peningkatan kemampuan menulis karangan persuasif …

129
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA IKLAN SISWA KELAS X MA MUALLIMIN MUHAMMADIYAH MAKASSAR JURNAL Oleh NUR LINA ROSIDA 10533 6987 12 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2016

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF

BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA IKLAN

SISWA KELAS X MA MUALLIMIN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

JURNAL

Oleh

NUR LINA ROSIDA

10533 6987 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

2016

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

vi

MOTTO

Cucuran keringat orang tua adalah hutangku

Membahagiakan orang tuaku dan keluargaku adalah tujuan hidupku

Dan menjadi anak yang soleh, berbakti dan berilmu adalah cita-citaku

Yakin dan percaya pada kemampuan diri sendiri,

maka bagaimana pun hasil yang didapatkan

itu adalah kebanggaan diri sendiri.

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah

gagal,

tetapi bangkit kembali setiap kita jatuh.

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu Wataala

pencipta alam semesta penulis panjatkan kehadirat-Nya, semoga salawat dan

salam senantiasa tercurah pada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga,

sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqamah untuk mencari Ridha-Nya

hingga di akhir zaman.

Skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

Persuasif Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X

MA Muallimin Muhammdiyah Makassar” diajukan sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Berbekal dari kekuatan dan ridha dari Allah Swt semata, maka penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan meski dalam bentuk yang sangat sederhana. Tidak

sedikit hambatan dan rintangan yang penulis hadapi, akan tetapi penulis sangat

menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada keberhasilan tanpa kegagalan. Oleh sebab

itu hanya dari pertolongan Allah Swt, yang hadir lewat uluran tangan serta

dukungan dari berbagai pihak. Karenanya, penulis menghaturkan terima kasih

yang tiada terhingga atas segala bantuan modal dan spritual yang diberikan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu ucapan terima kasih dan penghargaan teristimewa dengan

segenap cinta dan hormat ananda haturkan kepada Ayhanda Muh. Idrus MS dan

Ibunda Hj. Rosmah Kadir atas pengorbanan, doa, cinta dan kasih sayang, yang tak

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

ix

pernah terputus, tercurah sejak penulis berada dalam kandungan, detik ini dan

hingga kapan pun. Berkat semua ini, penulis mampu mengarungi hidup dengan

penuh semangat dan harapan untuk menyongsong masa depan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan istimewa juga penulis sampaikan

kepada ibu Dr. Munirah, M.Pd dan Bapak Dr. Syaharuddin, M.Pd. selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam

memberikan bimbingan, motivasi, arahan dan semangat kepada penulis sejak

penyusunan proposal hingga terselesainya skripsi ini.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-setingginya kepada :

1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE.,MM., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. A. Sukri Syamsuri, M.Hum, selaku Dekan FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar

3. Ibu Dr. Munirah, M.Pd. dan Bapak Syekh Adi latif, M.Pd. selaku Ketua

dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mengajar

dan mendidik mulai dari semester awal hingga penulis menyelesaikan

studinya di Perguruan Tinggi ini.

Bapak Dahlan Sulaeman, S.Ag, M.Pdi. Selaku kepala MA Muallimin

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin penulis mengadakan

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

x

penelitian sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini. Ibu Dharmawati, S.Pd.

Selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia MA Muallimin Muhammadiyah

Makassar. Siswa Kelas X atas kesediaannya menjadi subjek penelitian sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terimah kasih pula kepada saudaraku tersayang Nur Amaliah

Rosida Amd.KL yang selalu menjadi motivasi untuk menjadi yang lebih baik.

Tante Mudirah Kadir sekaligus pengganti orang tua yang tak pernah terputus doa

dan kasih sayang tercurah sejak penulis lahir hingga dewasa saat ini. Terimah

kasih pula kepada Alhadaq Chandra Syahrita yang selalu hadir, mendukung serta

selalu menjadi motivasi agar menjadi lebih baik, berkat kehadiran dan doanya

penulis tidak bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sahabat-sahabatku

AAG_KD kuucapkan terimah kasih atas segala bantuan, kerjasama dan

kebersamaannya selama ini dalam suka dan duka. Terimah kasih kepada saudari

Latifah Husain, Kurnia, Fatria Arnas, dan Cherunnisa yang banyak memberikan

dukungan dan doa. Banyak terimah kasih pula kepada seluruh rekan-rekan, guru-

guru, dan adik di SMPN 2 Mangarabombang terkhusunya kepada Kiki Arianti,

Tri Hermawan dan Tri Purnomo atas segala bantuan, dukungan dan doa yang

telah diberikan kepada penulis. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Bahasa dan

Sastra Indonesia, khususnya kelas B yang tak sempat penulis sebutkan satu

persatu, atas segala bantuan dan kebersamaannya selama ini.

Terlalu banyak orang yang berjasa dan turut andil kepada penulis selama

menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga tidak

akan muat bila dicantumkan dan dituturkan semuanya dalam ruang yang terbatas

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

xi

ini, kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih yang

teramat dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Selain itu, penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-

dalamnya jika penulis telah banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan, baik

dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku, semenjak penulis menginjakkan kaki

pertama kali di Universitas Muhammadiyah Makassar hingga selesainya studi

penulis. Semua itu adalah murni dari penulis sebagai manusia biasa yang tak

pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan. Adapun mengenai kebaikan-kebaikan

penulis, itu semata-mata datangnya dari Allah Swt, karena segala kesempurnaan

hanyalah milik-Nya.

Akhirnya, sebagai penutup penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, ”Manusia adalah kejadian sempurna, tetapi kebanyakan dari

perbuatannya adalah tidak sempurna”, oleh karena itu penulis masih serta-merta

mengharapkan kritikan demi pengembangan wawasan penulis kedepannya.

Penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga kesemuanya ini dapat bernilai

ibadah di sisi-Nya, Amin!

Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Makassar, September 2016

Penulis

Nur Lina Rosida

Nim: 10533 6987 12

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .............................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ....................... 9

A. Kajian Pustaka ............................................................................ 9

1. Penelitian yang relevan ......................................................... 9

2. Pembelajaran menulis ........................................................... 10

3. Karangan persuasif ............................................................... 16

4. Iklan sebagai salah satu media keterampailan menulis ........ 26

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

xiii

B. Kerangka Pikir ........................................................................... 29

C. Hipotesis Penelitian .................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 33

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 33

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ...................................................... 33

C. Rencana dan Tindakan Penelitian .............................................. 34

D. Prosedur Kerja Penelitian ........................................................... 34

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 38

G. Teknik Analisis Data .................................................................. 38

H. Indikator Keberhasilan ............................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 41

A. Penyajian Hasil Analisis Data ..................................................... 41

B. Pembahasan ................................................................................ 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 61

A. Kesimpulan ................................................................................ 61

B. Saran ............................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RPP

Daftar Hadir

Nilai Kemampuan Siswa Siklus I Dan II

Aspek Penilaian

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

xiv

Lembar Observasi Guru

Lembar Observasi Siswa

Analisis Pengamatan Proses Pembelajaran

Analisis Pengamatan Lembar Observasi Siswa

Hasil Kerja Siswa

SPSS

Kartu Kontrol

Surat Permohonan Izin Penelitian

Surat Keterangan Penelitian

RIWAYAT HIDUP

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia, merupakan salah satu

sarana untuk membina siswa agar mampu menggunakan bahasa Indonesia yang

baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Tardif (dalam Syah 2010: 179)

mendefinisikan mengajar sebagai perbuatan yang dilakukan oleh seorang guru

dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (siswa) melakukan

kegiatan belajar. Oleh karena itu, pengajaran bahasa Indonesia di sekolah

dianggap perlu dan menjadi salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan.

Sebagai mata pelajaran yang pokok, bahasa Indonesia diajarkan untuk

mecapai tiga tujuan. Tujuan tersebut adalah (1) pemakaian bahasa Indonesia yang

baku, cermat, tepat, dan efesien dalam berkomunikasi yaitu pemakaian bahasa

Indonesia yang baik dan benar, (2) memiliki keterampilan yang baik dalam

menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, (3) memiliki sifat positif

terhadap bahasa Indonesia yaitu sikap yang erat kaitannya dengan rasa mandiri

yang tampak dari perilaku sehari-hari.

Berdasarkan Kurikulum 2013, dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun

teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di

dalamnya memiliki situasi dan konteks.BelajarBahasaIndonesia tidak sekadar

memakai bahasa Indonesia untuk menyampaikan materi belajar. Pembelajaran

1

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

2

teks membawa anak sesuai perkembangan mentalnya, menyelesaikan masalah

kehidupan nyata dengan berpikir kritis.

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks memang baik.

Namun, di lapangan peserta didik menjadi jenuh karena setiap kali harus

berhadapan dengan teks, teks, dan teks. Di samping itu, setiap siswa dituntut

untuk mampu menguasai empat keterampilan. Keterampilan tersebut adalah

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Diantara keempat keterampilan

berbahasa tersebut, menulis merupakan keterampilan tertinggi yang dimiliki oleh

seorang siswa. Hal itu terjadi karena keterampilan menulis diterima seseorang

setelah dia mampu membaca. Kemampuan menulis tidak datang secara otomatis

tetapi harus melalui latihan secara terus-menerus dan melakukan praktik

berkelanjutan. Siswa yang kurang mampu menulis dengan baik kemungkinan

akan menghadapi kendala dalam berkomunikasi secara tulisan.

Keterampilan menulis berperan sangat penting dalam pendidikan karena

dengan kegiatan tersebut siswa dapat menuangakan ide-ide atau pikiran, gagasan

dan perasaan yang diungkapkan melalui tulisan. Melalui kegiatan menulis,

seorang siswa mampu mengkonstruksi berbagai ilmu atau pengetahuan yang

dimiliki dalam sebuah tulisan.

Keterampilan menulis harus dikuasai oleh anak sedini mungkin dalam

kehidupan di sekolah (Syafie dalam Slamet, 2009:95). Kemampuan menulis siswa

merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan siswa dalam mengikuti seluruh

rangkaian kegiatan pembelajaran sekolah. Oleh sebab itu, pembelajaran menulis

menempati kedudukan yang sangat strategis dalam pendidikan dan pengajaran.

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

3

Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk.

Salah satunya adalah keterampilan menulis karangan. Dalam pembelajaran

menulis, diharapkan siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan

membuat karangan namun juga diperlukan kecermatan untuk menuangkan ide

atau gagasan dengan cara membuat karangan yang menarik untuk dibaca.

Diantaranya, siswa harus dapat menyusun dan menghubungkan antara kalimat

yang satu dengan kalimat yang lain sehingga menjadi karangan yang utuh dan

mudah dipahami oleh pembaca. Salah satu komunikasi tulis yang dapat digunakan

untuk menyampaikan maksud pada pembaca atau orang lain yaitu penggunaan

paragraf persuasif.

Paragraf persuasif bertujuan untuk meyakinkan, mengajak atau

mempengaruhi pembaca melakukan sesuatu seperti yang tertulis dalam paragraf

tersebut (Wiyanto 2004:68). Penggunaan paragraf persuasif dapat kita temukan

dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran menulis paragraf

persuasive sangat penting diajarkan oleh siswa di sekolah agar siswa memiliki

keterampilan menulis yang baik dan benar serta sebagai bekal dalam kehidupan

bermasyarakat.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di sekolah MA Muallimin

Muhammadiyah Makassar pada kelas X ditemukan bahwa keterampilan menulis

masih perlu ditingkatkan terutama pada kompetensi dasar keterampilan menulis

gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan

sesuatu bentuk dalam paragraf persuasif. Dalam kompetensi dasar ini, siswa

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

4

diharapkan mampu menuangkan gagasannya kedalam sebuah tulisan yang bersifat

meyakinkan sehingga pembaca ingin mengikuti kemauan penulis.

Rendahnya kemampuan menulis siswa tersebut diakibatkan pemilihan

model pembelajaran yang tergolong konvensional. Model pembelajaran yang

konvensional lebih menekankan pada penguasaan dan manipulasi isi. Para siswa

menghafal fakta, angka, nama, tanggal, tempat, dan kejadian, model pembelajaran

inilah yang diterapakan guru dalam mengajarkan keterampilan menulis siswa

dikelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran menulis

terkesan kurang kreatif. Dalam praktiknya, pembelajaran menulis dimulai dengan

penjelasan oleh guru. Siswa diberikan sebuah tema kemudian ditugaskan untuk

menulis sesuai dengan tema tersebut. Penggunaan media pembelajaranpun sangat

minim sehingga pikiran siswa tidak terbuka dalam menuangkan ide yang

dimilikinya ke dalam sebuah tulisan. Pembelajaran semacam ini terkesan

monoton. Siswa akan mengalami kebosanan ketika mengikuti pelajaran dan

menurunkan minat siswa untuk menerima pelajaran tersbut. Akibatnya mayoritas

siswa memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal yang diterapkan

disekolah tersebut yaitu nilai 75. Oleh karena itu, untuk menjadikan proses

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam keterampilan menulis, dibutuhkan solusi dalam hal cara guru

menyampaikan pelajaran dalam kelas.

Dalam dunia pendidikan saat ini, pentingnya media pembelajaran bagi

siswa akan lebih konkret memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

5

melalui benda-benda tiruan, pengalaman melalui drama, demostrasi wisata dan

melalui pameran, hal ini memungkinkan karena siswa dapat secara langsung

berhubungan dengan objek yang dipelajari, sedangkan siswa akan lebih abstrak

memperoleh pengetahuan melalui benda atau alat prantara seperti televisi, gambar

hidup/film, radio atau tape recorder, lambing visual, lambang verbal. Maka,

media pembelajaran dalam sistem proses belajar mengajar mempunyai fungsi

yang sangat penting karena tidak semua pengalaman belajar dapat diperoleh

secara langsung. Dalam keadaan ini, media dapat digunakan agar lebih

memberikan pengetahuan yang konkret dan tepat serta mudah dipahami.

Penerapan media iklan dalam menulis paragraf persuasif akan

mempermudah siswa merangkai kalimat-kalimat yang bersifat meyakinkan

(persuasif). Hal itu dikarenakan dalam penggunakan media ini, siswa menemukan

fakta-fakta atau data yang mereka inginkan dalam menyusun paragraf persuasif

melalui kegiatan observasi yang mereka lakukan sendiri. Data yang ditemukan

dari kegiatan observasi akan membantu siswa dalam menuangkan ide dan gagasan

mereka kedalam tulisan, khususnya paragraf persuasif.

Penelitian yang serupa dengan penelitian ini sebelumnya pernah

dilakukan Zubair Syahrul dengan judul “Peningkatan kemampuan menulis

paragraf persuasif melalui metode inkuiri pada siswa kelas X SMA Negeri 1

Palangga Kabupaten Gowa” selain Zubair Syahrul peneliti serupa pernah

dilakukan oleh Nahdah dengan judul “Kemampuan menulis iklan dengan bahasa

persuasif siswa kelas VIII Mts. Muhammadiyah disamakan Tallo”. Kedua

penelitian tersebut telah dinyatakan berhasil. Salah satu faktor keberhasilan dalam

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

6

penelitian ini adalah penggunaan teknik yang inovatif dalam proses pembelajaran

sehingga siswa dapat menyerap pelajaran dengan baik.

