bahan kerja praktek inter vlan

Upload: andi-gumilar

Post on 06-Jul-2018

245 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    1/19

    ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN

    MENGGUNAKAN DHCP SERVER DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA

    NASKAH PUBLIKASI

    diajukan oleh

    Risyal Hardiansyah Nugroho

    09.11.2843

    kepada

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER  AMIKOM YOGYAKARTA

     YOGYAKARTA2013

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    2/19

    i

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    3/19

    ii

    ANALYSIS AND DESIGN OF INTER-VLAN NETWORK W ITH

    DHCP SERVER AT SMA NEGERI 5 YOGYAK ARTA

    ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN BERBASIS INTER-VLAN MENGGUNAKANDHCP SERVER DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA 

    Risyal Hardiansyah NugrohoSudarmawan, MT

    Jurusan Teknik InformatikaSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA

    ABSTRACT

    SMA Negeri 5 Yogyakarta is the one of many populer state high-school in

    Yogyakarta. Due to support the achievement and the rank position of SMA Negeri 5Yogyakarta, it requires many facilities especially at information and communication

     sides. One of many factors that required to support the IT-based studying method is

    that a secure, efficient, and reliable network system.

     Before the implementation of secure, efficient, and reliable network system we

    need to make the design first by the network design software, so we can decide

    whether the new network concept could either improve or fix the old system that was

    working before and we also need to make an observation to the whole area so thatthe new networking concept will work well in the field.

    The analysis and observation results at SMA Negeri 5 Yogyakarta found that

    the current network still using a conventional method and the security configurationto support the whole network of SMA Negeri 5 Yogyakarta still at minimum-level, this

    could make a serious threat to the many data storaged by the computer on the local

    area network of SMA Negeri 5 Yogyakarta. 

    Keyword   : inter-vlan, computer network, cisco, dhcp server, packet trace

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    4/19

    1

    1. Pendahuluan

    SMA Negeri 5 Yogyakarta adalah salah satu sekolah unggulan di kota Yogyakarta.

    Sebagai sekolah unggulan yang sangat diminati di kota Yogyakarta, tentunya SMA Negeri 5

    Yogyakarta memiliki berbagai macam sarana dan prasarana yang digunakan sebagai media

    pendukung kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Salah satu sarana dan

    prasarana yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar di SMA Negeri 5

    Yogyakarta adalah perangkat-perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat-

    perangkat ini yang akan digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi

    secara lebih detail  dan juga dapat digunakan untuk membantu para siswa dalam menyerap

    materi. Selain membantu dalam proses belajar mengajar, perangkat-perangkat teknologi

    informasi dan komunikasi ini juga dapat digunakan untuk membantu karyawan yang bekerjadi SMA Negeri 5 Yogyakarta untuk menginventarisir sarana/prasara, jumlah siswa, guru, dan

    karyawan, serta berbagai macam pekerjaan lain yang membutuhkan perangkat-perangkat

    teknologi informasi dan komunikasi agar pekerjaan tersebut dapat terlaksana.

    Namun konsep jaringan komputer sederhana yang  plug-and-play ini dapat menjadi

    ancaman yang cukup serius terhadap berbagai macam data yang tersimpan di dalam

    komputer maupun perangkat teknologi informasi dan komunikasi lain yang berada di area

    SMA Negeri 5 Yogyakarta. Script-kiddies dapat dengan mudah melakukan penyusupan ke

    dalam jaringan sederhana dengan konsep  plug-and-play seperti ini untuk mencuri bahkan

    melakukan perusakaan terhadap sistem jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta, hanya

    dengan berbekal tools sederhana yang dapat diperoleh secara free di internet . Untuk itulah

    penulis bermaksud untuk melakukan kajian terhadap sistem jaringan komputer yang telah

    ada di SMA Negeri 5 Yogyakarta dan berusaha untuk melakukan perancangan sistem

     jaringan baru yang baru dengan metode VLAN dan Router-on-a-stick  menggunakan software

    simulator  rancang bangun jaringan yang bernama Cisco Packet Tracer versi 5.3. Sehingga

    diharapkan sistem dan konsep jaringan komputer di SMA Negeri 5 Yogyakarta dapat menjadi

    lebih efisien, aman, namun tetap mudah untuk dioperasikan.

