jbptitbpp gdl chandraswe 27745 1 2007ta 1
DESCRIPTION
jTRANSCRIPT
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kualitas udara perkotaan di Indonesia menunjukkan kecenderungan menurun
dalam dua dekade terakhir. Ekonomi kota yang tumbuh yang ditandai dengan laju
urbanisasi yang tinggi telah mendorong peningkatan kebutuhan energi yang pada
akhirnya menyebabkan bertambahnya buangan sisa energi. Aktivitas transportasi,
industri, jasa, dan kegiatan lainnya yang meningkat, telah pula meningkatkan buangan
sisa kegiatan-kegiatan tersebut ke udara. Jika tidak dikendalikan, buangan-buangan ke
udara akan terus bertambah sedemikian rupa sehingga kadar zat-zat yang dikandung
didalamnya dapat melebihi ambang batas aman yang telah ditetapkan berdasarkan
penelitian epidemiologi, dalam kondisi tersebut udara dinyatakan telah tercemar.
(dikutip dari situs Bappenas 2007).
Pembakaran sampah merupakan kegiatan ketiga yang dideteksi mempunyai
peranan besar dalam pencemaran udara (Soedomo, 2001). Untuk wilayah kota
Bandung yang sebagian besar pengolahan sampahnya belum dapat 100% dikelola oleh
Dinas Kebersihan melalui TPS ataupun TPA, maka sebagian besar masyarakat
melakukan pengolahan sampah mereka dengan alternatif yang lain. Menurut hasil
penelitian sebelumnya mencakup 28,84% dari penduduk kota Bandung mengolah
sampah domestik mereka dengan pembakaran (Widyarsana, 2006). Pembakaran yang
umumnya dilakukan oleh masyarakat adalah jenis pembakaran yang sederhana di
halaman atau pekarangan rumah mereka. Dengan periode pembakaran yang cukup
tinggi untuk berbagai kategori tingkat sosial ekonomi (atas, menengah dan bawah),
maka dimungkinkan besarnya emisi pembakaran akan cukup signifikan dijadikan
sebagai salah satu sumber pencemaran udara di kota Bandung.
Pembakaran di udara terbuka dengan temperatur yang tidak mencukupi untuk
terjadinya pembakaran sempurna akan menghasilkan gas-gas yang berbahaya terhadap
lingkungan. Pada pembakaran terbuka tentu saja tidak tersedia alat pengendali
pencemar, sehingga pencemar tersebut cepat menyebar ke udara terbuka dan terbawa
ke atmosfer. Gas-gas berbahaya yang dihasilkan oleh pembakaran yang tidak
I-1
-
sempurna diantaranya adalah oksida karbon (COx), Oksida nitrogen (NOx),
hidrokarbon (HC), dioxin, gas metana, VOC (Volatile Organics Compound), Oksida
Sulfur (SOx), PAH (Polyaromatic hidrocarbon), dan lain-lain.
Faktor emisi merupakan suatu nilai representatif yang menghubungkan antara
kuantitas pencemar yang dibuang ke atmosfer unit yang mengeluarkan pencemar.
Satuan besar yang sering digunakan adalah lb/ton. Sumber emisi yang dapat
diestimasi dapat berupa sumber titik maupun sumber bergerak. Penggunaan faktor
emisi untuk memprediksi besarnya beban emisi yang akan dikeluarkan oleh sumber
akan mempermudah metode pengendalian pencemar dan memberikan dampak
lanjutan untuk mengurangi potensi merugikan yang akan terjadi. Dengan adanya
penelitian terhadap faktor emisi pembakaran terbuka diharapkan dapat :
a. Mengurangi tingkat pencemaran udara di wilayah kota Bandung
b. Dapat menyusun inventarisasi emisi pencemar untuk wilayah kota Bandung
c. Faktor emisi dapat digunakan pemerintah dalam penentuan kebijakan yang bersifat
teknis serta non teknis dalam rangka menjamin kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari Tugas Akhir ini diantaranya adalah :
1. Menentukan nilai (melakukan perhitungan) dari faktor emisi CO dan CH4 hasil
pembakaran terbuka sampah domestik wilayah kota Bandung.
2. Menganalisa hubungan antara nilai konsentrasi emisi yang didapat dengan
karakteristik sampah dan kondisi saat pembakaran.
1.3 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan sampel sampah di kota Bandung berdasarkan tingkat sosial ekonomi
(atas, menengah, bawah).
2. Pengukuran karakteristik sampah yang akan dibakar mencakup komposisi
sampah, kadar air sampah dan densitas sampah.
I-2
-
3. Pengukuran karakteristik pembakaran meliputi kadar air, temperatur dan
konsentrasi oksigen.
4. Pengukuran konsentrasi emisi CO dan HC (dinyatakan dalam CH4) selama selang
waktu pembakaran dengan auto emission anlayzer.
I.4 Metodologi Penelitian
Metodologi yang akan dilakukan dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini
diantaranya adalah:
1. Studi literatur ( buku referensi, jurnal dan laporan penelitian, internet).
2. Pengambilan data sekunder.
3. Pengambilan data primer.
a. Pengambilan sampel sampah sebanyak tigapuluh buah terbagi kedalam tiga
kategori tingkat sosial ekonomi (atas, menengah, bawah) dan pengukuran
karakteristik sampah meliputi: komposisi sampah (massa total, volume
total, komposisi organik dan anorganik), densitas sampah, dan kadar air
sampah.
b. Pengukuran emisi CO dan HC hasil pembakaran di laboratorium dengan
auto emission analyzer secara kontinu selama selang waktu pembakaran
dengan media simulasi pembakaran berupa insinerator modular.
Pengkondisian pembakaran dilakukan mendekati kondisi pembakaran di
udara terbuka.
c. Pengukuran kondisi pembakaran meliputi: temperatur, kadar air
pembakaran, konsentrasi oksigen dan waktu pembakaran.
4. Pengolahan Data dan Pembahasan.
6. Kesimpulan dan Saran.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini mengikuti sistematika sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan studi, ruang
lingkup studi, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
I-3
-
Bab II. Studi Pustaka Bab ini berisi tinjauan pustaka yang berhubungan dengan topik penulisan,
yaitu tentang penentuan faktor emisi gas karbon monoksida (CO), hidrokarbon
(HC) dari data pembakaran sampah domestik di kota Bandung, juga tinjauan
pustaka tentang karakteristik sampah dan proses pembakaran.
Bab III. Metodologi Penelitian Bab ini menjelaskan metodologi penelitian meliputi: jenis penelitian yang
dilakukan, lokasi dan waktu penelitian, alat dan bahan yang diperlukan,
sumber data, cara pengambilan data, analisis data sampai pada pengambilan
kesimpulan dan saran.
Bab IV. Pengolahan Data dan Pembahasan Pengolahan data dilakukan dengan metode analisa deskriptif dengan Microsoft
Excel dalam bentuk grafik dan tabel dan dengan analisa statistika dengan
SPSS.13 untuk melihat hubungan korelasi antar parameter. Pada bab ini berisi
perhitungan faktor emisi gas CO dan hidrokarbon (dalam CH4) dengan metode
OBTF (Open Burning Test Facilities) dari dokumen EPA AP-42 dan analisa
korelasi emisi yang dihasilkan dengan karakteristik sampah dan kondisi saat
pembakaran.
Bab V. Kesimpulan dan Saran Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari penulis.
I-4