hipotermi, hipertermi, tetanus, hipoglukemi

43
KELOMPOK 9 Hipotermia – Hipertermia – Hypoglukemi – Tetanus Neonatus NINDYA ANDIRA PHAULYNA RUTH VIVI DIAN CHRISTANTI WINDA SEPTIANI

Upload: dwi

Post on 12-Dec-2015

177 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

FADFD

TRANSCRIPT

KELOMPOK 9

Hipotermia – Hipertermia – Hypoglukemi – Tetanus Neonatus

NINDYA ANDIRAPHAULYNA RUTH

VIVI DIAN CHRISTANTIWINDA SEPTIANI

HIPOTERMIA

PENGERTIAN

Hipotermia adalah suatu keadaan dimana tubuh merasa sangat kedinginan. Setelah panas dipermukaan tubuh hilang maka akan terjadi pendinginan pada jaringan dalam dan organ tubuh.

Akibat Hipotermi

Hipotermia bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan di seluruh tubuh (Edema Generalisata), menghilangnya reflex tubuh (areflexia), koma, hingga menghilangnya reaksi pupil mata.Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 320C.

Di samping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu

badan di bawah normal. Suhu normalpada bayi neonatus adalah adalah 36,5-37,5 derajat Celsius (suhuketiak). Hipotermi merupakansalah satu penyebab tersering darikematian bayi baru lahir, terutamadengan berat badan kurangdari 2,5 Kg Gejala awal hipotermiapabila suhu kurang dari 36 derajatCelsius atau kedua kaki dan tangan

teraba dingin.

Hipotermi dibedakan atas :

• stres dingin (36 -36,50 C)• hipotermi sedang (32 -360 C)• hipotermi berat (dibawah 320 C)

Bayi-bayi yang sangat rawan terhadap hipotermi yaitu :

• bayi kurang bulan / premature• bayi berat lahir rendah• bayi sakit

Jenis-Jenis Hipotermi

• Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga <35°c.>,

• Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari paparan langsung terhadap udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat.

• Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi gangguan sistemik (seluruh tubuh) yan serius.Kebanyakan terjadinya sih di usim dingin (salju) dan iklim dingin.

Berdasarkan kejadiannya, hipotermia dibagi atas:

• Hipotermia sepintas, yaitu penurunan suhu tubuh 1–2 derajat Celsius sesudah lahir

• Hipotermia akut terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6-12 jam

• Hipotermia sekunder. Penurunan suhu tubuh yang tidak disebabkan oleh suhu lingkungan yang dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, sindrom gangguan pernapasan dengan hipoksia atau hipoglikemia, perdarahan intra-kranial tranfusi tukar, penyakit jantung bawaan yang berat, dan bayi dengan BBLR serta hipoglikemia.

• Cold injury, yaitu hipotermia yang timbul karena terlalu lama dalam ruangan dingin (lebih dari 12 jam).

Etiologi Penyebab terjadinya hipotermi pada bayi yaitu :

• Jaringan lemak subkutan tipis.• Perbandingan luas permukaan tubuh dengan

berat badan besar.• Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.• BBL (Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon

shivering (menggigil) pada reaksi kedinginan.• Kurangnya pengetahuan perawat dalam

pengelolaan bayi yang beresiko tinggi mengalami hipotermi.

Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang disebabkan oleh:

• Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna• Permukaan tubuh bayi relatif lebih luas• Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas• Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakainnya agar dia tidak kedinginan• Keadaan yang menimbulkan kehilangan panas yang berlebihan, seperti lingkungan

dingin, basah, atau bayi yang telanjang,cold linen, selama perjalanan dan beberapa keadaan seperti mandi, pengambilan sampel darah, pemberian infus, serta pembedahan. Juga peningkatan aliran udara dan penguapan.

• Ketidaksanggupan menahan panas, seperti pada permukaan tubuh yang relatif luas, kurang lemak, ketidaksanggupan mengurangi permukaan tubuh, yaitu dengan memfleksikan tubuh dan tonus otot yang lemah yang mengakibatkan hilangnya panas yang lebih besar pada BBLR.

• Kurangnya metabolisme untuk menghasilkan panas, seperti defisiensib ro wn fat, misalnya : bayi preterm, kecil masa kelahiran, kerusakan sistem syaraf pusat sehubungan dengan anoksia, intra kranial hemorrhage, hipoksia, dan hipoglikemia

GEJALA HIPOTERMI pada bayi baru lahir :

• Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh,bayi menjadi kurang aktif,tidak kuat menghisap asi,dan menangis lemah

• Timbulnya sklerema atau kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian punggung,tungkai dan tangan.

