hipotermi dan asfiksia fix

Upload: agung-ayu-widhyantari

Post on 03-Mar-2016

88 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hipotermi

TRANSCRIPT

REFLEKSI KASUS

BAYI ATERM (SMK) DENGAN ASFIKSIA DAN HIPOTERMI

Nama : Agung Ayu WidhyantariNo. Stambuk : G 501 09 039Pembimbing: dr. Suldiah, Sp.A

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKORUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATAPALU2014PENDAHULUANPernapasan spontan pada bayi neonatus biasanya terjadi beberapa detik setelah bayi lahir. Bila bayi setelah lahir tidak memperlihatkan pernapasan, maka perlu dipikirkan kemungkinan adanya gangguan patologis yaitu asfiksia neonatorum. Asfiksia adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan, teratur dan adekuat segera setelah lahir. Keadaan ini harus ditangani secara tepat dan sebaik mungkin untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala lanjut yang mungkin timbul. Asfiksia pada BBL merupakan penyebab kematian 19% dari 5 juta kematian BBL setiap tahun. Resusitasi merupakan tindakan utama pada asfiksia.1,2,3Hipotermi pada neonatus adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan suhu tubuh yang disebabkan oleh berbagai keadaan terutama karena penurunan suhu ruangan dan proses penghangatan bayi tidak maksimal. Hipotermi dapat terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan panas dan kesanggupan menambah produksi panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-otot yang belum cukup memadai, lemak subkutan yang sedikit, belum matangnya sistem saraf yang mengatur suhu tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibanding dengan berat badan sehingga mudah kehilangan panas. Gejala klinis dari hipotermi yang sering ditemukan yaitu teraba dingin pada akral. Penanganan hipotermi dapat dilakukan dengan cara memberikan lingkungan hangat, keringkan bayi segera, kontak kulit ibu bayi, selimuti ibu dengan BBL-nya sekaligus atau tutupi dengan kain, menggunakan radiant warmer.1,2,4 Berikut ini dilaporkan kasus mengenai asfiksia dan hipotermi pada bayi yang dirawat di kamar bayi RSUD Undata palu.

KASUS

I. IDENTITAS PASIENNama: By. ESTanggal Lahir: 17 Maret 2014Tanggal Masuk: 17 Maret 2014Jenis Kelamin: Perempuan

II. ANAMNESISBayi baru lahir jam 08.00 dengan caesaria sectio atas indikasi letak lintang dan riwayat obstetri jelek. Jenis kelamin perempuan. Apgar score 5/7, air ketuban warna hijau kental, pusat baik. Bayi lahir cukup bulan. Bayi lahir tidak langsung menangis, tonus otot sedikit fleksi pada ekstremitas, sianosis (+). Rupture membrane prematur tidak ada. Bayi menangis setelah diberi oksigen dan diberi rangsangan. Aktivitas bayi kurang dan akral bayi dingin. Riwayat maternal : Riwayat kehamilan ibu G5P3A2, ibu berumur 38 tahun saat mengandung anak terakhir. ANC rutin ke puskesmas. Riwayat menderita flu dan demam saat mengandung. Tidak ada riwayat konsumsi minuman beralkohol. Tidak ada yang merokok di lingkungan rumah.PEMERIKSAAN TANDA VITAL : Denyut Jantung: 152 x/menit Respirasi: 56 x/menit Suhu: 36C Capillary Refill Time: < 2 detik PEMERIKSAAN FISIK : Berat Badan Masuk:3200 gram Panjang Badan Lahir:50 cm Lingkar Kepala:35 cm Lingkar Dada:35 cm Lingkar Perut:30 cm Lingkar Lengan:11 cm

