pengaruh tingkat pengetahuan tentang …/pengaruh... · pengesahan skripsi skripsi dengan judul :...

52
ii PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP KARIES GIGI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SUMBERAGUNG DAN SDN BANTUL TIMUR SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ANTONIUS JALU ARIBOWO G.0006005 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vonhi

Post on 06-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

ii

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MAKANAN

KARIOGENIK TERHADAP KARIES GIGI PADA SISWA KELAS

IV SDN 1 SUMBERAGUNG DAN SDN BANTUL TIMUR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ANTONIUS JALU ARIBOWO

G.0006005

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Pengaruh Tingkat Pengetahuan tentang Makanan

Kariogenik Terhadap Karies Gigi pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sumberagung

dan SDN Bantul Timur

Antonius Jalu Aribowo, NIM : G0006005/VIII, Tahun : 2010

Telah diuji dan disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Pada Hari Kamis, Tanggal 1 Juli 2010

Pembimbing Utama

Nama : A.O. Suryanata, drg., SpBM NIP : 195405111980091001 .................................... Pembimbing Pendamping

Nama : Margono, dr., MKK NIP : 195409151986011001 .................................... Penguji Utama

Nama : Risya Cilmiaty, drg., Msi., SpKG NIP : 195807101986102001 …………………….... Anggota Penguji

Nama : Isna Qadriyati, dr., MKes

NIP : 196701301996032001 ....................................

Surakarta, .................................

Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

Sri Wahjono, dr., Mkes., DAFK Prof. Dr. A. A. Subijanto,dr, MS.

NIP 194508241973101001 NIP 194811071973101003

Page 3: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

iv

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebut dalam daftar pustaka.

Surakarta, 28 Juni 2010

Antonius Jalu Aribowo

NIM. G 0006005

Page 4: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

v

ABSTRAK

Antonius Jalu Aribowo, G0006005, 2010. PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP KARIES GIGI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 SUMBERAGUNG DAN SDN BANTUL TIMUR. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan tentang makanan kariogenik terhadap karies gigi pada siswa kelas IV sekolah dasar. Metode dan Bahan: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan crossectional. Penelitian dilakukan di SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung Yogyakarta periode Januari 2009-Desember 2009. Sampel penelitian sebanyak 100 sampel, yaitu 60 sampel SDN 1 Bantul Timur dan 40 sampel SDN 1 Sumberagung. Sampel terdiri atas 44 sampel laki-laki, dan 56 sampel perempuan, dengan umur sampel antara 8 sampai 11 tahun. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat. Hubungan antara variabel tingkat pengetahuan dan karies gigi dianalisis dengan metode Kendal Tau. Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan sampel tentang makanan kariogenik kategori baik sebanyak 23 sampel (23.00%), kategori sedang 53 sampel (53.00%), dan kategori kurang 24 sampel (24.00%). Jumlah karies gigi pada sampel kategori tinggi sebanyak 36 sampel (36.00%), kategori sedang 52 sampel (52.00%), dan kategori rendah 12 sampel (12.00%). Dari analisis bivariat didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan karies gigi (p=0,00). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan karies gigi pada siswa kelas IV sekolah dasar. Kata Kunci : Karies, Tingkat pengetahuan, Sekolah

Page 5: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

vi

ABSTRACT

Antonius Jalu Aribowo, G0006005, 2010. The Influence Between Knowledge Level’s of Cariogenic Foods and Dental Caries in SDN 1 Sumberagung and SDN Bantul Timur. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta Objective: To determine wether there were any influence between the knowledge level’s with the dental caries in fourth grade’s of elementary school. Methods: Research design was analitic observationale with crossectional design. Research was done in SDN Bantul Timur and SDN 1 Sumberagung, Yogyakarta, during the period of January 2009-Desember 2009. There were 100 sampels, 40 sampels from Bantul Timur Elementary School and 60 sampels from Sumberagung 1 Elementary School. The samples consisted of 44 boy’s samples and 56 girl’s samples, with the samples age were between 8-11 years old. Datas were analyzed with the univariat and bivariat analysis. The relationship of the knowledge’s grades and dental caries was analyzed by Kendal Tau methods. Result : Knowledge level’s of samples about cariogenic food based on categories were good, it was 23 samples (23.00%), moderate was 53 samples (53.00%), and low was 24 sample (24.00%). Based on caries number of the samples, it was categoryzed as high, it was 36 sampls (36.00%), moderate was 52 samples (52.00%), and low was 12 samples (12.00%). After analyzed, there were a significant relathionship between the knowledge grade’s and dental caries (p=0,00). Conclusion: there were significant relationship between knowledge level’s and dental caries in fourth grades of elementary school children. Keywords : Caries, Knowledge levels’s, Elementary School

Page 6: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkat dan kasih-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Tingkat Pengetahuan tentang Makanan Kariogenik terhadap Karies Gigi pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sumberagung dan SDN Bantul Timur” yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penyusunan skripsi ini tidak lepas atas dukungan yang diberikan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. A. A. Subiyanto, dr., MS. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta. 2. Sri Wahjono, dr., Mkes. Selaku Ketua Tim Skripsi beserta seluruh staf skripsi

yang telah memberikan pengarahan dan bantuan. 3. A.O. Suryanata,drg.,SBM. Selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan

bimbingan, nasehat, pengarahan, dan motivasi bagi peneliti. 4. Margono, dr.,MKK., Selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan

bimbingan, nasehat, pengarahan, dan motivasi bagi peneliti. 5. Risya Cilmiaty,drg.,Msi.,SpKG Selaku Penguji Utama yang telah menguji

skripsi ini. 6. Isna Qadriyati.,MKes. Selaku Anggota Penguji yang telah menguji skripsi ini. 7. Sudarman,dr.,Sp.THT-KL(K) selaku anggota Tim Skripsi atas saran dan

nasehat untuk melengkapi dan perbaikan atas kekurangan penulisan skripsi ini.

8. Seluruh staf klinik ( Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut) 9. Sekar Kumalasari yang senantiasa memberikan motivasi, bantuan dan

semangat. 10. Kedua orang tua dan kakaku tercinta yang senantiasa memberikan doa, cinta,

bimbingan dan motivasi pada peneliti. 11. Segenap pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu dalam

lembar terbatas ini yang sangat membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari segala kekurangan yang ada dalam skripsi ini yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan penulis sendiri. Penulis sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat. Amin.

