hubungan karakteristik perawat terhadap...

17
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP KEPATUHAN MENJALANKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN KATETER DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI Oleh : DONA AGAREVI KHOIRIYAH NIM. S12010 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

Upload: nguyenkiet

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP

KEPATUHAN MENJALANKAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN KATETER

DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ARTIKEL PUBLIKASI

Oleh :

DONA AGAREVI KHOIRIYAH

NIM. S12010

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

1

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2016

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP

KEPATUHAN MENJALANKAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN KATETER

DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Dona Agarevi khoiriyah1), Wahyuningsih Safitri, S.Kep.,Ns.,M.Kep

2), Isnaini

Rahmawati, S.Kep.,Ns.,MAN3)

Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Dosen Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Abstrak

Pemasangan kateter urin merupakan penyebab yang paling sering dari bakteriuria.

Kurangnya kepatuhan perawat dalam pemasangan kateter sesuai Standar Operasional

Prosedur (SOP) dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokomial termasuk dari

pemasangan kateter. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan karakteristik

perawat terhadap kepatuhan menjalankan SOP pemasangan kateter di RSUD Pandan

Arang Boyolali.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, desain penelitian

menggunakan deskriptif kolerasi dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan

sampel total sampling yaitu semua perawat di bangsal Anggrek, Cempaka dan Geranium

43 perawat. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar obsevasi.

Hasil uji karakteristik dengan kepatuhan SOP pemasangan kateter adalah variabel

umur dengan uji t-test diperoleh nilai p = 0,343, jenis kelamin dengan uji chi-Square

diperoleh nilai p = 0,707, pendidikan dengan uji Mann Whiney test diperoleh nilai p =

0,601, status perkawinan dengan uji chi-Square diperoleh nilai p = 0,835, masa kerja

dengan uji t-test diperoleh nilai p = 0,338.

Simpulan dari penelitian adalah tidak ada hubungan karakteristik perawat terhadap

kepatuhan SOP pemasangan kateter di RSUD Pandan Arang Boyolali.

Kata kunci: karakteristik perawat, kepatuhan, SOP pemasangan kateter

Daftar pustaklan : 23 (2006-2016)

Page 3: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

2

BACHELOR OF NURSING PROGRAM (S-1)

SCHOOL OF HEALTH SCIENCES OF KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

THE RELATIONSHIP BETWEEN NURSES’ CHARACTERISTICS AND

COMPLIANCE IN PERFORMING STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE

(SOP) OF CATHETER ASSEMBLING AT REGIONAL PUBLIC HOSPITAL

(RSUD) OF PANDAN ARANG IN BOYOLALI

Dona Agarevi khoiriyah1), Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep

2), Isnaini

Rahmawati, S.Kep., Ns., MAN3)

Student at Bachelor of Nursing Program (S-1) of School of Health Sciences of

Kusuma Husada, Surakarta

Lecturer at Bachelor of Nursing Program (S-1) of School of Health Sciences of

Kusuma Husada, Surakarta

Abstract

Urine catheter placement is the most common cause of bacteriuria. Nurse’s lack of

compliance when placing catheter based on Standard Operational Procedure (SOP) can

increase the risk of nosocomial infection. This study aims at investigating the relationship

between nurses’ characteristics and compliance when performing SOP of catheter

placement at Regional Public Hospital (RSUD) of Pandan Arang in Boyolali.

This study belongs to quantitative research. This research applied descriptive,

correlational and cross-sectional designs. Samples consisted of 43 nurses working in

Anggrek, Cempaka and Geranium wards and were taken using total sampling technique.

The research instruments comprised questionnaires and observation sheets.

The tests on characteristic and compliance on SOP of catheter placement on five

variables produce the following results. T-test on age variable results in p value of 0.343,

while Chi-Square test on sex variable results in p value of 0.707. Mann-Whitney test on

education variable shows p value of 0.601, Chi-Square test on marital status indicates p

value of 0.835, and t-test on working period variable demonstrates p value of 0.338.

In conclusion, nurses’ characteristics do not appear to have any relationship with

their compliance on SOP of catheter placement at Regional Public Hospital (RSUD) of

Pandan Arang in Boyolali.

Keywords: nurses’ characteristics, compliance, SOP of catheter placement.

Bibliography : 23 (2006-2016)

Page 4: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

3

I. PENDAHULUAN

Pemasangan kateter urin adalah

penyebab yang paling sering dari

bakteriuria.Risiko bakteriuria pada

kateter diperkirakan 5% sampai 10%

per hari. Infeksi saluran kemih

merupakan penyebab terjadinya lebih

dari 1/3 dari seluruh infeksi yang

didapat di rumah sakit.Sebagian besar

infeksi ini (sedikitnya 80%)

disebabkan prosedur invasif atau

instrumentasi saluran kemih yang

biasanya berupa kateterisasi (Gould,

et al, 2009).

