indikator klinis pelayanan rehabilitasi medik di rs

17
INDII(ATOR KLINIK PELAYANAN REEIABILITASI MEDIK DI R.UMAIT SAKIT DEPARTEMEN KESEHATAN RI JAKARTA 2OO2

Upload: mediaaprina

Post on 27-Nov-2015

774 views

Category:

Documents


107 download

DESCRIPTION

Rehabilitasi Medik

TRANSCRIPT

Page 1: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

INDII(ATOR KLINIK PELAYANANREEIABILITASI MEDIK

DI R.UMAIT SAKIT

DEPARTEMEN KESEHATAN RIJAKARTA 2OO2

Page 2: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

KATA PENGANTAR

Pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit sangat cepat berkembangmulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukanoleh dokter spesial is rehabil i tasi medik dan t imnya. Dalam menghadapiakredi tasi pelayanan rehabi l i tasi medik in i d i tuntut untuk mampumelaksanakan pelayanan sesuai dengan standar dan sekaligus untukmeningkatkan mutu pelayanan.

Pada tahap pertama untuk menentukan keberhasilan pelayanan secarakualitatif harus ditetapkan indikator klinik yang melipuJi input, proses dan out-put. Dalam indikator klinik ini, pelayanan secara profesional dari dokterspesialis rehabilitasi medik dengan timnya terhadap proses penatalaksanaanmenjaditolok ukur keberhasilan yang nantinya akan dievaluasi. lndikator klinikdapat dikerjakan secara bertahap dengan target semua akan dapatdiselesaikan.

Definisi Indikator klinik adalah suatu ukuran yang obyektif tentang prosesdan hasil pengobatan pasien secara kuali tat i f . Indikator kl inik bukanmerupakan standar ukuran yang pasti/baku, tetapi merupakan alat ukuryangdirancang melalui pengumpulan dan menganalisis data yang akan dijadikanpatokan agar kita waspada terhadap permasalahan dan peluang dalamusaha peningkatan pelayanan.

Dalam rangka penetapan Indikator klinik ini, diterbitkan Buku PedomanIndikator Klinik Pelayanan Rehabilitasi Medikdi Rumah Sakit. Buku iniciisusunsebagai petunjuk untuk self assessments pelayanan rehabilitasi medikkepada para dokter spesialis rehabilitasi medik dan timnya di Rumah S-akit.Setiap Rumah Sakit dapat memilih Indikatoryang dapat dikerjakan digunakansesuai dengan kondisi Rumah Sakit tersebut. Diharapkan Rumah Sakitmampu meningkatkan pelayanan rehabilitasi medik secara bertahap yangpada akhirnya dapat mengerjakan seluruh indikator klinik. Penyusunan bukuini melibatkan PERDOSRI (Persatuan DokterAhli Rehaoilitasi Medik Indo-nesia) dan Departeman Kesehatan (Direktorat Pelayanan Medik dan GigiSpesialistilk) dengan acuan Indikator Klinik Pelayanan Rehabilitasi Medik yangdisusun Kelompok Profesi Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran diAus-tral ia, 1992.

l:l

Page 3: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

Demikian kami harapkan Pedoman Indikator Klinik Pelayanan RehabilitasiMedik di Rumah sakit dapat digunakan oleh semua pihak yang terkait danbermanfaat untuk peningkatan perayanan tersebut, kami menyadari bahwabuku inimasih perlu penyempurnaan, dan kamisangat berterima kasih atasmasukannya untuk penyempurnaan buku pedoman ini.

-_-]

6f{@w

Direktorat Jenderal Pelayanan tvledikPelayanan Medik & Gigi Spesial ist ik

NlP. 140 058 258

Page 4: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

* TIM PENYUSUN

1. Dr. Asviretty, MPH

- 2. Dr. SuryaWidjaja, SpRM3. Dr. Muhyidin Dimyati, SpRM

\ 4. Dr. A. Mariini, SpRM5. Dr. TriDamiatiPandji, SpRM6. Dr. Thamrin Syam, SpRM7. Dr. Ferial H. ldris, SpRm8. Dr. SitiAnisa Nuhoni, SpRM9. Dr. AngelaTulaar, SpRM10. Dr. H. Gultom, SpRM11. Dr. Elizabeth, SpRM12. Drg. Niken lrwati13. Dr. Suryo Purhananto, M. Kes14. Dr. Suginarti, M.Kes15. Dr. Wuwuh UtamiNingtyas, M.Kes16. Dr. HartatiRamli, M. Kes17. Dr.A.P. Handoyo, MPH18. Drg. Enizai"H.

