isi ptk

50
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi seorang guru. Namun, kita menyadari siswa memiliki kemauan dan kemampuan belajar yang berbeda-beda atau dengan kata lain, memiliki minat dan prestasi / hasil belajar yang berbeda-beda. Pada kegiatan pembelajaran di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Mojomanis 2 Kwadungan tentang gaya tarik magnet berdasarkan hasil pengamatan teman sejawat, muncul beberapa hal atau informasi antara lain : 1. Anak ramai sendiri. 2. Anak kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. 1

Upload: hery-setiyawan

Post on 18-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ptk

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi seorang guru. Namun, kita menyadari siswa memiliki kemauan dan kemampuan belajar yang berbeda-beda atau dengan kata lain, memiliki minat dan prestasi / hasil belajar yang berbeda-beda.

Pada kegiatan pembelajaran di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Mojomanis 2 Kwadungan tentang gaya tarik magnet berdasarkan hasil pengamatan teman sejawat, muncul beberapa hal atau informasi antara lain : 1.Anak ramai sendiri.

2.Anak kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.

3.Anak kurang semangat / minat dalam proses pembelajaran.

4.Jika diberikan pertanyaan, tidak jawab dengan benar.

7.Anak tidak dapat menyelesaikan LKS tepat waktu.8.Hasil tes 16 siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 48%.

Dari data di atas, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Setelah diadakan diskusi dengan teman sejawat ada 2 masalah serius yang harus diatasi :

1.Anak terlihat pasif dalam mengikuti pelajaran, kurang bersemangat ( kurang berminat ).

2. Dari 16 siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 48%.

Alasan yang mendasari pemilihan masalah tersebut di atas adalah bahwa minat mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran artinya minat sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar atau hasil belajar.

Berdasarkan masalah yang telah teridentifikasi, peneliti mengalisis masalah yang menyebabkan anak terlihat pasif, kurang berminat serta hasil yang tidak memuaskan adalah :

1.Metode yang digunakan tidak bervariasi hanya menggunakan metode ceramah.

2. Alat peraga yang digunakan gambar hitam putih kurang menarik perhatian anak.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisis di atas, rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui PTK adalah Metode yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan minat siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa ?C.Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan, penelitian bertujuan untuk :Menerapkan langkah - langkah metode eksperimen yang dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas V SDN Mojomanis2 Kwadungan tentang gaya tarik magnet.D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Guru

a. Guru lebih berkembang, meningkatkan kompetensi profesionalisme.

b. Guru lebih percaya diri .

c. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sosial.

2. Manfaat Bagi Siswa

a. Hasil prestasi belajar siswa akan memuaskan.

b. Siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

3. Manfaat Bagi Institusi

Jika sekolah memotivasi semua guru untuk meningkatkan

Profisionalismenya, maka bagi lembaga itu juga akan meningkat.E. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan salah penafsiran terhadap judul penelitian ini, maka perlu definisi operasional dalam judul penelitian sebagai berikut.1) Peningkatan adalah sebuah upaya menjadikan sesuatu dan yang kurang baik menjadi lebih baik atau dari yang rendah menjadi lebih tinggi.2) Minat adalah keinginan.

3) Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah diberi pembelajaran pada suatu materi tertentu.

4) Gaya tarik magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh kutub-kutub magnet.

5) Metode eksperimen adalah metode dengan cara percobaan.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Proses belajar yang bermakna adalah belajar yang melibatkan pengalaman langsung berpikir dan merasakan atas kehendak sendiri , dan melibatkan seluruh pribadi perseta didik.

Pembelajaran yang bermakna menurut Surahman (2002) adalah pembelajaran yang dirancang disesuiakan dengan kebutuhan anak.

Belajar melibatkan pembentukan makna oleh siswa dari apa yang

mereka lakukan, lihat dan dengar (West & Pines,1985).

