bagian i eko inter

24
Bagian I Apakah Ekonomi Internasional itu ? Ekonomi Internasional menggunakan metode-metode analisis dasar yang sama seperti yang digunakan oleh cabang-cabang ilmu ekonomi lain, karena motif dan perilaku individu-individu dan perusahaan- perusahaan dalam perdagagan internasional persis sama dengan yang kita temui dalam transaksi-transaksi perdagangan domestic (local). Ekonomi internasional mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan “hubungan ekonomi” antara satu negara dengan negara lain. Perkataan “hubungan ekonomi” di sini mencakup paling tidak tiga bentuk hubungan yang berbeda, meskipun antara satu dengan yang lain saling berkaitan. Pertama, “hubungan ekonomi” bisa berupa pertukaran hasil atau output negara satu dengan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia mengekspor minyak, kayu, karet, dll. Hubungan semacam dikenal sebagai hubungan perdagangan. Perhatikan bahwa yang dimaksud dengan “output” termasuk di dalamnya output “barang” dan output “jasa”. Kedua, hubungan ekonomi bisa berbentuk pertukaran atau aliran sarana produksi (atau faktor produksi). Termasuk dalam kelompok sarana produksi adalah tenaga kerja, modal, teknologi dan kewiraswastaan. Sarana produksi bisa “mengalir” dari satu negara ke negara lain karena berbagai sebab, misalnya karena imbalan yang lebih tinggi, karena lewat program bantuan luar negeri, dan karena adanya faktor “ketakutan” (misalnya: ancaman perang, takut dinasionalisasi, takut adanya devaluasi atau karena menghindari inflasi yang terlalu tinggi di suatu negara). Sarana produksi “tanah” merupakan satu-satunya sarana produksi yang tidak bisa mengalir ke negara lain, karena sifatnya yang terikat pada lokasinya. Tetapi bahkan” “tanah” pun tidak mutlak terikat pada lokasinya, bila kita ingat bahwa definisi dari sarana produksi “tanah” mencakup kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Sebaliknya, tenaga kerja atau “manusia” yang pada hakekatnya lebih bersifat mobil dan tak terikat lokasi, seringkali justru

