hubungan kemampuan menulis karangan kreatif …

115
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF DENGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS III Skripsi Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh Nama : Hemas Putri Kusdesiana NIM : 2016820237 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2021

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF DENGAN

KEMAMPUAN PEMAHAMAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS III

Skripsi

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

Nama : Hemas Putri Kusdesiana

NIM : 2016820237

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2021

Page 2: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Hemas Putri Kusdesiana (2016820237)

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF DENGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS III

ABSTRAK

Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh minimnya keinginan siswa

untuk menulis karangan kreatif dan mengerjakan soal cerita matematika

yang telah diberikan sebagai bentuk tugas sekolah karena siswa masih

beranggapan bahwa menulis dan mengerjakan soal cerita itu hal yang

menyulitkan dan membosankan. Terlebih siswa lebih menyukai hal-hal

yang dianggap menyenangkan daripada menulis karangan dan

mengerjakan soal cerita. Fenomena ini menunjukkan bahwa kecilnya

minat mengarang dan mengerjakan soal cerita sampai saat ini. Sehingga

peneliti tertarik untuk meneliti apakah terdapat hubungan antara

kemampuan menulis karangan kreatif dengan kemampuan pemahaman

soal cerita pada siswa kelas III di sekolah dasar. Jenis penelitian yang

digunakan ialah kuantitatif dengan metode korelasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang siginifikan antara

kemampuan menulis karangan kreatif dengan kemampuan pemahaman

soal cerita pada siswa kelas III. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa jika siswa sering berlatih menuangkan ide kedalam tulisan untuk

mengarang serta berlatih dalam mengisi soal cerita maka akan berguna

dalam kehidupan sehari-hari terlebih jika guru juga sering memotivasi

maka siswa akan memiliki tingkat penguasaan dan wawasan yang lebih

tinggi karena siswa akan lebih sering terlibat dengan menulis karangan

kreatif dan pemahaman soal cerita.

Kata kunci: Menulis, Karangan Kreatif, Pemahaman Soal Cerita.

Daftar Pustaka 51 (2005-2020)

Page 3: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 4: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

iii

Page 5: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

iv

Page 6: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

v

Page 7: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

vi

Page 8: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk

Ibuku Helma dan Bapakku Edy Kusno Widodo

dan adikku yang senatiasa

mengiringi langkah dengan melimpahkan

kasih sayang, untaian do‟a dan pengorbanan

Page 9: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

viii

MOTTO

Waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik,

maka ia akan memanfaatkanmu

-HR. Muslim

Page 10: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penulis panjatkan atas

segala berkah dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Hubungan Kemampuan Menulis Karangan Kreatif

Dengan Kemampuan Soal cerita pada siswa kelas III”. Skripsi ini

sengaja penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini cukup sering penulis temui berbagai

hambatan dan rintangan, tapi berkat bimbingan, pertolongan, nasihat

serta saran dari semua pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikan

penbuatan skripsi ini. Walaupun begitu, peneliti menyadari masih terdapat

banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka dari itu peneliti

menerima berbagai saran dan kritik yang membangun agar di masa yang

akan datang tulisan ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan yang baik ini

peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini terutama pada:

Page 11: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

x

1. Bapak Dr. Iswan, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti studi fakultas ini.

2. Bapak Azmi Al-Bahij, M.Si. Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universits Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan motivasi

dan arahan kepada peneliti sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat waktu.

3. Ibu Mas Roro Diah Wahyu Lestari, M.Pd selaku dosen pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktu, selalu sabar memberikan

arahan serta dukungan demi kelancaran selama penyusunan

proposal penelitian sehingga dapat selesai dengan tepat pada

waktunya.

4. Orang tua tercinta (Ibu dan Bapak) serta adik yang telah

memberikan semangat yang tidak ternilai berupa materil serta

moral dan juga yang tidak pernah berhenti untuk mendoakan

selama awal perkuliahan sampai pada penulisan skirpsi.

5. Teman-teman seperjuangan kelas ESD 2016 yang tidak bisa

disebutkan satu persatu yang selalu memberikan dukungan untuk

cepat menyelesaikan proposal penelitian ini dan juga menjadi

tempat untuk saling bertukar pikiran antara satu sama lain.

6. Teman seperbimbingan dan seperjuangan, terimakasih atas

motivasi yang diberikan serta dukungan dan supportnya.

Page 12: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

xi

7. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu

yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta semangat

kepada penulis untuk menyelesaikan proposal penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih banyak

kekurangan. Semoga proposal penelitian ini bermanfaat dan berguna

bagi yang membaca dan mempelajarinya.

Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb

Jakarta, 04 Agustus 2021

Penulis

Hemas Putri Kusdesiana

Page 13: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

xii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ....................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iv

PAKTA INTEGRITAS .......................................................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN ....................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii

MOTTO ............................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 6

C. Batasan Masalah ............................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ............................................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 10

A. Kajian Teori ....................................................................................................... 10

1. Kemampuan Pemahaman Soal Cerita .......................................................... 10

2. Kemampuan Menulis Karangan Kreatif ......................................................... 18

B. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 33

C. Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 36

B. Metode Penelitian ............................................................................................ 37

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .......................... 38

D. Populasi dan Sampel...................................................................................... 40

E. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian .............................................................. 41

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 46

Page 14: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

xiii

G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 53

A. Deskripsi Data .................................................................................................. 53

1. Deskripsi Lokasi Penelitian .............................................................................. 53

2. Deskripsi Responden ........................................................................................ 53

3. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................................. 53

B. Hasil Analisis Data .......................................................................................... 56

1. Uji Coba Instrumen ........................................................................................... 56

2. Uji Prasyarat Analisis ........................................................................................ 58

a. Uji Normalitas ..................................................................................................... 58

b. Uji Homogenitas ................................................................................................ 59

3. Uji Hipotesis ....................................................................................................... 60

C. Interpretasi Hasil Penelitian ......................................................................... 61

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 64

A. Kesimpulan ............................................................................................ 64

B. Saran ...................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66

LAMPIRAN ........................................................................................................ 71

Page 15: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 …………………………………………………………………….. 36

Tabel 3.2 ............................................................................................... 41

Tabel 3.3 ............................................................................................... 42

Tabel 3.4 ............................................................................................... 50

Tabel 4.1 ............................................................................................... 52

Tabel 4.2 ............................................................................................... 53

Tabel 4.3 ............................................................................................... 55

Tabel 4.4 ............................................................................................... 55

Tabel 4.5 ……………………………………………………………………...56

Tabel 4.6 ……………………………………………………………….……..57

Tabel 4.7 ………………………………………………………………….…..57

Tabel 4.8 ……………………………………………………………………...58

Page 16: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

xv

DAFTAR BAGAN

BAGAN 2.1 …………………………………………………………………… 35

BAGAN 3.1 …………………………………………………………………… 37

Page 17: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan ialah usaha manusia (pendidik) dengan

bertanggung jawab mengarahkan anak untuk menjadi dewasa baik

sebagai makhluk individual maupun makhluk sosial dengan cara

belajar. Kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan

bekal utama. Aktivitas belajar mengajar ialah proses manusiawi

yang sangat halus bagi sensivitas serta keahlian dalam perihal

ikatan sesama manusia. Hubungan ini termasuk hubungan yang

lemah sebab keresahan terdapat di siswa ataupun tuntutan berasal

dari pendidik ataupun rasa keterikatan pada pendidik. Perilaku

yang dibutuhkan ialah kalau pendidik sanggup mendapatkan

pengajar bagaikan bahan ilmu sehingga wajib dihormati. Dalam hal

ini keberhasilan proses Pendidikan ditetapkan oleh pola kedekatan

antara guru serta siswa dalam kelas.

Bagian kemampuan Bahasa yang utama dimiliki siswa

adalah kemampuan menulis. Abu Hurairah radhiallahu

„anhu berkata,

Page 18: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

2

Artinya: “Tidak ada seorang pun dari shahabat Nabi Shallallahu

„Alaihi Wasallam yang paling banyak (meriwayatkan)

hadits dari Beliau (Shallallahu „Alaihi Wasallam) selain

aku, kecuali dari Abdullah bin Amr, karena ia dahulu

menulis, sedangkan aku tidak menulis.” (HR. Bukhari

no.113)

Menulis bukan sekedar berhubungan dengan penggunaan

tata Bahasa serta tanda baca tetapi sistem yang dapat

menumbuhkan kemampuan dalam berpikir kreatif. Seorang bisa

cakap menulis jika berlatih dengan giat. Perihal ini disebabkan

keterampilan menulis ialah suatu perkembangan dengan latihan

secara terus menerus. Menulis tidak semata-mata menulis tangan,

tetapi menulis bisa diartikan mengungkapkan yang dipahami serta

lebih dari itu menulis bisa mencerna hal yang sudah didapat.

Keahlian menulis bisa menambah rasa percaya diri serta

menyokong timbulnya kreativitas.

Pada hakikatnya keahlian berbahasa siswa SD belum setara

dengan yang diinginkan. Aspek lainnya memengaruhi pada tingkat

keahlian mengarang merupakan media pendidikan yang

dipergunakan pendidik, semacam media foto yang kurang

bervariatif serta telah lama. Pada hakikatnya, menulis merupakan

pengutaraan materi memakai Bahasa secara tertulis. Dengan

memaparkan pemikiran kedalam sebuah tulisan dimaksudkan

untuk menyampaikan, memberitakan, menceritakan, dan

Page 19: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

3

menyakinkan untuk pembaca supaya mengerti yang berlangsung di

kejadian atau suatu aktivitas.

Kita kerap mendengar sebutan menulis ataupun mengarang,

bisa jadi bayangannya terpaut pada suatu yang tidak menarik

menjenuhkan serta apalagi membosankan. Pada realitasnya, siswa

yang terampil menulis tidak hendak hadapi kesusahan dan

menuntas tugas sekolah semacam menata cerita, laporan tertulis

serta membuat karangan. Tetapi Sebagian besar siswa masih

mengganggap kalau aktivitas menulis memanglah banyak

menghasilkan tenaga, waktu dan atensi yang serius.

Menulis memiliki fungsi yang sangat berarti untuk manusia.

Menulis ialah bagian fasilitas komunikasi bagaikan halnya

berdialog. Tetapi, dalam implementasi pemakaian Bahasa dalam

menulis berbeda dengan komunikasi lisan. Perihal ini disebabkan

Bahasa dipakai secara fungsional ialah konsumsi Bahasa bagaikan

media interaksi serta transaksi. Dengan demikian, aktivitas menulis

menuntut kemahiran serta keahlian mengendalikan memakai

Bahasa, bekerja dengan tahap-tahap terorganisir, gagasan secara

sistematis dan mengatakan secara tertulis. Keahlian siswa wajib

dideteksi secepatnya. Ide-ide kreatif yang dipunyai anak kadang-

kadang tidak dapat dituangkan dengan baik. Pada dasarnya

keahlian membaca serta menulis sangat memegang peranan

berarti pada kehidupan manusia sebab pengetahuan apapun tidak

Page 20: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

4

terlepas dari membaca serta menulis. Tidak mempunyai keahlian

itu, hingga pengetahuan apa juga yang dikasihkan hendak percuma

serta tidak berguna, memikirkan dikala ini ialah masa globalisasi

yang banyak menuntut bermacam keahlian. Cere (dalam Yarmi

2008, perihal 9, vol 3) melaporkan menulis ialah komunikasi.

Berikutnya dikatakan kalau di dalam komunikasi ada 4 faktor, ialah

menulis ialah (1) wujud ekspresi diri; (2) suatu yang universal di

informasikan; (3) ketentuan serta tingkah laku; serta (4) menulis

ialah suatu metode belajar.

