap.

    Melakukan kerja sama dan komunikasi yang baik dengan perawat jaga ruang rawat inap agar saling membantu dalam mengecek kelengkapan dokumen

    5 Kendala yang mungkin terjadi pada saat melakukan edukasi mengenai penyakit yang diderita oleh pasien kepada keluarga pasien dengan prognosis buruk di ruang Intensive Care Unit (ICU) antara lain:

    Ketidak hadiran keluarga di rumah sakit pada saat keadaan pasien mulai mengalami penurunan yang mengakibatkan penulis tidak bias segera memberikan edukasi secepatnya.

    Kesulitan keluarga pasien dalam menangkap dan memahami informasi yang diberikan penulis yang disebabkan oleh beberapa hal, misalnya tingkat pendidikan, usia, bahasa, dll.

    Melakukan koordinasi dengan petugas pendaftaran untuk selalu melengkapi data pasien termasuk nomor telepon keluarga pasien yang dapat dihubungi dan nomor telepon lain jika nomor telepon yang pertama tidak dapat dihubungi.

    Memberikan kesempatan kepada keluarga pasien untuk dapat didampingi oleh anggota keluarga lain yang mampu menerima informasi tentang pasien atau didampingi pihak lain yang diberi tanggung jawab.

    6 Kendala yang mungkin terjadi pada saat melakukan promosi kesehatan dengan media leaflet tentang demam berdarah antara lain:

    Pengajuan ijin mengedarkan leaflet yang sulit pada tempat-tempat publik tertentu.

    Melakukan pendekatan lebih mendalam kepada pihak terkait dengan cara memberikan penjelasan mengenai

  • 40

    fungsi dan tujuan promosi kesehatan dengan media leaflet tersebut.

    7 Kendala yang mungkin terjadi pada saat melakukan sosialisasi tentang cara mencuci tangan yang benar sesuai dengan WHO kepada karyawan RS Universitas Gadjah Mada antara lain:

    Mayoritas petugas RS UGM menggunakan sistem jaga shift, sehingga akan mengakibatkan penulis sulit mengumpulkan petugas rumah sakit dalam satu waktu untuk dilakukan sosialisasi mencuci tangan.

    Munculnya kerusakan-kerusakan teknis seperti gangguan proyektor, gangguan listrik, gangguan penerangan, dll.

    Melakukan koordinasi dengan penyusun jadwal agar dapat mengkoordinasi jadwal petugas rumah sakit, sehingga dapat mengikuti sosialisasi mencuci tangan yang benar menurut WHO ini.

    Mempersiapkan dan memeriksa kelayakan fasilitas-fasilitas kegiatan dengan teliti sebelum dilaksanakannya kegiatan.

    C. Jadwal Konsultasi dengan Coach

    Penyusunan dan aktualisasi rencana kegiatan ini dapat terlaksana salah

    satunya berkat bimbingan dan arahan dari Bapak Drs. Suprapto. Uraian

    konsultasi dengan pembimbing dijelaskan dalam tabel 5

    Tabel. 6

    Jadwal Konsultasidengan Coach

    NamaPeserta : Rati Riestyaningrum

    Instansi : RS Universitas Gadjah Mada

    Tempat Aktualisasi : RS Universitas Gadjah Mada

    No

    Tanggal

    Kegiatan

    Output

    Media komunikasi

    yang digunakan

    1 25 Mei 2015

    Konsultasi rencana kegiatan aktualisasi

    Daftar kegiatan yang akan diaktualisasikan

    Tatap muka

    2 29 Mei 2015

    Konsultasi penulisan rencana kegiatan aktualisasi

    Rancangan Aktualisasi yang

    belum di revisi

    Tatap muka

    3 31 Mei Konsultasi Rancangan Email, SMS

  • 41

    2015 Rancangan Aktualisasi

    Aktualisasi yang sudah direvisi

    D. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor

    Penyusunan dan aktualisasi rencana kegiatan ini dapat terlaksana salah

    satunya berkat bimbingan dan arahan dari dr. Arief Budiyanto, Ph.D, Sp. KK

    (K). Uraian konsultasi dengan pembimbing dijelaskan dalam tabel 6

    Tabel. 7 Jadwal Konsultasi dengan Mentor saat off

    NamaPeserta : Rati Riestyaningrum

    Instansi : RS Universitas Gadjah Mada

    Tempat Aktualisasi : RS Universitas Gadjah Mada

    No Tanggal Kegiatan Output Paraf Mentor

    1 31 Mei 2015

    Konsultasi rencana kegiatan aktualisasi

    Daftar kegiatan yang akan

    IV. PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Rancangan aktualisasi ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan nilai

    profesi PNS dalam menjalankan fungisnya sebagai pelaksana kebijakan

    ataupun pengambil kebijakan. Melalui Rancangan ini diharapkan terjadi proses

    pembelajaran terhada nilai profesi PNS, dan kelak dapat terus diaplikasikan

    untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari sebagai PNS.