Angka kejadian Infeksi Saluran

Kemih (ISK) di Eropa mencapai 727

kasus setiap tahunnya. Sedangkan di

Amerika angka kejadian Infeksi

Saluran Kemih (ISK) sekitar 7-8 juta

setiap tahunnya dan seluruh dunia,

10% pasien rawat inap di rumah sakit

mengalami infeksi yang baru selama

dirawat 1–1,4 juta infeksi setiap

tahun (Saint et al, 2009). Studi

pendahuluan yang dilakukan oleh

peneliti pada tanggal 22 Februari

2016 didapatkan data bahwa di

RSUD Pandan Arang Boyolali dari

bulan Januari sampai dengan bulan

Desember 2015 sebanyak 288

pasien mengalami Infeksi Saluran

Kemih (ISK) (Rekam Medik RSUD

Pandan Arang Boyolali, 2016).

Perawat dituntut memiliki

kemampuan dan keterampilan

melakukan pemasangan kateter urin

yang sesuai dengan Standar

Operasional Prosedur (SOP). Setiap

prosedur pemasangan kateter harus

diperhatikan prinsip-prinsip yang

tidak boleh ditinggalkan, yaitu

pemasangan kateter dilakukan secara

aseptik dengan melakukan desinfeksi

secukupnya memakai bahan yang

tidak menimbulkan rasa sakit pada

pasien, pakai kateter dengan ukuran

terkecil yang masih cukup efektif

untuk melakukan drainase urin

(Purnomo, 2008).

Kepatuhan terhadap Standar

Operasional Prosedur (SOP)

merupakan komponen penting dalam

manajemen keselamatan pasien.

Asmadi (2010), menyatakan bahwa

karakteristik perawat setiap individu

seperti umur, jenis kelamin,

pendidikan keperawatan terakhir,

status perkawinan dan masa kerja,

mempunyai karakteristik masing-

masing sehingga terdapat perbedaan

yang mendasar seorang dengan yang

lain. Tujuan penelitian adalah

mengetahui hubungan karakteristik

demografi perawat terhadap

kepatuhan menjalankan Standar

Operasional Prosedur (SOP)

Page 5: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

4

pemasangan kateter di RSUD Pandan

Arang Boyolali.

II. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini yaitu

penelitian kuantitatif, desain

penelitian ini menggunakan

penelitian deskriptif kolerasi dengan

rancangan cross sectional. Populasi

dalam penelitian ini adalah semua

perawat di bangsal Anggrek,

Cempaka dan Geranium RSUD

Pandan Arang Boyolali. Jumlah

populasi sebanyak 43 perawat.

Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini adalah dengan total

sampling Jumlah sampel pada

penelitian ini adalah 43 responden

yaitu semua perawat dibangsal

Anggrek, Cempaka dan Geranium

RSUD Pandan Arang Boyolali.

Pengambilan data pada bulan Juni

sampai dengan bulan Juli 2016.

Alat pengumpula data yang

digunakan menggunakan kuesioner

berisikan pertanyaan untuk

mengetahui karakteristik perawat

meliputi umur, jenis kelamin,

pendidikan, status perkawinan dan

masa kerja, Observasi untuk

mengetahui kepatuhan perawat dalam

menjalankan Standar Operasional

Prosedur (SOP) saat Pemasangan

Kateter. Analisis yang digunakan

menggunakan t-test, Chi-square,

Mann Withney,

III. HASIL PENELITIAN

a. Analisa Univariat

1. Umur dan masa kerja

responden

Tabel 1 Distribusi Frekuensi

Berdasarkan Umur dan masa

kerja

Min Maks Rata

-rata SD

Umur

(tahun) 21 58 36

10,2

8

Masa

Kerja

(tahun)

1 33 10,8

6 9,18

Tabel 1 menunjukkan data

rata-rata umur responden adalah

36 ± 10,28 tahun. Umur termuda

adalah 21 tahun dan tertua 58

tahun.rata-rata masa kerja

responden adalah 10,86 ± 9,18

tahun. Masa kerja minimal adalah

1 tahun dan maksimal 33 tahun.