Keahlian berbahasa meliputi aktivitas membaca, menulis,

menyimak serta berdialog. Keempat keahlian inilah bagaikan modal

siswa dalam berbicara tiap hari. Keahlian yang peneliti fokuskan

dalam penyusunan ini, ialah keahlian menulis. Menulis karangan

tidak cuma terdapat pada pelajaran Bahasa Indonesia, namun

mata pelajaran lain juga siswa melaksanakan aktivitas menulis

karangan. Pada mata pelajaran matematika, spesialnya

pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan soal cerita.

Aktivitas menulis karangan sangat dibutuhkan untuk

meningkatkan imajinasi siswa supaya meningkatkan uraian dalam

soal cerita matematika. Supaya menguasai permasalahan tersebut

siswa sebaiknya membaca soal dengan teliti serta berulang-ulang

untuk menguasai arti kata demi kata serta kalimat dalam soal cerita

tersebut. Perihal ini diperlukan dengan teliti serta berulang-ulang

Page 21: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

5

untuk menguasai arti kata demi kata serta kalimat dalam soal cerita

tersebut. Perihal ini diperlukan kemampuan kosa kata serta

keahlian membaca uaraian yang baik.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru wali

kelas III di SD Negeri bambu Apus 02 ada sebagaian peristiwa

yang berhubungan dengan kesalahan siswa dalam menulis

karangan. Semacam kekeliruan dalam penyusunan huruf kapital,

tanda baca, pemilihan kata yang kurang tepat dalam sebagian

kalimat, kesinambungan kalimat serta minimnya kepekaan siswa

dalam menuntaskan tugas.

Riset yang sejenis dilakukan sebelumnya oleh Dian

Wahyuningsih pada tahun 2013 yang bertajuk “Pengembangan

Pemahaman Soal Cerita Matematika Melalui Tutor Sebaya

Berbantuan Alat Peraga Sekolah Dasar”. Soal cerita merupakan

salah satu materi yang tersulit diserap siswa. Nilai rata-rata ulangan

cenderung rendah. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk

meningkatkan pemahaman tersebut untuk memperbaiki hasil

belajar yang diperoleh siswa. Dengan cara memperbaiki setiap

proses pembelajaran yang dilakukan, diharapkan kemampuan

mengembangkan pemahaman soal cerita dapat meningkat.

Sehingga dapat disimpulkan dengan mengubah soal cerita menjadi

kalimat matematika yang mudah untuk dipahami dan diselesaikan

sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal

Page 22: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

6

matematika yang berbentuk kalimat-kalimat cerita. (Wahyuningsih,

2013 : 1).

Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas maka peneliti

beranggapan bahwa kemampuan menulis kreatif sangat perlu

diajarkan dan dilatih sejak dini. Karena dengan menulis siswa dapat

mengetahui banyak kosa kata dan paham dengan kata-kata

sampai siswa bisa menuntaskan soal cerita matematika lebih

mudah dan menyukai pelajaran matematika, maka dari itu peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kemampuan

Menulis Karangan Kreatif dengan Kemampuan Soal Cerita Pada

Siswa Kelas III”.

B. Identifikasi Masalah

1. Kurang minat siswa dalam menulis karangan dan mengerjakan

soal cerita matematika.

2. Rendahnya hasil kemampuan menulis dengan penulisan yang

baik dan benar.

3. Rendahnya pemahaman siswa dalam menyelesaikan

pemahaman soal cerita dengan baik dan benar.

4. Kurangnya siswa dalam mengekspresikan dan menuliskan kata-

kata ke dalam sebuah karangan.

5. Kurangnya ketelitian dan kepekaan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita matematika.

Page 23: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

7

6. Pemikiran siswa bahwa mata pelajaran matematika dan Bahasa

Indonesia itu sulit dan menakutkan.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada :

1. Kemampuan siswa dalam menulis karangan kreatif Bahasa

Indonesia.

2. Kemampuan siswa dalam pemahaman soal cerita matematika.

3. Penelitian dilakukan di sekolah dasar di SD Negeri Bambu

Apus 02 pada kelas III dengan jumlah siswa 70 orang.

D. Rumusan Masalah

1. “Apakah terdapat hubungan antara kemampuan menulis

karangan kreatif dan kemampuan pemahaman soal cerita pada

siswa kelas III SD Negeri Bambu Apus 02?”

2. “Bagaimana tingkat hubungan antara kemampuan menulis

karangan kreatif dengan kemampuan pemahaman soal cerita

pada siswa kelas III SD Negeri Bambu Apus 02?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas,

maka tujuan penelitian ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui adanya hubungan kemampuan menulis

karangan kreatif pada siswa kelas III SD Negeri Bambu Apus

02.

Page 24: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

8

2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat hubungan

kemampuan pemahaman soal cerita pada siswa kelas III SD

Negeri Bambu Apus 02.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan secara baik akan menghasilkan

informasi yang akurat, rinci serta terpercaya sehingga dapat

memberikan manfaat yang besar bagi peneliti sendiri serta orang

lain. Peneliti ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

serta pengetahuan bagi guru dan mahasiswa tentang

hubungan kemampuan menulis karangan kreatif dengan

kemampuan pemahaman soal cerita pada siswa kelas III.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi Sekolah:

Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada

sekolah mengenai hubungan kemampuan menulis karangan

kreatif dengan kemampuan pemahaman soal cerita pada

siswa

b. Bagi Peneliti:

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

ilmu pengetahuan dan memberikan pengalaman belajar

Page 25: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

9

serta dapat dijadikan sebagai penerapan yang diperoleh di

bangku kuliah.

c. Bagi Universitas Muhammadyah Jakarta:

Memberikan sumbangan pemikiran serta perbaikan

serta sebagai referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan

khususnya bagi kalangan akademisi program studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas

Muhammadiyah Jakarta.

Page 26: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kemampuan Pemahaman Soal Cerita

a. Pengertian Kemampuan

Kemampuan adalah suatu dasar seseorang yang dengan

sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara

efektif atau behasil. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia

(dalam Hidayat, 2016, 8), mampu berarti kuasa (sanggup

melakukan sesuatu). Tidak hanya penjelasan kamus, mampu

juga mempunyai persamaan kata yaitu dapat ataupun bisa.

Jadi, Kemampuan adalah kecakapan atau potensi

seseorang inidividu untuk menguasai keahlian dalam

melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.

b. Pengertian Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman adalah proses intelektual yang

kompleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu

penguasaan makna kata dan berpikir tentang suatu konsep.

Bagi Soedarso (dalam Arifanti, 2013,14), Membaca

pemahaman menurut ialah kemampuan membaca untuk

memahami ide pokok, detail yang penting. Melansir pendapat

Dalman (dalam Santoso serta Rochmiyati, 2016,vol 3,hal 115),

Page 27: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

11

membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif

(mencari untuk memahami), sehubungan dengan tingkat

pemahaman.

Jadi dapat disimpulkan membaca pemahaman ialah

aktivitas membaca untuk memahami isi bacaan, dalam hal

yang bersifat tersirat maupun tersurat dalam teks tersebut.

c. Soal Cerita

1) Pengertian Soal Cerita

Menurut Retna dkk (dalam Wahyuddin, 2016,9, 151),

Soal cerita matematika berperan dalam aktivitas sehari-hari

siswa karena mengedepankan permasalahan kehidupan.

Menurut Arya (2013,66), Soal cerita ialah soal matematika

yang menggunakan Bahasa verbal bersangkutan dengan

kehidupan.

Dalam matematika, soal cerita berkaitan dengan kata-

kata atau rangkaian kalimat yang mengandung konsep-

konsep matematika. Menurut Sweden dkk (dalam

Winarni,2015,hal 122), soal cerita adalah soal yang

diungkapkan dalam bentuk cerita yang diambil dari

pengalaman-pengalaman siswa yang berkaitan dengan

konsep-konsep matematika.

Page 28: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

12

Jadi, bisa dikatakan soal cerita ialah soal matematika

yang diungkapkan dengan kalimat yang berhubungan

melalui kehidupan tiap hari.

2) Karakteristik Soal Cerita

Bagi Lia (dalam Sholihah, 2018,9), soal cerita memiliki

karakteristik yaitu:

a) Soal dalam wujud uraian yang memuat beberapa konsep

matematika sehingga siswa ditugaskan untuk merinci

konsep-konsep yang tercantum dalam soal tersebut.

b) Umumnya uraian soal ialah aplikasi konsep matematika

dalam kehidupan sehari-hari/ kondisi nyata/ real world,

sehingga siswa seakan-akan mengalami kenyatan yang

sesungguhnya.

c) Siswa dituntut memahami materi tes serta dapat

mengungkapkannya dalam Bahasa tulisan yang baik dan

benar.

d) Baik untuk menarik ikatan antara pengetahuan yang

sudah dipunyai siswa dengan materi yang sedang

dipikirkannya.

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

matematika tidak selamanya berjalan lancar dan efektif,

Page 29: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

13

tetapi seringkali mengalami gangguan-gangguan. Akibat

adanya gangguan tersebut mengakibatkan rendahnya

kemampuan belajar terhadap materi pelajaran yang

disampaikan guru.

Menurut Suryabrata (dalam Noverma, 2016,vol 3, 79)

mengungkapkan ada 2 faktor:

a) Faktor internal adalah fisiologis dan psikologis. Misalnya:

kecerdasan, motivasi, prestasi dan kemampuan kognitif.

b) Faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan

instrumental. Misalnya: sekolah, guru, kurikulum dan

model pembelajaran.

4) Langkah-langkah Menulis Soal Cerita

Menurut Ngalimun (2018,129) yaitu:

a) Menentukan tujuan tes.

b) Menentukan kompetensi yang akan diujikan.

c) Menentukan materi yang akan diujikan.

d) Menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan

kompetensi, materi dan bentuk penilaiannya (tes tertulis,

bentuk pilihan ganda, uraian, dan tes praktik).

e) Menyusun kisi-kisinya.

f) Menulis butir soal.

g) Memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif.

h) Merakit soal menjadi perangkat tes.

Page 30: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

14

i) Menyusun pedoman pemskorannya.

j) Uji coba bentuk soal.

k) Analisis butir soal secara kuantitatif dari data empiric

hasil uji coba, dan

l) Perbaikan soal berdasarkan hasil analisis.

5) Langkah-langkah Menyelesaikan Soal Cerita

Bagi Polya (dalam Fitriyah,2016,23), dalam penyelesaian

suatu masalah terdapat 4 langkah yaitu:

a) Menguasai masalah

Tanpa menguasai masalah siswa kemungkinan tidak

sanggup menyelesaikan masalah dengan benar. Target

evaluasi pada sesi pemahaman masalah yaitu siswa

mampu menganalisis soal.

b) Merencanakan Penyelesaian

Langkah ini diperlukan untuk melihat ikatan antara data

dan kondisi yang tersedia dengan data yang dicari. Siswa

bisa menuliskan rumus apa saja yang hendak dipakai

ataupun bisa menuliskan cara penyelesaian.

c) Menyelesaikan Masalah

Langkah ini siswa dapat mengaplikasikan apa yang

diketahui kedalam rumus serta menyelesaikan yang telah

ditulis dan menghitungnya, sehingga apa yang ditanyakan

terjawab.

Page 31: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

15

d) Memeriksa / meninjau Kembali

Dalam hal ini hasil pengerjaan yang diperoleh harus

diperiksa atau dikoreksi kembali untuk menentukan apakah

pengerjaan itu sesuai dengan yang diinginkan dalam

masalah dengan teliti dan yakin serta menuliskan kata jadi

pada akhir pengerjaan soal.