Berdasarkan paparan diatas, penulis merasa perlu untuk melakukan

penelitian mengenai peningkatan menulis paragraf persuasif secara spesifik

dengan menggunakan media iklan. Penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk

mengetahui keberhasilan ataupun kendala yang diperoleh bila media ini

diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. Oleh karena itu,

peneliti merumuskan sebuah judul penelitian “Peningkatan kemampuan menulis

karangan persuasif bahasa Indonesia dengan menggunakan media iklan siswa

kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah

yang akan diteliti yaitu, ”Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis

karangan persuasif bahasa Indonesia dengan menggunakan media iklan siswa

kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan menulis

karangan persuasif bahasa Indonesia dengan menggunakan media iklan siswa

kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

7

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis, penilitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan

pembaca dalam ruanng lingkup keilmuan pembelajaran bahasa Indonesia

khususnya pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasif.

b. Dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan mendalam mengenai

paragraf persuasif.

c. Sebagai acuan pembelajaran keterampilan menulis paragraf persuasif

dengan menuggunkan media iklan.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai acuan agar mampu

meningkatkan prestasi siswa secara optimal terutama dalam keterampilan

menulis paragraf persuasif.

b. Hasil penelitian ini diharapakan berguna bagi keluarga dalam memberikan

dukungan agar siswa mampu meningkatkan keterampilan menulis paragraf

persuasif.

c. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi sekolah untuk meningkatkan

wawasan bagi tenaga edukatif dalam meningkatkan profesional guru dan

tenaga pendidik yang lain.

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

pernah dilakukan oleh Zubair Syahrul (2013) dalam skripsinya “Peningkatan

Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Melalui Metode Inkuiri pada Siswa

Kelas XI SMA Negeri 1 Palangga Kabupaten Gowa” hasilnya menurut uji

lapangan dengan sejumlah 35 siswa menujukkan 91% sudah antusias

mendengarkan penjelasan guru dan sisanya 3 siswa masih kurang antusias.

Penelitian ini juga yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Nahdah (2012) dalam skripsinya “Kemampuan Menulis Iklan

dengan Menggunakan Bahasa Persuasif Siswa kelas VIII Mts. Muhammadiayah

Disamakan Tallo” hasil penelitian ini adalah bahwa 45 siswa menunjukkan 68 %

dalam kategori sangat layak, 28 % dalam kategori layak dan 3% tidak layak.

Penelitian lain juga yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Ika Sari Astarina (2009) dalam skripsinya “Peningkatan

Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Berdasarkan Iklan di Media Cetak

dengan Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio pada Siswa Kelas X SMA

16 Makassar” hasil penelitian pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 66,87

dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata meningkat menjadi 76,87.

Ketiga penelitian ini memiliki perbedaan penggunaan media pembelajaran,

satu penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dan kedua penelitian

9

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

10

diatas menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara jelas persamaan

efek penerapan media dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan

paragraf persuasi dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini untuk meningkatkan

keterampilan menulis siswa dan siswa dapat menuangkan ide-ide atau gagasan,

pikiran dan perasaan yang diungkapkan melalui tulisan.

2. Pembelajaran menulis

Pembelajaran bahasa Indonesia terbagi atas empat aspek keterampilan

berbahasa. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut adalah menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Diantara keempat keterampilan tersebut,

keterampilan menulis merupakan keterampilan paling kompleks. Menulis adalah

sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk menghasilkan

sesuatu yang disebut tulisan.

Keterampilan menulis memiliki sekurang-kurangnya tiga komponen yang

tergabung dalam perbuatan menulis, yaitu :

a. Penguasaan bahasa tulis yang akan berfungsi sebagai media tulisan, meliputi ;

kosakata, struktur kalimat, paragraf, ejaan, pragmatik dan sebagainya;

b. Penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang ditulis;

c. Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana merangkai isi tulisan

dengan menggunakan bahasa tulis sehingga membentuk sebuah komposisi

yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, makalah, dan sebagainya.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang bersifat produktif dan ekspresif.

Dalam kegiatan menulis ini seorang penulis harus terampil memamfaatkan

grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis digunakan untuk

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

11

mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan

mempengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan hanya dapat dicapai dengan baik

oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan pikir dan

mengemukakannya secara tertulis dengan jelas, lancar dan, komunikatif.

a. Pengertian menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung, tidak harus dengan

cara bertatap muka dengan orang lain. Menulis pada dasarnya merupakan suatu

kegiatan yang produktif dan eksperstif. Menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambing-lambang

grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu Tarigan

(dalam Munirah, 2008:22).

Pada prinsipnya, fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi

yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena

memudahkan para pelajar berpikir. Menulis dapat membantu dalam proses

pembelajaran berpikir kritis, memperdalam daya tanggap atau persepsi, membantu

menjelaskan pikiran, dan sebagainya.

Sebagai suatu aktivitas, setidaknya terdapat unsur yang terlibat dalam

kegiatan menulis, yaitu (1) menulis sebagai pnyampaian pesan, (2) pesan atau isi

tulisan, (3) saluran tulisan, dan (4) pembaca sebagai penerima pesan. Penulis

sebagai penyampaian pesan mengandung makna bahwa sebelum menulis, seorang

penulis telah memikirkan maksud dan ide yang hendak disampaikan kepada

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

12

pembaca. Ide yang ditulis kemungkinan mempunyai mamfaat yang besar bagi

orang lain yang membutuhkan. Melalui tulisan pesan atau isi tulisan (ide atau

gagasan) penulis tersampaikan kepada pembaca. Dengan demikian, sebelum

menulis seorang penulis sebaiknya memperhatikan apa yang hendak ditulis dan

bentuk tulisan apa yang hendak digunakan, dan ditujukan kepada siapa tulisan itu.

Menulis juga dilaksanakan dengan melalui suatu proses. Jabrohim, dkk

(2003:6-12) mengemukakan bahwa proses menulis dilaksanakan melalui beberapa

tahapan. Tahapan tersebut adalah (1) persiapan menulis, (2) menulis, (3) revisi,

dan (4) membaca ulang naskah yang ditulis.

b. Tujuan Menulis

Dalam melakukan segala aktivitas, dapat dipastikan terdapat tujuan

mengapa seseorang melakukan aktivitas tersebut. Begitu pula halnya ketika

seseorang melakukan aktivitas menulis. Hartig (dalam Munirah) menyatakan

tujuan menulis yang harus dicapai yaitu:

1) Tujuan penugasan (assignment purpose), yaitu penulis menulis sesuatu karena

ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri. Misalnya, tugas ditugasi merangkum,

membuat laporan dan sebagainya.

2) Tujuan altruistik (altruistic purpose), yaitu untuk menyenangkan pembaca,

menghindarkan kedukaan pembaca, ingin menolong pembaca memahami,

menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih

mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3) Tujuan persuasif (persuasive purpose), yaitu meyakinkan pembaca akan

kebenaran gagasan yang diutarakan.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

13

4) Tujuan informasional (informational purpose), yaitu memberi informasi atau

keterangan kepada pembaca.

5) Tujuan pernyataan diri (self expressive purpose), yaitu memperkenalkan atau

menyatakan diri sang pengarang kepada pembaca melalui tulisannya, pembaca

dapat memahami sang penulis.

6) Tujuan kreatif (creative purpose), yaitu melibatkan dirinya dengan keinginan

mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian. Penulis tidak hanya

memberikan inforamsi tetapi pembaca terharu tentang hal yang dibacanya.

7) Tujuan pemecahan masalah (problem solving purpose), yaitu menjelaskan,

menjernihkan dan meneliti secara cermat gagasan sendiri agar dapat

dimengerti dan diterima oleh pembaca (dalam Tarigan 1982:24-25).

Berbeda dengan pendapat Tarigan, Supriadi menyatakan bahwa menulis

merupakan suatu proses kreatif yang lebih banyak melibatkan cara berpikir

divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat). Menulis tidak ubahnya

dengan melukis. Penulis memiliki banyak kesempatan untuk menuangkan

gagasan dalam tulisannya. Kendatipun secara teknis terbatas pada kriteria-kriteria

yang dapat diikutinya, tetapi wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung

kepada kepiawaian penulis dalam mengungkapkan gagasan. Banyak orang yang

mempunyai ide-ide bagus dibenaknya sebagai hasil pengamatan, tulisan, diskusi,

atau membaca namun menjadi mentah ketika dituangkan dalam tulisan.

Menurut Suriamiharja (dalam Suriamiharja dkk. 1996:1), menulis adalah

kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Menulis dapat juga

berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendak kepada orang lain

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

14

secara tertulis. Selanjutnya, diartikan bahwa menulis adalah menjelmakan bahasa

lisan, menyalin atau melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang,

membuat surat, membuat laporan, dan sebagainya. Berkenaan dengan bidang tulis

menulis, Nurhadi (1995:343) keterampilan menulis merupakan salah satu

keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya. Menulis adalah suatu

proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa

rangkaian simbol-simbol.

c. Fungsi menulis

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi

yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena

memudahkan para pelajar berpikir, memudahkan daya tanggap atau presepsi kita,

memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi dan menyusun bagi pemahaman

(Tarigan 1982: 22).

Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam meyakinkan,

melaporkan, menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca. Fungsi seperti ini

hanya dapat dicapai dengan baik oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan

merangkai jalan pikiran dan mengemukakan secara tertulis dengan jelas, lancar,

dan komunikatif. Kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian

dan pemilihan kata, serta struktur kalimat Mc Crimmon (dalam Wiryanto, 2007).

d. Mamfaat menulis

Menurut Akhadiah (1996:1-2) ada delapan manfaat yang dapat dirasakan

dari kegiatan menulis yaitu, (1) Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi

dirinya, (2) Penulis dapat terlatih mengembangkan berbagai gagasan, (3) Penulis

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

15

dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan

dengan topik yang ditulis, (4) Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan

gagasan secara sistematis kemudian mengungkapkan secara tersurat, (5) Penulis

akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif, (6)

dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah memecahkan

permasalahan karena dapat menganalisis tulisan tersebut secara tersurat dalam

konteks yang lebih konkret, (7) dengan menulis akan mendorong kita untuk terus

belajar secara aktif, dan (8) dengan kegiatan menulis yang terencanakan

membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.

Berbeda dengan pendapat di atas, Percy (dalam Nuruddin 2007:26-27)

mengemukakan ada enam mamfaat kegiatan menulis, yaitu (1) suatu sarana untuk

pengungkapan diri, (2) suatu sarana untuk pemahaman, (3) suatu sarana untuk

membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan suatu perasaan

harga diri, (4) suatu sarana untuk meningkatkan kesadaran dan pencerapan

terhadap lingkungan sekeliling seseorang, (5) suatu sarana untuk keterlibatan

secara bersemangat dan bukan penerimaan yang pasrah, dan (6) suatu sarana

untuk mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa.

Pendapat berbeda juga diungkapkan oleh Suparno dan Yunus (2007:1.4).

Dikemukakan ada beberapa mamfaat yang dapat dipetik dari kegiatan menulis,

yaitu (1) peningkatan kecerdasan, (2) pengembangan daya inisiatif dan kretivitas,

(3) penumbuhan keberanian, dan (4) pendorong kemauan dan kemampuan

mengumpulkan informasi.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

16

3. Karangan persuasif

a. Pengertian karangan

Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula

dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan kedalam bentuk tulisan

yang teratur.

Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau

kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah

dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang

dikemukakan Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian kata-

kata atau kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki

pengertian hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat

dibaca dan dimengerti oleh pembaca.

Sirait, dkk (1985: 1) memberi batasan pengertian karangan yaitu setiap

tulisan yang diorganisasikan mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan

tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Widyamartaya (1990) mengatakan bahwa

mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang

dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis

kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh

pengarang.

Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan

mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan

untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

17

konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang

mencerminkan kesatuan makna yang utuh. Menurut Keraf (1994: 2) karangan

adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi

sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan

dipahami.

b. Ciri-ciri karangan

Karangan memiliki ciri-ciri yang dapat diindetifikasikan bahwa karangan

tersebut dapat dikatakan baik. Tarigan (1985:6) karangan yang baik adalah

karangan yang mencerminkan kemampuan pengarang untuk menggunakan nada

yang serasi, karangan yang mencerminkan pengarang mampu menyusun karangan

secara utuh dan tidak samar-samar dan dapat meyakinkan pembaca.

Menurut Enre (1998:8) karangan yang baik adalah karangan yang

bermakna jelas, bulat dan utuh, ekonomis dan memenuhi kaidah-kaidah

gramatikal. Akhadiah, dkk (1998:9) menjelaskan karangan yang baik memiliki

beberapa ciri, diantaranya : bermakna jelas, merupakan kesatuan yang bulat,

singkat dan padat, memiliki kaidah kebahasaan dan komunikatif. Selain itu,

Darmadi (1996:24) mengungkapkan bahwa beberapa ciri karangan yang baik

adalah : signifikan, jelas, memiliki kesatuan dan mengorganisasikan yang baik

ekonomis, mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang

dapat diterima dan mempunyai kekuatan.

Karangan harus dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan

komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan

(Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang dikemukakan

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

18

Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian kata-kata atau

kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian

karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang

dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Sirait, dkk (1985: 1) memberi

batasan pengertian karangan adalah setiap tulisan yang diorganisasikan yang

mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di

kelas.

Sebuah karangan merupakan hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam

mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat

dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya.

c. Jenis-jenis karangan

Pada umunya tulisan dapat dibedakan menjadi lima jenis karangan yaitu

narasi, argumentasi, deskripsi, eksposisi dan persuasif. Jenis-jenis karangan dapat

dikembangkan ke dalam bentuk narasi, argumentasi, deskripsi, eksposisi dan

persuasif. Menurut Wiyanto, Suparno dan Yunus (2007:1.10-1.13)

mengemukakan jenis tulisan atau ragam wacana terbagi menjadi lima, yaitu:

1) Karangan narasi

Karangan narasi merupakan karangan yang berusaha menyampaikan

serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud

memberi arti kepada sebuah atau sederatan kejadian, sehingga pembaca dapat

memetik hikmah dari cerita itu.

2) Karangan argumentasi

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

19

Karangan argumentasi adalah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan

pendapat untuk membangun suatu kesimpulan.

3) Karangan deskripsi

Karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan

keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar,

mencium, mengecap, merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra

penulisnya.

4) Karangan eksposisi

Karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan utama untuk

memberitahu, mengapas, menguraikan atau menerangkan sesuatu.

5) Karangan persuasif

Karangan persuasif adalah ragam wacana yang ditujukan untuk memengaruhi

sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan

penulisnya.

d. Pengertian persuasif

Nursisto (1999:45) mengatakan bahwa persuasif atau imbauan adalah

jenis karangan yang di samping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta,

juga mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima dan

mengikuti pendapat atau kemauan penulis. Selanjutnya, Aristoteles (dalam

Nursisto 1999:121) mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi untuk

mengadakan persuasif, yakni watak dan kredibilitas penulis, kemampuan penulis

menyugesti pembaca, dan bukti-bukti.

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

20

Tulisan persuasif adalah tulisan yang dapat merebut perhatian pembaca,

dapat menarik minat, dan dapat meyakinkan mereka bahwa pengalaman membaca

merupakan suatu hal yang amat penting (Tarigan, 2008:113). Senada dengan

Finoza (2004:20) mengemukakan bahwa persuasif adalah tulisan yang bertujuan

untuk membuat pembaca percaya, yakin, dan membujuk akan hal-hal yang

dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu

pendapat atau gagasan, atau persaaan orang.