2. Jenis Kelamin, Pendidikan,

Status perkawinan dan

Kepatuhan Standar

Operasional Prosedur (SOP)

Tabel 2. Distribusi Frekuensi

Berdasarkan Jenis Kelamin,

Pendidikan, Status Perkawinan,

dan kepatuhan SOP

Jenis kelamin Jumlah (%)

Laki -laki 12 27,9

Perempuan 31 72,1

Pendidikan

Page 6: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

5

SPK 1 2,3

DIII

Keperawatan

18 41,9

S1 keperawatan 14 32,6

S1+Ners 10 23,3

Status

perkawinan

Kawin 33 76,7

Tidak kawin 10 23,3

Kepatuhan

Standar

Operasional

Prosedur (SOP)

Patuh 16 37,2

Tidak patuh 27 62,8

Tabel 2 menunjukkan

sebagian besar responden adalah

perempuan sebanyak 31 orang

(72,1%). Tabel 4.3 menunjukkan

sebagian besar pendidikan

responden adalah DIII

Keperawatan sebanyak 18 orang

(41,9%). 76,7% responden besar

dengan status perkawinan adalah

kawin sebanyak 33 orang.

sebagian besar responden tidak

patuh terhadap Standar

Operasional Prosedur (SOP)

(62,8%).

b. Analisis Bivariat

1. Hubungan umur dengan

kepatuhan SOP pemasangan

kateter

Tabel 3. Hubungan Umur

dengan Kepatuhan SOP

Pemasangan Kateter

Kepatuhan Mean P Value

Umur

(tahun)

Patuh 37,437 0,343

Tidak

patuh

34,629

Berdasarkan Tabel 3 melalui

uji t-test diketahui nilai p =

0,343 > 0,05 sehingga

disimpulkan tidak ada hubungan

antara umur dengan kepatuhan

SOP pemasangan kateter.

2. Hubungan jenis kelamin

dengan kepatuhan SOP

pemasangan kateter

Tabel 4. Hubungan Jenis

Kelamin dengan Kepatuhan SOP

Pemasangan Kateter

Jenis

Kelamin

Kepatuhan Total p-

value Patuh Tidak

Patuh

N N N

Laki-laki 5 7 12 0,707

Perempuan 11 20 31

Total 16 27 43

Berdasarkan Tabel 4 melalui

uji chi-Square diketahui nilai p =

0,707 > 0,05 sehingga

disimpulkan tidak ada hubungan

antara jenis kelamin dengan

kepatuhan SOP pemasangan

kateter.

3. Hubungan pendidikan dengan

kepatuhan SOP pemasangan

kateter

Tabel 5. Hubungan

Pendidikan dengan Kepatuhan

SOP Pemasangan Kateter

Page 7: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

6

Kepatuhan

N

Mean

rank

p-

val

ue

Pendidikan Patuh 16 23,22

0,6

01

Tidak

patuh

27 21,28

Total 43

Berdasarkan Tabel 5 melalui

uji Mann Whiney test diketahui

nilai p = 0,601 > 0,05 sehingga

disimpulkan tidak ada hubungan

antara pendidikan dengan

kepatuhan SOP pemasangan

kateter.

4. Hubungan status perkawinan

dengan kepatuhan SOP

pemasangan kateter

Tabel 6. Hubungan Status

Perkawinan dengan Kepatuhan

SOP

Status

perkawinan

Kepatuhan

Total

p -

value Patuh Tidak

patuh

N N N

Kawin 12 21 33

0,835 Tidak kawin 4 6 10

Total 16 27 43

Berdasarkan Tabel 6 melalui

uji Chi Square diketahui nilai p =

0,835 > 0,05 sehingga

disimpulkan tidak ada hubungan

antara status perkawinan dengan

kepatuhan SOP pemasangan

kateter.

5. Hubungan masa kerja dengan

kepatuhan SOP pemasangan

kateter

Tabel 7. Hubungan Masa

Kerja dengan Kepatuhan SOP

Pemasangan Kateter

Kepatuhan Mean p-value

Masa

kerja

Patuh 12,62 0,338

Tidak

patuh

9,81

Berdasarkan Tabel 7 hasil uji

t-test diketahui nilai p = 0,338 >

0,05 sehingga disimpulkan tidak

ada hubungan antara masa kerja

dengan kepatuhan SOP

pemasangan kateter.

IV. PEMBAHASAN

a. Umur

Hasil penelitian rata-rata

umur responden 36 ± 10.28

tahun. Umurtermuda adalah 21

tahun dan tertua 58 tahun. Hasil

penelitian Judha (2012),

menyebutkan dari 31 responden

penelitian 71% responden

berumur 20-30 tahun kepatuhan

dalam pelaksanaan Standar

Operating Prosedur (SOP)

pemasangan kateter urin di

Bangsal Rawat Inap RSUD

Panembahan Senopati Bantul.

