hubungan industrial 2015

34
Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Upload: khoirul-anwar

Post on 16-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

hubungan Industrial adalah hubungan antara semua pihak yang berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa disuatu perusahaan.

TRANSCRIPT

  • Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS MERCU BUANA

    YOGYAKARTA

  • PENGERTIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

    Hubungan Kerja adalah hubungan antara

    pengusaha dengan pekerja/buruh

    berdasarkan perjanjian kerja, yang

    mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan

    perintah.

    Hubungan industrial adalah:

    hubungan antara semua pihak yang

    berkepentingan atas proses produksi

    atau pelayanan jasa di suatu

    perusahaan.

  • HUBUNGAN INDUSTRIAL

    Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

  • HUBUNGAN INDUSTRIAL

    Sumber:

    UU NO. 13 TAHUN 2003 tentang KETENAGAKERJAAN

    UU NO. 2 TAHUN 2004 tentang PENYELESAIAN PERSELISIHAN

    HUBUNGAN INDUSTRIAL

  • Prinsip hubungan industrial didasarkan

    pada persamaan kepentingan semua

    unsur atas keberhasilan dan

    kelangsungan perusahaan.

    PRINSIP HUBUNGAN INDUSTRIAL

  • PRINSIP PRINSIP HUBUNGAN

    INDUSTRIAL

    1. Pengusaha dan pekerja, demikian Pemerintah dan masyarakat pada umumnya, sama-sama mempunyai

    kepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan

    perusahaan.

    2. Perusahaan merupakan sumber penghasilan bagi banyak orang.

    3. Pengusaha dan pekerja mempunyai hubungan fungsional dan masing-masing mempunyai fungsi yang

    berbeda dalam pembagian kerja atau pembagian tugas.

  • PRINSIP PRINSIP HUBUNGAN

    INDUSTRIAL

    4. Pengusaha dan pekerja merupakan anggota keluarga perusahaan.

    5. Tujuan pembinaan hubungan industrial adalah

    menciptakan ketenangan berusahan dan

    ketentraman bekerja supaya dengan demikian

    dapat meningkatkan produktivitas perusahaan.

    6. Peningkatan produktivitas perusahaan harus

    dapat meningkatkan kesejahteraan bersama,

    yaitu kesejahteraan pengusaha dan

    kesejahteraan pekerja.

  • SARANA

    HUBUNGAN INDUSTRIAL

    Serikat pekerja/serikat buruh

    Organisasi Pengusaha

    Lembaga kerja sama bipatrit

    Lembaga kerja sama tripatrit

    Peraturan Perusahaan

    Perjanjian Kerja Bersama

    Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan

    Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

  • PERATURAN PERUSAHAAN

    Adalah peraturan yang dibuat secara

    tertulis oleh pengusaha yang memuat

    syarat-syarat kerja dan tata tertib

    perusahaan.

    Peraturan Perusahaan disusun oleh dan

    menjadi tanggung jawab dari pengusaha

    yang bersangkutan.

  • PERATURAN PERUSAHAAN

    Pengusaha yang mempekerjakan

    pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10

    (sepuluh) orang wajib membuat

    peraturan perusahaan yang mulai

    berlaku setelah disahkan oleh Menteri

    atau pejabat yang ditunjuk.

  • PERATURAN PERUSAHAAN

    Peraturan Perusahaan disusun dengan memperhatikan

    saran dan pertimbangan dari wakil pekerja/buruh di

    perusahaan yang bersangkutan.

    Dalam hal di perusahaan telah terbentuk Serikat

    Pekerja/Buruh maka wakil pekerja/buruh adalah

    pengurus serikat pekerja/serikat buruh.