Upload: alvin-anggriawan

Post on 29-Sep-2015

246 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

ekonomi internasional

TRANSCRIPT

Bagian IApakah Ekonomi Internasional itu ?Ekonomi Internasional menggunakan metode-metode analisis dasar yang sama seperti yang digunakan oleh cabang-cabang ilmu ekonomi lain, karena motif dan perilaku individu-individu dan perusahaan-perusahaan dalam perdagagan internasional persis sama dengan yang kita temui dalam transaksi-transaksi perdagangan domestic (local).Ekonomi internasional mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Perkataan hubungan ekonomi di sini mencakup paling tidak tiga bentuk hubungan yang berbeda, meskipun antara satu dengan yang lain saling berkaitan.Pertama, hubungan ekonomi bisa berupa pertukaran hasil atau output negara satu dengan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia mengekspor minyak, kayu, karet, dll. Hubungan semacam dikenal sebagai hubungan perdagangan. Perhatikan bahwa yang dimaksud dengan output termasuk di dalamnya output barang dan output jasa.Kedua, hubungan ekonomi bisa berbentuk pertukaran atau aliran sarana produksi (atau faktor produksi). Termasuk dalam kelompok sarana produksi adalah tenaga kerja, modal, teknologi dan kewiraswastaan. Sarana produksi bisa mengalir dari satu negara ke negara lain karena berbagai sebab, misalnya karena imbalan yang lebih tinggi, karena lewat program bantuan luar negeri, dan karena adanya faktor ketakutan (misalnya: ancaman perang, takut dinasionalisasi, takut adanya devaluasi atau karena menghindari inflasi yang terlalu tinggi di suatu negara). Sarana produksi tanah merupakan satu-satunya sarana produksi yang tidak bisa mengalir ke negara lain, karena sifatnya yang terikat pada lokasinya. Tetapi bahkan tanah pun tidak mutlak terikat pada lokasinya, bila kita ingat bahwa definisi dari sarana produksi tanah mencakup kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Sebaliknya, tenaga kerja atau manusia yang pada hakekatnya lebih bersifat mobil dan tak terikat lokasi, seringkali justru menjadi suatu faktor produksi yang tidak bisa (atau tidak selalu bisa) mengalir dari satu negara ke negara lain.Peraturan-peraturan pembatasan imigrasi antar negara seringkali begitu ketatnya sehingga tidak memungkinkan bagi manusia untuk secara bebas pindah ke negara lain. Namun masih ada contoh-contoh yang menggambarkan aliran faktor produksi ini, misalnya pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Saudi ArabiaSaat ini, yang paling mobil atau mudah berpindah melampaui perbatasan negara adalah faktor produksi modal (beserta teknologi dan kewiraswastaan yang mengikutinya). Modal, berupa penanaman modal asing atau bantuan/pinjaman luar negeri, mengalir dalam jumlah yang besar dari satu negara ke negara lain, baik antara negara maju sendiri atau antara negara maju dengan negara sedang berkembang.Yang tidak kalah pentingnya adalah aliran dana antar negara yang tidak bermotif atau bertujuan untuk investasi dalam bentuk pendirian pabrik-pabrik, tetapi yang bertujuan spekulatif dan bersifat jangka pendek. Jadi, misalnya pada awal tahun 1970-an dana dalam jumlah yang cukup besar telah mengalir dari Singapura dan tempat-tempat lain di luar negeri ke Indonesia untuk kemudian disimpan pada bank-bank dalam bentuk deposito berjangka yang pada waktu itu memberikan bunga yang sangat tinggi. Karena sifatnya yang spekulatif dan jangka pendek, kita bisa memperdebatkan apakah aliran dana semacam ini adalah aliran faktor produksi atau bukan.Secara garis besar masih penting dan berguna bagi kita untuk membedakan antara aliran faktor produksi dan aliran-aliran lain, misalnya aliran output, karena masing-masing aliran mempunyai konsekuensi yang berbeda bagi suatu negara.Ketiga, seperti halnya dengan hubungan ekonomi antara perorangan, hubungan ekonomi antara negara bisa dilihat dari segi konsekuensinya terhadap posisi hutang-piutangnya, atau singkat-nya dari segi hubungan kreditnya. Seperti halnya dengan hubungan antar perorangan, suatu negara bisa mempunyai hutang atau piutang dengan negara lain. Biasanya hubungan hutang-piutang ini timbul sebagai konsekuensi dari adanya dua bentuk hubungan ekonomi yang lain, yaitu hubungan perdagangan dan hubungan faktor produksi yang diuraikan di atas. Sebagai misal, Indonesia mengimpor kapal dari Jepang dengan kredit dari penjualnya. Di sini hubungan perdagangan (impor kapal) adalah penyebab timbulnya hutang Indonesia kepada pengusaha kapal di Jepang. Pada asasnya, semua pinjaman luar negeri (baik yang berupa bantuan luar negeri maupun pinjaman komersial) mempunyai konsekuensi terhadap posisi kredit suatu negara).Namun Ada satu bentuk bantuan luar negeri yang tidak mempunyai konsekuensi terhadap posisi kredit suatu negara, yaitu bantuan berupa grants atau hibah. Hibah adalah pemberian dari negara lain yang tidak perlu dikembalikan. Tetapi jumlah hibah biasanya kecil. Sebagian besar dari bantuan luar negeri yang diterima Indonesia adalah pinjaman yang harus dikembalikan. Makna kata bantuan terletak pada syarat-syarat pinjaman yang lunak (misalnya, bunga yang rendah dan jangka pengembalian yang panjang).Ketiga bentuk hubungan ekonomi tersebut perlu dibedakan secara jelas, karena meskipun ketiganya erat hubungannya satu sama lain, namun mereka tidaklah selalu berkembang sejalan. Misalnya ada kemungkinan suatu negara mengalami hubungan perdagangan yang menguntungkan (misalnya mengalami surplus ekspor di atas impor), tetapi pada saat yang sama mengalami hubungan faktor produksi atau hubungan kredit yang kurang menguntungkan. (Di sini terlihat bahwa hubungan ekonomi internasional suatu negara harus dinilai dalam totalitasnya, yaitu harus dilihat dari ketiga segi tersebut, dan tidak bisa hanya mengutamakan yang satu, misalnya hubungan perdagangan, dan mengabaikan yang lain). Di samping itu, masing-masing bentuk hubungan ekonomi mempunyai konsekuensi yang berbeda terhadap perekonomian dalam negeri, sehingga pembedaan ketiga aliran tersebut perlu kita lakukan.