Penelitian Martini (2007)

menjelaskan dalam penelitiannya

umur perawat dihubungkan

dengan sikap, beban kerja,

ketersediaan fasilitas dengan

pendokumentasian asuhan

Page 8: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

7

keperawatan di rawat inap RSUD

Kota Salatiga antara 20 – 30

tahun dan 31 – 45 tahun

berimbang masing-masing

(41%).

Menurut Depkes RI (2009),

umur responden termasuk dalam

kategori umur dewasa awal

dengan rentang 36-45 tahun.

Mubarak & Chayatin (2009),

menjelaskan bahwa semakin

meningkat umur seseorang maka

diharapkan akan dapat menerima

informasi yang dianggap baik

untuk meningkatkan pengetahuan

dan berperilaku yang baik

termasuk menjalankan SOP

secara patuh dalam pemasangan

kateter.Menurut peneliti bahwa

responden yang masuk dalam

umur dewasa awal

mempengaruhi kepatuhan

menjalankan SOP kateter,

dimana semakin bertambah

umur, responden menjadi lebih

mengetahui bahwa menjalankan

SOP kateter akan dapat

meminimalkan risiko infeksi

pada pasien maupun menghindari

terpapar penyakit bagi responden.

b. Masa kerja

Hasil penelitian rata-rata

masa kerja responden 10.86 ±

9.18 tahun.Masa kerja minimal

adalah 1 tahun dan maksimal 33

tahun. Penelitian Ulfa (2015),

menyebutkan perawat yang

bekerja di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta Unit

II berkaitan dengan kepatuhan

perawat dalam melaksanakan

Standar Prosedur Operasional

pemasangan kateter antara 6-10

tahun. Penelitian Saragih (2012),

menyebutkan mayoritas

responden mempunyai masa

kerja < 5 tahun (53,57%) dalam

penelitian hubungan karakteristik

perawat dengan tingkat

kepatuhan perawat melakukan

cuci tangan di Rumah Sakit

Columbia Asia Medan.

Liliweri (2007), menyatakan

adanya saling menukar

pengalaman keterampilan

maupun ilmu pengetahuan terkini

akan membuat perawat semakin

profesional dalam melakukan

tugasnya termasuk dalam

perawatan penggunaan alat

pelindung diri sehingga dapat

mencegah tertularnya berbagai

penyakit. Menurut peneliti masa

kerja responden berkaitan dengan

masa bekerja di rumah sakit.

Diharapkan dengan semakin

bertambah masa kerja maka

Page 9: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

8

semakin banyak pengalaman

dalam pemasangan kateter yang

sesuai dengan SOP. Dengan masa

kerja tersebut juga diharapkan

adanya pertukaran informasi

mengenai pengetahuan tentang

pemasangan kateter pada pasien

yang sesuai dengan SOP rumah

sakit.

c. Jenis Kelamin

Hasil penelitian berdasarkan

jenis kelamin responden

diketahui mayoritas adalah

perempuan sebanyak 72.1%.

Hasil penelitian Riyanto (2016),

menyebutkan 90,9% respoden

penelitian tentang kepatuhan

perawat dalam penggunaan alat

pelindung diri di Rumah Sakit

Sari Asih Serang Provinsi Banten

adalah responden perempuan.

Namun penelitian Latifah (2014),

meneliti mengenai pengalaman

mahasiswa pria dalam praktek

profesi keperawatan maternitas

yang bias gender, bahwa jumlah

perawat laki-laki selalu lebih

sedikit dan terdapat

ketidaksetaraan gender yang

dialami oleh mahasiswa laki-laki.

Sularyo (2007), menyatakan

bahwa dunia keperawatan identik

dengan ibu atau wanita yang

lebih dikenal dengan mother

instinct, sehingga untuk mencari

perawat yang berjenis kelamin

laki-laki sangat terbatas.

Ditambah lagi output perawat

yang dihasilkan dari perguruan

tinggi, jumlah perempuan lebih

banyak dibandingkan dengan

laki-laki.Menurut peneliti

seorang perempuanlebih

menyayangi dan lebih sabar

dalam hal keperawatan.

Berdasarkan penelitian bahwa

RSUD Pandan Arang Boyolali

dalam jumlah tenaga kesehatan

diketahui dalam setiap ruang

perawatan, perawat perempuan

selalu lebih banyak dari perawat

laki-laki.

d. Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui 41.9% responden

berpendidikan DIII Keperawatan.

Penelitian Sahara (2012),

menyebutkan 72% responden

penelitian di Rumah Sakit Palang

Merah Indonesia di Bogor

berpendidikan DIII keperawatan

dalam melaksakan kewaspadaan

universal.

