elsa ms - program kerja kkn

21
Program Kerja KKN Simarasok ELSA MARTALENA SARI 0910332020 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Program Wajib/ Utama A. LATAR BELAKANG Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta menciptakan lingkungan bersih dan sehat merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam proses pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan keterlibatan semua pihak yang terkait dimulai dari aparatur pemerintah daerah, pemerintah nagari terutama sekali dukungan dan peran aktif dari masyarakat, peran serta masyarakat dalam mendukung program kesehatan ini akan membawa pengaruh positif kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh, jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Nagari Simarasok sudah memadai walaupun belum dikatakan cukup, karena sarana dan prasarana yang ada masih terbatas, apalagi Posyandu yang ada kondisinya sangat memprihatinkan, dari jumlah 9 Posyandu , 80 % menumpang diteras rumah penduduk dan belum ada satupun Posyandu yang representatif, sebagaimana yang dapat dilihat dari kegiatan kesehatan sebagai berikut :

Upload: martalenasari

Post on 09-Feb-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LAPORAN KKN SIMARASOK BLUM OKE

TRANSCRIPT

Page 1: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

Program Kerja KKN Simarasok

ELSA MARTALENA SARI

0910332020

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Program Wajib/ Utama

A. LATAR BELAKANG

  Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta menciptakan lingkungan

bersih dan sehat merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam proses

pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan

keterlibatan semua pihak yang terkait dimulai dari aparatur pemerintah daerah,

pemerintah nagari terutama sekali dukungan dan peran aktif dari masyarakat,

peran serta masyarakat dalam mendukung program kesehatan ini akan membawa

pengaruh positif  kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh, jumlah fasilitas

kesehatan yang ada di Nagari Simarasok sudah memadai walaupun belum

dikatakan cukup, karena sarana dan prasarana yang ada masih terbatas, apalagi

Posyandu yang ada kondisinya sangat memprihatinkan, dari jumlah 9 Posyandu ,

80 % menumpang diteras rumah penduduk dan belum ada satupun Posyandu yang

representatif, sebagaimana yang dapat dilihat dari kegiatan kesehatan sebagai

berikut :

  

Puskesri dan Puskesmas Pembantu

  Puskesri dan Puskesmas Pembantu yang ada di Nagari Simarasok sangat

memudahkan masyarakat untuk membutuhkan pelayanan kesehatan, disamping

Puskesri terletak di Jorong Kampeh dan ada  Puskesmas Pembantu terletak di

Jorong Simarasok dan Jorong Sungai Angek.

 

Polindes

Di Nagari Simarasok terdapat 2 Polindes yang terletak di Jorong Koto Tuo

dan Jorong Sungai Angek polindes tersebut sangat aktif untuk memberikan

pelayanan kesehatan namun kondisi sarana dan prasarana sagat terbatas.

Page 2: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

 

 Posyandu

Selain sarana kesehatan yang ada seperti Puskesri, Pustu, dan Polindes

Nagari Simarasok juga memliki Posyandu sebanyak 9 yang tersebar di empat

jorong, posyandu yang ada memiliki kader yang aktif sebanyak 25 Pelaksanaan

Posyandu yang ada saat ini menggunakan kantor jorong, Poskamling dan teras

rumah penduduk. Dan belum mempunyai posyandu yang layak dan mandiri,

tingkat partisipasi masyarakat terhadap program kesehatan melalaui posyandu

masih rendah, namun sejak adanya PAUD di Jorong Sungai Angek yang

terintegrasi dengan POSYANDU dan BKB kegiatan Posyandu yang ada di jorong

Sungai Angek sebanyak 4 buah telah dilaksanakan di POS PAUD.

 

Kesehatan Lingkungan

Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat merupakan salah satu upaya

pencegahan dari berbagai gangguan kesehatan atau penyakit khususnya penyakit

berbasis masyarakat atau terkait dengan lingkungan yang bersih dan sehat seperti

Diare , keracunan, TBC, Infeksi saluran Pernapasan (ISPA) terutama pada balita,

demam berdarah (DBD), malaria, rabies dan lain-lain.