Bagian II1. Masalah-Masalah Dalam Ekonomi InternasionalBanyak aspek dan permasalahan yang dikaji oleh bidang ilmu ini, tetapi berikut ini kita sebutkan beberapa contoh aspek dan permasalahan utama yang dipelajari oleh bidang ilmu ini:a) Pola perdagangan. Mengapa suatu negara mempunyai pola ekspor dan pola impor tertentu? Faktor apa yang mempengaruhinya? Misalnya, mengapa justru Indonesia mengekspor minyak bumi, kayu, tekstil, barang kerajinan, dan mengimpor beras, mesin, bijih besi dan sebagainya? Apa yang menentukan pola perdagangan seperti ini?b) Harga ekspor dan impor. Bagaimanakah harga barang ekspor dan harga barang impor ditentukan? Faktor-faktor apa yang menentukannya? Misalnya, mengapa harga minyak bumi dan barang-barang hasil industri meningkat lebih cepat dari pada harga hasil-hasil pertanian seperti karet, teh, lada?c) Manfaat perdagangan. Apakah manfaat dari adanya hubungan ekonomi luar negeri bagi suatu negara? Apakah pengaruh hubungan ekonomi tersebut terhadap kesejahteraan nasional? Apakah untung dan rugi dari adanya hubungan ekonomi luar negeri dari segi konsumsi, produksi, distribusi pendapatan dan pembangunan ekonomi pada umumnya?d) Pengaruh makro. Apakah pengaruh hubungan perdagangan terhadap keadaan makro dan moneter di dalam negeri? Misalnya, apabila ekspor meningkat, apakah akibat dari itu terhadap tingkat harga dalam negeri, GDP, jumlah uang yang beredar dan sebagainya?e) Mekanisme neraca pembayaran. Bagaimanakah proses penyesuaian neraca pembayaran suatu negara apabila terjadi perubahan situasi ekonomi (misalnya, kenaikan harga ekspor) atau apabila dilaksanakan suatu kebijaksanaan tertentu (misalnya, devaluasi)?f) Politik perdagangan luar negeri. Apakah untung-rugi dari kebijaksanaan pengenaan tarif bea masuk, pelarangan impor, kuota, subsidi, pajak ekspor dan sebagainya bagi perekonomian nasional dan bagi perekonomian dunia?g) Persekutuan perdagangan. Apakah akibat dari diadakannya persekutuan perdagangan, seperti Pasaran Bersama Eropah dan (secara lebih terbatas) ASEAN? Apakah keuntungan dan kerugiannya bagi masing-masing negara anggota?h) Modal luar negeri. Apakah untung-rugi dari penanaman modal asing dan bantuan luar negeri? Bentuk penanaman modal dan bantuan yang bagaimana yang menguntungkan dan yang bagaimana merugikan negara penerima? Adakah tindakan-tindakan yang bisa diambil pemerintah untuk menghindari atau mengurangi akibat-akibat negatifnya?i) Pengalihan teknologi. Bagaimanakah proses pengalihan teknologi dari suatu negara ke negara lain? Adakah kerugian-kerugian yang perlu dihindari dalam proses ini? Kebijaksanaan apakah yang bisa memperlancar proses pengalihan teknologi tersebut?Daftar permasalahan ini tidak tuntas. Tetapi setidak-tidaknya ia memberikan gambaran kepada pembaca betapa luasnya dan betapa pentingnya masalah-masalah yang dicakup oleh bidang ilmu ekonomi internasional.Ekonomi internasional mencakup kepentingan-kepentingan yang lain dan berbeda, karena perdagangan dan investasi internasional terjadi di antara negara-negara bebas. Pengiriman Televisi buatan Amerika bisa terganggu jika pemerintah Indonesia menetapkan kuota yang membatasi impor; Televisi buatan Amerika bisa mendadak murah di mata orang Indonesia jika nilai tukar mata uang Amerika US $ jatuh terhadap mata uang Rupiah Indonesia. Peristiwa ini tak mungkin terjadi di dalam wilayah Indonesia sendiri, karena undang-undang dan peraturan Negara RI tidak sama dengan Negara-negara lain. Dan setiap Negara memiliki ciri khas tersendiri dalam menerapkan kebijakan perdagangan masyarakatnya.2. Keuntungan PerdanganganKeuntungan perdagangan (gains from trade) yaitu, jika suatu negara menjual barang dan jasa kepada negara lain maka manfaatnya hampir pasti diperoleh kedua belah pihak. Kemungkinan-kemungkinan di mana perdagang internasional menguntungkan kedua belah pihak lebih luas dari yang bayangkan kebanyakan orang. Misalnya, banyak pengusaha Amerika khawatir bahwa kalau produktivitas masyarakat Jepang mengungguli masyarakat Amerika, maka berdagang dengan Jepang akan merugikan perekonomian Amerika Serikat karena tidak ada industri Amerika yang akan mampu bersaing. Pemimpin-pemimpin serikat pekerja Amerika mendakwa bahwa Amerika dirugikan dalam perdagangan dengan negara-negara yang belum maju, yang industri-industrinya kurang efisien dibandingkan Amerika tetapi mereka kadang kala biasa menjual lebih murah karena mereka menggaji pekerja lebih rendah.3. Pola PerdaganganPara Ekonom tak dapat membahas dampak perdagangan internasional atau menyarankan perubahan kebijakan pemerintah mengenai perdagangan dengan meyakinkan kecuali kalau mereka mengetahui bahwa teori mereka cukup memadai untuk menjelaskan perdagangan internasional yang diamati dari kondisi nyata. Karenanya, upaya-upaya dalam menjelaskan pola perdagangan internasional-siapa menjual apa kepada siapa-telah merupakan sesuatu yang menarik perhatian di kalangan ahli ekonomi internasional.Dalam perdagangan internasional mempunyai banyak aturan yang diterapkan sebelum mengunyah di perdagngan internasional, maka kita harus tahu apa :1. Motif dari perdagangan internasional.2. Fungsi perdagangan internasional.3. Timbulnya perdagangan internasional.4. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional.5. Manfaat perdagangan internasional.6. Macam-macam perdagangan internasional.7. Teori perdagangan internasional.