    2. Landasan Teori

    Dalam melakukan penelitian, penulis mengambil beberapa literatur sebagai dasar

    referensi yang penulis gunakan untuk menunjang validitas hasil akhir yang nantinya akan

    digunakan oleh objek penelitian sebagai bahan evaluasi terhadap sistem lama yang telah

    berjalan dan juga sebagai referensi kepada objek penelitian untuk dapat

    mengimplementasikan sistem baru yang penulis usulkan. Penulis mengambil teori dari buku

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    5/19

    2

    yang berjudul “Network Security Fundamentals” karangan Laet, De Gert (CCIE® No. 2657)

    dan Schauwers, Gert (CCIE® No. 6942) dan buku dari penerbit Jasakom.com dengan judul

    Seni Teknik Hacking-1 dan Seni Teknik Hacking-2 karangan S’to sebagai referensi mengenai

    keamanan jaringan, kemudian teori mengenai VLAN, Inter-Vlan Routing , VTP yang menjadi

    topik bahasan utama yang penulis ambil, dari buku yang berjudul “Cisco Networking

     Academy Program, CCNA 3.0 Training Edition” yang diterbitkan oleh Cisco Systems, Inc

    melaui Cisco Press, kemudian buku yang berjudul “Local Area Network ” yang ditulis oleh

    Gerd, Keiser dan buku yang berjudul “Local & Metropolitan Area Network ” yang ditulis oleh

    Stallings, William sebagai dasar referensi penulis dalam menjabarkan pengertian jaringan

    LAN, MAN, dan WAN.

    2.1 Topologi Jaringan KomputerDalam pembahasan komunikasi jaringan, istilah topologi berarti proses bagaimana akhir

    dari sebuah sistem atau node  terhubung kepada jaringan yang saling berinterkoneksi.

    Topologi yang lazim untuk sebuah jaringan LAN adalah bus  topologi, tree  topologi, ring  

    topologi dan star   topologi. (Stallings, William “Local and Metropolitan Area Network” : 72).  

    Penulis akan membahas topologi-topologi jaringan tersebut terutama topologi yang memiliki

    kaitan secara langsung dengan topik utama yang penulis ambil. 

    3. Analisis dan Perancangan Sistem

     Analisis sistem menurut Yogiyanto (1995) adalah penguraian dari suatu sistem

    informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

    mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, dan hambatan yang terjadi

    dan kebutuhan yang perlu diterapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Sedangkan

    menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan

    menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan, dan

    menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem. Dari referensi keduanya penulis dapat

    menyimpulkan bahwa suatu analisis sistem sangat diperlukan dalam sebuah penelitian agar

    masalah-masalah yang terdapat di objek penelitian dapat diidentifikasi dengan baik dan

    proses penelitian hingga mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi objek penelitian tetap

    valid dan tidak melewati batasan-batasan masalah yang telah penulis jabarkan pada bab 1

    subbab batasan-batasan masalah.

    Pada proses analisis ini penulis melakukan proses identifikasi terhadap

    permasalahan yang terjadi pada jaringan aktif di SMA Negeri 5 Yogyakarta termasuk di

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    6/19

    3

    dalamnya hambatan-hambatan yang terjadi pada jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta,

    sehingga diharapkan setelah mendapatkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada

    objek penelitian solusi yang tepat dapat segera ditemukan dan diimplementasikan, sehingga

     jaringan di SMAN 5 Yogyakarta menjadi lebih baik lagi. Hal ini tentunya akan berdampak

    langsung pada proses belajar mengajar dan juga meningkatnya prestasi baik pelajar, guru,

    maupun karyawan di SMAN 5 Yogyakarta.

