hubungan karies, diabetes, saliva, dan

Upload: dwira-wardhani

Post on 10-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kedokteran gigi

TRANSCRIPT

  • Hubungan karies, diabetes, saliva, dan xerostomia

  • Saliva merupakan sistem pertahanan utama terhadap karies. Sekresi saliva akan membasahi gigi dan mukosa mulut sehingga gigi dan mukosa tidak menjadi kering. Saliva membersihkan rongga mulut dari debris-debris makanan sehingga bakteri tidak dapat turnbuh dan berkembang biak. Enzim-enzim mucine, zidine, dan lysozyme yang terdapat dalam saliva mempunyai sifat bakteriostatis yang dapat membuat bakteri mulut menjadi tidak berbahaya. Selain itu, saliva mempunyai efek bufer yaitu saliva cenderung mengurangi keasaman plak yang disebabkan oleh gula dan dapat mempertahankan pH supaya tetap konstan yaitu pH 6-7. Aliran saliva yang baik

  • Karies dan salivaDalam keadaan normal, gigi dan mukosa mulut selalu dibasahi oleh saliva sehingga gigi dan mukosa tidak menjadi kering. Saliva memasok kalsium dan fosfat dalam jumlah yang tinggi, kalsium dan fosfat bekerja menghambat demineralisaasi dan meningkatkan remineralisasi. Saliva juga menghambat karies dengan aksi buffer, kandungan bikarbonat, amoniak dan urea dalam saliva yang dapat menetralkan penurunan pH saat gula dimetabolisme oleh bakteri.

  • Karies dan DMKaries juga dapat terjadi pada penderita diabetes mellitus. Studi mengenai terjadinya karies gigi pada penderita DM sudah pernah dilakukan, akan tetapi belum ada hubungan yang pasti antara DM dengan karies. Diduga peningkatan kejadian karies pada penderita DM terjadi akibat adanya penurunan laju alir saliva serta tingginya konsentrasi glukosa dalam saliva yang meningkatkan pH saliva.

  • Karies dan xerostomiaKaries juga dapat terjadi pada orang yang mengalami xerostomia. Orang yang mengalami xerostomia terjadi penurunan produksi saliva. Hal ini karena adanya faktor fisiologis dan gangguan pada kelenjar saliva.

  • Karies dan xerostomiaXerostomia menyebabkan mengeringnya selaput lendir, mukosa mulumenjadi kering, mudah mengalami iritasi dan infeksi. Keadaan ini disebabkan oleh karena tidak adanya daya lubrikasi dan proteksi dari saliva. Proses pengunyahan dan penelanan makanan sulit dilakukan khususnya makanan kering. Rasa pengecapan dan proses bicara juga akan terganggu. Kekeringan pada mulut menyebabkan fungsi pembersih dari saliva berkurang, sehingga terjadi radang dari selaput lendir yang disertai keluhan mulut terasa seperti terbakar. Selain itu, pada penderita xerostomia fungsi bakteriostase dari saliva berkurang sehingga menyebabkan peningkatan proses karies gigi