t-l+i i i I

eAdcdl 7r4azh4'?ek//n'aaRe/afulzaao7/k/&fuRq^41 S4n& rr

Page 5: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

L

JUDUL

DAFTAR ISI

HALAMAN

Kata PengantarTim PenyusunDaftar lsiPendahuluanDefinisiMaksud Tujuan Indikatorlndikator KlinikA. EfisiensiB. EfektifitasC. CakupanPenutupan

NO.

iiiiv12333

811

Itlill

tV

V

- i rr le&ck4l?rl'tahn?da/ltua*Rrnal&zaat7lled.tryReratsahz

---------J

Page 6: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

' INDIKATOR KLINIKPELAYANAN REHABILITASI MEDIK DI RUMAH SAKIT

I . PENDAHULUAN

lndikator Ktinik Pelayanan Rehabilitasi Medik disusun oleh kelompok profesibagian Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran di Australia, dimulai tahun'1992 yang diawalidengan review klinik, dan dilanjutkan dengan pembuatandrart indikator klinik pelayanan rehabilitasimedik pada Juli 1994.

Konsep tersebut selanjutnya diuji cobaran paOE 10 rumah sakit diVictoriadan New South Wales dalam kurun waktu Mei- Agustus 1995, setelahdirevisi hingga menjadi format terakhir, draft indikator kl inik rehabil i tasimedik disetujui secara resmi pada bulan Mei 1996. Dalam pernbuatanindikator klinik juga dipertimbangkan bahwa pelayanan rehabilitasi mediktidak hanya berkaitan dengan penyakit, tetapi disabil i tas yang umumnyaterjadi menyusul impairmen.

Sesuai namanya, indikator k l in ik disusun untuk mengukurpenatalaksanaan kl inik cian hasil pengobatan dari suatu t indakan kl iniktertentu, termasuk pengobatan yang biasa diberikan pada penyakit dankomplikasiyang terjadi. Tujuan umum indikator kl inik adalah memberikankontribusi obyektif i tas terhadap akreditasi rumah sakit dalam aspekklinisnya dan guna pengembangan i lmu pengetahuan rehabil i tasi medik.

Program Akreditasi terhadap institusi pelayanan kesehatan melalui surveioleh Badan Standarisasi Pelayanan Kesehatan Australia dilaksanakanse;ak berdir inya tahun 1974. Standar yang digunakan untuk menilaikual i tas k iner ja mel iput i ( input dan proses) dar i pelayanan pasien.Sedangkan mutu pelayanan dini lai sendir i oleh para profesional dalaminstitusi melalui program pengendalian mutu internal.

Indikator kliniktidak dapat dianggap sebagai standar, tetapi sebagai suatualat/ instrumen guna mengidentif ikasi permasalahan dan peluang yangmemungkinkan untuk meningkatkan penatalaksanaan pasien.Persyaratan dasar membuat indikator kl inik adalah harus tersedia datadi insti tusi pelayanan yang relevan dengan kondisi kl inik, indikator dapatdicapai.

t-t

Page 7: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

Berdasarkan pengalaman Austral ia ini dicoba disusun indikator kl inikpelayanan Rehabil i tasi Medik di Rumah Sakit sehingga kita mengetahuigambaran dir i sendir i , selanjutnya diharapkan dapat memacu dir i sendir iuntuk meningkatkan mutu pelayanan.

i l . DEFINIS| i *

Indikator Kiinik adalah suatu ukuran yang obyektif tentang proses dan Ihasil pengobatan pasien secara kualitatif.lndikator Klinik bukan merupakan standar ukuran yang pasti/baku, tetapimerupakan alat ukur yang dirancang melalui pengumpulan danmenganalisis data yang dapat di jadikan patokan agar kita waspada 'terhadap permasalahan dan peluang dalam usaha peningkatan pelayanan.Oleh karena itu indikator klinik merupakan alat ukur untuk menilai apakahpelayanan terhadap pasien telah sesuai standar atau t idak.

