hubungan perilaku kepatuhan pasien diabetes mellitus …

205
HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT JALAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP PELAKSANAAN DIET DI RSUD RANTAU PRAPAT SKRIPSI Oleh NUR INDAH NASUTION NIM : 131000065 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES

MELLITUS YANG DIRAWAT JALAN DAN PERAN

PETUGAS KESEHATAN TERHADAP

PELAKSANAAN DIET DI

RSUD RANTAU PRAPAT

SKRIPSI

Oleh

NUR INDAH NASUTION

NIM : 131000065

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES

MELLITUS YANG DIRAWAT JALAN DAN PERAN

PETUGAS KESEHATAN TERHADAP

PELAKSANAAN DIET DI

RSUD RANTAU PRAPAT

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

NUR INDAH NASUTION

NIM : 131000065

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 3: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul

‘HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES

MELLITUS YANG DIRAWAT JALAN DAN PERAN PETUGAS

KESEHATAN TERHADAP PELAKSANAAN DIET DI RSUD RANTAU

PRAPAT’ beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri, dan saya

tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali yang

secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam naskah daftar pustaka.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan

kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

saya ini.

Medan, Agustus 2018

Nur Indah Nasution

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 4: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 5: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

iii

Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal : 24 Agustus 2018

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Drs. Eddy Syahrial, Ms

Anggota : 1. Drs. Tukiman, MKM

2. Drs. Alam Bakti Keloko, M.Kes

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 6: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

iv

ABSTRAK

Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat

penurunan sekresi insulin yang progresif dilatarbelakangi oleh resistensi insulin.

Penyakit Diabetes Mellitus telah menjadi masalah kesehatan di Indonesia.

Insidens dan prevalens penyakit ini terus bertambah terutama di negara sedang

berkembang dan negara yang telah memasuki budaya industrialisasi termasuk

untuk daerah Rantau Prapat. Tujuan penelitian ini adalah unutk mengetahui

kepatuhan pola makan diet pada pasien Diabetes Mellitus yang dirawat jalan di

wilayah kerja Rumah Sakit Umum Rantau Prapat. Faktor-faktor yang diteliti

tersebut meliputi faktor predisposisi (jenis kelamin, umur, pendidikan, lama

menderita, pengetahuan, dan sikap tentang kepatuhan pelaksanaan diet pada

penderita diabetes mellitus), faktor pemungkin (persepsi, sumber informasi,

pengobatan, pelayanan kesehatan) dan faktor kebutuhan (persepsi mengenai

kondisi kesehatan). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat

analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah

seluruh pasien diabetes mellitus di RSUD Rantau Prapat. Teknik yang digunakan

untuk pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan jumlah 98

orang. Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan uji

data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian

didapat bahwa ada hubungan pengetahuan tentang Kepatuhan Pelaksanaan Diet,

sikap terhadap Kepatuhan Pelaksanaan Diet, persepsi terhadap tindakan petugas

kesehatan, sumber informasi yang diterima dan proses pelayanan terhadap

Kepatuhan Pelaksanaan Diet, dengan p < 0,05 dan tidak ada hubungan jenis

kelamin, umur, lama menderita, dan persepsi kondisi kesehatan terhadap

Kepatuhan Pelaksanaan Diet, dengan p > 0,05. Sesuai dengan penelitian di atas

maka disarankan kepada pihak rektorat USU dan RSUD Rantau Prapat untuk

melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya pasien penderita Diabetes

Mellitus mengenai jenis pelayanan serta informasi yang tersedia di RSUD Rantau

Prapat, waktu pelayanan di RSUD Rantau Prapat dan informasi lain melalui

media sosialisasi seperti para petugas kesehatan yang berwenang, leaflet, website

RSUD Rantau Prapat, majalah dinding, mitra media dan media lainnya seperti

instagram, twitter, facebook dan lainnya.