Surakarta, 28 Juni 2010

Antonius Jalu Aribowo

Page 7: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

viii

DAFTAR ISI

PRAKATA .......................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ ..1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. ..1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... ..7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... ..8

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... ..8

BAB II LANDASAN TEORI… ....................................................................... 10

A. Tinjauan Pustaka… ........................................................................ 10

1. Pengetahuan…….... ................................................................. 10

2. Makanan Kariogenik ................................................................ 12

3. Karies Gigi ............................................................................... 14

B. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 20

C. Hipotesis......................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 22

Page 8: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

ix

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 22

C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 23

D. Pengukuran Penelitian.................................................................... 23

1. Cara Penelitiaan ........................................................................ 23

2. Variabel Penelitian .................................................................... 24

3. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................. 24

E. Alat Penelitian ................................................................................ 27

F. Tahap Penelitian ............................................................................. 28

G. Analisis Data Penelitian ................................................................. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 31

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 31

1. Usia Sampel ........................................................................ 31

2. Jenis Kelamin Sampel ......................................................... 32

B. Analisis Data .................................................................................. 33

1. Analisis Univariat ...................................................................... 33

2. Analisis Bivariat ........................................................................ 35

BAB V PEMBAHASAN .................................................................................... 37

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN................................................................. 41

A. Simpulan ........................................................................................ 41

B. Saran............................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 44

LAMPIRAN

Page 9: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Penelitian Tingkat Pengetahuan

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian dari SDN 1 Sumberagung dan SDN Bantul

Timur

Lampiran 3 : Nilai Kuesioner dan Data Karies Gigi

Lampiran 4 : Tabulasi Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Tingkat Pengetahuan

Lampiran 5 : Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Tingkat Pengetahuan

Lampiran 6 : Hasil Analisa Uji Kendal Tau

Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian di SDN 1 Sumberagung dan SDN

Bantul Timur

Page 10: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Umur Sampel...............................................................................31

Tabel 4.2 : Jenis Kelamin Responden...........................................................32

Tabel 4.3 : Tingkat Pengetahuan Sampel Tentang Makanan Kariogenik….33

Tabel 4.4 : Karies Gigi Sampel……………………………………………..34

Tabel 4.5 : Hasil Analisis Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang

Makanan Kariogenik Terhadap Karies Gigi…………….....…..35

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan dan Karies Gigi………..…..36

Page 11: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Penelitian.................................................... 20

Gambar 4.1 : Distribusi Jumlah Sampel Berdasarkan Usia ............................... 32

Gambar 4.2 : Distribusi Jumlah Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin............... 33

Gambar 4.3 : Distribusi Jumlah Sampel Berdasarkan Kategori Penilaian

Kuesioner Pengetahuan Tentang Makanan Kariogenik .............. 34

Gambar 4.4 : Distribusi Jumlah Sampel Berdasarkan Kategori Penilaian Karies

Gigi Sampel................................................................................. 35

Page 12: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan gigi di Indonesia sampai saat ini masih perlu

mendapatkan perhatian mengingat masih tingginya prevalensi karies gigi.

Upaya pencegahan yang dilakukan diantaranya yang paling mudah adalah

dengan menyikat gigi. Tetapi usaha ini dirasakan kurang berhasil karena

kurangnya promosi tentang kesehatan gigi, terbukti dari masih tingginya

prevalensi karies gigi dan penyakit periodontal. Saat ini prevalensi penyakit

gigi dan mulut penduduk Indonesia masih cukup tinggi dan menunjukkan

kecenderungan terus meningkat. Dari hasil survey propinsi DKI dan Daerah

Jawa Barat tahun 1994/1995, menunjukkan hanya 14% anak umur 5-6 tahun

bebas karies. Sedangkan target Nasional tahun 2000 anak bebas karies

sebesar 50% (Depkes RI, 1999).

Mengenai frekuensi karies pada gigi sulung di Indonesia beberapa

laporan yang dapat diutarakan, dari 7 lokasi di Yogyakarta penelitian pada

anak-anak umur 8-10 tahun, frekuensi karies adalah sebesar 75 % dengan

indek def t=5.2 (Supartinah 1978). Selanjutnya penelitian tahun 1985 pada

Taman Kanak-kanak di Yogyakarta dilaporkan frekuensi karies pada gigi

sulung sebesar 85% (Rinaldi dan Iwa Sutarjo 1985). Menurut Suwelo (1992),

dilaporkan frekuensi karies pada anak prasekolah di Jakarta dan sekitarnya

Page 13: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xiv

sebesar 85.17% dengan rata-rata def-t = 6.03. Anak yang tinggal di daerah

pedesaan def-t pedesaan rata-rata lebih rendah (Depkes RI, 1999).

Prevalensi karies pada gigi permanen menurun, tetapi untuk gigi

sulung tetap masih tinggi, karena kebanyakan tindakan pemberian fluor and

fissure sealent diutamakan pada gigi permanen. Gigi dapat terserang karies

dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun, karena banyak faktor yang

terlibat didalamnya. Tetapi yang esensial ada tiga faktor yaitu gigi, bakteri,

dan substrat yang merupakan sisa makanan yang menempel pada gigi,

sedangkan saliva, plak, waktu trace element, dan kebersihan mulut

merupakan faktor sekunder. Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

dalam jangka waktu yang lama karena aktifitas fermentasi berjalan terus serta

konsistensi plak yang tebal menghalangi difusi asam ke arah luar, sehingga

asam tidak dapat dinetralisir oleh saliva, bahkan asam langsung berkontak

dengan email dan plak gigi, mempertahankan suasana anaerob, karena plak

yang tebal menghambat oksigenasi lokal, sehingga terjadi akumulasi asam,

dan pH akan semakin menurun (Kructschkoff, 1981).

Angka karies gigi (gigi berlubang) di Indonesia sangat tinggi. Karies

gigi adalah penyakit spesifik yang sudah ada sejak adanya peradaban

manusia dan sampai saat ini masih terjadi. Penyebab utama karies adalah

adanya proses demineralisasi pada email. Seperti kita ketahui bahwa email

adalah bagian terkeras dari gigi, bahkan paling keras dan padat di seluruh

tubuh. Sisa makanan yang bergula (termasuk karbohidrat) atau susu yang

menempel pada permukaan email akan menjadi media pertumbuhan yang

Page 14: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xv

baik bagi bakteri. Bakteri yang menempel pada permukaan bergula tersebut

akan menghasilkan asam dan melarutkan permukaan email sehingga terjadi

proses demineralisasi. Demineralisasi tersebut mengakibatkan proses awal

karies pada email. Bila proses ini sudah terjadi maka terjadi progresivitas

yang tidak bisa berhenti sendiri, kecuali dilakukan pembuangan jaringan

karies dan dilakukan penumpatan (penambalan) pada permukaan gigi yang

terkena karies oleh dokter gigi. Karies sangat sering terjadi pada gigi-gigi

geraham, terutama pada permukaan kunyah, karena pada permukaan tersebut

terdapat parit-parit kecil yang cukup dalam sehingga permukaan sikat gigi

tidak dapat menjangkaunya dan mengakibatkan penumpukan sisa makanan di

parit tersebut. Pencegahan karies bisa dilakukan dengan menutup parit-parit

tersebut dengan suatu bahan restorasi sebelum karies terjadi. Bila karies baru

sedalam lapisan email, biasanya belum terjadi rasa nyeri. Perawatan pada

kasus ini cukup sederhana, dokter gigi akan membersihkan jaringan karies

kemudian menutupnya dengan bahan restorasi amalgam atau bahan yang

lebih baru yang sewarna dengan gigi, yaitu resin komposit secara langsung.

