hukum jaminan (dr.h.d.djunaedi,sh,sp.n)

84
Hukum Jaminan DR.H.D.DJUNAEDI,SH,Sp.N

Upload: fredy-bagus-kusumaning-yandi

Post on 16-Apr-2017

213 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

Hukum Jaminan

DR.H.D.DJUNAEDI,SH,Sp.N

Page 2: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

Hukum JaminanKeseluruhan Kaedah- Kaedah Hukum Yang Mengatur

Hubungan Hukum Antara Pemberi Dan Penerima Jaminan Dalam Kaitannya Dengan Pembebanan Jaminan Untuk

Mendapatkan Fasilitas Kredit.

JaminanSesuatu Yang Diberikan Kepada Kreditor Untuk Menimbulkan Keyakinan Bahwa Debitor Akan

Memenuhi Kewajiban Yang Dapat Dinilai Dengan Uang Yang Timbul Dari Suatu Perikatan.

Page 3: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

LEMBAGA JAMINAN

•GADAI. •HIPOTIK (BUKAN TANAH). •HAK TANGGUNGAN. •JAMINAN FIDUSIA.•HJ. ATAS RESI GUDANG•PENANGGUNGAN/ BORG TOCHT.

JAMINAN KEBENDAAN

JAMINAN PERSEORANGAN

Page 4: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

ARTI PENTINGNYA LEMBAGA JAMINAN

Fasilitas Kredit Yang Diberikan Oleh Kreditor Atau Bank Demi Keamanannya Diperlukan Jaminan Atau Agunan

Dengan Jaminan Ini Akan Dapat Diperoleh Pengembalian Piutangnya Jika Debitor Wanprestasi Atau Ingkar Janji, Dengan Cara Mengeksekusi Benda Jaminan Tsb.

Page 5: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PENJELASAN PASAL 8 UU NO. 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 7 TAHUN 1992

TENTANG PERBANKAN

Untuk Memperoleh Keyakinan Tersebut, Sebelum Memberikan Kredit, Bank Melakukan Penilaian Yang Seksama Terhadap Debitor Mengenai :1.Watak. 5.Prospek Usaha2.Kemampuan3.Modal4.Agunan/Jaminan Kebendaan

Kredit Yang Diberikan Oleh Bank Mengandung Resiko

Untuk Mengurangi Resiko Tersebut, Bank Harus Mempunyai Keyakinan Atas Kemampuan Dan Kesanggupan Dari Debitor Untuk Melunasi Hutangnya.

Page 6: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

K R E D I T

Dalam Arti Ekonomi: “Penundaan Pembayaran Dari Prestasi Yang Diberikan Sekarang”.

Jadi Ada Hubungan Utang Piutang Antara Kreditor Dan Debitor.

Menurut Undang- Undang Perbankan: “Penyediaan Uang Atau Tagihan Yang Dapat Dipersamakan Dengan Itu, Berdasarkan Persetujuan Atau Kesepakatan Pinjam-meminjam Antara Bank Dengan Debitor

JADI KREDIT ADALAH UTANG PIUTANG.

Page 7: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

DASAR HUKUM KREDIT PASAL 1754 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM

PERDATA (KUH. PERDATA).

PASAL 1131 KUH.PERDATA.

“Segala Kebendaan Seorang Debitor, Baik Yang Bergerak Maupun Tidak Bergerak, Baik Yang Sudah Ada Maupun Yang Baru Akan Ada Dikemudian Hari, Menjadi Jaminan Untuk Segala Perikatan Pribadi Debitor Tersebut

PASAL 1132 KUH.PERDATA.“Kebendaan Tersebut Dalam Pasal 1131 Menjadi Jaminan Bersama Bagi Para Kreditor Dan Hasil Penjualan Kebendaan Tersebut Dibagi Diantara Para Kreditor Seimbang Menurut Besar Kecilnya Piutang Mereka Masing-masing, Kecuali Ada Alasan-alasan Yang Sah Untuk Mendahulukan Piutang Yang Satu Dari Piutang Yang Lain”.

Page 8: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PASAL 1134 AYAT (1) KUH.PERDATA: Privilege/ Hak Istimewa Adalah “Suatu Hak Yang Oleh Undang-undang Diberikan Kepada Seseorang Berpiutang( Kreditor ) Sehingga Tingkatannya Lebih Tinggi Dari Pada Orang Berpiutang Lainnya, Semata-mata Berdasarkan Sifat Piutangnya”.

PASAL 1133 KUH.PERDATA.“Piutang Yang Didahulukan Adalah Piutang Dengan Hak Privilege, Gadai Dan Hipotik”.Nb: Hipotik Atas Tanah Sekarang Sudah Tidak Berlaku, Diganti Dengan Hak Tanggungan (HT), Kecuali Hipotik Kapal.

Page 9: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PASAL 1134 (2) KUH.PERDATA.GADAI DAN HIPOTIK ADALAH LEBIH TINGGI DARI PADA PRIVILEGE, KECUALI OLEH UNDANG-UNDANG DITENTUKAN SEBALIKNYA.

PASAL 1134 (2) KUH.PERDATA:

A

B BENDA BERGERAK

C BENDA TIDAK BERGERAK

D BENDA BERGERAK & BENDA TIDAK BERGERAK

GADAI

HIPOTIK

PRIVILEGE

Page 10: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PRIVILEGE

KHUSUS BENDA-BENDA TERTENTU PS. 1139 MILIK DEBITOR.

ADA 9 MACAM HAK PRIVILEGE YANG TIDAK DITENTUKAN URUTANPELUNASANNYA

UMUM SELURUH BENDA MILK DEBITOR.PS. 1149

ADA 7 MACAM HAK PRIVILEGE YANG DITENTUKAN SECARA BERURUTAN PELUNASANNYA

PASAL 1138 KUH.PERDATA : Privilege Khusus Lebih Didahulukan Dari Privilege Umum.

Page 11: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PASAL 1139 KUH.PERDATA (PRIVILEGE KHUSUS)

Yaitu: Privilege Terhadap Benda Tertentu Milik Debitor.1.Biaya Lelang / Eksekusi.2.Uang Sewa Benda Tidak Bergerak.3.Harga Pembelian Benda Tidak Bergerak.4.Biaya Penyelamatan Suatu Barang Gadai.5.Biaya Tukang.6.Biaya Penginapan.7upah Pengangkutan.8.Upah Tukang Batu, Kayu, Bangunan Benda Tidak Bergerak.9.Penggantian Dan Pembayaran Yang Harus Diganti Oleh Pejabat Negara Yang Melakukan Pelanggaran Dan Kejahatan.

Page 12: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PASAL 1149 KUH.PERDATA (PRIVILEGE UMUM)Yaitu : Privilege Terhadap Semua Benda Milik Debitor1.Biaya Lelang Dan Penyelesaian Warisan.2.Biaya Penguburan.3.Biaya Perawatan Dan Pengobatan.4.Upah Para Buruh.5.Piutang Karena Penyerahan Bahan Makanan.6.Piutang Para Pengusaha Sekolah / Asrama.7.Piutang Anak Yang Belum Dewasa Dan Pengurusan Wali 8.Piutang Orang Yang Terampu Dan Pengurusan Pengampu.