Kategori Indikator Klinik :

1. Rate Based Clinical lndicator, indikator klinik berdasarkan angkakejadian secara umum untuk kasus tertentu yang tidak diharapkanlt idak menguntungkan. .

2. Sentinel eventClinical lndicafor, indikator klinik berdasarkan kejadiankasus teftentu yang banyak terjadi, tetapi untuk mendapatkan angkatersebut membutuhkan penelusuran kasus perkasus.

l l l . Maksud & Tujuan lndikator Klinik :

1. Mengetahui ganrbaran pefayanan Rehabilitasi medik secara khususgambaran pelayanan rumah sakit secara umum.

2. Meningkatkan keterl ibatan semua anggota Tim dalam kegiatan- peningkatan mutu dan evaluasi pelayanan

3. Sebagaibahan penelitian terhadap proses penatalaksanaan dan hasilpengobatan pasien serta berguna untuk program peningkatan mutudan evaluasi.

4. Sebagaialat yang sangat berguna untuk menunjukkan permasalahanpotensial dan atau kemungkinen/peluang untuk peningkatan mutupelayanan.

5. Mendapatkan data nasional mengenai proses dan hasi lpenatalaksanaan pasien.

Page 8: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

Dafam penyusunan indikator ktinik rehabilitasi medik iniditampilkan ukuranyang mencerminkan persyaratan dar i input, proses, dan outputpenataraksanaan pengobatan pasien rehabiritasi n,'"iik y"ng menunjukkan'gambaran terhadap efisiensi, efektifitas dan hasir cakupan suatu perayananrehabilitasi medik.

Efisiensi diartikan sebagai rasio antara keruaran dan Masukan ( scottdan shortet, 1gg3); kemampuan memanfaatkan sumber daya (sDM,operasionar dan keuangan) secara maksimar untuk menghasirkankeluaran (Wreig, 1 996).

Efektivitas adarah suatu tingkat / derajat dimana tujuan atau hasir yangdihara pkan tercapai dengan memanfaatkan sumb;; ;;;" yang tersedia.cakupan adalah gambaran pencapaian hasilpelaksanaan darisuatu tar-get kegiatan yang ditentukan pada periode waktu tertentu.

IV.INDIKATOR KLINIK

A EFISIENSI

1. Ratio terapi menggunakan alat dengan tatihan.Jumlah terapi menggunakan alat / jingka wkt tt

Jumlah terapilatihan / jangka wkt ttDefinisiOperasional :' Terapiarat meriputi : aktino erektro dan magneto terapi.

2. AngkaTerapi Kelompokj_:l'_111T:::_1""n mendapat terapi kelompok / janska wkt ttJ u m I a h s e I u ru h ;;';;;;;;;;;;;;;il;;",j;il" #? "DefinisiOperasional :' Terapi Kerompok adarah terapi standar yang diberikan pada

sekelompok orang, + g orang dengan fonOisi y-"ng ""r".

3. Ratio Pemakaian Atat .Jumlah pemakaian alat tertentu dalam 1 bulan

Jumlah kapasitas pemakaian arat tersebut dalam 1 buran

er.**t

Page 9: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

DefinisiOPerasional :. Yang dimaksud dengan alat tertentu adalah alat diagnostik dan terapi

yang digunakan pada pelayanan RM (Medis, terapis dan Ortotis

Prostetis), pemil ihan alat yang dievaluasi diserahkan kepada,, masing-masing unit.

4. Ratio tenaga RM dengan beban kerja.Jumlah tenaga RM tertentu

Jumlah kunjungan ke pelayanan RM tertentu / th.

' iDefinisiOperasional :. Yang dimaksud tenaga RM tertentu adalah dokter/ psikolog/

fisioterapi/ okupasi terapi/ terapis wicara/ petugas sosial medis/ \ortotis prostetis.

. Yang dimaksud pelayanan RM tertentu adalah pelayanan pada unitpelayanan terkecilRM.

