hukum acara perdata
DESCRIPTION
HUKUM ACARA PERDATA. RAHADI WASI BINTORO BABAKAN KALIMANAH PURBALINGGA 081542902305 Email : [email protected]. Hukum berdasar kepentingan yang diatur :. Hukum Publik Ketentuan hukum yang mengatur kepentingan umum - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
HUKUM ACARA PERDATA
RAHADI WASI BINTOROBABAKAN KALIMANAH PURBALINGGA
081542902305
Email : [email protected]
Hukum berdasar kepentingan yang
diatur :• Hukum Publik
Ketentuan hukum yang mengatur kepentingan umum
• Hukum PrivatKetentuan hukum yang mengatur kepentingan yang bersifat keperdataan.
PENGERTIAN
Hukum Acara Perdata menurut Sudikno mertokusumo adalah peraturan hukum yang mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantara hakim. Hukum acara perdata (Formil) ialah hukum yang mengatur caranya mengajukan tuntutan hak, memeriksa, memutus dan melaksanakan putusan itu.
•Hukum Perdata Materiil menurut Salim HS, SH,MS adalah keseluruhan kaidah hukum (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang mengatur hubungan antara subyek hukum yang satu dengan subyek hukum yang lain dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan masyarakat.. Hukum Perdata (materiil) mengatur hak dan kewajiban antar perseorangan yang satu dengan yang lain.
Essensi hukum acara Perdata
• mengatur cara bagaimana orang yang kepentingan privatnya dilanggar oleh orang lain itu dapat diselesaikan, atau
• cara bagaimana seseorang dipulihkan haknya apabila dilanggar orang lain, atau
• cara bagaimana yang berwenang atau pengadilan menyelesaikan atau memulihkan sengketa perdata.
Pendapat tentang “eigenrichting”
• Tindakan menghakimi sendiri tidak dibenarkan.Alasannya : karena hukum acara telah menyediakan upaya-upaya untuk memperoleh perlindungan hukum bagi para pihak melalui pengadilan. Maka tindakan-tindakan di luar upaya tersebut dianggap sebagai tindakan menghakimi sendiri. (Van Boneval Faure)
• Tindakan main hakim sendiri pada asasnya dibolehkan, dengan pengertian bahwa yang melakukannya dianggap melakukan PMH (Cleveringa)
• TMS pada asasnya tidak dibenarkan, akan tetapi apabila peraturan yang ada tidak cukup memberi perlindungan, maka tindakan menghakimi sendiri secara tidak tertulis dibenarkan (Rutten)
Pembedaan Contentiosa dan VoluntariaCONTENTIOSA• Peradilan yang
sesungguhnya (mengadili sengketa hukum)
• Memeriksa tuntutan hak yang mengandung sengketa
• Diajukan dengan surat gugat
• Ada 2 pihak/lebih
• Tunduk pada formaliitas peraturan pembuktian (Buku IV BW)
• Diakhiri dengan putusan hakim/vonis (deklaratur, condemnatur, Konstitutif)
VOLUNTARIA• Peradilan tidak
seseungguhnya (tidak ada sengketa, lebih bersifat administrative)
• Memeriksa tuntutan hak yang tidak mengandung sengketa
• Diajukan dengan surat permohonan
• Hanya ada 1 pihak (pemohon)
• Hakim lebih bebas dalam pemeriksaan dan putusan
• Diakhiri dengan beschikking (penetapan)
SUMBER HUKUM ACARA PERDATA• HIR/ reglemen Indonesia yang diperbarui (RIB)
S 1848 No. 16, S 1941 No. 44 adalah Hukum Acara yang berlaku di Jawa dan Madura
• Rbg/ reglement daerah seberang, S 1927 No. 227 adalah Hukum acara yang berlaku diluar daerah Jawa dan Madura.
• RV (Reglement Op de Burgerlijke Rechtsvordering), S 1847 No. 52, S 1849 No. 63 adalah Hukum acara yang berlaku bagi golongan eropa
• BW (Burgerlijke wetboek) Buku IV• WvK (Wetboek van Koophandel)/ KUHD
• UU No. 20 Tahun 1947 tentang Banding• UU No. 48 Th 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman• UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (mencabut UU no. 13 Tahun
1965 tentang pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum dan MA, sepanjang mengenai MA. Jo. UU No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung jo UU No. 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
• UU No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum Jo. UU No. 8 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum
• UU No 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. UU No. 3 tahun 2006 tentang Perubahan Kedua Atas UU No.7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama Jo. UU No. 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No.7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama
• UU No. 5 Tahun 1986 tentang PTUN Jo UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
• UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, PP No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1974 (mengatur pemberian izin kawin, pencegahan perkawinan, perceraian, pembatalan perkawinan)
• Yurisprudensi• Hukum Kebiasaan• Perjanjian Internasional• Doktrin• SEMA
Doktrin dan SEMA bukanlah hukum, melainkan sumber hukum dengan pengertian bahwa Doktrin dan SEMA bukan tempat kita menemukan hukum, melainkan tempat kita dapat menggali hukum.
ASAS-ASAS HUKUM ACARA PERDATA
1. Hakim bersifat menunggu2. Hakim Pasif3. Sifat terbukanya persidangan4. Mendengar kedua Belah Pihak (Audi Et
Alteram Partem)5. Putusan Harus Disertai Alasan-Alasan6. Beracara Dikenakan Biaya7. Tidak ada Keharusan mewakilkan8. Asas Imparsialitas
A. Hakim bersifat menunggu1. inisiatif untuk mengajukan tuntutan hak diserahkan
sepenuhnya kepada yang berkepentingan, » Hakim bersifat menunggu datangnya tuntutan hak yang diajukan kepadanya (Asas Iudex Ne Prosedat Ex Officio, Ps 118 HIR, 142 Rbg)
2. sekali perkara diajukan kepadanya, hakim tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili, sekalipun dengan dalih bahwa Hukum tidak/ Kurang Jelas.» Hakim dianggap tahu hukum (Asas Ius Curia Novit)
3. kalau sekiranya tidak dapat menemukan hukum tertulis, maka hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat
B. Hakim Pasif1. Ruang lingkup/ luas pokok sengketa yang diajukan kepada
hakim untuk dip[eriksa, pada asasnya ditentukan oleh para pihak yang berperkara.