    3.2 Analisis Kelemahan Sistem

    Sesuai dengan judul skripsi yang penulis ambil yaitu “Analisis dan Perancangan

    Jaringan Berbasis Inter-Vlan Menggunakan DHCP Server ” dengan objek SMA Negeri 5

    Yogyakarta, maka penulis berkenan untuk memberikan masukan serta solusi terkait dengan

    permasalahan-permasalahan dibidang jaringan komputer yang terdapat pada objek

    penelitian. Untuk dapat mencapai solusi yang tepat dan terbaik, penulis terlebih dahulu

    mengkaji permasalahan-permasalahan jaringan komputer yang terjadi pada SMA Negeri 5

    Yogyakarta. Untuk mengetahui dan menganalisa permasalahan-permasalahan tersebut,

    penulis menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and

    Threat ), metode ini penulis pilih karena tema dan judul skripsi yang penulis pilih memiliki

    keunggulan, kelemahan, peluang untuk dapat dikembangkan menjadi lebih baik, dan paling

    penting memiliki ancaman baik dari internal maupun external . Untuk lebih jelas, penulis akan

    menjabarkan mengenai metode analisa SWOT pada tabel di bawah ini :

    Tabel 3.1 Tabel SWOT

    Internal

    External

    Strength  (Kekuatan)  Weakness  (Kelemahan) 

    1.  Administrator   jaringan

    yang handal

    2. Peralatan jaringan yang

    memadai

    3. Data center terpusat 

    1. Tenaga administrator   jaringan

    yang kurang memadai

    2. Infrastruktur jaringan yang tidak

    dikonfigurasi maksimal

    3. Jumlah bandwidth terbatas 

    Opportun i ty  (Peluang)  Strength & Opp ortun i ty   Weakness & Opp ortun i ty  

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    7/19

    4

    1. Terbukanya lowongan

    administrator  jaringan

    2. Program  perluasan

     jaringan dapat

    terlaksana

    3. Bandwidth  dapat

    digunakan secara

    merata dan seimbang 

    1. Efisiensi kerja

    administrator  jaringan

    2. Kinerja jaringan

    menjadi lebih optimal

    3. Kerahasiaan data  dan

    informasi dalam

     jaringan dapat terjaga

    dengan baik 

    1. Bandwidth  belum ter-manage

    dengan baik

    2. Alokasi titik-titik hotspot   yang

    kurang teratur

    3. Pembuatan rancangan jaringan

    baru 

    Threats  (Ancaman)  Strength & Threats Threats & Weakness

    1. Pengaksesan

    resource  jaringan

    secara illegal  

    2. Terputusnya koneksi

    internet   maupun

    koneksi pada router  

    3. Tanda load-balancing

    mengakibatkan

    penggunaan

    bandwidth  tidak

    merata 

    1. Konfigurasi preventif

    terhadap jaringan oleh

    administrator  

    2. Program maintenance

    berkala untuk menjaga

    optimalisasi dan

    performa jaringan

    3. Manajemen bandwidth 

    meningkatkan stabilitas

    traffic  pada jaringan

    1. Pencurian data-data yang

    bersifat rahasia dari data

    center SMA Negeri 5

    Yogyakarta

    2. Jaringan hotspot   yang tidak

    dienkripsi mengakibatkan

    akses yang tidak sah pada

     jaringan wireless di SMA

    Negeri 5 Yogyakarta

    3. Proses pergantian jabatan

    administrator  jaringan

    Setelah melakukan analisis menggunakan metode SWOT (Strength, Weakness,

    Opportunity, and Threats) berdasar pada data-data yang berhasil penulis dapatkan melalui

    observasi, wawancara, dan pengumpulan data baik data-data pada objek penelitian maupun

    data-data  dari refrensi-refrensi yang penulis gunakan sebagai landasan teori, maka

    kelemahan-kelemahan dan ancaman-ancaman yang sebelumnya ditemukan pada jaringan

    lama di SMA Negeri 5 Yogyakarta dapat diminimalisir dengan menggunakan konsep jaringan

    yang penulis usulkan kepada pihak SMA Negeri 5 Yogyakarta selaku objek penelitian,

    sehingga rancangan jaringan baru yang penulis bangun pada software Cisco Packet Tracer

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    8/19

    5

    dapat dijadikan sebagai bahan masukan jika ke depannya SMA Negeri 5 Yogyakarta akan

    melakukan perubahan pada sistem jaringan komputernya. Dengan demikian hasil evaluasi

    belajar dan mengajar di SMA Negeri 5 Yogyakarta akan meningkat secara signifikan setiap

    tahunnya.