Page 13: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PASAL 1131 KUH.PERDATA.ASAS SCHULD & HAFTUNG“Setiap Orang Bertanggung Jawab Terhadap Utangnya, Tanggung Jawab Ini Berupa Menyediakan Kekayaannya Baik Benda Bergerak Maupun Benda Tidak Bergerak. Jika Perlu Dijual Untuk Melunasi Utang-utangnya ASAS KEPERCAYAAN“Setiap Orang Yang Memberikan Utang Kepada Orang Lain Harus Percaya Bahwa Debitor Akan Memenuhi Prestasinya Dikemudian Hari”.

ASAS MORAL “ SETIAP ORANG WAIB MEMENUHI JANJINYA” DIKUATKAN SEBAGAI NORMA HUKUM

Page 14: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PASAL 1132 KUH.PERDATA.

ASAS PARITAS KREDITORIUM“Seseorang Yang Mempunyai Beberapa Kreditor, Maka Kedudukan Para Kreditor Adalah Sama”.

ASAS KESEIMBANGAN“Masing-masing Kreditor Memperoleh Piutangnya Seimbang Dengan Piutang Kreditor Yang Lain”.

ASAS UMUM“Adanya Kesamaan Hak Para Kreditor Atas Harta Kekayaan Debitornya”.

Page 15: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

G A D A I ( DIATUR DALAM PASAL 1150 – 1160 KUH.PERDATA )

Pasal 1150 KUH Perdata

Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh kreditur, atau oleh kuasanya, sebagai jaminan atas utangnya, dan yang memberi wewenang kepada kreditur untuk mengambil pelunasan piutangnya dan barang itu dengan mendahalui kreditur-kreditur lain; dengan pengecualian biaya penjualan sebagai pelaksanaan putusan atas tuntutan mengenai pemilikan atau penguasaan, dan biaya penyelamatan barang itu, yang dikeluarkan setelah barang itu sebagai gadai dan yang harus didahulukan

Page 16: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

UNSUR- UNSUR GADAI (PS. 1150 KUH.PERDATA)

Gadai Lahir Karena Penyerahan Kekuasaan Atas Barang Gadai Kepada Kreditor Pemegang Gadai;

Penyerahan Itu Dilakukan Oleh Debitor Pemberi Gadai Atau Orang Lain Atas Nama Debitor;

Barang Yang Menjadi Objek Gadai Adalah Barang Bergerak;

Kreditor Pemegang Gadai Berhak Untuk Mengambil Pelunasan Dari Barang Gadai Lebih Dahulu Daripada Kreditor-kreditor Lainnya.

Page 17: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SIFAT-SIFAT GADAI

1. HAK KEBENDAAN.Pemegang Gadai Mempunyai Hak Revindikasi Dari

Ps.1977 Ayat (2) Kuh.Perdata, Apabila Benda Gadai Hilang Atau Dicuri. ( Ps. 1152 Ayat 3 KUH. Perdata )

2. ACCESSOIRAda Dan Tidaknya Hak Gadai Bergantung Dari Ada Dan

Tidaknya Piutang. Jika Piutang Hapus Karena Pelunasan Hutang Oleh Debitor Kepada Kreditor Maka Hak Gadai Juga Hapus. Benda Gadai Kembali Kepada Debitor.

Page 18: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAKKEBENDAAN

BERSIFAT MEMBERIKAN KENIKMATANTERTUJU : - BENDA MILIKNYA SENDIRI: HAK EIGENDOM ( HM )

BENDA MILIKNYA ORANG LAIN: - HAK PAKAI

BERSIFAT MEMBERIKAN JAMINANTERTUJU: BENDA MILIKNYA ORANG LAIN:-GADAI;-HIPOTIK (BUKAN TANAH);-HAK TANGGUNGAN-JAMINAN FIDUSIA-HAK JAMINAN ATAS RESI GUDANG

CIRI-CIRI NYA:

1.Hak Mutlak2.Droit De Suite & Revindikasi3.Droit De Preference.4.Objeknya Benda5.Dapat dialihkan.

Page 19: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

3. TIDAK DAPAT DIBAGI-BAGIDengan Dibayarnya Sebagian Utang Tidak Membebaskan

Sebagian Dari Benda Gadai, Karena Hak Gadai Membebani Seluruh Benda Gadai

4. HAK DIDAHULUKAN ( HAK PREFERENSI )Piutang Gadai Lebih Didahulukan Dari Piutang-piutang

Yang Lain.

5. OBJEKNYA BENDA BERGERAK •Berwujud / Bertubuh.•Tidak Berwujud (Piutang).

1. Piutang Atas Bawa (Ps.1152 (1) Kuh.Pdt.) 2. Piutang Atas Tunjuk (Ps.1152 Bis Kuh.Pdt.) 3. Piutang Atas Nama (Ps. 1153 Kuh.Pdt.)

Page 20: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

6. HAK JAMINAN YANG KUAT DAN MUDAH PELAKSANAANNYA KUAT - PS.1134 AYAT (2).

•Tidak Terpengaruh Dengan Kepailitan Si Debitor.

Mudah Debitor Wanprestasi, Pemegang Gadai Langsung Dapat Menjual Lelang Tanpa

Melalui Perantaraan Hakim.

Page 21: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SUBJEK GADAII.PEMBERI GADAI, DAPAT DILAKUKAN OLEH:

1.Debitor Sendiri.2.Pihak III atau orang lain

II. PEMEGANG GADAI, DAPAT DILAKUKAN OLEH:1.Debitor Sendiri.2.Pihak III atau orang lain

Page 22: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

OBJEK GADAIBenda Bergerak, Bertubuh/ Berujud Dan Tidak Berujud (Piutang)

TERJADINYA GADAI BENDA BERGERAK BERUJUD

1. PERJANJIAN GADAIBersifat Konsensual Dan Obligatoir Bentuknya Bebas ( Pasal

1151 Kuh Perdata)

2. PENYERAHAN BENDA GADAIPasal. 1152 (2) KUH Perdata:

“Tidak Ada Hak Gadai Atas Benda Yang Dibiarkan Tetap Dalam Kekuasaannya Si Debitor Ataupun Yang Kembali Dalam Kekuasaan Si Pemberi Gadai Atas Kemauan Si Kreditor

Page 23: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAK GADAI TERJADI/ SAH YAITU DENGAN DIBAWANYA BARANG GADAI KELUAR DARI KEKUASAANNYA SI PEMBERI GADAI/ DEBITOR (SYARAT INBEZIT STELLING).

PENYERAHAN BARANG GADAI SECARA CONSTITUTUM POSSESSORIUM TIDAK MENIMBULKAN / TIDAK TERJADI HAK GADAI / PERJANJIAN GADAINYA TIDAK SAH.

Page 24: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PENYERAHAN BENDA GADAI

1. NYATA

2. TRADITIO BREVI MANU

3. TRADITIO LONGA MANU

Page 25: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAK-HAK PEMEGANG GADAI•Mengeksekusi Benda Gadai;•Menahan Benda Gadai / Retensi;•Kompensasi;•Mendapatkan Ganti Rugi Atas Biaya Penyelamatan Benda Gadai;•Menjual Benda Gadai Dalam Kepailitan Debitor;•Preferensi;•Atas Ijin Hakim Tetap Menguasai Benda Gadai;•Menjual Benda Gadai Dengan Perantaraan Hakim;•Menerima Bunga Piutang Gadai;•Menagih Piutang Gadai.