Bila karies sudah meluas ke lapisan dentin, mulai terasa rasa nyeri, terutama

bila terkena rangsangan dingin dan makan makanan manis. Biasanya

penumpatan secara langsung masih bisa dilakukan dengan memberikan

bahan pelapis sebelum diberikan bahan penumpat. Bila karies sudah

mencapai ruang pulpa maka bakteri akan memasuki ruang tersebut dan

mengakibatkan keradangan pada jaringan pulpa tersebut. Pembuluh saraf

akan terpapar dengan udara luar. Pada tahap ini penderita akan mengalami

Page 15: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xvi

rasa nyeri yang luar biasa serta biasanya menjalar ke daerah telinga dan

kepala. Penderita akan mengalami sulit tidur dan stress mental.

Perawatan saluran akar mutlak perlu dilakukan sebelum dilakukan

penumpatan. Bila pada tahap keradangan pulpa gigi masih belum juga

dirawat, maka invasi bakteri akan mematikan pembuluh saraf dan pembuluh

darah sehingga terjadi gangrena (kematian jaringan karena bakteri). Jaringan

gangrena di ruang pulpa akan menjadi busuk dan menimbulkan bau mulut

yang tidak sedap. Invasi bakteri bisa menjalar sampai tulang rahang dan

mengakibatkan keradangan di tulang rahang dan mengakibatkan

pembengkakan (abses). Keradangan yang kian meluas ini mengakibatkan

tersebarnya bakteri ke seluruh tubuh melalui aliran darah, antara lain ke

jantung dan otak sehingga bisa menimbulkan gangguan serius di kedua organ

vital tersebut. Perawatan pada tahap ini adalah perawatan saluran akar, akan

tetapi karena kompleksnya permasalahan yang sering dihadapi perawatan

yang dilakukan seringkali mengalami kegagalan.

Keadaan lain yang mendukung terhadap kejadian karies gigi antara

lain kebersihan rongga mulut, anatomi gigi, letak gigi dalam lengkung

maupun pemakaian alat-alat seperti orthodontic, atau space maintainer (Mc

Donal et al., 1994), tingkat sosial ekonomi, pendidikan, nutrisi, pekerjaan,

keadaan geografis, dan faktor lingkungan lainnya. Proses terjadinya karies ini

melibatkan berbagai disiplin ilmu antara lain epidemiologi, patologi,

mikrobiologi, immunologi, maupun biokimia (Adair, 1994).

Page 16: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xvii

Kecenderungan penyakit karies gigi yang meningkat diantaranya

disebabkan karena pengetahuan tentang pola makan masyarakat yang

berubah yaitu meningkatnya konsumsi makanan bergula dan lengket pada

gigi. Peningkatan aktifitas karies paling besar disebabkan oleh gula, jika gula

dikonsumsi diantara waktu makan dan dalam bentuk yang lengkap (Kidd dan

bechal, 1991).

Karies gigi sulit dihilangkan karena faktor eksternal seperti tingkat

sosial, penghasilan, pendidikan, budaya, pengetahuan pola makan yang saling

mempengaruhi dan faktor internal seperti, bakteri kariogenik, saliva,

karbohidrat yang dapat terfermentasi, dan kandungan fluor dalam lingkungan

mulut. Membatasi konsumsi gula merupakan salah satu faktor penting untuk

menurunkan prevalensi karies gigi. Karena gula merupakan salah satu jenis

karbohidrat utama yang dapat difermentasi dan bersifat kariogenik, yaitu

sebagai substrat bagi Streptococcus mutans dalam sintesis glukan

ekstraseluler. Glukan ekstraseluler akan merubah matriks plak gigi sehingga

tingkat keasaman (pH) lapisan plak gigi yang lebih dalam akan meningkat

(Kidd dan Bechal, 1991).

Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang dilakukan saat

ini dalam mementingkan pendidikan maupun pencegahan masih perlu untuk

ditingkatkan melalui suatu usaha yaitu promosi, ini disebabkan karena

kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, khususnya kesehatan gigi

dan mulut masih sangat kecil atau terbatas. Tujuan di dalam Program Usaha

Kesehatan Gigi (UKGS) pada siswa SD yaitu dapat meningkatkan taraf

Page 17: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xviii

kesehatan gigi anak sekolah dengan jalan mengadakan usaha promotif,

preventif, dan kuratif mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan

bahwa untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan

kebersihan mulut (oral hygiene), mengusahakan agar mau memelihara

kebersihan mulutnya di rumah.

Pada SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung pelaksanaan

kegiatan UKGS berupa upaya promotif, preventif, kuratif telah dilakukan

sampai saat ini adapun kegiatan dalam peningkatan pengetahuan siswa

diberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tentang menyikat gigi,

makanan yang mendukung kesehatan gigi, plak gigi dan karies gigi. Kegiatan

preventif dilakukan dengan pemberian topikal aplikasi fluor, sikat gigi

massal. Pada pembelajaran olahraga kesehatan, para guru menyisipkan

tentang pendidikan kesehatan gigi.

Pada studi pendahuluan yang telah dilakukan dari kelas I sampai VI

pada siswa SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung didapat bahwa

kebiasaan makan jenis kariogenik penyebab terjadinya karies gigi. Hal ini

didukung pada SD tersebut terdapat kantin yang menjual jenis-jenis makanan

yang banyak mengandung gula seperti, permen, coklat, dodol, es krim, roti,

dan lain-lain.

Berdasarkan data siswa pada SDN 1 Sumberagung didapat indeks def-

t yang cukup tinggi, untuk siswa kelas I adalah 2,4 dari 40 siswa, untuk kelas

II didapat rata-rata adalah 2,0 dari 40 siswa, kelas III didapat rata-rata adalah

2,8 dari 40 siswa, untuk kelas IV rata-rata adalah 3,6 dari 40 siswa, untuk

Page 18: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xix

kelas V didapat rata-rata adalah 3,4 dari 30 siswa, dan untuk siswa kelas VI

didapat rata-rata adalah 1,6 dari 40 siswa.