    3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

    Sistem jaringan yang berjalan di SMA Negeri 5 Yogyakarta saat ini masih

    menggunakan sistem jaringan konvensional yang belum ter-manage dengan baik, sehingga

    membuat administrator   harus bekerja ekstra keras untuk mengetahui suatu permasalahan

    yang terjadi pada jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta saat jaringan tersebut mengalami

    suatu masalah. Selain masalah inefiensi kerja administrator   jaringan, perangkat-perangkat

     jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta tidak dikonfigurasi maksimal membuat performa jaringan tidak dapat mencapai titik optimal   dan juga akan berdampak kepada kerahasiaan

    data-data yang berada pada data center  milik SMA Negeri 5 Yogyakarta. Untuk itu penulis

    bermaksud mengusulkan sebuah rancangan jaringan yang memiliki keunggulan dalam hal

    efisiensi waktu bagi administrator   jaringan, juga dapat meningkatkan performa jaringan

    tersebut sehingga lebih optimal sehingga, dan dapat meningkatkan keamanan pada data-

    data yang tersimpan pada data center  di SMA Negeri 5 Yogyakarta.

    4. Hasil dan Pembahasan

    4.1 Implementasi

    Pada bagian ini penulis akan melakukan proses implementasi rancang bangun

     jaringan berbasis inter-vlan yang telah penulis rancang pada bab 3 menggunakan software 

    Cisco Packet Tracer 5.3.3. Proses implementasi yang dibahas pada bab 4 ini adalah simulasi

    yang penulis lakukan setelah rancangan jaringan telah selesai dibuat, sehingga saat akan

    diimplementasikan ke dalam sistem jaringan secara real , rancangan secara simulasi ini dapat

    dijadikan sebagai acuan pihak SMA Negeri 5 Yogyakarta saat akan melakukan perubahan-

    perubahan pada sistem dan konfigurasi jaringannya saat ini.

    4.1.1 Implementasi VLAN pada Jaringan Baru 

    Sesuai pada rancangan VLAN ID dan nama VLAN pada bab 3, penulis akan

    melakukan implementasi VLAN pada switch-pusat yang menjadi penghubung antara end-

    router SMA Negeri 5 Yogyakarta dengan switch-switch yang berada pada jaringan internal  di

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    9/19

    6

    SMA Negeri 5 Yogyakarta. Gambar di bawah ini menjelaskan mengenai proses konfigurasi

    yang penulis lakukan :

    Gambar 4.1 Implementasi VLAN ID dan nama VLAN

    Baris perintah yang penulis gunakan adalah vlan_vlan number , perintah ini digunakan untuk

    melakukan assignment   VLAN ID, kemudian name_VLAN name  digunakan untuk

    memberikan keterangan mengenai ID VLAN yang penulis buat. Proses pembuatan dan

    penamaan VLAN ini sangat penting karena berkaitan dengan masalah pembuatan hak akses

    pada bagian access-list  nantinya.

    Setelah melakukan alokasi VLAN ID, nama VLAN, dan IP address yang digunakan

    oleh setiap VLAN, maka penulis akan melakukan perancangan alokasi  port assignment  

    untuk setiap VLAN yang telah dibuat pada switch pusat (core switch).

    4.1.2 Implementasi Port Assign ment  untuk VLAN ID

    Setelah penulis selesai membuat VLAN ID disertai dengan nama-nama VLAN untuk

    setiap VLAN ID tersebut, langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi  port

    assignment   untuk setiap VLAN ID tersebut agar nantinya client   yang menggunakan  port  

    tersebut sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Gambar

    berikut ini adalah proses konfigurasi port assignment  pada switch-pusat yang penulis lakukan

    dengan software Cisco Packet Tracer  5.3.3 :

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    10/19

    7

    Gambar 4.2 Implementasi port assignment pada switch-pusat

    Pada gambar di atas dapat terlihat beberapa baris perintah yang penulis gunakan

    untuk melakukan  port assignment   untuk setiap VLAN pada switch-pusat, proses

    pengalokasian  port-port   tersebut sama dengan pada saat proses pengalokasian port-port

    untuk setiap VLAN pada switch-switch lainnya yang berada di SMA Negeri 5 Yogyakarta.

