hubungan tingkat pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja...

12
Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja..... Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014 Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso Laudia Cripza A. P. Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis tingkat pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai. Populsi dalam penelitian ini adalah pegawai dinas kehutanan dan perkebunan kabupaten Bondowoso, dengan jumlah responden 45 orang. Variabel yang digunakan yaitu sebanyak 4 variabel, yaitu tingkat pendidikan, pelatihan, disiplinkerja dan kinerja pegawai. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian : 1) Tingkat pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowosodengan arah positif, maka jika ada perbaikan pada pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja maka akan mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso. dan 2) Tingkat pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso dengan arah positif. Variabel yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso adalah pelatihan. Kata kunci : Tingkat Pendidikan, Pelatihan, Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai

Upload: duongdieu

Post on 07-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja Dengan

Kinerja Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Bondowoso

Laudia Cripza A. P.

Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis tingkat pendidikan, pelatihan dandisiplin kerja dengan kinerja pegawai. Populsi dalam penelitian ini adalah pegawaidinas kehutanan dan perkebunan kabupaten Bondowoso, dengan jumlah responden 45orang. Variabel yang digunakan yaitu sebanyak 4 variabel, yaitu tingkat pendidikan,pelatihan, disiplinkerja dan kinerja pegawai. Alat analisis yang digunakan adalahanalisis regresi linear berganda. Hasil penelitian : 1) Tingkat pendidikan, pelatihan dandisiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanandan Perkebunan Kabupaten Bondowosodengan arah positif, maka jika ada perbaikanpada pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja maka akan mempengaruhi kinerja pegawaiDinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso. dan 2) Tingkat pendidikan,pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai DinasKehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso dengan arah positif. Variabel yangdominan mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBondowoso adalah pelatihan.

Kata kunci : Tingkat Pendidikan, Pelatihan, Disiplin Kerja dan Kinerja Pegawai

Page 2: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

ABSTRACT

This study aims to identify and analyze the level of education, training and workdiscipline with employee performance. The population in this study is forestry andplantation office staff Bondowoso district, the number of respondents 45 people.Variables used as many as four variables, namely the level of education, training, workdiscipline and employee performance. The analytical tool used is multiple linearregression analysis. Results of the study: 1) The level of education, training and workdiscipline simultaneous influence on employee performance Forestry and Plantationregency with the positive direction, then if there is improvement in the education,training and work discipline it will affect the performance of employees Forestry andPlantation regency . and 2) The level of education, training and work discipline partialeffect on employee performance Forestry and Plantation regency with the positivedirection. Dominant variable affecting employee performance Forestry and Plantationregency is training.

Keywords: Level of Education, Training, Work Discipline and Employee Performance

1. Latar Belakang MasalahPerusahaan menginginkan tenaga kerja yang berkualitas dan produktiv

sehingga perusahaan dapat maju dengan pesat dan mampu bersaing pada erapersaingan bebas. Perusahaan melakukan beberapa langkah untuk meningkatkankinerja karyawan, salah satu langkah yang diambil perusahaan yaitu dengan programpelatihan. Kesenjangan ini merupakan suatu perbedaan antara perilaku aktualkaryawan yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan perilakukaryawan yang diharapkan oleh perusahaan untuk menyelesaikan berbagai tugas ataupekerjaan yang dibebankan kepada karyawan sehingga untuk mengatasi adanyakesenjangan kompetensi individu tersebut maka perusahaan melaksanakan programpelatihan (Simamora, 2001).

Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumberdaya manusia (SDM), terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dankepribadian manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang disorotipengembangannya dalam penelitian ini adalah SDM Pegawai Negeri Sipil pada dinaskehutanan dan perkebunan kabupaten bondowoso karena peranannya sangatmenentukan, yaitu untuk meningkakan produksi, produktivitas dan mutu hasilkehutan dan perkebunan. Sebagai pegawai yang bekerja di instansi pemerintah,pegawai dinas kehutanan dan perkebunan kabupaten bondowoso harus dapatmelaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.