Kata kunci : Perilaku, kepatuhan, pasien, DM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 7: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

v

ABSTRACT

Diabetes Mellitus (DM) is a collection of symptoms that arise in a

person caused by an increase in blood glucose levels due to a progressive

decrease in insulin secretion due to insulin resistance. Diabetes Mellitus has

become a health problem in Indonesia. The incidence and prevalence of this

disease continue to increase, especially in developing countries and countries that

have entered the industrialization culture including the Rantau Prapat region.

The purpose of this study was to determine dietary dietary compliance in Diabetes

Mellitus patients who were treated on the road in the work area of Rantau Prapat

General Hospital. The factors studied included predisposing factors (gender, age,

education, length of suffering, knowledge, and attitudes about compliance with

diet in patients with diabetes mellitus), enabling factors (perception, source of

information, treatment, service health) and need factors (perception of health

conditions). This type of research is quantitative analytic research with cross-

sectional design. The population in this study were all diabetes mellitus patients

in RSUD Rantau Prapat. The technique used for sampling is simple random

sampling with a total of 98 people. Data were obtained through interviews using

questionnaires and data tests were performed using Chi-square test. Based on the

results of the study found that there is a relationship of knowledge about

compliance with diet implementation, attitudes towards compliance with diet,

perception of the actions of health workers, the source of information received

and the process of service to diet compliance, with p <0.05 and no sex , age,

duration of suffering, and perception of health conditions on diet compliance,

with p> 0.05. In accordance with the research above, it is suggested to the USU

rectorate and Rantau Prapat Hospital to disseminate information to the public,

especially patients with Diabetes Mellitus regarding the types of services and

information available in Rantau Prapat Hospital, the time of service at Rantau

Prapat Hospital and other information through socialization media such as

authorized health workers, leaflets, Rantau Prapat Hospital website, wall

magazines, media partners and other media such as Instagram, Twitter, Facebook

and others.

Keywords: behavior, obediance, patient, DM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 8: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “ HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN

DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT JALAN DAN PERAN

PETUGAS KESEHATAN TERHADAP PELAKSANAAN DIET DI RSUD

RANTAU PRAPAT ”.

Saya berterimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung saya. Ini tidak

akan terlepas dari peran serta dan dukungan orang-orang terdekat saya yang selalu

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya.

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M. Hum, selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Lita Sri Andayani, SKM, M.Kes, selaku ketua departemen Pendidikan

Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

4. Drs. Eddy Syahrial, MS, selaku dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan dan meluangkan waktu , tenaga serta fikiran

selama penyusunan skripsi ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 9: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

vii

5. Drs. Tukiman, MKM, selaku dosen Penguji 1 yang telah banyak

memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Drs. Alam Bakti Keloko, M.Kes, selaku dosen Penguji 2 yang telah

banyak memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh staf pengajar di FKM USU dan dosen PKIP khususnya dr. Linda

T. Maas, MPH., Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc,Ph.D, Dr. Drs. R

Kintoko Rochadi, MKM serta pegawai di PKIP Warsito yang telah sangat

banyak membantu dan mendukung serta memberi nasehat kepada penulis

dalam penulisan skripsi ini.

8. Teristimewa orang tua saya ( Ibunda tercinta Selly Darwati Sipahutar,

ayahanda tercinta Muhammad Nuh Nasution), kaka saya (Nur Ema

Nasution, Rizky Utami Ningsih, Siti Khoirunnisa Dalimunthe ), abg saya (

Raden Aditya Hardiyanto, Rahmat Putra Nasution) adik saya ( Anza Mulia

Nasution dan Nur Qoriah Nasution) yang selalu memberikan dukungan

baik moral maupun material serta kasih sayang yang tiada putusnya dan

juga mendoakan saya untuk menjadi harapan bagi keluarga sehingga hal-

hal tersebut menjadikan alasan saya untuk segera meraih gelar sarjana.