Ihsan (2007), berpendapat

bahwa pendidikan merupakan hal

yang sangat penting dalam

Page 10: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

9

mempengaruhi pikiran seseorang.

Seorang yang berpendidikan

ketika menemui suatu masalah

akan berusaha dipikirkan sebaik

mungkin dalam menyelesaikan

masalah tersebut. Orang yang

berpendidikan cenderung akan

mampu berfikir tenang terhadap

suatu masalah. Menurut peneliti

pendidikan seorang akan dapat

mempengaruhi kinerja perawat

karena melalui proses pendidikan

yang melibatkan serangkaian

aktivitas, maka seorang individu

akan memperoleh pengetahuan,

pemahaman, keahlian dan

wawasan yang lebih tinggi.

e. Status perkawinan

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui 76.7% responden telah

kawin (menikah). Penelitian

Parmin (2009), jugamenyebutkan

65,98% perawat yang bekerja di

Rumah Sakit Umum Pusat Undata

Palu sudah menikah.

Menurut Robbins & Judge

(2008), status perkawinan

seseorang berpengaruh terhadap

perilaku seseorang dalam

kehidupan organisasinya. Menurut

peneliti seorang karyawan yang

menikah lebih sedikit absensinya,

mengalami pergantian jadwal

yang lebih rendah dan lebih puas

dengan hasil pekerjaan daripada

teman bekerjanya yang belum

menikah.

f. Kepatuhan Standar

Operasional Prosedur (SOP)

Pemasangan Kateter

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui 62.8% perawat tidak

patuh dalam melaksanan

pemasangan kateter sesuai SOP

rumah sakit. Penelitian yang

dilakukan Nazvia, Ahas, dan Janik

(2014), pelaksanaan SOP asuhan

keperwatan di ICU-ICCU RSUD

Gambiran Kota Kediri bahwa

57,9% perawat tidak patuh

terhadap pelaksanaan SOP.

Penelitian Maria (2011),

menjelaskan sebagian besar

tindakan pemasangan infus

dilakukan oleh perawat dengan

patuh pada SOP yaitu 60 kali

(88,2%) di Rumah Sakit Baptis

Kediri.

Hidayat (2006) pemasangan

kateter urin merupakan tindakan

keperawatan dengan cara

memasukkan kateter ke dalam

kandung kemih melalui uretra

yang bertujuan membantu

memenuhi kebutuhan eliminasi

dan sebagai pengambilan bahan

Page 11: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

10

pemeriksaan. Dalam proses

pemasangan kateter responden

harus mengetahui SOP

pemasangan kateter untuk

menghindari risiko yang terjadi

pada pasien seperti timbulnya

infeksi.

Menurut Sarwono (2006),

patuh adalah sikap positif

individu yang ditunjukkan

dengan adanya perubahan secara

berarti sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan. Kepatuhan perawat

adalah perilaku perawat terhadap

suatu anjuran, prosedur atau

peraturan yang harus dilakukan

atau ditaati. Penelitian Kasmad

(2007), menjelaskan diperlukan

kualitas perawatan dari kateter

oleh perarawat untuk

menghindari kejadian infeksi

nosokomial saluran kemih di

Rumah Sakit Roemani Semarang.

Menurut peneliti bahwa sebagai

perawat dalam melakukan asuhan

keperawatan termasuk

pemasangan kateter pada pasien

harus didasarkan SOP yang telah

ditetapkan rumah sakit dengan

tujuan meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan.

g. Hubungan Umur dengan

Kepatuhan Menjalankan SOP

Pemasangan Kateter

Hasil penelitian ditemukan

bahwa perawat yang

patuhmenjalankan SOP

pemsangan kateter mempunyai

rata-rata umur 37.43 tahun,

sementara responden yang tidak

patuh mempunyai rata-rata umur

34.629 tahun. Uji t-test

menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan yang bermakna antara

umur dengan kepatuhan

menjalankan SOP pemsangan

kateter. Menurut Robbins (2006),

mengemukakan bahwa umur 20-

40 tahun merupakan tahap

dewasa muda. Tahap dewasa

muda merupakan perkembangan

puncak dari kondisi fisik dalam

mengaplikasikan ilmu

pengetahuan dan keterampilan

yang dimilikinya.

Masdani dalam Wahjudi

(2008), yang menyatakan bahwa

dalam tahap ini setiap individu

memiliki kemampuan kognitif

dan penilaian moral yang lebih

kompleks. Umur yang semakin

meningkat akan meningkatkan

pula kebijaksanaan kematangan

seseorang dalam mengambil

keputusan, berpikir rasional,

mengendalikan emosi, dan

bertoleransi terhadap pandangan

orang lain.