Contoh:

Semua orang tahu bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Namun

demikian, masih banyak anggota masyarakat kita yang tidak peduli terhadap

kebersihan lingkungan. Inilah masalah yang sulit dipecahkan, seandainya saja

setiap anggota masyarakat peduli akan kebersihan di sekitar tempat tinggalnya

maka kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, marilah kita

mencoba untuk menjadikan diri kita masing-masing peduli terhadap kebersihan

lingkungan. Kesehatan ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk

diantaranya untuk tidak membuang sampah sembarangan.

e. Ciri-ciri persuasif

Ciri-ciri tulisan menurut Tarigan (2008:113:114) terdiri atas empat, yaitu:

1) Tulisan persuasif haruslah jelas dan tertib. Maksud tujuan penulisan

dinyatakan secara terbuka atau dikemukakan secara jelas.

2) Tulisan persuasif haruslah hidup dan bersemangat. Segala sesuatu yang

mempunyai daya tarik yang kuat terhadap indera adalah hidup. Warna yang

hidup akan terdengar lebih baik. Lebih khusus lagi, kata-kata yang hidup cerah

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

21

adalah kata-kata yang menyentuh perasaan, suasana, pandangan, pikiran,

selera dan gairah. Penulis harus terampil dalam menggunakan kata-kata yang

hidup dan bersemangat dalam karyanya.

3) Tulisan persuasif beralasan kuat. Tulisan yang beralasan kuat berdasarkan

fakta-fakta dan penalaran-penalaran. Bebas dari generalisasi-generalisasi yang

hampa serta pendapat-pendapat yang tidak berdasar.

4) Tulisan persuasif harus bersifat dramatik. Tulisan persuasif harus dapat

memamfaatkan ungkapan-ungkapan yang hidup dan kontras-kontras yang

mencolok. Seperti juga halnya dalam drama pentas, penulisan persuasif pun

haruslah dapat membuat rasa tegang (suspense). Penulis harus menarik para

pembaca berjalan dari suatu puncak ke puncak yang lain, menjaga agar

pembaca tidak sempat kendor, membuat konflik antara kebenaran yang

didukungnya, serta menyalahkan yang bertentangan dengannya.

f. Teknik penulisan karangan persuasif

Persuasif memiliki teknik penulisan seperti yang dikemukan keraf

(2005:124) seperti yang diuraikan berikut ini:

1) Resionalisasi, yaitu sebuah teknik persuasif melalui penggunaan akal untuk

memberikan sesuatu dasar pembenaran kepada suatu persoalan dimana dasar

atau alasan itu tidak merupakan sebab langsung dari masalah itu. Kebenaran

yang dibicarakan dalam persuasif bukanlah suatu alasan itu tidak merupakan

sebab langsung dari masalah itu. Kebenaran yang dibicarakan dalam persuasif

bukanlah suatu kebenaran yang hanya berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

22

dan melincinkan jalan agar keinginan, sikap kepercayaan, keputusan atau

tindakan yang telah ditentukkan atau diambil dapat dibenarkan.

2) Identifikasi, yaitu kunci keberhasilan pembicara. Bila terdapat situasi konflik

antara pembicara dan hadirin, pembicara harus mengaburkan konflik tersebut,

sikap agresif harus dibelokkan sehingga dapat diciptakan dasar umum yang

sama. Oleh karena itu, setiap pembicara harus mengetuhi siapa hadirinnya.

3) Sugesti, yaitu suatu usaha meningkatkan atau mempengaruhi orang lain untuk

menerima suatu keyakinan atau pendirian tertentu tanpa memberi suatu dasar

kepercayaan yang logis pada orang yang ingin dipengaruhi.

4) Konformitas, yaitu suatu keinginan atau tindakan untuk membuat diri serupa

dengan sesuatu yang lain. Komfromitas suatu mekanisme mental untuk

menyusaikan diri untuk mencocokan diri dengan sesuatu yang diinginkan itu.

5) Konpensasi, yaitu tindakan atau hasil dari usaha untuk mencari suatu

pengganti bagian sesuatu hal yang tidak dapat diterima atau keadaan yang

tidak dapat dipertahankan.

6) Penggantian, yaitu suatu proses yang berusaha menggantikan atau hal yang

mengalami rintangan dengan suatu maksud atau hal yang sekaligus juga

menggantikan emosi kebencian asli, atau terkadang emosi cinta yang asli.

7) Proyeksi, yaitu teknik untuk menjadikan sesuatu yang pada awalnya adalah

subjek menjadi objek. Sesuatu sifat atau wataknya, tetapi dilontarkan sebagai

sifat atau watak orang lain.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

23

g. Hakikat karangan persuasif

Nursisto (1999:45) mengatakan bahwa persuasif atau imbauan adalah

jenis karangan yang disamping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta,

juga mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima dan

mengikuti pendapat atau kemauan penulis. Selanjutnya, Aristoteles (dalam

Nursisto 1999:121) mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi untuk

mengadakan persuasif, yakni watak dan kredibilitas penulis, kemampuan penulis

menyugesti pembaca, dan bukti-bukti.

Persuasif diturunkan dari verba to persuade, yang artinya membujuk atau

menyarankan. Persuasif merupakan kelanjutan atau pengembangan dari

argumentasi. Persuasif mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti atau

contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan,

rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca. Beda argumentasi dan persuasif

terletak pada sasaran yang ingin dibidik oleh paragraf tersebut. Argumentasi

menitikberatkan sasaran pada logika pembaca, sedangkan persuasif pada

emosi/perasaan pembaca walaupun tidak melepaskan logika. Dengan kata lain,

yang digarap paragraf argumentasi adalah benar salahnya gagasan/pendapat.

Sementara itu, paragraf persuasif menggarap pembaca agar mau mengikuti

kehendak penulis.

Berbeda dengan pendapat Suparno dan Yunus (dalam

Munirah,2007:5.47) mengungkapkan bahwa karangan persuasif adalah karangan

yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajuk, ataupun berdaya imbau yang

dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

24

imbauan implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata

lain, persuasif berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.

Paragraf persuasif pada hakikatnya mirip dengan argumentasi karena

keduannya memerlukan alasan dan bukti dalam proses berpikir. Paragraf

argumentasi hanya menunjukkan kebenaran dan meyakinkan pembaca, sedangkan

persuasif bertujuan untuk mencari kepercayaan, kemufakatan, atau kesesuaian

pendapat dengan pembaca dan akhirnya pembaca bersedia melakukan suatu

tindakan. Kepercayaan atau kemufakatan dapat dicapai melalui berbagai cara,

misalnnya dengan alasan-alasan, baik rasional maupun irasional, bukti-bukti atau

kebenaran, dan fakta.

Keraf (1995:14) mengemukakan bahwa persuasif merupakan suatu

wacana penyimpangan dari argumentasi dan khusus berusaha mempengaruhi

orang lain atau pembaca agar melakukan sesuatu bagi orang yang melakukan

persuasif, walaupun yang dipersuasif sebenarnya tidak terlalu percaya dengan apa

yang dikatakan itu. Pendapat Keraf di atas pada dasarnya masih tergolong lemah

karena persuasif dituntut untuk sepenuhnya mempengaruhi emosi pembaca agar

melakukan sesuatu yang diinginkan penulis dengan kepercayaan mutlak. Persuasif

lebih condong menggunakan atau memanfaatkan aspek-aspek psikologis untuk

mempengaruhi orang lain.

Argumentasi maupun persuasif sama-sama menggunakan fakta dan

evidensi digunakan seperlunya. Apabila terlalu banyak menggunakan fakta atau

evidensi, akan ketahuan kelemahannya sehingga pihak yang dipersuasif tidak

akan terpengaruh. Hartati (2000) menyempurnakan beberapa definisi persuasif

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

25

sebagai tulisan yang berisi imbuhan atau ajakan kepada orang lain untuk

melakukan sesuatu seperti yang diharapkan penulisnya. Agar hal yang

disampaikannya itu dapat mempengaruhi orang lain, tulisan tersebut harus disertai

penjelasan fakta-fakta. Kata persuasif diturunkan dari verba to persuade, yang

artinya membujuk atau menyarankan. Paragraf persuasif merupakan kelanjutan

atau pengembangan argumentasi. Persuasif mula-mula memaparkan gagasan

dengan alasan, bukti atau contoh untuk meyakinkan pembaca kemudian diikuti

dengan ajakan, bujukan rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca.

h. Langkah-langkah menulis karangan persusif

Kegiatan mengarang dibagi menjadi menjadi tiga tahap, yakni (1) tahap

kegiatan prapenulisan (prewriting), (2) tahap kegiatan penulisan (writing), dan (3)

tahap kegiatan pascapenulisan (post-writing). Dengan kata lain, kegiatan

mengarang adalah kegiatan yang mengikuti alur proses yang bertahap dan

berurutan.

Menurut Widyamartaya (dalam Munirah 1996:9) mengarang adalah

suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan kandungan

jiwanya kepada orang lain, atau kepada diri sendiri, dalam tulisan. Kegiatan

mengarang ini adalah suatu kegiatan manusiawi yang sadar dan berarah,

mempunyai swakerja atau mekanika yang perlu diperhatikan agar karangan yang

dibuat berhasil dengan baik. Swakerja ini meliputi kegiatan-kegiatan pada tahap

penegasan ide dan kegiatan-kegiatan pada tahap penulisan karangan. Berikut ini

adalah swakerja mengarang, yaitu (1) memilih bahan pembicaraan (topik), (2)

menentukan tema dari bahan pembicaraan itu, (3) menentukan tujuan karangan

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

26

yang akan dibuat serta bentuk karangan, (4) menentukan pendekatan terhadap

tema pembicaraan, (5) membuat bagan atau rencana pembicaraan, (6) pandai

memulai karangan, (7) pandai membangun paragraf dan menjalin kesinambungan

paragraf, (8) pandai mengakhiri atau menutup karangan, dan (9) pandai membuat

judul karangan.

Pada dasarnya, penyusunan karangan persuasif tidak jauh berbeda

dengan karangan argumentasi. Nursisto (dalam Munirah 1999:76) mengemukakan

bahwa menulis karangan persuasif sama persis dengan argumentasi, bedanya

hanya pada penutup yaitu berupa imbauan dan ajakan. Lebih lanjut lagi,

menurutnya agar sebuah hasil karangan argumentasi menjadi baik, runtut, dan

tidak menyimpang dari tujuan penyusunan karangan, perlu ditempuh langkah-

langkah yaitu (1) menentukan topik, (2) menentukan tujuan, (3) mengumpulkan

bahan, (4) menyusun kerangka, (5) mengembangkan kerangka, (6) koreksi dan

revisi, dan (7) menulis naskah.

4. Iklan Sebagai Salah Satu Media Pembelajaran Menulis

a. Pengertian media iklan

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya berita

pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang

dan jasa yang ditawarkan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah

semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang,

atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Menurut Nani

(dalam Ika Sari Astarina, 2008) iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

27

bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang

menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.

Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan pengetahuan, makna,

kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan

dengan suatu produk atau merek, tujuan periklanan ini bermuara pada upaya

untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk

yang ditawarkan. Pakar periklanan dari Amerika, S. William Pattis (dalam Ika

Sari Astarina, 2008) juga mengemukakan bahwa iklan adalah setiap bentuk

komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk

dan jasa kepada seseorang atau pembeli yang potensial. Tujuannya adalah

mempengaruhi calon konsumen untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan

keinginan si pemasang iklan.

Media yang sering digunakan biasanya adalah media cetak (Koran

majalah, dsb.), media audiovisual (televisi) dan media audio (radio). Masing-

masing media sangat berpengaruh terhadap iklan. Meskipun iklan di televisi sudah

banyak tetapi masyarakat masih tetap tertarik dengan media cetak. Hal ini karena

media cetak terdokumentasi atau bisa disimpan isi informasinya, sehingga jika

suatu saat kita butuh informasi tersebut kita dapat melihatnya kembali.

Berdasarkan pengertian iklan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

iklan adalah suatu bentuk komunikasi yang berisi informasi yang bersifat

persuasif tentang produk barang atau jasa yang disampaikan oleh produsen

melalui media tertentu. Melalui unsur persuasif itulah yang menjadikan iklan

dapat menjangkau pendengar atau pembaca sebagai konsumen.

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

28

b. Mamfaat dan tujuan iklan

Iklan sebagai sebuah sarana untuk mengimformasikan atau

mempromosikan suatu jenis barang atau jasa mempunyai efektifitas yang baik

karena penggunaan bahasa iklan. Tidak hanya bersifat meyakinkan, namun juga

bias membuat pembacanya melakukan sesuatu sesuai dengan maksud iklan

tersebut. Widyatama (2009:23) menjelaskan bahwa ada beberapa mamfaat iklan

bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi, antara lain:

a. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan,

khususnya iklan dimedia televisi, konsumen dapat mengetahui adanya

berbagai produk yang pada gilirannya menimbulkan adalnya pilihan.

b. Iklan membantu menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.

c. Iklan membuat orang ingat dan percaya akan produk yang diiklankan.

Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa iklan adalah sarana

promosi efektif yang dibuktikan oleh respon konsumen dalam menilai suatu

produk.Selain mamfaat iklan atau periklanan diatas, iklan juga mempunyai tujuan

tertentu sebagai sarana produk.

Tujuan priklanan adalah menarik perhatian awal pelanggan, persepsi, lalu

perhatian yang lebih besar, dan minat membeli atau dapat pula mempengaruhi

pemahaman perasaan, emosi, motivasi, keyakinan, minat, keputusan, citra,

asosiasi, ingatan dan pengenalan pelanggan. Meskipun demikian, sulit sekali

menghubungkan tujuan-tujuan itu dengan tujun pemasaran. Selain itu pengukuran

variabel psikologis juga sulit dilakukan dan bersifat subjektif apabila

dibandingkan pengukuran pencapaian tujuan, seperti laba.

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

29

c. Menulis Karangan Persuasif berdasarkan Media Iklan

Menulis paragraf persuasif adalah kegiatan melahirkan gagasan atau ide

melalui tulisan disertai dengan fakta atau bukti yang bertujuan untuk mengajak

atau menyarankan agar pembaca menerima dan mengikuti pendapat penulis.

Pembelajaran ini menggunakan sarana media iklan untuk membantu siswa dalam

mengembangkan kreativitas berpikirnya dalam menulis paragraf persuasif.

Penggunaan media iklan bermanfaat sebagai dokumen yang dapat dijadikan

sumber sekaligus inspirasi siswa dalam membuat paragraf persuasif.

B. Kerangka Pikir

Ada empat keterampilandasar menjadi penekanan bahasa dalam

kurikulum berbasis kompetensi yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan

berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.

Dalam penelitian ini penulis menitikbertkan pada pada aspek

keterampilan menulis khusunya pada keterampilan menulis karangan persuasif

dengan menggunakan media iklan. Iklan digunakan sebagai sarana untuk

mepromosikan suatu barang dan jasa haruslah menggunakan bahasa yang

persuasif, menarik, berkesan dan mampu meprovokasi seseorang untuk memliki

barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.