Peran guru sebagai pengajar. Guru dituntut untuk menciptakan kegiatan

pembelajaran yang meningkatkan siswa menguasai tujuan pembelajaran secara optimal. Salah satu faktor untuk mengoptimalisasi penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran adalah guru berupaya melalui metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa.

Sebagaimana diungkapkan, menurut Hurlock (1989) minat berpengaruh terhadap prestasi. Anak berminat pada suatu pelajaran ditunjukkan dengan belajar dan berusaha supaya mendapat nilai yang labih baik. Minat dapat menimbulkan rasa senang pada setiap kegiatan yang dipilih. Jika anak berminat pada suatu kegiatan maka pengalaman yang didapat akan terasa menyenangkan. Sebaliknya jika anak mengalami sesuatu yang tidak menyenagkan anak akan tidak berminat melakukan kegiatan tersebut. Hal ini yang membuat prestasi lebih rendah dari potensi yang dimiliki. Terdapat hubungan antara tingkat motivasi siswa dengan hasil Belajar, baik terdapat hasil belajar pada suatu waktu tertentu (Suciati, 1990) Maupun terhadap hasil belajar selanjutnya (Meece dan Blumenfeld, 1987).

Tingkat motivasi belajar cenderung berkolerasi positif dengan hasil

Belajar, yang artinya semakin tinggi tingkatmotivasi belajar maka semakin baik

hasil belajar.

Pada hasil pembelajaran di kelas V tentang gaya tarik magnet dari 14 siswa hanya 48% yang memperoleh nilai memuaskan dan yang lain penguasan materi kurang. Hal ini disebabkan minat belajar siswa kelas V SDN Mojomanis 2 terhadap materi pelajaran masih rendah. Untuk itu penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui PTK.

Penulisan laporan ini berdasarkan catatan yang dibuat ketika merancang perbaikan pembelajaran, pelaksanaan pengamatan dan diskusi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada 2 siklus perbaikan Pembelajaran di SDN Mojomanis 2 Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi.

BAB III

METODE PENELITIANA.Lokasi dan Subyek Penelitian

a.Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas V semester 2 yang berjumlah 14 anak. b. Waktu dan lamanya Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus mulai minggu ke II bulan April sampai Minggu ke 2 bulan Juni.c. Tempat penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Mojomanis 2 Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngaw.B.Prosedur PenelitianI. Observasi dan refleksi awal

Hasil observasi terhadap peserta didik kelasV SDN Mojomanis 2 Ngawi pada awal semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 bahwa peserta didik yang belum tuntas belajar pada konsep Gaya Tarik Magnet sebanyak 40% dari 16 siswa. Kualitas belajar siswa di kelas masih rendah. Hal ini ditandai, siswa masih suka main sendiri, santai dalam belajar, tidak tepat waktu dalam bekerja, mengerjakan tugas asal-asalan dan kurang bergairah dalam bekerja serta masih banyak nilai yang dibawah KKM. (Penulis amati selama 2 kali pertemuan pada akhir semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.II. Pelaksanaan PTK

a.Siklus I

1.Rencana pelaksanaan pembelajaran (planning)

Berdasarkan hasil analisis dan perumusan masalah yang Telah terurai di atas, maka program perbaikan dilaksanakan Sebagai upaya guru untuk meningkatkan minat dan hasil belajar Siswa terhadap materi pelajaran IPA tentang gaya tarik magnet.

a.Membuat Rencana Pembelajaran dengan kompetensi dasar Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak,dan energi melalui percobaan dengan tujuan perbaikan meningkatkan minat belajar siswa dalam melakukan percobaan tentang gaya tarik magnet denagn hasil prestasi dari 48% menjadi 70%

b.Menentukan dan mengembangkan media pembelajaran Menggunakan benda asli.

c.Menentukan skenario perbaikan pembelajaran denganPengalaman belajar( siswa melakukan percobaan secara kelompok ).

d.Merancang penggelolaan kelas.

e.Merencanakan prosedur, jenis dan alat penilaian.

f.Tindakan perbaikan :

-Menarik perhatian siswa

-Memotivasi siswa.