Page 12: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

11

Umur tersebut berkaitan erat

dengan tingkat kedewaasaan atau

maturitas seseorang. Semakin

tinggi umur semakin mampu

menunjukkan kematangan jiwa

dan semakin dapat berfikir

rasional, semakin bijaksana,

mampu mengendalikan emosi

dan semakin terbuka terhadap

pandangan orang lain.

Perkembangan ini

memungkinkan adanya

pemikiran yang terbaik dan

penilaian yang tepat bagi perawat

dalam menerapkan SOP

pemasangan kateter. Hasil

penelitian ini sama dengan

penelitian Hikmah (2008), yang

mengatakan bahwa tidak ada

hubungan antara umur dengan

persepsi perawat terhadap staf

mengenai patient safety.

Peneliti berpendapat bahwa

sebagian besar perawat di RSUD

Pandan Arang Boyolali berada

pada umur yang produktif artinya

pada umur ini memungkinkan

perawat dalam masa kedewasaan

tetapi belum dapat

mengaplikasikan semua

kompetensi yang dimiliki untuk

menerapkan kepatuhan SOP

pemasangan kateter (Wahjudi,

2008).

h. Hubungan Jenis Kelamin

dengan Kepatuhan

Menjalankan SOP Pemasangan

Kateter

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan yang bermakna antara

jenis kelamin dengankepatuhan

menjalankan SOP pemsangan

kateter. Robbins & Judge (2007),

juga menyatakan bahwa tidak ada

perbedaan laki-laki dan

perempuan dalam kemampuan

memecahkan masalah,

keterampilan analitis, dorongan

kompetitif, motivasi, dan

kemampuan belajar, dalam teori

psikologis menjumpai bahwa

perempuan lebih bersedia untuk

mematuhi wewenang sedangkan

laki-laki lebih agresif dan lebih

besar kemungkinannya daripada

perempuan dalam memiliki

pengharapan atau ekspetasi untuk

sukses, tapi perbedaan ini kecil

adanya.

Hasil penelitian ini juga sama

dengan penelitian Handayani

(2014), menyebutkan tidak ada

hubungan antara jenis kelamin

dengan kepatuhan perawat dalam

melaksanakan pedoman patient

safety di ruang rawat inap Rumah

Sakit Stella Maris Makassar.

Page 13: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

12

Menurut peneliti jenis kelamin

tidak akan mempengaruhi

perawat untuk mematuhi SOP

karena jenis kelamin perempuan

maupun laki-laki yang bekerja

dirumah sakit harus dapat

mematuhi SOP agar dapat

meningkatkan pelayanan yang

baik dan meminimalkan

terjadinya infeksi saat

pemasangan kateter (Latifah,

2014).

i. Hubungan Pendidikan dengan

Kepatuhan Menjalankan SOP

Pemasangan Kateter

Hasil penelitian ditemukan

bahwa latar belakang responden

dengan pendidikan SPK, DIII, S1

dan S1+Ners secara statistik

diketahui bahwa tidak ada

hubungan yang bermakna antara

pendidikan dengankepatuhan

menjalankan SOP pemasangan

kateter.Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Nurlina

(2013), yang menyebutkan tidak

hubungan dengan penerapan

standar asuhan keperawatan di

Ruang Rawat Inap RSUD

Labuang Baji Makassar.

Penelitian yang dilakukan Nazvia,

Ahas, dan Janik (2014), juga

menyebutkan bahwa tingkat

pendidikan tidak berhubungan

dengan kepatuhan melaksanakan

SOP asuhan keperwatan di ICU-

ICCU RSUD Gambiran Kota

Kediri.

Peneliti berpendapat bahwa

untuk mematuhi aturan yang

telah ditetapkan di rumah sakit

seperti menjalankan SOP

pemasangan kateter tidak harus

menunggu perawat menempuh

pendidikan formal yang lebih

tinggi. Kepatuhan SOP harus

dijalankan oleh semua tenaga

kesehatan tanpa kecuali tanpa

melihat latar belakang pendidikan

terakhir yang telah dijalani

petugas kesehatan (Ihsan, 2007).

j. Hubungan Status Perkawinan

dengan Kepatuhan

Menjalankan SOP Pemasangan

Kateter

Hasil penelitian ini

menunjukkan tidak ada

hubungan status perkawinan

dengan kepatuhan menjalankan

SOP pemsangan kateter.

Penelitian ini ditemukan bahwa

proporsi perawat yang menikah

lebih banyak dibandingkan

dengan perawat yang belum

menikah.