Peningkatan kinerja dilakukan oleh pribadi yang dinamis, kreatif serta terbuka,namun tetap kritis dan tanggap terhadap ide-ide baru dan perubahan-perubahan. Halini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 tentang disiplin pegawainegeri bahwa setiap pegawai negeri dituntut untuk dapat menjalan disiplin kerja. Dilingkungan kantor dinas kehutanan dan perkebunan bndowoso, peranan pegawai ataukaryawan adalah sangat penting, baik itu secara individu maupun kelompok.Peningkatan kinerja pegawai pada umumnya terdorong dengan adanya promosi,

Page 3: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

kenaikan pangkat, kenaikan jabatan, adanya inisiatif, kreatifitas, imbalan dan lain-lain.

Proses pengelolaan lingkungan harus didukung oleh sumber daya manusiayang mumpuni, yang diharapkan melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaanakanmenghasilkan karyawan-karyawan dengan sifat dan sikap serta mempunyai dayatanggap, inisiatif dan kreatif, serta berproduktivitas kerja yang tinggi. Pendidikandipergunakan untuk mempersiapkan pegawai dalam memikul tanggung jawab yangberbeda atau lebih tinggi didalam organisasi. Pendidikan yang dilakukan organisasiberkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual untuk melaksanakan tanggungjawab yang berbeda dan lebih tinggi. Pegawai yang memiliki tingkat pendidikanlebih tinggi akan memiliki kematangan secara emosional dan kemampuan intelektualyang lebih baik dibanding pegawai yang hanya memiliki pendidikan lebih rendah.Sedangkan pelatihan merupakan aktivitas yang diprogram untuk meningkatkankeahlian-keahlian, pengalaman, pengetahuan, atau pembahasan sikap individu.Kegiatan pelatihan lebih diarahkan pada pemenuhan jangka pendek untuk tugas-tugas operasional. Output yang diharapkan dari pelatihan adalah terciptanya sumberdaya manusia yang terlatih sehingga mampu mengerjakan tugas operasional jangkapendek dengan lebih baik. Pegawai yang tidak mendapatkan pelatihan akan belajarlebih panjang dalam mengerjakan tugas operasional yang belum pernah diembannya.

Demikian pula pegawai yang tidak mendapatkan pelatihan akan relatif lebihsulit menyelesaikan tugas operasional dengan lebih efektif karena tidak ada updateterhadap kemampuan teknik dalam menyelesaikan pekerjaan. Hilangnya disiplinakan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas tugas pekerjaan. Denganadanya kedisiplinan diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin.Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telahditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien (Nitisemito, 1991 : 200 ).Dengan demikian jelaslah, bahwa tingkat pendidikan, pelatihan, dan disiplin kerjamempunyai peranan yang penting bagi instansi karena akan mempengaruhi kinerjadidalam instansi.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan salah satu instansi pemerintahyang berlokasi di Bondowoso. Tugas pokok dinas didalam melaksanakan urusanpemerintah adalah untuk membantu masyarakat dan meningkatkan produksi danproduktivitas khususnya pada hasil kehutanan dan perkebunan. Sebagai instansipemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan hasil perkebunan danmengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam. Untuk itu, perlu adanyapeningkatan kinerja pada pegawai. Seperti halnya dinas-dinas lain. Untuk mencapaitujuan, pimpinan selaku pemegang kontrol berupaya untuk meningkatkan kinerjakaryawan. Hal ini dilakukan untuk dapat meningkatkan sumber daya alam khususnyadi daerah Bondowoso. Salah satu Indikator yang dapat dilihat dan menjadipermaslahan pada umumnya untuk instansi pemerintah ini adalah rendahnya tingkatpresentasi pegawai.

Page 4: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

2. Kerangka KonseptualKerangka konseptual penelitian sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

Keterangan :a. Konsep uji secara simultan digunakan untuk mengetahui variabel independen,

yaitu tingkat pendidikan (X1), pelatihan (X2), disiplin kerja (X3), secara simultanberpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yaitu kinerja karyawan (Y).

a. Konsep uji secara parsial digunakan untuk mengetahui variabel independen,yaitu tingkat pendidikan (X1), pelatihan (X2), disiplin kerja (X3), secara simultanberpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yaitu kinerja karyawan (Y).