    Dalam hal di perusahaan belum terbentuk serikat

    pekerja/buruh, maka wakil pekerja/buruh dipilih

    secara demokratis untuk mewakili kepentingan

    pekerja/buruh di perusahaan yang bersangkutan

  • PERATURAN PERUSAHAAN SEKURANG-

    KURANGNYA MEMUAT

    a. Hak dan kewajiban pengusaha

    b. Hak dan kewajiban pekerja/buruh

    c. Syarat kerja

    d. Tata tertib perusahaan

    e. Jangka waktu berlakunya peraturan

    perusahaan

  • PERATURAN PERUSAHAAN

    Ketentuan dalam peraturan perusahaan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Masa berlaku peraturan perusahaan paling lama 2 (dua) tahun dan wajib diperbaharui setelah habis masa berlakunya.

    Perubahan Peraturan Perusahaan sebelum berakhir masa berlakunya hanya dapat dilakukan atas dasar kesepakatan antara pengusaha dan wakil pekerja/buruh

  • PERATURAN PERUSAHAAN

    Selama masa berlakunya peraturan perusahaan,

    apabila serikat pekerja/serikat buruh di

    perusahaan menghendaki perundingan

    pembuatan perjanjian kerja bersama, maka

    pengusaha wajib melayani.

    Kewajiban membuat peraturan perusahaan tidak

    berlaku bagi perusahaan yang telah memiliki

    perjanjian kerja bersama.

  • PERJANJIAN KERJA BERSAMA

    Adalah perjanjian yang merupakan hasil

    perundingan antara serikat pekerja/serikat buruh

    atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang

    tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di

    bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau

    beberapa pengusaha atau perkumpulan

    pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak

    dan kewajiban kedua belah pihak

  • PERJANJIAN KERJA BERSAMA

    SEKURANG-KURANGNYA MEMUAT

    a. Hak dan kewajiban pengusaha

    b. Hak dan kewajiban serikat pekerja/serikat buruh serta pekerja/buruh

    c. Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya perjanjian kerja bersama

    d. Tanda tangan para pihak pembuat perjanjian kerja bersama.

  • Perundingan Kerja Bersama atau

    disingkat PKB merupakan langkah

    pertama karyawan untuk bekerja, dan

    memperoleh kompensasi dari

    organisasi.

    PERUNDINGAN KERJA BERSAMA (PKB)

  • PKB

    Perjanjian kerja Bersama ini dibuat ataspersetujuan pemberi kerja dan Karyawan

    yang bersifat individual. Pengaturan

    persyaratan kerja yang bersifat kolektif dapat

    dalam bentuk Peraturan Perusahaan (PP)

    atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

  • PKB Perjanjian Kerja Bersama atau PKB

    sebelumnya dikenal juga dengan istilah

    KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) / CLA

    (Collective Labour Agreement) adalah

    merupakan perjanjian yang berisikan

    sekumpulan syarat-syarat kerja, hak dan

    kewajiban para pihak yang merupakan

    hasil perundingan antara Pengusaha,

    dalam hal ini diwakili oleh Managemen

    Perusahaan dan Karyawan yang dalam hal

    ini diwakili oleh Serikat Karyawan, serta

    tercatat pada instansi yang bertanggung

    jawab dibidang ketenagakerjaan.

  • Dibedakan Menjadi 2 kelompok :

    1. pada tingkat perusahaan ialah serikat,

    pekerja/serikat buruh, Kesepakatan Kerja

    Bersama/Perjanjian Kerja Bersama, Peraturan

    Perusahaan, lembaga kerjasama

    bipartit, pendidikan, dan mekanisme penyelesaian perselisihan industrial.

    SARANA UTAMA HUBUNGAN INDUSTRIAL

  • 2. sarana yang bersifat makro, yaitu serikat

    pekerja/serikat buruh, organisasi

    pengusaha, lembaga

    kerjasama tripartit, peraturan perundang-undangan, penyelesaian

    perselisihan industrial, dan pengenalan

    Hubungan Industrial bagi masyarakat luas.

    SARANA UTAMA HUBUNGAN INDUSTRIAL

  • FUNGSI PEMERINTAH

    Menetapkan kebijakan, memberikan

    pelayanan, melaksanakan pengawasan,

    dan melakukan penindakan terhadap

    pelanggaran peraturan perundang-

    undangan ketenagakerjaan.

  • FUNGSI SERIKAT BURUH

    Menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan ketrampilan, dan keahliannya serta ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.