Page 14: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

13

Peneliti berpendapat bahwa

kepatuhan perawat yang sudah

menikah akan lebih dapat

menerapkan kepatuhan baik

dilingkungan keluarga yang

ditujukan pada diri sendiri

maupun mendidik anak untuk

melakukan kepatuhan aturan

keluarga, sedangkan untuk di

lingkungan rumah sakit

responden juga terus berusaha

untuk menerapkan kepatuhan

SOP, termasuk patuh SOP dalam

memasang kateter (Parmin,

2009).

k. Hubungan Masa Kerja dengan

Kepatuhan Menjalankan SOP

Pemasangan Kateter

Berdasarkan hasil penelitian

diketahu secara statistik tidak ada

hubungan yang bermakna antara

masa kerja dengan kepatuhan

menjalankan SOP pemasangan

kateter.Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Nazvia,

Ahas, dan Janik (2014), yang

menyebutkan bahwa masa kerja

tidak berhubungan dengan

kepatuhan melaksanakan SOP

asuhan keperwatan di ICU-ICCU

RSUD Gambiran Kota Kediri.

Menurut peneliti bahwa masa

kerja memang dapat memberikan

pengalaman yang positif terhadap

pekerjaanya termasuk kepatuhan

perawat dalam menerapkan SOP

pemasangan kateter, namun bagi

perawat dengan pengalaman

kerja yang baru tidak serta merta

tidak mempunyai kemampuan

memasang kateter secara baik,

hal ini karena selama masih

menjadi mahasiswa, responden

telah mendapatkan praktik kilinik

di rumah sakit termasuk

bagaimana memasang kateter

dengan baik (Hidayat, 2006).

V. SIMPULAN

a. Karakteristik perawat di RSUD

Pandan Arang Boyolali

menunjukkan bahwa rata-rata

umur responden 36 ± 10,28

tahun, umur termuda 21 tahun

dan tertua 58 tahun. Sebagian

besar responden adalah

perempuan (72,1%). Latar

belakang responden

berpendidikan DIII Keperawatan

(41,9%), sebagian besar status

perkawinan responden kawin

(76,7%), serta masa kerja

responden rata-rata 10,86 ± 9,18

tahun dengan masa kerja minimal

1 tahun dan maksimal 33 tahun.

b. Kepatuhan perawat dalam

menjalankan Standar Operasional

Page 15: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

14

Prosedur (SOP) pemasangan

kateter di RSUD Pandan Arang

Boyolali sebagian besar

responden menunjukkan tidak

patuh (62,8%) terhadap SOP.

c. Hasil ujikarakteristik dengan

kepatuhan SOP pemasangan

kateter adalah variabel umur

dengan uji t-testdiperoleh nilaip =

0,343, jenis kelamin dengan uji

chi-Squarediperoleh nilai p =

0,707, pendidikan dengan uji

Mann Whiney test diperoleh nilai

p = 0,601,status perkawinan

denganuji chi-Square diperoleh

nilai p = 0,835, masa kerja

dengan uji t-test diperoleh nilai p

= 0,338. Simpulan dari penelitian

adalah tidak ada hubungan

karakteristik perawat (umur, jenis

kelamin, pendidikan, status

perkawinan dan masa kerja)

terhadap kepatuhan SOP

pemasangan kateter di RSUD

Pandan Arang Boyolali.

VI. SARAN

a. Bagi Rumah Sakit

Rumah sakit dapat mewajibkan

dan mengevaluasi pihak tenaga

kesehatan untuk dapat

meningkatkan pelayanan di

rumah sakit dengan baik

khususnya menjalankan Standar

Operasional Prosedur (SOP)

pemasangan kateter.

b. Bagi Perawat

Perawat dapat mengaplikasikan

serta menjalankan dalam praktik

keperawatan mengenai kepatuhan

menjalankan Standar Operasional

Prosedur (SOP).

c. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat digunakan

sebagai masukan atau sumbangan

ilmu pengetahuan terutama dalam

bidang keperawatan di institusi

pendidikan tentang hubungan

karakteristik perawat terhadap

kepatuhan menjalankan Standar

Operasional Prosedur (SOP)

pemasangan kateter.

d. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan

bisa dijadikan referensi atau

acuan penelitian lebih lanjut atau

variabel yang diteliti bisa

diperdalam terutama pada

kepatuhan menjalankan Standar

Operasional Prosedur (SOP)

pemasangan kateter.

e. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengalaman

dan wawasan peneliti dalam

keperawatan mengenai penelitian

hubungan karakteristik perawat

terhadap kepatuhan menjalankan

Page 16: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

15

Standar Operasional Prosedur

(SOP) pemasangan kateter.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2010). Konsep dasar

keperawatan. Jakarta : Salemba

medika.