Berdasarkan observasi awal, ditemukan bahwa masalah dalam menulis

paragraf persuasif juga terjadi dikelas X MA Muallimin Muhammadiyah

Makassar. Siswa-siwa tersebut mengalami kendala dalam menuangkan buah

pikiran mereka kedalam sebuah tulisan, terutama dalam menulis paragraf

persuasif. Oleh karena itu, peneliti menawarkan sebuah media pembelajaran yang

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

30

mampu yang diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut. Media pembelajaran

yang ditawarkan adalah media iklan.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan

dilaksanakan secara bersiklus dengan melakukan empat tahap dalam setiap siklus,

keempat tahap tersebut adalah (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan,

dan (4) refleksi. Setelah melaksanakan keempat tahapan tersebut maka akan

didapatkan data berupa data proses dan data hasil. Kedua jenis data tersebut akan

dianalisis sehingga mendapatkan sebuah temuan.

Untuk membantu penulis mengarahkan dalam penelitian ini maka

dibwah ini akan digambarkan skema kerangka pikir sebagai berikut

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

31

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

KTSP

Membaca Berbicara Menyimak Menulis

Menulis Karangan Persuasif

Media Iklan

Analisis

Temuan

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

32

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoritik di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah

jika diterapkan media iklan maka keterampilan menulis karangan persuasif siswa

kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar dapat meningkat.

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian

Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan rencana Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk

kajian yang sistematis reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan

tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya,

serta memperbaiki kondisi pembelajarannya. Pendapat Arikunto didukung oleh

Suhardjono (2010:62) yang mengatakan bahwa PTK adalah kegiatan penelitian

yang tidak saja berupaya untuk memcahakan masalah, tetapi sekaligus mencari

dukungan ilmiahnya. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan

pemaparan data deskriptif yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara

serta data kuantitatif yang diperoleh dari tes akhir setiap siklus.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam siklus 1 dan

siklus ke-n. siklus yang teridiri atas empat tahapan pelaksanaan, yakni 1)

Perencanaan, 2) Tindakan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Tindakan dalam

penelitian ini, akan dilakukan secara berkesinambungan berdasarkan kriteria

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dirumuskan.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian berlokasi di MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.

Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah

Makassar semester genap dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang.

33

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

34

C. Rencana Tindakan Penelitian

Penyelesaian masalah dalam suatu penelitian adalah hal yang terpenting,

karena masalah merupakan titik pendorong yang memicu minat seorang penelitian

yang melakukan penelitian. Ada beberapa faktor mendasar yang diselidiki, yaitu:

(1) faktor murid, yakni a) melihat presentasi kehadiran murid, b) keaktifan

bertanya di dalam kelas selama proses pengajaran, c) mengamati murid yang mau

menjawab pertanyaan lisan guru, d) mengidentifikasi murid yang rajin

menyelsaikan tugas yang diberikan guru, e) murid yang meminta bantuan saat

bekerja, f) murid yang melakukan kegiatan lain saat diberikan tugas, dan g) murid

yang berani dan aktif mengerjakan tugas di depan kelas, (2) faktor proses, yaitu

mengamati keaktifan murid selama interkasi antara guru dan murid, dan antara

murid dengan murid lainnya dalam proses belajar mengajar, dan (3) faktor hasil,

yaitu melihat hasil dari kemampuan murid setelah tesa khir yang diberikan pada

setiap siklus selama proses penelitian.

D. Prosedur Kerja Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan dilaksanakan dalam dua

siklus. Setiap siklus akan dilaksanakan 4 kali pertemuan, 3 kali pertemuan untuk

materi pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi. Artinya pelaksanaan

siklus II merupakan lanjutan dari siklus I.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) teridiri atas perencanaan,

pelasanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi dapat divisualisasikan dalam bentuk

gambar sebagai berikut:

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

35

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1Alur Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan siklus I

1. Perencanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan, meliputi :

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran melalui media iklan dengan

berpedoman dengan silabus.

2) Membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi

3) Membuat lembar observasi murid untuk mengamati jalannya proses

pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

4) Membuat alat evaluasi (tes) untuk mengatehui keberhasilan peserta didik

dalam proses pembelajaran.

Perencanaan

Tindakan I

9

Pelaksanaan Permasalahan

Observasi Refleksi Belum Terselesaikan

(Revisi Tindakan)

Pelaksanaan Perencanaan

Tindakan II

9

Observasi

\\

Refleksi Hasil

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

36

2. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan tindakan, guru melaksanakan pembelajaran sesuai

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Pada tahap ini guru

dan peneliti mengadakan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan media iklan dalam mengajarkan

siswa menulis karangan persuasi dikelas sebagai model pertama, sedangkan

guru sebagai partisipan yang aktif mencermati dan mengamati atau berlaku

sebagai pengamat terlibat.

2) Guru bertindak sebagai model kedua yang menerapkan media iklan dalam

mengajar siswa menulis paragraf persuasif, sementara peneliti bertindak

sebagai pengamat terlibat.

3) Peneliti melaksanakan pemantauan terhadap proses kegiatan penerepan media

iklan dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasif oleh guru

sebagai model kedua untuk memperoleh data-data empiris tentang penerapan

media iklan dalam uapaya meningkatkan kemampuan menulis karangan

persuasif dikelas.

3. Observasi/Evaluasi

Pada dasarnya obsevasi dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk

mengamati aktivitas peserta didik. Evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus, untuk

mengetahui media pembelajaran dalam menulis karangan persuasif.

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

37

4. Refleksi

Tahap refleksi ini sebagai pengajar bersama guru yang bertindak sebagai

observer mengkaji kekurangan dari tindakan yang telah diberikan. Hal ini

dilakukan dengan cara melihat hasil observasi pada siklus I, jika refleksi

menunujukkan bahwa tindakan siklus I memperoleh hasil yang belum optimal

yang tidak tercapai ketuntasan secara individu maka dilakukan siklus selanjutnya.

Pelaksanaan Siklus ke II

Setelah mengkaji kekurangan pada pelaksanaan tindakan siklus I yang

telah diberikan peserta didik akan diadakan perbaikan pada siklus II. Mekanisme

siklus II merupakan lanjutan siklus I, sehingga pelaksanaan tindakan siklus II

setelah dilakukan perbaikan diharapkan dapat tercapai pembelajaran yang

diinginkan.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan lembar observasi dan tes

hasil belajar

1. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui data tentang aktivitas

dalam mengikuti proses belajar mengajar.

2. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar ini dilakukan dengan maksud untuk melatih

keterampilan menulis karangan persuasif melalui media iklan siswa kelas X MA

Muallimin Muhammadiyah Makassar. Tes hasil belajar digunakan adalah tes yang

berbentuk uraian.

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

38

F. Teknik Pengumpulan Data

Mengumpulkan data yang berhubungan dengan penilitian ini. Teknik

pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut.

1) Sumber data, sumber data dari penelitian ini adalah dari siswa dan guru.

2) Jenis data, jenis data yang di dapatkan dalam penelitian adalah data

kuantitatif yang terdiri dari tes hasil belajar dan data dari lembar observasi.

a) Data dari siswa diperoleh dari tes yang diberikan kepada siswa.

b) Data tentang situasi belajar mengajar diambil pada saat pelaksanaannya

menggunakan lembar observasi.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui bentuk tes akan dianalisis secara kuantitatif,

sedangkan data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi akan dianalisis

secara kualitatif. Pedoman yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan

siswa dalam menulis karangan persuasif adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Distibusi Skor Hasil Belajar

Skor Kategori nilai Keterangan

90 – 100 A Tinggi Sekali

80 – 89 B Tinggi

60 – 79 C Sedang

0 – 59 D Rendah

(Nurgiyantoro, dalam Sabar, 2012 : 38)

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

39

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bila skor

rata-rata hasil tes peserta didik melalui media pembelajaran Iklan mengalami

peningkatan dalam keterampilan menulis paragraf persuasif yang nyata secara

klasikal mencapai 50% peserta didik yang memperoleh nilai minimum 75 dan

apabila terjadi perubahan sikap peserta didik selama mengikuti proses

pembelajaran dengan meningkatkan keaktifan peserta didik melalui media iklan

yang diterapkan, maka penelitian ini tidak dilanjutkan kesiklus berikutnya.

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

61

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kemampuan menulis

karangan persuasif dengan menggunakan media iklan pada siswa kelas X MA

Muallimin Muhammadiyah Makassar dapat terlaksana dengan baik dan terjadi

peningkatan pada kemampuan menulis karangan persuasif siswa setelah diadakan

tindakan selama dua siklus. Dari hasil penelitian dalam kemampuan menulis

karangan persuasif dengan menggunakan media iklan siswa kelas X, pada siklus I dan

siklus II dilihat dari aspek isi, aspek kosakata, aspek penggunaan bahasa dan hasil

observasi. Skor rata-rata pada siklus I siswa memperoleh 67,5 sedangkan pada akhir

siklus II skor rata-rata yang dicapai siswa adalah 78. Berdasarkan perolehan berarti

ada peningkatan sebesar adalah 10%. Pada siklus I masih dikategorikan rendah

karena belum mencapai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM), setelah diterapkan

kembali pembelajaran pada siklus II sudah terjadi peningkatan karena mencapai

Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) sebesar 75.

Dalam presentase keaktifan siswa yang berkaitan dengan kegiatan menulis

karangan persuasif selama empat kali pertemuan masing-masing siklus, dengan tiga

kali pertemuan untuk materi pembalajaran dan satu kali pertemuan untuk tes siklus

mengalami perubahan kearah lebih baik maka aktivitas mencapai kriteria berhasil.

Dari hasil pengamatan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa dalam

mengelola pembelajaran guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

61

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hal itu terlihat dari nilai rata-rata

keseluruhan aspek siklus I yaitu 3,75 dan siklus II yaitu 3,81 dan masing-masing

berada pada kategori sangat baik.

B. Saran

Hal-hal yang dapat disarankan berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini

sebagai berikut:

1. Bagi siswa MA Muallimin Muhammadiyah Makassar yang telah

mencapai hasil baik agar berupaya mempertahankannya, sedangkan siswa

yang belum mencapai hasil baik agar lebih berupaya untuk meningkatkan

hasil belajar dengan cara berlatih dalam penulisan karangan persuasif dan

mempaerbaiki kosakata dan penggunaan bahasa yang tepat.

2. Media iklan dijadikan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan

keterampilan menulis karangan persuasif dan memiliki potensi untuk

dikembangkan. Guru dapat menambah pengetahuannya tentang penelitian

tindakan kelas dan memberikan alternatif dalam memilih media

pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis.

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Hasil Analisis Data

Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil penelitian yang diperoleh pada saat

kegiatan proses belajar mengajar kelas X Ma Muallimin Muhammadiyah Makassar.

Pada penelitian ini pembahasan pada Pelaksanaan Tindakan Kelas, peningkatan

kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan media iklan.Adapun

yang diteliti adalah hasil kemampuan menulis karangan persuasuif siswa

menggunakan media iklan pada siklus I dan siklus II, secara umum yang

dikumpulkan melalui pengamatan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar

yang dicatat dalam lembar observasi. Hasil penelitian diuraikan pada bagian ini

meliputi: 1) persiapan dn perencanaan; 2) pelaksanan tindakan; 3) observasi; 4)

refleksi; 5) evaluasi/penilaian.

1. Gambaran Siklus I

a. Perencanaan dan Persiapan

Penelitian melakukan observasi untuk memperoleh gambaran tentang

keadaan kelas dan karakter siswa secara umum. Adapun kegiatan yang dilaksanakan

pada tahap pelaksanaan sebagai berikut:

1. Mengetahui kondisi pembelajaran Bahasa Indonesia di MA, khususnya

pembelajaran menulis karangan persuasi kelas X

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

2. Faktor penyebab terjadinya permasalahan dalam kegiatan pembelajaran

menulis karangan persuasif siswa kelas X telah teridentifikasi dengan baik

oleh peneliti.

3. Merancang pelaksanaan pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis

karangan persuasif siswa dengan penerapan media iklan kelas X.

4. Menetapkan waktu pelakasanaan penelitian tindakan kelas sesuai dengan

jadwal pelajaran bahasa Indonesia kelas X sesuai dengan kesepakatan,

pelaksanaan penelitian siklus I.

5. Memilih tema yang tepat untuk pembelajaran siswa dan mempersiapkan

media iklan sesuai tema yang dipilih.

6. Menyiapkan instrument penelitian yang berupa catatan lapangan, lembar

pengamatan dan observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas ini adalah pelaksanaan tindakan,

peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah dibuat. Pada tahap ini guru dan peneliti mengadakan tindakan

dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Peneliti mengajarkan siswa menulis paragraf persuasi di kelas dengan media

iklan sebagai model pertama, sedangkan guru sebagai partisipan yang aktifr

mencermati dan mengamati atau berlaku sebagai pengamat yang terlibat.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

2. Peneliti bertindak sebagai model kedua yang menerapkan media iklan dalam

mengajar siswa menulis paragraf persuasi, sementara itu peneliti bertindak

sebagai pengamat terlibat.

3. Peneliti melakasanakan pemantauan terhadap proses kegiatan penerapan

media iklan dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraph persuasi

oleh guru sebagai model kedua untuk memperoleh data-data empiris tentang

penerapan media iklan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis

paragraph persuasi di kelas.

c. Observasi

Pelaksanaan observasi menggunakan lembar observasi berupa pengamatan

mengenai perilaku siswa, keaktifan dalam proses pembelajaran, perhatian terhadap

pembelajaran, respon positif terhadap penerapan media dan sikap siswa dalam

menulis karangan persuasi. Hasil tindakan dievalusi dengan tes harian dan tes hasil

belajar siklus I.

d. Evaluasi/Penilaian

Setelah praktik pembelajaran menulis karangan persuasi dengan media iklan.

Guru melakukan evaluasi/penilaian, hasil yang diperoleh selama evaluasi/penilaian

meliputi damfak tindakan terhadap proses pembelajaran (keberhasilan proses) dan

terhadap hasil pembelajaran (keberhasilan produk). Penskoran rata-rata menulis

karangan persuasi siswa selama tindakan berlangsung dilakukan guru bersama sama

peneliti.Berikut ini deskripsi aspek siklus I adalah sebagai berikut.

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

1) Aspek isi

Kriteria penilaian pada aspek isi dalam menulis karangan persuasi meliputi

kesesuaian isi dengan permaslahan, aspek isi dikatakan baik jika isi relevan dengan

permasalahan diuraikan secara lengkap, jelas, informatif disertai dengan penjelasan

logis. Dari penilaian aspek isi, 7 siswa yang mendapatkan nilai 27 dengan presentase

23,3%. 8 siswa yang mendapatkan nilai 29 dengan presentase 26,7% . 3 siswa yang

mendapatkan nilai 32 dengan presentase 10%. 4 siswa yang mendapatkan nilai 34

dengan presentase 13,3%. 5 siswa yang mendapatkan 35 dengan presentase 10%. 1

siswa yang mendapatkan nilai 38 dengan presentase 3,3%. 1 siswa yang mendapatkan

nilai 39 dengan presentase 3,3%. 1 siswa yang mendapatkan nilai 40 dengan

presentase 3,3%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 30,5 % dari 30 jumlah

siswa.