    Baris perintah interface range  fastEthernet_range port   penulis gunakan untuk

    mengalokasikan  port-port   yang akan meng-handle  VLAN ID yang sama, baris perintah

    switchport mode access digunakan untuk memberikan perintah bahwa  port  tersebut adalah

     port access  yang digunakan oleh end-node, sedangkan perintah switchport mode trunk  

    digunakan untuk memberikan perintah kepada  port   tersebut agar bekerja pada mode trunk  

    sebagai penghubung antar switch ke switch atau switch ke router , port trunk  ini nantinya juga

    bisa digunakan sebagai  port  untuk melakukan maintenance menggunakan media ssh antar

    switch dengan IP domain-name  yang sama, selain itu media konfigurasi menggunakan

    media  ssh  menawarkan tingkat keamanan yang lebih baik dibandingkan menggunakan

    media telnet .

    4.1.3 Implementasi VTP (VLAN Trunking Protoco l )

    VTP (VLAN Trunking Protocol ) adalah sebuah fitur yang digunakan oleh switch-

    switch  Catalyst untuk melakukan proses advertising   kepada semua switch  pada jaringan

    tersebut agar melakukan proses sinkronisasi dan menggunakan database  VLAN yang

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    11/19

    8

    berlaku pada switch  yang berfungsi sebagai server.  Pada bab 2 sub-bab 2.6, penulis

    menjelaskan tentang fitur VTP dan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan pada jaringan

    VLAN yang menggunakan fitur VTP. Gambar di bawah ini menjelaskan mengenai proses

    konfigurasi VTP pada switch-pusat yang bertindak sebagai VTP mode server  pada jaringan

    SMA Negeri 5 Yogyakarta :

    Gambar 4.3 Implementasi VTP mode server pada switch-pusat

    Pada gambar di atas penulis menggunakan beberapa baris perintah yaitu vtp

    domain_nama domain, untuk melakukan konfigurasi nama domain, vtp password_password

    untuk melakukan konfigurasi  password yang akan digunakan sebagai autentikator switch-

    switch yang menggunakan mode client dalam sistem VTP untuk melakukan update database

    VLAN secara sah, dan kemudian vtp version_version yang digunakan untuk menentukan

    versi berapa yang akan dijalankan pada sistem VTP tersebut. Perlu menjadi catatan bahwa

    konfigurasi domain, password , dan version  yang digunakan dalam sebuah sistem jaringan

    VTP harus sama, jika terdapat perbedaan pada konfigurasi domain, password , atau pun

    version  yang digunakan, maka switch  yang dikonfigurasi tersebut tidak akan dapat

    melakukan update database VLAN miliknya, karena switch  pusat yang bertindak sebagai

    VTP server  tidak akan melakukan broadcast  kepada switch dengan nama domain, password ,

    dan version VTP yang berbeda.

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    12/19

    9

    4.2 Pembahasan

    Pada sub-bab ini penulis akan menjabarkan proses kerja dari rancangan dan

    konfigurasi yang telah selesai dilakukan. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian

    terhadap rancangan dan konfigurasi yang penulis buat pada software Cisco Packet Tracer  

    5.3.3. Setelah proses kerja dan pengujian selesai dilakukan penulis kemudian akan

    membandingkan dengan teori pada bab 2 pada kondisi realtime sehingga hasil analisa dan

    perancangan akan lebih valid saat akan diimplementasikan secara nyata pada objek

    penelitian.