-Mengaitkan materi pelajaan dengan

pengalaman Siswa

-

Menyampaikan tujuan pelajaran

-

Menyampaikan tujuan eksperimen

-

Membagikan lembar kerja

-

Siswa secara kelompok melakukan

percobaan

-

Membahas hasil kerja kelompok

-

Menyimpulkan materi

-

Memberikan tes akhir

-

Mengadakan penilaian secara bersama-sama

Murid

-

Memberikan tindak lanjut

2.

Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (acting)

Sesuai rencana perbaikan, pelaksanaan dilaksanakan

Hari Selasa tanggal 15 Maret 2012 terhadap 16 siswa yang terbagi Menjadi 4 kelompok di Sekolah Dasar Negeri Mojomanis 2 Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi.

Dalam pelaksanaan dibantu oleh satu teman sejawat yaitu rekan guru Ibu BINTI ITSNA R, S.Pd.SD yang bertugas mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran. Sesuai Dengan rencana prosedur meliputi kegiatan awal, inti, penutup. Adapun rincian kegiatan sebagai berikut :

- Guru menarik perhatian dengan melihatkan gambar yang Berwarna( kulkas, tempat pensil )

- Guru menyampaikan materi gaya tarik magnet.

- Menjelaskan cara kerja siswa

- Memberikan tes formatif secara indifidu

- Siswa diajak mengoreksi hasil tes yang dipegang sendiri

3. Pengamatan Pelaksanaan pembelajaran (observing)

Dalam pelaksanaan dibantu oleh satu teman sejawat yaitu rekan guru Ibu BINTI ITSNA R, S.Pd.SD yang bertugas mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran. Teman sejawat mencatat tentang perkembangan perubahan yang terjadi pada siklus I , antara lain : Data pelaksanaan eksperimen yaitu keaktifan, kerjasama dan ketepatan.4. Refleksi

Dari hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh teman sejawat, bahwa pembelajaran utamanya dalam keaktifan siswa dan kerja siswa dalam melakukan kerja secara kelompok, dan guru berhasil maupun belum berhasil. Jika belum berhasil akan diteruskan ke siklus II.Jjika sudah berhasil maka selesai.

b.Siklus II

a.Perencanaan

Untuk memperbaiki siklus I berdasarkan hasil observasi teman sejawat, peneliti harus lebih meningkatkan motivasi anak, sehingga prestasi belajar dalam kelompok saat anak melakukan percobaan meningkat. Maka perlu disusun rencana sebagai berikut :

1.Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran dengan kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan. Dengan tujuan perbaikan meningkatkan keaktifansiswa dan kerjasama siswa dalam melakukan percobaan dengan hasil prestasi dari 68 % menjadi 75 %

2.Merancang pengelolaan kelas.

3.Merancang prosedur, jenis dan alat penilaian.

.Langkah perbaikan

-Menyampaikan informasi tentang hasil tes

Tormatif pada siklus I.

- Memotivasi siswa saat melakukan kegiatan

kelompok.

-Menjelaskan dan membimbing siswa dalam melaksanakan percobaan yang tepat antara

Lain :

- Menyebutkan bahan dan alat yang

diperlukan dari eksperimen.

- Menjelaskan tahap kegiatannya.

- Langkah- langkah tersebut dituangkan

dalam buku petunjuk dan dibagikan

kepada semua kelompok.

-Memberikan tes akhir.

-Mengadakan penilaian bersama.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan keaktifan dan hasil belajar siswa, pada minggu ke 3 bulan Mei terhadap 16 siswa yang terbagi 4 kelompok di SDN Mojomanis 2 Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi. Dengan pengamatan Rekan guru yaitu BINTI ITSNA R, S.Pd.SD.Prosedur kegiatan perbaikan pembelajaran antara lain kegiatan awal, inti, dan akhir. Kegiatan terinci sebagai berikut :

1. Menyampaikan informasi hasil tes formatif pada

Siklus II.

