jump 1

3
JUMP 1 1. Akseptor KB: penerima program untuk mengatur jumlah dan jarak kehamilan 2. IUD: intra-uterine device: lempeng plastik berbentuk T, kumparan, atau gulungan yang mengandung tembaga atau hormon progesteron yang berfungsi untuk mencegah kehamilan. Bekerja dengan mengeluarkan hormon dengan kadar rendah secara konstan setiap hari sehingga bisa mengubah mukosa dan uterus serta serviks. Durasi untuk IUD dengan tembaga mencapai 10 tahun, sementara hormon progesteron selama 5 tahun. 3. Adnexa: jaringan tambahan di sekitar uterus meliputi ovarium, tuba falopii. 4. Erosi (+): proses kerusakan jaringan karena infeksi, radang, atau keganasan sehingga menunjukkan penampakan jaringan yang tidak halus (berbenjol-benjol atau cekung) 5. Pemeriksaan bimanual: termasuk dalam pemeriksaan pelvis, termasuk dalam pemeriksaan ginekologis dan sering disebut Vaginal Toucher. Dilakukan dengan dua tangan di mana tangan kiri membuka rima pudendi hingga orificium vaginae terlihat dan dua jari tangan kanan dimasukkan ke orificium vaginae. Setelah itu, tangan kiri dipindah dan menekan suprapubis JUMP 2 1. Bagaimana klasifikasi vaginal discharge? 2. Bagaimana cara melakukan Pap Smear? JUMP 3 Pap Smears Prosedur Pemeriksaan Pap Smear Menurut Manuaba (2005), prosedur pemeriksaan Pap Smear adalah: 1. Persiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi spekulum bivalve (cocor bebek), spatula Ayre, kaca objek yang telah diberi label atau tanda, dan alkohol 95%. 2. Pasien berbaring dengan posisi litotomi.

Upload: imasari-aryani

Post on 12-Apr-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

setengah bagi dua ama acel, 2 fix, 3 bagianku, 5 di Marcel, 7 bagianku

TRANSCRIPT

JUMP 1

1. Akseptor KB: penerima program untuk mengatur jumlah dan jarak kehamilan2. IUD: intra-uterine device: lempeng plastik berbentuk T, kumparan, atau gulungan yang

mengandung tembaga atau hormon progesteron yang berfungsi untuk mencegah kehamilan. Bekerja dengan mengeluarkan hormon dengan kadar rendah secara konstan setiap hari sehingga bisa mengubah mukosa dan uterus serta serviks. Durasi untuk IUD dengan tembaga mencapai 10 tahun, sementara hormon progesteron selama 5 tahun.

3. Adnexa: jaringan tambahan di sekitar uterus meliputi ovarium, tuba falopii.4. Erosi (+): proses kerusakan jaringan karena infeksi, radang, atau keganasan sehingga

menunjukkan penampakan jaringan yang tidak halus (berbenjol-benjol atau cekung)5. Pemeriksaan bimanual: termasuk dalam pemeriksaan pelvis, termasuk dalam pemeriksaan

ginekologis dan sering disebut Vaginal Toucher. Dilakukan dengan dua tangan di mana tangan kiri membuka rima pudendi hingga orificium vaginae terlihat dan dua jari tangan kanan dimasukkan ke orificium vaginae. Setelah itu, tangan kiri dipindah dan menekan suprapubis

JUMP 2

1. Bagaimana klasifikasi vaginal discharge?2. Bagaimana cara melakukan Pap Smear?

JUMP 3

Pap Smears

Prosedur Pemeriksaan Pap Smear Menurut Manuaba (2005), prosedur pemeriksaan Pap Smear adalah: 1. Persiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi spekulum bivalve (cocor bebek), spatula Ayre, kaca objek yang telah diberi label atau tanda, dan alkohol 95%.

2. Pasien berbaring dengan posisi litotomi.

3. Pasang spekulum sehingga tampak jelas vagina bagian atas, forniks posterior, serviks uterus, dan kanalis servikalis.

4. Periksa serviks apakah normal atau tidak.

5. Spatula dengan ujung pendek dimasukkan ke dalam endoserviks, dimulai dari arah jam 12 dan diputar 360˚ searah jarum jam.

6. Sediaan yang telah didapat, dioleskan di atas kaca objek pada sisi yang telah diberi tanda dengan membentuk sudut 45˚ satu kali usapan.

7. Celupkan kaca objek ke dalam larutan alkohol 95% selama 10 menit.

8. Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam wadah transpor dan dikirim ke ahli patologi anatomi.

Manuaba, Ida Bagus. 2005. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KeluargaBerencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

JUMP 5: Marcell

JUMP 7

1. Tujuan USGBila timbul adanya discharge dari vagina atau terdapat tanda-tanda kehamilan, maka USG diperlukan untuka. Mengkonfirmasi kehamilan (Moschos E, Twickler DM. Intrauterine devices in early

pregnancy: findings on ultrasound and clinical outcomes. Am J Obstet Gynecol 2011; 204:427.e1.)

b. Mengecek lokasi dan keadaan IUD, apakah ada malposisi, ekspulsi, kerusakan, dan perforasi (Owen C, Sober S, Schreiber CA. Controversies in family planning: desired pregnancy, IUD in situ and no strings visible. Contraception 2013; 88:330)

2. Hubungan antara jumlah partus dengan keluhanWanita multipara, bentuk OUEnya akan cenderung lebih terbuka sehingga lebih rentan terinfeksi (Cunningham,)

3. Hubungan antara lama pemakaian IUD dengan keluhanIUD yang dipakai dalam waktu lama dapat menimbulkan Pelvic Inflammatory Disease (PID), kehamilan ektopik, abortus, ekspulsi, dan perforasi sehingga menimbulkan nyeri. (Dean dan Goldberg, 2014)Dean G, Goldberg AB. 2014. Management of problems related to intrauterine contraception. http://www.uptodate.com/contents/management-of-problems-related-to-intrauterine-contraception

4. Interpretasi pemeriksaan fisika. Kondisi umum tampak baikb. Suhu tubuh didapatkan 38°C = demam, kemungkinan ada infeksic. Supel = massa fleksibel dan lembut, bila ada neoplasma, belum menjadi karsinoma

(karena karsinoma kemungkinan besar keras)d. Nyeri tekan (+) di regio illiaca dekstra = diagnosis banding memungkinkan adanya PID,

apendisitis, kista ovariume. Corpus uterus normal = tidak terjadi neoplasma uterusf. Teraba massa kistik di adnexa kanan sebesar telur bebek = kemungkinan terjadi

neoplasma ovarium, kistik ditambah dengan nyeri tekan yang memungkinkan adanya penekanan saraf

g. Adnexa kiri dalam batas normal = tidak ada kelainanh. Darah (-) = tidak ada perdarahan di organa genitalia feminina, menandakan tidak adanya

kehamilan ektopik terganggu (KET), mola hidatidosa, abnormalitas plasenta (solutio placentae, placenta previa), atau abortus

i. Discharge warna putih kekuningan = kemungkinan adanya infeksi karena tergolong keputihan patologis

j. Portio tidak ikut bergerak = menandakan tidak adanya kehamilan ektopik terganggu (KET)