Depkes RI (2009), Departemen

Kesehatan R.I. Panduan Nasional

Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

Jakarta : Bhakti Husada.

Gould, Caolyn V, et al. (2009). Guidline

for Prevention of Catheter

Associated Urinary Tract Infections.

USA : Departement of Health and

HumanService.

Handayani, M. (2014). Determinan

Kepatuhan Perawat Di Ruang

Rawat Inap Rumah Sakit Stella

Maris Makassar. Bagian Manajemen

Rumah Sakit Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Hidayat, A. A. (2007). Pengantar Konsep

Dasar Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

Hikmah, S. (2008). Persepsi Satf

mengenai “Patient Safety” di

Instalasi Rawat Darurat (IRD)

RSUP Fatmawati. Program Sarjana.

Skripsi Fakultas Kesehatan

Masyarakat. Tidak Dipublikasikan.

Ihsan, F. (2007). Dasar-dasar

Kependidikan. Jakarta. PT Rineka

Cipta. Jakarta.

Kasmad.(2007). Hubungan Antara

Kualitas Perawatan Kateter dengan

Kejadian Infeksi Nosokomial

Saluran Kemih. Semarang. Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Diponegoro. 1(1):2.

Latifah, Lutfatul. (2014). Pengalaman

Mahasiswa Pria dalam Praktek

Profesi Keperawatan Maternitas

yang bias Gender. Jurnal

Keperawatan Soederman. ISSN

1907-6673.146-209.

Liliweri, A. (2007). Dasar-dasar

Komunikasi Kesehatan. Jakarta:

Pustaka Pelajar.

Maria Ince & Erlin Kurnia (2012).

Kepatuhan Perawat dalam

Melaksanakan Standar Prosedur

Operasional Pemasangan Infus

Terhadap Phlebitis. Jurnal Stikes.

Vol. 5. No. 1 : 28-47.

Martini.(2007). Hubungan Karakteristik

Beban Kerja Sikap dan Ketersediaan

Fasilitas dengan Motivasi

Pemdokumentasian Asuhan

Keperawatan di RawatInap RSUD

Salatiga. Magister Ilmu Kesehatan

Masyarakat Administrasi Kebijakan

Rumah Sakit : Program Pasca

Sarjana Univesitas Diponegoro.

Nazvia Natasia, Ahas Loekqijana, &

Janik Kurniawati. (2014). Faktor

yang Mempengaruhi Kepatuhan

Pelaksanaan SOP Asuhan

Page 17: HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT TERHADAP …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-donaagarev... · manajemen keselamatan pasien. ... pemasangan kateter pada pasien

16

Keperawatan di ICU-ICCU RSUD

Gambiran Kota Kediri. Jurnal

Kedokteran Brawijaya. Vol. 28,

Suplemen No. 1.

Parmin. (2009). Hubungan Pelaksanaan

Fungsi Manajemen Kepala Ruang

Dengan Motivasi Perawat

Pelaksana Di Ruang Rawat Inap di

RSUP Undata Palu. Diakses 10 Juli

2016.

Purnomo, B. Basuki. (2008). Dasar-

dasar Urologi. Edisi 2. Jakarta :

SagungSeto.

Robbins SP, dan Judge. (2007). Perilaku

Organisasi, Jakarta : Salemba

Empat.

Robbins, S.P (2006). Perilaku

Organisasi. Jakarta : Prenhallindo.

Sahara, A. (2012) Faktor-faktor yang

Berhubungan Dengan Kepatuhan

Perawat dan Bidan Dalam

Penerapan Kewaspadaan Universal

/ Kewaspadaan Standar Di Rumah

Sakit Palang Merah Indonesia

Bogor Tahun 2011. Skripsi. Fakultas

Kesehatan Masyakarat. Univeritas

indonesia.

Saint, S., Meddings, J.A., Kowalsi, C.P.,

& Krein, S.L. (2009). Rule changes

for catheter associated urinary tract

infection. Annals of Internal

Medicine, Volume 150 (12) : 877 –

883.

Sarwono. S. W. (2006). Psikologi

Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sularyo T. S, Soetjiningsih dkk., (2007).

Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak

dan Remaja. Edisi 1. Jakarta:

Sagung Seto.

Ulfa M, (2015). Pengaruh Faktor

Internal dan Eksternal terhadap

Kepatuhan Perawat dalam

Melaksanakan Standar Prosedur

Operasional Pemasangan Kateter di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta Unit II. Jurnal

kesehatan. Program studi

Manajemen Rumah Sakit,

Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta.

Wahjudi., N. (2008) Keperawatan

Gerontik dan Pediatrik. Edisi 3.

Jakarta. EGC.