Pada SDN Bantul Timur didapat indeks def-t yang cukup tinggi juga,

untuk siswa kelas I adalah 2,8 dari 40 siswa, untuk kelas II didapat rata-rata

adalah 2,4 dari 40 siswa, kelas III didapat rata-rata adalah 2,8 dari 40 siswa,

untuk kelas IV rata-rata adalah 3,8 dari 60 siswa, untuk kelas V didapat rata-

rata adalah 2,4 dari 40 siswa, dan untuk siswa kelas VI didapat rata-rata

adalah 1,6 dari 40 siswa.

Dalam hal ini pada kesemua siswa kelas I sampai VI menunjukkan

adanya kesenjangan dari target Nasional “Indonesia Sehat 2010” yang

mentargetkan untuk indeks def-t adalah ≤ 2. (Depkes RI, 2000). Pada

penelitian ini untuk obyeknya adalah siswa kelas IV, hal ini dikarenakan

angka dari indeks rata-rata menunjukkan angka rata-rata yang paling tinggi

dari seluruh siswa kelas I sampai VI yang diperiksa dan untuk pemilihannya

adalah tepat, hal ini dikarenakan anak pada usia ini sangat peka terhadap

pendidikan, disamping itu perilaku dan pola kebiasaan sedang dalam

pertumbuhan sehingga mudah diubah-ubah (Gondhoyuwono, 1997).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan laporan penelitian yang ada di atas,

maka dapat ditarik permasalahan:

Page 19: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xx

“Apakah ada pengaruh pengetahuan tentang makanan kariogenik

terhadap karies gigi, siswa kelas IV SDN Bantul Timur dan SDN 1

Sumberagung?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan tentang makanan

kariogenik terhadap karies gigi pada siswa kelas IV SDN Bantul Timur

dan SDN 1 Sumberagung.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh informasi pengetahuan siswa tentang makanan

kariogenik yang dapat menyebabkan gigi berlubang.

b. Untuk memperoleh informasi data karies gigi pada siswa kelas IV

SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung

D. Manfaat Penelitian

1. Sekolah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

untuk SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung dan masyarakat

setempat tentang pendidikan kesehatan gigi dan mulut.

Page 20: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxi

2. Tenaga Kesehatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

dalam pelaksanaan program kesehatan gigi di lapangan dalam

meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut.

3. Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

ilmu dan pengetahuan di bidang kesehatan gigi dan mulut.

Page 21: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxii

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik,

yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung kepada responden dengan

melakukan penyebaran kuesioner untuk dianalisis dengan menggunakan

rancangan crossectional. (Notoatmodjo, 1993). Pemilihan sampel berkaitan

dengan bagaimana memilih responden yang dapat memberikan informasi yang

mantap dan terpercaya untuk mendapatkan data yang diperlukan.

Crossectional merupakan jenis penelitian untuk menentukan gambaran

antara variabel penelitian yang ada dengan melakukan pengukuran sesaat atau

penilaiannya dilakukan hanya satu kali saja (Kelsey et al, 1986).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semua siswa kelas IV SDN Bantul

Timur, Trirenggo, Bantul, Yogyakarta dan semua siswa kelas IV SDN 1

Sumberagung, Jetis, Bantul, Bantul, Yogyakarta, dengan pengisian kuesioner

pada tanggal 14-16 Mei 2010.

Page 22: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxiii

Kuesioner

Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Kuisioner diberikan kepada sampel

Adanya hubungan antara variabel tingkat pengetahuan dan karies gigi

Penilaian dan perangkingan

DEF-T sample Dari data UKGS tiap

sekolah

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian adalah siswa SDN Bantul Timur,

Trirenggo, Bantul, Yogyakarta dan siswa kelas SDN 1 Sumberagung,

Jetis, Bantul, Bantul, Yogyakarta.

2. Sampel penelitian

Sampel dalam penelitian adalah semua siswa kelas IV SDN Bantul

Timur dan semua siswa kelas IV SDN 1 Sumberagung, karena

berdasarkan data UKGS kedua SD tersebut siswa kelas I sampai dengan

kelas VI yang paling tinggi angka kariesnya adalah kelas IV.

D. Pengukuran Penelitian

1. Cara Penelitian

Page 23: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxiv

2. Variabel Penelitian

Variabel-variabel pada penelitian ini adalah :

a. Varibel bebas: tingkat pengetahuan anak

b. Variabel tergantung: karies gigi

c. Variabel luar :

Variabel terkendali : pendidikan kesehatan di sekolah

Variabel tak terkendali : perhatian orang tua, tingkat ekonomi

keluarga, kebiasaan anak

3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Tingkat Pengetahuan Anak Tentang Makanan Kariogenik

Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap siswa khususnya

kesehatan gigi dan mulut tentang makanan kariogenik terhadap karies

gigi pada siswa kelas IV SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung

Pokok pengetahuan yaitu :

1) Tahu (know) adalah mendefinisikan, menguraikan,

mengidentifikasi, mencocokkan, menyebutkan, menuliskan, dan

mengenal tentang makanan kariogenik.

2) Memahami (comprehension) adalah memperkirakan, menjelaskan,

menggambarkan, menyimpulkan, menyatakan, dan meringkas

tentang makanan kariogenik.

3) Aplikasi (aplication) adalah menyesuaikan, memperhitungkan,

menemukan, mendemonstrasikan, mengubah, mengerjakan,

Page 24: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxv

meramalkan, menyiapkan, menghasilkan, menghubungkan, dan

menyelesaikan masalah tentang makanan kariogenik.

b. Karies gigi

Karies gigi adalah suatu proses demineralisasi permukaan gigi

yang disebabkan oleh bakteri. Tahapannya sebagai berikut :

1) Permukaan gigi yang tidak karies

2) Tanda pertama terjadinya awal demineralisasi gigi, yaitu

terbentuknya “white spot” kecil. Sebelum terjadi lubang,

permukaan ini masih tampak keras sehingga belum digolongkan

sebagai kerusakan “D” (decayed) menurut kriteria WHO. Dengan

pengukuran yang sesuai, karies gigi dapat dihentikan, bahkan

dibalik prosesnya.

3) Email gigi sudah terkikis, sehingga ditemukan lesi dengan dasar

yang lunak. Dalam tahap ini kerusakan gigi sudah mencapai tahap

“D” atau karies pada permukaan gigi.

4) Penambalan gigi sudah dilakukan, namun demineralisasi belum

dapat berhenti dan lesi berada di sekitar tambalan. Hal ini sering

disebut sebagai karies gigi sekunder. Akan tetapi dalam kenyataan,

prosesnya sama saja. Akan tetapi sekarang bisa disebut giginya

telah ditambal “F” (filled=tambalan) + “D” (decayed).

5) Proses demineralisasi terus berlanjut dan menyusup sehingga

karies menyeluruh pada gigi.

6) Gigi sudah pecah, suatu keadaan yang sebenarnya dapat dicegah

jika dilakukan perawatan jika terjadi demineralisasi tahap awal.