. Jangka waktu tertentu dapat dibagi 1 bln, 3 bln, 6 bln atau 1 th Itergantung dari.iumlah kasus di rumah sakit tersebut. Jika rumahsakit yang kasusnya banyak dapat menggunakan bulan sedangkanyang kasus sedikit digunakan jangka waktu yang lebih panjang- I

B. EFEKTIFITAS1. Komplikasi lmobil isasi Lama.

1.1. Angka pasien dengan dekubitus

Jumlah pasien yg mendapat program penanggulangan dekubitus / th*x 100 o/o

Jumlah pasien yang imobil isasi lama.i th

Definisioperasicnal :Dekubitus adalah kelainan kulit dan atau jaringan dibawahnyayang terjadi karena tekanan yang terus menerus akibat tirahbaring.

. Tirah baring lama adalah penderita yang berbaring lama di' tempat tiCur tanpa dapat bergerak. selama > atau = 2 x 24

jam (?). ''. SOP Program pencegahan dekubitus tertulis ada di lRM.

Perkecualian : pasien sudah datang dengan dekubitus. :

Page 10: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

1.2. Angka Pasien dengan Kontraktur.

' Jumlah pasien rawat inap yang LGS - nya menjadi terbatasselama perawatan RM / jangka wkt tt.

Jumlah seluruh pasien rawat inap RM/jangka wkt ttDefinisi operasional :' LGS menjadi terbatas dan atau lebih terbatas adalah suatu

keadaan dimana Lingkup Gerak sendi (LGS) menjadi tidakpenuh akibat imobilisasi lama.

1.3. Angka Pasien dengan Atrofi Otot.

Jumlah pasien rawat inap yang mengalami atrofi otot selamaperawatan RM/jangka wkt tt

Jumlah seluruh pasien rawat inap yang dirujuk /jangka wkt ttDefinisiOperasional :' Atrofi otot adalah mengecilnya diameter otot quadricep femo-

ris yang diukur menurut standar RM

1.4. Angka Pasien dengan kefemahan otot

Jumlah pasien rawat inap yang mengalami pen0runan kekuatanotot / jangka wkt tt

Jumlah seluruh pasien yang dirujuk / jangka wkt ttDefinisiOperasional :' Kelemahan otot adalah penurunan kekuatan otot yang dinilai

dengan MMT (Manual MasterTest)

1.5. AngkaHipotensiOrthostatik.

, . : . Jumlah pasien rawat inap yang mengalami hipotensiorthostatik / jangka wkt tt

Jumlah seluruh pasien rawat inap yang dirujuk / jangka wkt ttDefinisiOperasional :' Hipotensi Orthostatik adalah penurunan tekanan darah akibat

... t irah baring lama yang disertai gejala klinis yang nyata.

l-r

Page 11: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

Angka Pneumoni Orthostatik

Jumlah pasien rawat inap yang mengalami ortostatik pnemoni/jangka wkt tt

Jumlah seluruh pasien rawat inap yang dirujuk / jangka wkt tt

Definisi Operasional :' ortcstatik Pneumoni adaiah pneumoni yang terjadi akibat tirah

baring lama.Pengecualian pada pasien yang telah menderita pneumoni.

Kesalahan Tindakan RM.2.1. Angka kesalahan t indakan.

Jumlah pasien yang mengalami suatu keadaan yang buruk akibatsuatu tindakan / jangka wkt tt

Jumlah seluruh kunjungan pasien RM / jangka wkt tt

Definisioperasional :. Kesalahan Tindakan adalah t indakan medis yang di lakukan

diluar ketetapan yang berlaku.( SOP ). Contoh luka bakar akibat pemakaian alat terapi SWD/MWD

yang tidak benar, fraktur karena akibat teknik latihan yang salah(t idak sesuai dengan SOP)

. Angka kesalahan t indakan adalah banyaknya kasus yangmengalami kesalahan tindakan yang terjadi selama pelayananrehabil i tasi medik.

Keberhasilan Tindakan RM3.1. Angka Skala Kemandirian Fungsional

iumlah pasien rawat inap dengan perbaikan skala kemandirianfungsional (SKF) / jangka wkt tt

Jumlah pasien rawat inap yang mendapat pelayanan RM / jangka wkt tt

Definisi Operasional :. Skala Kemandirian Fungsional(SKF) adalah suatu alat penilaian

kemajuan aktif itas kehidupan sehari-hari. ( boleh memakairnetode apa saja asal sudah baku ).

I

I2.

3.

