inter vens i

7
No . Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional 1. Ansietas b.d Perubahan pada status kesehatan. Setelah dilakuka n tindakan keperawa tan selama 3x24 jam diharapk an : tidak terjadi kecemasa n pada klien dan tidak ada perubaha n status kesehata n. Pasien mengungkapkan dan mendiskusikan rasa cemas/takutnya. Pasien tampak rileks tidak tegangdan melaporkan kecemasannya berkurang sampai pada tingkat dapat diatasi. 1. Kaji tingkat kecemasan pasien dan catat adanya tanda- tanda verbal dan nonverbal. 2. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapk an isipikiran dan perasaan takutnya. 3. Observasi tanda vital danpeningka tan respon fisik pasien. 1. Derajat kecemasan akan dipengaruhi bagaimana informasi tersebut diterima oleh individu. 2. Mengungkapkan rasa takut secara terbuka dimana rasa takut dapat ditujukan. 3. Mengetahui respon fisiologis yang ditimbulkan akibat kecemasan. 4. Meningkatkan pengetahuan pasien dalam rangka mengurangi kecemasan dan kooperatif. 5. Mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan.

Upload: mayasari-eka

Post on 14-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hghj

TRANSCRIPT

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional1. Ansietas b.d Perubahan

pada status kesehatan.Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan : tidak terjadi kecemasan pada klien dan tidak ada perubahan status kesehatan.

   Pasien mengungkapkan dan mendiskusikan rasa cemas/takutnya.

   Pasien tampak rileks tidak tegangdan melaporkan kecemasannya berkurang sampai pada tingkat dapat diatasi.

1.   Kaji tingkat kecemasan pasien dan catat adanya tanda- tanda verbal dan nonverbal.

2.   Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan isipikiran dan perasaan takutnya.

3.   Observasi tanda vital danpeningkatan respon fisik pasien.

4.   Beri penjelasan pasien tentang prosedur tindakan operasi, harapandan akibatnya.

5.   Lakukan orientasi danperkenalan pasienterhadap ruangan,petugas, dan peralatanyang

1.   Derajat kecemasan akan dipengaruhi bagaimana informasi tersebut diterima oleh individu.

2.   Mengungkapkan rasa takut secara terbuka dimana rasa takut dapat ditujukan.

3.   Mengetahui respon fisiologis yang ditimbulkan akibat kecemasan.

4.   Meningkatkan pengetahuan pasien dalam rangka mengurangi kecemasan dan kooperatif.

5.   Mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan.

6.   Mengurangi perasaan takutdan cemas.

akan digunakan.6.   Beri penjelasan

dansuport pada pasien padasetiap melakukan prosedurtindakan.

2. Kurang pengetahuan b.d Kurang informasi tentang penyakit.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :Klien lebih mengerti akan penyakitnya

   Klien menyatakan pemahaman mengenai kondisi/proses penyakit & pengobatan.

1.   Kaji informasi tentang kondisi individu, prgnosis, tipe prosedur/lensa.

2.   Informasikan pasien untuk menghindari tetes mata yang dijual bebas.

3.   Tekankan pentingnya evaluasi perawatan rutin. Beri tahu untuk melaporkan penglihatan berawan.

4.   Anjurkan pasien menghindari membaca, berkedip; mengangkat berat, mengejan

1.   meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerja sama dengan perawat.

2.   Dapat bereaksi silang/campur dengan obat yang diberikan.

3.   pengawasan periodik menurunkan risiko komplikasi serius.

4.   aktivitas yang menyebabkan mata lelah/regang, manuver Valsalva, atau meningkatkan TIO dapat mempengaruhi hasil bedah dan mencetuskan perdarahan.

saat defekasi, membongkok pada panggul, meniup hidung.

3. Nyeri b.d Luka pasca operasi.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan : nyeri berkurang, hilang dan terkontrol.

   Nyeri berkuran.

   Klien terlihat lebih rileks

1.   Dorong pasien untuk melaporkan tipe, lokasi dan intensitas nyeri, rentang skala.

2.   Pantau TTV.3.   Berikan

tindakan kenyamanan.

4.   Beritahu pasien bahwa wajar saja , meskipun lebih baik untuk meminta analgesik segera setelah ketidaknyamanan menjadi dilaporkan.

Kolaborasi :5.   Berikan obat

sesuai indikasi

1.   Nyeri dirasakan dimanifestasikan dan ditoleransi secara individual.

2.   Kecepatan jantung biasanya meningkat karena nyeri.

3.   meningkatkan relaksasi.4.   adanya nyeri

menyebabkan tegangan otot yang menggangu sirkulasi memperlambat proses penyembuhan dan memperberat nyeri.

5.   Rasionalisasi : Untuk mengontrol nyeri adekuat dan menurunkan tegangan.

4. Risiko infeksi b.d efek samping prosedur

Setelah dilakukan

   Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kemerahan dan iritasi.

1.   Diskusikan pentingnya

1.   Menurunkan jumlah bakteri pada tangan,

invasive. tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan :tidak terjadi infeksi.

mencuci tangan sebelum menyentuh / mengobati mata.

2.   Gunakan / tunjukkan tekhnik yang tepat untuk membersihkan bola mata.

3.   Tekankan pentingnya tidak menyentuh / menggaruk mata yang dioperasi.

4.   Berikan obat sesuai indikasi.

Kolaborasi :5.   Berikan obat

sesuai indikasi.

mencegah kontaminasi area operasi.

2.   Tekhnik aseptik menurunkan resiko penyebaran bakteri dan kontaminasi silang.

3.   Mencegah kontaminasi dan kerusakan sisi operasi.

4.   Digunakan untuk menurunkan inflamasi.

5.   Sediaan topikal digunakan secara profilaksis, dimana terapi lebih diperlukan bila terjadi infeksi.