9. Kepada teman-teman yang sangat membantu, terutama untuk kak Aisyah

Herianti Lubis yang telah banyak membantu dan mendukung saya, kepada

teman-teman saya ( Nur Hamidah Ritonga, Patmala Sari Lubis, Cindy

Sahara Nasution, Ika Rolanda, Fitri Handayani Tanjung, Seri Rahmadani

Simamora, Intan Fauziah Nasution, Chairunisah Ritonga, selvia febry

ramadani, Abna Fitriana Dalimunthe, Winda Sutari Hasibuan, Irmayanti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 10: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

viii

Tarigan, Marky, Abanganda Ali Angkat, Abanganda Muhammad Idris

Hasibuan ) yang telah mendukung saya dan menasehati saya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

yang belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini dan semoga bermanfaat

bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, Agustus 2018

Nur Indah Nasution

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 11: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

ix

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI i

HALAMAN PENGESAHAN ii

HALAMAN PENETAPAN TIM PENGUJI SKRIPSI iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

DAFTAR ISTILAH xvii

RIWAYAT HIDUP xviii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 7

Tujuan Penelitian 7

Tujuan Umum 7

Tujuan Khusus 7

Manfaat Penelitian 8

TINJAUAN PUSTAKA 9

Perilaku 9

Pengertian Perilaku 9

Perilaku Dalam Bentuk Pengetahuan 10

Determinan Perilaku 12

Konsep Kepatuhan 13

Definisi Kepatuhan 13

Faktor-faktor yang mendukung Kepatuhan 14

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan 17

Indikator Kepatuhan 19

Faktor-faktor yang mendukung kepatuhan pasien 21

Pendekatan praktis untuk meningkatkan kepatuhan 22

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan 23

Derajat Ketidakpatuhan ditentukan oleh faktor 24

Diabetes Mellitus 25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 12: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

x

Pengertian Diabetes Mellitus 25

Etiologi Diabetes Mellitus 26

Patofisiologi Diabetes Mellitus 28

Klasifikasi Diabetes Mellitus 29

Manifestasi Klinik Diabetes Mellitus 29

Komplikasi Diabetes Mellitus 29

Pengobatan Diabetes Mellitus 30

Diet Diabetes Mellitus 30

Pengertian Diet Diabetes Mellitus 30

Tujuan Diet pada Diabetes Mellitus 32

Jenis-jenis Diabetes Mellitus 32

Syarat Diet Diabetes Mellitus 34

Komposisi Diet Pada Diabetes Mellitus 34

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Kalori 35

Pemenuhan Pola Makan 3J 36

Bahan Makan yang dianjurkan 39

Bahan Makanan yang tidak dianjurkan 39

Nasehat Diet 39

Tujuan Terapi Diet 40

Syarat Penatalaksanaan Diet 41

Makanan Diet Khusus Pasien Diabetes Mellitus 42

LandasanTeori 42

Kerangka Konsep 46

METODE PENELITIAN 47

JenisPenelitian 47

Lokasi dan Waktu Penelitian 47

Populasi dan sampel penelitian 47

Populasi penelitian 47

Sampel 47

Variabel dan Defenisi Operasional 49

Metode Pengumpulan Data 50

Data Primer 50

Data Sekunder 50

Metode Pengukuran 50

Metode Analisis Data 55

Pengolahan data 55

Analisa data 56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 13: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

xi

HASIL PENELITIAN 57

Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Rantau Prapat 57

Karakteristik Responden 60

Analisa Univariat 61

Sikap Tentang Pelaksanaan Diet di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat 61