Tingkat Kesadaran Penduduk akan pentingnya kesehatan lingkungan di

Nagari Simarasok belum memenuhi harapan, hal ini terlihat dalam hal

pengelolaan sampah, masih banyak kebiasaan masyarakat membuang sampah

disembarang tempat atau ke alur banda, begitu juga disekolah-sekolah, dan belum

adanya sarana umum seperti bak sampah. Dan khusus di Jorong Sungai karna

kepedulian masyarakat akan lingkungan dan kebersihan pihak dinas Kecamatan

dan Kabupaten menunjuk Jorong Sungai Angek Sebagai Jorong PHBS. 

Karena berbagai masalah kesehatan tersebutlah, sebagai tenaga kesehatan

masyarakat, maka perlu diadakan penyuluhan kepada siswa/i SD di Nagari

Simarasok Jorong …….. Kelas …….. (menyesuaikan) mengenai Diare dan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) salah satunya melalui Cuci Tangan

Pakai Sabun (CTPS) guna meningkatkan derajat kesehatan khususnya di wilayah

Nagari Simarasok ini.

Page 3: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

B. TUJUAN

- Memberikan gambaran akan pentingnya cuci tangan pakai sabun

- Memberikan pengetahuan tentang cara mencuci tangan pakai sabun

yang tepat

- Memberikan pengetahuan mengenai diare serta penyebabnya

- Memberi pengalaman kepada murid – murid SD di Nagari Simarasok

Jorong … Kelas … (menyesuaikan) agar dapat disiplin dalam

melakukan suatu kegiatan

C. MANFAAT

- Murid-murid SD di Nagari Simarasok Jorong … Kelas …

(menyesuaikan) mengetahui pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun

- Murid-murid SD di Nagari Simarasok Jorong … Kelas …

(menyesuaikan) mengetahui bagaimana cara mencuci Tangan Pakai

Sabun yang benar

- Murid-murid SD di Nagari Simarasok Jorong … Kelas …

(menyesuaikan) mengetahui apa itu diare serta penyebabnya

- Murid-murid SD di Nagari Simarasok Jorong … Kelas …

(menyesuaikan) menjadi disiplin terhadap apapun yang akan dilakukan

D. SASARAN

Siswa/I SD di Nagari Simarasok Jorong … Kelas … (menyesuaikan).

E. PELAKSANA :

Mahasiswa KKN- PPM UNAND di Nagari Simarasok Jorong ………

(sesuai pembagian Jorong)

Ketua : ELSA MARTALENA SARI

Anggota : (3 orang, disesuaikan dengan pembagian kelompok per jorong)

a. Materi dan Metode Pelaksanaan

Page 4: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

1. Materi

a) Cuci Tangan Pakai Sabun

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan

tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh

manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual

keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.

Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi

sehat saat perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan

tajam angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara

kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan isolasi dan

pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih

dalam jumlah yang mencukupi.

Dengan mencuci tangan, penyebaran kuman-kuman yang ada di tangan

dapat dicegah. Kuman-kuman tersebut dapat disebarkan melalui beberapa cara,

antara lain :

Melalui air atau makanan yang sudah terkontaminasi

Melalui droplet atau percikan yang dikeluarkan saat batuk atau bersin

Melalui tangan yang kotor yang sudah terkontaminasi

Melalui benda-benda lain yang sudah terkontaminasi

Melalui cairan tubuh seperti darah milik orang lain yang sakit

Jika tangan seseorang terkena kuman yang berasal dari salah satu sumber

seperti yang telah disebutkan di atas, maka ia dapat terinfeksi oleh kuman

tersebut hanya dengan menyentuhkan tangannya ke mata, hidung atau mulutnya.

Infeksi kuman tersebut merupakan tahap awal timbulnya penyakit.