PEMECAHAN MASALAHA. Pola perdagangan.Pola perdagangan ekspor dan impor dijalankan. Di dalam menjalankan kegiatan ekonomi internasional ini akan terdapat beberapa faktor yang memberikan pengaruh. Inilah yang menjadi penentu pola perdagangan yang ada. Misalnya adalah Indonesia kaya akan sumber daya alam maka hal inilah yang akan menyebabkan Indonesia memiliki pola ekspor bahan yang berasal dari sumber daya alam tersebut. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif.Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa suatu Negara mengekspor barang tertentu karena Negara tersebut bisa menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secar mutlak lebih murah daripada Negara lain. Suatu Negara hanya akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah. Jadi, jelas bahwa adanya keunggulan komparatif bisa menimbulkan manfaat perdagangan bagi kedua belah pihak, dan selanjutnya akan mendorong timbulnya perdagangan antarnegara.Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi keunggulan komparatif suatu Negara, di antaranya sebagai berikut:a. Tersedianya faktor produksi dalam macam atau jumlah yang berbeda antara Negara satu dengan yang lain.b. Adanya kenyataan bahwa dalam cabang-cabang produksi tertentu orang bisa memproduksi secara lebih efisien (lebih murah) apabila skala produksi semakin besar.c. Adanya perbedaan dalam corak dan laju kemajuan teknologi.B. Harga ekspor dan impor.Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi mengenai :a) Ongkos atau biaya barangb) Sifat dan tingkat persainganc) Luas dan sifat permintaanSedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai :a) Peraturan perdagangan negara setempatb) Pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentuc) Kontinuitas produksi barangd) Negara tujuan barang-barang eksporKeikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Selain itu, kekuatan permintaan dan penawaran dan berbagainegara dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabilajumlah barang yang diminta di pasar dunia lebih banyak dari pada jumlah barang yang ditawarkan, maka hargacenderung naik. Keadaan ini akan mendorong para ekportir untuk meningkatkan ekspornyaC. Manfaat perdagangan.MenurutSadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut. Menjalin Persahabatan Antar Negara Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiriBanyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya: Kondisigeografi,iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. Memperoleh keuntungan dari spesialisasiSebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatunegaradapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Memperluas pasar dan menambah keuntunganTerkadang, parapengusahatidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnyahargaproduk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri. Transfer teknologi modernPerdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Pengaruhsecara Ekonomis Pada kegiatan konsumsi : Pengaruh ekonomis perdagangan luar negeri pada kegiatan konsumsi, antara lain berupa semakin banyaknya jumlah serta pilihan barang yang dapat dikonsumsi. Dengan adanya perdagangan luar negeri, barang yang tersedia di pasar bukan hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Kita jadi memiliki lebih banyak pilihan barang yang akan kita konsumsi. Meskipun, uang yang kita miliki sama, namun pilihan barang yang dapat kita beli dengan uang tersebut akan tersedia lebih banyak. Akibat lainnya dari perdagangan luar negeri terhadap kegiatan konsumsi ialah timbulnya demonstration eect (pengaruh mencontoh). Misalnya, produk makanan fastfood (cepat saji) yang merupakan kebiasaan makan di Negara lain. Manjamurnya restoran fastfood di Indonesia merupakan pengaruh dari meniru kebiasaan makan orang luar negeri. Demonstaration eect dapat menimbulkan efek yang positif maupun negative. Efek positif dari demonstration eect ialah mendorong produksi menjadi lebih banyak. Semakin banyak orang yang tertarik untuk mencoba jenis makanan tersebut maka akan mendorong dibukanya lebih banyak restoran. Sebuah restoran tentu saja membutuhkan banyak hal, misalnya tenaga kerja, sewa tempat, bahan baku, beras dan bumbu-bumbu masak. Berarti bagi Indonesia kegiatan mencontoh mengkonsumsi makanan cepat saji itu membuka kesempatan usaha atau produksi yang baru. Akan tetapi, demonstration eect juga dapat berpengaruh negative jika kemudian masyarakat terbiasa untuk melakukan kegiatan konsumsiyang berlebihan (konsumtif). Pada kegiatan produksi : Perdagangan luar negeri memberikan pengaruh yang besar pada kegiatan produksi. Perdagangan luar negeri akan mendorong setiap Negara melakukan spesialisasi sesuai dengan keungulan yang dimilikinya. Spesialisasi yang didasarkan pada keunggulan, akan membuat suatu Negara berusaha memproduksi dalam kualitas yang lebih baik serta jumlah lebih banyak. Spesialisasi juga akan mendorong peningkatan produktivitas atau keahlian pekerja. Semakin spesialis produksi suatu Negara maka semakin tinggi kualitas dan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas berarti pekerjaannya lebih baik dan cepat sehingga produksi lebih banyak dan berkualitas. Pengaruh-pengaruh pada distribusi pendapatan masyarakat (distribution effects): Ada dua sudut pandang mengenai pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap distribusi pendapatan, yaitu :1. Pendapatkaum neoklasikKaum neoklasik mengatakan hubungan luar negri mempengaruhi distribusi pendapatan lewat dua saluran utama, yaitu slauran perdagangan dan saluran aliran modal. Satu kesimpulan penting dalam model ini adalah bahwa suatau negara cenderung bersepesialisasi dalam barang-barang yang mengundangkan faktor produksi yang tersedia relatif lebih banyak didalam negeri2. Pendapat kaum anti NeoklasikMengatakan bahwa perdagangan bebas dan penanaman modal asing justru meningkatkan ketimpangan distribusi pendapatan didalam suatu Negara maupun antarnegara. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi. Kesuksesan dalam perdagangan internasional akan memberikan pengaruh terhadap Pendapatan Nasional baik itu buruk maupun baik. Peningkatan Pendapatan Nasional akan membantu pembangunan dan kemajuan Negara dan taraf hidup masyarakat. Pendapatan per kapita pun meningkat dan kesejahteraan bukan lagi hal yang sulit dirasakan. sebaliknya, penurunan tingkat Pendapatan Nasional akan membawa negara menjadi ketergantungan terhadap negara lain dan akan melemahkan perekonomian suatu negara.