Persepsi Tentang Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat 63

Pola Makan Tentang Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat 65

Diet Tentang Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat 69

Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus 72

Pengobatan Diabetes Mellitus 74

Peran Petugas Kesehatan 75

Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus 76

Analisa Bivariat 80

Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Pelaksanaan Diet 80

Hubungan Antara Umur dengan Pelaksanaan Diet 81

Hubungan Antara Pendidikan dengan Pelaksanaan Diet 82

Hubungan Antara Lama Menderita dengan Pelaksanaan Diet 83

Hubungan Antara Sikap Responden dengan Pelaksanaan Diet 84

Hubungan Antara Persepsi Responden dengan Pelaksanaan Diet 85

Hubungan Antara Pola Makan Responden dengan Pelaksanaan Diet 85

Hubungan Antara Pengetahuan Responden dengan Pelaksanaan Diet 86

Hubungan Antara Pengobatan Responden dengan Pelaksanaan Diet 87

Hubungan Antara Peran Petugas Kesehatan Responden

dengan Pelaksanaan Diet 88

Hubungan Antara Kepatuhan Responden dengan Pelaksanaan Diet 88

PEMBAHASAN 90

Gambaran Karakteristik Responden 90

Gambaran Sikap Responden 91

Gambaran Persepsi Responden Tentang Pelaksanaan Diet di RS

Umum Rantau Prapat 93

Gambaran Pola Makan Responden Tentang Pelaksanaan Diet

di RS Umum Rantau Prapat 94

Gambaran Diet Pasien Diabetes Mellitus 94

Gambaran Pengetahuan Responden 95

Gambaran Pengobatan Diabetes Mellitus 96

Gambaran Peran Petugas Kesehatan 97

Gambaran Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus 99

Gambaran Hubungan Antara Sikap Respondendengan Pelaksanaan Diet 100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 14: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

xii

Gambaran Hubungan Antara Persepsi Responden dengan Pelaksanaan

Diet 102

Gambaran Hubungan Antara Pola Makan Respondendengan

Pelaksanaan Diet 103

Gambaran Hubungan Antara Pengetahuan Responden dengan

Pelaksanaan Diet 105

Gambaran Hubungan Antara Pengobatan Responden dengan

Pelaksanaan Diet 105

Gambaran Hubungan Antara Peran Petugas Kesehatan dengan

Pelaksanaan Diet 107

Gambaran Hubungan Antara Kepatuhan Responden dengan

Pelaksanaan Diet 109

KESIMPULAN DAN SARAN 112

Kesimpulan 112

Saran 113

DAFTAR PUSTAKA 114

DAFTAR LAMPIRAN 117

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 15: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

xiii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1 Kebutuhan Kalori Orang Dengan Diabetes Mellitus 33

2 Komposisi Diet A dan Diet B 35

3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik 60

4 Distribusi Frekuensi Sikap Tentang Pelaksanaan Diet 62

5 Distribusi Frekuensi Persepsi Tentang Pelaksanaan Diet 64

6 Distribusi Frekuensi Pola Makan Tentang Pelaksanaan Diet 66

7 Distribusi Frekuensi Diet Tentang Pelaksanaan Diet 69

8 Distribusi frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Diabetes Mellitus 72

9 Distribusi Frekuensi Pengobatan Diabetes Militus 76

10 Distribusi Frekuensi Peran Petugas Kesehatan 77

11 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Pasien Diabetes Militus 79

12 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pelaksanaan Diet 82

13 Tabulasi Silang Umur dengan Pelaksanaan Diet 83

14 Tabulasi Silang Pendidikan dengan Pelaksanaan Diet 84

15 Tabulasi Silang Lama Menderita dengan Pelaksanaan Diet 85

16 Tabulasi Silang Sikap dengan Pelaksanaan Diet 86

17 Tabulasi Silang Persepsi dengan Pelaksanaan Diet 87

18 Tabulasi Silang Pola makan dengan Pelaksanaan Diet 88

19 Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Pelaksanaan Diet 88

20 Tabulasi Silang pengobatan dengan Pelaksanaan Diet 89

21 Tabulasi Silang Peran Petugas Kesehatan dengan Pelaksanaan Diet 90

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 16: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

xiv

22 Tabulasi Silang Kepatuhan dengan Pelaksanaan Diet 91

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 17: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

xv

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 Landasan Teori 46

2 Kerangka Konsep 47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 18: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian 118

2 Master Data 133

3 Output SPSS 158

4 Surat Permohonan Izin Penelitian 189

5 Surat izin Penelitian dari RSUD Rantau Prapat 190

6 Dokumentasi Penelitian 191

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 19: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

xvii

DAFTAR ISTILAH

DM Diabetes Mellitus

DMTTI Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin

IDDM Insulin Dependent Diabetes Mellitus

NIDDM Non-insulin Dependent Diabetes Mellitus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 20: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

xviii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nur Indah Nasution berumur 23 tahun, dilahirkan di

Rantau Prapat pada tanggal 29 April 1995. Penulis beragama Islam, anak ketiga

dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Muhammad Nuh Nasution dan Ibu

Selly Darwati Sipahutar.