  • FUNGSI

    ORGANISASI PENGUSAHA

    Menciptakan kemitraan,

    mengembangkan usaha,

    memperluas lapangan kerja,

    memberikan kesejahteraan

    pekerja/buruh secara terbuka,

    demokratis, dan berkeadilan

  • SKEMA HUBUNGAN TRIPARTITE

    Pemerintah

    Manajemen Serikat Pekerja

    Kesempatan kerja

    Kinerja kerja yang efektif

    Perlindungan tindakan

    legal

    Aktifitas Serikat

    Pekerja

    Aktifitas

    Manajemen

    Perlindungan tindakan

    legal

    Kontrak Manajemen Serikat Pekerja

  • HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG BAIK

    MENGACU KEPADA:

    Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan:

    UU no.13 tahun 2003 (Ketenagakerjaan), UU no.21 tahun 2000 (Serikat

    Pekerja), UU no.40 tahun 2004 (Sistem Jaminan Sosial Nasional) PER

    -24/MEN/VI/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan

    Sosial Tenaga Kerja, dst

    Pemerintah, Serikat Pekerja dan Perusahaan/Pemilik:

    Bentuk/pola kerjasama dan konsultasi; Tripartite body: Menakertrans SPSI

    APINDO

    Nilai-nilai Nasional:

    Konsensus dan harmoni Pancasila

  • Saling

    percaya

    dan

    pengertian

    Dapat

    berdiskusi

    secara terbukaPertemanan dan Persaudaraan yang

    kuat (tim kerja yang

    kuat)

    Seluruh pekerja bersemangat dan committed untuk

    mencari metode terbaik bagi perbaikan /

    peningkatan kinerja

    Bersikap positif

    dan senantiasa

    siap menghadapi

    setiap perubahan Jika perusahaan untung maka seluruh pekerja akan dapat bonus yang adil, dan manfaat lain yang berguna

  • PERSELISIHAN HUBUNGAN

    INDUSTRIALAdalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, dan perselisihan pemutusan hubungan kerja serta perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu perusahaan

  • PENYELESAIAN PERSELISIHAN

    Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat

    Seandainya penyelesaian ini tidak tercapai,maka penyelesaian dilakukan melalui prosedur penyelesaian hubungan industrial yang diatur dengan Undang-Undang.

    Saat ini sudah terdapat undang-undang yang mengaturnya yakni UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

  • KASUS PERBURUHAN

    1. Solidaritas terhadap sesama pekerja yangdinilai telah diperlakukan secara kurang adil

    oleh perusahaan

    2. Perbedaan persepsi tentang perundangandan peraturan pemerintah

    3. Menuntut kepala personalia yang dinilaibersikap keras terhadap pekerja/buruh dan

    berpihak pada perusahaan dan diminta agar

    mundur

  • 4. Perubahan manajemen perusahaan yangdinilai tidak memperhatikan kepentingan

    dan kesejahteraan pekerja

    5. Menuntut adanya transparansiperusahaan (terutama berkaitan dengan

    keuntungan perusahaan yang mungkin

    dapat menjadi bagian pekerja/buruh dalam

    bentuk upah yang lebih tinggi atau

    peningkatan kesejahteraan)

    6. Pelaksanaan peraturan uang pesangon;perusahaan dianggap tidak terbuka tentang

    keuntungan perusahaan

  • 7. Kecurigaan mengenai adanya penyalahgunaan dana Jamsostek

    8. Ketidaksabaran pekerja dalam menunggu hasilperundingan atau

    9. Tuntutan-tuntutan baru lainnya yangmuncul seiring dengan meningkatnya

    pengetahuan pekerja tentang hak-hak

    mereka setelah SP-TP terbentuk di

    tempat kerja mereka.

  • TUGAS E-LEARNING

    Klipinglah satu kasus HUBUNGAN INDUSTRIAL

    Beri analisis dan saran saudara.

    Kumpulkanlah saat UAS.

    .........................................selamat belajar.............................

  • TERIMA KASIH