htd stroke

2
SUMBER : Price, S., & Wilson, L., 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC. Anamnesis 1) Penjelasan tentang awitan dan gejala awal. Kejang pada awal kejadian mengisyaratkan sroke embolus. 2) Perkembangan gejala atau keluhan pasien atau keudanya. 3) Riwayat TIA 4) Faktor risiko, terutama hipertensi, fibrilasi atrium, diabetes, merokok, dan pemakian alcohol 5) Pemakaian obat, terutama kokain 6) Pengobatan yang sedang dijalani, termasuk obat yang baru dihentikan. Sebagi cntoh, penghentian mendadak obat antihipertensi kloniidn (Catapres) dapat menyebabkan hipertensi rebound yang berat. Selain itu, penghentian mendadak fenitoin (Dilanin) atau fenobarbital untuk gangguan kejang dapat memicu status epileptikus sampai beberapa minggu setelah penghentian obat. Pemeriksaan Fisik 1) Sistem pembuluh perifer. Lakukan pada arteri karotis untuk mencari adanya bising (bruit) dan periksa tekanan darah di kedua lengan untuk diperbandingkan. 2) Jantung. Perlu dilakukan pemeriksaan jantung yang lengkap, dimulai dengan auskultasi jantung dan EKG 12-sadapan. Murmur dan disritmia merupakan hal yang harus dicari, karena pasien dengan fibrilasi atrium, infakr miokardium akut, atau penyakit katup jantung dapat mengalami embolus obstruktif. 3) Retina. Periksa ada tidaknya cupping diskus optikus, perdarahan retina, kelainan diabetes. 4) Ekstremitas. Evaluasi ada tidaknya sianosis dan infark sebagai tanda-tanda embolus perifer.

Upload: ndkhrns

Post on 18-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jhjbg

TRANSCRIPT

SUMBER :Price, S., & Wilson, L., 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC.Anamnesis1) Penjelasan tentang awitan dan gejala awal. Kejang pada awal kejadian mengisyaratkan sroke embolus.2) Perkembangan gejala atau keluhan pasien atau keudanya.3) Riwayat TIA4) Faktor risiko, terutama hipertensi, fibrilasi atrium, diabetes, merokok, dan pemakian alcohol5) Pemakaian obat, terutama kokain6) Pengobatan yang sedang dijalani, termasuk obat yang baru dihentikan. Sebagi cntoh, penghentian mendadak obat antihipertensi kloniidn (Catapres) dapat menyebabkan hipertensi rebound yang berat. Selain itu, penghentian mendadak fenitoin (Dilanin) atau fenobarbital untuk gangguan kejang dapat memicu status epileptikus sampai beberapa minggu setelah penghentian obat.Pemeriksaan Fisik1) Sistem pembuluh perifer. Lakukan pada arteri karotis untuk mencari adanya bising (bruit) dan periksa tekanan darah di kedua lengan untuk diperbandingkan.2) Jantung. Perlu dilakukan pemeriksaan jantung yang lengkap, dimulai dengan auskultasi jantung dan EKG 12-sadapan. Murmur dan disritmia merupakan hal yang harus dicari, karena pasien dengan fibrilasi atrium, infakr miokardium akut, atau penyakit katup jantung dapat mengalami embolus obstruktif.3) Retina. Periksa ada tidaknya cupping diskus optikus, perdarahan retina, kelainan diabetes.4) Ekstremitas. Evaluasi ada tidaknya sianosis dan infark sebagai tanda-tanda embolus perifer.5) Pemeriksaan neurologic. Teknik PencitraanMRI dan CT SCAN dapat dilakukan untuk menentukan derajat akurasi dan penentuan lokalisasi dan diagnosis etiologi stroke yang dialami.