Pendidikan formal dimulai dari sekolah dasar di SD Negeri 112136 Rantau

Prapat tahun 2001-2007, sekolah menengah pertama di MTs Negeri Rantau Prapat

tahun 2008-2010, sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Rantau Prapat tahun

2011-2013, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi S1

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara.

Medan, 24 Agustus 2018

Nur Indah Nasution

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 21: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

1

Pendahuluan

Latar Belakang

Salah satu penyakit degenaratif dengan sifat kronis adalah Diabetes

Mellitus yang dalam perjalanannya akan terus meningkat baik prevalensinya

maupun keadaan penyakit itu mulai dari tingkat awal atau yang berisiko Diabetes

Mellitus sampai pada tingkat lanjut atau terjadi komplikasi (Soegondo,2010).

Diabetes Mellitus dapat menimbulkan kerusakan pada semua organ tubuh dan

menimbulkan berbagai keluhan atau komplikasi, seperti komplikasi kronik pada

mata, ginjal, pembuluh darah dan lain-lain.

Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang yang disebabkan peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan

sekresi insulin yang progresif dilatarbelakangi oleh resistensi insulin

(Soegondo, 2011). Penyakit Diabetes Mellitus telah menjadi masalah kesehatan

di dunia.Insidens dan prevalens penyakit ini terus bertambah terutama di negara

berkembang dan negara yang telah memasuki budaya industrialisasi (Arisman,

2013).

Menurut WHO (World Health Organization, 2015)Diabetes Mellitus

merupakan suatu penyakit kronis yang terjadi apabila pankreas tidak

memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh yang tidak

efektif menggunakan hormon insulin yang sudah dihasilkan. Ketidakmampuan

tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam darah atau

yang dikenal dengan hiperglikemia.Masalah utama pada pasien Diabetes Mellitus

yaitu adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah yang disebut dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 22: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

2

hiperglikemia. Hiperglikemia yang terjadi pada penderita Diabetes Mellitus dari

waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh terutama

syaraf pembuluh darah dan juga dapat mengenai berbagai organ. Pengendalian

metabolisme yang baik, menjaga agar kadar gula darah berada dalam rentang

normal, maka komplikasi akibat Diabetes Mellitus dapat dicegah (Kemenkes,

2014).

Data terbaru di tahun 2015 yang di tunjukan oleh perkumpulan

Endokrinologi (PERKENI) menyatakan bahwa jumlah penderita Diabetes

Mellitus di Indonesia telah mencapai 9,1 juta orang. Indonesia disebut-sebut telah

bergeser naik dari peringkat ke-7 menjadi peringkat ke-5 teratas diantara negara-

negara dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak di dunia.Hal ini tentu sangat

memprihatinkan, karena Indonesia masih berada di urutan ke-10 pada tahun 2011.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization) memperkirakan

jumlah penderita Diabetes di Indonesia akan terus melonjak, dari semula 8,4 juta

penderita di tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta ditahun 2030.

Menurut data dari International Diabetes Federation/ IDF jumlah penderita

Diabetes di tanah air telah mencapai 8.554.155 orang di tahun 2013. Jumlah

penderita Diabetes sebanyak ini otomatis membuat Indonesia menjadi negara

dengan populasi penderita Diabetes terbanyak ke-7 di dunia pada tahun 2013,

setelah china, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Meksiko.Berdasarkan

International Diabetes Federation / IDF (2014), Jumlah penduduk di seluruh dunia

yang mengalami Diabetes Mellitus saat ini sebanyak 8,3% atau sebanyak 387 juta

jiwa. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah pasien Diabetes Mellitus di Indonesia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 23: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

3

menempati urutan ke-5 terbesar setelah China, India, Amerika dan Brazil dengan

jumlah 5,81% atau sekitar 9,1 juta jiwa.

