hba1c pada pasien diabetes melitus.docx

Upload: nurhatijah-ija

Post on 02-Mar-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

peranan HbA1C pada penderita diabetes

TRANSCRIPT

HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Hemoglobin adalah komponen dari sel darah merah yang berfungsi sebagai transport oksigen. Salah satu tipe hemoglobin yaitu HbA. HbA1c merupakan subtype spesifik dari HbA. Glukosa berikatan dengan hemoglobin dan mengalami glikosilasi. Hemoglobin terglikosilasi(hemoglobin A1c, HbA1c, A1C, atauHb1c, kadang-kadang jugaHbA1c) adalah bentuk hemoglobinyang diukur terutama untuk mengidentifikasi rata-ratakonsentrasi glukosa plasmaselama periode waktu yang berkepanjangan.Hal ini dibentuk di jalur non-enzimatikglikasi oleh paparan glukosa plasma terhadap hemoglobin.Kadar HbA1c Ini berfungsi sebagai penanda untuk kadar glukosa darah rata-rata selama 2-3 bulan sebelum pengukuran.(Michigan Diabete Research, 2007)Rekomendasi untuk memonitor control gula darah salah satunya adalah dengan menggunakan pemeriksaan kadar HbA1c. Bila rata-rata kadar glukosa darah kita meningkat maka kadar HbA1c kita juga meningkat, begitupun sebaliknya. American Diabetes Assosiation (ADA) merekomendasikan kadar HbA1c kurang dari 7,0% karena menurut penelitian kadar HbA1c kurang dari 7,0% menurunkan angka kejadian penyakit mikrovaskular, contohnya komplikasi terhadap mata dan ginjal. HbA1c kurang dari 7,0% dapat tercapai dengan mengontrol kadar gula darah sehari-hari antara 150-160 mg/dL. Berdasarkan penelitian dari United Kingdom Prospective Diabetes Study menunjukkan bahwa penurunan kadar HbA1c sebesar 1% menurunkan komplikasi jantung sebesar 14%, komplikasi mikrovaskular sebesar 37% dan kematian yang berhubungan dengan diabetes sebesar 12%.(Olly Renaldi, 2011)Glikosilasi protei sering terjadi, namun dalam kasus hemoglobin, reaksi nonenzimatik terjadi antara glukosa dan N-rantai akhir beta. kemudian diubah menjadi 1-deoxyfructose.Penataan ulang ini dikenal sebagai Amadori (penataan ulang). Ketika kadar glukosa darah yang tinggi,molekul glukosa menempel pada hemoglobin dalamsel darah merah.Semakin lama hiperglikemia terjadi dalam darah, semakin glukosa berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah dan semakin tinggi hemoglobin terglikosilasi. Setelah molekul hemoglobin terglikosilasi, tetap seperti itu maka terjadi penumpukan hemoglobin terglikosilasi dalam sel darah merah, yang mencerminkan tingkat rata-rata glukosa sel yang telah terpapar selama siklus hidup sel darah merah.Mengukur hemoglobin terglikosilasi menilai efektivitas terapi dengan memantau regulasi glukosa serum jangka panjang.Kadar HbA1c sebanding dengan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama empat minggu sebelumnya untuk tiga bulan. Beberapa peneliti menyatakan bahwa proporsi utama nilainya HbA1c Nampak setelah 2 sampai 4 minggu.Hal ini juga didukung oleh data dari praktek nyata yang menunjukkan bahwa tingkat HbA1c meningkat secara signifikan setelah 20 hari sejak penurunan glukosa pada pengobatan yang intensif. (SIderenkov, 2011)

Daftar Pustaka1. "Hemoglobin A1c Fact Sheet".Michigan Diabetes Research & Training Center. Retrieved 2007-12-26.2. R. olly. 2011. Silent-Killer: Diabetes Melitus. Diakses pada tgl 11-9-2014 http://www.mitrakeluarga.com/bekasitimur/silent-killer-diabetes-mellitus-tipe-2/ 3. Sidorenkov G, Haaijer-Ruskamp FM, de Zeeuw D, Denig P. (2011)."A longitudinal study examining adherence to guidelines in diabetes care according to different definitions of adequacy and timeliness.".PLoS ONE6(9): e24278.doi:10.1371/journal.pone.0024278.PMC3169586.PMID21931669