honk hard dbd babi

9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Leptospirosis adalah penyakit yang diakibatkan infeksi bakteri yang dapat ditularkan ke manusia dan hewan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini adalah genus Leptospira. Pada manusia infeksi ini dapat menyebabkan berbagain macam tanda dan gejala, beberapa tanda bahkan sering di anggap tanda dan gejala dari penyakit lain. Beberapa pasien bahkan tidak memiliki tanda dan gejala. Tanda terapi Leptospirosis dapat mengakibatkan kerusakan ginjal, meningitis (inflamasi membrane otak dan medulla spinalis ), gagal ginjal, distress pernapasan bahkan kematian. (CDC, 2014) www.cdc.gov/leptospirosis/Dalam lima tahun terakhir (2005-2009) 5 provinsi dengan AI (Angka Insiden) tertinggi yaitu DKI Jakarta 1

Upload: zexiont-xehanortz

Post on 15-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wegwegweg

TRANSCRIPT

Page 1: Honk Hard Dbd Babi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Leptospirosis adalah penyakit yang diakibatkan infeksi bakteri yang

dapat ditularkan ke manusia dan hewan. Bakteri yang menyebabkan

penyakit ini adalah genus Leptospira. Pada manusia infeksi ini dapat

menyebabkan berbagain macam tanda dan gejala, beberapa tanda

bahkan sering di anggap tanda dan gejala dari penyakit lain. Beberapa

pasien bahkan tidak memiliki tanda dan gejala. Tanda terapi Leptospirosis

dapat mengakibatkan kerusakan ginjal, meningitis (inflamasi membrane

otak dan medulla spinalis ), gagal ginjal, distress pernapasan bahkan

kematian. (CDC, 2014)

www.cdc.gov/leptospirosis/Dalam lima tahun terakhir (2005-2009)

5 provinsi dengan AI (Angka Insiden) tertinggi yaitu DKI Jakarta

( 303.4/100.000 penduduk ), Kalimantan Barat ( 228.3/100.000

penduduk ), Kalimantan Timur ( 184.59.4/100.000 penduduk ), Bali

( 167.41/100.000 penduduk ), Kepulauan Riau, ( 115.6/100.000

penduduk ), Jawa Barat ( 89.41/100.000 penduduk ). DKI Jakarta selalu

menduduki AI yang paling tinggi setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena

pengaruh kepadatan penduduk, mobilitas penduduk yang tinggi dan

1

Page 2: Honk Hard Dbd Babi

2

sarana transportasi yang lebih baik dibanding daerah lain, sehingga

penyebaran virus menjadi lebih mudah dan lebih luas (Soepardi, 2010)..

Berdasarkan data yang dikutip dari Buletin Jendela Epidemiologi

2010 , dari tahun 2005 hingga 2009 jumlah provinsi yang berisiko tinggi

(high risk) meningkat dan terjadi perubahan. Misalnya pada tahun 2007

seluruh provinsi di pulau Jawa dan Bali masuk sebagai daerah risiko tinggi

dimana pada tahun ini terjadi epidemik . Tetapi pada tahun 2009 terjadi

perubahan dimana provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan

Kalimantan Tengah masuk dalam resiko tinggi.. Melihat data ini

kemungkinan penularan tidak hanya di rumah tetapi di sekolah atau di

tempat kerja. Sehingga gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

perlu juga digalakkan di sekolah dan di tempat kerja. Tampak telah terjadi

perubahan pola penyakit DBD, dimana dahulu DBD adalah penyakit pada

anak-anak dibawah 15 tahun, saat ini telah menyerang seluruh kelompok

umur, bahkan lebih banyak pada usia produktif. Perlu diteliti lebih lanjut

hal mempengaruhinya, apakah karena virus yang semakin virulen (ganas)

atau karena pengaruh lain (Soepardi, 2010).

Berdasarkan data rekapitulasi kasus Demam Berdarah, maka

penulis tertarik untuk lebih mendalami dan mengidentifikasi epidemiologi

penyakit DB yang mencakup distribusi dan determinan penyakit DB

dengan pendekatan H.L. Blum, khususnya di wilayah kerja puskesmas

Pandanaran.

1.2 Rumusan Masalah

Page 3: Honk Hard Dbd Babi

3

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Demam

Berdarah pada pasien [] di Puskesmas Pandanaran ?

1.3 Tujuan Pengamatan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap DB berdasarkan pendekatan H.L. Blum.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk memperoleh informasi mengenai faktor perilaku

yang mempengaruhi terjadinya DB

1.3.2.2 Untuk memperoleh informasi mengenai faktor lingkungan

yang mempengaruhi terjadinya DB

1.3.2.3 Untuk memperoleh informasi mengenai faktor pelayanan

kesehatan yang mempengaruhi terjadinya penyakit DB

1.3.2.4 Untuk memperoleh informasi mengenai faktor

kependudukan yang mempengaruhi terjadinya DB

1.3.2.5 Untuk memberikan solusi terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya DB

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Masyarakat

1.4.1.1 Masyarakat mengetahui mengenai Demam Berdarah.

1.4.1.2 Masyrakat mengetahui manfaat perilaku hidup sehat.

1.4.1.3 Membangun kesadaran masyarakat tentang pencegahan

terhadap penyakit Demam Berdarah.

Page 4: Honk Hard Dbd Babi

4

1.4.2 Bagi Mahasiswa

1.4.2.1 Mahasiswa mengetahui langsung masalah yang ada di

lapangan.

1.4.2.2 Mahasiswa menjadi terbiasa melaporkan masalah mulai

penemuan masalah sampai pembuatan plan of action.

1.4.2.3 Sebagai media yang menambah wawasan pengetahuan

tentang ilmu kesehatan masyarakat.

1.4.2.4 Sebagai media yang dapat mengembangkan ketrampilan

sebagai dokter.

1.4.2.5 Sebagai modal dasar untuk melakukan penelitian bidang

ilmu kesehatan masyarakat pada tataran yang lebih lanjut.

Page 5: Honk Hard Dbd Babi

DAFTAR PUSTAKA

CDC, 2010,Leptospirosis, Centers for Disease Control and Prevention. United States

Soepardi., J. dkk., Buletin Jendela Epidemiologi,. Penerbit KemKes. Jakarta.2010.

Suyono S. Patofisiologi Demam Berdarah. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Demam Berdarah Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005.

Wiliams SB, Goldfine AB, Timimi FK, et al. Acute hyperglycemia attenuates endothelium-dependent vasodilation in humans in vivo.circulation.1998; 97:1695-1701.

Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI.Jakarta.2005

Waspadji S. Demam Berdarah : Mekanisme dasar dan pengelolaannya yang rasional. Dalam Soegondo S dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005

Shahab A. Komplikasi Kronik DB Penyakit Jantung Koroner. Dalam Sudoyo AW, dkk (eds), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III, edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, 2009.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2011, Profil Kesehatan Jawa Tengah, Semarang

Yuni E, Soebardi S. Terapi non Farmakologis pada diabetes mellitus. Dalam Subodooyo AW, dkk (eds), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III, edisi IV. Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, 2009.

5