2) Aspek kosakata

Kriteria penilaian pada aspek kosakata dalam menulis karangan persuasif

meliputi pilihan kata dan ungkapan serta pemamfaatan potensi kata dan pembentukan

kata. Dari penilaian aspek kosakata, 7 siswa yang mendapatkan nilai 27 dengan

presentase 23,3%. 8 siswa yang mendapatkan nilai 30 dengan presentase 26,7%. 3

siswa yang mendapatkan nilai 31 dengan presentase 10%. 5 siswa yang memperoleh

nilai 34 dengan presentase 16,7%. 5 siswa yang mendapatkan nilai 35 dengan

presentase 16,7%. 2 siswa yang mendapatkan nilai 39 dengan presentase 6,7%. Skor

rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 30,5% dari 30 jumlah siswa.

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

3) Aspek penggunaan bahasa

Kriteria penilaian pada aspek penggunaan bahasa dalam menulis karangan

persuasif meliputi penggunaan struktur kalimat.Ada beberapa tulisan siswa masih

terdapat banyak kesalahan pada aspek pengembangan bahasa, dalam penilaian aspek

pengembangan bahasa penilaian aspek meliputi penggunaan tanda baca dan penulisan

ejaan. Dari penilaian penggunaan bahasa, 16 siswa mendapat nilai 6 dengan

presentase 53,3%. 7 siswa mendapat nilai 7 dengan presentase 23,3%. 6 siswa

mendapatkan nilai 8 dengan presentase 20,0%. 1 siswa mendapatkan nilai 10 dengan

presentase 3,3%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 6,0% dari 30 jumlah

siswa.

Dari penilaian tiap-tiap aspek yang dinilai dalam pembelajaran menulis

karangan persuasi masih terdapat banyak kesalahan baik aspek isi, aspek kosakata

dan aspek penggunaan bahasa.

4.1 Tabel Data Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi

Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X Siklus

I

Skor Banyaknya siswa

60 7

65 8

70 3

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

75 5

80 4

85 3

90 0

Jumlah 30

4.2 Tabel Data Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Peningkatan

Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Bahasa Indonesia dengan

Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X Siklus I

Hasil yang dicapai Frekuensi Presentase Kategori

0 – 59 0 0 Sangat rendah

60 – 69 15 50% Rendah

70 – 79 8 26,6% Sedang

80 – 89 7 23,3% Tinggi

90 – 100 0 0 Sangat tinggi

Jumlah 30 100

Hasil belajar peningkatan pembelajaran menulis karangan persusif dengan

menerapkan media iklan siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar

pada siklus I. dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa yang memiliki

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

nilai 60-69 jika dipresentasekan 50% siswa yang berada pada kategori sangat rendah,

terdapat 8 siswa yang memilik nilai 70-79 jika dipresentasekan 26,6% siswa berada

pada kategori sedang, terdapat 7 siswa yang memiliki nilai 80-789 jika

dipresentasekan 23,3% siswa berada pada kategori tinggi.

Berdasarkan distribusi frekuensi dan presentase, siswa yang mendapat nilai

rata-rata adalah 50% yang belum memenuhi target indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan dan 50% telah memenuhi target keberhasilan. Dari 30 siswa yang

mendapat nilai rata-rata kurang dari indicator keberhasilan ketuntasan kriteria

minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 7,5% maka penelitian dilanjutkan pada

siklus II.

e. Refleksi

Refleksi penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh guru bahasa Indonesia

berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran siklus I. pada siklus ini,

siswa masih memiliki banyak kekurangan, baik dari konsentrasi saat penulisan

karangan persuasif, pemahaman terhadap isi materi pelajaran serta pemilihan kata

yang digunakan kurang tepat, maka penelitian dilanjutkan tehap selanjutnya yaitu

siklus II. Untuk mengatasi kekurangan siswa dalam proses pembelajaran di kelas

dilakukan modifikasi pada media iklan yang digunakan guru pada siklus II

menggunakan media iklan tentang produk elektronik yang mengutamakan spesifikasi

sebagai informasi yang dibutuhkan siswa. Hal ini ditujukan agar motivasi siswa untuk

menulis karangan persuasive bertambah dan menjadi lebih aktif, karena barang

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

olektronik yang dekat, digunakan dan disukai oleh siswa, dengan adanya spesifikasi

produk diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa tentang in formasi-informasi

yang dibutuhkan pada saat menulis karangan persuasif dengan media iklan. Selain itu,

dilakukan penyuntingan pada tulisan siswa agar siswa lebih mengetahui dan paham

atas keselahannya.Jadi diharapkan juga pembelajaran menulis karangan persuasi

siswa dapat meningkat pada siklus II.

2. Gambaran siklus II

a. Persiapan dan perencanaan

Perencanaan dalam penelitian dilakukan oleh guru bahasa

Indonesia.Perencanaan dalam siklus ini meliputi kegiatan persiapan hal-hal yang

dilakukan agar siap untuk digunakan saat pelaksanaan penelitian. Adapun kegiatan

yang dilakukan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut :

1. Guru mempersiapkan materi yang akan disampaikan pada siswa. Untuk lebih

memperdalam tentang aspek penilaian yang masih kurang yaitu dari segi

penggunaan kosakata dan bahasa. Hal ini karena siswa masih kurang dalam

pengembangan idenya sehingga masih sering terjadi kesalahan kosakata dan

pengembangan bahasa.

2. Guru memperbaiki penulisan karangan persuasif dengan media iklan yang

digunakan dalam penulisan karangan persuasif. Tindakan yang dilakukan

masih sama dengan prosedur yang ada dalam langkah-langkah pemeilihan

persuasif, tetapi ditekankan lagi ciri-ciri penanda persuasi, keunggulan dan

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

pengukuhan yang harus terdapat dalam penulisan karangan persuasif dengan

memfaatkan media iklan karena dari penulisan siswa masih belum muncul.

3. Siklus II ini dilaksanakan dengan 4 kali pertemuan, 3 kali pertemuan

dilakukan dengan menyampaikan materi penulisan karangan persuasif dengan

media iklan meneggunakan tema “produk elektronik” hal ini, karena tema

tersebut dekat dengan siswa dan siswa akan lebih mudah memahami karangan

persuasif.

b. Pelaksanaan tindakan

Siklus II dalam penelitian tindakan kelas ini, dilakukan dengan empat kali

pertemuan, tiga kali pertemuan menyampaikan materi dan satu kali pertemuan

mengadakan tes siklus II.Dalam siklus II ini siswa masih menulis karangan persuasif

dengan mennggunakan media iklan namun peneliti menggunakan tema yang

berbeda.Hal ini digunakan agar siswa lebih mudah memahami dan dapat

meningkatkan pembelajaran menulis karangan persuasif.Menulis karangan persuasif

dalam siklus I dan siklus II ini tidak jauh berbeda. Masih sama menggunakan media

iklan. Selanjutnya guru juga harus mengkordinasikan kelas dengan baik, sehingga

siswa dapat lebih kreatif dalam menulis karangan persuasi. Selain itu, guru juga

melakukan observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun tindakan-

tindakan yang dilakukan dalam siklus II terbagi dalam empat pertemuan.

c. Observasi

Pelaksanaan observasi menggunakan lembar observasi serupa dengan siklus

I yaitu berupa pengamatan mengenai perilaku siswa, keaktifan dalam proses

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

pembelajaran, perhatian terhadap pembelajaran, respon positif terhadap penerapan

media dan sikap siswa dalam menulis karangan persuasif. Hasil tindakan dievalusi

dengan tes harian dan tes hasil belajar siklus II.

d. Evaluasi/penilaian

Setelah dilakukan pelaksanaan tindakan terhadap menulis karangan persuasif

dengan menggunakan media iklan. Guru melakukan pemantapan dan evaluasi

terhadap jalannya perlakuan tindakan. Dalam siklus II ditandai dengan perubahan

sikap dan nilai yang lebih baik pada siswa dari siklus I terhadap kegiatan menulis

karangan persuasif melalui penerapan media iklan.Berikut ini deskripsi aspek siklus I

adalah sebagai berikut.

1) Aspek isi

Kriteria penilaian pada aspek isi dalam menulis karangan persuasi meliputi

kesesuaian isi dengan permaslahan, aspek isi dikatakan baik jika isi relevan dengan

permasalahan diuraikan secara lengkap, jelas, informatif disertai dengan penjelasan

logis.Dari penilaian aspek isi, 1 siswa yang mendapatkan nilai 29 dengan presentase

3,3%. 6 siswa yang mendapatkan nilai 32 dengan presentase 20,0% . 4 siswa yang

mendapatkan nilai 34 dengan presentase 13,3%. 7 siswa yang mendapatkan nilai 35

dengan presentase 23,3%. 6 siswa yang mendapatkan nilai 37 dengan presentase

20,0%. 3 siswa yang mendapatkan nilai 38 dengan presentase 10,0%, 3 siswa yang

mendapatkan nilai 40 dengan presentase 10,0%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa

sebesar 35,0 % dari 30 jumlah siswa.

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

2) Aspek kosakata

Kriteria penilaian pada aspek kosakata dalam menulis karangan persuasif

meliputi pilihan kata dan ungkapan serta pemamfaatan potensi kata dan pembentukan

kata. Dari penilaian aspek kosakata, 1 siswa yang mendapatkan nilai 30 dengan

presentase 3,3%. 6 siswa yang mendapatkan nilai 31 dengan presentase 20,0%. 4

siswa yang mendapatkan nilai 32 dengan presentase 13,3%. 13 siswa yang

memperoleh nilai 35 dengan presentase 43,3%. 3 siswa yang mendapatkan nilai 39

dengan presentase 10,0%. 3 siswa yang mendapatkan nilai 40 dengan presentase

10,0%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 35,0% dari 30 jumlah siswa.

3) Aspek penggunaan bahasa

Kriteria penilaian pada aspek penggunaan bahasa dalam menulis karangan

persuasif meliputi penggunaan struktur kalimat.Ada beberapa tulisan siswa masih

terdapat banyak kesalahan pada aspek pengembangan bahasa, dalam penilaian aspek

pengembangan bahasa penilaian aspek meliputi penggunaan tanda baca dan penulisan

ejaan. Dari penilaian penggunaan bahasa, 1 siswa mendapat nilai 6 dengan presentase

3,3%. 10 siswa mendapat nilai 7 dengan presentase 33,3%. 16 siswa mendapatkan

nilai 8 dengan presentase 53,3%. 3 siswa mendapatkan nilai 10 dengan presentase

10,0%. Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 8,0% dari 30 jumlah siswa.

4. Refleksi

Tahap keempat dari penelitian ini adalah refleksi merupakan kegiatan untuk

mengemukakan kembali hal-hal yang telah dilaksanakan.Mengkaji secara dalam

kekurangan dan kelebihan serta menganalisis dampak tindakan tersebut. Setelah

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

melaksanakan proses pembelajaran menulis karangan persuasi dengan melalui

penerapan media iklan selama 3 kali pertemuan peneliti dan melakukan kaloborator

melakukan evaluasi proses pembelajaran menulis karangan persuasif untuk

mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan

persuasi dengan melalui penerapan iklan.

4.3 Tabel Data Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi

Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X Siklus

II

Skor Banyaknya siswa

60 0

65 1

70 7

75 4

78 6

80 6

85 3

90 3

Jumlah 30

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

4.4 Tabel Data Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Peningkatan

Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Bahasa Indonesia dengan

Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X Siklus II

Hasil yang dicapai Frekuensi Presentase Kategori

0 – 59 0 0 Sangat rendah

60 – 69 1 3,3% Rendah

70 – 79 17 56,6% Sedang

80 – 89 9 30% Tinggi

90 – 100 3 10% Sangat tinggi

Jumlah 30 100

Hasil belajar peningkatan pembelajaran menulis karangan persusif dengan

menerapkan media iklan siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar

pada siklus II. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 1 siswa yang memiliki

nilai 60-69 jika dipresentasekan 3,3% siswa yang berada pada kategori rendah,

terdapat 17 siswa yang memilik nilai 70-79 jika dipresentasekan 56,6% siswa berada

pada kategori sedang, terdapat 9 siswa yang memiliki nilai 80-89 jika dipresentasekan

30,0% siswa berada pada kategori tinggi, terdapat 3 siswa yang memiliki nilai 90-100

jika dipresentasekan 10% siswa berada kategori tinggi, terdapat 3 siswa yang

memiliki nilai 80-89 jika dipresentasekan 10% siswa berada kategori sangat tinggi.

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

3. Hasil Perbandingan Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi

dengan Menggunakan Media Iklan Kelas X Ma Muallimin Muhammadiyah

Makassar

Dengan memperhatinkan tabel berikut akan diperlihatkan perubahan

peningkatan skor hasil tes belajar bahasa Indonesia siswa setelah pelaksanaan

tindakan pada siklus I dan siklus II.

4.5 Tabel Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Peningkatan

Pembelajaran Menulis Karangan Persuasif Bahasa Indonesia dengan

Mennggunakan Media iklan Siswa pada Siklus I Dan II

Hasil yang

dicapai

Kategori Frekuensi Presentase

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

0 – 59 Sangat rendah 0 0 0 0

60 – 69 Rendah 15 1 50% 3,3%

70 – 79 Sedang 8 17 26,6% 56,6%

80 - 89 Tinggi 7 9 23,3% 30%

90 – 100 Sangat tinggi 0 3 0 10%

Jumlah 30 30 100 100

Berdasarkan tabel diatas perbandingan distribusi frekuensi dan presentase

pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa jika dipresentasekan 50% siswa

yang berada pada kategori rendah, terdapat 8 siswa jika dipresentasekan 26,6% siswa

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

berada pada kategori sedang, terdapat 7 siswa jika dipresentasekan 23,3% siswa

berada pada kategori tinggi. Sedangakan frekuensi dan presentase pada siklus II

menunjukkan bahwa terdapat 1 siswa jika dipresentasekan 3,3% siswa berada pada

kategori rendah, terdapat 17 siswa jika dipresentasekan 56,6% siswa berada pada

kategori sedang, terdapat 9 siswa jika dipresentasekan 30,0% siswa berada pada

kategori tinggi, terdapat 3 siswa jika dipresentasekan 10% siswa berada pada kategori

sangat tinggi.

Peningkatan kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan

media iklan menunjukkan bahwa jumlah siswa mengalami ketuntasan belajar pada

siklus I adalah 18 siswa dengan presentase 60% dengan nilai rata-rata 67,5 dan pada

siklus II meningkat 40% dengan nilai rata-rata 78. Pada siklus I masih dikategorikan

rendah karena belum mencapai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM), setelah

diterapkan kembali pembelajaran pada siklus II telah meningkat karena sudah

mencapai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yaitu 75 secara keseluruhan semua

aspek kriteria penulisan menulis karangan persuasif mengalami meningkatan yang

cukup signifikan yaitu dari segi isi, penggunaan kosakata dan penggunaan bahasa.

B. Pembahasan

Pada penelitian ini pemabahasan pada Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK)

peningkatan kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan media

iklan. Adapun aspek penilaian yang mencakup tiga ranah (kognitif, efektif, dan

psikomotorik) difokuskan pada peningkatan proses pembelajaran dan peningkatan

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

kualitas produk dalam kemampuan menulis karangan dengan menggunakan media

iklan.

1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Menulis Karangan Persuasif

dengan Menggunakan Media Iklan

Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan peningkatan belajar

siswa.Perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan pola pilar dan perilaku untuk

siswa kearah positif. Untuk mencapai hasil tersebut, pesan guru sebagai fasilitator

harus memastikan bahwa proses pembelajaran telah dilakukan dengan benar.