1. Dampak Positif Perdagangan InternasionalBerikut ini beberapa dampak positif perdagangan internasional.a. Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegaraTerjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.b. Meningkatkan produktivitas usahaDengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.c. Mengurangi pengangguranPerdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang.d. Menambah pendapatan devisa bagi NegaraDalam kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.e. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonologiAdanya perdagangan antar negara memungkinkan suatu Negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri memungkinkan Negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik.

2. Dampak Negatif Perdagangan InternasionalSelain dampak positif, perdagangan internasional juga memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa dampak negatif dari perdagangan internasional, yaitu:a. Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimporUntuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.b. Masyarakat menjadi konsumtifBanyaknya barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif, karena semakin banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi.c. Mematikan usaha-usaha kecilPerdagangan internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan negara-negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.d. Kualitas sumber Daya yang rendahRendahnya kualitas tenaga kerja dapat mengahambat perdagangan internasional. Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu Negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh Negara lain yang kualitasnya lebih baik.e. Pembayaran Antar Negara Sulit dan Risikonya BesarPada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, Negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayaran dilakukan secara langsung akan mengalai kesulitan. Selain itu juga mempunyai resiko yang sangat besar.D. Pengaruh makro.Keterbukaan ekonomi suatu negara akan membawa konsekuensi pada perencanaan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi makro, termasuk kebijakan moneternya. Hal ini mengingat semakin besar transaksi perdagangan dan keuangan internasional yang dilakukan oleh suatu negara, maka semakin besar pula aliran dana luar negeri yang masuk dan keluar dari negara yang bersangkutan. Aliran dana luar negeri tersebut selanjutnya akan mempengaruhi jumlah uang beredar, suku bunga, dan nilai tukar dalam perekonomian, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Mekanisme dan besarnya pengaruh aliran dana luar negeri tersebut akan dipengaruhi oleh sistem nilai tukar dan sistem devisa yang dianut negara yang bersangkutan.Pada dasarnya, pemilihan sistem nilai tukar dan sistem devisa, serta independensi kebijakan moneter dari pengaruh perkembangan luar negeri merupakan tiga isu strategis dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan moneter dalam perekonomian terbuka. Umumnya, dalam hal diterapkan sistem devisa terkontrol, maka mobilitas aliran dana dari dan ke luar negeri cenderung terkendali sehingga dampaknya terhadap perkembangan jumlah uang beredar di dalam negeri juga relatif tidak besar. Sementara itu, dalam hal diterapkan sistem devisa bebas, maka mobilitas aliran dana dari dan ke luar negeri akan semakin meningkat baik dalam jumlah maupun fluktuasinya. Sebagai akibatnya, perkembangan jumlah uang beredar di dalam negeri akan banyak dipengaruhi oleh aliran dana luar negeri tersebut.Kemampuan kebijakan moneter dalam mengatasi pengaruh aliran dana luar negeri tersebut akan dipengaruhi oleh sistem nilai tukar yang dianut. Apabila suatu negara menerapkan sistem nilai tukar tetap, maka kebijakan moneter harus diarahkan untuk mempertahankan nilai tukar pada tingkat yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kebijakan moneter sulit dilaksanakan secara independen karena aliran dana luar negeri yang akan terjadi akan berpengaruh langsung terhadap perkembangan jumlah uang beredar, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi di dalam negeri. Sebaliknya, apabila suatu negara menerapkan sistem nilai tukar mengambang, maka aliran dana luar negeri akan berpengaruh langsung terhadap perkembangan nilai tukar di pasar. Oleh karena itu kebijakan moneter dapat lebih independen untuk difokuskan pada pengendalian jumlah uang beredar dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi di dalam negeri.Di dalam perekonomian terbuka stabilitas nilai tukar, kebebasan mobilitas dana luar negeri, dan independensi pelaksanaan moneter tidak dapat dicapai secara bersamaan. Kondisi tersebut dalam istilah ekonomi dikenal dengan istilahimposible trinity. Yang dapat dicapai oleh bank sentral hanyalah dua dari tiga kondisi di atas. Jadi, apabila diinginkan stabilitas nilai tukar dengan penerapan sistem nilai tukar tetap, maka independensi kebijakan moneter mengharuskan pembatasan mobilitas dana luar negeri melalui penerapan sistem devisa terkontrol. Sebaliknya, apabila dikehendaki kebebasan mobilitas dana luar negeri dengan penerapan sistem devisa bebas, maka indepedensi kebijakan moneter mengharuskan dianutnya sistem nilai tukar mengambang agar pengaruh mobilitas dana luar negeri tersebut dapat diserap oleh perubahan nilai tukar (dengan konsekuensi nilai tukar tukar tidak selalu stabil) dan jumlah uang beredar di dalam negeri tetap terkendali (Perry Warjiyo, 2004:73).E. Mekanisme neraca pembayaran.Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut :a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.b. Struktur produksi suatu negara.c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor.f. Bencana alam.Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini :

a. Pendapatan NasionalProses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.b. Tingkat HargaProses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.c. Kurs Valuta AsingProses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi,yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.d. Tingkat BungaProses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal. Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.e. Sektor MoneterProses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakanExchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alatalat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing.F. Politik perdagangan luar negeri.Pemerintah Indonesia sedang berusaha agar pertumbuhan ekonomi nasional dapat tumbuh lebih baik, salah satu caranya yaitu dengan melakukan integrasi ekonomi (pencabutan (penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi diantara dua atau lebih perekonomian (negara)). Namun penerapan strategi tersebut mempunyai dampak tersendiri. Dampak integrasi ekonomi yang dilakukan pemerintah Indonesia menimbulkan dua hal yaitu sisi positif dan sisi negatif terhadap iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di satu sisi, pemerintah mendorong sebanyak mungkin investor untuk masuk, disisi lain pemerintah membatasi investor dengan berbagai pembatasan agar efek negatif dengan masuknya investor dapat dikurangi seperti contohnya meminggirkan pengusaha lokal.Setelah penulis membaca mengenai hal-hal yang berkaitan dengan integrasi ekonomi, penulis dapat menyimpulkan bahwa derasnya investasi asing ke Indonesia tersebut karena dipicu tiga pilar. Pertama, roda perekonomian Indonesia ditopang konsumsi domestik yang tinggi. Pilar kedua, adalah sektor komoditas. Sedangkan pilar ketiga, adalah komitmen pemerintah dalam membangun sektor infrastruktur. Untuk itulah, investor asing atau sejumlah negara terus melirik Indonesia sebagai ladang investasi. Tak terkecuali, negara-negara Eropa yang saat ini sedang dihantui krisis ekonomi.Selain itu perdagangan bebas dapat juga menimbulkan dampak negatif, diantaranya adalah eksploitasi terhadap negara berkembang, rusaknya industri lokal, keamanan barang menjadi lebih rendah dan sebagainya. Dampak negatif dirasakan oleh produsen dalam negeri yang produknya sejenis dengan produk impor China, yang dipasarkan di dalam negeri dan memiliki tingkat daya saing yang relatif kurang kompetitif.Kebijakan pemerintah untuk memperhatikan ekonomi dalam negeri, terutama dengan mengintegrasikan perekonomian dalam negeri, merupakan upaya yang bagus untuk menjaga agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada luar negeri. Indonesia tidak perlu menolak perdagangan internasional, aliran modal asing, dan arus tenaga kerja. Tapi, jangan menjadi amat tergantung pada mereka. Dengan demikian, dukungan dalam negeri pada perekonomian Indonesia akan makin kuat dan perekonomian Indonesia tidak akan mudah digoyah olah krisis ekonomi global.Akhirnya penulis pun mengambil kesimpulan bahwa integrasi ekonomi harus mampu meningkatkan kualitas hidup manusia (seperti kesehatan, kepandaian, kemampuan untuk berpindah, dan bebas dari rasa takut), mampu memperbaiki kualitas lingkungan di Indonesia, dan mampu melaksanakan asas good governance dalam tiap kegiatan ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat.G. Modal luar negeri.Keuntungan dari penanaman modal asing adalah sebagai sumber penghasilan pendapatan, berupa pajak yang dikenakan atas keuntungan yang diperoleh dan royalti yang dibayar perusahaan-perusahaan asing untuk memperoleh konsesi pengusahaan kekayaan alam yang dimiliki Negara. Keuntungan paling penting diterima oleh perusahaan-perusahaan nasional yang menerima ekonomi ekstern dari perusahaan-perusahaan asing yang dikembangkan, yaitu berupa kemungkinan untuk menggunakan teknologi yang lebih baik, lebih mudah memperoleh bahan baku, dan dapat menjual hasil-hasil usahanya kepada perusahaan asing.Kelemahannya adalah Perusahaan-perusahaan asing dapat menghambat perkembangan perusahaan nasional yang sejenis dengan mereka. Pengetahuan teknologi, keahlian-keahlian manajemen dan pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan asing akan melemahkan persaingan dan menghambat perkembangan dari perusahaan-perusahaan nasional.