7 langkah mencuci tangan antara lain :

1. Basahi kedua telapak anda dengan air mengalir, lalu croot kan sabun ke telapak

usap dan gosok dengan lembut pada kedua telapak tangan.

2. Gosok masing- masing pungung tangan secara bergantian.

3. Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari.

4. Gosokan ujung jari (buku-buku)dengan mengatupkan jari tangan kanan terus

gosokan ke telapak tangan kiri bergantian.

Page 5: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

5. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian.

6. Gosokkan ujung kuku pada telapak tangan secara bergantian.

7. Terakhir, menggosok kedua pergelangan tangan dengan cara diputar dengan

telapak tangan bergantian. Setelah itu bilas dengan menggunakan air bersih dan

mengalir, lalu keringkan degan handuk.

Gambar 2.1. Tujuh Langkah Mencuci Tangan

4 hal yang benar dalam mencuci tangan adalah :

a. Gunakan sabun.

b. Mencuci tangan di bawah air yang mengalir.

c. Cuci seluruh permukaan tangan, termasuk pergelangan, telapak, punggung

tangan, jari-jari, dan di bawah kuku.

d. Keringkan tangan dengan handuk dengan cara menepuk-nepukkan handuk

atau lap tangan, hindari menggosok agar kulit tidak merekah dan pecah,

gunakan handuk sekali pakai jika memungkinkan

Berikut 10 kondisi wajib mencuci tangan :

1. Sebelum mempersiapkan dan menyantap makanan

2. Sebelum mengobati luka dan merawat orang sakit

Page 6: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

3. Sebelum menggunakan atau melepaskan lensa kontak (contact lenses)

4. Sesudah dari kamar mandi dan kamar kecil

5. Sesudah memasak makanan mentah, seperti daging, ayam, atau ikan.

6. Sesudah mengganti popok

7. Sesudah bersin atau batuk

8. Sesudah bermain atau menyentuh binatang

9. Sesudah mengurus sampah

10. Sesudah merawat orang sakit

Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sangat diperlukan.

Derasnya air yang mengalir mampu membersihkan kuman. Berbeda dengan

mencuci tangan dalam tembala atau kobokan. Praktek mencuci tangan seperti

itu tidak dianjurkan karena air dalam keadaan diam dan digunakan untuk

mencuci tangan yang kotor justru menjadi tempat berkumpulnya kuman

penyakit dan menempel lagi saat tangan diangkat dari wadah tersebut.

Membersihkan tangan dengan sabun membantu untuk melepaskan lemak,

minyak, dan protein di mana zat-zat ini merupakan bagian dari kotoran organik.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membersihkan tangan

menggunakan cairan antiseptik berisi alkohol atau non alkohol. Namun, cairan

pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak efektif membunuh bacteria lain

seperti e-coli penyebab diare dan salmonella penyebab demam tipus. Mencuci

tangan dengan antiseptik baru dianjurkan apabila keadaan yang tidak

memungkinkan untuk mengakses air dan sabun, seperti dalam ketika dalam

perjalanan. Selain dengan antiseptik, juga dikembangkan mencuci tangan

menggunakan tisyu basah. Beberapa tisu basah telah mengandung wewangian

beralkohol, antibakteri, dan minyak almond agar kulit tangan tidak kering.

Namun, menurut Hendrawan Nadesul, tisu basah tidak baik untuk mencuci

tangan karena hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.

2) Penyuluhan Penanggulangan Diare

Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting

karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian

Page 7: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

anak di berbagai Negara termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar

serangan dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare.

Setiap anak mengalami episode serangan diare rata-rata 3,3 kali setiap tahun.

Lebih kurang 80% kematian terjadi pada anak berusia kurang dari dua tahun.