Sistem Neurologis: -Aktivitas bayi : aktif Kesadaran : compos mentis Fontanella : datar Sutura : belum menyatu Refleks terhadap cahaya : (+) Kejang : (-) Tonus otot : Baik Sistem Respirasi:-Sianosis (-) Retraksi (-) Nafas cuping hidung (-) Pergerakan dinding dada : Simetris bilateral Merintih (-) Apneu (-) Bunyi nafas : bronkovesikuler Bunyi nafas tambahan (-)Downs Score:-Frekuensi nafas : 0 Retraksi : 0 Sianosis : 0 Udara Masuk : 0 Merintih : 0Total : 0Kesimpulan : Tidak ada gawat nafas WHO : Tidak Ada Gangguan Napas Sistem Kardiovaskuler:-Bunyi jantung : S1-S2 regular murni Bising jantung (-) Sistem Hematologi:-Pucat (-) Ikterus (-) Sistem Gastrointestinal:-Kelainan dinding abdomen (-) Muntah (-) Diare (-) Umbilikus : bernanah (-), iritasi (-), edema (-) Bising usus : positif kesan normal Organomegali : (-) Residu lambung : (-) Sistem Genital:-Anus imperforata (-) Keluaran (-) Pemeriksaan lain:-Ekstremitas: Akral hangat, lengkap Turgor: Baik Trauma Lahir: (-) Kelainan Kongenital: (-)SKOR BALLARDa) Maturitas neuromuskular Sikap tubuh: 4 Persegi jendela: 4 Rekoil lengan: 4 Sudut poplitea: 5 Tanda selempang: 3 Tumit ke kuping: 4b) Maturitas fisik Kulit: 1 Lanugo: 1 Permukaan plantar: 4 Payudara: 4 Mata/telinga: 3 Genitalia: 2Total skor : 34Estimasi umur kehamilan : 38 - 40 mingguKesimpulan : Aterm + SMK

Kriteria Sepsis :Kategori A Kategori B Hipotermi - Kesimpulan : tidak menderita sepsis neonatorum

RESUME Bayi baru lahir jam 08.00 dengan caesaria sectio atas indikasi letak lintang dan riwayat obstetri jelek. Jenis kelamin perempuan. Apgar score 5/7, air ketuban warna hijau kental, pusat baik. Bayi lahir tidak langsung menangis. Tonus otot sedikit fleksi pada ekstremitas, sianosis (+). Aktivitas bayi kurang dan akral bayi dingin. Ibu berumur 38 tahun. G5P3A2 Riwayat menderita flu dan demam saat mengandung. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, denyut Jantung : 152 x/menit, Respirasi 56 x/menit, Suhu : 35,8oC. Skor Down : 0 (Tidak ada gawat napas). WHO : tidak ada gangguan napas. DIAGNOSIS : Aterm (SMK) + Asfiksia + Hipotermi

TERAPI : Hangatkan bayi Atur posisi bayi Isap lendir Keringkan bayi dan berikan rangsangan taktil Atur posisi kembali Penilaian kembali Inj. Vit. K1 1 mg Gentamisin tetes mata 1 tetes/ mata Rawat inkubator dengan suhu 33C Asi/pasi 24 cc/ 3 jamANJURAN : Observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu dan Darah rutin

FOLLOW UP18/3/2014(07.00 WITA)Usia : 1 hariS : -O : Keadaan Umum : SedangTTV :HR : 142 x/menit T : 36,7 C RR : 50 x/menit CRT : < 2 detik Berat badan hari ini : 3200 gramBerat badan lahir : 3200 gram BB : 3200 3200 = 0 % 3200

Sistem Pernapasan.Sianosis (-), merintih (-), apnea (-), retraksi dinding dada (-), pergerakan dinding dada simetris, pernapasan cuping hidung (-), bunyi pernapasan bronchovesikuler, bunyi tambahan (-)Downs Score : -Frekuensi nafas : 0 Retraksi : 0 Sianosis : 0 Udara Masuk : 0 Merintih : 0Total : 0Kesimpulan : Tidak ada gawat nafas WHO : tidak ada gangguan napas ringan Sistem Kardiovaskuler.Bunyi jantung I/II reguler (+), murmur (-), gallop (-).