,,,ffi,

Page 12: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

4. Rekam Medik.4.1. Angka ketidak lengkapan pengisian rekam medik.

. Totalrekam medik RM yang belum lengkap / jangka wkttt

Totalrekam medis RM yang masuU jangka wkt tt

DefinisiOperasional :. Rekam Medik yang belum lengka adalah rekam medik yang

belum berisikan informasi tentang pengkajian awal tentangkondisi pasien, diagnose pasien, rencana penanganan pasien,tindakan yang diberikan, evaluasi berkala/akhir keadaan pasien.

Respons Time.5.1. Angka kecepatan menjawab konsul.

Jumlah pasien dengan jawaban konsul 324 jam

Jumlah pasien rawat inap yang dikonsulkan i jangka wkt tt.

DefinisiOperasional :. Kecepatan menjawab konsul dihitung dari saat penerimaan

konsul sampai saat pelaksanaan pemeriksaan RM, dihitungdalam satuan jam.

6. Konferensi Tim.6.1. Angka Pelaksanaan Tim konferensi

Jumlah pelaksanaan konferensitim / jangka wkt tt.

DefinisiOperasional :. Tim Konferensi adalah pertemuan tim rehabilitasi medik untuk

membahaspelavanan rehabil i tasimedik. . . , \. Konferensiiim minimatffin"kan satu k*llalam seminggu.

f ,7. Program RM di Rumah. \l

7.1. Angka pembuatan program RM tertulis di rumahJumlah pasien yang dibuatkan program RM tertulis dirumah / jangkawkt tt

Jumlah semua pasien rawat jalanljangka wkt tt

5.

Page 13: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

DefinisiOperasional :. Yaog dimaksud dengan pasien rawat jalan sudah termasuk

pasien rawat inap yang dipulangkan yang mendapat pelayanan RM. Program RM tertulis di rumah adalah program RM yang harus

i dilakukan oleh pasien/keluarganya dirumah.

C. CAKUPANPelayanan didalam RS :L RawatJalan.

1.1. Angka pasien datang sendiri.

Jumlah pasien baru datang sendiri/th.x100%

Jumlah pasien rawat jalan P.M /th.

Definisi Operasional :. Pasien baru datang sendiri adalah pasien yang datang

pertama kalike RM, tanPa rujukan.

1.2. Angka Rujukan Rawat Jalan1.2.1.Angka rujukan rawat jalan dalam rumah sakit

Jumlah kunjungan rawatjalan yg dirujuk daridalam RS /thx loAo/o

Jumlah semua rujukan rawat jalan ke RM / th

1.2.2.Angka rujukan rawat jalan dari luar RS

Jumlah kunjungan rawat jalan yg diruju dari luar RS/ th-x100%

Jumlah semua rujukan rawat jalan ke RM / thDefinisi OPerasional : CukuP jelas

2. Rawat Inap.2.1. Angka rujukan dari rawat intensif.

Jumlah sernua rujukan dari rawat intensif / th

Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM / th

Definisi Operasional :. Rujukan darirawat intensif adalah semua bentuk permintaan

pelayanan RM dariruang intensif .. Yang dimaksud dengan ruang intensif adalah lCU, ICCU, lW.

r

l

elaaczA ?e&;cato+ "dq4n4*

&Ialllttatz ?lkdrl A R4'.4t Sa6;/

Page 14: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

I

2.2. Perawatan Non fntensif

2.2.1 .Angka rujukan dari perawatan neurologi.

, _'_:1i1T:I1::1_:::::_1i::::_11 T:::li:l_1_lx rooy"Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM / th

2.2.2.Angka Rujukan dari perawatan bedah

Jumlah semua rujukan dari perawatan bedah / thx loOo/o

Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM / th

2.2.3. Angka rujukan dari perawatan bedah syaraf.

Jumlah semua rujukan dari perawatan bedah syaraf / thxlOO%

Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM / th

2.2.4.Angka rujukan dari perawatan bedah orthopedi.

Jumlah semua rujukan dari perawatan bedah orthopedi / thx 100%

Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM / th

Definisi Operasional :. Bedahtermasuk: Bedah Urologi, BedahThorax, Bedah Plastik.

