icu kebijakan

Upload: nova-pertiwi

Post on 07-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

t

TRANSCRIPT

PEMERINTAH KOTA PEMATANGSIANTAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR Jalan Sutomo No. 230 Telp. (0622) 23823 23824 22959 Fax. (0622) 23824, PEMATANGSIANTAR

KEPUTUSAN DIREKTURRUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTARNO: / II / TU / XII / 2015TentangKEBIJAKAN PELAYANAN INTENSIFE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH KOTA PEMATANGSIANTAR DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.DJASAMEN SARAGIH

Menimbang: a.bahwa dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan intensife care unit (ICU) dan terapi intensif di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, maka perlu adanya kebijakan Pelayanan ICU di Rumah Sakit;b.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a dan b tersebut di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur;Mengingat : 1.Undang-Undang RI Nomor : 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);2.Undang-Undang RI Nomor : 44 tahun 2009, Tentang Rumah Sakit(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);3.Undang-Undang RI Nomor : 29 Tahun 2004, Tentang Praktek Kedokteran;4.Peraturan Pemerintah RI Nomor : 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;5.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 519/MENKES/PER/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan ICU dan Terapi Intensif di Rumah Sakit;6.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tanggal 8 Agustus 2011, Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;7.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 31 Tahun 2011, Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Anestesi;8.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2052/MENKES/PER/X/2011 Tanggal 6 Oktober 2011, Tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;9.Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit;10.Perda Nomor 4 tahun 2010 tentang pembentukan kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata kerja RSUD Kota Pematangsiantar11. Keputusan Walikota Pematangsiantar Nomor 821/015/I/WK-Tahun 2011, tanggal 13 Januari 2011 tentang pengangkatan dr. Ria Telaumbanua, M.Kes sebagai Direktur RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.

M E M U T U S K A N

Menetapkan:KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN ICU DI RUMAH SAKIT Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR. Kesatu:Kebijakan pelayanan ICU Rumah Sakit Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar sebagaimana dimaksud dalam Konsideran Menetapkan sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini. Kedua:Segala biaya yang timbul terkait dengan Keputusan ini akan dibebankan ke Rumah Sakit.Ketiga:Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan, dengan catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Pematangsiantar Pada tanggal: 2015 DIREKTUR RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR

Dr.Ria Nofida Telaumbanua,M.KesNIP. 196111231987102002

LampiranKeputusan Direktur RSUD Dr. Djasamen Saragih PematangsiantarNomor : / II / TU / XII / 2015Tanggal : Desember 2015Tentang : Kebijakan Pelayanan ICU RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar

KEBIJAKAN PELAYANAN ICU RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR

A. Pengertian

1. Intensife Care Unit (ICU) adalah yang memberikan asuhan pada pasien dengan penyakit berat yang potensial reversibel, dan pada pasiem yang memerlukan observasi ketat, dengan atau tanpa pengobatan yang tidak dapat diberikan diruang perawatan umum.2. Kebijakan Pelayanan ICU RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar adalah penetapan Direktur RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar yang menjadi pedoman dan dasar rencana pelaksanaan pekerjaan dan cara bertindak di bidang pelayanan ICU.3. Pelayanan ICU merupakan ruang perawatan dengan tingkat resiko kematian pasien yang tinggi. Tindakan keperawatan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien dengan peralatan tehnologi tinggi yang menunjang.

B.TujuanTujuan Kebijakan Pelayanan I C U :1. Sebagai acuan tindakan pelayanan ICU dan terapi intensif.2. Mencapai pelayanan ICU dan terapi intensif yang aman.