Page 26: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

KEWAJIBAN PEMEGANG GADAI•Memberitahukan Kepada Pemberi Gadai Jika Barang Gadai Dijual;•Memelihara Benda Gadai;•Memberikan Perhitungan Dari Hasil Penjualan Barang Gadai Dan Besarnya Piutang Kepada Pemberi Gadai;•Mengembalikan Barang Gadai Jika :

1.Pemegang Gadai Menyalahgunakan Benda Gadai;2.Debitor Melunasi Utangnya.

•Memperhitungkan Hasil Penagihan Bunga Piutang Gadai Dengan Besarnya Bunga Piutangnya Kepada Debitor;•Mengembalikan Sisa Hasil Penagihan Piutang Gadai Kepada Pemberi Gadai.

Page 27: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

CARA-CARA PENJUALAN BENDA GADAI•Penjualan Dimuka Umum (Lelang).•Penjualan Menurut Cara-cara Yang Ditentukan Oleh Hakim. Mis. Lelang Terhadap Barang-barang Antik•Atas Ijin Hakim Kreditor Tetap Menguasai Benda Gadai. (Pasal 1156 (1) Kuhperdata)Mis. Benda Gadai Dibeli Oleh Kreditor Dengan Harga Yang Pantas Menurut Penilaian Hakim

Page 28: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAK- HAK PEMBERI GADAI•Menerima Sisa Hasil Pendapatan Penjualan Benda Gadai Setelah Dikurangi Dengan Piutang Pokok, Bunga Dan Biaya Dari Pemegang Gadai;•Menerima Penggantian Benda Gadai Apabila Benda Gadai Hilang Dari Kekuasaan Pemegang Gadai.

KEWAJIBAN PEMBERI GADAI•Mengasuransikan Benda Gadai Jika Telah Diperjanjikan Lebih Dahulu;•Selama Piutangnya Digadaikan, Pemberi Gadai Tidak Boleh Melakukan Penagihan Atau Menerima Pembayaran Dari Debitornya. (Debitor Cessus);•Melunasi Utangnya.

Page 29: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

BERAKHIRNYA GADAI•Hapusnya Perikatan Pokok;•Benda Gadai Keluar Dari Kekuasaan Pemegang Gadai;•Musnahnya Benda Gadai;•Penyalah Gunaan Benda Gadai;•Pelaksanaan Eksekusi;•Kreditor Melepaskan Hak Gadai Secara Sukarela;•Percampuran.

Page 30: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

B O R G T O C H T

PASAL 1820 KUH PERDATA.Penanggungan Adalah Suatu Perjanjian Dengan Mana Seseorang Pihak 3(penanggung), Guna Kepentingan Si Berpiutang (Kreditor) Mengikatkan Diri Untuk Memenuhi Perikatannya Si Berhutang(debitor), Manakala Orang Ini Sendiri (Debitor)tidak Memenuhinya

TUJUAN : MEMBERIKAN JAMINAN UNTUK DIPENUHINYA PERUTANGAN DALAM PERJANJIAN POKOK

Page 31: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

Tiada Perjanjian Penanggungan Kalau Tidak Ada Perikatan Pokok Yang Sah Bersifat Accessoir Namun Dapatlah Seseorang Mengajukan Diri Sebagai Penanggung Untuk Suatu Perikatan, Biarpun Perikatan Itu Dapat Dibatalkan Dengan Suatu Tangkisan Yang Mengenai Dirinya Pribadi Si Berhutang. Misalnya Dalam Halnya Kebelum-dewasaan. Pengecualian Sifat Accessoir

Seorang Penanggung Tidak Dapat Mengikatkan Diri Untuk Lebih, Maupun Dengan Syarat-syarat Yang Lebih Berat Dari Pada Perikatannya Si Debitor.

Perjanjian Penanggungan Dapat Diadakan Tanpa Atau Dengan Sepengetahuan Si Debitor.

Jika Penanggung Meninggal Kewajibannya Akan Diteruskan Kepada Ahli Warisnya.

Page 32: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

Penanggungan Utang Tidak Dipersangkakan Tetapi Harus Diadakan Dengan Pernyataan Yang Tegas.Hal Tsb Bukan Berarti Bentuk Perjanjiannya Harus Tertulis, Tetapi Bentuk Perjanjiannya Bebas. Jadi Bisa Lesan Maupun Tertulis.

Bentuk Tertulis Mempunyai Fungsi Ganda:A. Sebagai Alat Bukti Bagi Kreditor. B. Berisi Ketentuan-ketentuan Tentang

Penanggungan.

Page 33: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SYARAT-SYARAT MENJADI PENANGGUNG:

A. Cakap Untuk Mengikatkan Diri ( Syarat Yuridis);

B. Cukup Mampu Untuk Memenuhi Perikatan ( Syarat Ekonomis);

C. Berada Di Wilayah Indonesia (Syarat Lokasi).

Page 34: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAK-HAK PENANGGUNG

Hak Untuk Menuntut Penjualan Benda Milik Debitor Lebih Dahulu (Ps. 1831).

Hak Untuk Membagi-bagi Utang. (Ps. 1836)

Hak Untuk Diberhentikan Dari Penanggung Karena Terhalang Melakukan Subrogasi Akibat Perbuatan Atau Kesalahan Kreditor. (Ps.1848 Kuh.Perdata)

Hak Untuk Mengajukan Tangkisan.Dalam Praktek, Penanggung Diminta Supaya Melepaskan Hak-haknya Tersebut Diatas.

Page 35: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PENANGGUNG YANG TELAH MEMBAYAR ATAU MELUNASI UTANGNYA DEBITOR,

IA MEMPUNYAI 2 MACAM HAK REGRES, YAITU:

HAK REGRES YANG MERUPAKAN HAKNYA SENDIRI (PS.1839 KUH.PERDATA).

HAK REGRES KARENA MENGGANTIKAN KEDUDUKAN KREDITOR (SUBROGASI) [PS.1840 KUH.PERDATA].

Page 36: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

BENTUK-BENTUK PENANGGUNGAN

JAMINAN ORANG/ UTANG/ KREDITSeorang P. Menanggung Untuk Memenuhi Utang Dari D Sebesar

Sebagaimana Yang Tercantum Dalam Perjanjian Pokok ( Perj. Utang Piutang ).

JAMINAN BANKBank Sebagai P. Diwajibkan Menanggung Pelaksanaan Prestasi

Tertentu Atau Menanggung Dipenuhinya Pembayaran Tertentu Kepada Kreditor.

Mis: Perjanjian PemboronganJaminan PenawaranJaminan Pelaksanaan Pekerjaan

Page 37: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

JAMINAN PEMBANGUNANTerjadi Jika Pihak Yang Memborongkan Mensyaratkan Adanya Pemborong Peserta Yang Menanggung Untuk Menyelesaikan Kewajiban Pembangunan Tersebut, Manakala Pemborong Utama Tidak Dapat Memenuhinya. Mis: Wanprestasi, Pailit, Meninggal.