Prevalensi penderita Diabetes Mellitus di Indonesia semakin meningkat

sesuai bertambahnya umur namun mulai umur ≥65 tahun prevalensi Diabetes

Mellitus cenderung menurun. Prevalensi Diabetes Mellitus berdasarkan

diagnosa dan gejala tertinggi berada pada kelompok umur 55-64 tahun yaitu

5,5%. Prevalensi Diabetes Mellitus berdasarkan diagnosa dan gejala cenderung

lebih tinggi pada masyarakat dengan kuintil indeks penghasilan tinggi atau

teratas (3,0%), semakin tinggi kuintil indeks kepemilikan prevalensi Diabetes

Mellitus semakin meningkat jumlah penderita Diabetes Mellitus. Prevalensi

Diabetes Mellitus lebih banyak pada daerah perkotaan (2,5%) dari pada

pedesaan (1,7%) (Balitbangkes, 2013).

Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010,

berdasarkan peringkat 10 besar penyakit tidak menular yang menyebabkan rawat

jalan di Rumah Sakit di Indonesia, penyakit Diabetes Mellitus berada pada

peringkat ke tujuh yaitu 2,6%. Berdasarkan peringkat 10 besar jumlah kematian

penyakit tidak menular yang dirawat jalan di rumah sakit tahun 2009 dan tahun

2010, penyakit Diabetes Mellitus menduduki posisi ke enam dengan persentase

7,33% pada tahun 2009 dan 7,89% pada tahun 2010 (Pusat Data dan Informasi

Kemenkes RI, 2012).

Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai

dengan kadar glukosa darah melebihi nilai normal (gula darah normal 80-120

mg%). Apabila penyakit ini dibiarkan tak terkendali maka akan menimbulkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 24: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

4

komplikasi-komplikasi yang berakibat fatal, seperti penyakit jantung, ginjal,

kebutaan dan amputasi. Karena itu Diabetes Mellitus kini sudah merupakan

masalah nasional.Penyakit ini tercantum dalam urutan ke 4 dari prioritas

penelitian nasional untuk penyakit degenerativ.

Meskipun sudah sedemikian majunya riset dibidang pengobatan Diabetes

Mellitus dengan ditemukannya berbagai jenis insulin dan obat oral yang mutakhir,

diet masih tetap merupakan pengobatan yang utama pada penatalaksanaan

Diabetes Mellitus terutama pada Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin

(DMTTI).(Arjatmo, 2010).Hal peran diet sangat jelas sekali terutama pada pasien

yang gemuk. Faktor yang menentukan kesuksesan pelaksanaan diet Diabetes

Mellitus adalah kepatuhan pada jumlah, jadwal dan jenis makanan (3J) yang harus

dimakannya. (Soelistijani,2010).

Data di atas memberikan gambaran bahwa masalah penyakit Diabetes

Mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan

perhatian dan penanganan yang baik, mengingat prevalensinya yang tinggi dan

meningkat, dapat menimbulkan komplikasi yang cukup berat ditambah

besarnya biaya yang diperlukan dalam penanganan penderita. Dengan

mengetahui adanya faktor risiko lebih awal maka pengendalian faktor risiko

tersebut dapat dilakukan lebih dini yang pada akhirnya prevalensi Diabetes

Mellitus dapat ditekan.Agar mendapatkan gambaran yang lebih tepat maka

diperlukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana faktor umum seperti

faktor pola makan dan aktivitas fisik dapat menimbulkan penyakit Diabetes

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 25: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

5

Mellitus dan faktor mana yang paling berpengaruh terhadap kejadian Diabetes

Mellitus.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Elfian D (2002) tentang

kepatuhan pasien dalam melaksanakan diet pada pasien Diabetes Mellitus yang

dirawat inap di RSUP DR.M.Jamil Padang tahun 2001 didapati bahwa dari 26

responden terdapat 17 orang yang patuh terhadap jumlah makanan yang diberikan

(65,4%), sedangkan 9 orang yang tidak patuh (34,6%). Responden yang patuh

terhadap jadwal makan sebanyak 21 responden (80,8%) dan yang tidak patuh

terhadap jadwal adalah sebanyak 5 responden (19,2%). Sedangkan untuk jenis

bahan makanan (100%) responden sudah patuh. (Elfian,2010).