Page 25: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxvi

c. Kriteria penilaian DEF-T :

1,2 – 2,6 = rendah

2,7 – 4,4 = sedang

4,5 – 6,5 = tinggi (Depkes RI, 2000)

d. Indeks DEF-T untuk gigi sulung/desidui

Decay : Jumlah gigi karies yang tidak ditambal / yang masih dapat

ditambal.

Eksfoliasi : Jumlah gigi sulung yang hilang karena karies atau harus

dicabut karena karies.

Filling : Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik.

Angka DEF-T menggambarkan banyaknya karies yang diderita

seseorang. Pengertian DEF-T karies dihitung per gigi, artinya gigi

yang memiliki karies lebih dari 1 (misal karies pada gigi molar 1

terdapat karies di oklusal dan di bukal maka karies tetap dihitung

”satu”).

Rumus yang digunakan untuk menghitung DEF-T :

DEF-T = D + E + F

DEF-T rata-rata = jumlah D+E+F Jumlah orang yg diperiksa

Page 26: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxvii

E. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

pengetahuan yang berisikan tentang makanan kariogenik.

Menurut Notoatmojo (2002), Sebelum diberikan kepada responden,

kuesioner diuji validitas dan realibilitas terlebih dahulu agar instrument yang

digunakan benar-benar telah memenuhi syarat sebagai alat pengukur data.

Pengujian validitas dilakukan terhadap semua siswa kelas V SDN 1

Sumberagung. Uji validitas dan realibilitas yang dilakukan oleh peneliti

terhadap instrumen diberikan pada responden yang berjumlah 30 siswa.

Validitas instrumen adalah keadaan yang menggambarkan instrumen

tersebut benar-benar mengukur apa yang ingin diukur (Notoatmodjo, 2002).

Hasil penelitian valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul

dengan data sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiono, 2002).

Menurut Notoatmodjo (2002), Untuk menguji validitas dapat

dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment, yaitu :

r = ( )

( )( )2222 )()(

)(

yyNxxN

yxxyN

ååå-å

å-å-å

Keterangan: N : Jumlah Responden x : Skor pertanyaan y : Skor total

Untuk menentukan valid tidaknya harga koefisien korelasi

dikonsultasikan pada harga r tabel dengan taraf signifikan 0,05 dan n = 30,

yaitu sebesar 0,312. Jika harga r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir

Page 27: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxviii

instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Instrument yang tidak valid

langsung digugurkan. Item yang tidak valid adalah nomor 7 dari pertanyaan

pengetahuan tahu dengan nilai r = -0,044 dan nomor 2 dengan pertanyaan

pengetahuan memahami dengan nilai r = 0,205.

Untuk menguji realibilitas instrumen dengan internal consistency,

dilakukan dengan mencobakan instrument sekali saja kemudian dianalisis

dengan teknik tertentu. Pengujian reabilitas instrumen menggunakan rumus

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Rumus Alpha Cronbach yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

÷÷ø

öççè

æ-

-=

VyVx

MM

rtt 11

Keterangan : rtt : reliabilitas instrumen Vx : Variansi butir Vy : Variansi total (faktor) M : Jumlah butir

Pada penelitian ini, uji reliabilitas instrumen penelitian dibantu dengan

pengolahan komputer progran SPSS dan diperoleh hasil yaitu pada variabel

tingakt pengetahuan anak dikatakan reliabel dengan harga Rtt = 0,956.

F. Tahap Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan penelitian

a. Mengurus surat ijin penelitian kepada instansi terkait

Page 28: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxix

b. Mengadakan pendekatan langsung ke lokasi penelitian

c. Menetapkan pelaksanaan atau pembantu penelitian

d. Pelatihan petugas pembantu penelitian dalam hal teknis pengumpulan

data

e. Mempersiapkan kelengkapan administrasi yang diperlukan seperti

kuisioner, alat pemeriksaan gigi dan mulut, alat tulis dan lain-lain

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Mengadakan pemeriksaan gigi kepada siswa kelas IV SDN Bantul

Timur dan SDN 1 Sumberagung.

b. Mengambil data def-t pada kedua sekolah tersebut.

c. Memberikan kuisioner yang telah divalidasi tentang makanan

kariogenik kepada siswa kelas IV SDN Bantul Timur dan SDN 1

Sumberagung.

d. Wawancara langsung kepada siswa kelas IV SDN Bantul Timur dan

SDN 1 Sumberagung.

G. Analisis Data Penelitian

Setelah tahap pengolahan data dilakukan, maka dilanjutkan dengan

menganalisis data menggunakan program SPSS seri 17.0, yaitu dengan

membuat distribusi frekuensi tiap variabel. Selanjutnya dilakukan uji korelasi

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel tingkat pengetahuan

dan karies gigi. Uji kolerasi dilakukan dengan menggunakan korelasi Kendal

Tau (t ).

Page 29: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxx

Rumus dasar yang digunakan adalah:

2)1( -NNBå-Aå

=t

Keterangan :

t : Koefisien korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1 <0 <1) Aå : Jumlah rangking atas (jumlah rangking di bawah baris yang dihitung

jumlahnya, tetapi angkanya yang lebih besar dari angka pada baris itu). Bå : Jumlah rangking bawah (jumlah rangking di bawah baris yang dihitung

jumlahnya, dan angkanya lebih kecil dari baris itu). N : Jumlah sampel

Page 30: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxxi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Setelah data terkumpul dan diolah, penulis mendeskripsikan dengan

tujuan untuk mendapatkan gambaran dari masing-masing karakteristik

responden. Hasil pengumpulan data, kemudian diolah dan dianalisis sehingga

didapatkan hasil dan pembahasan sebagai berikut.

1. Usia Sampel

Sampel penelitian sejumlah 100 orang yang merupakan siswa kelas

IV SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung. Karakteristik umur

responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Umur Sampel

Umur SDN Bantul Timur SDN 1 Sumberagung Total Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

8 th 0 0.00 1 2.50 1 1.00 9 th 13 21.67 15 37.50 28 28.00 10 th 47 78.33 18 45.00 65 65.00 11 th 0 0.00 6 15.00 6 6.00 Total 60 100 40 100 100 100

Page 31: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxxii

Secara histogram umur responden di SDN Bantul Timur dan SDN 1

Sumberagung adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1. Distribusi jumlah sampel berdasarkan usia

2. Jenis Kelamin Sampel

Sampel penelitian sejumlah 100 orang yang merupakan siswa kelas

IV di SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung. Karakteristik jenis

kelamin responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

SDN Bantul Timur

SDN 1 Sumberagung

Total

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Perempuan 32 53.33 24 60.00 56 56.00 Laki-Laki 28 46.67 16 40.00 44 44.00

Total 60 100 40 100 100 100

Distribusi sampel berdasarkan umur

1

28

65

6

0

10

20

30

40

50

60

70

8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun

UMUR SAMPEL

FR

EK

UE

NSI

Page 32: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxxiii

Secara histogram jenis kelamin responden di SDN Bantul Timur dan

SDN 1 Sumberagung adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2. Distribusi jumlah sampel berdasarkan jenis kelamin

B. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap variabel-variabel penelitian.