Penilaian pembelajaran harus mengutamakan proses pembelajaran yaitu perubahan

terampil menulis karangan persuasif. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa yang

belum terampil menulis karangan persuasif.Demikian pula dalam kemampuan

menulis karangan persuasif dengan menggunakan media iklan di MA

Muhammadiyah Makassar yang dilaksanakan dalam bentuk siklus-siklus. Pada setiap

pelaksanakan tindakan disetiap siklus tersebut, dilakukan pengamatan pada proses

belajar siswa dan hasil pembelajaran. Berdasarkan pengamatan dari siklus I sampai

siklus II, semua aspek dalam keterampilan menulis karangan persuasif dengan media

iklan diakhir pertemuan mengalami peningkatan yang signifikan.Hal tersebut dapat

dilihat dari deskripsi sebagai berikut.

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

2. Peningkatan Proses Pembelajaran Dan Kualitas Produk dalam Kemampuan

Menulis Karangan Persuasif Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media

Iklan pada Siklus I dan Siklus II

a. Peningkatan proses kemampuan menulis karangan persuasif dengan

menggunakan media iklan.

Peningkatan kualitas proses didasarkan pada berbagai aktivitas guru dan siswa

di dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa aktivitas guru dan

siswa dalam proses kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan

media iklan. Media iklan dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan yang

signifikan dalam semua aspek, kekurangan yang dilakukan pada pelaksanakn siklus I

dapat diperbaiki dalam siklus II. Hal tersebut membuktikan bahwa media ini dapat

meningkatkan minat siswa dalam menulis karangan persuasif, meningkatkan

keefektifan siswa dalam proses pembelajaran, mengatasi kesulitan siswa dalam

menulis siswa dalam menulis karanga persuasif, dan sikap positif terhadap praktik

menulis karangan persuasif. Pada tahap ini prasurvei kurang mendukung sehingga

siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran dan pada akhirnya berpengaruh

terhadap hasil tes menulis tersebut.

b. Peningkatan kualitas produk menulis karangan persuasif dengan

menggunakan media iklan

1. Aspek isi

Kriteria penilaian padsa aspek isi dalam tulisan karangan persuasif meliputi

kesesuaian isi dengan permasalahan dan ciri penanda persuasi.Aspek isi dikatakan

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

baik jika isi relevan dengan permasalahan diuraikan secara lengkap, jelas,

informative, dan disertai penjelasan logis.Sudah relevan dengan permasalahan tetapi

informasi masih kurang lengkap. Dari penilaian aspek isi pada siklus I dengan rata-

rata siswa yang diperoleh sebesar 31,5% sedangkan perolehan aspek isi siklus II

mengalami peningkatan karena skor rata-rata siswa yang diperoleh sebesar 35,26%

dari 30 jumlah siswa.

2. Aspek kosakata

Kriteria penilaian pada aspek kosakata meliputi pilihan kata dan ungkapan

serta potensi kata dan pembentukan kata.sebelum diperbaiki kesalahan pemilihan kata

tersebut sangat menganggu makna dan harus diperbaiki makna menjadi lebih mudah

dipahami. Dari penilaian aspek kosakata pada siklus I skor rata-rata siswa yang

diperolehan sebesar 31,5% sedangkan penilaian aspek pada siklus II mengalami

peningkatan karena skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 34,8% dari 30 jumlah

siswa.

3. Penggunaan bahasa

Kriteria penilaian pada aspek penggunaan bahasa dalam menulis karangan

persuasif meliputi penggunaan struktur kalimat dan keefektifitas kalimat. Dari

penilaian penggunaan bahasa pada siklus I skor rata-rata siswa yang diperoleh sebesar

6,7% sedangkan penilian aspek ini pada siklus II mengalami peningkatan karena skor

rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 7,5% dari 30 jumlah siswa.

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

3. Perbandingan Ketuntasan Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

Persuasif Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Pada Siklus

I Dan Siklus II

Kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan media iklan

ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran menulis karangan persuasif siswa

kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar.Berdasarkasn observasi catatan

lapangan hasil tes menulis karangan persuasi sebelum dilakukan tindakan, diperoleh

keterangan bahwa keterampilan menulis karangaan persuasi siswa masih dalam

kategori kurang dan perlu diupayakan perbaikan. Pada siklus I, siswa yang tuntas

adalah 18 siswa dengan presentase 60% dengan nilai rata-rata 67,5 dan pada siklus II

meningkat 40% dengan nilai rata-rata 78.

Penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan

persuasif siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar dengan

menggunakan media iklan diakhiri pada siklus II. Hal ini didasarkan pada hasil tes

penelitian yang menyatakan bahwa ada peningkatan baik dari segi proses maupun

hasil/produk, peningkatan yang terjadi sudah memenuhi kriteria keberhasilan

tindakan. Selain itu, penelitian dihentikan karena terbatasnya jadwal penelitian dan

masih banyak materi yang belum diajarkan oleh guru. Tetapi hal ini siswa bisa

berhasil menulis karangan persuasif dengan baik.

4. Hasil analisis kuantitatif

Pada siklus I setelah dilaksanakan proses belajar mengajar selama 3 kali

pertemuan, dan 1 kali pertemuan diadakan tes sebagai hasil kemampuan menulis

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

41

karangan persuasif dengan media iklan yang berbentuk tes tertulis. Adapun nilai hasil

menulis karangan persuasif siswa kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar

dengan menggunakan media iklan pada siklus I sebanyak 18 orang dari 30 jumlah

siswa dengan rata-rata yaitu 67,5. Nilai kemampuan menulis karangan siswa pada tes

siklus I dinyatakan tidak tuntas jika dikelompokkan berdasarkan nilai Kriteria

Ketuntatasan Minimal (KKM) yaitu 75. Setelah diterapkan kembali media iklan pada

siklus II mengalami peningkatan, baik dari segi proses maupun hasil/produk, nilai

kemampuan menulis karangan persuasif dengan menggunakan media iklan pada

siklus II yaitu 22 siswa dari 30 jumlah siswa mendapatkan nilai rata-rata 78 dan

dinyatakan tuntas jika dikelompokkan berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Media iklan dapat

meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis karangan persuasif pada siswa

kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar”.

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Kerangka Pikir…. ……………………………………………… 31

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ………..……………………………… 35

DAFTAR TABEL

3.1 Distibusi Skor Hasil Belajar …………………………………………… 39

4.1 Tabel Data Hasil Siklus I ……………………………………………… 45

4.2 Tabel Data Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Siklus I…… 46

4.3 Tabel Data Hasil Siklus II ……………………………………………… 52

4.4 Tabel Data Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Siklus II …. 53

4.5 Tabel Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Siklus I Dan II… 54

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

106

LEMBAR OBSERVASI SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN

MENULIS KARANGAN PERSUASIF

SIKLUS I

No Komponen yang

Diamati

Pertemuan Rata-

Rata %

I II III IV

1

Siswa yang hadir pada

saat kegiatan

pembelajaran

berlangsung

27 27 27 T

E

S

S

I

K

L

U

S

I

27 90 %

2

Siswa yang

memperhatikan saat

guru menjelaskan

materi pelajaran 23 25 25 24,33 81,11 %

3

Siswa yang

mengajukan pertanyaan

mengenai materi yang

belum dipahami. 15 20 20 18,33 61,66 %

4

Siswa yang termotivasi

dalam mengikuti proses

belajar mengajar 23 22 20 21,66 72,20%

5

Siswa yang aktif pada

tahap menulis karangan

selama proses belajar

mengajar berlangsung 18 25 23 22 73,33%

6 Menanggapi umpan

balik 20 20 20 20 66,66%

7 Merangkum hasil

pembelajaran 20 25 23 22,66% 75,53%

Jumlah

74,35 %

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

107

LEMBAR OBSERVASI SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN

MENULIS KARANGAN PERSUASIF

SIKLUS II

No Komponen yang

Diamati

Pertemuan Rata-

Rata %

I II III IV

1

Siswa yang hadir pada

saat kegiatan

pembelajaran

berlangsung

27 28 25 T

E

S

S

I

K

L

U

S

II

26,66 88,86 %

2

Siswa yang

memperhatikan saat

guru menjelaskan

materi pelajaran 25 25 24 24,66 82,2 %

3

Siswa yang

mengajukan pertanyaan

mengenai materi yang

belum dipahami. 23 20 20 21 70 %

4

Siswa yang termotivasi

dalam mengikuti proses

belajar mengajar 27 25 25 25,66 83,53%

5

Siswa yang aktif pada

tahap menulis karangan

selama proses belajar

mengajar berlangsung 27 25 26 26 86,66%

6 Menanggapi umpan

balik 25 24 25 24,66 82,2%

7

Merangkum hasil

pembelajaran

25 22 23 23,33 77,76 %

Jumlah

81,60 %

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

102

ANALISIS PENGAMATAN KETERLAKSANAAN PADA PROSES

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

SIKLUS I

ASPEK PENGAMATAN PERTEMUAN RATA-

RATA

KATEGORI

Kegiatan Awal 1 2 3 4

1. Guru mengawali pelajaran

dengan mengucapkan

salam

4 4 4

T

E

S

S

I

K

L

U

S

I

4 Sangat baik

2. Guru memeriksa kesiapan

siswa

4 4 4 4

3. Guru mengecek kehadiran

siswa

4 4 4 4 Sangat baik

4. Guru Menyampaikan

kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran

4 3 4 3,6 Sangat Bak

5. Guru menyampaikan

manfaat pembelajaran

sebagai motivasi siswa

untuk menulis

4 3 3 3,4 Baik

KegiatanInti

1. Guru menyampaikan

materi yang akan dibahas

dengan jelas

4 4 4 4 Sangat baik

2. Guru melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang

akan dicapai

4 4 3 3,6 Baik

3. Guru melaksanakan

pembelajaran secara

4 3 4 3,6 Sangat Baik

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

103

runtut

4. Guru melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu

yang direncanakan

4 4 4 4 Sangat Baik

5. Guru menggunaan media

iklan secara efektif dan

efesien

4 3 4 3,6 Sangat Baik

6. Guru menggunakan buku

cetak

4 3 3 3,4 Baik

7. Guru menyimpulkan hal-

hal yang belum diketahui

4 4 4 4 Sangat Baik

8. Guru menjelaskan tentang

hal-hal yang belum

diketahui.

3 4 4 3,6 Sangat Baik

KegiatanAkhir

1. Guru melakukan refleksi

dengan melibatkan siswa

4 4 4 4 Sangat Baik

2. Guru Melaksanakan

tindak lanjut dengan

memberikan arahan dan

umpan balik kepada siswa

4 4 4 4 Sangat Baik

3. Guru Guru menyimpulkan

materi pembelajaran hari

ini

4 4 4 4 Sangat Baik

Total Skor 60

Rata-Rata Skor 3,75

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

104

ANALISIS PENGAMATAN KETERLAKSANAAN PADA PROSES

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

SIKLUS II

ASPEK PENGAMATAN PERTEMUAN RATA-

RATA

KATEGORI

Kegiatan Awal 1 2 3 4

1. Guru mengawali pelajaran

dengan mengucapkan

salam

4 4 4

T

E

S

S

I

K

L

U

S

II

4 Sangat baik

2. Guru memeriksa kesiapan

siswa

4 4 4 4 Sangat baik

3. Guru mengecek kehadiran

siswa

4 4 4 4 Sangat baik

4. Guru Menyampaikan

kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran

4 4 3 3,6 Baik

5. Guru menyampaikan

manfaat pembelajaran

sebagai motivasi siswa

untuk menulis

4 3 4 3,6 Baik

KegiatanInti

1. Guru menyampaikan

materi yang akan dibahas

dengan jelas

4 4 4 4 Sangat baik

2. Guru melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan kompetensi yang

akan dicapai

4 4 3 3,6 Sangat Baik

3. Guru melaksanakan

pembelajaran secara

4 4 3 3,6 Sangat Baik

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

105

runtut

4. Guru melaksanakan

pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu

yang direncanakan

4 4 4 4 Sangat Baik

5. Guru menggunaan media

iklan secara efektif dan

efesien

4 4 4 4 Sangat Baik

6. Guru menggunakan buku

cetak

3 3 4 3,4 Baik

7. Guru menyimpulkan hal-

hal yang belum diketahui

4 4 4 4 Sangat Baik

8. Guru menjelaskan tentang

hal-hal yang belum

diketahui.

4 4 4 4 Sangat Baik

KegiatanAkhir

1. Guru melakukan refleksi

dengan melibatkan siswa

4 3 4 3,6 Sangat Baik

2. Guru Melaksanakan

tindak lanjut dengan

memberikan arahan dan

umpan balik kepada siswa

4 4 4 4 Sangat Baik

3. Guru Guru menyimpulkan

materi pembelajaran hari

ini

4 4 4 4 Sangat Baik

Total Skor 61

Rata-Rata Skor 3,81

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

74

DAFTAR HADIR SISWA KELAS X MA MUALLIMIN MUHAMMDIYAH

MAKASSAR SIKLUS I DAN SIKLUS II

NO

Nama Siswa

Siklus I Siklus II

Pertemuan Pertemuan

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Aryati Haris √ √ √ √ √ √ √ √

2 Dewi Ashari √ √ √ √ √ √ √ √

3 Dian Syahira Intishar √ √ √ √ √ √ √ √

4 Fitri Wulandari √ √ √ √ √ √ √ √

5 Indra Ramdhani Rasyid √ √ √ s s s s s

6 Indayanti √ √ √ √ √ √ √ √

7 Lisa Annisa Mansyur √ √ √ √ √ √ √ √

8 Muh. Zulfikri √ √ √ √ √ √ √ √

9 Muhammad Alfin Ali √ √ √ √ √ √ √ √

10 Muhammad Fadhil Syaiful √ √ √ √ √ √ √ √

11 Muh. Faiz Faizal √ √ √ √ √ √ √ √

12 Muh. Fauzan Ikhsan √ √ a √ √ √ a √

13 Naufal Haruf √ √ a √ √ √ √ √

14 Nur Fadillah Suyanto √ √ √ √ √ √ √ √

15 St. Fatimah Darmawan a a a a a a a a

16 Hajar Aswad √ √ √ √ √ √ √ √

17 Gema Takbir √ √ √ √ √ √ √ √

18 Kasma √ √ √ √ √ √ √ √

19 Muh. Anshar Ansari S √ a √ √ a √ a √

20 Muh. Fajrin Masnur √ √ √ √ √ √ √ √

21 Muh. Taufik √ √ √ √ √ √ √ √

22 Muhammad Alfiandi √ √ √ √ √ √ √ √

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

75

23 Muh. Arkam √ √ √ √ √ √ √ √

24 Muh. Ilham Febryanto √ √ √ √ √ √ √ √

25 Nur Rahman Ismail √ √ √ √ √ √ √ √

26 Rudi Mahyudin a a √ √ a √ a √

27 Saldi Julianto a √ √ √ √ √ √ √

28 Saiful Akmar √ √ √ √ √ √ √ √

29 Sumarni √ √ √ √ √ √ √ √

30 Suriani √ √ √ √ √ √ √ √

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

80

Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I

N

o

Indikator/ Aspek yang diamati

Pelaksanaa

n

Penilaian

TL TTL 1 2 3 4

1 Prapembelajaran:

a. Guru mengawali pelajaran denga

nmengucapkan salam

b. Memeriksa kesiapan siswa

c. Guru mengecek kehadiran siswa

d. Menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran

e. Menyampaikan manfaat pembelajaran

sebagai motivasi siswa untuk menulis

2 Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Menyampaikan materi yang akan dibahas

dengan jelas

b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang akan dicapai

c. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

d. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan

e. Penggunaan media iklan secara efektif dan

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

81

efesien

f. Penggunaan buku cetak

g. Menyimpulkan hal-hal yang belum

diketahui

h. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum

diketahui

3 Penutup

a. Melakukan refleksi dengan melibatkan

siswa

b. Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikanarahandanumpanbalikkepadasi

swa’

c. Guru menyimpulkan materi pembelajaran

hari ini

Keterangan:

TL : Terlaksana

TTL : Tidak Terlaksana

1 : Kurangbaik

2 : Baik

3 : CukupBaik

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

82

4 : SangatBaik

Observer

Dharmawati, S.Pd

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

83

Lembar Observasi Kinerja Guru SiklusII

No Indikator/ Aspek yang diamati

Pelaksanaan Penilaian

TL TTL 1 2 3 4

1 Prapembelajaran:

a. Guru mengawali pelajaran

dengan mengucapkan salam

b. Memeriksa kesiapan siswa

c. Guru mengecek kehadiran

siswa

d. Melakukan kegiatan

apersepsi/pretes

e. Menyampaikan kompetensi

dasar dan tujuan pembelajaran

f. Menyampaikan manfaat

pembelajaran sebagai motivasi

siswa untuk menulis

2 Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Menyampaikan materi yang

akan dibahas dengan jelas

b. Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi

yang akan dicapai

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

84

c. Melaksanakan pembelajaran

secara runtut

d. Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu

yang direncanakan

e. Penggunaan media iklan

secara efektif dan efesien

f. Penggunaan buku cetak

g. Menyimpulkan hal-hal yang

belum diketahui

h. Menjelaskan tentang hal-hal

yang belum diketahui

3 Penutup

a. Melakukan refleksi dengan

melibatkan siswa

b. Melaksanakan tindak lanjut

denga nmemberikan arahan

dan umpan balik kepada siswa

c. Guru menyimpulkan materi

pembelajaran hari ini

Keterangan:

TL : Terlaksana

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

85

TTL : TidakTerlaksana

1 : Kurangbaik

2 : Baik

3 : CukupBaik

4 : SangatBaik

Observer

Dharmawati, S.Pd

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

86

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Pertemuan 1

No.