JAMINAN SALDOBank Menjamin Saldo Yang Akan Ditagih Dari Debitor Oleh Kreditor Pada Waktu Penutupan Rekeningnya

STAATS GARANTIEPemerintah Bersedia Untuk Menanggung Pemberian Kredit

Pembangunan Proyek-proyek Tertentu Atau Memberikan Perlindungan Bagi Pengusaha Lemah.

Page 38: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

BADAN HUKUM PRIVAT DAPAT MENJADI PENANGGUNG, SYARATNYA :

Disebutkan Dalam Anggaran Dasarnya Bahwa Badan Hukum Berwenang Menjadi Penanggung.

Adanya Persetujuan Dari Para Pengurus Badan Hukum Tersebut.

Page 39: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAPUSNYA PENANGGUNGAN.

•Hapusnya Perikatan Pokok.

•Percampuran Antara Pribadi Debitor & Penanggung.

•Adanya Tangkisan Dari Penanggung.

•Dibebaskannya Penanggung Karena Adanya Perbuatan Atau Kesalahan Kreditor Sehingga Tidak Dapat Melakukan Subrogasi.

•Jika Kreditor Secara Sukarela Menerima Suatu Benda Sebagai Pembayaran Atas Utang Pokok.

•Penanggungan Yang Sudah Berlangsung 10 Tahun. ( Ps.1843 Kuh.Perdata )

Page 40: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HIPOTIK KAPAL

Pasal 309 KUHDKapal Adalah Semua Alat Pelayaran Dengan Nama Atau Sifat Apapun Juga.

Apabila Tidak Ditentukan Lain Atau Tidak Dijanjikan Lain, Maka Kapal Itu Dianggap Meliputi Segala Alat Perlengkapannya. [Asas Accessie]

Yang Dimaksud Dengan Alat Perlengkapan Kapal Ialah Segala Benda Yang Bukan Suatu Bagian Dari Kapal Itu Sendiri, Namun Diperuntukkan Selamanya Dipakai Tetap Dengan Kapal Itu.Misalya: Jangkar, Sekoci, Tali Dll

Page 41: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PASAL 314 KUHD“Kapal-kapal Yang Dapat Dibukukan (Didaftarkan) Dalam Register Kapal Adalah Kapal Yang Beratnya Paling Sedikit 20 Meter Kubik Isi Kotor”.

Kapal Yang Terdaftar Diberlakukan Seperti Benda Tidak Bergerak, Sehingga Apabila Dijaminkan Lembaga Yang Dipergunakan Adalah Hipotik.

Kapal Yang Tidak Didaftarkan Diberlakukan Ketentuan Pasal 1977 Kuh.Perdata, Sehingga Jika Dijaminkan Lembaganya Adalah Gadai Atau Jaminan Fidusia.

Pendaftaran Kapal Dilakukan Oleh Pejabat Pegawai Balik Nama.Menurut Kepres No.219 Th 1958, Tanggal 13 November 1958 Disebutkan Bahwa Pejabat Pegawai Balik Nama Adalah Syah Bandar.

Page 42: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

AKIBAT HUKUM DARI PENDAFTARAN KAPALYAITU:

Cara Peralihan, Penyerahan Hak Milik Kapal Atau Kapal Dalam Pembuatan, Andil Dalam Kapal Dilakukan Oleh Pejabat Pendaftar Kapal.

Pengikatan Kapal Tersebut, Sebagai Jaminan Harus Dengan Hipotik.

Page 43: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

Pendaftaran Kapal Tidak Memberikan Jaminan Bahwa Orang Yang Namanya Terdaftar Adalah Pemilik Yang Sebenarnya Dari Kapal Tersebut, Jadi Pendaftaran Kapal Menggunakan Stelsel Negatif.

Adanya Hubungan Antara Pemilik Terakhir Dengan Pemilik-pemilik Sebelumnya Dalam Cara Memperoleh Hak, Menunjukkan Bahwa Stelsel Negatif Ini Menganut Ajaran Kausal.

Page 44: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PROSES TERJADINYA HIPOTIK KAPAL

PERJANJIAN KREDIT (UTANG - PIUTANG).•Bentuk Tertulis.•Bersifat Konsensual Dan Obligator.

PERJANJIAN PEMBERIAN HIPOTIK KAPAL•K Dan D Atau K Dengan Membawa Grosse Pendaftaran Kapal Menghadap Pejabat Pendaftaran Kapal Minta Dibuatkan Akta Hipotik Kapal.•Pejabat Pendaftaran Kapal Membuat Akta Hipotik Kapal, Yang Selanjutnya Dibawa Ke Inspeksi Pajak Untuk Memperoleh Skum Bea Meterai Dan Bm Dibayar Ke Kas Negara.

PENDAFTARAN AKTA HIPOTIK KAPAL Pendaftaran Akta Hipotik Kapal Kedalam Buku Daftar (Ps. 315 Kuhd)

Page 45: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

Perjanjian Pemberian Hipotik Kapal Yang Diikuti Dengan Pendaftaran Akta Hipotik Kapal Merupakan Perjanjian Kebendaan.

Hak Pemegang Hipotik Kapal Lahir Setelah Pendaftaran Selesai.

Dengan Lahirnya Hak Hipotik Kapal, Maka Pemegang Hipotik Kapal Dapat Melaksanakan Haknya Atas Kapal Di Dalam Tangan Siapapun Kapal Itu Berada (Droit De Suite)

Page 46: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

ROYA HIPOTIK KAPAL (PENCORETAN)

Jika Pinjaman Yang Dijamin Dengan Hipotik Kapal Telah Dibayar Lunas, Maka Yang Berkepentingan Atau Debitor Mengajukan Permohonan Roya Secara Tertulis Kepada Pejabat Pendaftaran Kapal Dengan Memperlihatkan Salinan Pertama Surat Pengakuan Utang Dengan Hipotik Atas Kapal Yang Ditandatangani Kreditor Yang Menyatakan Telah Lunas Atau Keterangan Pemegang Hipotik Kapal Bahwa Pencoretan Telah Disetujui.

Page 47: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAK TANGGUNGAN

PENGERTIAN HAK TANGGUNGAN (PS. 1 UUHT)Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah Yang Selanjutnya Disebut Dengan HT (Hak Tanggungan), Adalah Hak Jaminan Yang Dibebankan Pada Hak Atas Tanah Sebagaimana Dimaksud Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, Berikut Atau Tidak Berikut Benda-benda Lain Yang Merupakan Kesatuan Dengan Tanah Itu, Untuk Pelunasan Utang Tertentu, Yang Memberikan Kedudukan Yang Diutamakan Kepada Kreditor Tertentu Terhadap Kreditor – Kreditor Lain.

Page 48: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

CIRI-CIRI HAK TANGGUNGANMemberikan Kedudukan Yang Diutamakan Atau Mendahulu Kepada Pemegangnya (Droit De Preference).

Selalu Mengikuti Objek Yang Dijaminkan Dalam Tangan Siapapun Objek Itu Berada (Droit De Suite).