Pada analisis ini akan menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase tiap-

tiap variabel.

a. Tingkat Pengetahuan tentang Makanan Kariogenik

Gambaran tingkat pengetahuan tentang makanan kariogenik

responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

56

44

0

10

20

30

40

50

60

Laki-Laki Perempuan

FREKUENSI

JENIS KELAMIN

Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin

Page 33: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxxiv

Tabel 4.3. Tingkat pengetahuan sampel tentang makanan kariogenik

Kategori

SDN Bantul Timur

SDN 1 Sumberagung

Total

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Baik 22 36.67 1 2.50 23 23.00 Sedang 20 33.33 33 82.50 53 53.00 Kurang 18 30.00 6 15.00 24 24.00 Total 60 100.00 40 100.00 100 100.00

Secara histogram tingkat pengetahuan responden di SDN

Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3. Distribusi jumlah sampel berdasarkan kategori penilaian kuisioner

pengetahuan tentang makanan kariogenik

b. Karies Gigi

Jumlah karies gigi pada siswa kelas IV SDN Bantul Timur dan

SDN 1 Sumberagung adalah sebagai berikut:

Distribusi sampel berdasarkan pengetahuan tentang makanan kariogenik

23

53

24

0

10

20

30

40

50

60

Baik Sedang Kurang

KATEGORI PENILAIAN

FR

EK

UE

NSI

Page 34: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxxv

Tabel 4.4. Karies gigi sampel Kategori Karies

SDN Bantul Timur

SDN 1 Sumberagung Total

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Tinggi 18 30.00 18 45.00 36 36.00 Sedang 34 56.67 18 45.00 52 52.00 Rendah 8 13.33 4 10.00 12 12.00 Total 60 100.00 40 100.00 100 100.00

Secara histogram karies gigi responden di SDN Bantul Timur

dan SDN 1 Sumberagung adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4. Distribusi jumlah sampel berdasarkan kategori penilaian karies gigi

sampel

2. Analisis Bivariat

Pengaruh tingkat pengetahuan tentang makanan kariogenik

terhadap karies gigi pada siwa kelas IV SDN 1 Sumberagung dan SDN

Bantul Timur dapat dilihat pada tabel korelasi kendal tau berikut :

Distribusi sampel berdasarkan karies gigi sampel

36

52

12

0

10

20

30

40

50

60

Tinggi Sedang Rendah

KATEGORI PENILAIAN

FR

EK

UE

NSI

Page 35: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxxvi

Tabel 4.5. Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang makanan kariogenik terhadap karies gigi

No. Variabel Pengetahuan karies gigi

R p r p 1. Pengetahuan - - -0,483 0,000 2. karies gigi -0,483 0,000 - -

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa uji korelasi antara

variabel tingkat pengetahuan dan karies gigi menghasilkan nilai r hitung -

0,483 dengan p = 0,000. Karena harga p<0,05, maka didapat ada hubungan

yang signifikan antara pengetahuan dan karies gigi.

Tabel 4.6. Distribusi frekuensi pengetahuan dan karies gigi Karies Gigi Tingkat Pengetahuan

Kategori Karies Gigi Total Rendah Sedang Tinggi Rendah

Kategori Tingkat Pengetahuan

Kurang 0 7 17 24 Sedang 4 30 19 53 Baik 8 15 0 23

Total 12 52 36 100

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan siswa

mengenai makanan kariogenik dengan kategori baik adalah 8 siswa,

kategori sedang sebesar 4 siswa, dan kategori kurang sebesar 0 siswa.

Sedangkan kejadian karies gigi pada siswa dengan kategori tinggi

sebanyak 17 orang, kategori sedang 19 orang, dan kategori rendah

sebanyak 12 orang.

Siswi yang tingkat pengetahuan makanan kariogeniknya baik dan

memiliki kategori karies gigi tinggi ada 0 orang, kategori sedang 15 orang,

sedangkan yang dalam kategori rendah ada 8 orang. Siswi yang tingkat

pengetahuannya sedang dan memiliki kategori karies gigi tinggi ada 19

orang, kategori sedang sebanyak 30 orang, sedangkan yang dalam kategori

Page 36: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxxvii

rendah ada 48 orang. Siswi yang tingkat pengetahuannya kurang dan

kategori karies giginya tinggi ada 17 orang, dalam kategori sedang ada 7

orang, sedangkan yang dalam kategori rendah ada 0 orang.

Page 37: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxxviii

BAB V

PEMBAHASAN

1. Tingkat Pengetahuan Tentang Makanan Kariogenik

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diketahui bahwa tingkat

pengetahuan tentang makanan kariogenik pada siswa kelas IV di SDN 1

Sumberagung Dan SDN Bantul Timur adalah sedang. Hal ini terlihat dari

dominasi perolehan persentase kategori sedang sebesar 53,00%. Sedangkan

pada kategori tingkat pengetahuan tinggi mencapai 23,00% dan rendah

24,00% ( Tabel 4.3 dan gambar 4.3 )

Makanan kariogenik merupakan makanan yang sangat berpengaruh

terhadap kesehatan gigi dan mulut. Pengaruh ini dapat dibagi menjadi tiga,

yaitu 1) isi dari makanan yang menghasilkan energi, misalnya karbohidrat,

lemak, protein, dll, 2) sifat bahan makanan yang meliputii Asidogenitas dan

Asidogenitas. Asidogenitas adalah sifat bahan makanan yang mempercepat

terjadinya proses pengasaman. Kariogenitas adalah sifat bahan makanan yang

mempercepat terjadinya proses karies gigi. Asidogenitas dan kariogenitas

adalah suatu jenis yang meningkatkan jumlah karbohidrat yang

difermentasikan dalam makanan, 3) kelekatan dan waktu retensi, Jenis

makanan yang melekat dan tidak mudah dibersihkan oleh self

cleaningmechanism lebih bersifat kariogenik. Hal ini juga dikatakan dengan

waktu retensi yaitu lamanya melekat pada permukaan gigi Harini (2000).