• Muka bayi berwarna merah terang• tampak mengantuk • kulitnya pucat dan dingin • lemah, lesu ,menggigil. • kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian dada• ujung jari tangan dan kaki kebiruan• Bayi tidak mau minum/menyusui• Bayi tampak lesu atau mengantuk saja• Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi

mengeras (sklerema)• Kulitnya pucat dan dingin• Menggigil

Indikasi Penyakit Hipotermia

• Gejala awal hipotermia apabila suhu < 360C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang (suhu 320C - <360C).

• Gigi gemeretakan, merasa sangat letih dan mengantuk yang sangat luar biasa.

• Selanjutnya pandangan mulai menjadi kabur, kesigapan mental dan fisik menjadi lamban.

• Bila tubuh korban basah, maka serangan hiportemia akan semakin cepat dan hebat.

Tanda-tanda klinis hipotermia: • Hipotermia sedang: • Kaki teraba dingin• Kemampuan menghisap lemah• Tangisan lemah• Kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata• Hipotermia berat • Sama dengan hipotermia sedang• Pernafasan lambat tidak teratur• Bunyi jantung lambat• Mungkin timbul hipoglikemi dan asidosisi metabolik• Stadium lanjut hipotermia• Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang• Bagian tubuh lainnya pucat• Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki

dan tangan • (sklerema)

Menurut tingkat keparahannya, Gejala Klinis hipotermia dibagi menjadi 3

1. Mild atau ringan

• Sistem saraf pusat: amnesia, apati, terganggunya persepsi halusinasi• Cardiovaskular: denyut nadi cepat lalu berangsur melambat, meningkat4nya tekanandarah, • Penafasan: nafas cepat lalu berangsur melambat,• Saraf dan otot: gemetar, menurunnya kemampuan koordinasi otot

2. Moderate, sedang • sistem saraf pusat: penurunan kesadaran secara berangsur, pelebaran pupil• Cardiovaskular: penurunan denyut nadi secara berangsur• Pernafasan: hilangnya reflex jalan nafas(seperti batuk, bersin)• Saraf dan otot: menurunnya reflex, berkurangnya respon menggigil, mulai munculnya kaku tubuh

akibat udara dingin

3. Severe, parah

• Sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata(seperti mengdip• Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya tekanandarah sistolik • Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen• Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer

MEKANISME TERJADINYA HIPOTERMI

• Evaporasi (menguapnya cairan dari kulit bayi yang basah)

• Radiasi (memancarnya panas tubuh bayi ke lingkungan sekitar yang lebih dingin)

• Konduksi (pindahnya panas tubuh apabila kulit bayi langsung kontak dengan permukaan yang lebih dingin)

• Konveksi

Pencegahan Hipotermia Pada Bayi:

• Bayi dibungkus dengan selimut dan kepalanya ditutup dengan topi. Jika bayi harusdibiarkan telanjang untuk keperluan observasi maupun pengobatan, maka bayi ditempatkan dibawah cahaya penghangat.Untuk mencegah hipotermia, semua bayi yang baru lahir harus tetap berada dalamkeadaan hangat.

• Di kamar bersalin, bayi segera dibersihkan untuk menghindari hilangnya panas tubuhakibat penguapan lalu dibungkus dengan selimut dan diberi penutup kepala.

Melaksanakan metode kanguru, yaitu bayi baru lahir dipakaikan

popok dan tutup kepala diletakkan di dada ibu agar tubuh bayi

menjadi hangat karena terjadi kontak kulit langsung.Bila tubuh

bayi masih teraba dingin bisa ditambahkan selimut

1. bayi baru lahir mengenakan pakaian dan selimut yang disetrika atau dihangatkan diatas tungku.

2. menghangatkan bayi dengan lampu pijar 40 sampai 60 watt yang diletakkan pada jarak setengah meter diatas bayi.

3. meminta pertolongan kepada petugas kesehatan terdekat.4. dirujuk ke rumah sakit5. Terapi yang bisa diberikan untuk orang dengan kondisi

hipotermia, yaitu jalan nafas harus tetap terjaga juga ketersediaan oksigen yang cukup.