Memenuhi Asas Spesialitas Dan Asas Publisitas, Sehingga Dapat Mengikat Pihak Ketiga Dan Memberikan Kepastian Hukum Kepada Pihak- Pihak Yang Berkepentingan.

•Mudah Dan Pasti Pelaksanaan Eksekusinya.

Page 49: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

ASAS- ASAS HAK TANGGUNGAN

•ASAS PUBLISITAS (PS. 13 (1) UUHT)APHT Wajib Didaftarkan Ke Kantor Pertanahan. Syarat Mutlak Untuk Lahirnya HT Dan Mengikatnya HT Terhadap Pihak Iii.

•ASAS SPESIALITAS (PS.11 (1) UUHT)APHT Wajib Mencantumkan Secara Lengkap Mengenai Subjek, Objek Dan Utang Yang Dijamin Pelunasannya Dengan HT. Jika Tidak Dicantumkan Maka APHT Batal Demi Hukum.

•ASAS TIDAK DAPAT DIBAGI-BAGI (PS. 2 (1) UUHT)HT Membebani Secara Utuh Objek HT. Dengan Dilunasinya Sebagian Utang Tidak Berarti Terbebasnya Sebagian Objek HT Dari Beban HT, Melainkan HT Tetap Membebani Seluruh Objek HT Untuk Sisa Utang Yang Belum Dilunasi. [Asas Nomor 3 Dapat Simpangi, Asal Diperjanjikan Secara Tegas Di Dalam Apht Yang Bersangkutan (Ayat 2)]

Page 50: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SYARAT-SYARAT OBJEK HAK TANGGUNGAN

Dapat Dinilai Dengan Uang.

Termasuk Hak Yang Didaftar Dalam Daftar Umum.

Mempunyai Sifat Dapat Dipindah- Tangankan.

Memerlukan Penunjukan Oleh Undang-undang.

Page 51: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

OBJEK HAK TANGGUNGAN:

PASAL 4 (1)•HAK MILIK (HM)•HAK GUNA USAHA (HGU)•HAK GUNA BANGUNAN (HGB)

PASAL 4 (2)HAK PAKAI (HP) Atas Tanah Negara Yang Menurut Ketentuan Yang Berlaku Wajib Didaftarkan Dan Menurut Sifatnya Dapat Dipindahtangankan.

PASAL 27Rumah Susun Dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, Yang Bangunannya Berdiri Diatas Tanah Hak Pakai Yang Diberikan Oleh Negara.

Page 52: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SUBJEK HAK TANGGUNGAN :

Pemberi HT(Ps. 8 UUHT)“Orang Perseorangan Atau Badan Hukum Yang Mempunyai Kewenangan Untuk Melakukan Perbuatan Hukum Terhadap Objek HT Yang Bersangkutan” Kewenangan Tsb Harus Ada Pada Saat Pendaftaran HT Dilakukan.Pemberi HT Adl Mereka Yg Berhak Atas Objek Ht Pemberi HT= 1. Debitor Sendiri

2. Pihak Lain 3. Debitor Dan Pihak Lain

PEMEGANG HT (PS. 9 UUHT)“Orang Perseorangan Atau BH Yang Berkedudukan Sebagai Pihak Yang Berpiutang (Kreditor)”.Sehingga Pemberi HT Dapat Dilakukan Oleh Siapa Saja.

Page 53: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HT TIDAK MENGANDUNG HAK UNTUK:

•Menguasai Secara Fisik Objek Ht.•Menggunakan Objek Ht Kecuali Ps.11 Ayat (2) Huruf C UUHT.•Memiliki Objek Ht.

PROSES PEMBEBANAN HT:

DILAKUKAN MELALUI DUA TAHAP, YAITU:

1.Tahap Pemberian HT Dengan Dibuatnya APHT Oleh PPAt, Yang Didahului Dengan Perjanjian Utang-piutang Yang Dijamin.

2. Tahap Pendaftarannya Oleh Kantor Pertanahan, Yang Merupakan Saat Lahirnya HT Yang Dibebankan

Page 54: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

TAHAP PEMBERIAN HT (PS.10)1.Pemberian HT Didahului Dengan Janji Untuk Memberikan HT Sebagai Jaminan Pelunasan Utang Tertentu, Yang Dituangkan Didalam Dan Merupakan Bagian Tak Terpisahkan Dari Perjanjian Utang-piutang Yang Bersangkutan / Perjanjian Lainnya Yang Menimbulkan Utang Tersebut.

2. Apabila Objek Ht Berupa Hak Atas Tanah Yang Berasal Dari Konversi Hak Lama Yang Telah Memenuhi Syarat Untuk Didaftarkan Akan Tetapi Pendaftarannya Belum Dilakukan, Pemberian HT Dilakukan Bersamaan Dengan Permohonan Pendaftaran Hak Atas Tanah Yang Bersangkutan

Page 55: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

TAHAP PENDAFTARAN HT (PS.13)Pemberian HT Wajib Didaftarkan Pada Kantor Pertanahan Selambat-lambatnya 7 (Tujuh) Hari Kerja Setelah Penandatanganan APHT.

Pendaftaran HT Dilakukan Oleh Kantor Pertanahan Dengan Membuatkan Buku Tanah HT Dan Mencatatnya Dalam Buku-tanah Hak Atas Tanah Yang Menjadi Objek HT Serta Menyalin Catatan Tersebut Pada Sertipikat Hak Atas Tanah Yang Bersangkutan.

Tanggal Buku-tanah HT Adalah Tanggal Hari Ke 7 Setelah Penerimaan Secara Lengkap Surat-surat Yang Diperlukan Bagi Pendaftarannya Dan Jika Hari Ke-7 Jatuh Pada Hari Libur, Buku Tanah Yang Bersangkutan Diberi Bertanggal Hari Kerja Berikutnya.

Hari Tanggal Buku-tanah HT Menentukan Saat Lahir Nya HT Dan Asas Publisitas Terpenuhi.

Page 56: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SERTIPIKAT HTSebagai Tanda Bukti Adanya HT Kantor Pertanahan Menerbitkan Sertipikat HT

Sertipikat HT Memuat Irah-irah Dengan Kata-kata Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dengan Demikian Sertipikat HT Mempunyai Kekuatan Eksekutorial Yang Sama Dengan Putusan Pengadilan Yang Telah Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap.

Page 57: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

ISI APHT (PS.11)I. WAJIB DICANTUMKAN JK TDK, BATAL DEMI HUKUM.a.NAMA IDENTITAS PEMEGANG HT DAN PEMBERI HT.b.DOMISILI PARA PIHAK

Jika Ada Yang Berdomisili Di Ln, Harus Dicantumkan Domisili Pilihan Di Indonesia Apabila Tidak, Maka Kantor PPAT Tempat Pembuatan Apht Dianggap Sebagai Domisili Yang Dipilih.c. PENUNJUKKAN SECARA JELAS UTANG ATAU UTANG-UTANG YANG DIJAMIN PELUNASANNYA DENGAN HT.d. NILAI TANGGUNGAN.e. URAIAN YANG JELAS MENGENAI OBJEK HT.

