hubungan industrial

12
Hubungan Industrial Frans Bona Sulivan Nuraswin STRATEGIC HUMAN RESOURCE MANAGEMENT Dosen : Muhammad Iqbal M.Psi MAGISTER MANAJEMEN

Upload: iv4nnavi

Post on 03-Dec-2014

1.198 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan industrial

Hubungan Industrial

• Frans Bona • Sulivan• Nuraswin

STRATEGIC HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

Dosen : Muhammad Iqbal M.Psi

MAGISTER MANAJEMEN

Page 2: Hubungan industrial

Definisi Hubungan Industrial (Labor Relations) :

O Menurut Payaman J. Simanjuntak (2009), Hubungan industial adalah Hubungan semua pihak yang terkait atau berkepentingan atas proses produksi barang atau jasa di suatu perusahaan.

O Abdul Khakim (2009) menjelaskan, istilah hubungan industrial merupakan terjemahan dari "labour relation" atau hubungan perburuhan. Istilah ini pada awalnya menganggap bahwa hubungan perburuhan hanya membahas masalah-masalah hubungan antara pekerja/buruh dan pengusaha.

Page 3: Hubungan industrial

O Pengertian hubungan industrial dalam UU no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1 nomor 16 disebutkan bahwa yang dimaksud hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Page 4: Hubungan industrial

Tujuan Hubungan Industrial

“untuk menciptakan hubungan yang

harmonis, dinamis, dan kondusif di

suatu Perusahaan”

Page 5: Hubungan industrial

Adapun Tiga unsur penting yang mendukung tercapainya tujuan

hubungan IndustrialO Hak dan kewajiban terjamin dan

dilaksanakanO Apabila timbul perselisihan dapat

diselesaikan secara internal / BipartitO Mogok kerja oleh pekerja serta penutupan

Perusahaan oleh Pengusaha, tidak perlu digunakan untuk memaksakan kehendak masing-masing karena perselisihan yang terjadi dapat diselesaikan secara baik-baik.

Page 6: Hubungan industrial

Menurut Mello

buruh atau karyawan membentuk atau bergabung dengan Serikat Pekerja untuk mendapatkan suatu

keuntungan. Keuntungan ini biasanya bersifat Ekonomi, Sosial, dan Politik. Keuntungan-keuntungan

ini yang cukup sulit disampaikan kepada pihak Manajemen Perusahaan apabila Pekerja atau

Karyawan melakukannya secara individu

Page 7: Hubungan industrial

Collective Bargaining

O Menurut Hani Handoko, Perundingan Kolektif (Collective Bargaining) adalah suatu proses dimana para wakil dua kelompok (Pihak Karyawan yang diwakili oleh Serikat Pekerja dan Pihak Manajemen) bertemu dan merundingkan perjanjian yang mengatur hubungan kedua pihak diwaktu yang akan datang.

O Sedangkan menurut Byars & Rue, Perundingan Kolektif adalah proses yang melibatkan kegiatan negoisasi, drafting (persiapan berkas), administrasi, dan interpretasi atas suatu perjanjian tertulis antara Manajemen dengan Serikat Pekerja untuk suatu periode waktu tertentu

Page 8: Hubungan industrial

Menurut Mello, hal-hal yang biasanya dibahas didalam Collective Bargaining dibagi menjadi Tiga Pokok pembahasan

Mandatory, biasanya membahas :O Base WagesO Incentive PayO Benefits O OvertimeO Safety & Health IssuesO Union Security ClausesO Promotion Criteria

Page 9: Hubungan industrial

Permissive, biasanya membahas :OBenefits for retireesOWage ConcessionsOEmployee ownership

Page 10: Hubungan industrial

Illegal, biasanya membahas :OClosed-shop agreements

OFeatherbeddingODiscrimination in Hiring

Page 11: Hubungan industrial

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Penyelesaian diluar pengadilan Hubungan Industrial :O Bipartit (wajib pasal 4 ayat (2) UU. No. 2

tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial (PPHI).

O Mediasi, Konsiliasi, Arbiter (wajib pasal 83, UU no. 2 tahun 2004)

Pengadilan Hubungan Industrial :O Hukum acara Perdata Pasal 57, UU No.2

tahun 2004.

Page 12: Hubungan industrial

THANK YOU