Tindakan-tindakan Pencegahan Penyakit Hipotermia

Melakukan tujuh rantai hangat, yaitu :

1. menyiapkan tempat melahirkan yang hangat, kering, bersih, penerangan cukup.

2. Mengeringkan tubuh bayi segera ssetelah lahir dengan handuk kering dan bersih

3. Menjaga bayi tetap hangat dengan mendekap bayi di dada ibunya dan keduanya di selimuti.

4. memberi ASI sedini mungkin dalam waktu 30 menit setelah melahirkan agar bayi memperoleh kalori.

5. mempertahankan kehangatan pada bayi.6. memberi perawatan bayi baru lahir yang memada

HIPERTERMIA

DEFINISI

Hipertertmia adalah suhu tubuh yangtinggi dan bukan disebabkan olehmekanisme pengaturan panashipotalamus.

ETIOLOGI

Disebabkan oleh meningkatnya produksi panas andogen (olahraga berat, hipertermia maligna, sindrom neuroleptik maligna, hipertiroidisme), pengurangan kehilangan panas, atau terpajan lama pada lingkungan bersuhu tinggi (sengatanpanas).

GEJALA

• Suhu badannya tinggi• Terasa kehausan• Mulut kering-kering• Kedinginan, lemas• Anoreksia (tidak selera makan)• Nadi cepat , dan• Pernafasan tidak teratur.

Tindakan / Pengobatan

• Bila suhu diduga karena paparan panas yang berlebihan :• Letakkan bayi di ruangan dengan suhu lingkungan normal (25ºC –

28ºC).• Lepaskan sebagian atau seluruh pakaiannya bila perlu• Periksa suhu aksiler setiap jam sampai tercapai suhu dalam batas

normal.• Bila suhu sangat tinggi (<39ºC), bayi dikompres atau dimandikan

selama 10-15 menit dalam air yg suhunya 4ºC lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

• Bila bayi pernah diletakkan di bawah pemancar panas atau incubator• Turunkan suhu alat penghangat, bila bayi di dalam inkubator, buka

inkubator sampai suhu dalam batas normal.• Lepas sebagian atau seluruh pakaian bayi selama 10 menit kemudian.• Beri pakaian lagi sesuai dengan alat penghangat yang digunakan• Periksa suhu bayi setiap jam sampai tercapai suhu dalam batas

normal.

• Periksa suhu inkubator atau pemancar panas setiap jam dan sesuaikan pengatur suhu.

• Manajemen lanjutan suhu lebih 37,5ºC• Yakinkan bayi mendapatkan masukan cukup cairan• Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya. Bila bayi tidak dapat menyusui, beri

ASI peras dengan salah satu alternatif cara pemberian minum.• Bila terdapat tanda dehidrasi, tangan ide hidrasinya.• Periksa kadar glukosa darah,bila kurang 45 mg/dl (2,6 mmol/l), tangani

hipoglikemia.• Cari tanda sepsis sekarang dan ulangi lagi bila suhu tubuh mencapai batas

normal.• Setelah suhu bayi normal :• Lakukan perawatan lanjutan• Pantau bayi selama 12 jam berikutnya, periksa suhu badannya setiap 3 jam.• Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat diberi minum dengan

baik serta tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan, nasehati ibu cara menghangatkan bayi di rumah dan melindungi dari pancaran panas yang berlebihan.

HYPOGLIKEMI PADA NEONATUS

Pengertian

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.Istilah hepoglikemia digunakan bila kadar gula darah bayi secarabermaknadibawahkadar rata-rata. Kadar glukosa darah kurang dari 30 mg/dLUmumnya hepoglikemia terjadi pada neonatus umur 1-2 jam. Hal ini disebabkan oleh karena bayi tidak mendapatkan lagi glukosa dari ibu, sedangkan insulin plasma masih tinggi dengan kadar glukosa darah yang menurun dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL.

Penyebab

1. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas sehingga menurunkan kadar gula darah.

2. Dosis insulin terlalutinggi yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.

3. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal.

4. Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati.

• Hipoglikemia biasanya terjadi jika seorang bayi pada saat dilahirkan memiliki cadangan glukosa yang rendah (yang disimpan dalam bentuk glikogen).Penyebab lainnya adalah:– Prematuritas– Post-maturitas

Tanda dan Gejala

• Letargi (penurunan kesadaran)• Tidak mau menyusu• Kejang• Penurunan tingkat kesadaran

Penatalaksanaan

• Bayi aterm yang masuk bangsal pascanatal dan menyusu, tidak perlu mendapatkan pengukuran glukosa darah kecuali mereka simtomatik. Yang terutama saran untuk menyusui dan intervensi tidak boleh didasarkan pada konsentrasi glukosa darah.