    4.2.1 Pembahasan Inter -VLAN Rout ing

    Pada sub-bab ini penulis akan melakukan pembahasan dan pengujian proses routing  

    antar VLAN ID yang berbeda. Pada rancangan dasar VLAN tanpa router , VLAN dengan ID

    yang berbeda tidak dapat melakukan proses komunikasi antara satu VLAN ID dengan VLAN

    ID lainnya, hal ini disebabkan karena paket-paket data dari setiap VLAN tersebut tidak

    dienkapsulasi menggunakan standar IEEE 802.1Q ataupun menggunakan metode Cisco

    ISL. Gambar berikut menunjukkan proses kerja dan pengujian inter-vlan routing pada

    komputer pada VLAN 10 dengan IP address 192.168.10.3 menuju komputer pada VLAN 60

    dengan IP address 192.168.60.4 menggunakan metode ping  :

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    13/19

    10

    Gambar 4.14 Proses ping  dari komputer VLAN 10 ke komputer VLAN 60

    Gambar di atas menjelaskan bahwa saat hendak melakukan proses ping, terlebih dahulu

    komputer pada VLAN 10 dengan IP address  192.168.10.3 membuat sebuah paket ICMP

    yang ditujukan kepada VLAN 60 dengan IP address  192.168.60.4. Perlu diketahui bahwa

    switch-switch pada jaringan yang penulis rancang telah mengetahui MAC-MAC address dari

    setiap komputer di setiap VLAN yang berada pada jaringan komputer di SMA Negeri 5

    Yogyakarta. MAC address  komputer dengan IP address 192.168.10.3 yang berada pada

    VLAN 10 adalah 0040.0B30.0B96 dan MAC address sub-interface pada router   adalah

    0002.16A2.B801. Paket ICMP ini kemudian dikirim menuju switch  yang menghubungkan

    semua node-node pada jaringan tersebut. Gambar di bawah ini menjelaskan proses

    pengiriman paket ICMP echo request kepada switch-pusat :

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    14/19

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    15/19

    12

    Gambar 4.16 Router  menerima paket ICMP

    Gambar di atas menjelaskan keadaan dimana router  menerima paket ICMP yang dikirimkan

    dari switch-pusat pada  port FastEthernet  0/0. Paket tersebut berisi header  dot1q  dari MAC

    address  pengirim 0040.0B40.0B96 yaitu komputer dengan IP address  192.168.10.3 yang

    berada pada VLAN 10 dan MAC address router  0002.16A2.B801 sebagai penghubung antar

    VLAN ID yang berbeda diterima pada sub-interface FastEthernet 0/0.10 sebagai  port  yang

    meng-handle  komunikasi dari dan ke VLAN 10, router   kemudian melakukan proses

    dekapsulasi menggunakan standar IEEE 802.1Q. Router kemudian mencocokkan aturan

    transmisi paket tersebut dengan access-list 138 yang telah penulis buat sebelumnya, router  

    kemudian mendapatkan baris perintah  permit ip any any yang berarti paket dari dan ke

    tujuan yang menggunakan IP address  diperbolehkan untuk dikirimkan atau diteruskan.

    Router  mengetahui bahwa IP address komputer tujuan yaitu VLAN 60 adalah 192.168.60.4

    dengan MAC address 00D0.5824.0625 melalui routing table dan komputer pada VLAN 60

    terkoneksi secara langsung dengan jaringan, router kemudian menetapkan IP address 

    192.168.60.4 sebagai hop lanjutan dari paket ICMP tersebut. Setelah itu router  mencocokkan

    MAC address  tujuan pada tabel ARP dan router meneruskan paket tersebut kepada

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    16/19

    13

    komputer tujuan melalui  port FastEthernet 0/0. Gambar di bawah ini menjelaskan kondisi

    dimana paket ICMP echo request kembali dikirimkan kepada switch-pusat setelah selesai

    diproses oleh router  :

    Gambar 4.17 Paket diterima kembali switch-pusat

    Gambar di atas menjelaskan kondisi paket ICMP yang dikirimkan oleh router diterima

    kembali oleh switch-pusat untuk diteruskan kepada komputer tujuan. Switch-pusat menerima

    paket ICMP dari sub-interface router dengan MAC address 0002.16A2.B801 dan MAC

    address  komputer tujuan yaitu 00D0.5824.0625, kemudian switch-pusat melakukan

    pengecekan terhadap MAC address komputer tujuan pada tabel MAC address miliknya dan

    menemukan MAC address  yang menjadi tujuan paket ICMP tersebut telah terdaftar pada

    tabel MAC address  dalam database-nya, switch-pusat kemudian meneruskan paket ICMP

    tersebut kepada komputer tujuan. Gambar di bawah ini menjelaskan proses switch-pusatsaat meneruskan paket ICMP echo request  kepada komputer tujuan :