Pembelajaran matematika selama ini belum berhasil

meningkatkan pemahaman siswa cenderung menghafal

konsep-konsep tanpa memahami maksud isinya. Menurut

Polya dalam (Safitri dkk, 2017,vol 8,156), mengelompokkan

jenis pemahaman sebagai berikut :

a) Pemahaman Mekanikal, yaitu mengingat dan

menerapkan sesuatu secara rutin atau perhitungan

sederhana.

b) Pemahaman Induktif, yaitu menerapkan sesuatu dalam

kasus sederhana atau kasus serupa.

c) Pemahaman Rasional, yaitu membuktikan kebenaran

sesuatu.

d) Pemahaman Intuitif, yaitu memperkirakan kebenaran

sesuatu dengan pasti (tanpa ragu-ragu) sebelum

menganalisa lebih lanjut.

Page 32: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

16

6) Permasalahan Soal Cerita

Penyajian soal dalam bentuk cerita merupakan usaha

menciptakan suatu cerita untuk menerapkan konsep yang

sedang dipelajari sesuai dengan pengalaman sehari-hari.

Menurut Utami (2018,vol 5,189), mengungkapkan

kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita,

diantaranya:

a) Siswa kurang memahami masalah (menuliskan apa yang

di ketahui dan apa yang ditanyakan) ketika diberikan

permasalahan terutama dalam bentuk soal cerita.

b) Siswa kesulitan ketika mengubah soal cerita ke bentuk

matematika.

c) Kurang menguasai keterampilan berhitung sehingga

terjadi kesalahan yang seharusnya dapat dihindari.

7) Contoh Soal Cerita

Berikut contoh soal cerita matematika pada buku tematik

kelas III yaitu soal yang berkaitan dengan jam atau waktu.

Contoh soal :

Siti bangun tidur pukul 05.00 kemudian Siti mandi,

ibadah, serta melakukan persiapan berangkat sekolah yang

berjalan selama 1 jam. Artinya, pukul 06.00 Siti siap pergi

sekolah. Jika Siti pergi sekolah pukul 06.00 pagi, Siti tiba di

Page 33: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

17

sekolah pukul 07.00. Jadi lamanya kepergian Siti ke

sekolah adalah 1 jam.

Pertanyaan:

a) Siti mulai belajar pukul 07.00 lalu Siti selesai belajar

pukul 12.00 berapa lama siti belajar?

Jawaban:

a) Jika Siti belajar pukul 07.00 serta tuntas pukul 12.00

berarti 12.00-07.00 = 5 jam Siti belajar di sekolah.

Indikator dari pembelajaran soal cerita matematika ini

menyesuaikan dengan kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.

Pada penelitian ini saya akan mengambil materi kelas III

Tema 8 Subtema 4.

Page 34: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

18

2. Kemampuan Menulis Karangan Kreatif

a. Pengertian Menulis

Menulis ialah cara kreatif mengubah gagasan ke dalam

lambang-lambang tulisan serta menulis kegiatan merekam ide

serta pokok pikiran dalam bentuk tulisan. Semi (dalam Samosir,

2016, 1).

Menulis dalam karya tulis sama seperti mengarang. Menulis

adalah keseluruhan rangkaian aktivitas seseorang dalam

mencurahkan serta memaparkan Bahasa tulis untuk dipahami

Page 35: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

19

dan dimengerti oleh orang lain Gie (dalam Zulela dan Shaleh,

2003 : 27).

Menurut Tarigan (dalam zakuan, 2016 : 4), menulis

merupakan kegiatan menurunkan atau melukiskan lambang-

lambang Bahasa yang dipahami sehingga orang lain dapat

membaca lambang-lambang grafik tersebut.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas disimpulkan

menulis ialah lukisan visual tentang pikiran, perasaan, serta ide

memakai tulisan untuk keperluan komunikasi atau

menyampaikan pesan.

b. Pengertian Menulis Kreatif

Menulis kreatif artinya tulisan hasil ciptaan seseorang yang

bersifat baru atau karya asli seperti yang memenuhi langkah

kaidah yang telah ditentukan.

Bagi Olso (dalam Zulela serta Shaleh, 2003 : 30),

mengatakan bahwa kreatif adalah kemampuan mencipta

sesuatu yang baru. Jadi, menulis kreatif adalah melaksanakan

kegiatan menulis dengan menciptakan/ menghasilkan tulisan

yang baru, hasil ciptaan si penulis.

Menurut Kurniawan (dalam Armariena, 2017, vol 7, hal

100), menyatakan menulis kreatif merupakan pembentukan

keadaan yang ingin diraih pada pembelajaran, yaitu situasi

Page 36: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

20

belajar yang sanggup membuat siswa kreatif dalam menulis

karyanya.

Menurut (Yarmi, 2014, 10), Menulis kreatif ialah

kesanggupan atau kekuatan yang dipunyai oleh individu untuk

mencipta ide atau pesan dengan tertulis hingga orang lain

dapat memahami isinya.

Berdasarkan beberapa pendapat menulis kreatif dapat

disimpulkan tulisan yang berdasarkan dari pengalaman, fantasi

dan imajinasi anak yang diolah menjadi karya kreatif berupa

tulisan yang indah.

c. Tujuan Menulis kreatif

Setiap tulisan mempunyai beberapa tujuan, antaranya

untuk memberitahukan serta mengungkapkan perasaan atau

emosi. Menurut Sukirno (dalam Wardhani, 2017, 17), tujuan

menulis kreatif adalah :

1) Menceritakan suatu peristiwa.

2) Melaporkan sesuatu atau mengisahkan kejadian.

3) Melukiskan tindak-tanduk manusia dengan sebuah

peristiwa guna memunculkan daya khayal / imajijasi

pembaca.

Pengklasifikasian lain mengenai tujuan menulis ini

dilakukan oleh Tarigan dalam (Cahyani, 2012, 75), sebagai

berikut:

Page 37: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

21

1) Tujuan Penerangan (informational purpose)

Tulisan ini bertujuan memberi informasi atau keterangan

atau penerangan kepada pembaca.

2) Tujuan Kreatif (creative purpose)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri.

Tetapi keinginan kreatif disini melebihi pernyataan diri, dan

melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai nilai artistik,

atau nilai kesenian.

3) Tujuan Pemecahan Masalah (problem solving purpose)

Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan

masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan,

menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat

pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat

dimengerti dan diterima oleh pembaca.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan tujuan

menulis kreatif ialah mendeskripsikan sesuatu kepada

pembaca agar dapat mengeluarkan ide atau gagasan sesuai

pemikiran kreativitas penulis.

d. Aspek Penilaian Keterampilan Menulis

Menurut Brown (dalam Fitriani,2013,39), penilaian terhadap

tulisan hendaknya mencakup beberapa hal diantaranya :

content (isi / gagasan yang dikemukakan), form (organisasi isi),

grammar (tata Bahasa dan pola kalimat), vocabulary (pilihan

Page 38: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

22

kata dan kosakata) dan mechanics (pemakaian ejaan dan

penulisan kata). Menurut Brown (dalam Fitriani 2013:39), aspek

penilaian keterampilan menulis ialah :

1) Diksi atau Pilihan Kata

Menurut Gorys (dalam Fitriani,2013,39), mengemukakan

bahwa kemampuan memilih kata ialah kemampuan untuk

membedakan secara tepat nuansa-nuansa kata sesuai

dengan situasi dan nilai. Jadi penguasaan kosakata yang lebih

banyak.

2) Struktur Kalimat

Penggunakan kalimat–kalimat efektif dapat memudahkan

pembaca menangkap maksud tulisan. Mc. Crimmon (dalam

Fitriani 2013,40), memberi 4 ciri-ciri kalimat efektif, yaitu

kesatuan, kehematan, penekanan dan kevariasian.

3) Pembentukan Paragraf

Menurut Saddhono (dalam Fitriani,2013,40), paragraf

merupakan satu kesatuan yang utuh untuk menyampaikan

suatu maksud. Agar karangan mudah ditangkap oleh

pembaca, maka perlu disusun dalam bentuk paragraf.

4) Penggunaan Ejaan

Menurut Saddhono (dalam Fitriani,2013,40), karangan

disusun menggunakan Bahasa tulis yang berbeda dengan

Bahasa lisan. Ejaan diperlukan untuk menghindari timbulnya

Page 39: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

23

kesalahan pemahaman karena dapat membantu menjelaskan

maksud serta makna kalimat. Penggunaan ejaan meliputi dua

hal pokok yaitu:

(a) Ketetapan tentang bagaimana satuan-satuan morfologi

seperti kata dasar, kata ulang, kata majemuk, partikel dan

kata berimbuhan dituliskan,

(b) Pemakaian tanda baca dalam kalimat.

Tanda baca yang biasa digunakan diantaranya:

(a) Tanda titik, sebagai tanda kalimat telah selesai. Tanda titik

dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau

seruan.

(b) Tanda koma, pokok tugasnya untuk menyatakan jeda

sejenak, menyekat hubungan yang perlu dijelaskan dan

menyekat frase sejenis atau setara.

(c) Tanda titik dua, untuk menegaskan keterangan atau

penjelasan sebagai tambahan sesuatu yang telah

disebutkan dalam kalimat.

(d) Tanda seru dan tanda tanya, tanda seru untuk

menyatakan perasaan yang kuat seperti perintah, tak

percaya, dan terkejut. Sedangkan tanda tanya digunakan

pada akhir kalimat tanya.

Page 40: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

24

e. Langkah-langkah Menulis

Menulis merupakan suatu proses kreatif. Sebagai suatu

proses kreatif, menulis harus mengalami proses yang secara

sadar dilalui dan lihat pula hubungan satu dengan yang lain.

Untuk menjadikan sebuah tulisan diperlukan tahap-tahap

untuk dalam tulisan. Menurut pandangan (Dalman, 2014,15),

tahap menulis terbagi 3 yaitu:

1) Tahap Prapenulisan (Persiapan)

Tahap ini merupakan tahap pertama, tahap persiapan atau

prapenulisan adalah ketika pembelajar menyiapkan diri,

mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan

fokus, mengolah informasi yang dihadapinya, berdiskusi,

membaca, dan mengamati.

Pemilihan tema adalah langkah awal yang dilakukan

penulis dalam prapenulisan. Tema adalah pokok pikiran

pengarang yang merupakan patok uraian dalam suatu tulisan.

Untuk penulis pemula sebaiknya, mencari tema yang paling

dikuasai atau yang paling disukai agar nantinya dalam proses

penulisannya dapat dengan mudah mengembangkan

tulisannya.

Pada tahap prapenulisan ini terdapat aktivitas memilih

topik, menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan

Page 41: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

25

dan informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide

atau gagasan dalam bentuk kerangka karangan.

2) Tahap Penulisan

Pada tahap prapenulisan kita telah menentukan topik dan

tujuan karangan, mengumpulkan informasi yang relevan, serta

membuat kerangka karangan, mengumpulkan informasi yang

relevan serta membuat kerangka karangan.

Menurut Munirah (2019,17), pada tahap menulis ini penulis

mengembangkan karangannya sebaiknya terlepas dari

pemahaman kerangka sebagai miniature kerangka sehingga

karangan tersebut mengembalikan pembaca pada ide inti

karangan.

Jadi, dapat disimpulkan pada tahap penulisan inilah,

sebuah gagasan menjadi suatu karangan yang utuh, penulis

harus memilih kata-kata dan Bahasa yang baik sehingga

dapat dimengerti oleh para pembaca.

3) Tahap Pascapenulisan (Revisi)

Tahap ini merupakan tahap penghalus dari penyempurnaan

buram yang kita hasilkan. Kegiatannya terdiri atas

penyuntingan dan perbaikan (revisi). Penyuntingan adalah

pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti

ejaan, pungtasi, diksi, pengkalimatan, pengalinean, gaya

Page 42: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

26

Bahasa, pencatatan, kepustakaan, dan konversi penulisan

lainnya.

Menurut Dalman (2014,19), Kegiatan penyuntingan dan

perbaikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

(a) Membaca keseluruhan karangan.