Page 58: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

II. FAKULTATIF TIDAK ADA PENGARUH SAHNYA APHT1.Janji Yang Membatasi Kewenangan Pemberi HT Untuk Menyewakan Objek HT Dan/Atau Menentukan/Mengubah Jangka Waktu Sewa Dan/Atau Menerima Uang Sewa Dimuka, Kecuali Dengan Persetujuan Tertulis Dari Pemegang HT.( Ps. 1576 Kuh.Pdt : Hub Sewa Tdk Putus Dg Dijualnya Benda Sewa)2.Janji Yang Membatasi Kewenangan Pemberi HT Untuk Mengubah Bentuk/Tata Susunan Objek HT, Kecuali Dengan Persetujuan Tertulis Dari Pemegang HT. 3.Janji Yang Memberikan Kewenangan Kepada Pemegang HT Untuk Mengelola Objek HT Berdasarkan Penetapan Ketua PN, Apabila Debitor Wanprestasi.(Janji Ini Merugikan Pemberi HT, Oki Hrs Memerlukan Penetapan Ka PN Yg Sebelumnya Memanggil & Mendengar Sendiri Pihak2 Yang Berkepentingan )

Page 59: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

4Janji Yang Memberikan Kewenangan Kepada Pemegang Ht Untuk Menyelamatkan Objek Ht. Jika Hal Itu Diperlukan Untuk Pelaksanaan Eksekusi Atau Untuk Mencegah Menjadi Hapusnya Atau Dibatalkannya Hak Yang Menjadi Objek Ht Karena Tidak Dipenuhi/ Dilanggarnya Ketentuan Undang - Undang.•Janji Bahwa Pemegang Ht Pertama Mempunyai Hak Untuk Menjual Atas Kekuasaan Sendiri Objek Ht Jika Debitor Wanprestasi. ( Lihat Pasal 6 Uuht

5.Janji Yang Diberikan Oleh Pemegang Ht Pertama Bahwa Objek Ht Tidak Akan Dibersihkan Dari HT

6.Janji Bahwa Pemberi Ht Tidak Akan Melepaskan Haknya Atas Objek Ht Tanpa Persetujuan Tertulis Dari Pemegang Ht.

Page 60: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

7.Diterima Pemberi Ht Untuk Pelunasan Piutangnya Jika Objek Ht Dilepaskan Haknya Oleh Pemberi Ht Atau Dicabut Haknya Untuk Kepentingan Umum.

8janji Bahwa Pemegang Ht Akan Memperoleh Seluruh/ Sebagian Dari Uang Asuransi Yang Diterima Pemberi Ht Untuk Pelunasan Piutangnya, Jika Objek Ht Diasuransikan.9janji Bahwa Pemberi Ht Akan Mengosongkan Objek Ht Pada Waktu Eksekusi Ht.

10.Janji Bahwa Sertipikat Hak Atas Tanah Yang Dibebani Ht Diserahkan Kepada Pemegang Ht.

Page 61: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SKMHT (PS. 15 UUHT)Pada Asasnya Dalam Pembuatan APHT Dihadapan PPAT, Pemberi HT Wajib Datang Sendiri, Apabila Tidak Dapat Hadir Baru Diperlukan SKMHT

SKMHTWajib Dibuat Dengan Akta Notaris Atau Akta PPPAT Dan Memenuhi Persyaratan Sbb :1.Tidak Memuat Kuasa Untuk Melakukan Perbuatan Hukum Lain Dari Pada Membebankan HT.( Tidak Memuat Kuasa Menjual Menjual, Menyewakan Objek HtT)2.Tidak Memuat Kuasa Substitusi.(Penggantian Penerima Kuasa Melalui Pengalihan)3.Mencantumkan Secara Jelas Objek HT, Jumlah Utang, Nama & Identitas Kreditor Dan Debitor. ( Diperlukan Untuk Melindungi Kepentingan Pemberi HT )

SKMHT Tidak Dapat Ditarik Kembali Atau Tidak Dapat Berakhir Oleh Sebab Apapun Juga. Kecuali - Telah Dilaksanakan Atau -Telah Habis Jangka Waktunya

Page 62: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SKMHT TERHADAP HAK ATAS TANAH YANG TERDAFTAR (BERSERTIPIKAT) WAJIB DIIKUTI DENGAN PEMBUATAN APHT SELAMBAT-LAMBATNYA 1 BULAN JIKA BELUM BERSERTIPIKAT ADALAH 3 BULAN.KETENTUAN WAKTU TERSEBUT TIDAK BERLAKU BAGI SKMHT YANG DIBERIKAN UNTUK MENJAMIN KREDIT TERTENTU ( PMNA/Ka BPN No.4 Th.1996 ttg PENETAPAN BATAS WAKTU SKMHT UNTUK MENJAMIN PELUNASAN KREDIT- KREDIT TERTENTU) •KREDIT PROGRAM. BERLAKU SAMPAI•KREDIT USAHA KECIL. PERJANJIAN POKOK•KREDIT PEMILIKAN RUMAH. BERAKHIR

SKMHT YANG TIDAK DIIKUTI DENGAN PEMBUATAN APHT DALAM WAKTU YANG DITENTUKAN TERSEBUT, MAKA BATAL DEMI HUKUM.

JANGKA WAKTU 3 BULAN BERLAKU JUGA TERHADAP TANAH YANG SUDAH BERSERTIPIKAT TETAPI BELUM DIBALIK NAMA ATAS NAMA PEMBERI HT.

Page 63: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PEMBERSIHAN HT (PS. 19 UUHT)

Pembeli Objek HT, Baik Dalam Pelelangan Umum Maupun Dalam Jual Beli Sukarela, Dpt Minta Kepada Pemegang HT Agar Benda Yang Dibelinya Dibersihkan Dari Beban HT Yang Melebihi Harga Pembelian. Pembersihan HT Dilakukan Dengan Pernyataan Tertulis Pemegang Ht/ Para Pemegang HT.Jika Objek HT Dibebani Lebih Dari Satu HT Dan Tidak Terdapat Kesepakatan Diantara Para Pemegang HT Mengenai Pembersihan Objek Ht, Maka Pembeli Benda (Objek HT) Dapat Mengajukan Permohonan Kepada Ketua Pn Untuk Menetapkan Pembersihan Dan Sekaligus Menetapkan Pembagian Hasil Penjualan Lelang Diantara Para Pemegang Ht Berdasarkan Peringkat HT.Permohonan Pembersihan Objek Ht Dari HT Tidak Dapat Dilakukan Oleh Pembeli Benda (Objek HT), Jika Pembelian Dilakukan Dengan Jual Beli Sukarela Dan Dalam APHT Terdapat Janji Bahwa Objek HT Tidak Akan Dibersihkan Dari Beban HT.

Page 64: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PERALIHAN HT (PS. 16)Jika Piutang Yang Dijamin Dengan HT Beralih Karena Cessie, Subrogasi, Pewarisan Atau Sebab-sebab Lain, Maka HT Tsb Ikut Beralih Karena Hukum Kepada Kreditor Yang Baru.

Beralihnya HT Wajib Didaftarkan Oleh Kreditor Yang Baru Kepada Kantor Pertanahan (KP). KP Akan Mencatatnya Pada Buku Tanah HtT Dan Buku Tanah Hak Atas Tanah Serta Menyalin Catatan Tersebut Pada Sertipikat HT Dan Sertipikat Hak Atas Tanah Yang Bersangkutan.

