hydrolisa ,fermentasi dan distillasi
DESCRIPTION
HYDROLISA ,FERMENTASI DAN DISTILLASI. Dipersiapkan oleh : BAMBANG PURNOMO ASSOSIASI PENGUSAHA BIOETANOL INDONESIA Oktober 2010. Bioetanol. CO2 . Glukosa. Pati. Yearst. Carbon Dioksida 489 kg. H(C6 H10 O5)n OH 901 kg. nC6 H12 O6 1000 kg. 2nCH3 CH2 OH 511 kg. HYDROLISA. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
HYDROLISA ,FERMENTASI DAN DISTILLASI
Dipersiapkan oleh :
BAMBANG PURNOMOASSOSIASI PENGUSAHA BIOETANOL INDONESIA
Oktober 2010
HYDROLISA
Pati Glukosa
Yearst
Bioetanol CO2
H(C6 H10 O5)n OH901 kg
nC6 H12 O61000 kg
2nCH3 CH2 OH511 kg
Carbon Dioksida489 kg
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL
Proses perubahan pati menjadi Glukosa Proses HydrolisaHydrolisa yang banyak digunakan : - Hydrolisa Asam. - Hydrolisa dengan EnzymeUntuk Etanol yang akan digunakan pada industri kosmetik , kesehatan , Foot grade Ethanol Disarankan menggunakan hydrolisa Enzyme
SPESIFIKASI ENZYME
ENZYME ALPHA AMYLASEDisarankan menggunakan enzyme yang mempunyai spesifikasi sbb : - ENZYME ACTVITY : > 25.000 u / ml - Temperature : 80 s/d 110 ° C , favorable 95 s/d 105 ° C - pH : 5,5 s/d 9 optimum 5,5 s/d 7. - Density : 1,05 s/d 1,35 g / ml. - dosage : 6 s/d 16 u per gram amilum material. : 0,06 % dari berat pati dalam larutan.ENZYME GLUCO AMYLASE - ENZYME ACTVITY : > 130.000 u / ml - Temperature : 58 s/d 60 ° C , - pH : 4,5 s/d 5,5 - Density : 1,25 g/ml - dosage : 80 s/d 120 u per gram. : 0,1 % berat pati dalam larutan.
URUTAN PROSES HYDROLISA
Dibagi 2 ( dua ) Proses : 1. Liquefying dan Cooking 2. Saacharifying.
Proses Liquefying ( System yang banyak digunakan “ System Batch”Tujuan : Merubah pati menjadi DextrinUrutan :-Bubur pati diberi Enzyme Alpha kemudian dipanaskan sampai tmperatur 90 ° C s/d 95 ° C , sambil diaduk selama : 50 Menit.
Proses Cooking ( ada dua system : Kontinyu dan Batch )Urutan : - System Kontinyu : Setelah proses liquefying larutan di alirkan ke dalam digester ( biasanya 4 Bh ) dan dipanaskan sampai temp. 105 ° C , waktu cooking : 90 Menit. - System Bacth : Setelah proses liquefying larutan dipanaskan sampai temp. 105 ° C kemudian diper tahankan selama 90 menit.
Proses Saacharifying
System yang banyak digunakan “ System Batch”Tujuan : Merubah Dextrin menjadi GukosaUrutan :-Bubur pati setelah proses cooking kemudian didinginkan menjadi temp 60 ° C lalu masuk ke Sakarifator , kemudianditambahkan Enzyme Gluko dan diaduk selama : 45 Menit , setelah itu di masukan ke Fermentor untuk proses Fermentasi. Proses saacharifying ini hanya menghasikan perubahan Dextrin menjadi Gukosa sekitar 50 % , sedangkan sisanya akan berangsung di Fermentor.
FERMENTASITarget Fermentasi adalah menghasilkan Etanol 10 s/d 11 % ( Mikroba yang dipasaran hanya tahan pada konsentrasi 12 %SYSTEM FERMENTASI ADA 3 ( TIGA ) : - Fermentasi Kontinyu. - Fermentasi Semi Kontinyu - Fermentasi System Batch.Masing – masing fermentasi sangat berpengaruh terhadap waktu Fermentasi , sbagai Contoh untuk fermentasi Molases menjadi etanol : - System Kontinyu < 3 Jam. - System Semi Kontinyu ± 30 Jam. - Syatem Batch ± 60 Jam.Untuk Ubi Kayu / pati : - System Semi kontinyu ± 60 Jam - System Batch ± 86 Jam.Yang mungkin dilakukan untuk skala kecil adalah Fermentasi Semi Kontinyu dan Batch.Untuk Pembuatan Bioetanol : Food Grade dan Industrial ( Kosmetika , kesehatan dsb)Tidak direkomendasikan menambahkan UREA,NPK dan Bahan Kimia lainya kecuali : Ragi ( Mikroba etanol )
Urutan ProsesFermentasi system Batch 1. Dst sudah ada di file terdahulu.
Fermentasi System Semi KontinyuMenggunakan minimal 6 Fermentor , misalnya untuk pabrik etanol kapasitas 1000 Ltr/hari, dengan bahan baku ubi kayu dibutuhkan waktu fermentasi 60 jam atau 3 hari sehingga total larutan fermentasi sekitar : 12 m3 x 3 = 36 m3 , sehingga dibutuhkan fermentor sebanyak : 6 x 6 m3 , karena dipasaran fermentor plastik yang ada : 5,6 m3 , sebaiknya digunakan fermentor ukuran : 8 x 5,6 m3.Cara kerja :Akan disampaikan pada yang berminat saja , dan tidak dipungut beaya!
DISTILASI Prinsip memisahkan etanol dari campuran air-etanol dengan cara menguapkan lalu mendinginkan menjadi distilat. Bioetanol mempunyai titik didih 78,4 º C dan Air : 100 º C , sehingga jika Cam puran air-etanol ketika di panaskan pada temperature 100 º C , kemudian didi nginkan pada temp. 79 º C , maka air akan mencair dan Etanol masih berupa uap. Uap tsb kemudian didinginkan akan menjadi Etanol Cair. Untuk menjamin keberhasilan proses distilasi etanol haruslah di pelajari ka rakteristik dari campuran tsb. Proses distilasi hanya mencapai kadar etanol max 95,6 % w/w atau 98 % v/v , kondisi ini disebut campuran “Azeotrop” Jumlah Kolom Distillasi tegantung dari Qualitas etanol yang di inginkan: Ordinary Quality : 2 Kolom Distilasi. Fine Quality : 3 Kolom Distilasi Super fine Quality : 3 Kolom distilasi. ( Qualitas Etanol seperti pada email saya terdahulu )
Sudah sampai disini dahulu , saya harus bertugas masak makanan , nanti kalo adaWaktu disambung lagi.
Terima kasih