2. Membantu siswa dalam melakukan kegiatan

Eksperimen.

3. Membantu siswa dalam mengambil kesimpulan.

4. Mengadakan tes formatif dengan bentuk soal obyektif dan uraian.

5. Mengadakan penilaian bersama- sama murid.

6. Memberikan motivasi atau saran.3. Pengamatan Pelaksanaan pembelajaran (observing)

Dalam pelaksanaan dibantu oleh satu teman sejawat yaitu rekan guru Ibu BINTI ITSNA R, S.Pd.SD yang bertugas mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran. Teman sejawat mencatat tentang perkembangan perubahan yang terjadi pada siklusI I , antara lain : Data pelaksanaan eksperimen yaitu keaktifan, kerjasama dan ketepatan.5. Refleksi

Dari hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh teman sejawat, bahwa pembelajaran utamanya dalam keaktifan siswa dan kerja siswa dalam melakukan kerja secara kelompok, dan guru berhasil. Oleh karena itu, peneliti dengan teman sejawat memutuskan untuk mengakhiri penelitian atau siklusnya sesuai alur di bawah:

Gambar 3.1 Alur PTK

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model discovery .

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non tes yang berupa observasi dan tes hasil belajar.LEMBAR PENGAMATAN

Kerja Kelompok

Mata Pelajaran IPA Kelas V

Siklus I dan IINoKelompokAspek yang dinilaiKeterangan

Hasil Nilai

Kelompok

KeaktifanKerjasamaKetepatan

BSBSKBSBSKBSBSK

1I

2II

3III

4IV

Rata-rata

Keterangan :

BS: 9 - 10

B: 7 - 8

C: 5 - 6

K: 3 - 4

NILAI TES AKHIR

Mata Pelajaran IPA Kelas V

Siklus I dan II

NoN A M ANilai Siklus Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Jumlah

Rata-Rata

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Daya Serap

4. Analisis Data

Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasar hasil observasi terhadap proses dan hasil belajar, dengan langkah berikut :

1) Melakukan reduksi, yaitu mengecek dan mencatat kembali data-data yang telah terkumpul

2) Melakukan interpretasi, yaitu menafsirkan yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan

3) Melakukan inferensi, yaitu menyimpulkan apakah dalam pembelajaran ini terjadi peningkatan motivasi berprestasi dan hasil belajar atau tidak (berdasar hasil observasi)

4) Tahap tindak lanjut, yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus berikutnya atau dalam pelaksanaan di lapangan setelah siklus berakhir berdasar inferensi yang telah ditetapkan

5) Pengambilan kesimpulan, diambil berdasarkan analisis hasil-hasil observasi yang disesuaikan dengan tujuan penelitian ini. Kemudian dituangkan dalam bentuk interpretasi dalam bentuk pernyataan.Kegiatan analisis data menggunakan pedoman di bawah ini.1) Meningkatnya proses pembelajaran dengan indikator : aspek kognitif: 1) dapat berargumentasi, 2) membuat alat peraga sesuai dengan konsep perubahan alam, aspek psikomotorik: 1) kreatif dalam membuat alat peraga, 2) bekerja sama dalam kelompok, aspek afektif: 1) menghargai pendapat orang lain, 2) mau menerima saran dan kritik

Adapun kriteria penilaian proses belajar adalah sebagai berikut :

a) Rumus untuk menentukan persentase proses belajar pada setiap indikator adalah jumlah siswa yang memunculkan indikator dibagi jumlah seluruh siswa yang masuk, dikalikan 100%.

b) Peningkatan proses belajar dinyatakan dengan ketentuan sebagai berikut i. Proses belajar dinyatakan meningkat jika rata-rata persentase masing-masing kegiatan yang dinilai 75%;

ii. Proses belajar dinyatakan belum meningkat jika rata-rata persentase masing-masing kegiatan