Tanggal Pencatatannya Adalah Tanggal Hari Ke-7 Setelah Diterimanya Secara Lengkap Surat-surat Yang Diperlukan, Jika Hari Ke-7 Jatuh Pada Hari Libur, Catatan Itu Diberi Tanggal Hari Kerja Berikutnya. Mulai Berlaku Beralihnya HT Bagi Pihak III Adalah Hari Tanggal Pencatatan Pada Buku Tanah HT

Page 65: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAPUSNYA HTHAPUSNYA UTANG YANG DIJAMIN DENGAN HT ( HT Accessoir Dari Piutang ).

DILEPASKANNYA HT OLEH PEMEGANG HT.Dilakukan Dengan Pemberian Pernyataan Tertulis Mengenai Dilepaskannya HT Tsb. Oleh Pemegang HT Kepada Pemberi Ht.

PERMBERSIHAN HT BERDASARKAN PENETAPAN PERINGKAT OLEH KETUA PN. Terjadi Karena Permohonan Pembeli Hak Atas Tanah Yang Dibebani HT, Agar Hak Atas Tanah Yang Dibelinya Dibersihkan Dari Beban HT.

HAPUSNYA HAK ATAS TANAH YANG DIBEBANI HT (Lihat Ps. 27, 34, 40 Uupa Dan Peraturan Perundang-undangan Lainnya)

Page 66: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

ROYA HT (PS.22)Kepada Ketua Setelah HT Hapus, Kantor Pertanahan Mencoret Catatan HT Pada Buku Tanah Hak Atas Tanah Dan Sertipikat Hak Atas Tanah.

Sertipikat HT Ditarik Dan Buku Tanah HT Dinyatakan Tidak Berlaku Oleh Kp.

Jika Sertipikat HT Tidak Dikembalikan Pada KP Hal Tersebut Dicatat Pada Buku Tanah HT.

Permohonan Pencoretan Diajukan Oleh Debitor Dengan Melampirkan Sertipikat Ht Yang Telah Diberi Catatan Oleh Kreditor Bahwa Telah Dilunasinya Piutang Yang Dijamin Dengan HT Atau Pernyataan Tertulis Dari Kreditor Bahwa Telah Dilunasinya Piutang Yang Dijamin Dengan HT Atau Kreditor Melepaskan HT Tersebut.

Jika Kreditor Tidak Bersedia Memberikan Pernyataan Tertulis, Debitor Dapat Mengajukan Permohonan Perintah Pencoretan PN.

Page 67: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

EKSEKUSI HT

PASAL 20 UUHT(1) APABILA DEBITOR CIDERA JANJI, MAKA EKSEKUSI HT DAPAT DILAKUKAN BERDASARKAN:•Hak Pemegang HT Pertama Untuk Menjual Objek HT Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 6 Atau•Titel Eksekutorial Yang Terdapat Pada Sertipikat HT Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 14 Ayat (2)

(2) Atas Kesepakatan Pemberi Dan Pemegang HT Penjualan Objek HT Dapat Dilakukan Dibawah Tangan Apabila Jika Dengan Demikian Itu Akan Dapat Diperoleh Harga Tertinggi Yang Menguntungkan Semua Pihak.

Page 68: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

3) Pelaksanaan Penjualan Dibawah Tangan Hanya Dapat Dilakukan Setelah Lewat Waktu 1 (Satu) Bulan Sejak Diberitahukan Secara Tertulis Oleh Pemberi Dan/ Atau Pemegang HT Kepada Pihak-pihak Yang Berkepentingan Dan Diumumkan Sedikit-sedikitnya Dalam 2 (Dua) Surat Kabar Yang Beredar Di Daerah Yang Bersangkutan Dan/ Atau Media Massa Setempat, Serta Tidak Ada Pihak Yang Menyatakan Keberatan.

(4) Setiap Janji Untuk Melaksanakan Eksekusi HT Dengan Cara Yang Bertentangan Dengan Ketentuan Pada Ayat (1), Ayat (2) Dan Ayat (3) Batal Demi Hukum.

(5) Sampai Saat Pengumuman Untuk Lelang Dikeluarkan, Penjualan Lelang Dapat Dihindarkan Dengan Pelunasan Utang Yang Dijamin Dengan HT Itu Berserta Biaya-biaya Eksekusi Yang Telah Dikeluarkan.

Page 69: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PASAL 6APABILA DEBITOR CIDERA JANJI, PEMEGANG HT PERTAMA

MEMPUNYAI HAK UNTUK MENJUAL OBJEK HT ATAS KEKUASAAN SENDIRI MELALUI PELELANGAN UMUM SERTA MENGAMBIL

PELUNASAN PIUTANGNYA DARI HASIL PENJUALAN TERSEBUT.

PASAL 21APABILA PEMBERI HT DINYATAKAN PAILIT PEMEGANG HT TETAP BERWENANG MELAKUKAN SEGALA HAK YANG DIPEROLEHNYA

MENURUT KETENTUAN UNDANG-UNDANG INI.

Page 70: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

JAMINAN FIDUSIA

Fidusia Adalah Pengalihan Hak Kepemilikan Suatu Benda Atas Dasar Kepercayaan Dengan Ketentuan Bahwa Benda Yang Hak Kepemilikan Dialihkan Tersebut Tetap Dalam Penguasaan Pemilik Benda.

Jaminan Fidusia Adalah Hak Jaminan Atas Benda Bergerak Baik Berwujud Maupun Tidak Berwujud Dan Benda Tidak Bergerak. Khususnya Bangunan Yang Tidak Dapat Dibebani Hak Tanggungan Yang Tetap Berada Dalam Penguasaan Pemberi Fidusia, Sebagai Agunan Bagi Pelunasan Utang Tertentu, Yang Memberikan Kedudukan Yang Diutamakan Kepada Penerima Fidusia Terhadap Kreditor Lainnya.

UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

( UNDANG – UNDANG FIDUSIA

Page 71: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

CIRI- CIRI JAMINAN FIDUSIA

•Memberikan Kedudukan Yang Mendahului Kepada Kreditor Penerima Fidusia Terhadap Kreditor Lainnya (Ps.27 UUF).

•Selalu Mengikuti Objek Yang Dijaminkan Ditangan Siapapun Objek Itu Berada (Ps. 20 UUF), Kecuali Benda Persediaan.

•Memenuhi Asas Spesialitas Dan Publisitas Sehingga Mengikat Pihak Ke-3 Dan Memberikan Jaminan Kepastian Hukum Kepada Pihak-pihak Yang Berkepentingan (Ps. 6 Dan Ps.11 UUF).

•Mudah Dan Pasti Pelaksanaan Eksekusinya (Ps. 29 UUF).

Page 72: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

OBJEK JAMINAN FIDUSIA

Benda Yang Dapat Dimiliki Dan Dialihkan Hak Kepemilikannya, Baik Benda Berwujud Maupun Tidak Berwujud, Terdaftar Maupun Tidak Terdaftar, Bergerak Maupun Tidak Bergerak Yang Tidak Dapat Dibebani Hak Tanggungan

Page 73: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SUBJEK JF

•PEMBERI FIDUSIAAdalah Orang Perseorangan Atau Korporasi Pemilik Benda Yang Menjadi Objek Jf.