Adapun bentuk bentuk bantuan luar negeri dapat dibedakan atas (Bank Indonesia, 2010):a) Pinjaman dengan syarat pengembalian. Pinjaman ini terdiri dari (i) Pinjaman lunak : adalah pinjaman yang masuk dalam kategori Official Development Assistance (ODA)Loan atau Concessional Loan, yang berasal dari suatu negara atau lembaga multilateral, dengan syarat yang sangat ringan; (ii) Pinjaman/kredit ekspor : yaitu kredit yang diberikan oleh negara pengekspor dengan jaminan tertentu untuk meningkatkan ekspor; dan (iii) kredit komersial : yaitu kredit yang dipinjamkan oleh bank dengan tingkat bunga dan lain lain sesuai perkembangan pasar internasional.b) Pinjaman/kredit bilateral/multilateral. Pinjaman ini berbentuk (i) Pinjaman bilateral: pinjaman luar negeri yang berasal dari pemerintah suatu negara melalui suatu lembaga keuangan dan/atau lembaga non keuangan yang ditunjuk oleh pemerintah negara yang bersangkutan untuk melaksanakan pemberian pinjaman; dan (ii) Pinjaman multilateral : adalah pinjaman luar negeri yang berasal dari lembaga multilateral.c) Pinjaman/bantuan menurut kategori barang atau jasa. Kategori pinjaman ini adalah : (i) bantuan program ( program Loan ) adalah pinjaman luar negeri dalam valuta asing yang dapat dirupiahkan dan digunakan untuk pembiayaan APBN; (ii) Bantuan proyek ( project Loan ) yaitu bantuan diperoleh untuk pembiayaan dan pengadaan barang dan jasa pada proyek proyek pembangunan; dan (iii) Bantuan teknik: yaitu berupa pengiriman tenaga ahli dari luar negeri atau tenaga kerja Indonesia yang dilatih di luar negeri.