(b) Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki atau memberi

catatan bila ada hal-hal yang harus diganti, ditambahkan,

disempurnakan serta

(c) Melakukan perbaikan sesuai dengan dengan temuan saat

penyuntingan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tahap pascapenulisan

(Revisi) merupakan tahap terakhir dalam menyusun sebuah

karangan. Dengan tahap revisi ini, kita harus meneliti secara

keseluruhan dari hasil tulisan, apakah perlu ada perbaikan

baik tanda baca, ejaan kalimat, maupun paragraf. Jika tidak

ada maka selesailah tulisan tersebut.

f. Jenis-jenis Karangan

1) Karangan Narasi

a) Pengertian Narasi

Menurut Gillie dkk (dalam zulela dan Shaleh, 2003,32),

Narasi adalah mengarang, menceritakan, serta

Page 43: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

27

pengungkapan penulis tentang ide gagasan yang baru

disampaikan pada pembaca.

Menurut Zainurrahman (dalam Sudarmi, 2016, 27),

Narasi ialah tulisan yang berupa fiksi. Narasi tidak hanya

bersifat fiktif, tetapi ada bersifat faktual seperti rangkaian

sejarah, serta hasil wawancara naratif.

Menurut Muslich (dalam Sumarsih, 2016,20), Narasi

ialah karangan yang mengisahkan suatu secara kronologis

berdasarkan kumpulan kejadian.

Jadi dapat disimpulkan karangan narasi ialah suatu

cerita yang mejabarkan peristiwa dari waktu ke waktu

secara sistematik dan terperinci.

b) Ciri-ciri Karangan Narasi

Menurut Nuristo (dalam Muharipin, 2017,49, vol 11),

mengatakan ciri-ciri narasi adalah:

(1) Narasumber dari fakta atau sekedar fiksi,

(2) Berupa rangkaian peristiwa,

(3) Bersifat menceritakan .

c) Jenis-jenis Karangan Narasi

Menurut Keraf (dalam Ariyanto,2009,20), karangan

narasi dibedakan menjadi dua yaitu karangan narasi

ekspositoris dan karangan narasi sugestif. Berikut uraian

Page 44: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

28

mengenai perbedaan narasi ekspositoris dan narasi

sugestif, yaitu:

(1) Narasi Ekspositoris

Narasi ekspositoris bersifat khas atau khusus yang

terjadi satu kali yang menyampaikan informasi mengenai

berlangsungnya suatu peristiwa. Narasi ekspositoris dapat

bersifat khas dan bersifat generalisasi. Narasi yang bersifat

khas atau khusus menceritakan suatu peristiwa yang khas

yang hanya terjadi satu kali.

(2) Narasi Sugestif

Menurut Keraf (dalam ariyanto 2009,21), narasi sugestif

merupakan karangan yang berusaha memberi makna atas

peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman.

Berikut perbedaan pokok antara narasi ekspositoris dan

narasi sugestif yaitu: Tabel 2.1

No Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif

1 Memperluas

pengetahuan.

Menyampaikan suatu makna

atau suatu amanat yang

tersirat.

2 Menyampaikan

informasi.

Menimbulkan daya khayal.

3 Didasarkan pada

penalaran untuk

mencapai kesepakatan.

Penalaran hanya berfungsi

sebagai alat untuk

menyampaikan makna,

sehingga kalau perlu

Page 45: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

29

penalaran dapat dilanggar.

4 Bahasanya lebih

condong ke Bahasa

informatif dengan

metitik beratkan pada

penggunaan kata-kata

denotative.

Bahasanya lebih condong ke

Bahasa figuratif dengan

menitikberatkan pada

penggunaan kata-kata

konotatif.

2) Karangan Eksposisi

a) Pengertian Eksposisi

Eksposisi merupakam suatu bentuk tulisan yang sering

digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan

berusaha tidak mempengaruhi pembaca.

Menurut Ramlan (dalam Dewi, 2016, vol 1, 3),

eksposisi ialah paparan. Setelah membaca, pembaca dapat

mengerti apa yang disampaikan oleh penulis dalam

paparan tersebut.

Menurut Ibrahim (2009,146), Kata Eksposisi yang

berasal dari Bahasa Latin yang berarti membuka atau

Memulai.

Jadi, karangan eksposisi ialah suatu karangan yang

menerangkan serta membagikan pengertian kepada

pembaca berkenaan suatu peristiwa atau objek agar

pembaca mendapat informasi baru.

Page 46: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

30

b) Ciri-ciri Karangan Eksposisi

Menurut Kosasih (dalam Dewi, 2016, vol 1, 3), dalam

karangan eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(1) Paparan bersifat informasi,

(2) Informasi masalah bersifat objektif,

(3) Tidak mempengaruhi pembaca,

(4) Penjabaran dinyatakan dengan bukti konkret (tidak

mengada-ada), dan

(5) Keterangan bersifat logis dan sistematis.

3) Karangan Deskripsi

a) Pengertian Karangan Deskripsi

Menurut Marahimin (2005, 45), Deskripsi adalah

pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu

benda, tempat, suasana atau keadaan.

Menurut Semi (dalam Risdianti, 2018, 21), deskripsi

ialah karangan yang bertujuan menyampaikan detail

tentang objek hingga memberi pengaruh pada sensivitas

serta imajinasi pembaca, bagaikan mereka ikut melihat,

merasakan langsung objek tersebut.

Menurut Widyamartaya (dalam Bariah, 2017, 28),

deskripsi bertujuan menyampaikan sesuatu hal dengan

maksud memunculkan di depan mata angan-angan

Page 47: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

31

pembaca segala sesuatu yang dilihat serta didengar oleh

pengarang.

Berdasarkan penjelasan dapat simpulkan karangan

deskripsi ialah karangan melukiskan kesan pengamatan,

perasaan dan pengalaman penulisnya.

b) Ciri-ciri Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi disajikan secara detail dan

terperinci tentang suatu objek yang ditulis. Menurut Semi

(dalam Soleha, 2014, vol 12, 128), ciri-ciri tulisan deskripsi

berikut:

(1) Karangan deskripsi menunjukkan detail serta rincian

tentang objek.

(2) Karangan deskripsi bersifat mempengaruhi emosi.

(3) Karangan deskripsi mencakup objek yang dapat diindra

oleh pancaindera.

c) Jenis-jenis Karangan Deskripsi

Menurut Suparno (dalam Asmarine, 2016, vol 4, 13),

berdasarkan kategori yang lazim, ada dua objek yang

diungkapkan dalam deskripsi, yakni orang dan tempat.

(1) Deskripsi Orang

Jika akan menulis karangan deskripsi orang, tentukan

hal-hal yang menari dari orang yang akan di deskripsikan.

Beberapa aspek dari deskripsi orang terdiri atas:

Page 48: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

32

(a) Deskripsi keadaan fisik.

(b) Deskripsi keadaan sekitar.

(c) Deskripsi watak atau tingkah perbuatan.

(d) Deskripsi gagasan-gagasan tokoh.

(2) Deskripsi Tempat

Tempat memegang peranan yang sangat penting

dalam setiap peristiwa. Tidak ada peristiwa yang terlepas

dari lingkungan dan tempat. Semua kisah akan selalu

mempunyai latar belakang tempat. Jalannya sebuah

peristiwa akan lebih menarik jika dikaitkan dengan tempat

terjadinya peristiwa.

4) Karangan Argumentasi

a) Pengertian Karangan Argumentasi

Menurut Dalman (dalam Monica 2016, 21), karangan

argumentasi berupa nonfiksi, logis, bahasanya baku, serta

tidak ambigu bertujuan untuk pembuktian suatu kebenaran

Menurut finoza (2005,227), karangan argumentasi

adalah untuk menyakinkan pembaca agar menerima atau

mengambil suatu doktrin, perilaku dan tingkah laku tertentu.

Jadi disimpulkan karangan argumentasi ialah karangan

yang mencurahkan ide serta gagasan dengan menyertakan

alasan untuk menyakinkan orang lain.

Page 49: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

33

b) Ciri-ciri Karangan Argumentasi

Ciri-ciri yang membedakan antara karangan

argumentasi dengan karangan lainnya ialah karangan

argumentasi merupakan karangan ilmiah memiliki Bahasa

yang rasional dan objektif. Berikut adalah ciri-ciri karangan

Argumentasi menurut Artati dalam (Baan, 2016, 32),:

(1) Mencakup bukti serta kebenaran.

(2) Disertai dengan alasan yang kuat.

(3) Menyajikan analisis rasional (berdasarkan fakta).

B. Kerangka Berpikir

Menulis karangan kreatif merupakan kegiatan berimajinasi

dan berkhayal sesuai dengan alur pikiran serta keinginan dengan

cara menuangkan kedalam bentuk kata-kata tulisan. Dengan siswa

sering berlatih mengarang siswa dapat melatih keterampilan

berbahasa, mengembangkan ide dan pikiran secara terbuka dan

luas.

Soal cerita ialah soal matematika yang disuguhkan bentuk

cerita atau narasi. Soal cerita dapat melatih siswa berpikir secara

analisis dan dapat mengasah kemampuan menggunakan tanda

operasi hitung yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian serta

pembagian serta prinsip atau rumus matematika.

Berdasarkan pandangan tersebut, bisa dikatakan menulis

karangn kreatif memiliki kontribusi yang positif terhadap

Page 50: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

34

kemampuan pemahaman soal cerita pada siswa. Jika digambarkan

dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut;

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut dirumuskan

hipotesis berikut:

Ho : Tidak ada hubungan kemampuan menulis karangan kreatif

dengan kemampuan soal cerita matematika.

Ha : Ada hubungan kemampuan menulis karangan kreatif dengan

kemampuan soal cerita matematika.

Kemampuan menulis karangan

kreatif

Kemampuan pemahaman

soal cerita matematika

Siswa bisa mengarang ke

dalam bentuk tulisan dengan

baik

Siswa bisa memahami dan

menjawab soal dengan cara

dan hasil yang benar

Menulis karangan kreatif memiliki kontribusi hubungan yang

positif terhadap kemampuan pemahaman soal cerita matematika

Kemampuan menulis karangan kreatif dengan kemampuan

pemahaman soal cerita kelas III

Page 51: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi yang digunakan tempat penelitian yakni Sekolah

Dasar Negeri Bambu Apus 02, beralamat jalan Arwana RT 04/02

Komp. Depag Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian yakni di awal semester tahun

ajaran 2020/2021 bulan Agustus sampai oktober 2020. Untuk lebih

jelasnya keterangan waktu bisa di lihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Waktu penelitian

No Kegiatan

2019 2020 2021

1

1 12 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 1 8 9

1 Pengajuan

Judul

2 Penyusunan

Proposal

3 Observasi

4 Seminar

Proposal

5 Pelaksanaan

Penelitian

6 Analisis Data

7 Laporan

Penelitian

Page 52: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

37

8 Ujian Skripsi

9 Revisi

B. Metode Penelitian

Secara universal bisa dipahami arti penelitian kuantitatif

merupakan penelitian memanfaatkan angka-angka yang diolah

menggunakan penghitungan statistic dan dijadikan sebagai data.

Menurut Muijs dalam (Suharsaputra, 2014, 49), metode

penelitian Kuantitatif adalah cara yang dimaksudkan guna

menerangkan fenomena dengan memakai data-data numerik, setelah

itu dianalisis yang biasanya memakai statistik.

Metode yang digunakan ialah kuantitatif korelasi. Menurut

Nasehudin dkk (2002, 57), penelitian korelasional ialah penelitian

yang bertujuan mencari hubungan antar variabel ataupun pengaruh

antara variabel satu terhadap variabel lain.

Keterangan :

X1 : Menulis Karangan Kreatif

Y1 : Pemahaman Soal Cerita.

