hubungan antarkelompok
DESCRIPTION
sosiologiTRANSCRIPT
Geertz: Priayi, Santri, dan Abangan
Geertz: Priayi, Santri, dan Abangan
Suatu klasifikasi yang digali Geertz dari masyarakat Jawa
Ialah pembedaan antara kaum abangan, santri dan priayi (lihat Geertz, 1964)
Geertz: Priayi, Santri, dan Abangan
• Klasifikasi ini banyak dikritik• Gejala banyak terjadi pada tahun 50-an
dan 60-an• Sekarang sudah banyak berubah• Penting diketahui karena sering dipakai
ilmuan untuk menjelaskan suatu peristiwa
Geertz: Priayi, Santri, dan Abangan
Ex: kehidupan politik kita di tahun-tahun menjelang terjadinya tragedi pada tahun 1965 berupa kudeta Gerakan Tiga Puluh September serta epilognya.
Geertz: Priayi, Santri, dan Abangan
Pembagian masyarakat tersebut didasarkan atas perbedaan pandangan hidup di antara
mereka.
Pembagian masyarakat: Subtradisi abangan
• Diwarnai berbagai upacara selamatan• Praktik pengobatan tradisional• Kepercayaan pada makhluk halus dan
kekuatan gaib• Semua itu terkait pada kehidupan di
pedesaan
Pembagian masyarakat:Subtradisi santri
• Ketaatan akan ajaran agama islam• Keterlibatan dalam organisasi sosial dan
politik yang bernafaskan islam• Dijumpai di kalangan pengusaha selaku
pemuka agama• Di pasar maupun di desa
Pembagian masyarakat: Subtradisi priayi
• Pengaruh mistik Hindu-Buddha prakolonial maupun pengaruh kebudayaan barat
• Dijumpai pada kelompok elite “kerah putih” (white collar elite)
• Merupakan bagian dari birokrasi pemerintah
Dengan demikian:
AbanganSantriPriayi
DesaPasarBirokrasi pemerintah
Saling Berkaitan antara Tiga Subtradisi dan Tiga Lingkungan
Aliran menurut Geertz
Di tahun 50-an dan 60-an dijumpai suatu pengelompokan yang terdiri atas partai politik yang masing-masing mempunyai organisasi massa sendiri (lihat Geertz,
1959)
Empat aliran di Jawa yang teridentifikasi:
• PNI• PKI• Masyumi• NU
Coba kaitkan dengan ketiga subtradisi
Geertz?
Ketiga subtradisi melandasi pengelompokan aliran
Aliran berhaluan islam Kaum santri
PNI Kaum priayi
PKI Kaum abangan
Ketiga subtradisi melandasi pengelompokan aliran
Masalah dalam klasifikasi Geertz menurut Harsja W. Bachtiar (1973)
• Klasifikasi budaya atau klasifikasi kelompok?
Sebagai klasifikasi kelompok, pembagian ini tidak memadai karena besarnya kemungkinan tumpang tindih.
Masalah dalam klasifikasi Geertz menurut Harsja W. Bachtiar (1973)
Ex: dari segi ajaran agama islam
Seorang priayi dapat diklasifikasikan sebagai santri atau abangan
Menurut Weber:
Dalam masyarakat modern kita menjumpai suatu sistem jabatan yang dinamakan
birokrasi
Organisasi birokrasi yang disebutkan weber mengandung sejumlah prinsip
Prinsip tersebut hanya dijumpai pada birokarasi yang oleh Weber disebut tipe
ideal,
yang tidak akan kita jumpai dalam masyarakat
Kelompok Formal dan Kelompok Informal
Suatu gejala yang menarik perhatian ilmuwan sosial ialah adanya keterkaitan antara kelompok formal dan kelompok
informal.
Dalam organisasi formal akan terbentuk berbagai kelompok informal
Nilai dan aturan kelompok informal dapat bertentangan dengan nilai dan aturan yang
berlaku dalam organisasi formal
HUBUNGAN ANTARKELOMPOK
Konsep Kelompok dan Hubungan Antarkelompok
Empat tipe kelompok menurut Bierstedt:
• Statistical group• Societal group• Social group• Associational group
Klasifikasi Kelompok yang Terlibat dalam Hubungan antarkelompok
Klasifikasi tersebut berdasarkan:
• Ciri fisiologis• Ciri kebudayaan• Ciri ekonomi• Ciri perilaku
Dimensi Hubungan Antarkelompok
Faktor yang mempengaruhi kelompok minoritas dapat dikaji dengan:
• Dimensi sejarah• Dimensi demografi• Dimensi sikap• Dimensi institusi• Dimensi gerakan sosial• Dimensi tipe utama hubungan
antarkelompok
Dimensi lain yang perlu kita perhatikan dalam hubungan antarkelompok, yaitu
dimensi perilaku dan dimensi perilaku kolektif.