Penyebab utama kematian akibat diare adalah dehidrasi akibat kehilangan

cairan dan elektrolit melalui tinja. Penyebab kematian lainnya adalah disentri,

kurang gizi, dan infeksi. Golongan umur yang paling menderita akibat diare

adalah anak-anak karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah. Data survey

kesehatan rumah tangga (SKRT) menunjukkan angka kematian diare pada anak

balita adalah 6,6‰ per tahun pada tahun 1980, kemudian 3,7‰ (tahun 1985),

2,1‰ (tahun 1992), dan 1,0‰ (tahun 1995).

Diare merupakan penyebab kurang gizi yang penting terutama pada anak.

Diare menyebabkan anoreksia (kurangnya nafsu makan) sehingga mengurangi

asupan gizi dan mengurangi daya serap usus terhadap sari makanan. Dalam

keadaan infeksi, kebutuhan sari makanan pada anak yang mengalami diare

akan meningkat sehingga setiap serangan diare akan menyebabkan kekurangan

gizi. Jika hal ini berlangsung terus-menerus akan mengakibatkan gangguan

pertumbuhan anak.

Diare dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain :

1. Keadaan lingkungan,

2. Perilaku masyarakat,

3. Pelayanan masyarakat,

4. Gizi,

5. Kependudukan,

6. Pendidikan,

7. Keadaan sosial ekonomi

Penyebab Diare

Penyebab penyakit diare ditinjau dari etiologi faktor infeksi adalah :

1. Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab

utama diare pada anak.

Page 8: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

2. Infeksi bakteri : Vibrio coma, Ecserchia coli, Salmonella, Shigella,

Compilobacter, Yersenia dan Acromonas.

3. Infeksi virus : Entero virus (Virus echo, Coxechasi dan Poliomyelitis), Adeno

virus, Rota virus dan Astrovirus.

4. Infeksi parasit : Cacing, protozoa dan jamur.

5. Infeksi parental, yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alatpencernaan,

sepertiOtitis Media Akut, Tonsilopharingitis dan sebagainya. Keadaan ini

terutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun.

Penyebab penyakit diare ditinjau dari etiologi faktor bukan infeksi

adalah :

1. Alergi makanan : susu dan protein.

2. Gangguan metabolik atau malabsorbsi.

3. Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan.

4. Obat-obatan seperti antibiotik.

5. Penyakit usus seperti Colitis ulserative, crohn disease dan enterocolitis.

6. Faktor psikologis : rasa takut dan cemas.

7. Obstruksi usus.

Namun, secara umum penyebab penyakit diare dapat disebutkan pada hal-hal

berikut :

1. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan

maupun air minum;

2. Infeksi berbagai macam virus;

3. Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung

susu);

4. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.

Penularan Diare

Penyakit diare dapat ditularkan melalui :

1. Botol susu yang tidak bersih

2. Penggunaan sumber air yang tercemar

Page 9: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

3. Buang air besar disembarang tempat

4. Pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan yang

kotor.

Pencegahan Diare

Adapun cara mencegah paling mudah untuk diare adalah mencuci

tangan dengan sabun. Kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun, jika

diterapkan secara luas, akan menyelamatkan lebih dari satu juta orang di

seluruh dunia, khususnya balita

Tak kalah penting adalah pemberian ASI minimal 6 bulan. Sebab, di

dalam ASI terdapat antirotavirus yaitu imunoglobulin. Makanya, anak-anak

yang minum ASI eksklusif jarang menderita diare. Selain ASI, imunisasi

campak ternyata bisa mencegah diare.

