indikator klinis tutorial
DESCRIPTION
ihiklTRANSCRIPT
Nopi Purnamasari
Rahma Alma Yunita
RahmaWijanarti
Ranggit Oktanita
Restuning Diah DS
Rizka Nurul Firdaus
Rizky Hermawan Saputra
Seftiana Saftari
Shorea Sylviana Putri
Teuku Rezki Amriza
Verani Dwitasari
Vitis Vinivera
Yunita Dwi Herwati
Rezky Winda S
Herni Silvia O
1. Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan yang merupakan variabel yang digunkan untuk menilai perubahan.Indikator area manajemen terdapat 9 area manjerial:
Indikator yg dipilih terkait dengan upaya manajemen meliputi :
a.pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untuk memenuhi kebutuhan pasien
b.pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
c.manajemen risiko
d.manajemen penggunaan sumber daya
e.harapan dan kepuasan pasien dan keluarga
f.harapan dan kepuasan staf
g.demografi pasien dan diagnosis klinis
h.manajemen keuangan
i.pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf
Indikator klinis :
Pemilihan indikator yang terkait dng area klinis meliputi : 1.asesmen pasien;
2.pelayanan laboratorium
3.pelayanan radiologi dan diagnostic imaging;
4.prosedur bedah;
5.penggunaan antibiotika dan obat lainnya;
6.kesalahan medikasi (medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC);
7.penggunaan anestesi dan sedasi;
8.penggunaan darah dan produk darah;
9.ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien;
10.pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan;
11.riset klinis;
Perbedaannya : Indikator manajemen ke manajerial rumah sakit dan indikator klinis tentang pengelolaan suatu penyakit
2. Contoh Radiologi Manajemen : 1. Ketersedian alat , seperti radiografer, utilisasi MRI, kertas radiografi2. Analisis dampak lingkungan terhadap limbah radiologi3. Kepuasan pasien (waktu tunggu yang tidak lama)4. Kecepatan dokter dan perawat radiologi
Klinis : angka pemeriksaan ulang, angka penolakan ekspertis, angka pengembalian foto, angka kesalahan posisi pemeriksaan, waktu tunggu pemeriksaan radiologi cito, waktu pemeriksaan USG cito.
Pemilihan indikator klinis : beresiko, cenderung bermasalah, volume tinggi
Pemilihan indikator : Manajemen : resiko tinggi, biaya tinggi
3. Langkah-langkah pembuatan indikator klinis 5 :- Memilih indikator
- Mengumpulkan data- Menganalisis data
1. Menetapkan frekuensinya2. Menetapkan metode statistiknya3. Membandingkan data RS milik sendiri dengan yang lain
- Validasi data- Mempublikasikan
Langkah-langkah pembuatan indikator manajemen 3 :- Memilih indikator- Mengumpulkan data- Menganalisis data (apakah ada perbaikan)
4. Indikator Manajemen Farmasi :
Format Penulisan Indikator Kinerja ManajemenIndikator Tidak adanya kesalahan pemberian obat
Dimensi mutu Keselamatan (IAM 9)
Tujuan Mengetahui angka kejadian kesalahan pemberian obat
Rationalisasi Tingginya angka kejadian kesalahan pemberian obat diinstalasi farmasi, dan besarnya resiko yang terjadi.
Definisi Operasional
Kesalahan pemberian obat, meliputi kesalahan dalam penerapan 7 T (tepat diagnosis, tepat pemilihan obat, tepat indikasi, tepat pasien, tepat dosis, tepat cara dan lama pemberian, tepat informasi)
Frekuensi Pengumpulan data
1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien di instalasi farmasi yang di surveydikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien di instalasi farmasi yang di survey
Sumber data (inklusi dan eksklusi)
Survey
Standar 100 %
Penanggung jawab/PIC
Kepala Instalasi Farmasi
INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI
Indicator Proses Survey Dari data diatas
Judul Indikator Area Klinis Unit FarmasiIndikator Kesalahan Pembacaan ResepDimensi Mutu Keselamatan pasien (IAK 6 Kesalahan Medikasi)Tujuan 1. Tergambarnya upaya rumah sakit dalam mencegah kesalahan
pembacaan resep, untuk mengantisipasi terjadinya kejadian nyariscedera dalam pengobatan.2. Terwujudnya ketepatan penyiapan obat oleh Instalasi Farmasidan keselamatan penggunaan obat bagi pasien
Rationalisasi Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengankebijakan Instalasi Farmasi tentang Keselamatan Pasien dalammengurangi insiden yang meliputi kejadian yang tidak diharapkan(KTD), kejadian nyaris cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan langkah- langkah yang harus dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi, pasien dan keluarga jika terjadi insiden.
Definisi Operasional Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter kepada apotekeruntuk menyiapkan obat dan alat kesehatan bagi pasien dan ditulissecara lengkap dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahaninterpretasi.Kesalahan Pembacaan Resep adalah kesalahan pembacaan resep oleh apoteker yang meliputi ketidaklengkapan dan ketidakkejelasan aturan pakai, bentuk sediaan, dosis dan paraf dokter.
Frekuensi Pengumpulan Data
1 bulan
Periode Analisis 12 bulanNumerator Jumlah Kesalahan Pembacaan Resep dalam satu bulanDenominator Jumlah seluruh Prescription order dalam bulan yang samaSumber Data Inklusi : Seluruh Prescription order
Eksklusi : Resep obat yang ditundaStandar 0%PIC Kepala Instalasi Farmasi
Indikator Cara Mengukur Cara EvaluasiOutcome Pencatatan dilaksanakan setiap hari
oleh staf Instalasi Farmasi dengan melihat adanya ketidakkejelasan aturan pakai, bentuk, sediaan, dosis dan paraf dokter pada setiap resep, sampai jumlah sampel terpenuhi setiap bulannya.
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Farmasi sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Unit Penjaminan Mutu dan Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Unit Penjaminan Mutu.