journal 1 fitriya.pptx
TRANSCRIPT
Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahRumah Sakit Umum Daerah Cianjur
2015
Journal
A Randomized Comparison of Gasless Laparoscopic
Appendictomy and Conventional Laparoscopic Appendictomy
(Bujun Ge, Haibo Zhao, Quanning Chen, Wei Jin, Liming Liu and Qi Huang)
Oleh :FITRIYA
Pembimbing:dr. Maya Sofa, Sp.B
PENDAHULUAN
Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015
Semm mengatakan pada tahun 1983 bahwa, laparoskopi Appendictomy (LA) telah terbukti lebih unggul dengan teknik terbuka dan telah menjadi gold standar untuk pengobatan berbagai jenis appendisitis
Dibandingkan dengan appendictomy terbuka(OA), LA juga memiliki kemampuan untuk mengevaluasi seluruh rongga peritoneum, LA lebih baik untuk wanita muda usia subur yang sulit didiagnosis apendisitis akut , dengan hasil tes negatif untuk appendisitis hingga 50% kasus.
LA dapat mengurangi lama rawat inap di RS, sehingga dapat kembali lebih cepat untuk beraktivitas, mengurangi nyeri, komplikasi luka yang sedikit
Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015
• Meskipun LA mempunyai banyak keuntungan, tetapi ada juga kelemahan dari LA yaitu pneumoperitoneum yang mempengaruhi fungsi kardiopulmoner yang kemungkinan penyebab komplikasi, beberapa di antaranya bisa berat.
• Untuk mengatasi kelemahan ini, Gasless laparoskopi Apendiktomi (GLA) dikembangkan pada tahun 1993 . GLA dilakukan tanpa pneumoperitoneum atau anastesi umum, GLA menggunakan berbagai perangkat mekanis dengan meningkatkan dinding abdomen anterior dengan anastesi epidural.
Tujuan penelitian : Membandingkan hasil klinis dan efektivitas biaya dari GLA dan Conventional LA
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
SAMPEL
100 pasien dengan diagnosa klinis appendisitis akut
di Rs. Tongji Shanghai antara bulan agustus 2010 dan febuari 2012
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Rumah Sakit Tongji ShanghaiAntara Agustus 2010 dan Febuari
2012
Kelompok 1 : 50 orang Kelompok GLA
Kelompok 2 : 50 orang Kelompok LA
Kelompok dibandingkan berdasarkan usia, JK,
IMT, durasi gejala, ASA score, nilai SDP
Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015
Kriteria
Inklusi:
• Diagnosa klinis apendisitis akut
• Usia 15-60 tahun
• ASA kelas I atau II
• Setuju dilakukan penelitian
• Bersedia mengikuti protokol tindak lanjut
Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015
Kriteria
Ekslusi :• Penyakit serius yang mendasari, pasien yang tidak
bisa mentolerir operasi dan kontraindikasi yang jelas
• Obesitas (BMI> 28),• Durasi penyakit lebih lama dari 72 jam atau abses
appendix• Riwayat operasi abdomen bagian bawah
sebelumnya• Menolak untuk menerima operasi laparoskopi • Penyakit mental, yaitu, tidak bisa bekerja sama
dengan anestesi epidural• Menolak untuk menerima anestesi umum• Kehamilan
HASIL PENELITIAN
Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015
DISKUSI
Kepaniteraan Klinik Ilmu BedahProgram Studi KedokteranUniversitas Muhammadiyah Jakarta2015
• Penelitian ini menunjukkan bahwa durasi operasi, komplikasi, dan jumlah ranap di rumah sakit yang sebanding antara GLA dan LA konvensional. Namun, GLA signifikan mengurangi biaya rumah sakit.
• GLA, yang diciptakan oleh Smith et al. pada tahun 1993 untuk mengatasi kerugian dari konvensional LA .
• GLA secara efektif mencegah komplikasi terkait dengan CO2 pneumoperitoneum.
DISKUSI
LA GLA
Resiko post infeksi lebih rendah , recovery > cepat
Mengurangi biaya RS
Tekhnik LA lebih disukai untuk appendisitis yang rumit
GLA terbukti menjadi prosedur yang aman dan layak
LA mengurangi rasa nyeri post operasi Salah satu keuntungan utama dari Gasless laparoskopi adalahmenghindari anestesi umum dalam beberapa operasi
KESIMPULAN
• GLA dan LA memiliki durasi op yang sebanding, komplikasi, dan jumlah ranap yang lama. Namun, GLA secara signifikan mengurangi biaya rumah sakit
• GLA lebih aman dan prosedur nya layak untuk pasien tertentu• GLA dapat mempertahankan kekebalan peritoneal secara teoritis.
Tapi ini juga memerlukan konfirmasi pada penelitian selanjutnya
LEVEL OF EVIDENCE
• Metode:Randomized Control Trial, Eksperimental
• Jumlah Responden: 100 responden
• LEVEL of EVIDENCE: I b
THANK YOU!