Secara garis besar, pencegahan diare dapat dilakukan dengan hal-hal

sebagai berikut :

1. Diare mudah dicegah antara lain dengan cara: 1. Mencuci tangan pakai sabun

dengan benar pada lima waktu penting: 1) sebelum makan, 2) setelah buang air

besar, 3) sebelum memegang bayi, 4) setelah menceboki anak dan 5) sebelum

menyiapkan makanan;

2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara

merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi;

3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat,

kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain);

4. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan

jamban dengan tangki septik. .(6)

Penanggulangan Diare

Terdapat 5 dasar-dasar penatalaksanaan diare pada anak atau yang dikenal

dengan 5D :

1. Dehidrasi.

2. Diagnosis.

3. Diet.

Page 10: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

4. Defisiensi disakarida

5. Drugs

Menurut Ashwill dan Droske (1977) ada beberapa tahapan dehidrasi akibat

diare :

1. Dehidrasi ringan : dimana berat badan menurun 3 – 5 % dengan volume cairan

yang hilang kurang dari 50 ml/kgBB.

2. Dehidrasi sedang : dimana berat badan menurun 6 – 9 % dengan volume cairan

yang hilang kurang dari 50 – 90 ml/kgBB.

3. Dehidrasi berat : dimana berat badan menurun lebih dari 10 % dengan volume

cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kgBB.

Pada dehidrasi ringan diberikan :

1. Oralit + cairan

2. ASI/susu yang sesuai

3. Antibiotika (hanya kalau perlu saja)

Pada dehidrasi sedang, penderita tidak perlu dirawat dan diberikan :

1. Seperti pengobatan dehidrasi ringan

2. Bila tidak minum ASI : 1.Kurang dari 1 tahun LLM dengan takaran 1/3, 2/3

penuh ditambah oralit.

3. Untuk umur 1 tahun lebih , BB 7 kg lebih : teh, biskuit, bubur dan seterusnya

selain oralit. Formula susu dihentikan dan baru dimulai lagi secara realimentasi

setalh makan nasi.

Pada dehidrasi berat, penderita harus dirawat di RS.

Pengobatan diare lebih mengutamakan pemberian cairan, kalori dan

elektrolit yang bisa berupa larutan oralit (garam diare) guna mencegah

terjadinya dehidrasi berat, sedangkan antibiotika atau obat lain hanya diberikan

bila ada indikasi yang jelas. Spasmolitika dan obstipansia pada diare tidak

diberikan karena tidak bermanfaat bahkan dapat memberatkan penyakit.

Page 11: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

Secara umum dan sederhana, penyembuhan dehidrasi oleh diare dapat

dilakukan dengan :

1. Minum dan makan secara normal untuk menggantikan cairan tubuh yang

hilang.

2. Untuk bayi dan balita, teruskan minum ASI (Air Susu Ibu)

3. Garam Oralit.

Garam ORALIT untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh

sebagai akibat diare. Minumkanlah cairan oralit sebanyak mungkin penderita

mau. 1 bungkus kecil oralit dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (200 cc).

Adapun tata cara membuat oralit antara lain : Ambillah 1 gelas air masak,

kemudian masukkan dua sendok teh peres gula pasir, dan seujung sendok teh

garam dapur, diaduk rata. Setelah itu, diberikan kepada penderita sebanyak

mungkin ia mau minum. Bila diare tak terhenti dalam sehari atau penderita

lemas sekali bawalah segera ke Puskesmas. .

Pada umumnya, ibu-ibu di wilayah kerja puskesmas Seberang Padang,

terutama yang mengikuti layanan Konsultasi tentang Diare Pada Balita

mengetahui diare sebagai mencret tetapi tidak memahami penyebab dan

penanganan, serta pencegahannya. Ibu-ibu tidak tahu cara memberikan

pertolongan pertama pada anak yang menderita diare yang salah satunya adalah

membuat larutan gula garam (oralit). Selama ini, pengetahuan ibu-ibu peserta

konsultasi dalam membuat oralit adalah dengan menggunakan teh pahit atau air

dicampur garam saja. Setelah dilaksanakan konsultasi ibu-ibu mendapatkan

pengetahuan tentang bahaya penyakit diare pada balita, selain itu mengetahui

penyebab diare, penanganan dan yang paling penting tentang bagaimana

pencegahannya.