Kelompok Mayoritas dan Minoritas
Definisi Kinloch:
Kelompok mayoritas
Ditandai dengan adanya kelebihan kekuasaan
Konsep minoritas
Tidak dikaitkan dengan jumlah anggota kelompok
Ada pula ilmuwan sosial yang berpendapat bahwa konsep mayoritas didasarkan pada
keunggulan jumlah anggota
Ras
Konsep ras menurut:
Redfield: Suatu gejala sosial yang berlainan dengan konsep ras sebagai suatu gejala biologis
Berghe : Kelompok yang didefinisikan . . . ra sosial atas dasar kriteria fisik
Kelompok Etnik
Kelompok etnik menurut Francis:
Sejenis komunitas yang menampilkan perbedaan bahasa, adat kebiasaan,
wilayah, sejarah, sikap, dan sistem politik
Usul Koentjaraningrat:
Koentjaraningrat mengusulkan agar istilah kelompok etnik diganti dengan istilah
golongan etnik atau suku-bangsa.
Rasisme
Definisi rasisme:
Suatu ideologi yang didasarkan pada keyakinan bahwa ciri tertentu yang dibawa sejak lahir menandakan bahwa pemilik ciri
tersebut lebih rendah sehingga mereka dapat didiskriminasi.
Seksisme dan Ageism
Idologi lain yang juga berusaha membenarkan diskriminasi terhadap
kelompok lain seperti, sexism dan ageism
Rasialisme
Berbicara rasialisme berarti juga berbicara mengenai praktik diskriminasi terhadap
kelompok ras lain
Ideologi rasisme yang menganggap bahwa orang Kulit Putih lebih unggul daripada orang Kulit Berwarna antara lain pernah
dianut di Amerika Serikat dan di Republik Afrika Selatan
Hubungan Antarkelompok: Dimensi Sejarah
3 Syarat stratifikasi etnik menurut Noel:
• Etnosentrisme• Persaingan• Perbedaan kekuasaan
Collins berpandangan bahwa satu-satunya faktor yang mengawali dan mendasari
stratifikasi jenis kelamin ialah kekuatan fisik
Sedangkan Parsons mengaitkan stratifikasi jenis kelamim dengann industailisasi
Menurut Ransford kekhususan stratifikasi usia terletak pada kenyataan bahwa status
dalam jenjang kekuasaan, ptestise dan priviles berbentuk kurvilinear
Pola Hubungan Antarkelompok
Proses yang mengikuti kontak antara dua kelompok menurut banton:
• Akulturasi• Dominasi• Paternalisme• Pluralisme• integrasi
Klasifikasi Lieberson dibedakan antara:
• Pola dominasi kelompok pendatang atas kelompok pribumi
• Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang
Dimensi Sikap
Prasangka
Teori frustasi-agresi
Salah satu teori untuk menjelaskan prasangka yang sering tampil dalam
hubungan antarkelompok
Stereotip
stereotip
• Stereotip merupakan suatu konsep yang erat kaitannya dengan konsep prasangka
• Dapat bersifat positif maupun negatif
Janowitz dan Bettelheim membedakan:
Dua macam stereotip negatif yang saling bertentangan:
• Stereotip superego• Stereotip id
Dimensi Perilaku dan Perilaku Kolektif
Diskriminasi
Satu bentuk perilaku yang banyak ditampilkan dalam hubungan antarkelompok
Dua bentuk diskriminasi menurut Ransford:
• Diskriminasi individu (individual discrimination)
• Diskriminasi institusi (institutional discrimination)
Menurut Berghe
Di masa itu demokrasi di Amerika Serikat dan di Republik Afrika Selatan merupakan
apa yang dinamakan “Herrenvolk democracy”
Prasangka bukanlah prasyarat bagi perilaku diskriminasi, dan sebaliknya prasangka yang dianut seseorang pun tidak selalu
membuahkan perilaku diskriminasi
Menorut Banton, diskriminasi mewujudkan jarak sosial.
Dengan menggunakan skala sikap yang dinamakan skala jarak sosial (social
distance scale) para ilmuwan sosial dapat mengukur jarak sosial satu kelompok
dengan kelompok lain
Tiga kebijaksanaan di negara bagian Selatan Amerika
• Mencabut hak pilih (disfranchisement) orang Kulit Hitam
• Pemisahan warna kulit secara fisik• Kebiasaan diluar jalur hukum untuk
menyebarkan rasa takut dalam bentuk teror terhadap Kulit Hitam, antara lain berupa intimidasi, penganiayaan dan praktik pemnunuhan oleh massa yang dikenal istilah lyncing
Semua itu untuk menegakkan keunggulah orang Kulit Putih
Kebijaksanaan di Indonesia
Kebijaksanaan yang mengatur hubungan antarkelompok di masa
penjajahan
Misalnya:
• Penduduk dibagi dalam tiga kelompok:
1. Orang Eropa
2. Orang Timur Asing
3. Orang Pribumi
Misalnya:
• Setelah kemerdekaan kita mengenal berbagai peraturan yang mengatur hubungan antarkelompok, khususnya antara kelompok Pribumi dan kelompok Tionghoa
Misalnya:
• Kadang-kadang suatu masyarakat menerapkan kebijaksanaan yang dikenal dengan nama reverse discrimination
Hubungan antarkelompok sering melibatkan gerakan sosial, baik yang diprakarsai oleh
pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh mereka yang ingin
mempertahankan keadaan yang ada.
Hubungan antarkelompok pun sering berwujud perilaku kolektif.
Tidak jarang suatu gerakan antarkelompok berkembang menjadi huru-hara yang dapat mengakibatkan pengrusakan harta benda
atau bahkan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa
Hubungan antarkelompok pun sering melibatkan gerakan sosial, baik yang
diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh mereka yang ingin
mempertahankan keadaan yang ada