infeksi torch secara sistemik dan pada mata

54
Infeksi TORCH secara sistemik dan pada mata NADIRAH BINTI ROSLAN 030.08.288

Upload: nadirah-roslan

Post on 31-Dec-2015

69 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Infeksi TORCH secara sistemik dan pada mata

Infeksi TORCH secara sistemik dan pada mataNADIRAH BINTI ROSLAN030.08.288PENDAHULUANTORCH=gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan HerpesDapat mempengaruhi setiap manusia; anak-anak, pria dan wanita yang tidak hamil juga dapat terkena infeksi ini. Pentingnya mereka terletak pada fakta bahwa mereka dapat ditularkan ke janin di dalam rahim.

ANATOMI MATA

TOKSOPLASMOSISInfeksi akibat parasit obligat intrasel Toxoplasma gondii. Infeksi toksoplasma akut maupun kronis, parasit tersebut menyebabkan terjadinya manifestasi penyakit secara klinis seperti limfadenopati, ensefalitis, miokarditis dan pneumonitis. Toksoplasmosis congenital adalah infeksi pada bayi baru lahir yang menular secara transplasentalEtiologiEpidemiologiPatogenesis Toxoplasmosis akuisitaGejala yang dijumpai pada orang dewasa maupun anak-anak umumnya ringanlimfadenopati dan rasa lelah, disertai demam dan sakit kepalakulit akibat toksoplasmosis berupa ruam makulopapuler yang mirip kelainan kulit pada demam tifus, sedangkan pada jaringan paru dapat terjadi pneumonia interstisial. Toxoplasma kongenital dapat bermacam-macam. Ada yang tampak normal pada waktu lahir dan gejala klinisnya baru timbul setelah beberapa minggu sampai beberapa tahun.

Diagnosis ELISA untuk IgM dan IgApemeriksaan darah lengkap, dengan hitung jenis maupun trombosit, serta CT scan untuk mencari hidrosefalus dan kalsifikasi intracranial terutama di daerah periventricular.Manifestasi sistemikManifestasi oftalmologi

Segmen anterior Microcornea didapatkan pada 19% dari pasien dan katarak sebanyak 10%. Kelainan-kelainan ini juga sering ditemukan bersamaan dengan kelainan pada segmen posterior

2. Retina 79%sikatriks korioretinaRetinitis dan ablasio retina

3. Nervus optikus atrofi nervus optikus4. Mikroftalmia dan phtisis

Terapi Kombinasi dengan pirimetamin, sulfadiazin, dan leukovorin.Leukovorin(folinic asam) harus selalu diberikan dengan pirimetamin untuk sintesis asam nukleatPemantauan darah lengkap dan trombosit per minggu diperlukan karena efek supresi sumsum tulang dari pirimetaminPengobatan standar sekarang adalah untuk melanjutkan terapi kombinasi hingga usia 1 tahun setelah kelahiranPencegahanPencegahan mencakup menghindari makan daging mentah maupun kontak dengan kotoran kucing (mengubah kotak sampah kucing dan berkebun) selama kehamilan

RUBELLAInfeksi virus akut pada anak-anak maupun orang dewasa yang menimbulkan gejala seperti ruam, demam, limfadenopati dan berbagai gejala lainKebanyakan infeksi rubella bersifat subklinisSaat kehamilan boleh mengenai janin dan mengakibatkan cacat bawaan yang disebut sindroma rubella congenital EtiologiEpidemiologi Patogenesis Transmisi Diagnosis antibodi IgM terhadap rubella di darah tali darah menegakkan diagnosis. Juga, swab tenggorokan dapat dilakukan, atau sampel serum, peningkatan serial titer IgG Manifestasi sistemik1)Postnatally Acquired RubellaLemah atau muncul secara subklinisFase prodromal jarang didapatkan pada anak-anak. Orang dewasa selalunya lebih parah Fase prodromal yang singkat yang memberikan gejala seperti malaise, demam dan anoreksiaPosterior aurikula, servikal dan suboksipital limfadenopati, demam dan ruamRuam selalunya mula muncul di wajah dan turun ke badanCoryza dan conjunctivitis yang berlangsung selalam 3-5 hari.Komplikasi : arthritis, perdarahan akibat dari trombositopenia dan kerusakan pembuluh darah. Anak-anak maupun orang dewasa dapat menderita ensefalitis selepas infeksi rubella.

2) Rubella kongenitalgangguan pendengaran, dilihat dalam 44% kasus. kelainan lainnya termasuk perkembangan janin terhambat,, penyakit jantung (defek septum atrium dan ventrikel, patent ductus arteriosus, atresia pulmonal, dan left ventricular failure),mikrosefali, dan retardas mental. Hepatitis dan hepatomegali juga ada ditemukan, dan, petekiae sekunder akibat trombositopeniaperinatal Diabetes dan Hipospadia juga telah dilaporkan.