3. Definisi Operasional VariabelPenelitian ini akan menganalisis tentang variabel pengaruh tingkat

pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Variabel-variabeldalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Bebas (X)1. Pendidikan (X1), yaitu suatu kegiatan seseorang dalam mengembangkan

kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah lakunya baik untuk kehidupanmasa kini dan sekaligus persiapan bagi kehidupan masa yang akan datangdimana didalam organisasi tertentu (pendidikan formal).Indikator :a) Kesesuaian tingkat pendidikan dengan pekerjaanb) Kesesuaian bidang ilmu dengan pekerjaanc) Kesesuaian pendidikan karyawan dengan prestasi kerja

2. Pelatihan (X2), yaitu Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah prosesmengajarkan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampildan mampu melaksnakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuaidengan standar, dengan adany hal tersebut kita dapat mengisi kekurangan

= Secara simutan= Secara parsial

Kinerja (Y)

TingkatPendidikan (X1)

((

Pelatihan (X2)

Disiplin Kerja(X3)

H2

H1

Page 5: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk mampu malakukanpekerjaan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.Indikator :a. Pelatihan dapat membantu memberikan tanggung jawab dimasa depanb. Menambah keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatasc. Pelatihan dapat memberikan perubahan sikap

3. Disiplin Kerja (X3), yaitu sebagai sikap mental yang tercermin dalamperbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok/masyarakat berupaketaatan-ketaatan ditetapkan pemerintah/etika, norma, kaidah-kaidah yangberlaku untuk tujuan tertentu.

Indikator :a) Taat terhadap aturan waktub) Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaanc) Bertindak sesuai ketentuan

b. Variabel Terikat (Y)1. Kinerja (Y) adalah tingkat dimana karyawan mencapai persyaratan–

persyaratan pekerjaan.Indikator :a) Kuantitas Kerjab) Kualitas Kerjac) Kerjasamad) Tanggung Jawab;

4. PopulasiPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian ditark kesimpulannya (Sugiyono, 2009:80). Sedangkanmenurut (Arikunto, 2002:115) populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian.Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel karena jumlah karyawan dinaskehutan dan perkebunan kabupaten Bondowoso sebanyak 45 orang. Sehinggapenelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat(Arikunto, 2002:177) bahwa jika penelitian kurang dari 100 maka diambil semua

5. Teknik Analisis DataAnalisis Regresi Linear Berganda merupakan salah satu analisis yang bertujuan

untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam analisisregresi variabel yang mempengaruhi disebut independent variable (variabel bebas)dan variabel yang mempengaruhi disebut dependent variable (variabel terikat). Jikadalam persamaan regresi hanya terdapat salah satu variabel bebas dan satu variabelterikat, maka disebut sebagai regresi sederhana, sedangkan jika variabelnya bebasnyalebih dari satu, maka disebut sebagai persamaan regresi berganda (Prayitno,2010:124). Untuk mengetahui pengaruh pendidikan (X1), pelatihan (X2), disiplinkerja (X3) terhadap kinerja pegawai (Y) Dinas Perkebunan dan KehutananBondowoso, digunakan analisis regresi linier berganda sebagai berikut (Prayitno,2010:124) ;

Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + eKeterangan :Karakteristik pada masing-masing variabel

Page 6: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

a = konstantab1 = besarnya pengaruh pendidikanb2 = besarnya pengaruh pelatihanb3 = besarnya pengaruh disiplin kerjaX1 = variabel pendidikanX2 = variabel pelatihanX3 = variabel disiplin kerjaY = kinerja karyawane = faktor gangguan

6. Hasil Penelitian6.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda berkaitan dengan studi ketergantungan suatuvariabel dependen pada satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untukmengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabeldependen. Hasil analisis regresi linear berganda antara variabel independen yaitupendidikan, pelatihan dan disiplin kerja serta variabel dependen yaitu kinerjapegawai. Berikut pada Tabel 4.8 disajikan hasil analisis regresi linear berganda ;

Tabel 1. Hasil Regresi Linear Berganda

VariabelIndependent

Unstandardizedt ttabel Sig. a Keterangan

Coefficients B

(Constant) 0,307 - - -

Pendidikan(X1)

0,228 2,565 ˃ 1,682 0,014 ˂ 0,05 Signifikan

Pelatihan (X2) 0,476 5,574 ˃ 1,682 0,000 ˂ 0,05 Signifikan

Disiplin kerja(X3)