NamaSiswa

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7

1. Aryati Haris

2. Dewi Ashari

3. Dian Syahira Intishar

4. Fitri Wulandari

5. Indra Ramdhani Rasyid

6. Indayanti

7. Lisa Annisa Mansyur

8. Muh. Zulfikri

9. Muhammad Alfin Ali

10. Muhammad Fadhil Syaiful

11. Muh. Faiz Faizal

12. Muh. Fauzan Ikhsan

13. Naufal Haruf

14. Nur Fadillah Suyanto

15. St. Fatimah Darmawan

16, Hajar Aswad

17. Gema Takbir

18. Kasma

19. Muh. Anshar Ansari S

20. Muh. Fajrin Masnur

21. Muh. Taufik

22. Muhammad Alfiandi

23. Muh. Arkam

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

87

24. Muh. Ilham Febryanto

25. Nur Rahman Ismail

26 Rudi Mahyudin

27 Saldi Julianto

28 Saiful Akmar

29. Sumarni

30. Suriani

Keterangan:

1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.

2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar

berlangsung.

6. Menanggapi umpan balik

7. Merangkum hasil pembelajaran.

Observer

Nur Fitriani

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

88

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Pertemuan 2

No.

NamaSiswa

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7

1. Aryati Haris

2. Dewi Ashari

3. Dian Syahira Intishar

4. Fitri Wulandari

5. Indra Ramdhani Rasyid

6. Indayanti

7. Lisa Annisa Mansyur

8. Muh. Zulfikri

9. Muhammad Alfin Ali

10. Muhammad Fadhil Syaiful

11. Muh. Faiz Faizal

12. Muh. Fauzan Ikhsan

13. Naufal Haruf

14. Nur Fadillah Suyanto

15. St. Fatimah Darmawan

16, Hajar Aswad

17. Gema Takbir

18. Kasma

19. Muh. Anshar Ansari S

20. Muh. Fajrin Masnur

21. Muh. Taufik

22. Muhammad Alfiandi

23. Muh. Arkam

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

89

24. Muh. Ilham Febryanto

25. Nur Rahman Ismail

26 Rudi Mahyudin

27 Saldi Julianto

28 Saiful Akmar

29. Sumarni

30. Suriani

Keterangan:

1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.

2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar

berlangsung.

6. Menanggapi umpan balik

7. Merangkum hasil pembelajaran.

Observer

Nur Fitriani

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

90

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Pertemuan 3

No.

NamaSiswa

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7

1. Aryati Haris

2. Dewi Ashari

3. Dian Syahira Intishar

4. Fitri Wulandari

5. Indra Ramdhani Rasyid

6. Indayanti

7. Lisa Annisa Mansyur

8. Muh. Zulfikri

9. Muhammad Alfin Ali

10. Muhammad Fadhil Syaiful

11. Muh. Faiz Faizal

12. Muh. Fauzan Ikhsan

13. Naufal Haruf

14. Nur Fadillah Suyanto

15. St. Fatimah Darmawan

16, Hajar Aswad

17. Gema Takbir

18. Kasma

19. Muh. Anshar Ansari S

20. Muh. Fajrin Masnur

21. Muh. Taufik

22. Muhammad Alfiandi

23. Muh. Arkam

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

91

24. Muh. Ilham Febryanto

25. Nur Rahman Ismail

26 Rudi Mahyudin

27 Saldi Julianto

28 Saiful Akmar

29. Sumarni

30. Suriani

Keterangan:

1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.

2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar

berlangsung.

6. Menanggapi umpan balik

7. Merangkum hasil pembelajaran.

Observer

Nur Fitriani

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

92

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Pertemuan 4

No.

NamaSiswa

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7

1. Aryati Haris

2. Dewi Ashari

3. Dian Syahira Intishar

4. Fitri Wulandari

5. Indra Ramdhani Rasyid

6. Indayanti

7. Lisa Annisa Mansyur

8. Muh. Zulfikri

9. Muhammad Alfin Ali

10. Muhammad Fadhil Syaiful

11. Muh. Faiz Faizal

12. Muh. Fauzan Ikhsan

13. Naufal Haruf

14. Nur Fadillah Suyanto

15. St. Fatimah Darmawan

16, Hajar Aswad

17. Gema Takbir

18. Kasma

19. Muh. Anshar Ansari S

20. Muh. Fajrin Masnur

21. Muh. Taufik

22. Muhammad Alfiandi

23. Muh. Arkam

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

93

24. Muh. Ilham Febryanto

25. Nur Rahman Ismail

26 Rudi Mahyudin

27 Saldi Julianto

28 Saiful Akmar

29. Sumarni

30. Suriani

Keterangan:

1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.

2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar

berlangsung.

6. Menanggapi umpan balik

7. Merangkum hasil pembelajaran.

Observer

Nur Fitriani

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

94

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

Pertemuan 1

No.

NamaSiswa

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7

1. Aryati Haris

2. Dewi Ashari

3. Dian Syahira Intishar

4. Fitri Wulandari

5. Indra Ramdhani Rasyid

6. Indayanti

7. Lisa Annisa Mansyur

8. Muh. Zulfikri

9. Muhammad Alfin Ali

10. Muhammad Fadhil Syaiful

11. Muh. Faiz Faizal

12. Muh. Fauzan Ikhsan

13. Naufal Haruf

14. Nur Fadillah Suyanto

15. St. Fatimah Darmawan

16, Hajar Aswad

17. Gema Takbir

18. Kasma

19. Muh. Anshar Ansari S

20. Muh. Fajrin Masnur

21. Muh. Taufik

22. Muhammad Alfiandi

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

95

23. Muh. Arkam

24. Muh. Ilham Febryanto

25. Nur Rahman Ismail

26 Rudi Mahyudin

27 Saldi Julianto

28 Saiful Akmar

29. Sumarni

30. Suriani

`

Keterangan:

1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.

2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar

berlangsung.

6. Menaggapi umpan balik

7. Merangkum hasil pembelajaran.

Observer

Nur Fitriani

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

96

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

Pertemuan 2

No.

NamaSiswa

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7

1. Aryati Haris

2. Dewi Ashari

3. Dian Syahira Intishar

4. Fitri Wulandari

5. Indra Ramdhani Rasyid

6. Indayanti

7. Lisa Annisa Mansyur

8. Muh. Zulfikri

9. Muhammad Alfin Ali

10. Muhammad Fadhil Syaiful

11. Muh. Faiz Faizal

12. Muh. Fauzan Ikhsan

13. Naufal Haruf

14. Nur Fadillah Suyanto

15. St. Fatimah Darmawan

16, Hajar Aswad

17. Gema Takbir

18. Kasma

19. Muh. Anshar Ansari S

20. Muh. Fajrin Masnur

21. Muh. Taufik

22. Muhammad Alfiandi

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

97

23. Muh. Arkam

24. Muh. Ilham Febryanto

25. Nur Rahman Ismail

26 Rudi Mahyudin

27 Saldi Julianto

28 Saiful Akmar

29. Sumarni

30. Suriani

`

Keterangan:

1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.

2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar

berlangsung.

6. Menaggapi umpan balik

7. Merangkum hasil pembelajaran.

Observer

Nur Fitriani

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

98

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

Pertemuan 3

No.

NamaSiswa

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7

1. Aryati Haris

2. Dewi Ashari

3. Dian Syahira Intishar

4. Fitri Wulandari

5. Indra Ramdhani Rasyid

6. Indayanti

7. Lisa Annisa Mansyur

8. Muh. Zulfikri

9. Muhammad Alfin Ali

10. Muhammad Fadhil Syaiful

11. Muh. Faiz Faizal

12. Muh. Fauzan Ikhsan

13. Naufal Haruf

14. Nur Fadillah Suyanto

15. St. Fatimah Darmawan

16, Hajar Aswad

17. Gema Takbir

18. Kasma

19. Muh. Anshar Ansari S

20. Muh. Fajrin Masnur

21. Muh. Taufik

22. Muhammad Alfiandi

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

99

23. Muh. Arkam

24. Muh. Ilham Febryanto

25. Nur Rahman Ismail

26 Rudi Mahyudin

27 Saldi Julianto

28 Saiful Akmar

29. Sumarni

30. Suriani

`

Keterangan:

1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.

2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar

berlangsung.

6. Menaggapi umpan balik

7. Merangkum hasil pembelajaran.

Observer

Nur Fitriani

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

100

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

Pertemuan 4

No.

NamaSiswa

Aspek Yang Diamati

1 2 3 4 5 6 7

1. Aryati Haris

2. Dewi Ashari

3. Dian Syahira Intishar

4. Fitri Wulandari

5. Indra Ramdhani Rasyid

6. Indayanti

7. Lisa Annisa Mansyur

8. Muh. Zulfikri

9. Muhammad Alfin Ali

10. Muhammad Fadhil Syaiful

11. Muh. Faiz Faizal

12. Muh. Fauzan Ikhsan

13. Naufal Haruf

14. Nur Fadillah Suyanto

15. St. Fatimah Darmawan

16, Hajar Aswad

17. Gema Takbir

18. Kasma

19. Muh. Anshar Ansari S

20. Muh. Fajrin Masnur

21. Muh. Taufik

22. Muhammad Alfiandi

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

101

23. Muh. Arkam

24. Muh. Ilham Febryanto

25. Nur Rahman Ismail

26 Rudi Mahyudin

27 Saldi Julianto

28 Saiful Akmar

29. Sumarni

30. Suriani

`

Keterangan:

1. Siswa yang hadir tepat waktu saat proses belajar mengajar belangsung.

2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran.

3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

4. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

5. Siswa yang aktif pada tahap membaca selama proses belajar mengajar

berlangsung.

6. Menaggapi umpan balik

7. Merangkum hasil pembelajaran.

Observer

Nur Fitriani

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

78

Kriteria Hasil Penelitian Peningkatan Pembelajaran Menulis Karangan

Persuasi Dengan Menggunakan Media Iklan Siklus I dan Siklus II

No

Nama Siswa

Siklus I Siklus II

Aspek

isi

Aspek

kosakata

Penggunaan

bahasa

Aspek

isi

Aspek

kosakata

Penggunaan

bahasa

1 Aryati Haris 29 30 6 32 31 7

2 Dewi Ashari 35 35 8 37 35 8

3 Dian Syahira Intishar 34 34 7 38 39 8

4 Fitri Wulandari 40 35 10 40 40 10

5 Indra Ramdhani Rasyid 35 34 6 37 35 8

6 Indayanti 27 27 6 35 35 8

7 Lisa Annisa Mansyur 38 39 8 40 40 10

8 Muh. Zulfikri 29 30 6 34 34 7

9 Muhammad Alfin Ali 34 34 7 37 35 8

10 Muhammad Fadhil

Syaiful

27 27 6 32 31 7

11 Muh. Faiz Faizal 29 30 6 34 34 7

12 Muh. Fauzan Ikhsan 34 34 7 37 35 8

13 Naufal Haruf 35 35 8 38 39 8

14 Nur Fadillah Suyanto 35 35 8 37 35 8

15 St. Fatimah Darmawan 27 27 6 35 35 8

16 Hajar Aswad 29 30 6 35 35 8

17 Gema Takbir 29 30 6 32 31 7

18 Kasma 27 27 6 34 34 7

19 Muh. Anshar Ansari S 32 31 7 34 34 7

20 Muh. Fajrin Masnur 35 35 8 38 39 8

21 Muh. Taufik 29 30 6 32 31 7

22 Muhammad Alfiandi 29 30 6 35 35 8

23 Muh. Arkam 29 30 6 35 35 8

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

79

24 Muh. Ilham Febryanto 27 27 6 32 31 7

25 Nur Rahman Ismail 32 31 7 35 35 8

26 Rudi Mahyudin 27 27 6 32 31 7

27 Saldi Julianto 34 34 7 37 35 8

28 Saiful Akmar 27 27 6 29 30 6

29 Sumarni 39 39 8 40 40 10

30 Suriani 32 31 7 35 35 8

Jumlah 945 945 203 1058 1044 226

Rata-Rata 31,5 31,5 6,7 35,26 34,8 7,5

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

76

NILAI KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF SISWA PADA

SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Nama Siswa Siklus I Siklus II

1 Aryati Haris 65 70

2 Dewi Ashari 78 80

3 Dian Syahira Intishar 75 85

4 Fitri Wulandari 85 90

5 Indra Ramdhani Rasyid 75 80

6 Indayanti 60 78

7 Lisa Annisa Mansyur 85 90

8 Muh. Zulfikri 65 75

9 Muhammad Alfin Ali 75 80

10 Muhammad Fadhil Syaiful 60 70

11 Muh. Faiz Faizal 65 75

12 Muh. Fauzan Ikhsan 75 80

13 Naufal Haruf 78 85

14 Nur Fadillah Suyanto 78 80

15 St. Fatimah Darmawan 60 70

16 Hajar Aswad 65 78

17 Gema Takbir 65 70

18 Kasma 60 75

19 Muh. Anshar Ansari S 70 75

20 Muh. Fajrin Masnur 78 85

21 Muh. Taufik 65 70

22 Muhammad Alfiandi 65 78

23 Muh. Arkam 65 78

24 Muh. Ilham Febryanto 60 70

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

77

25 Nur Rahman Ismail 70 78

26 Rudi Mahyudin 60 70

27 Saldi Julianto 75 80

28 Saiful Akmar 60 65

29 Sumarni 85 90

30 Suriani 70 78

Jumlah 2092 2328

Rata-Rata 67,5 78

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

Tabel Frekuensi

SIKLUS I

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 50 2 6.7 6.7 6.7

55 4 13.3 13.3 20.0

60 8 26.7 26.7 46.7

65 6 20.0 20.0 66.7

70 5 16.7 16.7 83.3

75 2 6.7 6.7 90.0

80 1 3.3 3.3 93.3

85 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

SIKLUS II

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 2 6.7 6.7 6.7

65 3 10.0 10.0 16.7

70 10 33.3 33.3 50.0

75 7 23.3 23.3 73.3

80 5 16.7 16.7 90.0

90 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Nur Lina Rosida

Tempat/ TglLahir : Pekkae, 25 Mei 1994

Stambuk : 10533 6987 12

Jurussan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Pembimbing I : Dr. Munirah, M.Pd.