X1 Y1

Bagan 3.1

Page 53: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

38

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel

Menurut Mutiara (dalam Siyoto,2015,50), variabel

merupakan satu hal yang jadi fokus perhatian yang membagikan

pengaruh serta memiliki nilai (velue). Variabel dibagi menjadi 2

yakni:

a. Variabel Bebas (Independen Variable)

Menurut Karlinger (dalam Siyoto,2015,52), variabel bebas

merupakan variabel yang memiliki pengaruh ataupun jadi

penyebab perubahannya ataupun munculnya variabel terikat.

Variabel bebas pada penelitian ini merupakan menulis kreatif (X).

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Menurut Robbins (dalam Noor,2017,49), Variabel terikat

ialah aspek utama yang mau dijelaskan ataupun diprediksi

serta dipengaruhi oleh sebagian aspek lain. Variabel terikat

pada penelitian ini merupakan soal cerita (Y).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dari menulis kreatif dan variabel soal

cerita diantaranya yaitu:

Page 54: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

39

a. Menulis Karangan Kreatif

1) Definisi Konseptual

Menurut Kasmadi dan Sunariah (2013,81), Definisi

Konseptual ialah penjabaran singkat, atau akhir keputusan yang

menimbulkan suatu topik bahasan tertentu secara konsep.

Menulis karangan kreatif merupakan usaha kegiatan

menuangkan ide, gagasan atau pemikiran kedalam bentuk

tulisan dalam rangka mengembangkan kemampuan potensi

yang ada di dalam diri.

2) Definisi Operasional

Menurut Effendi (2012,51), Definisi Operasional ialah

komponen penelitian yang menginformasikan bagaimana metode

menghitung variabel. Dengan kata lain definisi operasional adalah

semacam petunjuk pelaksaan bagaimana mengukur suatu variabel.

Definisi operasional pada variabel menulis karangan kreatif

adalah untuk melihat adakah hubungan menulis karangan kreatif

dengan pemahaman soal cerita dengan pengukuran menggunakan

tes.

b. Soal Cerita

1) Definisi Konseptual

Menurut Laily (2014,57,vol 3), soal cerita matematika

adalah soal cerita berbentuk kalimat verbal sehari-hari arti asal

Page 55: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

40

konsep serta ungkapnnya bisa dijelaskan dalam simbol serta

kedekatan matematika.

2) Definisi Operasional

Definsi operasional pada variabel soal cerita matematika

adalah berfungsi untuk mengasah kemampuan dan latihan dalam

menjawab atau mengerjakan soal cerita matematika.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Hermawan (2019, 61), populasi ialah sekumpulan

individu yang diminati peneliti, sekumpulan individu yang bertaut.

Populasi pada penelitian ini ialah siswa kelas III di SDN Bambu Apus

02 dengan jumlah 70 siswa.

2. Sampel

Menurut Hermawan (2019, 62), sampel ialah sebagian dari

subjek populasi. Teknik pengambilan sampel yakni teknik sampel

jenuh. Menurut Sugiyono (2007, 124), sampling jenuh ialah cara

penentuan sampel jika seluruh populasi dipakai sebagai

sampel. Jadi, jumlah sampel yang diambil oleh peneliti

sebanyak 70 siswa.

Page 56: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

41

E. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian

1. Kisi-kisi Instrumen Variabel X

Kisi-kisi instrument pada variabel X yaitu Menulis Karangan

Kreatif menggunakan uraian. Berikut kisi-kisi instrument variabel X

(menulis karangan kreatif) dibawah ini:

Tabel 3.2

kisi-kisi instrument variabel X

Variabel Aspek Indikator Bentuk

soal Butir Soal

Jumlah

Menulis Karangan

Kreatif

Diksi atau pilihan kata

Pilihan kata Uraian 1

1

Banyaknya kosa kata yang digunakan

Menyesuaikan topik bahasan

Struktur kalimat

Mudah dipahami

Teratur

Pembentukan paragraf

Peletakan alinia paragraph

Penggunaan huruf kapital diawal paragraph

Penggunaan ejaan

Tanda baca

Terdapat kata berimbuhan

Penggunaan kata majemuk

Menurut Saddhono (2012:110)

Penilaian :

Skala terbesar : 5

Banyaknya aspek : 4

Page 57: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

42

Skor total : 100

Skala

X

Skor

setiap

skala

Hasil

X

Jumlah

aspek

Hasil

Akhir

5 5 25 4 100

4 5 20 4 80

3 5 15 4 60

2 5 10 4 40

1 5 5 4 20

SKOR PENILAIAN VARIABEL

No Aspek 5 4 3 2 1

1

Diksi Jika terdapat 100 lebih kosa kata

dalam karangan.

Jika terdapat 80-100

kosa kata dalam

karangan.

Jika terdapat 50-80

kosa kata dalam

karangan.

Jika terdapat 25-50

kosa kata dalam

karangan.

Jika terdapat 1-

25 kosa kata dalam karangan.

2

Struktur Kalimat

Jika kalimat dalam karangan memiliki 4 aspek kalimat efektif yaitu Kesatuan

(kejelasan atau keutuhan gagasan dalam kalimat), kehematan (terhindarnya pemakaian kata,

Jika kalimat dalam

karangan memiliki 3

aspek

Jika kalimat dalam

karangan memiliki 2

aspek

Jika kalimat dalam

karangan memiliki 1

aspek

Jika kalimat dalam

karangan tidak

memiliki aspek

Page 58: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

43

frase/bentuk lainnya yang dalam konteks tertentu kehadirannya tidak diperlukan, penekanan (suatu perlakuan penonjolan ide pokok kalimat) dan kevariasian. (upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Repetisi atau pengulangan kata adalah sebuah kata untuk memperoleh efek penekanan.

3

Pembentu-kan

Paragraf

Jika terdapat: huruf kapital diawal, awal kalimat menjorok ke dalam, jika terdapat paragraf ke dua harus berkesinam- bungan dengan paragraph awal dan terdapat lebih dari 2 paragraf.

Jika terdapat: huruf kapital diawal, awal kalimat menjorok ke dalam, jika terdapat paragraf ke dua harus berkesinam- bungan dengan paragraph awal dan terdapat 2

Jika terdapat: huruf kapital diawal, awal kalimat menjorok ke dalam, jika terdapat paragraf ke dua harus berkesinam- bungan dengan paragraph awal dan terdapat 1

Jika tidak ada huruf

kapital diawal

kalimat, awal

kalimat tidak

menjorok kedalam, berkesinam-bungan

antar kedua

paragraf dan

terdapat 2 paragraf.

Jika tidak ada huruf

kapital diawal

kalimat, awal

kalimat tidak

menjorok kedalam,

berkesinam-bungan

antar kedua paragraf

dan terdapat 1 paragraf.

Page 59: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

44

paragraf.

paragraf.

4

Pengguna- an Ejaan

Jika terdapat: Jika didalam karangan memiliki 4 tanda baca yaitu tanda titik, tanda koma, tanda seru, dan tanda titik dua.

Jika terdapat: Jika didalam karangan memiliki 3 tanda baca.

Jika terdapat: Jika didalam karangan memiliki 2 tanda baca.

Jika terdapat: Jika didalam karangan memiliki 1 tanda baca.

Jika terdapat: Jika didalam karangan tidak ada satu pun tanda baca.

2. Kisi Kisi Instrumen Variabel Y

Kisi-kisi instrument pada variabel Y yaitu Soal cerita

matematika yang menggunakan tes Subjektif (Uraian). Berikut kisi-kisi

instrument variabel Y (soal cerita) dibawah ini:

Tabel 3.3

kisi-kisi instrument variabel Y

Variabel Aspek Indikator Bentuk

soal

Butir

soal

Jumlah

soal

Pemahaman

soal cerita

Karakteristik

Soal Cerita

siswa mampu

memiliki

konsep-

konsep yang

terkandung

dalam soal

Uraian 1,2,3,4,

5,6,7,8,

9,10

10

Siswa mampu

mengaplikasi

konsep

matematika

dalam

Uraian

Page 60: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

45

kehidupan

sehari-hari/

keadaan

nyata/ real

world,

Siswa dituntut

menguasai

materi tes dan

bisa

mengungkap-

kannya dalam

Bahasa tulisan

yang baik dan

benar.

Uraian

Siswa dapat

menarik

hubungan

antara

pengetahuan

yang telah

dimiliki siswa

dengan materi

yang sedang

dipikirkannya.

Uraian

Menurut Lia (dalam Sholihah, 2018, perihal 9)

Penilaian :

Skala terbesar : 10

Indikator : 4

Skor Total : 100

Page 61: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

46

SKOR PENILAIAN VARIABEL Y

NO Aspek yang dinilai

Skor Tiap

Nomor

Deskripsi

1 Karakteristik Soal Cerita

10 Jika jawaban siswa memakai cara yang berstruktur dan menulis hasil akhir yang benar serta memakai kata jadi di akhir kalimat jawaban untuk menjelaskan jawaban.

8 Jika jawaban siswa memakai cara tetapi hasil kurang tepat/salah.

Jika jawaban siswa benar tetapi tidak memakai cara untuk menentukan jawaban.

1 Jika jawaban siswa tidak memakai cara dan jawaban salah.

0 Jika siswa tidak menjawab sama sekali.

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Firdaus dkk (2018,103), Teknik pengumpulan data ialah cara

penting dalam penelitian, sehingga membutuhkan cara pengumpulan

data yang benar supaya bisa memperoleh data yang cocok.

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipakai ialah

wawancara dan tes uraian. Penjabaran mengenai keduanya yakni

sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang selalu

berhubungan komunikasi dengan orang. Peneliti menggunakan teknik

Page 62: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

47

wawancara guna untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang

responden.

Menurut Sugiyono (2007,hal 194), wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta

mengetahui hal responden lebih mendalam.

2. Tes

Pengumpulan data dalam penelitian dapat dilaksanakan dengan tes

atau pengujian. Menurut Nasehudin,dkk (2012,120), tes ialah prosedur

sistematik dalam wujud tugas yang distandardisasikan yang diberikan

kepada individu atau kelompok untuk dikerjakan atau dijawab baik dalam

bentuk tertulis maupun perbuatan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes dengan bentuk tes

uraian untuk mengukur sejauh mana siswa dapat menulis karangan

kreatif atau menjawab soal cerita matematika.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian ialah sebuah cara untuk memeriksa,

mengubah, serta membuat permodelan data dengan bertujuan guna

menemukan informasi yang bermanfaat. (Mukhtazar 2020,85).

1. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Menurut Tuckman (dalam Wagiran 2013,281), validitas

berhubungan dengan sejauh mana suatu alat diukur. Dengan kata lain

Page 63: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

48

validitas berkenaan pada ketepatan alat ukur tersebut semacam

menafsirkan seberapa jauh instrument penelitian tersebut telah

menggambarkan isi yang diinginkan.

b. Uji Reliabilitas

Menurut ramadhani (2019,127), Uji Reliabilitas ialah alat uji untuk

mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten jika

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat ukur yang sama juga.

Keterangan :

= reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya

soal

= jumlah varians butir

= varians total

Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan angka cronbach

alpha dengan ketentuan nilai cronbach alpha minimal adalah 0,6.

Artinya jika nilai cronbach alpha yang didapatkan lebih besar dari 0,6

maka dapat disimpulkan kuesioner tersebut reliable, sebaliknya jika

cronbach alpha lebih kecil dari 0,6 maka tidak reliabel.