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    17/19

    14

    Gambar 4.18 Paket diterima oleh komputer tujuan

    5. Kesimpulan dan Saran

    5.1 Kesimpulan

    Pada sub-bab ini penulis akan memberikan kesimpulan atas hasil dari rancangan

     jaringan berbasis inter-vlan yang telah penulis buat untuk objek penelitian penulis yaitu SMA

    Negeri 5 Yogyakarta. Kesimpulan yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

    1. Pada saat guru, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 5 Yogyakarta ingin

    menggunakan fasilitas internet di SMA Negeri 5 Yogyakarta atau pun fasilitas-

    fasilitas lainnya, pengguna bisa menggunakan fasilitas tersebut sesuai dengan

    bagian-bagiannya karena penulis telah merancang fasilitas hotspot untuk

    masing-masing VLAN ID di SMA Negeri 5 Yogyakarta

    2. Sistem pengalokasian IP address terpusat di router-SMAN5, sehingga semua

    VLAN ID bertipe access dapat meminta IP address secara real-time kepada

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    18/19

    15

    DHCP server. Selain itu DHCP server juga tersedia pada wireless router yang

    berada di area SMA Negeri 5 Yogyakarta.

    3. Sistem translasi IP address private ke dalam IP address publik milik SMA Negeri

    5 Yogyakarta telah berjalan dengan baik, hal ini tentunya akan meningkatkan

    keamanan jaringan di SMA Negeri 5 Yogyakarta.

    5.2 Saran

    Pada sub-bab ini penulis akan memberikan saran dan masukan terkait dengan

    rancangan jaringan berbasis inter-vlan yang telah penulis buat untuk objek penelitian penulis

    yaitu SMA Negeri 5 Yogyakarta. Saran dan masukan yang dapat penulis berikan untuk objek

    penelitian atau peneliti di waktu yang akan datang adalah sebagai berikut : 

    1. Belum terdapat sistem load-balancing untuk memanagement bandwidth yang

    terbatas yang diberikan oleh ISP dalam hal ini PT Telkom Indonesia kepada

    pihak SMA Negeri 5 Yogyakarta

    2. Untuk fleksibilitas akses terhadap server, peneliti di masa yang akan datang

    dapat menerapkan sistem DMZ (De-militerized Zone) tentunya dengan dukungan

    bandwidth yang cukup dari pihak ISP.

  • 8/17/2019 Bahan Kerja Praktek Inter VLAN

    19/19

    16

    DAFTAR PUSTAKA

    Alberghetti, Dan. 2013. Vlan and Trunks. http://www.danscourses.com/CCNA-3/vlans-and-trunks.html. diakses tanggal 2 April 2013.

    Alberghetti, Dan. 2013. VTP . http://www.danscourses.com/CCNA-3/vtp.html.

    diakses tanggal 2 April 2013.

    Alberghetti, Dan. 2013.  Inter-Vlan Routing . http://www.danscourses.com/CCNA-

    3/inter-vlan-routing.html. diakses tanggal 3 April 2013.

    Janssen, Cory. 2010. Virtual Local Area Network (VLAN).http://www.techopedia.com/definition/4804/virtual-local-area-network-

    vlan. diakses tanggal 18 Desember 2012.

    Jogiyanto, H.M. 1995. Analisis dan desain. Andi offset : Yogyakarta.

    Keiser, Gerd. 2002. Second Edition, Local Area Networks. New York : McGraw-Hill.

    Kristanto, Andri, 2003,  Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Jakarta :

    Gava Media.

    Laet, De Gert (CCIE® No. 2657). dan Schauwers, Gert (CCIE® No. 6942). 2005.

     Network Security Fundamentals. Indiana : Cisco Press.

    Stallings, William. 1997.  International Edition, Fifth Edition, Local & Metropolitan Area Networks. Prentice Hall Inc.

    Wilkins, Sean. 2011. Switchport Security Concepts and Configuration.http://www.ciscopress.com/articles/article.asp?p=1722561, diakses tanggal

    26 Desember 2012.