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karanga

Persuasif dengan Menggunakan Media Iklan Siswa

Kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar

Konsultasi Dosen Pembimbing I:

Catatan :

Mahasiswa hanya dapat dapat mengikuti ujian skripsi jika sudah konsultasi ke

masing-masing Dosen Pembimbing minimal 3 kali.

Makassar, Agustus 2016

Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Munirah, M.Pd.

NBM : 951576

No Hari / Tanggal UraianPerbaikan TandaTangan

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Nur Lina Rosida

Tempat/ TglLahir : Pekkae, 25 Mei 1994

Stambuk : 10533 6987 12

Jurussan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Pembimbing II : Dr. Syaharuddin, M.Pd.

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karanga

Persuasif dengan Menggunakan Media Iklan Siswa

Kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar

Konsultasi Dosen Pembimbing II:

Catatan :

Mahasiswa hanya dapat dapat mengikuti ujian skripsi jika sudah konsultasi ke

masing-masing Dosen Pembimbing minimal 3 kali.

Makassar, Agustus 2016

Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Munirah, M.Pd.

NBM : 951576

No Hari / Tanggal UraianPerbaikan TandaTangan

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

T.NTVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEI{DIDTKAN

LEMBAR PENGESAHAN

skripsi atas Nama NUR LINA RosIDA, NIM: 10533699712 direrima

dan disahkan r:leh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat l(eputusan Rektor

tjniversitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 117 Tahun 1439 H/2016. Tanggal

7 November Zafi Nt, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjan:r

Pendidikan pada Junrsan PenOiOitan &;lhasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Heguuan dal ilmu Fendidikan tlu{versitas lr.{uhammadiyah Makassar pada hari

Senin tangga! l4 November 2016.

;Makassar, 25 Muhan'am 1438 H

26 O*'-"b., l0lilV

PANITIA. UJIA}I

t. renelaspum

'"::\ &3. Selaetari\

4. Penguji \

pf.*;ffiat Rahman Rahim, S. E . M M. ( .

ML.+r* uri,M;,*' (

$haeruddin, S. Pd., M. Pd.8_J4n, Fi. F s;l. "Dr*.(ffiffrah, M. Pd.

l' b'ir'i'r'.;'t:l;';:"t"!::' i''

2. A. Syamsul Alam, S. Pd., M. Pd

3. Dr. H. Rusdi, M. Pd.

4. Dr. Syalruddin, M. Pd.

\\ Disabkd

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

TNTYERSITAS MUHAMMADIYAHFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

MAKASSARPENDIDIKAN

Judul skripsi

Nama

Nim

Program Studi

Fakultas /Ad,"r$; j

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

Menggrmakan Media Iklan Siswa Kelas X

Muhammadiyah Makassar

Persuasif dengan

MA Muallimin

persyaratan untuk

Makassar, l8}Svember20L6

Peffirn@rgIIPembimbing I

i'j-: '$JnI-,D't-

ffiM.#rin,M.pd.Dr.

Diketahui oleh

ri, M. HuL.

Ketua Jurusan PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia

$y,Dr. Munirah, M. pd.

NBM:9s1s?6

Nur Lina Rosida

r-

\

L o.,*,r.u'r<$

__l

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasif

Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan Siswa

Kelas X MA Muallimin Muhammadiyah Makassar

Mahasiswa yang bersangkutan:

Nama : Nur Lina Rosida

NIM : 10533 6987 12

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa dan diteliti, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan

dan layak untuk diujikan.

Makassar, September 2016

Diketahui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Munirah, M.Pd. Dr. Syahruddin, M.Pd.

Diketahui:

Dekan FKIP Ketua Jurusan Pendidikan

Unismuh Makassar Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum. Dr. Munirah, M.Pd.

NBM: 858 625 NBM: 951576

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nur Lina Rosida

Nim : 10533 6987 12

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasif

Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Media Iklan

Siswa Kelas X MA Muallimin Muhammadiyah

Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2016

Yang Membuat Pernyataan

Nur Lina Rosida

Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Munirah, M.Pd. Dr. Syahruddin, M.Pd.

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nur Lina Rosida

Nim : 10533 6987 12

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penysunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyususn sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditelah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjajian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dangan aturan yang berlaku.

Demikian perjaajian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, September 2016

Yang Membuat Pernyataan

Nur Lina Rosida

Mengetahui,

Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Munirah, M.Pd.

NBM: 951576

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Nur Lina Rosida

NIM : 10533 6987 12

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

Persuasif Bahasa Indonesia dengan Menggunakan

Media Iklan Siswa Kelas X MA Muallimin

Muhammadiyah Makassar

Setelah diteliti dan diperiksa ulang, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan

dan layak untuk dipertanggung jawabkan di depan tim penguji skripsi fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, September 2016

Diketahui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Munirah, M.Pd. Dr. Syahruddin, M.Pd.

Diketahui:

Dekan FKIP Ketua Jurusan Pendidikan

Unismuh Makassar Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. A. Sukri Syamsuri, M. Hum. Dr. Munirah, M.Pd.

NBM: 858 625 NBM: 951576

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

DOKUMENTASI

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …
Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : MA Muallimin Muhammadiyah Makassar

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS : X

SEMESTER : 2

A. STANDAR KOMPETENSI :

Menulis : Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan

teks pidato

B. KOMPETENSI DASAR :

Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau

melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif

C. MATERI PEMBELAJARAN :

Pengertian paragraf persuasif

Jenis-jenis paragraf persuasif

Contoh paragraf persuasif

Media Iklan

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

1 Mendaftar topik- topik yang dapat

dikembangkan menjadi paragraf

persuasi berdasarkan hasil penelitian

Bersahabat/

komunikatif

Kreatif

Kepemimpinan

Keorisinilan

2 Menyusun kerangka paragraf persuasif

3 Menulis karangan persuasi sesuai

dengan penilaian meliputi aspek isi,

aspek kosakata, dan penggunaan bahasa

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

4 Menyunting paragraf persuasif yang

ditulis teman.

E. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Siswa dapat:

Mendaftar topik- topik yang terdapat dalam media iklan yang dapat

dikembangkan menjadi karangan persuasi berdasarkan hasil penelitian

Menyusun kerangka karangan paragraf persuasif

Menulis karangan persuasi sesuai dengan penilaian meliputi aspek isi,

aspek kosakata dan penggunaan bahasa.

Melakukan kegiatan menyunting paragraf persuasif yang ditulis teman

F. METODE PEMBELAJARAN :

Penugasan

Diskusi

Tanya Jawab

Ceramah

Demonstrasi

G. Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Menulis gagasan untuk

mendukung suatu

pendapat dalam bentuk

paragraf persuasi

pengertian paragraf

persuasi

jenis-jenis paragraf

persuasi

topik paragraf persuasi

penggunaan aspek isi,

aspek kosakata, dan

Siswa dapat menyusun

kerangka karangan

pargaraf persuasi

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

penggunaan bahasa

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

No. Kegiatan Belajar Nilai Budaya Dan

Karakter Bangsa

1. Kegiatan Awal :

Memeriksa kesiapan siswa

Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

Pembelajaran.

Menyampaikan mamfaat pembalajaran sebagai

motivasi siswa.

Bersahabat/

komunikatif

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Membaca paragraf persuasif

Mengidentifikasi karekteristik paragraf persuasif

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Menulis paragraf persuasif

Menulis karangan persuasi sesuai dengan penilaian

meliputi aspek isi, aspek kosakata dan penggunaan

bahasa.

Menulis karangan paragraf persuasi yang ditulis

teman

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan

Kreatif

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

Penggunaan media iklan secara efektif dan efesien

Penggunaan buku cetak

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

3. Kegiatan Akhir :

Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan

umpan balik kepada siswa

Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Bersahabat/

komunikatif

I. ALOKASI WAKTU :

4 x 45 menit

J. PENILAIAN :

Jenis Tagihan:

tugas individu

Bentuk Instrumen:

Uraian bebas

Pilihan ganda

Jawaban singkat

Agustus, 2016

Mengetahui

Kepala sekolah Guru mata pelajaran

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

Dahlan Sulaeman, S.Ag, M.Pdi. Dharmawati, S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : MA Muallimin Muhammadiyah Makassar

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS : X

SEMESTER : 2

A. STANDAR KOMPETENSI :

Menulis : Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan

teks pidato

B. KOMPETENSI DASAR :

Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau

melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

C. MATERI PEMBELAJARAN :

Ciri-ciri paragraf persuasif

Topik-topik paragraf persuasif

Kerangka paragraf persuasif

Contoh paragraf persuasif

Media Iklan

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :

No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonomi Kreatif

1 Mendaftar topik- topik yang dapat

dikembangkan menjadi paragraf

persuasi berdasarkan hasil penelitian

Bersahabat/

komunikatif

Kreatif

Kepemimpinan

Keorisinilan

2 Menyusun kerangka paragraf persuasif

3 Mengembangkan kerangka yang telah

disusun menjadi paragraf persuasif

4 Menulis karangan persuasi sesuai

dengan penilaian meliputi aspek isi,

aspek kosakata, dan penggunaan

bahasa.

5 Menyunting paragraf persuasif yang

ditulis teman

E. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Siswa dapat:

Mendaftar topik- topik yang terdapat dalam media iklan yang dapat

dikembangkan menjadi karangan persuasi berdasarkan hasil penelitian

Menyusun kerangka karangan paragraf persuasif

Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi karangan paragraf

persuasif

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

Menulis karangan persuasi sesuai dengan penilaian meliputi aspek isi,

aspek kosakata dan penggunaan bahasa.

Melakukan kegiatan menyunting paragraf persuasif yang ditulis teman

F. METODE PEMBELAJARAN :

Penugasan

Diskusi

Tanya Jawab

Ceramah

Demonstrasi

G. Strategi Pembelajaran

Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Menulis gagasan untuk

mendukung suatu

pendapat dalam bentuk

paragraf persuasi

Contoh paragraf persuasi

ciri-ciri paragraf persuasi

topik paragraf persuasi

kerangka paragraf

persuasi

penggunaan aspek isi,

aspek kosakata, dan

penggunaan bahasa

Siswa dapat menyusun

kerangka karangan

pargaraf persuasi

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

No. Kegiatan Belajar Nilai Budaya Dan

Karakter Bangsa

1. Kegiatan Awal :

Memeriksa kesiapan siswa

Melakukan kegiatan apresiasi

Bersahabat/

komunikatif

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

Meyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran

Menyampaikan mamfaat pembelajaran sebagai

motivasi siswa untuk menulis

2. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

Membaca paragraf persuasif

Mengidentifikasi karekteristik paragraf persuasif

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,

Menulis paragraf persuasif

Menulis karangan persuasi sesuai dengan penilaian

meliputi aspek isi, aspek kosakata dan penggunaan

bahasa.

Menulis karangan paragraf persuasi yang ditulis

teman

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan

Penggunaan media pembelajaran secara efektif dan

efesien

Penggunaan buku cetak

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:

Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui

Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

Kreatif

3. Kegiatan Akhir :

Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa

Melaksanakan tindak lanjut dengan umpan balik

Bersahabat/

komunikatif

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

kepada siswa

Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, tidak

berlebihan dan tidak kaku

I. ALOKASI WAKTU :

4 X 45 menit

J. PENILAIAN :

Jenis Tagihan:

tugas individu

Bentuk Instrumen:

Uraian bebas

Pilihan ganda

Jawaban singkat

Agustus, 2016

Mengetahui

Kepala sekolah Guru mata pelajaran

Dahlan Sulaeman, S.Ag, M.Pdi. Dharmawati, S.Pd

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

63

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta :

Erlangga

----------. 1990. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi

Sastra. Malang : YA3 Malang

Akhadiah. 1996. Menulis. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta : Erlangga.

Alwi, Hasan, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta : Balai

Pustaka.

Astarina, Ika Sari. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif

Berdasarkan Iklan di Media Cetak dengan Model Pembelajaran dan

Penilaian Portofolio. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Darmadi. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi offset.

Enre. 1998. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Jakarta : Depdikbud

Finoza. 2004. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Insan Mulia.

Gie. 1995. Pengertian Karangan. Jakarta: Erlangga

Jabrohim, dkk. 2003. Cara Menulis Kreatif, Teori sastra. Yogyakarta: Pustaka

Utama.

Keraf. 1994. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

64

-------. 1995. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Pustaka Utama.

-------. 2005. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah

Munirah. 2015. Pengembangan Menulis Paragraf. Yogyakarta : Deepublish.

Nahdah. 2012. Kemampuan Menulis Iklan dengan Bahasa Persuasi. Skripsi.

Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nurgiyantoro, dan Sabar. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE

Nurhadi. 1995. Pembelajaran Keterampilan Menulis. Malang: Universitas Negeri

Malang (UM Pres)

Nursisto. 1999. Keterampilan Menulis. Jakarta: Pustaka Utama.

Nuruddin. 2007. Dasar-dasar Penulisan. Malang : UMM perss.

Sirait. Dkk. 1985. Pedoman Karang Mengarang. Jakarta : Pusat Pembinaan

Slamet. 2009. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Suhardjono. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Suriamiharjo, dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta :Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

Suparno dan Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Syah. 2012. Bahasa, Belajar, dan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta : Pustaka

Publisher.

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

65

Syahrul, Zubair. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasi Melalui

Metode Inkuiri pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Palangga Kabupaten

Gowa. Skripsi. Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tarigan. 2008. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Widyamartaya. 1996. Pembelajaran Keterampilan Menulis. Jakarta: Pustaka Utama.

Wiyanto. 2004. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF …

RIWAYAT HIDUP

NUR LINA ROSIDA dilahirkan di Pekkae

kecamatan Tanete Rilau kabupaten Barru pada tanggal 25

Mei 1994, anak kedua dari dua bersaudara. pertama kali

menempuh pendidikan di TK Aisyah tahun 1998 dan tamat

tahun 2000. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan ke SDN 1 Pekkae dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan SMPN 01 Tanete Rilau dan tamat pada tahun

2009. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Tanete Rilau

dan tamat tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa

jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar program Strata Satu (S1) selama empat tahun, dan

ditahun 2016 menyelesaikan studi dengan menyusun skripsi yang berjudul

“Peningakatan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Bahasa Indonesia

Dengan Menggunakan Media Iklan Siswa Kelas X MA Muallimin

Muhammadiyah Makassar”