Page 38: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xxxix

Kelompok anak sekolah dasar adalah kelompok yang rentan terhadap

penyakit gigi dan mulut karena masih mempunyai kebiasaan diri yang kurang

menunjang terhadap kesehatan gigi. Dalam upaya peningkatan kesehatan gigi

dan mulut anak sekolah kendala utama adalah ketidaktahuan, ketidakmauan

dan ketidakmampuan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut serta

pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini disebabkan

karena pengetahuan yang dimiliki anak akan pentingnya menjaga kesehatan

gigi dan mulut masih kurang, dapat dilihat dari pengetahuan anak tentang

makanan yang bersifat kariogenik misalnya permen, coklat, dodol, dan

lainnya, tetapi anak kurang memahami bahwa makanan yang bersifat

kariogenik dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada gigi dan dalam

pelaksanaannya biasanya anak mengemari makanan jenis ini karena

mempunyai rasa yang enak dan mudah didapat.

2. Keadaan Karies Gigi

Karies gigi adalah suatu proses yang dinamis, yaitu suatu proses

kerusakan dan perbaikan yang silih berganti. Karies gigi timbul karena

interaksi faktor-faktor yang ada di dalam mulut, ditandai dengan terjadinya

demineralisasi bagian anorganik jaringan keras gigi dan dilanjutkan dengan

desintegrasi bagian organik (Mc Donald et al, 1994).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sampel memiliki

karies gigi sedang 52,00% dan tinggi 36,00% sedangkan yang kondisi karies

giginya rendah hanya sebesar 12,00% ( Tabel 4.4 dan gambar 4.4).

Page 39: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xl

Kelompok anak sekolah dasar adalah kelompok yang rentan

terhadap penyakit gigi dan mulut karena masih mempunyai kebiasaan diri

yang kurang menunjang terhadap kesehatan gigi. Dalam upaya peningkatan

kesehatan gigi dan mulut anak sekolah kendala utama adalah ketidaktahuan,

ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut

serta pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini

disebabkan karena pengetahuan yang dimiliki anak akan pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut masih kurang, dapat dilihat dari pengetahuan anak

tentang makanan yang bersifat kariogenik misalnya permen, coklat, dodol, dan

lainnya, tetapi anak kurang memahami bahwa makanan yang bersifat

kariogenik dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada gigi dan dalam

pelaksanaannya biasanya anak mengemari makanan jenis ini karena

mempunyai rasa yang enak dan mudah didapat.

Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumya yang

menyatakan bahwa ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dan

kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya penyakit karies gigi sulung yang

menunjukkan bahwa kondisi karies gigi siswa SD pada umumnya adalah tinggi

(Sumarti, 2007).

3. Pengaruh Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Makanan

Kariogenik Terhadap Karies Gigi

Berdasarkan perhitungan korelasi kendall tau didapatkan p = 0,000 (p <

0,05) atau ada hubungan yang sangat signifikan antara tingkat pengetahuan

makanan kariogenik dengan timbulnya karies gigi.

Page 40: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xli

Sebagai faktor penyebab tingginya angka karies pada anak usia sekolah

dasar adalah faktor pola makanan dan budaya yang ditandai dengan adanya

bermacam-macam jenis makanan seperti es krim, kue-kue tepung halus, coklat

dan kembang gula yang sangat disenangi oleh anak-anak (Kusumaningsih dan

Rahardjo, 2000).

Pada SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung pelaksanaan kegiatan

UKGS berupa upaya promotif, preventif, kuratif telah dilakukan sampai saat

ini adapun kegiatan dalam peningkatan pengetahuan siswa diberikan

penyuluhan kesehatan gigi dan mulut tentang menyikat gigi, makanan yang

mendukung kesehatan gigi, plak gigi dan karies gigi. Kegiatan preventif

dilakukan dengan pemberian topical aplikasi fluor, sikat gigi massal. Pada

pembelajaran olahraga kesehatan, para guru menyisipkan tentang pendidikan

kesehatan gigi.

4. Hambatan dan Kelemahan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tidak terlepas dari keterbatasan yang dimiliki

peneliti yaitu tidak diukurnya indeks kebersihan mulut / Oral Hygene Indeks-

Simplified (OHI-S) dan skor plak gigi, struktur dan susunan gigi, pH saliva

dan kandungan mikroorganisme dalam gigi.

Page 41: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xlii

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan

mengenai pengaruh Pengaruh Tingkat Pengetahuan tentang Makanan

Kariogenik Terhadap Karies Gigi pada Siswa Kelas IV SDN 1 Sumberagung

dan SDN Bantul Timur diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan tentang makanan kariogenik pada siswa kelas IV di

SDN 1 Sumberagung Dan SDN Bantul Timur adalah sedang. Hal ini

terlihat dari dominasi perolehan persentase kategori sedang sebesar

53,00%. Sedangkan pada kategori tingkat pengetahuan rendah mencapai

24,00%dan tinggi 23,00% ( Tabel 4.3 dan Gambar 4.3)

Sebagian besar sampel memiliki karies gigi dengan presentasi sedang 52,00%

dan tinggi 36,00%, sedangkan yang kondisi karies giginya rendah hanya

sebesar 12,00% ( Tabel 4.4 dan Gambar 4.4)

2. Ada pengaruh tingkat pengetahuan tentang makanan kariogenik terhadap

karies gigi pada siswa kelas IV SDN 1 Sumberagung dan SDN Bantul

Timur dengan p = 0,000.

3. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan siswa kelas IV SDN 1

Sumberagung dan SDN Bantul Timur tentang makanan yang bersifat

kariogenik. Seperti permen, coklat, dodol, dan lainnya, tetapi anak kurang

memahami bahwa makanan yang bersifat kariogenik dapat menyebabkan

Page 42: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xliii

terjadinya kerusakan pada gigi dan dalam pelaksanaannya biasanya anak

mengemari makanan jenis ini karena mempunyai rasa yang enak dan

mudah didapat.

B. Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini, beberapa saran yang

dapat diberikan antara lain :

1. Bagi Siswa SD

Diperlukan pendidikan dan peningkatan dalam upaya meningkatkan

kesehatan gigi dan mulut sebagai upaya membersihkan gigi dari plak dan

sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi, sebaiknya menyikat gigi

minimal 2 kali dalam sehari dengan waktu menyikat gigi terakhir adalah

sebelum tidur. Kurangi makan makananan kariogenik seperti makanan

dalam bentuk tepung atau cairan manis yang bersifat melekat serta mudah

hancur di dalam mulut yang memudahkan timbulnya karies gigi. Seperti

biskuit, coklat, permen dan sebagainya.

2. Bagi SD, Puskesmas, dan instansi kesehatan yang terkait

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

untuk SDN Bantul Timur dan SDN 1 Sumberagung tentang pendidikan

kesehatan gigi dan mulut. Mengenai definisi dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kesehatan gigi yang sangat perlu disampaikan dalam

proses belajar mengajar di sekolah.

Page 43: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xliv

Bagi puskesmas dan instansi kesehatan yang terkait hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam

pelaksanaan program kesehatan gigi di lapangan dalam meningkatkan

status kesehatan gigi dan mulut.