2.2.5. Angka rujukan dari perawatan penyakit dalam.

Jumlah semua rujukan dari perawatan penyakit dalam / th-----*---:---- x100o/o

Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM / th

DefinisiOperasional :. Penyaki t dalam termasuk : paru, jantung, ger iatr i ,

endokrinologi, rheumatik.

2.2.6.Angka rujukan dari perawatan pediatri.

Jumlah semua rujukan dari perawatan pediatri/ thx 100%

Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM i th

i-i

Page 15: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

2.2.7 .Angka rujukan dari perawatan penyakit Mata.

Jumlah semua rujukan dari perawatan penyakit mata / thxlAOYo

Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM i th

2.2.8.Angka rujukan darirawat penyakit THT.

i:T1_::::111i13: i_::1_T: T:fT:llJ?oo* ;Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM / th

2.2.9. Angka rujukan dari perawatan penyakit kulit kelamin.

Jumlah semua rujukan dari perawatan penyakit kulit kelamin / thx 10Oo/o

Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM / th

2.2.1Q. Angka rujukan dari perawatan penyakit lainnya.

Jumlah semua rujukan dari perawatan penyakit lainnya /th--x lOoo/o

Jumlah semua rujukan rawat inap ke RM / th

r l r l

Page 16: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

M. PENUTUP

.Buku Pedoman Indikator Klinik Pelayanan Rehabil i tasi Medik di RumahSakit memuat berbagai indikator mulaidariyang bersifat umum sampaike yang lebih spesifik. Meskipun indikator ini pada awalnya mengacukepada indikator kl inik Rumah Sakit diAustral ia, tetapi indikator initelahdilengkapi serta disesuaikan dengan pelayanan rehabil i tasi medik di ln- 'donesia, sehingga indikator ini bersifat lebih rinci dan dapat dipergunakanuntuk peneli t ian.

Beberapa indikator tidak murni menunjukan intervensi dari pelayananrehabilitasi medik saja tetapi ada keterkaitan dengan pelayanan lain seperticontohnya angka dekubi tus dimana pelayanan keperawatan ikutmenentukan ni lai indikator ini .

Kualitas suatu pefayanan Rehabilitasi Medik tidak bisa dinilai dari hanyasatu jenis indikator saja, tetapi akan saling terkait satu sama lain. Nilaistandar setiap indikator yang dinyatakan baik , belum dapat ditentukansaat sekarang, karena kita belum mempunyai data-data ni lai masing-masing indikator dari pelayanan rehabil i tasi medik Rumah Sakit dilndonesia. Nilai Standar t idak bersifat permanen, standar akan berubahsesuai dengan perkembangan i lmu dan teknologi serta kepuasan pasien.Dengan demikian, Rumah Sakit hai"us memulai menilai dir i sendir idengan memil ih beberapa indikator yang bisa diterapkan di RumahSakitnya. Selanjutnya Rumah Sakit akan mengembangkan kepadaindikator lainnya.

Hasil penilaian dir i sendir i ini akan di analisa sehingga memberikangambaran nilai standar yang akhirnya akan menunjukan kualitas, cakupandan efisiensi pelayanan rehabil i tasi medik di Indonesia.

Langkah selanjutnya akan di pilih beberapa indikatoruntuk masuk sebagaipersyaratan akreditasi Rumah Sakit atas usulan/ kesepakatan profesidan asosiasi Rumah Sakit.

eh/"41 7*d;acaaoPdq4rraeRelz&1ltaal7lt&tDaR4'ra4sal4 L-l

Page 17: Indikator Klinis Pelayanan Rehabilitasi Medik Di Rs

lndikator ini t idak hanya untuk Rumah Sakit tetapijuga dapat diterapkanpada semua sarana pelayanan kesehatan yang memberikan pelayananrehabil itasi medik, baik swasta maupun pemerintah.

Setelah indikator tersosialisasi di Indonesia, indikator ini akan dijadikaninasukan kepada WHO agar dapat dijadikan acuan bagi pelayananrehabilitasi rnedik di negara lain.

Mudah mudahan buku ini bermanfaat untuk pelayanan kesehatan dalamran gka meningkatkan derajat kesehatan m asyarakat.

&aul Q&:atoo"elaqaea*Rclafu|aaat7ltcl&ARqn41 Sa&z l-]

E*e':'";-:.