2. Metode

Pelatihan PHBS

Metode yang digunakan dalam pelatihan PHBS adalah :

a. Ceramah

Page 12: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

Materi-materi dalam PHBS diterangkan dan dijelaskan secara lisan kepada

kelompok sasaran sehingga memperoleh informasi secara satu arah. Dalam

metode ini dibuka sesi tanya-jawab dan sesi uji-materi kepada kelompok

sasaran.

b. Demonstrasi

Materi-materi PHBS ditunjukan dengan memperlihatkan bagaimana cara

melakukan suatu tindakan dengan menggunakan alat peraga. Metode

demonstrasi digunakan untuk menjelaskan :

1. 7 langkah mencuci tangan

2. 4 hal yang benar dalam mencuci tangan

3. Cara menyikat gigi yang benar

4. Memisahkan sampah organik, non-organik, dan berbahaya

c. Praktek

Peserta pelatihan mempraktekkan secara langsung :

1. 7 langkah mencuci tangan di tempat mencuci tangan SDN 02 V Koto

Kampung Dalam.

2. Cara menyikat gigi yang benar.

3. Memisahkan sampah organik, non-organik, dan berbahaya pada saat goro

bersama membersihkan lingkungan sekolah.

Penyuluhan di Posyandu

Metode penyuluhan

a. Ceramah

Materi penyuluhan tentang defenisi, penyebab, penularan, pencegahan, dan

penanggulangan penyakit diare diterangkan kepada ibu balita yang menghadiri

posyandu. Kelompok sasaran mendapatkan materi secara satu arah. Setelah

materi disampaikan dibuka sesi-tanya jawab. Selain itu, ibu-ibu balita dibekali

dengan leaflet yang berisi materi yang menjelaskan defenisi, penyebab,

pencegahan, dan penanggulangan penyakit diare.

b. Konsultasi individu

Page 13: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

Program Khusus

MTQ/MSQ

a. Tujuan

1. Membentuk dan memberikan fasilitas dalam upaya menyambut

indahnya Ramadhan dan peningkatan iman dan taqwa dengan

mengadakan acara Islami.

2. Menjadi ajang silaturahmi dan memperkuat persatuan antar

umat Muslim.

3. Memberikan persaingan dan perlombaan dalam mencapai ridho

Illahi.

4. Membentuk pencapaian umat muslim dalam menjalankan

ibadah dalam Bulan Ramadhan

5. Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah

b. Waktu dan Tempat

Waktu : (menyesuaikan)

Tempat : Mesjid …. (menyesuaikan) nagari Simarasok

Jorong ….

c. Peserta

Seluruh Remaja Mesjid se- Kabupaten Agam Kecamatan Baso

Nagari Simarasok Jorong …… (menyesuaikan), serta siswa siswi

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan

Sekolah Menegah Atas (SMA) se-Kecamatan Salimpaung

Kabupaten Tanah Datar.

d. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan dengan mengadakan lomba yang

diadakan secara bergantian di berbagai tingkat acara lomba.

e. Hasil dan Pembahasan

(menyesuaikan saat di lapangan)

f. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Page 14: Elsa Ms - Program Kerja Kkn

Kegiatan perlombaan MTQ dan MSQ sangat bermanfaat

bagi remaaj ataupun masyarakat secara luas. Dengan adanya

MTQ dan MSQ ini menyumbangan kontribusi dalam

menyukseskan program pemerintah yaitu meramaikan mesjid

dan surau. Kegiatan perlombaan MTQ dan MSQ ini dapat

menimbulkan silaturahmi yang kuat antar masyarakat, dan

memotivasi para remaja untuk bias menjadi yang terbaik dalam

ridho Allah SWT.

2. Saran

Sebaiknya acara perlombaan MTQ dan MSQ ini secara

rutin diadakan apallagi sebelum bulan Ramadhan ataupun event-

event lainnya. Karena kegiatan ini berdampak positif dan dapat

menemukan dan mengembangkan bakat-bakat dari para remaja

masa kini dalam kegiatan yang islamiah.