hipertermi pada bayi

Upload: putri-mohammad

Post on 14-Oct-2015

127 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Slide 1

AKBID PRIMA HUSADA BOGOR MAY 2014HYPERTERMIASKEB KEGAWATDARURATAN NEONATALKELOMPOK 11Hilda RianaKania Aprianti Nisrina Nur FajriniPutri Fiisabiilillah MAKBID PRIMA HUSADA BOGOR MAY 2014PengertianHipertermi adalah keadaan suhu tubuh meningkat melebihi suhu normal yaitu suhu tubuh mencapai sekitar 37,8C per oral atau 38,8C per rectal secara terus menerus disertai kulit panas dan kering serta abnormalitas sistem saraf pusat seperti delirium, kejang, atau koma yang disebabkan oleh atau dipengaruhi oleh panas eksternal (lingkungan) atau internal (metabolik). Hypertermia pada bayi adalah peningkatan suhu tubuh bayi lebih dari37,5 C.

EtiologiDisebabkan oleh infeksi, suhu lingkungan yang terlalu panas atau campuran dari gangguan infeksi dan suhu lingkungan yang terlalu panas. Keadaan ini terjadi bila bayi diletakkan di dekat api atau ruangan yang berudara panas.Selain itu, dapat pula disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang dapat mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Etiologi

Tanda dan gejala1. Suhu tubuh bayi >37,5 C (panas)2. Tanda dehidrasi3. Kulit memerah4. Malas minum5. Frekuensi nafas lebih dari 60x/menit6. Denyut jantung lebih dari 160 x/menit7. Letargi8. Kedinginan,lemas9. Bisa disertai kejang

Tanda dan GejalaKlasifikasi Hipertermia1. Hipertermia yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas :Hipertermia malignaHipertermia maligna biasanya dipicu oleh obat-obatan anesthesiaExercise-Induced hyperthermia (EIH)Hipertermia jenis ini dapat terjadi pada anak besar/remaja yang melakukan aktivitas fisik intensif dan lama pada suhu cuaca yang panasEndocrine Hyperthermia (EH)Hipertermia ini disebabkan karena kelainan endokrin

Klasifikasi Hipertermia2. Hipertermia yang disebabkan oleh penurunan pelepasan panasHipertermia neonatalPeningkatan suhu tubuh secara cepat pada hari kedua dan ketiga kehidupan bisa disebabkan oleh:DehidrasiOverheatingTrauma lahirHeat strokeHaemorrhargic Shock and Encephalopathy (HSE)Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)

Fase fase Terjadinya HipertermiFase I : AwalPeningkatan denyut jantung Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan Kulit pucat dan dingin karena vasokonstriksi Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokonstriksi Rambut kulit berdiri Pengeluaran keringat berlebih Peningkatan suhu tubuh

Fase-fase Terjadinya Hipertermi

Fase II : Proses DemamKulit terasa hangat / panas Peningkatan nadi & laju pernapasan Dehidrasi ringan sampai berat Proses menggigil lenyap Mengantuk , kejang akibat iritasi sel saraf Mulut keringBayi Tidak mau minumLemas

Fase III : PemulihanKulit tampak merah dan hangat Berkeringat Menggigil ringan Kemungkinan mengalami dehidrasi

Penatalaksanaan

Letakkan bayi di ruangan dengan suhu lingkungan normal (25 C-28 C)Lepaskan sebagian atau seluruh pakaian bayi bila perluPerikasa suhu aksila setiap jam sampai tercapai suhu dalam batas normalBila suhu sangat tinggi (lebih dari 39 C), bayi dikompres atau dimandikan selama 10-15 menit dalam suhu air 4 C, lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Jangan menggunakan air dingin atau air yang suhunya lebih rendah dari 4 C dibawah suhu bayiMemastikan bayi mendapat cairan adekuat

PenatalaksanaanBerikan antibiotik agar tidak terjadi terjadi infeksi Cari tanda sepsisSetelah keadaan bayi normal :Lakukan perawatan lanjutan Pantau bayi selama 12 jamberikutnya, periksa suhu setiap 3 jam

Pencegahan Terhadap Hipertermia1. Kesehatan lingkungan.2. Penyediaan air minum yang memenuhi syarat.3. Pembuangan kotoran manusia pada tempatnya.4. Pemberantasan lalat.5. Pembuangan sampah pada tempatnya.6.Pendidikan kesehatan pada masyarakat.7. Pemberian imunisasi lengkap kepada bayi.8.Makan makana yang bersih dan sehat9. Jangan biasakan anak jajan diluarPencegahan Herhadap HipertermiMekanisme RujukanSistem rujukan pelayanan kegawatdaruratan maternal neonatal mengacu pada prinsip utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif, dan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan fasilitas pelayanan.Setiap kasus dengan kegawatdaruratan neonatal yang datang ke puskesmas PONED harus langsung dikelola.setelah dilakukan stabilisasi kondisipasien, kemudian ditentukan apakahpasien akan dikelola di tingkat Puskesmas pelayanan yang lebih baik sesuai dengan tingkat kegawatdaruratanya.Mekanisme Rujukan

Prosedur Pelaksanaan Rujukan Bayi

Stabilisasi kondisi bayi pada saat transportasiHubungan kerjasama antara petugas yang merujuk dan petugas di tempat rujukanUmpan balik rujukan dan tindak lanjut kasus pascarujukan

Prosedur Pelaksanaan Rujukan