2. Hakim terikat pada peristiwa yang diajukan oleh para pihak (Secundum Allegata Iudicare)
3. Para pihak dapat secara bebas mengakhiri sengketa yang telah diajukan ke muka pengadilan
4. Hakim wajib mengadili seluruh gugatan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut/ mengabulkan lebih dari yang dituntut (Ps 178 ayat (2) dan (3) HIR, 189 ayat (2) dan (3) Rbg)
5. Hanya peristiwa yang disengketakan saja yang harus dibuktikan dan para pihaklah yang diwajibkan untuk membuktikan (Verhandlungsmaxime)
C. Sifat terbukanya persidangan1. sidang pemeriksaan pengadilan pada asasnya adalah terbuka
untuk umum » setiap orang boleh hadir dan mendengarkan pemeriksaan di persidangan. » tujuannya :
– memberi perlindungan HAM dalam bidang peradilan– menjamin obyektivitas peradilan dengan
mempertanggungjawabkan pemeriksaan yang fair, tidak memihak serta putusan yang adil pada masyarakat.
SOSIAL CONTROL
2. Apabila putusan diucapkan dalam sidang yang tidak dinyatakan terbuka untuk umum maka Putusan Batal Demi Hukum
3. Penyimpangan terhadap asas ini dimungkinkan apabila UU menentukan lain, ex: Ps. 33 PP No. 9 Tahun 1975 : pemeriksaan gugatan perceraian dilakukan dalam sidak tertutup.
4. “Semua Putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum”
D. Mendengar kedua Belah Pihak(Audi Et Alteram Partem)
• Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membedakan orang
• Dalam Hukum Acara Perdata yang berperkara harus sama-sama diperhatikan, berhak atas perlakuan yang sama dan adil serta masing-masing harus diberi kesempatan untuk memberi pendapatnya
• Hakim tidak boleh menerima keterangan dari salah satu pihak sebagai suatu hal yang benar
• Pengajuan alat bukti harus dilakukan dimuka sidang yang dihadiri oleh kedua belah pihak (Ps. 132 a, 121 ayat (2) HIR, Ps. 145 ayat (2), 157 Rbg, Ps. 47 Rv)
E. Putusan Harus Disertai Alasan-Alasan
• Semua putusan pengadilan harus memuat alas an-alasan yang dijadikan dasar untuk mengadili (Ps. 25 ayat (1) UU No. 4 Tahun 2004, Ps. 184 ayat (1), 319 HIR, Ps 195,618 Rbg)
• Alasan-alasan/argumentasi dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban hakim atas putusannya kepada para pihak, masyarakat, pemngadilan yang lebih tinggi dan ilmu hukum.
• Untuk lebih dapat mempertanggungjawabkan putusan, hakim sering mencari dukungan dalam yurisprudensi dan ilmu pengetahuan.
• Tidak berarti hakim terikat/ harus mengikuti putusan mengenai perkara yang sejenis yang pernah dijatuhkan oleh PT, MA,
• Hanya janggal kiranya kalau putusan hakim bertentangan putusannya sendiri atau dengan putusan pengadilan yang lebih tinggi mengenai perkara yang sejenis → menunjukkan adanya ketidakpastian hukum
Tidak menganut asas The Binding Force of Precedent
• Hakim harus berani apabila suatu ketika harus meninggalkan yurisprudensi yang ada, kalau sekiranya sudah usang dan tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman dan masyarakat
• Hakim harus mengukuti dan memahami nilai-nilai hukum
F. Beracara Dikenakan Biaya• Pengadilan membantu pencari keadilan dan
berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan.
• Biaya perkara antara lain meliputi : kepaniteraan, pemanggilan, pemberitahuan para pihak.
• Puts Pengadilan Negeri Baturaja tgl 6 Juni 1971 No. 6/1971/Pdt menggugurkan gugatan penggugat, karena penggugat tidak menambah perskot biaya perkara, sehingga penggugat dianggap tidak lagi meneruskan gugatannya.
Bagaiamana dengan yang tidak mampu ???
Dapat mengajukan perkara secara Cuma-Cuma (PRO DEO)
Syaratnya : mengajukan surat keterangan tidak mampu yang dibuat oleh kep[ala polisi (Ps. 237 HIR,
273 Rbg)
Dalam praktek suket tidak mampu cukup dibuat oleh camat
G. Tidak ada Keharusan mewakilkan
• HIR tidak mewajibkan para pihak untuk mewakilkan kepada orang lain, sehingga pemeriksaan persidangan terjadi secara langsung.
• Akan tetapi para pihak dapat dibantu atau diwakili kuasanya jika dikehendaki (Ps. 123 HIR, Ps. 147 Rbg)
• Manfaat Pemeriksaan secara langsung :– Hakim dapat mengetahui lebih jelas tentang duduk
perkaranya. Dalam hal ada pemberian kuasa, tidak jarang si penerima kuasa kurang mendalami peristiwa yang menjadi sengketa secara terperinci, sehingga kadang hanya siap dengan surat jawabannya saja dan selain itu masih harus berkonsultasi dengan kliennya.
– Biaya lebih ringan, karena tidak perlu mengeluarkan honorarium untuk si penerima kuasa (advokat)
Manfaat Dalam Hal Hemberian Kuasa• memperlancar jalannya persidangan.
• Seorang kuasa, terutama yang tahu akan hukum dan mempunyai itikad baik hanya akan mengemukakan peristiwa yang relevan saja bagi hukum.
• Kuasa yang tahu akan hukum dan mempunyai itikad baik, merupakan bantuan yang tidak kecil bagi hakim, karena dapat memberi sumbangan pikiran dalam memecahkan persoalan-persoalan hukum.
• Bagi para pihak yang buta hukum dapat ,menjadi sasaran yang empuk untuk terjadinya penipuan atau perlakuan yang sewenang-wenang. Oleh karena itu, kehadiran kuasa hukum dapat mencegah perlakuan yang tidak fair tersebut.