0,221 2,526 > 1,682 0,015 < 0,05 Signifikan

Adjusted R Square = 0,957 F. Hitung = 327,693DW = 1,756 Sig. F = 0,000

Sumber : Data diolah 2014

Berdasarkan koefisien regresi, maka persamaan regresi yang dapat dibentukadalah ;

Y = 0,307 + 0,228X1 + 0,476X2 + 0,221X3

6.2 Uji Hipotesisa. Uji t

Hasil analisis regresi berganda adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan,pelatihan dan disiplin kerja terhadap variabel dependen yaitu kinerja pegawai.Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda (untuk menguji pengaruhsecara parsial) diperoleh hasil yang dapat dinyatakan sebagai berikut ;

Page 7: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

1) Variabel tingkat pendidikan (X1) memiliki nilai t 2,565 ˃ 1,682 dansignifikasi 0,014 ˂ 0,05, maka Ha diterima, yang berarti secara parsialvariabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso;

2) Variabel pelatihan (X2) memiliki nilai t 5,574 ˃ 1,682 dan signifikan 0,000 ˂0,05, maka Ha diterima, yang berarti secara parsial variabel pelatihanberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanandan Perkebunan Kabupaten Bondowoso;

3) Variabel disiplin kerja (X3) memiliki nilai t 2,526 ˃ 1,682 dan signifikan0,015 ˂ 0,05, maka Ha diterima, yang berarti secara parsial variabel disiplinkerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai DinasKehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso

b. Uji FBerdasarkan hasil analisis regresi linear berganda (dalam hal ini untuk mengujipengaruh secara simultan) diperoleh hasil, yaitu bahwa (327,693 ˃ 2,83) dansignifikasi (0,000 ˂ 0,05), maka Ha diterima, artinya variabel tingkatpendidikan, pelatihan dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan PerkebunanKabupaten Bondowoso.

c. Koefisien Determinasi BergandaHasil analisis menujukkan bahwa besarnya persentase sumbangan pengaruhvariabel pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai DinasKehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso, dapat dilihat dari nilaiAdjusted R Square (R2) menunjukkan sebesar 0,957 atau 95,7% dan sisanya4,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkandalam model penelitian ini.

6.3 Uji Asumsi Klasik1) Multikolinieritas

Tabel 2 Uji MultikolinearitasVariabel VIF Keterangan

Pendidikan (X1) 5,974 Tidak terjadi mulitikolinieritas

Pelatihan (X2) 3,463 Tidak terjadi mulitikolinieritas

Disiplin kerja (X3) 5,116 Tidak terjadi mulitikolinieritasSumber : Data diolah 2014Tabel 2, menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabelindependen karena menunjukkan nilai VIF kurang dari 10.

2) HeteroskedastisitasGambar 1. Uji Heteroskedastisitas

Page 8: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

Sumber : Data diolah 2014Gambar 4.1, menunjukkan bahwa tidak adanya heteroskedastisitas, karenatebaran data tidak membentuk garis tertentu atau tidak terdapat pola yangjelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y.

3) NormalitasGambar 2. Uji Normalitas

Sumber : Data diolah 2014Gambar 4.2, menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, karena datamenyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalsehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi rnemenuhi asumsinormalitas.

7. PembahasanHasil pengujian koefisien dari analisis regresi linear berganda, menunjukkan

pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh secara parsial dan simultanterhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso.

7.1 Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja PegawaiPenelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel tingkat

pendidikan sebesar 0,228 atau 22,8% dengan arah positif. Tingkat pendidikansebagai suatu kegiatan seseorang dalam mengembangkan kemampuan sikap danbentuk-bentuk tingkah lakunya baik untuk kehidupan masa kini dan sekaliguspersiapan bagi kehidupan masa yang akan datang didalam organisasi tertentu yangdiproses melalui pendidikan formal adalah baik, dengan artian lainnya bahwa adanyakesesuaian tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seorang karyawan yang berkerjadiperusahaan dapat memberikan adanya peningkatan terhadap penyelesaianpekerjaan yang sesuai dengan deadline yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan,adanya tugas atau pekerjaan didalam perusahaan yang sesuai dengan bidangkeilmuan karyawan akan memberikan adanya peningkatan terhadap kerapian kerja

Page 9: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

dan ketelitian kerja sehingga tugas yang diberikan dapat ditampilkan secara baik,adanya pendidikan yang mendukung dari sisi karyawan dan penyesuaian kerjaterhadap bagian kerja diperusahaan dapat meningkatnya adanya prestasi kerjasehingga hasil kerja yang ditampilkan dapat optimal dan sesuai dengan deadline yangditetapkan oleh pimpinan.