Manifestasi oftalmologi1. Eksternal dakriostenosis 2. KorneaOedema kornea Keratoconus juga telah dilaporkan

3. Iris dan badan siliar iris hypoplasia iridocyclitis kronis dan granulomatous dengan fokus nekrosis dan vacuolisasi dari epitel pigmen Iris dan badan siliar. iris coloboma, anisocoria, Sinekia posterior , membrane pupil persisten,disgenesis mesodermal

4) Lensa katarak

5) Retina Temuan retina klasik digambarkan sebagai '' salt and pepper '' retinopati,6) Aftori saraf optik 7)Glaukoma 8)Mikroftalmos9) Nistagmus dan strabismus

Terapi Suportif Katarak: operasiPencegahan Penggunaan vaksin RA-27 memiliki dampak besar pada kejadian congenital rubella, CYTOMEGALOVIRUS Cytomegalovirus yang awalnya hanya terkait dengan penyakit kongenital kini dikenal merupakan agen patogen pada semua lapisan umur.Selain dari menyebabkan penyakit bawaan yang berat, CMV mengakibatkan banyak kelainan pada pada anak-anak dan dewasa, dari asimptomatik sampai memberikan manifestasi sistemik pada orang-orang yang immunocompromised.

Epidemiologi Transmisi Diagnosis Antibodi IgM yang spesifik Isolasi virusurin, cairan serebrospinal, air liur, biopsi, dan jaringan.Analisis PCR Manifestasi sistemikManifestasi oftalmologi1)Segmen anteriorKekeruhan kornea, katarak2) Retina Korioretinitis. Sikatriks korioretina3)Nervus optikus hipoplasia dan coloboma

Terapi Ganciclovir dan foscanet secara intravena telah digunakan dan dipelajari namun uji coba menunjukkan viruria kembali ke kadar pre-terapi selepas eliminasi obatPencegahan Wanita hamil yang seronegative harus mempraktikkan hygiene yang baik terutama saat mereka bersama anak-anak kecil.

VIRUS HERPES SIMPLEKS Virus herpes simpleks (HSV) mengakibatkan infeksi yang berbagai melibatkan kulit dan mukosa, sistem saraf pusat dan kadang-kadang organ visceral. Deteksi dan terapi yang cepat dapat mengurangkan morbiditas dan martalitas yang terkait dengan infeksi HSVEtiologi Transmisi Infeksi herpes yang didapatkan pada periode neonates, 4% adalah kongenital, 86% intrapartum dan 10% postpartum. Infeksi HSV adalah paling sering dalam bentuk penyakit saat neonatus bukan penyakit kongenitalInfeksi kongenital terjadi lewat transmisi transplasenta, intrapartum karena aspirasi secret vagina oleh bayi. Port of entry lain termasuk mata, kulit kepala, kulit dan tali pusat 75% infeksi HSV di Amerika adalah HSV-2Patogenesis Diagnosis Definit apabila virus diisolasi dari cairan vesikelnya, secret nasal, secret konjuntiva, darah dan liquor cerebrospinal.

Manifestasi sistemikManifestasi klinis HSV tergantung pada anatomi bagian yang terkena, usia, sistem imun hospes dan tipe virus.Masa inkubasi adalah 1-26 hari dengan rata-rata 6-8 hari. 5

infeksi oro-fasialGingivostomatisi dan faringitis adalah manifestasi klinis paling sering yang ditemukan pada infeksi primer HSV-1 dan herpes labialis pada fase rekurensi.demam, malaise, mialgia, sulit makan, gelisah, dan sservikal adenopathy. Lesi melibatkan palatum mole dan durum, gingival, lidah, bibir dan daerah muka. 2) Infeksi genitalNyeri, gatal dan perih, disuria, secret vagian dan urethra serta pembesaran KGB inguinal yang nyeri pada perabaan adalah tanda local yang sering ditemukan.Lesi dapat dalam bentuk vesikel, pustule, atau ulkus eritematous yang nyeri. HSV-2 dapat menimbulkan infeksi rectal dan perianal yang simptomatik ataupun asimptomatik3) Infeksi pada sistem sarafEnsefalitisDisfungsi sistem saraf otonomManifestasi oftalmologiKeratitis herpetik

Infeksi kongenital dan neonates3.1 Anterior segmenConjunctivitis, keratitis, iridocyclitis, iris atrophy, sinekia posterior, dan katarak3.2 RetinaRetinitis, korioretinitis, sikatriks korioretinal3.3 Nervus optikusNeuritis optikus dan atrofi 3.4 MikroftalmiaMikrokornea dan mikroftalmia

Terapi Pada infeksi HSV yang disseminasi acyclovir adalah obat pilihan, pemberian secara intravena pada dosis 30mg/kg diberikan selama 10 hari sampai 4 minggu. Vidarabine juga boleh diberikan sekali secara drip intravena 15mg/kg/hari selama 12 jam. Turut diberikan antivirus topical untuk mengobati keratitis yang superficial dan dilakukan debridement.

KESIMPULANPenemuan pada mata yang paling karakteristik akibat infeksi saat prenatal adalah sikatriks pada korioretinal atau korioretinitis aktif yang dapat ditemukan pada infeksi toksoplasma, cytomegalovirus, herpes simpleks dal lain-lain. Infeksi TORCH yang kongenital memlibatkan kelainan yang meluas pada mata. Mekanisme kerja organisme-organisme ini mempunyai efek toksik secara langsung dan teratogenik pada janin. Kebutaan akibat infeksi TORCH ini walaubagaimanapun dapat dicegah. TERIMA KASIH