Bentuk Kuasa di Pengadilan (Ps. 123 ayat (1) HIR)
1. Kuasa Secara Lisan (Ps 123 ayat (1), 120 HIR, Ps 147 ayat (1) Rbg)Dinyatakan secara lisan oleh penggugat dihadapan ketua Pengadilan Negeri Ps. 120 HIR → memberi hak kepada penggugat untuk mengajukan gugatan secara lisan, bersamaan dengan ini penggugat dapat menyapaikan pernyataan lisan :
Pemberian atau penunjukkan kuasa kepada seseorang/ beberapa orang tertentu
Pernyataan ini disebutkan dalam catatan gugatan yang dibuat oleh ketua PN
Kuasa yang ditunjuk secara lisan di persidangan Penunjukkan kuasa secara lisan di sidang pengadilan diperbolehkan dengan syarat :
dilakukan dengan kata-kata tegas (expresiss verbis)
mejelis memerintahkan panitera untuk mencatatnya dalam berita acara sidang
2. Kuasa Yang Ditunjuk dalam Surat Gugatan
Ps 118 ayat (1) HIR, Ps 142 ayat (1) Rbg :Gugatan dapat diajukan secara tertulis dalam bentuk surat gugatan yang ditandatangani oleh penggugat
Dalam hal ini Ps. 123 ayat (1) HIR memberikesempatan pada penggugat untuk dapat langsung mencantumkan dan menunjuk kuasa yang dikehendakinya untuk mewakili dalam proses persidangan
Dalam Praktek : Pencantuman didasarkan atas surat kuasa khusus
Ps. 123 ayat (1) HIR merumuskan, bahwa selain secara lisan atau kuasa yang ditunjuk dalam surat gugatan, pemberian kuasa dapat diwakili oleh pemberi kuasa dengan surat kuasa khusus (bijzondere Scriftelijke Machtiging)
wewenang untuk mengajukan gugatan secara lisan tidak berlaku bagi Kuasa Hukum
3. Surat Kuasa Khusus
H. Asas Imparsialitas
• Tidak memihak (impartial)• Bersikap jujur, adil (fair and just)• Tidak bersikap diskriminatif, tetapi
menempatkan dan mendudukkan para pihak yang berperkara dalam keadaan yang setara di depan hukum (Equal Before The Law)
Perwujudan asas ini :Adanya hak ingkarPs. 35 Rv :• Hakim wajib mengundurkan diri dari persidangan
apabila terikat hubungan keluarga sedarah/semenda sampai derajat ketiga atau hubungan suami isteri meskipun telah bercerai
• Mempunyai kepentingan terhadap perkara yang sedang diperiksa
apabila dilanggar :Putusan Tidak Sah
Proses pengingkaran :
• Diajukan kepada Pengadilan Negeri disertai alas an, palimng lambat sebelum tahap replik duplik habis, kecuali alas an pengingkaran baru timbul kemudian.
• Akta pengingkaran atau penolakkan duitandatangani para pihak yang bersangkutan atau kuasanya kemudian diserahkan kepada panitera untuk disampaikan kepada Ketua Pengadilan Negeri
• Majelis yang memeriksa pengingkaran menyelidiki alas an-alasan pengingkaran
• Putusan mengenai pengingkaran tidak dapat di banding (ps. 44 Rv)
KEKUASAAN KEHAKIMANDasar Hukum :• UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
• UU No. 2 Tahun 1986 jo UU No. 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum
• UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (mencabut UU no. 13 Tahun 1965 tentang pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum dan MA, sepanjang mengenai MA) Jo. UU No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung jo UU No. 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
A. Kekuasaan Kehakiman Bebas Dari Campur Tangan Pihak-pihak di Luar
Kekuasaan Kehakiman• Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila demi terselenggaranya Negara Hukum RI
• Kebebasan kekuasaan kehakiman → penyelenggaraannya diserahkan kepada badan-badan peradilan → ciri khas negara hukumKebebasan dalam melaksanakan wewenang yudiciil tidak mutlak sifatnya → tugas hakim adalah menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dengan jalan menafsirkan hukum dan mencari dasar hukum serta asas-asas yang menjadi landasannya melalui perkara yang dihadapkan kepada hakim.
B. Badan Peradilan Negara
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah MA dan badan peradilan dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan TUN dan oleh sebuah MK.
C. Asas ObyektivitasHakim harus obyektif / tidak memihak
Hak Ingkar
Asas : “Nemo Judex Idoneus in Propria Causa”(tidak ada seorangpun dapat menjadi hakim
yang baik dalam perkaranya sendiri)
D. Lingkungan Peradilan Badan Peradilan di Bawah
MA :a. Peradilan Umum
Ps. 50 & 51 UU No. 2 Tahun ’86 Berwenang mengadili :
i. Perkara Pidana (Pidana Umum & Khusus)ii. Perkara Perdata (Pdt Umum & Niaga)
b. Peradilan AgamaBerwenang Mengadili perkara antara orang yang beragama Islam di bidangi. perkawinanii. kewarisan meliputi wasiat, hibah yang dilakukan berdasar hk. Islamiii. waqaf & shadaqah
c. Peradilan TUNMengadili sengketa TUN (Ps. 47 UU No. 5 Tahun. ’86)
d. Peradilan MiliterMengadili perkara pid (terdakwa : Prajurit TNI dgn Pangkat tertentu
Kewenangan Absolut Extra Judicial Berdasar Yurisdiksi
Khusus oleh UU Arbitrase
UU No. 30 Tahun ’99 tentang Arbitrase & Alternatif Penyelesaian Sengketa
Pengadilan Hubungan Industrial UU No. 2 Tahun ’04 tentang Penyelesaian Perselisihan Hub Industrial(Memeriksa, mengadili,& memberi putusan thd Perselisihan Hub Industrial)
Pengadilan Pajak UU No. 14 Tahun ’02 tentang Pengadilan PajakKewenangan : Memeriksa & Memutus Sengketa Pajak
Mahkamah PelayaranOrdonansi Majelis Pelayaran St. 1934-215 jo. St. 1938-2Kewenangan Memeriksa dan Memutus :a. perkara yg timbul dari Ps. 25 ayat 4,7,8 & 11 Ordonansi Kapal 1935 (St. 1939-66)b. peristiwa yg disebut Ps. 373 a KUHDc. semua hal yg oleh Peraturan Perundang-undangan dibebankan kpd Mahkamah Pelayaran
E. MA Puncak Peradilan
Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah MA & Badan Peradilan di bawahnya
& oleh sebuah MK
F. Pemeriksaan Dalam Dua Tingkat
Tingkat I (PN) PeristiwaTingkat II (PT) Hukum
G. Demi Keadilan Berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa
Peradilan dilakukan “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
H. Susunan Persidangan MajelisSemua pengadilan memeriksa, mengadili dan memutus dengan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang hakim, kecuali UU menentukan lain
I. Asas Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan
• Cepat
• sederhana
• Biaya ringan
Acara Jelas, mudah dipahami dan tidak berbelit-belit
Jalannya persidangan tdk terlalu byk formalitas
Dapat dipikul oleh rakyat
Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan
J. Hak Menguji
• Mengadili pada tk kasasi thd puts yg diberikan pd tk terakhir oleh pengadilan di semua linkg perad di bwh MA
• Menguju perat per-uu di bwh uu thd uu
• Kewenangan lainnya yg diberikan uu
• Menguji uu thd UUD 1945 • Memutus sengketa
kewenangan lembaga neg yang kewenangannya diberikan UUD 1945
• Memutus Pembubaran parpol• Memberikan puts atas
pendapat DPR bahwa pres&/wapres diduga tlh melakukan pelanggaran hk berupa pengkhianatan thd neg, korupsi penyuapan, TP berat lainnya / perb tercela &/ tdk lg memenuhi syarat sbg pres&/wapres
M KM A
KOMPETENSI PENGADILANWewenang mutlak Pengadilan Tinggi :
1. memeriksa ulang semua perkara perdata dan pidana dalam tingkat banding
2. memutus dalam tk I dan terakhir sengketa wewenang mengadili antara PN di wilnya
3. prorograsi perkara pdt
Wewenang mutlak MA
a. permohonan kasasi
b. sengketa ttg kewenangan mengadili :
a) antara pengadilan di lingk peradilan yg 1 dengan pengadilan dlm lingk peradilan lain;
b) antara 2 pengadilan yg ada dlm daerah hk pengadilan tk banding yang berlainan dlm lingk peradilan yang sama
c) antara 2 pengadilan tk banding di lingk perad yg sama atau antara lingk perad yg berlainan
c. permohonan peninjauan kembali puts pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hk tetap
2. uji materiil thd perat per Undang-undang di bwh Undang-undang
1. memeriksa dan memutuskan :
kewenangan Relatif
menjawab pertanyaan kepada PN manakan gugatan/ tuntutan hak harus diajukan
diatur dlm Ps. 118 HIR (Ps. 142 Rbg)
asas : Yg berwenang adl PN tempat tinggal Tergugat
”actor Sequitor Forum Rei”
Tempat tinggal X Tempat Kediaman ?????
Ps. 17 BW Tempat tinggal seseorang adl tempat dimana seseorang menempatkan pusat kediamannya
tempat tinggal adl tempat dimana seseorang berdiam dan tercatat sebagai penduduk >>> lihat KTP
Pengecualian :
gugat diajukan pd PN tempat kediaman terg, apabila tempat tinggal tdk diket
apabila terg terdiri dari 2 / lebih, gugat diajukan pd tempat tgl salah seorang dari para terg
terserah pilihan pengg
apabila terg ada 2 orang, yi yang berhutang dan penjamin, maka gugatan ditujukan pd PN phk yang berhutang
Apabila tempat tgl dan kediaman terg tdk diket, mk gugatan diajukan kpd PN tempat tgl pengg/ salah seorang pengg
apabila gugatan berkaitan dg barang tetap, mk gugatan diajukan kpd ketua PN dimana barang tetap itu berada
apabila ditentukan dalam suatu akta, maka gugat diajukan pada PN yang dipilih dalam akta tersebut
Pengecualian lain diluar HIR :
Dalam hal terg tdk cakap utk menghadap di muka pengadilan, mk gugatan diajukan kpd ketua PN tempat tgl ortu/ wali atau pengampunya
dlm hal pegawai negeri, yg berwenang adl PN di daerah ia bekerja
buruh menginap di tempat majikan
PN tempat tgl majikan
Kepailitan PN yang menyatakan terg pailit
Penjaminan (Vrijwaring) dimana pemeriksaan I dilakukan
Pembatalan perkawinan
PN daerah hk dimana perkawinan tsb dilangsungkan, tempat tgl suami isteri, suami atau isteri
(Ps. 25 Juncties Ps. 63 (1) Undang-undang No. 1 Th. 74, Ps. 38 (1) dan (2) PP No. 9’75)
Gugatan Perceraian PN tempat kediaman pengg
Dlm hal terg ada di LN, gugatan diajukan ke tempat kediaman pengg dan ketua PN menyampaikan gugatan tsb kepada terg melalui perwakilan RI
(Ps. 48, 63 (1) Undang-undang No1’74)
Tuntutan hak adalah tindakan yang bertujuan untuk memperoleh perlindungan hukum yang dibenarkan untuk mencegah eigenrichting
TUNTUTAN HAK
orang yang mengajukan tuntutan hak harus berkepentingan akan perlindungan hukum
tidak setiap kepentingan dapat diterima sebagai dasar pengajuan tuntutan hak
Hanya kepentingan yang cukup dan layak serta mempunyai dasar hukum saja yang dapat diterima sebagai dasar tuntutan hak (Point d’ Interest, Point d’ Action)
Tidak semua tuntutan hak yang ada kepentingan hukumnya pasti
dikabulkan oleh pengadilan
Pembuktian
PIHAK-PIHAK DALAM BERPERKARA
Pihak Materiil
Pihak Formil
orang yang langsung berkepentingan terhafdap perkara yang diajukan ke pengadilan
Orang atau pihak yang beracara di pengadilan
Pengampu, Wali dan Kuasa
Sudikno M
PENGGUGAT
PENGGUGAT ADALAH ORANG ATAU PIHAKYANG “MERASA” HAKNYA DILANGGAR
LSM ??
•Ps. 37 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup
•Ps. 71 ayat (1) UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
•Ps. 46 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Masyarakat ?????
Class action gugatan perdata yang diajukan sejumlah orang tertentu (1 atau beberapa orang) untuk dan atas nama sekelompok orang
Syarat class action
• Jumlah penggugat banyak
• Ada kesamaan hukum• Tuntutan sejenis• Kelayakan perwakilan
class representative class members
CLASS ACTION
PERMA No. 1 Tahun 2002
Suatu prosedur pengajuan gugatan, dimana 1 orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk dirinya sendiri & sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau keasamaan dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompoknya.
Unsur-unsur Class Action
A. Gugatan Secara Perdata
B. Wakil Kelompok (Class Representatif)Satu org atau lebih yang menderita kerugian, yang mengajukan gugatan sekaligus mewakili kelompok orang yang lebih banyak jumlahnya.
C. Anggota Kelompok (Class Member)Sekelompok orang dalam jumlah banyak yang menderita kerugian, yang kepentingannya diwakili oleh wakil kelompok di pengadilan
D. Adanya Kerugian yang Nyata-nyata diderita
D. Adanya Kerugian yang Nyata-nyata diderita
E. Kesamaan Peristiwa/ Fakta dan Dasar hukum (Commonality)
F. Tuntutan sejenis (typicallity)G. Kelayakan Wakil Kelompok
Surat Gugatan Class Action Harus Memuat :1. Identitas lengkap & jelas wakil kelompok
2. Definisi kelompok secara rinci & spesifik
3. Posita dari seluruh kelompok diuraikan dengan jelas & rinci
4. Tuntutan/ petitum dikemukakan secara jelas dan rinci, serta memuat mekanisme pendistribusian ganti kerugian kepada keseluruhan anggota kelompok
Tahap Class Action
Pengajuan Gugatan
Class Action tdk sah
Class Action Sah
Gugatan tdk dpt diterima
Penetapan pengadilan
Penggugat mengajukan usulan model pemberitahuan
Pemanggilan
Proses pemeriksaan CA
Pembacaan Gugatan
Jawaban replik Duplik
PembuktianKesimpulanPutusan
Ditolak Dikabulkan
1. Jumlah Ganti Rugi
2. Mekanisme pendistribusian ganti rugi & langkah2 yang wajib ditempuh oleh wakil kelompok dalam pendistribusian
Gugatan Perdata Biasa VS Class Action
KRITERIA GUGATAN PERDATA BIASA
GUGATAN CA
PENGGUGAT Orang Pribadi/ BH Sekelompok orang yg memiliki kesamaan
SENGKETA Kepentingan pribadi
Memiliki kesamaan :
1. Masalah2. Fakta Hukum3. Tuntutan
JUMLAH ORANG Satu / lebih Ratusan/ ribuan (jml byk) yang diwakili oleh sekelompok org yg menderita kerugian
PERWAKILAN Diwakili kuasa hukum
Diwakili oleh sekelompok orang (class representatif)
KUASA HUKUM Surat kuasa khusus CR tdk perlu surat kuasa khusus
TergugatNo. Tergugat Gugatan Ditujukan Kepada
1.2.
3.
4.5.6.
7.
Orang PeroranganBadan Hukum Publik
Badan Hukum Keperdataan
FIRMA CVBUMN
a. Perserob. Perum c. Perjan
BUMD
Orang perorangan itu sendiriBadan Hukum Publik itu diwakili pimpinannya (Ps. 6 no. 3 Rv)>Badan hukum itu diwakili pengurusnya >Bila telah dibubarkan, gugatan ditujukan kepada salah seorang pemberesnya.Seluruh Persero (Ps. 6 no. 5 Rv)CV itu, diwakili persero-pengurusPemerintah RI cq Departemen yang membawahi BUMN cq BUMN itu diwakili pimpinannya
Pemerintah RI cq Departemen yang membawahinya cq Pemda yang membawahinya cq BUMD itu sendiri diwakili pimpinannya
GUGATAN
Gugatan adalah suatu permohonan yang disampaikan kepada ketua Pengadilan Negeri yang berwenang mengenai suatu tuntutan terhadap pihak lain dan harus diperiksa menurut tata cara tertentu, kemudian diambil putusan terhadap gugatan tersebut
Syarat Gugatan
Identitas para pihak• nama lengkap,• umur/ ttl• pekerjaan• alamat/ domisili
Posita/ Fundamentum Petendi
dalil-dalil konkrit tentang adanya hubungan hukum yang merupakan dasar serta alas an-alasan dari tuntutan (middelen van den eis).
FP
Bagian yang menguraikan tentang kejadian-kejadian/ peristiwa hukum
Bagian yang menguraikan hukumnya → uraian tentang adanya hak atau hubungan hukum yang menjadi dasar yuridis dari tuntutan
Sejauh manakah perincian tentang peristiwa
Subtantierings Theorie
♣Sejarah terjadinya hak/ hubungan hukum harus disebutkan semuanya
Individualiserings Theorie
Kejadian-kejadian yang disebutkan dalam gugatan cukup yang menunjukkan adanya hubungan hukum yang menjadi dasar tuntutan, tanpa disebutkan dasar atau sejarah tuntutannya
Petitumbagian dari surat gugatan yang berisi hal-hal yang dimohonkan untuk diputuskan oleh hakim
Terdiri dari 2 bagian
A. Petitum pokok/ Primer
Berisi hal-hal/ tuntutan pokok yang dimohonkan untuk dikabulkan oleh pengadilan
Ex : 1. Menuntut putunya perjanjian dengan ditambah
ganti rugi 2. menuntut pelaksanaan perjanjian dengan
uang paksa
B. Petitum Subsidair
Isinya : memberi kebebasan pada hakim untuk mengabulkan lain dari petitum primair
Fungsi : Menggantikan petitum primair, sekiranya ditolak oleh pengadilan
“Agar hakim mengadili menurut keadilan yang benar” atau “Mohon putusan yang seadil-adilnya” (Ex Aquo et Bono)
Tuntutan tambahan/ pelengkap A. Agar tergugat dihukum membayar biaya perkaraB. Tuntutan agar putusan dinyatakan dapat dilaksanakan
lebih dulu meskipun masih ada upaya hukum (Uitvoerbaar Bij Vooraad)
Apakah Hakim secara ex officio dapat memerintahkan uit voerbaar bij vooraad???
180 ayat (1) HIR, Ps. 191 ayat (1) Rbg : Ada surat otentik/ tulisan tangan (handscrift) yang menurut
UU mempunyai kekuatan buktiAda keputusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
(in kracht van gewijsde) sebelumnya yang menguntungkan pihak penggugat dan ada hubungannya dengan gugatan yang bersangkutan
Ada gugatan provisional yang dikabulkanDalam sengketa mengenai bezitsrecht
SEMA 06/1975 tanggal 1 Desember 1975 yang ditegaskan lagi dengan SEMA 03/ 1978
1. Putusan itu diberikan apabila ada penyitaan conservatoir dimana harga barang-barang yang disita tidak akan mencukupi untuk menutup jumlah yang digugat
2. Jika dipandang perlu dengan jaminan oleh pihak pemohon eksekusi yang seimbang, dengan catatan : Benda-benda jaminan hendaknya yang mudah
disimpan dan mudah digunakan untuk mengganti pelaksanaan jika putusan yang bersangkutan tidak dibenarkan nanti oleh hakim banding/ kasasi
Tidak boleh menerima penanggung atau penjamin (borg) untuk menghindarkan masuknya pihak ketiga dalam proses
Penentuan benda, serta jumlahnya terserah kepada ketua Pengadilan Negeri
Benda-benda jaminan dicatat dalam daftar tersendiri.
C. Bunga Moratoir
suatu keuntungan yang dapat diharapkan diperoleh apabila perjanjian dipenuhi tepat waktu
D. Dwangsom
uang paksa yang ditetapkan sebagai denda yang harus dibayar karena tidak dipenuhinya suatu perjanjian
PENGGABUNGAN TUNTUTAN
Komulasi subyektif
Harus ada keterkaitan mengenai masalah hukum yang dihadapi
UU tidak melarang penggugat mengajukan gugatan terhadap beberapa tergugat (Ps. 4, 81, 107 Rv ; 127 HIR ; 151 Rbg ; 1283, 1284 BW, 18 WvK)
Tergugat dapat mengajukan keberatan, bahwa tergugat tidak menghendaki komulasi subyektif/ tidak menghendaki dirinya digabungkan dengan tergugat-tergugat lainnya, ataupin
Tergugat menghendaki komulasi subyektif, yaitu bahwa masih ada orang lain yang harus diikutsertakan dalam sengketa sebagai pihak yang berkepentingan (Exeptio plurium litis consortium)
Komulasi Obyektif
penggugat mengajukan lebih dari satu tuntutan dalam satu perkara sekaligus
Kalau untuk suatu tuntutan (gugatan) tertentu diperlukan suatu acara khusus.
Misal : gugat cerai, sedangkan gugatan yang harus diperiksa menurut acara biasa adalah gugatan untuk memenuhi perjanjian, maka kedua tuntutan (gugatan) tersebut tidak boleh digabungkan dalam satu surat gugat.
Apabila hakim tidak wenang (Kompetensi Relatif) untuk memeriksa salah satu gugatan dengan gugatan lainnya, maka kedua gugatan tidak boleh diajukan bersama-sama dalam satu gugatan
Tuntutan terhadap bezit tidak boleh diajukan bersama-sama dengan tuntutran tentang eigendom (Ps. 103 Rv)
Apabila permohonan diajukan oleh penggugat, maka harus diajukan dalam surat gugat yang kedua/ gugat berikutnya
Apabila diajukan oleh tergugat, maka hal itu harus diajukan bersama-sama dengan jawaban pertama
Komulasi Obyektif
Dijatuhkan dalam putusan sela(Putusan insidentil)
Komulasi X Konkursus
Konkursus merupakan kebersamaan adanaya beberapa tuntutan hak, yang terjadi bila penggugat mengajukan gugatan yang mengandung beberapa tuntutan yang kesemuannya menuju pada satu akibat hukum yang sama.
A mengadakan perjanjian pinjam pakai dengan B. Pada saat jatuh tempo, A berhak menuntut kembali barangnya karena A adalah pemiliknya, maupun karena perjanjian pinjam pakai telah berakhir.
PENGIKUTSERTAAN PIHAK KETIGA DALAM PROSES
Vrijwaring (Ps. 70-76 Rv)
Terjadi manakala salah satu pihak yang sedang bersengketa di muka pengadilan menarik pihak ketiga didalam sengketa
Tujuan : agar pihak ketiga yang ditarik di dalam sengketa yang sedang berlangsung akan membebaskan pihak yang memanggilnya dari kemungkinan akibat putusan tentang pokok perkara
Vrijwaring Formil (garantie formelle, Ps. 72 Rv)
seseorang diwajibkan untuk menjmin orang lain menikmati suatu hak/ benda terhadap tuntutan yang bersifat kebendaan
Penjual wajib menjamin pembeli terhadap gangguan pihak ketiga (Ps. 1492BW) → disini si penanggung dapat menggantikan kedudukan si tertanggung dalam perkara (Ps. 72 Rv)
Vrijwaring sederhana (garantie simple, Ps. 74 Rv)
Terjadi apabila sekiranya tergugat dikalahkan dalam sengketa yang sedang berlangsung
Pihak ketiga → penanggung (borg) → dengan melunasi hutang debitur kepada kreditur, mempunyai hak untuk menagih kepada debitur (Ps. 1839, 1840 BW)Tidak terjadi penggantian kedudukan dalam sengketa apabila tuntutan dalam sengketa pokok didasarkan atas tuntutan yang bersifat pribadi (Ps 74 Rv)
Waktu mengajukan vrijwaring :
• Tergugat dapat mengajukan permohoan vrijwaring sebelum memberi jawaban• Sedangkan bagi penggugat, permohonan harus diajukan kepada hakim sebelum memberikan replik.
Perkara dengan vrijwaring, dijatuhkan dalam satu putusan (Ps. 75 Rv)
jika dalam sengketa pokok pihak tertanggung dikalahkan, maka sekaligus dijatuhkan hukuman bagi penanggung untuk kepentingan tertanggung.
Interventie (Ps. 279-282 Rv)
Tussenkomst (Penengah)C (interventient) mencampuri sengketa antara A (penggugat) lawan B (tergugat) mengenai hak milik suatu kebendaan, denan menyatakan bahwa C-lah yang lebih berhak atas benda tersebut.
A menggugat B, karena dalam perkjanjian jual beli rumah dan tanah, ternyata B tidak mau menyerahkan rumah dan tanahnya. C yang juga merasa telah membeli rumah dan tanah tersebut dari B dating ke persidangan untuk mencampuri perkara tersebut
Voeging (menyertai)
A menggugat B atas pembayaran suatu hutang
C mendengar hal itu menjadi terperanjat karena mengetahui hutang tersebut bukan pinjaman, melainkan modal kerja antara A, B dan C
C mencampuri, dengan memihak kepada B
Upaya-upaya menjamin Hak
Utk kepentingan pengg agar terjamin haknya pd saat gugatan dikabulkan nanti
Thd brg 2 yang sudah disita tdk dpt dialihkan, diperjualbelikan atau dipindahtangankan kpd org lain (conservatoir beslag)
tindakan mengalihkan mrpk TP
(Ps. 231, 232 KUHP)
Dilakukan oleh panitera PN
2 org saksi berita acara
memberitahukan isinya kpd tersita
(Ps. 197 (2, 5, 6) HIR ; 209 (1,4), 210 Rbg)
Jika permohonan sita jaminan dikabulkan, mk dinyatakan sah dan berharga (van waarde verklaard) dlm puts
sita jaminan memp titel eksekutorial
Tuntutan pengg dpt dilaks
Macam sita jaminan :
1. Sita jaminan thd brg miliknya sendiri
Untuk menjamin suatu hak kebendaan dr pemohon/ kreditur dg cara menyerahkan brg yg disita
a. Sita Revindicatoir (Ps. 222 HIR; 260 Rbg)
Terjadi bilamana pemilik brg bergerak yg brgnya ada ditangan org lain memohon kpd ketua PN di tempat orang yang memegang brg tsn tinggal, agar brg tsb disita
Sita revindikatoir diajukan oleh
Pemilik brg bergerak yg barangnya dikuasai oleh org lain (Ps. 1977 (2), 1751 BW)
Penjual brg bergerak yg minta kembali brgnya apabila harga tdk dibayar (Ps. 1145 BW, 232 WvK)
Yg dpt disita hanya benda bergerak
Syarat :
hrs berupa barang bergerak;
brg bergerak tsb mrpk brg milik pengg yg berada di tangan terg
permintaan diajukan scr lisan/ tertulis
brg tsb hrs diterangkan dg seksama/ terperinci
b. Sita Maritaal (Ps. 823a-823 j Rv)
Dimohonkan oleh phk isteri thd brg2 suami baik bergerak maupun tetap, sebagai jaminan utk memperoleh bagiannya sehub dg gugatan perceraian, agar selama proses berlangsung brg2 tsb tdk dipindahtangankan oleh suami.
Sita maritaal sifatnya menyimpan.
tdk perlu dinyatakan sah dan berharga
Sita maritaal utk melindungi isteri atas brg2 yg mrpk harta persatuan agar tdk dialihkan oleh suami (Ps. 190 BW, 823 Rv)
Di Bld sekarang isteri cakap
oki diajukan baik oleh suami maupun isteri
1. Sita Jaminan thd brg milik deb Sita Conservatoir (ps. 227 HIR)
Hal2 yg perlu diperhatikan dari ketentuan Ps. 227 HIR
harus ada sangka beralasan, bhw terg sebelum puts dijatuhkan/ dilaksanakan, mencari akal untuk menggelapkan brg2 nya;
brg yg disita mrpk brg kepunyaan si tersita
permohonan diajukan kpd ketua PN yg memeriksa perkara ybs
permohonan hrs diajukan dg surat tertulis
SJ dilaks thd brg bergerak maupun tetap
Dlm praktek SJ diajukan bersama2 dg gugatan
Jika baru kemudian, setelah pemeriksaan perkara dimulai, spt setelah 2 atau 3 X sidang, mk permohonan tsb diajukan dg surat kpd ketua PN yg sdg memeriksa perkara tsb, kemudian ketua PN akan melanjutkan kpd majelis hakim yang memriksa perkara tsb
Jika perkara sudah dalam taraf banding, mk permohonan SJ diajukan dg surat kpd ketua PN dan kemudian diteruskan kpd hakim yang memeriksa perkara tsb. Apabila dikabulkan PT memerintahkan kepada PN ybs utk melaks sita
Setiap saat debitur/ tersita dpt mengajukan permohonan kpd hakim yg memeriksa pokok perkara, agar sita jaminan di cabut
Permohonan dapat dikabulkan dalam hal :
a. debitur menyediakan tanggungan yang mencukupi (Ps. 227 (5) HIR
b. Sita Jaminan tdk ada manfaatnya
Yang dpt disita scr conservatoir
a. Sita Conservatoir atas brg bergerak milik deb (Ps. 227 jo. 197 HIR, 261 jo. 208 HIR)
Ps. 202 HIR/ Ps. 220 Rbg
Penyitaan yg telah dilakukan sebelum penjualan barang yang disita itu, digunakan utk memenuhi jg bbrp permohonan pelaks putusan lainnya yg kemudian menyusul thd deb yg sama
b. SC atas brg tetap milik Deb Ps. 227, 197, 198, 199
HIR; Ps. 261, 208, 214 Rbg)
agar jgn sampai brg tetap ini dijual, mk penyitaan hrs diumumkan dg memberi perintah kpd kepala desa supaya penyitaan diumumkan di tempat, agar diket oleh umumterhitung mulai hari BA penyitaan brg tetap itu dimaklumkan pd umum, mk phk tersita dilarang memindahtangankan, membebani, menyewakan
c. SC atas brg bergerak milik Deb yg ada di tangan phk III (derden beslag
d. SC thd Kreditur (Ps. 75 a Rv)
d. SC thd Kreditur (Ps. 75 a Rv) ada hub utang piutang timbal balik , dimana tuntutan
piutang sudah matang utk ditagih, ttp piutang deb belum matang utk ditagih;
kred memp tagihan dlm bentuk uang, sdgkan deb tagihan berupa brg
e. Sita Gadai atau PandbeslagSita jaminan yg dimohonkan oleh org yg menyewakan rmh agar diletakkan suatu sita thd perabot RT phk penyewa/ Tergugat guna menjamin pembayaran uang sewa yg harus dibayar
f. SC atas brg2 Deb yg tdk memp tempat tgl yg dikenal di Ind (Ps. 757 Rv)
g. SC atas Pesawat terbang (Ps. 763 h – 763 k Rv)
PEMERIKSAAN DI PERSIDANGAN
Pencabutan & Perubahan Gugatan
Pencabutan gugatan dapat dilakukan :
A. sebelum gugatan diperiksa di persidangan.
Tergugat belum terserang kepentingannya
tidak perlu persetujuan dari tergugat
Penggugat dapat mengajukan gugatannya lagi
B. setelah tergugat memberi jawaban
tergugat terserang kepentingannya
tergugat telah mengeluarkan biaya
nama baiknya tersinggung
Harus dengan persetujuan pihak tergugat
Pencabutan gugatan berarti penggugat telah melepas haknya sehingga tidak boleh mengajukan gugatan lagi
Perubahan Gugatan
Perubahan gugatan dibolehkan sepanjang pemeriksaan perkara asal tidak mengubah / menambah ”anderwerp ban den eis” termasuk juga dasar tuntutan
tuntutan agar perj. Dipenuhi perj. Diputuskan
tuntutan agar uang yang telah dibayarkan dikembalikan, & dikembalikannya barang yang telah dibeli karena ada cacat yang tersembunyi
agar sebagian uang yang dibayarkan dikembalikan & agar barang tetap padanya.
Penambahan gugat dibolehkan dalam hal :
Semula semua ahli waris tidak diikut sertakan sebagai tergugat
mohon agar mereka yang belum diikut sertakan ditarik pula sebagai tergugat
lupa dimohonkan petitum untuk menyatakan sah & berharga suatu sita jaminan
ditambah uivoerbaar bij vooraad dapat dikabulkan
Pengurangan gugatan menyerahkan 4 bidang sawah
bukan 4 tapi 2
Putusan Gugur
Terjadi bila penggugat tidak hadir meskipun sudah dipanggil dengan patut
penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara (Ps. 124
HIR, 148 Rbg)
Penggugat diberi kesempatan untuk mengajukan lagi dengan membayar biaya
perkara
Putusan VerstekTerjadi manakala pihak tergugat tidak datang & tdak pula mengirimkan wakilnya menghadap dipersidangan, sekalipun sudah dipanggil dang patut
125 (1) HIR
1. tergugat / para tergugat kesemuaannya tdk dtg pd hari sidang yg telah ditentukan
2. tergugat / para tergugat tdk mengirim wakil / kuasanya yg sah utk menghadap
3. tergugat / para tergugat kesemuaannya telah dipanggil dg patut
4. petitum tdk melawan hak
5. petitum beralasan
a, b, c dipenuhi akan tetapi petitum melawan hak, petitum tdk beralasan
gugat ditolak
a,b, c terpenuhi, akan tetapi ada kesalahan formil dalam gugatan
gugatan dinyatakan tidak dapat diterima
Ps. 126 HIR hakim dapat mengundur sidang
Verstek Tergugat Perlawanan
Pemeriksaaan pokok perkara - Pembuktian Pengg
Terg tdk hadir
Verstek
Peng tdk Hadir
Kontadiktoir
Verstek dikabulkan sebagian Peng
Banding Putusan
Gugatan dicabut
Inkracht van Gewijsde
Tergugat??
JAWABAN TERGUGAT
Bantahan Referte Pengakuan
Mengenai pokok
perkara
Diluar pokok
perkara
Menyerahkan segalanya pd kebijaksanaan
hakim
tdk membantah/ membenarkan
gugatan
Tergugat bersikap menunggu puts
Membernarkan isi gugatan Pengg baik
sebag/ seluruhnya
Eksepsi
EKSEPSI ??????
suatu sanggahan/ bantahan dr terg yg tdk langsung mengenai pokok perkara, yang berisi tuntutan batalnya gugatan
Tujuan eksepsi
Agar pengadilan menjatuhkan puts negatif, (menyatakan gugatan tdk dpt diterima (NO))
Pemeriksaan perkara diakhiri tanpa menyinggung pokok perkara
Macam eksepsi menurut Faure 1. Eksepsi Prosesuil
upaya yg menuju kpd suatu tuntutan tdk diterimanya gugatan yg berdasarkan pd alasan2 diluar pokok perkara
Declinatoir Exceptie pengadilan tdk wenang memeriksa perkara
Exceptie van litis pendensi
perkara yg sama msh dlm proses peradilan
Disqualifikatoir Exceptie
peng tdk berhak mengajukan gugatan
Exceptie Obscuri Libelli
gugatan peng kabur
Exceptie Plurium Litis Consortium
Terg tdk lengkap
2. Eksepsi Materiil
Bantahan yg didasarkan pd ketentuan hk materiil
Peremtoir Exceptie
Dilatoir Exceptie gugatan peng blm dpt dikabulkan Hutang blm jatuh tempo
eksepsi yg menghalangi dikabulkannya gugatan
Gugatan lampau waktu
Cara Mengajukan Eksepsi
A. Kewenangan Absolut (exceptio Declinatoir)/ Ps. 134 HIR & Ps. 132 Rv
Tergugat dpt mengajukan setiap saat, selama proses pemeriksaan berlangsung Hakim scr ex officio wajib menyatakan dirinya tdk wenang mengadili Dpt disajuksan pd tk banding dan kasasi
B. Kewenangan relative (relative Competentie)/ Ps. 125 (2), Ps. 133 HIR
Bentu pengajuan :1. Lisan (Ps. 133 HIR)2. Tertulis (Ps. 125 (2) jo. Ps. 121 HIR)
Saat pengajuan
Pada sidang I Bersamaan pd saat mengajukan jawaban I thd pokok perkara
C. Eksepsi Diluar Kompetensi/ Ps. 136 HIR, Ps. 114 Rv
”Perlawanan yg sekiranya hendak dikemukakan oleh Terg (exceptie), kecuali ttg hal hakim tdk berkuasa, tdk akan dikemukakan dan ditimbang masing2 tetapi hrs dibicarakan & diputuskan bersama2 dg pokok perkara”
Saat pengajuan disampaikan bersama2 pd jawaban I thd pokok perkara
Bentuk pengajuan
Lisan / Tertulis
PROSES PENYELESAIAN EKSEPSI
A. Eksepsi Kompetensi / Ps. 136 HIR
♫ memeriksa dan memutus terlebih dahulu ttg eksepsi
♫ pemeriksaan dan pemutusan diajatuhkan sebelum pemeriksaan pokok perkara
Penolakan atas eksepsi kompetensi
Pengabulan eksepsi kompetensi
Dituangkan dlm puts sela (interlocutoir)
eksepsi Terg ditolak
Amar Puts :
1. menyatakan PN berwenang mengadili,
2. memerintahkan keduabelah pihak melanjutkan pemeriksaan pokok perkara
eksepsi Terg ditolak
AMAR :1. Mengabulakn eksepsi Terg2. Menyatakan PN tdk wenang mengadili perkara ybs
Pemeriksaan perkara dianggap selesai pd tk I
Phk yg tdk puas dpt mengajukan banding (Ps. 9 (1) Undang-undang No. 20 th 1947)
No. Penolakkan Eksepsi Kompetensi
Pengabulan Eksepsi Kompetensi
1. Berbentuk puts sela, bhw PN berwenang memeriksa perkara
Berbentuk puts akhir (Ps. 9 (1) Undang-undang No. 20 ’ 47 Amar : tdk wenang memeriksa perkara
2. Sifat :Tidak mengakhiri proses pemeriksaan
Sifat :Mengakhiri proses pemeriksaan
3. Tertutup upaya banding secara tersendiri >>> hrs bersama2 dg pokok perkara
Terbuka upaya hk biasa
Penyelesaian Eksepsi Diluar Kompetensi
Ps. 136 HIR Diperiksa & diputus bersama2 dg pokok perkara
Pertimbangan & amar puts mengenai eksepsi dan pokok perkara dituangkan scr keseluruhan dlm puts akhir
Eksepsi Dikabulkan
Puts bersifat negatif
AMAR : Mengabulkan eksepsi
Terg Menyatakan gugatan
Pengg tdk dpt diterima (NO)
Eksepsi Ditolak
Puts bersifat positif
Puts yg dijatuhkan bertitik tolak dari materi pokok perkara
Puts yg dijatuhkan menyelesaikan persengketaan scr tuntas antara P & T
Bentuk Puts :• menolak gugatan pengg• mengabulkan gugatan
Ps. 9 (1) Undang-undang No. 20 Th. 1947
Puts PN yg dpt disbanding adl puts akhir (eind vonnis, final judgement
GUGATAN BALIK (REKONVENSI) Ps. 132 a & b HIR; 157 , 158 Rbg
gugatan yg diajukan oleh tergugat thd penggugat dlm sengketa yg sdg berjalan antara mereka
Kedudukan Para Pihak
DLM KONVENSI DLM REKONVENSI
PENGGGUGAT Penggugat TergugatTERGUGAT Tergugat Penggugat
Tujuan Rekonvensi :
Menghemat biaya Mempermudah prosedur Menghindarkan putusan-putusan yg bertentangan satu sama
lain
Gugatan Rekonvensi dapat diajukan selama persidangan sblm Ac. Pembuktian, baik lisan / tertulis (Ps. 132 b (1) HIR, 158 (2) Rbg)
Dlm tk. I tdk diajukan gugatan rekonvensi, mk dlm tk banding tdk boleh diajukan rekonvensi (Ps. 132 a (2) HIR; 157 (2) Rbg)