Sistem Hematologi.Pucat (-), ikterus (-)

Sistem Gastrointestinal.Kelainan dinding abdomen (-), massa/organomegali (-), muntah (-), diare (-), peristaltik (+) kesan normal.

Sistem SarafAktivitas bayi aktif, tingkat kesadaran compos mentis, tonus otot baik, kejang (-).

Sistem Genitalia.Hipospadia (-), hidrokel (-), hernia (-), anus imperforata (-)

Pemeriksaan Lain.Ektremitas : akral hangat, turgor normal, kelainan kongengital (-), trauma lahir (-)Hasil pemeriksaan Laboratorium Gula darah sewaktu : 65 mg/dlTidak ada hipoglikemiDarah rutin : WBC : 7,4 x 109/L RBC : 4,34 x 1012/L PLT : 290 x 109/L HGB : 15,6 g/dl HCT : 48,6 %A : Aterm (SMK)P : Menjaga suhu bayi tetap hangat ASI/PASI : 8 x 44 cc Rawat gabungDISKUSIAsfiksia merupakan sebutan umum yang berarti bayi tak mampu bernapas spontan, teratur dan adekuat sesaat setelah lahir yang merupakan salah satu keadaan darurat yang perlu ditanggulangi secara cepat dan sebaik mungkin demi untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala lanjut yang mungkin timbul. Asfiksia dapat disebabkan oleh berbagai faktor pada ibu, plasenta dan tali pusat dan bayi.2,3,5Faktor resiko untuk terjadinya asfiksia neonatorum adalah:1,2a. Faktor ibu Preeklampsia dan eklampsia Perdarahan antepartum abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta) Partus lama atau partus macet Demam sebelum dan selama persalinan Infeksi berat (malaria, sifilis, TB, HIV) Kehamilan lebih bulan (lebih 42 minggu kehamilan) b. Faktor plasenta dan tali pusat Infark plasenta Hematom plasenta Lilitan tali pusat Tali pusat pendek Simpul tali pusat prolapsus tali pusat c. Faktor bayi Bayi kurang bulan/ prematur (kurang 37 minggu kehamilan) Air ketuban bercampur mekonium Kelainan kongenital yang memberi dampak pada pernapasan bayi Pada bayi ini terdapat dua faktor resiko untuk terjadinya asfiksia, yaitu Demam sebelum dan selama persalinan dan air ketuban bercampur mekonium. Parameter bayi asfiksia adalah seperti yang dikemukakan oleh Virginia Apgar dengan skor Apgar, dengan penggolongan sebagai berikut:1,5 Nilai Apgar 7 10 = Baik Nilai Apgar 4 6 = Asfiksia ringan sedang Nilai Apgar 0 3 = Asfiksia beratPada kasus ini skor apgar bayi 5-7, sehingga dapat diklasifikasikan dalam asfiksia ringan sedang. Transisi dari kehidupan janin intrauterin ke kehidupan bayi ekstrauterin menunjukkan perubahan pada alveoli paru janin yang saat berada dalam uterus berisi cairan paru. Pada saat lahir dan bayi mengambil napas pertama, udara memasuki alveoli paru dan cairan paru diabsorpsi oleh jaringan paru. Pada napas kedua dan berikutnya, udara yang masuk alveoli bertambah banyak dan cairan paru diabsorpsi sehingga kemudian seluruh alveoli berisi udara yang mengandung oksigen. Aliran darah paru meningkat secara dramatis. Pada kasus ini rentan terjadi asfiksia karena adanya tanda-tanda gawat janin sebelum bayi lahir, seperti air ketuban bercampur mekonium. Penatalaksanaan asfiksia pada bayi baru lahir dapat dilakukan sesuai bagan penatalaksanaan asfiksia berikut :3

Suhu normal pada neonatus berkisar antara 36,5 o c - 37,5 oC pada suhu aksila. Gejala awal hipotermia apabila suhu < 36,5 oC atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermia sedang (suhu 32 oC -