Page 64: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

49

2. Uji Coba Prasyaratan

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah suatu

populasi berasal dari distribusi normal atau tidak. Menurut Hidayati

dkk (2019,77), uji normalitas ialah uji prasyarat untuk melakukan

Teknik analisis statistika parametrik. Pada penelitian ini menggunakan

uji Kolmogorov smirnov. Menurut Sarwono dkk (2012,47), uji

Kolmogorov Smirnov ialah prosedur untuk menentukan apakah

distribusi nilai pada variabel ordinal berbeda secara signifitkan pada

dua sampel yang tidak berhubungan/independent.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni : jika

nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05 maka data tersebut

berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari α

= 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel

berasal dari varians yang sama (homogen) atau tidak. Menurut

Hidayati dkk (2019,83), Uji homogenitas adalah uji prasyarat yang

digunakan untuk mengetahui jenis data yang akan diuji mempunyai

varians atau tidak. varians pada penelitian ini menggunakan uji

levene. Rumus uji levene :

F hitung : ( )∑

( ̅̅ ̅ ̅̅ ̅̅ )

( )∑ ( ̅̅ ̅)

Page 65: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

50

Keterangan :

N = Jumlah seluruh sampel

n = Jumlah tiap kelompok

K = Jumlah kelompok sampel

= Nilai perbedaan sampel terhadap mean kelompoknya

= Nilai perbedaan d antar kelompok terhadap mean

perbedaan d antar kelompok.

c. Uji Linearitas

Menurut Duli (2019,127), uji linearitas dipakai guna

menggambarkan apakah model yang dibangun memiliki hubungan

linear atau tidak. Uji linearitas dapat diaplikasikan guna

mengkonfirmasikan apakah sifat linear antara dua variabel yang

diidentifikasikan secara teori cocok atau tidak dengan hasil observasi.

Dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka probabilitas,

yaitu:

1) Probabilitas Sig. >0,05, berarti tidak terdapat perbedaan kelinieran

antara variabel independent (variabel bebas) dengan variabel

dependen (variabel terikat).

2) Probabilitas Sig. <0,05, berarti terdapat perbedaan kelinieran

antara variabel independent (variabel bebas) dengan variabel

dependen (variabel terikat).

Page 66: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

51

3. Uji Hipotesis

Menurut Qudratullah (2017,10), uji hipotesis ialah suatu prosedur yang

digunakan untuk menguji kevalidan hipotesis statistic suatu populasi

dengan menggunakan data dan sampel populasi. Uji hipotesis

merupakan bagian terpenting dalam statistika inferensi, karena

berdasarkan uji tersebut suatu keputusan atau pemecahan

permasalahan dan suatu penelitian dapat terselesaikan.

Teknik uji hipotesis yang digunakan adalah uji Korelasi Pearson SPSS

dengan rumus :

[∑

][∑

]

√[ ∑ [∑

]

][ ∑ [∑

]

]

r = koefisien korelasi pearson

∑ = jumlah nilai xy

∑ = jumlah nilai x

∑ = jumlah nilai y

n = besar sampel

Dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka signifikan, yaitu:

1) <0,05 = maka berkorelasi

2) >0,05 = maka tidak berkorelasi

Selain itu, terdapat tingkat hubungan dalam mengukur suatu variabel

diantaranya:

Page 67: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

52

Nilai r Keterangan

r < 0,2 Hubungan sangat lemah

0,2 < r < 0,4 Hubungan lemah

0,4 < r < 0,7 Hubungan cukup kuat

0,7 < r < 0,9 Hubungan kuat

0,9 < r < = 1.0 Hubungan sangat kuat

Tabel 3.4

Tingkat Hubungan Korelasi

Page 68: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bambu Apus

02 Jl. Arwana RT 04/02 Komp. Depag Bambu Apus, Pamulang Tangerang

Selatan, Provinsi Banten 15415.

Penelitian ini berjalan saat pemerintah memberlakukan kegiatan

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk para siswa serta guru sehingga

peneliti melakukan pengambilan sample dengan cara menyebarkan soal

penelitian melalui pesan singkat Whatsapp yang digunakan pula oleh guru

untuk melakukan pembelajaran online pada siswanya.

2. Deskripsi Responden

Penelitian ini dilakukan di kelas 3 Sekolah Dasar Negeri Bambu Apus

02. Populasi siswa yang ada disekolah tersebut berjumlah 70 siswa terdiri

dari empat kelas. Dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh.

Sehingga jumlah sampel yang digunakan sebesar jumlah populasi.

3. Deskripsi Hasil Penelitian

Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu kemampuan

menulis karangan kreatif (X) serta kemampuan pemahaman soal cerita

(Y).

Penelitian ini adalah penelitian korelasi. Peneliti melakukan penelitian

guna melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan dalam tingkat

Page 69: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

54

kemampuan menulis karangan kreatif dengan kemampuan pemahaman

soal cerita matematika. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

menggunakan lembar soal uraian mengenai karangan kreatif dengan 1

pertanyaan dan lembar soal uraian mengenai soal cerita dengan 10

pertanyaan.

Berdasarkan hasil soal uraian yang diberikan siswa melalui pesan

singkat Whatsapp dengan jumlah responden sebanyak 70 siswa di SD

Negeri Bambu Apus 02.

a. Variabel Kemampuan Menulis Karangan Kreatif (X).

Berikut adalah tabel skor penilaian variabel (X) menulis kreatif.

Tabel 4.1

Hasil penilaian skor Menulis Karangan Kreatif kelas III SDN Bambu Apus 02

No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai

1 100 11 80 21 85 31 95 41 85 51 95 61 85

2 90 12 85 22 95 32 85 42 90 52 90 62 95

3 75 13 90 23 85 33 90 43 85 53 85 63 85

4 90 14 85 24 90 34 85 44 85 54 90 64 90

5 80 15 85 25 95 35 90 45 90 55 90 65 90

6 90 16 90 26 90 36 90 46 95 56 100 66 90

7 90 17 75 27 95 37 90 47 90 57 85 67 85

8 80 18 90 28 90 38 85 48 90 58 85 68 90

Page 70: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

55

9 85 19 95 29 95 39 90 49 100 59 100 69 95

10 85 20 90 30 100 40 95 50 90 60 95 70 85

∑=

Nilai tertinggi = 100

Nilai terendah = 75

b. Variabel Kemampuan Pemahaman Soal Cerita (Y).

Tabel 4.2

Hasil penilaian skor Pemahaman Soal Cerita kelas III SDN Bambu Apus 02.

No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai No

resp

Nilai

1 79 11 87 21 88 31 88 41 86 51 86 61 85

2 78 12 88 22 85 32 89 42 89 52 87 62 85

3 77 13 79 23 86 33 83 43 88 53 84 63 88

4 84 14 85 24 87 34 89 44 89 54 90 64 88

5 84 15 89 25 88 35 86 45 88 55 89 65 86

6 82 16 84 26 83 36 89 46 90 56 86 66 90

7 84 17 82 27 88 37 86 47 89 57 85 67 86

8 86 18 78 28 84 38 85 48 86 58 87 68 87

9 85 19 83 29 87 39 88 49 88 59 87 69 87

10 84 20 87 30 89 40 78 50 87 60 86 70 89

Page 71: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

56

∑=

Nilai tertinggi = 90

Nilai terendah = 77

B. Hasil Analisis Data

1. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument dilaksanakan guna melihat apakah instrument yang

ada sudah layak guna dijadikan bahan penelitian karena baik buruknya

suatu instrument sangat berpengaruh untuk data yang didapat serta

sangat berpengaruh untuk bobot penelitian itu sendiri.

a. Uji Validitas

Validasi instrument dalam penelitian ini menggunakan validasi ahli

dengan 2 dosen, dosen pertama validasi ahli untuk variabel X dengan

dosen Pendidkan Bahasa dan Sastra Indonesia FIP UMJ yakni Drs.

Ahmad Muttaqillah, M,Pd. Hasil dari uji validitas soal uraian berdasarkan

ahli teori (dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIP UMJ)

yang akan diuji cobakan pada siswa dinyatakan valid. Jadi validasi

dilakukan hanya dengan satu kali pertemuan.

Dosen kedua validasi ahli untuk variabel Y dengan dosen

Pendidikan Matematika FIP UMJ yakni Muhammad Hayyun M.Pd. Hasil

dari uji validitas soal uraian berdasarkan ahli teori (dosen Pendidikan

Matematika FIP UMJ) yang akan diuji cobakan pada siswa dinyatakan

valid. Jadi validasi dilakukan hanya dengan satu kali pertemuan.

Page 72: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

57

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang dipakai peneliti yakni memakai teknik alpha

cronbach dengan memanfaatkan perhitungan SPSS (statistical package

for the social scienses) V.20. suatu instrument dibilang reliabel kalau

angka α > 0,6. Uji reliabilitas ini menggunakan 10 soal uraian untuk

variabel (X) dan 1 soal uraian untuk variabel (Y) yang sudah dinyatakan

valid Ketika diuji validitas.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas, maka didapatkan hasil pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.3

Hasil uji reliabilitas variabel (X)

Reliability Statistic

Cronbach‟s Alpha N of Items

.750 4

Hasil uji reliabilitas variabel x dapat dilihat pada tabel 4.3 yakni jika

nilai > 0,6 maka instrument dikatakan reliabel. Perhitungan instrument

untuk variabel X yakni 0,750 > 0,6 maka instrument dinyatakan reliabel.

Tabel 4.4

Hasil uji reliabilitas variabel (Y)

Reliability Statistic

Cronbach‟s Alpha N of Items

.703 10

Page 73: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

58

Hasil uji reliabilitas variabel x dapat dilihat pada tabel 4.3 yakni jika

nilai > 0,6 maka instrument dikatakan reliabel. Perhitungan instrument

untuk variabel X yakni 0,703 > 0,6 maka instrument dinyatakan reliabel.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas pada pengujian ini memakai Uji Kolmogorov-

Smirnov. Data dibuktikan berdistribusi normal jika signifikasi sebesar

0,05. Hasil uji normalitas menggunakan SPSS versi 20 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan uji normalitas data diambil dari tabel 4.5 Kolmogorv-

Smirnov yang dilangsungkan dengan memakai SPSS Versi 20. SD Negeri

Bambu Apus 02 memiliki nilai signifikasi sebesar 0,737. Berarti bisa

dikatakan jika angka sekolah tersebut lebih dari 0,05 (0,737 > 0,05) yang

artinya sekolah tersebut berdistribusi normal.

Kolmogorov-

Smirnov Nilai

Sig. Hipotesis Keputusan

N K-S Sig.

70 0,684 0,737 0,05 H diterima Normal

Jika Sig < maka H ditolak, = 0,05

Jika Sig > maka H diterima, = 0,05

Page 74: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

59

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam pengujian memakai uji Levene. Data

dinyatakan homogeny jika angka signifikasi sebesar 0,05. Hasil dari uji

homogenitas menggunakan SPSS versi 20 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Homogenitas

H

Hasiil uji homogenitas pada tabel 4.6 bisa dibuktikan dengan

diketahui nilai Signifikansi (Sig.) sebesar 0.240 karena nilai Signifikansi

lebih besar dari 0,05 maka data tersebut bersifat homogeny.

c. Uji Linearitas

Data dinyatakan linearitas jika nilai Sig. lebih dari 0,05. Uji

Linearitas dipakai guna apakah model yang dibangun memiliki hubungan

linear atau tidak.

Levene

statistic Df1 Df2 Sig. Hipotesis Keputusan

1,392 1 138 138 H

diterima

Homogen

Jika Sig < maka H ditolak, = 0,05

Jika Sig > maka H diterima, = 0,05

Page 75: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

60

Tabel 4.7

Hasil Uji Linearitas

Hasil uji Linearitas pada tabel 4.7 bisa dibuktikan dengan diketahui

nilai Signifikansi (Sig.) sebesar 0.863 karena nilai Signifikansi lebih besar

dari 0,05 maka data tersebut bersifat Linear.

3. Uji Hipotesis

Hasil uji normalitas serta uji homogenitas data menunjukkan bahwa

sample berasal dari populasi berdistribusi normal serta populasi homogeny.