Selama ini sebenarnya investasi Asing lebih banyak merugikan dan menyengsarakan rakyat apalagi investasi yang ditanamkan oleh perusahaan-perusahaan AS. Ada 3 faktor yang bisa kita jadikan bukti bahwa Investasi AS telah banyak merugikan perekonomian indonesia dan menyengsarakan rakyat. Pertama, Investasi yang dilakukan perusahan AS seperti Exxon Mobil Oil, Caltex, Freeport dan Newmont adalah investasi di bidang ekploitasi barang tambang. Salah satu alasan pemerintah mengundang investasi asing adalah untuk mengatasi pengangguran padahal Investasi dibidang tambang tidak banyak menyerap tenaga kerja sehingga tidak akan mampu mengurangi pengangguran yang terjadi saat ini.Kedua, Para Investor dengan prinsip kapitalis yaitu meraih keuntungan yang sebanyak-banyaknya telah mengakibatkan Kerusakan ekosisitem dan lingkungan alam serta lingkungan sosial. Penambangan yang dilakukan oleh Freeport, New Mont dan beberapa perusahan tambang lainnya telah menghasilkan galian berupa potential acid drainase (air asam tambang) dan limbah tailing. PT Newmont telah merusak pantai Buyat dan Sumbawa bagian barat dengan diikuti oleh aktifitas pembuangan limbah tailing ke laut dalam jumlah yang lebih besar yaitu mencapai 120.000 ton per hari, 60 kali lebih besar dibandingkan dengan jumlah yang dibuang Newmont di pantai buyat Minahasa Sulawesi Utara. Apalagi saat ini pemrintah telah mengijinkan penambangan di daerah hutan lindung maka terjadilah kerusakan hutan akan semakin bertambah, saat ini laju kerusakan hutan mencapai 1,6-2 juta hektare per tahun. Luas hutan Indonesia 50 tahun terakhir diperkirakan terus menyusut, dari 162 juta hektare menjadi 98 juta hektare. Walhi mencatat 96,5 juta hektare atau 72 persen dari 134 juta hektare hutan tropis Indonesia telah hilang. Salah satu akibatnya adalah kekeringan dan bencana banjir seperti banjir bandang yang menimpa bohorok-sumatera telah merusak ratusan rumah, beberapa cottage beserta fasilitas publik, dan juga telah menewaskan 90 orang, beberapa orang luka-luka dan masih puluhan orang yang hilang.Ketiga, Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau kontrak karya selalu berpihak dan menguntungkan investor akan tetapi merugikan pemerintah dan rakyat dalam kasus Freport di Papua Pemrintah Indonesia hanya mendapatkan 18,72 % itupun 9,36 % miliki swasta sedangkan sisanya dimiliki Freepoort padahal PT Freeport saat ini telah berhasil mengeruk sekitar 30 juta ton tembaga dan 2,744 milyar gram emas Indonesia mengeksploitasi pertambangan di Papua bekerja atas dasar kontrak karya yang ditandatangani dengan pemerintah Indonesia. Sementara dalam kasus blok Cepu Exxon mobile mendapat konsesi 50 % padahal berdasarkan hasil survei dan kajian (technical evaluation study, TEA) Humpuss Patragas tahun 1992-1995, cadangan minyak Cepu mencapai 10,9 miliar barel, lebih besar dari Cadangan minyak yang sebelumnya ditemukan di Indonesia secara hanya sekitar 9,7 miliar barel. Sementara dalam kontar karya gas di Pulau Natuna lebih fantasisi lagi semua hasil gas 100 % milik Exxon mobile sementara pemerintah hanya mendapat pajak penjualan, maka saat ini exxon berusaha untuk memperpanjang kontrak tersebut yang sebenarnya sudah berakhir tahun 2005 kemudian diperpanjang sampai tahun 2007 dan sekarang sedang negoisasi untk diperpanjang lagi, dan perlu diketahui Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di ZEEI) total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.H. Pengalihan teknologi.Alih teknologi dari suatu negara kenegara lain, umumnya dari negara maju berkembang dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada macamnya bantuan teknologi yang dibutuhkan. Teknologi dapat dipindahkan melalui cara sebagai berikut: Memperkerjakan tenaga-tenaga ahli perorangan.Dengan cara ini negara berkembang bisa dengan mudah mendapatkan teknologi,yang berupa teknik dan proses manufacturing yang tidak dipatenkan. Cara ini hanya cocok untuk industri kecil dan menenqah. Menyelenggarakan suplai dari mesin-mesin dan alat equipment lainnya. Suplai ini dapat dilakukan dengan kontrak tersendiri. Perjanjian lisensi dalam teknologi si pemilik teknologi dapat memudahkan teknologi dengan memberikan hak kepada setiap orang/badan untuk melaksanakan teknologi dengan suatu lisensi.Kebijaksanaan pemerintah menerbitkan ketentuan perundang-undangan tentang penanaman modal asing merupakan langkah awal bagi Indonesia untuk melakukan kerjasama dengan pihak asing yang termasuk didalamnya pengalihan teknologi.Alih teknologi pada kenyataannya harus dibeli dengan harga tinggi. Teknologi pada hakekatnya telah menjadi komoditi yang mahal dan langka karena banyak diminta, keadaan tersebut makin tertampilkan karena alih teknologi Penanaman Modal Asing selalu dikaitkan dengan bidang yang menjadi otoritas IPR (Intelektual Property Right). IPR telah larut dalam tahap pemilihan teknologi yang digunakan, pada tahap produksi dan begitu pula pada saat produk dipasarkan. Bahkan disinyalir IPR telah menjadi komoditi dagang itu sendiri.Kita dapat melihat bahwa alih teknologi bukan merupakan hal yang mudah dan murah tapi sesuatu yang mahal. Membutuhkan perhitungan yang matang dalam kerangka memajukan teknologi dalam era globalisasi. Indonesia dalam menghadapi era globalisasi mau tidak mau harus berani menerapkan perjanjian alih teknologi dalam kerangka menghindarkan ketertinggalan dengan negara lain pada era globalisasi.Globalisasi akan merupakan peluang bila mana kita siap dan dapat memanfaatkannya dengan baik serta berusaha mengatasi bahaya-bahayanya bagi kehidupan nasional. Sebaiknya akan menimbulkan musabab apabila kita tidak siap dengan global vision dan hanyut bersama sisi-sisi berbahaya bagi kehidupan nasional tersebut antara lain adalah saling ketergantungan antara bangsa semakin meningkat berlakunya standar-standar baku antara nasional di berbagai kehidupan kecenderungan melemahnya ikatan-ikatan etponosentrik dan ikatan-ikatan nasional, dominasi modal asing dan peran serta yang paling kuat, berkembangnya konsep kesejahteraan regional dan global serta perobahan sosial yang sangat cepat.Untuk itu perlu diperhatikan pengembangan peraturan akhir teknologi dengan memperhatikan peringkat hukum nasional, regional dan internasional.Penerapan peraturan,tersebut sangat penting artinya dalam usaha memajukan produksi negara berkembang yang akan di pasarkan kepasar regional dan global untuk itu maka Indonesia harus segera menerapkan ahli teknologi dalam bidang penerimaan modal asing, paten dan merek. Lisensi merupakan cara untuk ahli teknologi perjanjian lisensi merupakan perjanjian antara pemilik teknologi dengan negara berkembang dalam memproduksi suatu produk.

TUGASEKONOMI INTERNASIONAL

Nama : Erika PhinartoNo. Stambuk : 1311018Kelas : Manajemen C

UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR