hasil penelitian hubungan industrial

39
ANALISIS HUBUNGAN INDUSTRIAL DI PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JATENG DAN DIY, JATINGALEH, SEMARANG Disusun Oleh: Lea Handayani S (12010112120034) Ria Palupi (12010112130233) Feliana Ade S. (12010112130310) Haifa Hannum A. (12010112140313) Marshellani M. A. (12010112140294) Yuniati T.N. (12010110141088)

Upload: ria-palupi

Post on 29-Jul-2015

371 views

Category:

Business


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil penelitian hubungan industrial

ANALISIS HUBUNGAN INDUSTRIAL DI PT PLN

(PERSERO) DISTRIBUSI JATENG DAN DIY, JATINGALEH,

SEMARANG

Disusun Oleh:

Lea Handayani S (12010112120034)

Ria Palupi (12010112130233)

Feliana Ade S. (12010112130310)

Haifa Hannum A. (12010112140313)

Marshellani M. A. (12010112140294)

Yuniati T.N. (12010110141088)

Page 2: Hasil penelitian hubungan industrial

WINTERTemplate

01

BAB IPENDAHULUAN

Page 3: Hasil penelitian hubungan industrial

021-1. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan komponen terpenting dalam suatu perusahaan. Tercapai tidaknya tujuan perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh karyawannya. Maka dari itu hubungan antara perusahaan dan karyawan harus tetap terjalin dengan baik agar tujuan perusahan dapat tercapai.

Namun sampai saat ini, masih banyak terjadi perselisihan atau konflik antara pihak perusahaan dan karyawan. Penyelesaian konflik yang terjadi antara pihak perusahaan dan karyawan harus cepat diatasi supaya konflik yang terjadi tidak berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan. Hubungan industrial merupakan wadah yang dapat menanggulangi dan menyelesaikan masalah antara karyawan, perusahaan serta dibantu oleh pihak pemerintah.

Tujuan akhir pengaturan Hubungan Industrial adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja maupun pengusaha. Kedua tujuan ini saling berkaitan, tidak terpisah, bahkan saling mempengaruhi.

Page 4: Hasil penelitian hubungan industrial

031-2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, rumusan masalah yang akan di bahas dalam laporan penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan hubungan industrial di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh?

2. Apa peran dari pihak perusahaan, pihak pekerja dan pihak pemerintah dalam penerapan hubungan industrial di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh ?

3. Saran apa saja yang digunakan di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh dalam penerapan hubungan industrial?

4. Apa peran dari sarana hubungan industrial yang diterapkan di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh?

5. Apakah kendala-kendala yang dialami dalam penerapan hubungan industrial di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh dan bagaimana penyelesaiannya?

6. Apakah hubungan industrial yang dijalankan sudah sesuai dengan tujuan dari PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh?

Page 5: Hasil penelitian hubungan industrial

041-3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan hubungan industrial di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh.

2. Untuk mengetahui peran dari pihak perusahaan, pihak pekerja dan pihak pemerintah dalam penerapan hubungan industrial di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh.

3. Untuk mengetahui sarana yang digunakan dalam penerapan hubungan industrial di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh.

4. Untuk mengetahui peran dari sarana hubungan industrial yang diterapkan di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh.

5. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami dalam penerapan hubungan industrial di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh beserta cara penyelesaiannya.

6. Untuk mengetahui kesesuaian antara hubungan industrial yang dijalankan dengan tujuan dari PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh.

Page 6: Hasil penelitian hubungan industrial

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Page 7: Hasil penelitian hubungan industrial

Hubungan Industrial

Pengertian Hubungan Industrial

Hubungan industrial adalah hubungan antara pihak pengusaha, karyawan dan pemerintah.

Tujuan pengembangan hubungan industrial adalah untuk menciptakan hubungan yang aman dan harmonis antara pihak-pihak tersebut sehingga dapat meningkatkan produktivitas usaha.

Page 8: Hasil penelitian hubungan industrial

Berikut ini kepentingan-kepentingan antara :

Kepentingan Pengusaha Dalam Perusahaan

Kepentingan Pekerja Dalam Perusahaan

Kepentingan Masyarakat dan Pemerintah

Setiap usaha baik usaha kecil ataupun besar selalu menyangkut kepentingan banyak orang

yakni pengusaha, pekerja dan masyarakat pemasok bahan dan masyarakat konsumen, serta

pemerintah.

Page 9: Hasil penelitian hubungan industrial

1. Pengusaha, pekerja, pemerintah dan masyarakat pada umumnya sama-sama mempunyai kepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan perusahaan

2. Perusahaan merupakan sumber penghasilan bagi banyak orang

3. Pengusaha dan pekerja mempunyai hubungan fungsional dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.

4. Pengusaha dan pekerja merupakan anggota keluarga perusahaan

5. Tujuan pembinaan hubungan industrial adalah menciptakan ketenangan berusaha dan ketentraman bekerja

1. Pengusaha, pekerja, pemerintah dan masyarakat pada umumnya sama-sama mempunyai kepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan perusahaan

2. Perusahaan merupakan sumber penghasilan bagi banyak orang

3. Pengusaha dan pekerja mempunyai hubungan fungsional dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.

4. Pengusaha dan pekerja merupakan anggota keluarga perusahaan

5. Tujuan pembinaan hubungan industrial adalah menciptakan ketenangan berusaha dan ketentraman bekerja

Prinsip-prinsip

Hubungan Industrial

Terdapat dua masalah yang berkaitan dengan ruang lingkup hubungan industrial :1.Man Power Marketing2.Man Power Management

Ruang Lingkup Hubungan Industrial

Page 10: Hasil penelitian hubungan industrial

1. Peraturan Perusahaan2. Lembaga Bipartit3. Serikat Pekerja 4. Kesepakatan Kerja Bersama5. Asosiasi Pengusaha 6. Lembaga Kerja Sama Tripatrit 7. Majelis Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industria

8. Hukum Ketenagakerjaan9. Pendidikan Hubungan

Industrial

Sarana Hubungan Industrial

Page 11: Hasil penelitian hubungan industrial

Peraturan PerusahaanPeraturan perusahaan memuat mengenai :•Hari kerja, jam kerja dan waktu lembur•Waktu istirahat kerja dan cuti•Skala upah, tunjangan dan bonus•Program keselamatan dan dan kesehatan kerja•Ketentuan dan tindakan disiplin•Perawatan kesehatan dan pengobatan•Program kesejahteraan pekerja dan keluarga

Lembaga Bipartite

Lembaga atau forum bipartite adalah forum konsultasi antara wakil pengusaha dan wakil pekerja.

Fungsi utama lembaga ini adalah untuk menampung dan menyelesaikan keluhan dan tuntutan pekerja serta masalah-masalh hubungan industrial pada umumnya.

Page 12: Hasil penelitian hubungan industrial

Serikat Pekerja• Partisipasi pekerja dalam hubungan industrial dapat dilakukan secara

langsung dan atau melalui system perwakilan dalam bentuk serikat pekerja.

• Fungsi Serikat Pekerja1. Menampung aspirasi dan keluhan pekerja2. Menyalurkan aspirasi dan keluhan tersebut kepada manajemen atau

pengusaha baik secara langsung atau melalui Lembaga Bipartit3. Mewakili pekerja di Lembaga Bipartit4. Mewkaili pekerja di Tim Perunding untuk merumuskan Perjanjian Kerja

Bersama5. Mewakili pekerja di lembaga-lembaga kerjasama ketenagakerjaan sesuai

dengan tingkatannya6. Memperjuangkan hak dan kepentingan anggota7. Membantu menyelesaikan perselisihan industrial

Page 13: Hasil penelitian hubungan industrial

Tujuan Serikat Pekerja• Keamanan Serikat Pekerja (Union Security). Serikat pekerja berupaya

menetapkan jaminan untuk diri mereka sendiri. • Setelah tujuan utama yaitu keamanan yang terjamin, maka pekerja mulai

memperbaiki sebagian besar anggota mereka melalui gaji, jam dan tunjangan untuk anggota-anggota. Persetujuan khusus tenaga kerja juga memberikan serikat pekerja peran dalam aktivitas SDM missal perekrutan, penyeleksian, kompensasi, promosi, dll.

Hak dan Kewajiban Serikat PekerjaHak:•Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha•Mewakili pekerja dalam menyelesaikan perselisihan industry•Mewakili pekerja dalam lembaga ketenagakerjaan•Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha peningkatan kesejahteraan pekerjaKewajiban:•Melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak-hak dan memperjuangkan kepentingannya•Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya•Mempertanggungjawabkan kegiatan organisasi kepada anggotanya sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

Page 14: Hasil penelitian hubungan industrial

Perjanjian Kerja Bersama (PKB)• Perusahaan memuat ketentuan mengenai kewenangan dan kewajiban

perngusaha, serta kewajiban dan hak pekerja.

• PKB berisi ketentuan mengenai waktu kerja dan waktu istirahat, pengupahan dan jaminan social keselamtan dan kesehatankerja, tidakan pendisiplinan, serikat pekerja, fasilitas yang disediakan untuk serikat pekerja, dan pelaksanaan perundingan antara serikat pekerja dan pengusaha

Asosiasi PengusahaMitra kerja serikat pekerja dan pemerintah dalam penanganan masalah-masalah ketenagakerjaan dan hubungan industrial.

Lembaga Tripartit

Forum konsultasi antara wakil-wakil serikat pekerja, asosiasi pengusaha dan pemerintah.

Page 15: Hasil penelitian hubungan industrial

Pendidikan Hubungan IndustrialDilakukan supaya mereka memahami prinsip-prinsip hubungan

industrial, peraturan perundangan ketenaga kerjaan, peran dan fungsi lembaga-lembaga ketenagakerjaan, seta meningkatkan kemampuan

mereka berorganisasi, berunding bersama, dan menyelesaikan perselisian hubungan industrial.

Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrialapabila lembaga bipatrit dan tripatit tidak mampu menyelesaikan

masalah maka kasus dinyatakan sebagai perselisihan industrial dan diminta untuk diselesaikan oleh lembaga atau Majelis Perselisihan

Hubungan Industrial.

Peraturan Perundangan Ketenagakerjaanmencakup ketentuan sebelum bekerja, selama bekerja dan

sesudah bekerja.

Page 16: Hasil penelitian hubungan industrial

Collective Bargaining

suatu proses dimana para wakil (representatip) dua kelompok bertemu dan bermaksud untuk merundingkan (negosiasi) suatu perjanjian yang mengatur hubungan hubungan kedua pihak di waktu yang akan datang.

• Ada dua tipe dasar perundingan kolektip antara karyawan dan manajemen: tradisional dan integratif.

• Tahap Perundingan Kolektif

1. Tahap perundingan negosiasi

2. Keberhasilan tahap keduaTahap ketiga merupakan kegiatan kegiatan ‘follow up’

Page 17: Hasil penelitian hubungan industrial

Pengaruh Hubungan Industrial Terhadap Kinerja Manajer

• Manajer Puncak

berkaitan dengan pengambilan keputusan-keputusan yang cakupannya luas.

• Manajer Menengah/Madya

berhubungan dengan wakil serikat pekerja terutama untuk bagian SDM dan umum.

• Manajer Lini Pertama

manajer lini ini paling sering menerima keluha-keluhan dan sikap-sikap baik kepuasan maupun ketidak-puasan dari para pelaksana.

Page 18: Hasil penelitian hubungan industrial

Manajemen Hubungan Kerja Industrial

Secara umum, manajemen hubungan industrial akan menyangkut empat hal, yaitu membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Page 19: Hasil penelitian hubungan industrial

BAB III

METODE PENELITIAN

Page 20: Hasil penelitian hubungan industrial

Waktu dan Tempat• Hari / tanggal : Selasa, 14 April 2014

• Waktu : 13.30-15.30 WIB

• Tempat : PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Tengah dan DIY, Jatingaleh, Semarang.

Metode PenelitianPenelitian ini bersifat eksploratoris, dengan menganalisis hubungan

industrial yang diterapkan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Tengah dan DIY.

Page 21: Hasil penelitian hubungan industrial

Jenis Data

• Data Sekunder

Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek

penelitian/ narasumbernya. Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal

dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari

arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi.

Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari

sumber asli atau tidak melalui media perantara. Data primer dapat

berupa opini subjek secara individual atau kelompok.

Page 22: Hasil penelitian hubungan industrial

Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara (Interview)wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

2. Kuesioner Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis yang diajukan oleh peneliti kepada responden.

3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal–hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan lain sebagainya. Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dan dibutuhkan pada penelitian ini serta bertujuan untuk mencocokan dan melengkapi data primer, dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan hubungan industrial di PLN Jatingaleh, Semarang serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan objek penelitian ini.

Page 23: Hasil penelitian hubungan industrial

Daftar Pertanyaan dan Kuesioner

• Penerapan

1. Siapakah pihak yang bertanggung jawab dalam menjalankan penerapan hubungan industrial di PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh?

2. Sarana apa saja yang ada dalam hubungan industrial di perusahaan?

– Pihak Perusahaan

1. Apakah perusahaan telah memberikan informasi peraturan mengenai hubungan industrial dengan baik?

2. Bagaimana cara sosialisasi mengenai hubungan industrial yang dilakukan perusahaan kepada karyawannya?

­ Karyawan

1. Apakah karyawan mengetahui dan memahami fungsi dari menerapkan hubungan industrial di perusahaan terutama serikat pekerja?

2. Sudahkah karyawan berpartisipasi dalam menerapkan hubungan industrial di perusahaan?

Page 24: Hasil penelitian hubungan industrial

−Pemerintah1.Apakah pemerintah berperan aktif dalam intervensi mengenai hubungan industrial di perusahaan?2.Sudahkah pemerintah berpartisipasi dalam pengendalian ketika perusahaan mengalami masalah, khususnya dalam hubungan industrial perusahaan? •Kesesuaian dari hubungan industrial dengan tujuan PLN1.Apakah hubungan industrial benar-benar sudah diterapkan di perusahaan dengan kesesuaian tujuan perusahaan?2.Apakah terdapat kesulitan dalam menyesuaikan penerapan hubungan industrial dengan tujuan perusaan? •Lembaga kerja sama

1. Adakah Perjanjian KerjaBersama yang ditetapkan dalam perusahaan?2. Siapa saja pihak yang telah terlibat maupun berperan dalam pembuatan

Perjanjian Kerja Bersama?3. Apakah manfaat dari adanya Perjanjian Kerja Bersama bagi perusahaan?4. Adakah perjanjian kerja khusus selain Perjanjian Kerja Bersama?

Page 25: Hasil penelitian hubungan industrial

BAB IVHASIL PENELITIAN

Page 26: Hasil penelitian hubungan industrial

MottoListrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

• Misi

1.Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pemegang saham.

2.Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3.Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4.Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

VisiDiakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan

Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Page 27: Hasil penelitian hubungan industrial

Sejarah

• Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.

• Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

• Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Page 28: Hasil penelitian hubungan industrial

• Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

• Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

• Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

Page 29: Hasil penelitian hubungan industrial

Penerapan Hubungan Industrial di PT. PLN Distribusi Jateng & DIY, Jatingaleh, Semarang

• Penerapan hubungan industrial sudah berjalan dengan baik.Terbukti dengan adanya sinkronisasi pembagian fungsi dan

wewenang diberbagai sarana hubungan industrial di PLN

Berdasarkan hasil penelitian dengan narasumber Bapak Haryadi selaku manajer bagian sumber daya manusia

di PT. PLN Distribusi Jateng & DIY, Jatingaleh, Semarang, maka :

• Pihak yang bertanggung jawab dalam menjalankan penerapan hubungan industrial adalah semua pihak yang berkontribusi secara operasionaldi PLN Jatingaleh (termasuk jajaran pimpinan sampai staff &karyawan)

Page 30: Hasil penelitian hubungan industrial

Penerapan Hubungan Industrial di

PT. PLN Distribusi Jateng & DIY, Jatingaleh, Semarang

• Adanya peraturan perusahaan yang termuat di dalam S.O.P, serta penyesuaian peraturan kerja dengan UU Ketengakerjaan no 13 tahun 2003 (dan bila ada perubahan peraturan dari pusat ada sosialisasi yang dilakukan semua pihak pimpinan dan manajemen SDM terhadap karyawan dan staff melalui rapat, seminar, email,dsb)

• Adanya standar kerja di PLN bagi karyawannya yang dapat berupa sertifikasi untuk semua profesi bagi karyawan intern maupun ekstern(staff di lapangan), kualifikasi, pelatihan &keselamatan kerja,dsb

• Adanya morning coffee sebagai forum jajaran manajerial PLN dalam melakukan pembahasan aturan baru dan masalah di perusahaan

Page 31: Hasil penelitian hubungan industrial

Sarana – Sarana Hubungan Industrial di PT. PLN Distribusi Jateng & DIY, Jatingaleh, Semarang

1. Peraturan Perusahaan

2. PKB (Perjanjian Kerja Bersama)

3. Lembaga bipartid

4. Serikat Pekerja

5. Lembaga Tripartid

6. Lembaga Kerja Tripartid dan Majelis PPHI

7. UU Ketenagakerjaan

Page 32: Hasil penelitian hubungan industrial

PEMERINTAH SEBAGAI MITRA PLN

Komisaris PT PLN dan pemerintah berperan mengatur kenaikan gaji yang telah disesuaikan sesuai tingkatan atau level dan masa jabatannya. Selain itu pemerintah juga memantau laporan kinerja di PLN pusat maupun laporan kinerja dari PLN di setiap daerah di Indonesia yang sudah terstruktur dan nantinya disetor ke pusat, untuk dievaluasi

Page 33: Hasil penelitian hubungan industrial

Peran Pihak Eksternal (masyarakat terhadap PLN)

Service Legal Agree yang memuat persetujuan atau kesepakatan layananSebagai contoh, adanya batas waktu dan prosedur pelayanan dalam mengatasi masalah gangguan pemadaman listrik yang telah ditentukan dalam kesepakatan tersebut oleh pihak PLN.

Walaupun masyarakat tidak terlibat dalam pembuatan kesepakatan tersebut, namun semua aturan yang menyangkut pelayanan ke masyarakat sudah diatur dalam perjanjian Service Legal Agree.

Page 34: Hasil penelitian hubungan industrial

KENDALA DAN CARA PENYELESAIANNYA

Kendala yang umunya terjadi di PLN adalah kendala internal, yaitu permasalahan ketidakdisiplinan karyawan dan konflik antar karyawan. Pelanggaran dan hukuman pada tingkat pegawai dibagai menjadi 3 kategori:

Ringan yaitu pelanggaran yang dilakukan karyawan ketika sekali tidak masuk kerja. Hukumannya adalah karyawan secara langsung akan mendapat teguran dari atasannya.

Sedang misalnya karyawan tidak masuk kerja beberapa hari tanpa ada keterangan. Hukumannya adalah karyawan mendapat surat peringatan dari pihak yang berwenang.

Berat, misalnya karyawan yang terbukti menggunakan narkoba atau obat-obat terlarang. Pelanggaran ini ditindaklanjuti dengan dibentuknya tim investigasi dari pihak dari Serikat Pekerja dan pihak manajemen yang seolah - olah melakukan advokasi terhadap karyawan, dan ada juga penerpan sanksi yang telah ditetapkan dalam peraturan perusahaan maupun PKB. (tindakan lainnya PHK oleh keputusan pihak manajemen PLN bila sudah tidak dapat ditolerir)

Page 35: Hasil penelitian hubungan industrial

Kesesuaian penerapan hubungan industrial dengan tujuan perusahaan

Menurut Bapak Haryadi selaku manajer bagian sumber daya manusia di PT. PLN Distribusi Jateng & DIY,

Jatingaleh, Semarang

Kesesuaian peraturan dan kebijakan mengenai hubungan industrial dengan tujuan PLN telah

sesuai. Namun tetap ada usaha dari pihak manajemen untuk meningkatkan keserasian dalam pelaksanaanya yang diimbangi dengan kerjasama

dengan berbagai lembaga, maupun Serikat Pekerja

Page 36: Hasil penelitian hubungan industrial

BAB V PENUTUP DAN KESIMPULAN

Page 37: Hasil penelitian hubungan industrial

Kesimpulan

Secara teori, penerapan hubungan industrial di PT. PLN Distribusi Jateng dan DIY, Jatingaleh, Semarang, sudah sesuai dengan tujuan perusahaan. Sarana-sarana hubungan industrial seperti peraturan perusahaan, lembaga bipatrit, serikat pekerja, PKB, lembaga tipatrit, lembaga penyelesaian hubungan industrial, dan lain-lain juga sudah difungsikan. Selain itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan hak dan kewajiban dari pihak perusahaan, pekerja dan pemerintah sudah berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan.

Untuk kendala yang terjadi di perusahaan merupakan suatu hal yang maklum. Dalam menyelesaiakan kendala dan masalahpun dengan menerapkan sarana-sarana hubungan industrial yang ada di perusahaan. Seperti lembaga bipatrit dan tripatrit, serta PKB

Page 38: Hasil penelitian hubungan industrial

Lampiran

Page 39: Hasil penelitian hubungan industrial

TERIMA KASIH

MATUR NUWUN

THANK YOU

감사합니ありがとう

MERCI