• Bayi yang mengalami komplikasi neurologis hipoglikemia dapat dengan mudah diidentifikasi dan harus dipantau pada :...........

Lanjutan....• Usia bayi kurang dari gestasi 37 minggu• Berat badan kurang dari 2,5 kg• Bayi dari ibu penderita diabetes• Bayi dengan sepsis atau hipoksia setelah perinatal

Pencegahan penting yang dilakukan :• Pengendalian suhu yang adekuat (tetap hangat)• Menyusu sejak awal ( dalam 1 jam kelahiran ) dengan 100

ml/kg/jika diberikan susu formula• Pemberian susu secara sering ( setiap 3 jam atau kurang )• Pemeriksaan glukosa darah segera sebelum pemberian air

susu kedua kalinya dan kemudian setiap 4 – 6 jam.

Komplikasi

• Kerusakan otak• Koma• Kematian

TETANUS NEONATUS

Pengertian

Neonatus adalah organisme pada periode adaptasi kehidupan intra uterus kekehidupan intra uterinhinggaberusiakurangdari 1 bulan.Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus yang disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) yang menyerang sistem saraf pusat.

Penyebab

Clostridium tetani Kuman ini bersifat anaerobik. Clostridium tetani berbentuk batang langsing, tidak berkapsul, gram positip.Dapat bergerak dan membentuk spora. Spora tersebut kebal terhadap berbagai bahan dan keadaan yang merugikan.Kuman ini dapat hidup bertahun-tahun di dalam tanah, asalkan tidak terpapar sinar matahari, selain dapat ditemukan pula dalam debu, tanah, air laut, air tawar dan traktus digestivus manusia serta hewan. Tetanus tidak menularkan dari orang ke orang. Tetanus hanya dapat terjadi jika bakteri berubah bentuk menjadi bentuk vegetatif dalam tubuh manusia.Sebenarnya bakteri ini menghasilkan 3 toksin namun tetanospasmin merupakan penyebab timbulnya tetanus.

Tanda dan Gejala 1. Mulut mencucu seperti mulutikan (karpemound)2. Bayi tiba-tiba panas.3. Bayi yang semula dapat menetek menjadi sulit menetek karena kejang

pada otot faring (tenggorok dan rahang).4. Mudah sekali kejang disertai sianosis (biru), 5. Kejang terutama apabila terkena cahaya, suara dan sentuhan.6. Kejang, otot kaku/spasm dengan kesadaran tak terganggu.7. Kejangpadaotot-otot wajah menyebabkan ekspresi penderita seperti

menyeringai dengan kedua alis yang terangkat.8. Kekakuan atau kejang pada otot-otot perut, leher dan punggung dapat

menyebabkan kepala dan tumit penderita tertarik ke belakang, sedangkan badannya melengkung kedepan( kaku duduk sampai opisthotonus)

9. Kejang pada otot sfingter perut bagian bawahakan menyebabkan sembelit dan tertahannya air kemih.

10. Dinding perut tegang (perut papan)

Pencegahan

Pemberian toxoid tetanus kepada ibu hamil 3 x berturut-turut pada trimester ke-3 dikatakan sangat bermanfaat untuk mencegah tetanus neonatorum. Pemotongan tali pusat harus menggunakan alat yang steril dan perawatan tali pusat selanjutnya.

Penatalaksanaan1. Pemberian saluran nafas agar tidak tersumbat dan harus

dalam keadaan bersih.2. Pakaian bayi dikendurkan/dibuka.3. Mengatasi kejang dengan cara memasukkan tong spatela

sendok yang sudah dibungkus kedalam mulut bayi agar tidak tergigit giginya dan untuk mencegah agar lidah tidak jatuh kebelakang menutupi saluran pernafasan.

4. Ruangan dan lingkunganharus tenang.5. Bila tidak dalam keadaan kejang berikan ASI sedikit demi

sedikit, ASI dengan menggunakan pipet/diberikan personde (kalau bayi tidak mau menyusui).

6. Perawatan tali pusat dengan teknik aseptic dan antiseptic.7. Selanjutnya rujuk kerumahsakit, beri pengertian pada keluarga

bahwa anaknya harus dirujuke Rumah Sakit.

TERIMA KASIH