Menurut Wursanto (2007:32), pendidikan dan pelatihan adalah “suatu kegiatanatau usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan seorang pegawaidalam melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu. Simamora (2004:58) menyatakanbahwa “pendidikan dan pelatihan pegawai adalah suatu persyaratan pekerjaan yangdapat ditentukan dalam hubungannya dengan keahlian dan pengetahuan berdasarkanaktivitas yang sesungguhnya dilaksanakan pada pekerjaan.” Pendidikan danpelatihan pegawai merupakan suatu persyaratan pekerjaan untuk memperbaikipenguasaan berbagai ketrampilan, keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitaskerja yang sesungguhnya terinci dan rutin, sehingga dapat menjalankan danmenyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya

7.2 Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja PegawaiPenelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel

tingkat pelatihan sebesar 0,476 atau 47,6% dengan arah positif. Pelatihan sebagaisebuah proses mengajarkan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakinterampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik dansesuai dengan standar adalah baik, dengan artian lainnya bahwa adanya pelatihandiberikan perusahaan kepada para pegawainya dapat membantu pegawai dalammenyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan secara efisien dan efektif sehinggajadwal sesuai dengan deadline yang ditetapkan oleh pimpinan, adanya programpelatihan yang telah diberikan perusahaan kepada para pegawainya dapatmemberikan peningkatan terhadap keterampilan pegawai sehingga kerapian danketelitian didalam peenyelesaian tugas dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yangbenar, dan adanya pelatihan yang diberikan telah memberikan adanya perubahansikap kepada para pegawainya sehingga memberikan dampak positif terhadapkerjasama tim dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh instansi.

Menurut Handoko (2001:43) terdapat 2 (dua) tujuan utama dari programpendidikan dan pelatihan, yaitu: pertama, latihan dan pengembangan dilakukan untukmenutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan pegawai dengan permintaanjabatan. Kedua, program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensidan efektivitas kerja pegawai dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan

7.3 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja PegawaiPenelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel

disiplin kerja sebesar 0,221 atau 22,1% dengan arah positif. Disiplin kerja yangtercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok/ masyarakatberupa ketaatan-ketaatan ditetapkan pemerintah/ etika, norma, kaidah-kaidah yangberlaku untuk tujuan tertentu adalah baik, dengan artian lainnya bahwa adanyakedisiplinan pegawai dalam proses masuk dan pulang kerja sesuai dengan waktuyang ditentukan oleh instansi telah menciptakan adanya peningkatan terhadaptenggung jawab dan penyelesaian pekerjaan yang sesuai dengan deadline yangditetapkan oleh pimpinan instansi, adanya pekerjaan yang dilakukan sesuai denganfungsi jabatan, tugas dan tanggung jawab serta menjaga hubungan baik dengan unit

Page 10: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

kerja lain dapat memnciptakan adanya kerjasama tim yang baik dalam mencapaitujuan yang diharapkan oleh instansi, dan adanya tindakan karyawan yang sesuaidengan ketentuan yang telah ditetapkan atau diprosedurkan oleh instansi telahmenciptakan adanya penyelesasaian tugas yang sesuai dengan jadwal yang telahditentukan oleh instansi.

Menurut Prijodarminto (1999:43), disiplin sebagai suatu kondisi yang terciptadan terbentuk melalui proses dari serangkaian prilaku yang menunjukkan nilai-nilaiketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Secara lebih jelas,Mangkunegara (2004:129) menjelaskan disiplin kerja sebagai pelaksanaanmanajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Sastrohadiwiryo(2003:291) yang menyebutkan disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati,menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yangtertulis maupun tidak tertulis serta sannggup menjalankannya dan tidak mengelakuntuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yangdiberikan kepadanya