Setelah pengaplikasian kedua uji tersebut, data dianalisis menggunakan

pengajuan hipotesis data. Berikut data statistic SD Negeri Bambu Apus 02.

Tabel 4.8

Hasil Uji Hipotesis

Pemahaman

soal cerita

Menulis

karangan

kreatif

Pemahaman

soal cerita

Pearson

Correlation

1 .332

Df F Sig. Hipotesis Keputusan

Linearity 1 46.969 .000

H

diterima

Hubungan

linier

Deviation

from

Linearity

11 .643 .785

Jika Sig < maka H ditolak, = 0,05

Jika Sig > maka H diterima, = 0,05

Page 76: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

61

Sig. (2-tailed) .005

N 70 70

Menulis

karangan

kreatif

Pearson

Correlation

.332 1

Sig. (2-tailed) .005

N 70 70

Berdasarkan tabel 4.8 yang menjelaskan tentang grup statistic

SD Negeri Bambu Apus 02 berjumlah 70 siswa. Nilai Sig. (2-tailed)

didapat 0,005 < 0,05 yang artinya jika nilai lebih kecil dari 0,05 maka

terdapat korelasi/hubungan signifikan antara kemampuan menulis

karangan dengan pemaham soal cerita.

Selain melihat nilai signifikasi, terdapat nilai dalam mengukur

tingkat hubungan pada suatu variabel nilai pearson correlation

sebesar 0,332 dapat dikatakan bahwa tingkat hubungan termasuk

dalam kategori lemah. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menulis karangan kreatif berhubungan positif dengan kemampuan

pemahaman soal cerita.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian serta analisis statistik telah dilaksanakan di

SDN Bambu Apus 02 sampel penelitian ini ialah siswa kelas III dengan

jumlah 70 siswa. Pengumpulan data yang digunakan peneliti yakni

pengisian soal uraian.

Page 77: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

62

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji pada

instrument soal uraian dengan uji validitas serta reabilitas untuk

menguji kelayakan suatu instrument soal uraian yang hendak disebar

Ketika penelitian. Uji validitas yang dilakukan peneliti menggunakan uji

validitas ahli Bahasa dan matematika. Validator ahli Bahasa dan

matematika yakni Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan. Hasil validasi

menyatakan bahwa instrument soal uraian valid untuk dijadikan alat

pengumpulan data. Setelah instrument dinyatakan valid, kemudian

dilakukan uji coba instrument selanjutnya yakni uji reliabilitas. Dalam uji

reliabilitas pada variabel X sebesar 0,750 > 0,6 dan variabel Y sebesar

0,703 > 0,6 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel.

Berdasarkan data yang diperoleh bisa dikatakan bahwa

kemampuan siswa dalam menulis karangan kreatif lebih tinggi

dibandingkan dengan kemampuan pemahaman soal cerita, hal ini

dapat dikatakan bahwa siswa lebih menyukai menulis karangan dengan

bebas sesuai dengan imajinasi mereka. Dengan berimajinasi, siswa

dapat bebas menuangkan ide atau pemikiran sendiri ke dalam tulisan.

Hal ini dapat dikatakan berhubungan karena dengan siswa sering

berlatih menulis karangan kreatif maka siswa akan banyak mengenal

kosa kata. Jika siswa sudah mengenal banyak kosa kata maka akan

memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika.

Karena siswa dapat memahami soal cerita tersebut. Dengan

memahami siswa akan mudah menjawab soal cerita dengan baik dan

Page 78: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

63

benar sesuai dengan prosedur atau cara yang telah ditentukan, selain

itu siswa juga akan memperoleh hasil yang sesuai apabila siswa

mengerjakan dengan baik dan benar.

Berdasarkan uji prasyarat analisis dan uji hipotesis menujukkan

bahwa menulis karangan kreatif berhubungan dengan pemahaman

soal cerita pada siswa kelas III pada SDN Bambu Apus 02 yang

mendapatkan nilai probabilitas sebesar 0,005 dimana nilai probabilitas

tersebut lebih kecil dari 0,05. Sehingga dari pembahasan yang telah

dipaparkan sesuai dengan hasil dari semua uji data yang telah

dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang

sudah dilakukan pada kelas III di SDN Bambu Apus 02 terdapat

hubungan antara kemampuan menulis karangan kreatif dengan

kemampuan pemahaman soal cerita.

Page 79: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, hasil observasi, hasil analisis data

yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapatnya hubungan yang signifikan antara kemampuan

menulis karangan kreatif dengan pemahaman soal cerita pada

siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Bambu Apus 02 dengan

nilai Sig. atau probabilitas menunjukkan 0,005 < 0,05.

2. Pada nilai signifikasi, terdapat nilai dalam mengukur tingkat

hubungan pada suatu variabel nilai pearson correlation sebesar

0,332 dapat dikatakan bahwa tingkat hubungan termasuk dalam

kategori lemah. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis

karangan kreatif berhubungan positif dengan kemampuan

pemahaman soal cerita.

B. Saran

Bersumber pada uji lapangan yang dilaksanakan oleh peneliti,

peneliti mengajukan saran yang diharapkan berguna untuk

kedepannya, diantaranya:

Page 80: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

65

1. Untuk Guru

Diharapkan guru dapat memotivasi dan membantu siswa

dalam mengarang dan melatih siswa dalam mengerjakan soal

cerita.

2. Untuk Siswa

Siswa diharapkan dapat menumbuhkan minat dalam 2

kemampuan yakni kemampuan menulis karangan kreatif dan

pemahaman soal cerita agar menambah wawasan agar berguna

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Untuk Sekolah

Sekolah diharapkan bisa lebih mengasah kemampuan siswa

dalam menulis karangan kreatif dan pemahaman soal cerita

dengan mendukung minat dan bakat siswa dan memberikan

fasilitas yang terbaik untuk siswa.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya yang ingin melaksanakan penelitian

lebih lanjut berhubungan dengan menulis karangan kreatif dan

pemahaman soal cerita di sekolah dasar dapat dijadikan acuan.

Sehingga diharapkan dapat berguna untuk mengetahui sejauh

mana hubungan menulis karangan kreatif dengan pemahaman

soal cerita kelas III Sekolah Dasar.

Page 81: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

66

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Zakuan. (2016). Konsep Penilaian Berbasis Kelas. Purwokerto :

Bebook Publisher.

Arifanti, Rina. (2013). Keefektifan Strategi Question-Answer Relationship

(QAR) Dalam Pembelajaran Pemahaman Siswa kelas VIII Smp

Negeri 2 TEMPEL. SKRIPSI.

Armariena, Dian Nuzulia. (2017). Penulisan Cerpen Berbasis Kearifan Lokal

Sumatera Selatan dengan Metode Image Streaming dalam Proses

Kreatif Mahasiswa. Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia.7(1).

Ariyanto. (2009). Kemampuan Menulis Karangan Narasi dan Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Siswa Kelas VIII SMP Kanistus Kalasan,

Sleman, Yogyakarta. Skripsi.

Arya, Osaka. (2015). Matematika Otak Kanan. Jember : PT. Gramedia

Asmirane. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Melalui Model Pembelajaran Menulis Think-Talk-Write (TTW)

Dengan Media Visual pada Siswa Kelas IV SDN INPRES 3 TAUSE.

Jurnal Bahasatodea. 4(2).

Baan, Dr. Anastasia. (2016). Pengaruh Penggunaan Wall chart dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa

kelas X-1 SMA Negeri 1 SESEAN. Jurnal Perspektif. 1(1).

Bariah. (2017). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menulis Karangan

Sederhana melalui Model Mind Mapping. SKRIPSI.

Cahyani, Isah. (2012). PEMBELAJARAN MENULIS BERBASIS

KARAKTER DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTAL LEARNING.

BANDUNG : CV Nurani.

Dalman, (2014). KETERAMPILAN MENULIS. JAKARTA : PT Raja Grafindo

Persada.

Dewi, Andi Susi Suriana Puspita. (2016). Kemampuan Menulis Paragraf

Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konowe Selatan. Jurnal Humanika.

1(16).

Page 82: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

67

Duli, Nikolaus. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Beberapa Konsep

Dasar untuk Penulisan Skripsi & Analisis Data dengan SPSS.

Sleman :CV Budi Utama.

Effendi, Sofian. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.

Fitriani, Aprilia Nur. (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Sederhana melalui Picture and Picture dengan Gambar Seri pada

Siswa kelas III SDN Petompon 01 Semarang. SKRIPSI.

Fitriyah, Niskha N. (2016). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan

Kesalahan Siswa kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada

Materi Segi Empat Melalui PBL. SKRIPSI.

Finoza, Limuddin. (2005). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi

Insan Media.

Firdaus & Zamzam Fakhry. (2018). Aplikasi Metodologi Penelitian. Sleman :

Deepbulish.

Hermawan, Iwan. (2019). Metode Riset Kuantitaif, Kualitatif, dan Mixed

Metode. Kuningan : Hidayat Qur‟an Kuningan.

Hidayat, Yahya. (2016). Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

Sederhana Menggunakan Media Cerita Bergambar pada Siswa

Kelas III SD Muhammadiyah Tamantirto Semester II Pada Tahun

Ajaran 2015/2016. SKRIPSI.

Hidayati, Tri,dkk. (2019). Statistik Terapan Aplikasi Untuk Riset Skripsi,

Tesis dan Disertasi Menggunakan SPSS, Amos dan Excel. Jakarta:

PT Alex Media Komputindo.

Ibrahim, Nini. (2009). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Depok :

Uhamka Press.

Kasmadi dan Sunariah. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.

Bandung : Alfabeta.

Laily, Indah Faridah. (2014). Hubungan Kemampuan Membaca

Pemahaman dengan Kemampuan Memahami Soal Cerita

Matematika Sekolah Dasar. Jurnal Eduma. 3(1).

Marahimin, Ismail. (2005). Menulis Secara Populer. Jakarta : PT Dunia

Pustaka Jaya.

Monica, Intan Cahya Pratama. (2016). Kemampuan Menulis Argumentasi

pada Siswa Kelas X SMA Negeri Bandar Lampung. Skripsi.

Page 83: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

68

Muharipin. (2017). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi

Melalui Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas III Semester 2 SDN

1 Wanasaba tahun pelajaran 2015/2016. Jurnal Mabasan. 11(1).

Mukhtazar. (2020). Prosedur Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Absolute

Media.

Munirah. (2015). Pengembangan Keterampilan Menulis Paragraf. Sleman :

Deepublish.

Nasehudin, Toto Syatori. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta :

Pustaka Setia.

Ngalimun. (2018). Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran. Yogyakarta :

Parama Ilmu.

Noor, Dr. Juliansyah. (2017). Metodologi Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi

dan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana.

Novferma, N. (2016). Analisis Kesulitan dan Sel-Efficacy Siswa SMP dalam

Pemecahan Masalah Matematika Berbentuk Soal Cerita. Jurnal

Riset Pendidikan Matematika.3(1).

Qudratullah, Farhan Muhammad. (2017). Statistic Non Parametrik Terapan

: Contoh Kasus dan Aplikasi dengan IBM SPSS. Yogyakarta : CV

Andi Offset.

Ramadhani, Herlambang. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif :

Beberapa Konsep Dasar untuk Penulisan Skripsi & Analisis Data

dengan SPSS. Sleman : CV Budi Utama.

Risdianti, Rizky. (2018). Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi Melalui Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Learning)

Pada Siswa Kelas V di SDIT Titian Ilmu Kota Bekasi. Skripsi.

Safitri, Fihrin Luqiyya, dkk. (2017). Analisis Pemahaman Matematis Siswa

kelas VIII B SMP Negeri 8 Jember Berdasarkan Polya dengan

Pemberian Scaff Folding Pokok Bahasan Kubus dan Balok. Jurnal

Kadikma. 8(2).

Samosir, Astuti,dkk. (2016). Menulis. Tangerang : PT Pustaka Mandiri.