3. Untuk penelitian selanjutnya

Dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dan diharapkan

meneliti variabel derajat keasaman saliva, anatomi gigi, mikroorganisme

dalam mulut dan indeks kebersihan mulut (OHI-S) sehingga dapat

diselidiki kaitan variabel-variabel tersebut dengan kejadian penyakit karies

gigi.

Page 44: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xlv

DAFTAR PUSTAKA

Adair, S.M., 1994, Epidemiology and Mechanisms of Dental Disease. Dalam Pedriatric Dentistry Through odolescent (Pikham JR eds). Tokyo, Saunders Comp.

Azwar, A., 1997, Pengantar Administrasi Kesehatan, Bhinapura Aksara, Jakarta. Be Kien Nio, 1979, Preventitive Dentistry, ed. I, Bandung. Besford, 1996, Mengenai Gigi Anak Petunjuk Bagi Orangtua, Arcan, Jakarta. Darwita, R. dan Wisnu, J., 2000, Kecenderungan Prevalensi Karies Gigi Pada

Anak Sekolah Dasar, Jurnal Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1998. Buku Pegangan Materi Kesehatan Gigi dan

Mulut di Puskesmas, Direktorat Kesehatan Gigi, Jakarta. __________, 1999, Profil Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia Pada Pelita V,

Jakarta. __________, 2000, Pedoman Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas,

Jakarta. Gondhoyuwono, T., 1997, Peranan Psikologi Komunikasi Pada Bagian Program

Kesehatan Gigi dan Mulut, Majalah Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Tri Sakti, Jakarta.

Harini, S., 2000, Usaha Pencegahan Penyakit dan Kelainan Gigi Mulut Anak

dengan Mengatur Pola Makan Anak Sejak Dini, Jurnal Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Ed. Khusus KPPIKG XII, Jakarta.

Kardjati, 1985, Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita, Jurnal Obor Indonesia,

Jakarta.

Page 45: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xlvi

Kelsey, J.L., Thomshon, W.D., Evans, A.S., 1986, Method In Observational Epidemology, Oxford University, New York.

Kidd, E.A., Joyston-Bechals, 1991, Dasar-dasar Karies Gigi, Penyakit dan

Penanggulangannya, EGC, Jakarta. Kusumaningsih, T dan Rahardjo, B., 2000, Peningkatan Mengatasi terjadinya

Karies Gigi Sehubungan Pola Makan, Jurnal Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Kructchkoff, D.J., 1981, The Pathogenesis of Dental Karies. Dalam Pedriatic

Dental Medicine, Lea and Fibeger, Philadelphia. Lestari, S Boesro, s., 1999. Pencapaian Target Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Tahun 2000, Majalah Ilmiah Dies Natalis Ceril V, Edisi Khusus, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Mc Donald, R.E., Every, D.R., Stookey, G.K., 1994, Dental Caries in The Child

and Adolescent, Mosby Comp. Toronto. Notoatmodjo, 1993, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. __________, 1997, Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar”, Rineka

Cipta Jakarta. Pamardiningsih, 1996, Pengaruh Pengetahuan, Perilaku dan Presepsi Kesehatan

Gigi dan Mulut Pada Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan di Yogyakarta”, Ceril VI Majalah Ilmiah Dies Natalis ke FKG Edisi Khusus Yogyakarta.

Suwelo, I.S., 1992, Karies Gigi Pada Anak dengan Pelbagai Faktor Etiologi

Kajian Pada Anak Pra Sekolah, EGC, Jakarta.

Page 46: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xlvii

Sutadi, H., 2000, Pencegahan Dalam Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Cakupan dan Pelaksanaannya, Jurnal Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Tarigan, S., 1990, Karies Gigi Hipocrates, Jakarta.

Page 47: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xlviii

Frequencies

Statistics

100 100

0 0

9.5400 3.8600

9.0000 4.0000

6.00 5.00

3.17000 1.11934

10.049 1.253

13.00 4.00

3.00 2.00

16.00 6.00

954.00 386.00

Valid

Missing

N

Mean

Median

Mode

Std. Deviation

Variance

Range

Minimum

Maximum

Sum

TingkatPengetahuan Karies Gigi

Frequency Table

Tingkat Pengetahuan

1 1.0 1.0 1.0

1 1.0 1.0 2.0

9 9.0 9.0 11.0

13 13.0 13.0 24.0

7 7.0 7.0 31.0

9 9.0 9.0 40.0

11 11.0 11.0 51.0

7 7.0 7.0 58.0

10 10.0 10.0 68.0

9 9.0 9.0 77.0

12 12.0 12.0 89.0

7 7.0 7.0 96.0

2 2.0 2.0 98.0

2 2.0 2.0 100.0

100 100.0 100.0

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00

15.00

16.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 48: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

xlix

Karies Gigi

12 12.0 12.0 12.0

30 30.0 30.0 42.0

22 22.0 22.0 64.0

32 32.0 32.0 96.0

4 4.0 4.0 100.0

100 100.0 100.0

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 49: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

l

Crosstabs

Case Processing Summary

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Sekolah * Umur

Sekolah * Jenis Kelamin

Sekolah * TingkatPengetahuan

Sekolah * Karies Gigi

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Sekolah * Umur Crosstabulation

Count

0 13 47 0 60

1 15 19 5 40

1 28 66 5 100

SDN Bantul Timur

SDN 1 Sumberagung

Sekolah

Total

8 th 9 th 10 th 11 th

Umur

Total

Sekolah * Jenis Kelamin Crosstabulation

Count

32 28 60

24 16 40

56 44 100

SDN Bantul Timur

SDN 1 Sumberagung

Sekolah

Total

Perempuan Laki-laki

Jenis Kelamin

Total

Sekolah * Tingkat Pengetahuan Crosstabulation

Count

18 20 22 60

6 33 1 40

24 53 23 100

SDN Bantul Timur

SDN 1 Sumberagung

Sekolah

Total

Rendah Sedang Tinggi

Tingkat Pengetahuan

Total

Page 50: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

li

Sekolah * Karies Gigi Crosstabulation

Count

8 34 18 60

4 18 18 40

12 52 36 100

SDN Bantul Timur

SDN 1 Sumberagung

Sekolah

Total

Rendah Sedang Tinggi

Karies Gigi

Total

Nonparametric Correlations

Correlations

1.000 -.483**

. .000

100 100

-.483** 1.000

.000 .

100 100

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Tingkat Pengetahuan

Karies Gigi

Kendall's tau_b

TingkatPengetahuan Karies Gigi

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 51: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

lii

Page 52: PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG …/Pengaruh... · PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi dengan judul : ... sedangkan saliva, plak, ... Terjadinya karies gigi apabila situasi pH rendah

liii