8. Kesimpulan dan Saran8.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulansebagai berikut ;a. Tingkat pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan

terhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBondowoso dengan arah positif, maka jika ada perbaikan pada pendidikan,pelatihan dan disiplin kerja maka akan mempengaruhi kinerja pegawai DinasKehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso. Hal ini benar dapatmempengaruhi adanya peningkatan pada kinerja karyawannya, karena denganadanya tingkat pendidikan karyawan yang mendukung kemampuan didalambidang kerja, adanya pelatihan yang menambah keterampilan teknis didalambidang kerja, dan disiplin kerja sebagai peraturan yang menjadikan perilakukaryawan bertindak sesuai ketentuan;

b. Tingkat pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh secara parsialterhadap kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBondowoso dengan arah positif, maka jika ada perbaikan pada pendidikan,pelatihan dan disiplin kerja maka akan mempengaruhi kinerja pegawai DinasKehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso. Variabel yang dominanmempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan KabupatenBondowoso adalah pelatihan. Pelatihan didalam penelitian ini meliputi adanyapelatihan yang dapat membantu memberikan tanggung jawab, pelatihan yangdapat menambah keterampilan teknis, dan pelatihan yang dapat memberikanperubahan sikap karyawan.

8.2 SaranBerdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan ;

a. Pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso diharapkandapat lebih meningkatkan, dan mengembangkan adanya pendidikan formal yangdimiliki oleh pegawai; meningkatkan dan mengembangkan adanya pelatihandidalam membentuk keterampilan pegawai, dan; meningkatkan danmengembangkan program disiplin kerja yang telah diterapkan, sehingga

Page 11: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap kinerja pegawai yangberkerja di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso;

b. Pimpinan instansi harus lebih menekankan sanksi yang tegas bagi para pegawaiagar pegawai lebih beratnggung jawab secara penuh terhadap pekerjaan yangmereka kerjakan sehingga tercipta kedisplinan yang baik dalam lingkunganinstansi.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada ;a. Dr. Toni Herlambang, MM., sebagai Dosen Pembimbing I dan Drs. Hisyam,

sebagai Dosen Pembimbing II.b. Pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bondowoso, yang telah

memberikan kesempatan untuk memberikan jawabannya didalam penelitian.

Daftar Pustaka

Ahmad. Shaleh Nazili. 1982. Pendidikan dan Masyarakat. Yogyakarta : Bina Usaha.Anwar. Prabu Mangkunegara. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Rosda.Awaludin. K. Pengaruh Pembelian Fasilitas Tingkat Pendidikan dan Disiplin Kerja

Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai pada Badan Pusat StatistikKab.Maros. Skripsi

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Yogyakarta : Rineka Cipta

Dharma, Agus. 1985. Manajemen Prestasi Kerja, Edisi Pertama, Jakarta : RajawaliDjojohadikusumo, Sumitro. 1995. Ekonomi Pembangunan.Davis, Keith E. 1985. Human behaviour at work : Organization behaviour, New York

: Mc Graw-Hill.Hasibuan, Malayu Sp. 2005. Manajemen SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke Tujuh.

Jakarta : Bumi Aksara.Hasibuan, Melayu, SP. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi revisi. Jakarta : Bumi Aksara.Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : BPFE.Khairul. 2008. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Skripsi.Latan, Hengky. 2013. Analisis Multivariat Teknik dan Aplikasi. Bandung : AlfabetaMarihot, Tua. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.M. Ngalim, Purwanto. 2000. Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya.Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Dengan Pendekatan Balance Scorecard:

Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat

Page 12: Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ...digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/47/umj-1x-laudiacrip-2318-1... · untuk mngetahui pengaruh suatu variabel terhadap

Laudia, et al., Hubungan Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja.....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

Nitisemito. 1991. Manajemen Personalia – Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : Ghalia.

Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1980 Tentang Disiplin Pegawai Negri.Prayitno, Duwi. 2010. Paham Analisa Data Statistik. Yogyakarta : MediaKomRobert T. Craig. 1991. Communication Theory as a field.Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari

Teori ke Praktek. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2, Yogyakarta :

STIE YKPN.Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BP STIE

YKPN.Soedarmayanti. 2001. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Jakarta : CV. Mandar Maju.Sinungan. Muchdarsyah. (2003). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi

Aksara.Umar, Husein. 2005. Riset SDM Dalam Organisasi. Edisi Revisi, Jakarta :

PT.Gramedia Pustaka Utama.Umar, Tirtarahardja. 1994. Ilmu Pendidikan dan Keguruan. Edisi Revisi : Rineka

Cipta.