Santoso, Wiji,dkk. (2016). Peningkatan Kemampuan Membaca

Pemahaman dengan Teknik Cloze Test Pada Siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Tempel. Jurnal Caraka. 3(1).

Page 84: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

69

Sarwono, Jonathan,dkk. (2012). Statistik Terapan Aplikasi Untuk Riset

Skripsi, Tesis dan Disertasi Menggunakan SPSS, Amos, dan Excel.

Jakarta : PT Alex Media Komputindo.

Sholihah, Mar‟atush. (2018). Analisis Kesalahan Siswa dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Kelas VIII MTS

Laboraturium UIN-SU.Skripsi.

Siyoto,Dr.Sandu,dkk. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta :

Literasi Media Publishing.

Sudarmi. (2016). Upaya Meningkatkan Menulis Narasi dengan Metode

Mind Mapping pada Siswa Kelas V SDN Cakung Barat 08 Jakarta

Timur. Skripsi.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendakatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung : Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

Tindakan. Bandung: Refika Aditama.

Sumarsih. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Sederhana

Melalui Gambar Seri pada Siswa Kelas III SDN Kramat Pela 07

Jakarta Selatan. Skripsi.

Soleha, Srie Yoharti,dkk. (2014). Pembelajaran Menulis Deskripsi dengan

Teknik Pemandangan Indah Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri

Percobaan (SDNP) Cileunyi, Kabupaten Bandung. Jurnal

Metalinga.12(1).

Utami, Ratna Widiati,dkk. (2018). Kemampuan Pemecahan Masalah dan

Kesalahan Siswa kelas VIII Dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada

Materi Segiempat Melalui PBL. Faktor Jurnal Ilmu Pendidikan. 5(6).

Wagiran. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan : Teori dan

Implementasi. Yogyakarta : CV Budi Utama.

Wahyuddin. (2016). Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Matematika ditinjau dari Kemampuan Verbal. Jurnal Tadris

Matematika.9(2).

Wahyuningsih, Dian. (2013). Pengembangan Pemahaman Soal Cerita

Matematika Melalui Tutor Sebaya Berbantuan Alat Peraga Sekolah

Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar.1(1).

Page 85: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

70

Wardhani, Erlita Cahya Widha. (2017). Peningkatan Kemampuan Menulis

Teks Biografi Menggunakan Metode Pengajaran Langsung pada

Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Puworedjo Tahun Pelajaran

2016/2017. Skripsi.

Winarni, Endang, dkk. (2015). Matematika Untuk PGSD. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Yarmi, Gusti. (2014). Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa Melalui

Pendekatan Whole Language dengan Teknik Menulis Jurnal. Jurnal

Perspektif Ilmu Pendidikan. 28(1).

Zulela, Saleh. (2013). Terampil Menulis di Sekolah Dasar. Tangerang : PT

Pustaka Mandiri.

Page 86: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

71

LAMPIRAN

Page 87: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

72

Lampiran 1

Page 88: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

73

Lampiran 2

Page 89: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

74

Page 90: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

75

Lampiran 3

Page 91: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

76

Lampiran 4

SDN BAMBU APUS 02

Page 92: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

77

Lampiran 5

Page 93: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

78

Lampiran 6

Page 94: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

79

Lampiran 7

Page 95: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

80

Lampiran 8

INSTRUMENT PENELITIAN VARIABEL X

Variabel Aspek Indikator Soal Bentuk Soal

Butir Soal

Jumlah Soal

Menulis Karangan

Kreatif

Diksi atau pilihan kata

Pilihan Kata Saya bisa merinci konsep yang terkandung didalam soal seperti menjelaskan dan menjabarkan ide atau gagasan kedalam tulisan.

uraian 1 1

Banyaknya kosa kata

yang digunakan

Menyesuaikan topik bahasan

Struktur Kalimat

Mudah dipahami

Teratur

Pembentukan paragraph

Peletakan Alinea

paragraph

Penggunaan huruf kapital

diawal paragraph

Penggunaan ejaan

Tanda Baca

Terdapat kata berimbuhan

Penggunaan kata majemuk

Page 96: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

81

Lampiran 9

INSTRUMENT PENELITIAN VARIABEL Y

Variabel Aspek Indikator Soal Bentuk

soal

Butir

soal

Jumlah

soal

Pemahaman

Soal Cerita

Karakteristik

Soal Cerita

Siswa mampu

memiliki

konsep-

konsep yang

terkandung

dalam soal

Saya bisa merinci

konsep yang

terkandung di

dalam soal seperti

membedakan

ribuan, ratusan,

dan puluhan

Uraian 1 10

Saya bisa

mengaplikasi

konsep

matematika dalam

kehidupan sehari-

hari

2

Saya bisa

menjumlahkan

soal dengan baik

dan benar

3

Siswa mampu

mengaplikasi

Saya bisa

mengaplikasikan

4

Page 97: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

82

konsep

matematika

dalam

kehidupan

sehari-hari /

keadaan

nyata,

sehingga

siswa seakan-

akan

menghadapi

kenyataan

yang

sebenarnya.

konsep

matematika

kedalam

kehidupan sehari-

hari

saya bisa

mengaplikasian

konsep

matematika ke

dalam dunia nyata

5

Siswa dituntut

menguasai

materi tes dan

bisa

mengungkap-

kannya dalam

Bahasa tulisan

yang baik dan

benar.

Saya bisa

menguasai materi

tes dengan baik

6

Saya bisa

mengungkapkan

soal cerita dalam

Bahasa tulisan

yang baik dan

benar

8

Page 98: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

83

siswa mampu

menarik

hubungan

antara

pengetahuan

yang telah

dimiliki siswa

dengan materi

yang sedang

dipikirkannya.

Siswa dituntut

untuk membagi

rata bibit yang ada

dengan baik dan

benar.

10

Siswa dituntut

untuk

menjumlahkan

soal dengan baik

dan benar

7

Siswa dituntut

untuk menjawab

soal pembagian

dengan baik dan

benar

9

Page 99: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

84

Lampiran 10

SOAL URAIAN KARANGAN

Identitas Responden

Nama : …………………………….

Kelas : …………………………….

1. Buatlah karangan yang bertema “Keluarga” dengan menggunakan

Bahasa yang baik dan benar.

Page 100: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

85

Lampiran 11

SOAL CERITA

Identitas Responden

Nama : …………………………….

Kelas : …………………………….

1. Kanaya memiliki uang ribuan sebanyak 3 lembar dan 4 koin ratusan.

Dimas memiliki 4 lembar uang ribuan dan 5 koin ratusan, berapakah

jumlah uang Kanaya dan Dimas?

2. Ibu membawa 6 keranjang, masing-masing keranjang berisi 9 buah

mangga, berapakah jumlah mangga itu?

3. Dimas anak baik, dia mempunyai kelereng sebanyak 100 butir, dia ingin

memberikan kelereng itu kepada 4 temannya dengan sama rata.

Berapakah jumlah yang diterima masing-masing temannya?

4. Sebuah perkebunan memberikan 155 bibit pohon mangga untuk Udin

dan 5 orang temannya. Pemilik perkebunan ingin memberikan bibit

kepada 5 anak dengan sama rata. Berapa bibit pohon yang diterima oleh

setiap anak?

5. Pada sebuah kebun peternakan terdapat 10 bebek. Bebek memiliki 2

kaki yang berselaput. Jika ada 10 bebek maka berapakah jumlah kaki

bebek secara keseluruhan?

6. Budi dan ibu pergi membeli sepatu. Sesampainya disana Budi

menemukan sepatu bola kesukaan Budi berwarna merah. Budi langsung

Page 101: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

86

membeli sepatu bola itu dengan harga Rp. 457.000. bagaimanakah

penulisan Rp. 457.000 secara benar?

7. Fitri memiliki uang ribuan sebanyak 7 lembar dan 2 koin ratusan. Adul

memiliki uang ribuan sebanyak 4 lembar dan 6 koin ratusan. Berapakah

jumlah uang Fitri dan Adul?

8. Pada hari minggu Ayah mengajak Siti untuk membeli sepeda baru untuk

Siti. Sesampai disana Siti terkejut melihat banyak sepeda warna warni

yang sangat cantik. Akhirnya Siti memutuskan untuk membeli sepeda

warna pink yang memiliki keranjang di depannya dengan harga Rp.

750.000. Bagaimanakah penulisan Rp. 750.000 secara benar?

9. Panji mempunyai 30 kelereng dengan berbagai macam warna. Lalu

disaat bermain panji membagi rata kelerengnya kepada 5 0rang

temannya. Berapakah kelereng yang didapat pada tiap orang temannya?

10. Sebuah perkebunan memberikan 210 bibit pohon jambu untuk Tono dan

4 orang temannya. Pemilik ingin memberikan bibit kepada 5 anak

dengan sama rata. Berapa bibit pohon yang diterima setiap anak?

Page 102: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

87

Lampiran 12

Tabel Reliabilitas Menulis Karangan Kreatif

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.750 4

Page 103: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

88

Lampiran 13

Tabel Reliabilitas Pemahaman Soal Cerita

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.703 10

Page 104: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

89

Lampiran 14

Tabel Normalitas Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 70

Normal

Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 7.60892109

Most Extreme

Differences

Absolute .082

Positive .078

Negative -.082

Kolmogorov-Smirnov Z .684

Asymp. Sig. (2-tailed) .737

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 105: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

90

Lampiran 15

Test of Homogeneity of Variances

Score

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

1.392 1 138 .240

ANOVA

Score

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Between

Groups 1894.464 1 1894.464 22.981 .000

Within

Groups 11376.357 138 82.437

Total 13270.821 139

Page 106: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

91

Lampiran 16

Tabel Linieritas

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

menulis karangan

kreatif * pemahaman

soal cerita

70 100.0% 0 0.0% 70 100.0%

Report

menulis karangan kreatif

pemahaman soal

cerita

Mean N Std.

Deviation

50 80.00 1 .

60 80.75 4 3.594

65 78.00 2 2.828

70 83.58 12 8.754

75 86.13 16 7.473

80 83.92 12 8.826

85 90.14 7 8.783

90 87.50 10 8.031

95 91.17 6 5.811

Total 85.71 70 8.067

ANOVA Table

Sum of Squares

Df Mean Square

F Sig.

Between Groups Menulis Karangan Kreatif Pemahaman Soal Cerita Within Groups Total

(combined) Linearity Devianton From Linearitiy

693.762 495.484

198.278

3796.524 4490.286

8 1

7

61 69

86.720 495.484

28.325

62.238

1.393 7.961

.455

.218

.006

.863

Page 107: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

92

Measures of Association

R R Squared

Eta Eta Squared

Menulis karangan kreatif Pemahaman soal cerita

.332

.110

.393

.155

Page 108: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

93

Lampiran 17

Tabel Uji Korelasi

Correlations

pemahama

n soal cerita

menulis

karangan

kreatif

pemahaman soal

cerita

Pearson

Correlation 1 .332**

Sig. (2-tailed) .005

N 70 70

menulis karangan

kreatif

Pearson

Correlation .332** 1

Sig. (2-tailed) .005

N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 109: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

94

Lampiran 18

Page 110: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

95

Page 111: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

96

Page 112: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

97

Page 113: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

98

Page 114: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

99

Page 115: HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KREATIF …

100

Lampiran 19

RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Identitas Diri

Nama Lengkap : Hemas Putri Kusdesiana

Jenis Kelamin : Perempuan

Program Studi : PGSD

NIM : 2016820237

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 17 desember 1997

Email : [email protected]

Nomor Telepon/HP : 081224216616

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SD CIPUTAT IX SMP 17

Tangerang

Selatan

SMAN 06

Tangerang

selatan

Jurusan IPS

Tahun masuk –

lulus

2004 – 2010 2010 – 2013 2013 – 2016