C.Kebijakan

1. Untuk meningkatkan mutu dan menjaga keselamatan pasien di rumah sakit, pelayanan ICU harus sesuai peraturan perundang-undangan, kebijakan pelayanan dan standar operasional prosedur.2. Pelayanan ICU dilakukan oleh beberapa dokter specialitik atau team, pelayanan ICU yang dipimpin oleh dokter anestesi beranggotakan perawat ICU, dalam keadaan tertentu tindakan ICU dapat dilimpahkan kepada tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan dan kompetensi untuk itu.3. RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar memberikan pelayanan ICU, dalam selama 24 jam termasuk pelayanan elektif dan kedaruratan, pada rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat sesuai dengan alur penanganan masing-masing.4. Pelayanan ICU dilakukan oleh beberapa dokter ahli dan dokter anestesi dari dalam RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar .5. Jika dokter Anestesi dan dokter specialis ada yang berhalangan oleh suatu sebab maka bisa melakukan pelimpahan pelayanan dokter yang bertugas agar tidak tertunda dalam pemberian pelayanan, maka untuk kasus-kasus tertentu akan dirujuk.6. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mutu pelayanan di bidang pelayanan ICU, RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar secara periodik mengadakan pelatihan, seminar dan atau mengirim karyawan untuk mengikuti pendidikan formal sesuai kemampuan anggaran.7. Pelayanan ICU untuk memenuhi kebutuhan pelayanan ICU yang adekuat, regular dan nyaman bagi pasien.8. Dokter yang merawat di ICU harus memberikan penjelasan dan edukasi tentang tindakan, manfaat, alternatif, dan resiko serta harus mendapatkan persetujuan dari pasien atau yang mewakili.9. Petugas dan penerima layanan serta semua tindakan ICU harus didokumentasikan pada rekam medik segera setelah pasien menerima pelayanan ICU.10. Pelayanan ICU harus seragam pada seluruh pelayanan di Rumah Sakit dan memenuhi standar prosedur operasional yang berlaku.11. Pelayanan ICU di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dibawah koordinasi Ka.SMF anestesi. Pengawasan/monitoring dilakukan secara kontinue, lebih intensif lagi bagi pasien bayi, anak dan geriatrik. Ka.SMF Anestesi bertanggungjawab melakukan pengembangan, implementasi dan memelihara, menegakkan dan melaksanakan kebijakan serta prosedur yang telah ditetapkan.12. Ka.SMF Anestesi bertanggung jawab tentang memelihara dan mempertahankan dan melaksanakan program pengendalian mutu.13. Ka.SMF Anestesi bertanggung jawab tentang memantau dan menelaah seluruh pelayanan ICU ditetapkan dan dilaksanakan.14. Ka.SMF anestesi melakukan identifikasi ketersediaan dan penggunaan peralatan spesialistik apabila diperlukan.15. Dokter anestesi melakukan asesmen untuk setiap pasien yang dirawat di ICU Dokter anestesi mendokumentasikan asesmen pra anestesi dan asesmen prainduksi dalam rekam medis pasien.16. Pelayanan anestesi direncanakan secara seksama dan didokumentasikan dalam catatan anestesi.17. Perencanaan anestesi dengan mempertimbangkan informasi dari asesmen pasien dan mengidentifikasi anestesi yang akan digunakan, termasuk metode pemberiannya, pemberian medikasi dan cairan, serta prosedur monitoring pasien pasca anestesi.18. Dokter anestesi menuliskan anestesi dan teknik anestesi yang digunakan dan ditulis di rekam medis anestesi pasien.19. Dokter anestesi dan perawat anestesi menuliskan identitasnya dalam laporan anestesi dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.20. Dokter anestesi melakukan monitoring selama tindakan anestesi dan polanya seragam untuk pasien yang menerima tindakan anestesi yang sama. Status fisiologis pasien dimonitor secara terus-menerus selama pemberian anestesi, dan hasil monitoring didokumentasikan dalam rekam medis pasien.21. Dokter anestesi melakukan monitoring pasien selama periode pemulihan pasca anestesi, semua temuan selama monitoring dimasukkan ke dalam rekam medis, dan didokumentasikan.22. Dokter anestesi memutuskan bahwa pasien dapat dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan).23. Pada kasus tertentu, dokter anestesi memutuskan memindahkan pasien ke suatu unit yang telah ditetapkan sebagai tempat yang mampu memberikan pelayanan pasca anestesi atau pasca sedasi terhadap pasien tertentu.24. Waktu tiba dan pemindahan di ruang pulih dicatat dalam rekam medis pasien.

DIREKTUR RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR

Dr.RIA NOFIDA TELAUMBANUA, M.Kes NIP. 19611123 198710 2 002