•PENERIMA FIDUSIAAdalah Orang Perseorangan Atau Korporasi Yang Mempunyai Piutang Yang Pembayarannya Dijamin Dengan Jf ( Kreditor ).

Page 74: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

UTANG YANG PELUNASANNYA DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA DAPAT BERUPA:

UTANG YG TELAH ADA ( Utang Yg Sudah Terjadi ).

UTANG YANG AKAN TIMBUL DIKEMUDIAN HARI YANG TELAH DIPERJANJIKAN DALAM JUMLAH TERTENTU. (Misalnya, Utang Yang Timbul Dari Pembayaran Yang Dilakukan Oleh Kreditor Untuk Kepentingan Debitor Dalam Rangka Pelaksanaan Garansi Bank).

UTANG YANG PADA SAAT EKSEKUSI DAPAT DITENTUKAN JUMLAHNYA BERDASARKAN PERJANJIAN POKOK YANG MENIMBULKAN KEWAJIBAN MEMENUHI SUATU PRESTASI. (Misalnya, Utang Bunga Atas Pinjaman Pokok

Page 75: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PROSES TERJADINYA JF

I. PEMBEBANAN JF (PS. 5 UUF)•Dibuat Dengan Akta Notaris.

(Akta Otentik Yang Memiliki Kekuatan Pembuktian Sempurna).

•Dalam Bahasa Indonesia.•Merupakan Akta Jaminan Fidusia ( Ajf ).

AJF MEMUAT: (PS.6 UUF)•Identitas Pihak Pemberi Dan Penerima Fidusia.•Data Perjanjian Pokok Yang Dijamin Fidusia.•Uraian Mengenai Benda Yang Menjadi Objek Jf.•Nilai Penjaminan.•Nilai Benda Yang Menjadi Objek Jf.

Page 76: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

II. PENDAFTARAN JF (PASAL 11 UUF)

•Benda Yang Dibebani Dengan Jf Wajib Didaftarkan.

•Dilaksanakan Ditempat Kedudukan Pemberi Fidusia.

•Dilakukan Pada Kantor Pendaftaran Fidusia (Kpf) (Ps. 12 Uuf).

•Permohonan Pendaftaran Jf Dilakukan Oleh Penerima Fidusia, Kuasa Atau Wakilnya Dengan Melampirkan Pernyataan Pendaftaran Jf (Ps. 13 Uuf).

Page 77: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

•JF Dalam Buku Daftar Fidusia (BDF) Pada Tanggal Yang Sama Dengan TPernyataan Pendaftaran JF Memuat : - Tanggal, No. AJF, Nama Dan Tempat Kedudukan Notaris Yang Memuat AJF. - Isi AJF (A S/D E ).

•KpPFMencatat anggal Penerimaan Permohonan Pendaftaran Jf (Pjf). JF Lahir Pada Tanggal Yang Sama Dengan Tanggal Dicatatnya JF Kedalam BDF.

•KPF Menerbitkan Dan Menyerahkan Kepada Penerima Fidusia Sertifikat JF Pada Tanggal Yang Sama Dengan Tanggal Penerimaan Permohonan PJF.

Page 78: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

SERTIFIKAT JF•Merupakan Salinan Dari BDF Yang Memuat Catatan Tentang Pernyataan PJF

•Dicantumkan Kata-kata “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

•Mempunyai Kekuatan Eksekutorial.Apabila Terjadi Perubahan Tentang Isi Dalam Sertifikat JF, Penerima Fidusia Wajib Mengajukan Permohonan Pendaftaran Atas Perubahan Tersebut Kepada Kpf, Dan Selanjutnya KpMencatatnya Dalam Bdf Dan Menerbitkan Pernyataan Perubahan Yang Merupakan Bagian Tak Terpisahkan Dari Sertifikat Jf.

Page 79: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PP. NOMOR 86 TAHUN 2000

TATA CARA PENDAFTARAN JF

Page 80: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAK DAN KEWAJIBAN

HAK PEMBERI FIDUSIA•Menguasai Bf Dan Dapat Mengalihkan Benda Persediaan / Benda Inventory/ Dagangan.•Menerima Sisa Hasil Penjualan Bf.•Menerima Kembali Hm Atas Bf, Jika Telah Melunasi Utangnya.

KEWAJIBAN PEMBERI FIDUSIA•Menjaga Dan Merawat Bf Agar Tidak Turun Nilainya.•Melaporkan Keadaan Bf Kepada Penerima Fidusia.•Melunasi Utangnya.

Page 81: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAK PENERIMA FIDUSIA•Mengawasi Dan Mengontrol Bf.•Menjual Bf Jika Debitor Wanprestasi.•Mengambil Piutangnya Dari Hasil Penjualan Bf.

KEWAJIBAN PENERIMA FIDUSIA•Melaksanakan Pendaftaran Ajf Ke Kpf.•Memberikan Kekuasaan Kepada Pemberi Fidusia Atas Bf Secara Pinjam Pakai.•Menyerahkan Kelebihannya Kepada Pemberi Fidusia.•Menyerahkan Kembali Hm Atas Bf Kepada Pemberi Fidusia, Jika Piutangnya Telah Dilunasi Oleh Debitor.

Page 82: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

PENGALIHAN JF

Pasal 19 Uuf : Pengalihan Hak Atas Piutang Yang Dijamin Dengan Fidusia Mengakibatkan Beralihnya Demi Hukum Segala Hak Dan Kewajiban Penerima Fidusia Kepada Kreditor Baru.

Beralihnya Jf Wajib Didaftarkan Oleh Kreditor Baru Ke Kpf

Page 83: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

HAPUSNYA JF PS. 25 UUF :

•Hapusnya Utang Yang Dijamin Dengan Fidusia.•Pelepasan Hak Atas JF Oleh Penerima Fidusia.

•Musnahnya Benda Yang Menjadi Objek JF.

Page 84: Hukum Jaminan (DR.H.D.Djunaedi,SH,Sp.N)

EKSEKUSI JFPS. 29 UUF :Jika Debitor Atau Pemberi Fidusia Wanprestasi, Eksekusi Objek Jf Dapat Dilakukan Dengan Cara Sebagai Berikut:

Pelaksanaan Titel Eksekutorial Pada Sertifikat Jf Oleh Penerima Fidusia.

Penjualan Benda Yang Menjadi Objek Jf Atas Kekuasaan Penerima Fidusia Sendiri Melalui Pelelangan Umum Serta Mengambil Pelunasan Piutangnya Dari Hasil Penjualan Lelang Tersebut.( Disebutkan Dalam Ajf.) (Ps.15 (3) Uuf)

Penjualan Dibawah Tangan Yang Dilakukan Berdasarkan Kesepakatan Pemberi Dan Penerima Fidusia, Jika Dengan Cara Demikian Dapat Diperoleh Harga Tertinggi Yang Menguntungkan Para Pihak. Penjualan Dilakukan Setelah Lewat 1 Bulan Sejak Diberitahukan Dan Diumumkan Minimal 2 Surat Kabar Serta Tidak Ada Keberatan.