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu oleh Tera (2011) disalah satu

Puskesmas di Semarang, responden cenderung makan dalam keadaan lapar tanpa

memperhatikan jumlah dan interval makan. Sebagian besar repsonden memiliki

pendapat mengenai penyakitnya yang aman dari ancaman komplikasi karena

Diabetes Mellitus yang mereka miliki adalah jenis kering, sehingga hal ini akan

menurunkan motivasi untuk mematuhi penatalaksanaan Diabetes Mellitus.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dimas Saifunurmazah (2013)

berdasarkan informasi dari dr.Imam Darjito selaku dokter spesialis penyakit

dalam RSUD Dr.Soeselo Slawi mengatakan bahwa angka kematian penderita

Diabetes Mellitus yang terkena komplikasi semakin meningkat dari tahun ke

tahun diakibatkan resiko penyakit Diabetes Mellitus yang tidak diketahui secara

langsung dan kesadaran diri penderita untuk berobat dan melakukan kontrol

secara rutin masih rendah. Sehingga kepatuhan pasien Diabetes Mellitus sangat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 26: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

6

berkontribusi besar terhadap peminimalisiran komplikasi akut Diabetes Mellitus

yang berbahaya serta menjaga kesehatan dan kestabilan gula dalam darah.

Berdasarkan hasil penelitian Sanjes Kumar Anbualakan (2015) tentang

Tingkat Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus tipe II Rawat Jalan Di RSUP

H.Adam Malik Medan pada tahun 2015 tentang hasil Anamnesa gizi yang

dilakukan pada saat konsultasi yang kedua menunjukkan bahwa ternyata

kepatuhan pasien terhadap menjalankan dietnya hanya dilakukan pada saat kadar

gula darahnya tinggi. Sedangkan pasien yang sudah turun kadar gula darahnya

dan kondisinya sudah dirasa baik, maka pasien tidak lagi patuh kepada diet.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 29 juli 2017 di Rumah Sakit

Umum daerah Rantau Prapat merupakan rumah sakit penyandang penyakit

Diabetes Mellitus. Didapatkan Data 10 besar penyakit tidak menular pasien rawat

jalan di RSUD Rantau Prapat, penyakit Diabetes Mellitus menduduki peringkat ke

2 pada tahun 2015 dengan jumlah penderita 4289 pasien rawat jalan yang terdiri

dari 1918 laki-laki dan 2371 perempuan (Profil RSUD Rantau

Prapat,2015).Sedangkan di tahun 2016 penyakit Diabetes Mellitus meningkat

dengan jumlah penderita 5019 pasien rawat jalan yang terdiri dari 1837 laki-laki

dan 3182 perempuan (Profil RSUD Rantau Prapat, 2016).

Data terbaru pada tanggal 02 April 2018 pasien Diabetes Mellitus di tahun

2017 mencapai 5.828 pasien, dan data pada bulan Januari-Februari 2018 mencapai

1.203 penderita Diabetes Mellitus. Pasien Diabetes Mellitus yang berobat jalan ke

Rumah Sakit Umum Rantau Prapat melakukan pemeriksaan KGD (Kadar Gula

Darah) setiap 10 hari sekali.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 27: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

7

Dari hasil survey penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan

dalam melaksanakan diet bagi pasien Diabetes Mellitus ternyata masih sulit untuk

dilakukan.Padahal untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pengobatan

Diabetes Mellitus diperlukan kepatuhan penderita Diabetes Mellitus untuk

menjalankan pengobatan sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter.

Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “ Hubungan Perilaku Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Yang

dirawat jalan dan Peran Petugas Kesehatan terhadap Pelaksanaan Diet Di RSUD

Rantau Prapat“.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu : Apakah ada Hubungan Perilaku

Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus yang dirawat jalan dan Peran Petugas

Kesehatan terhadap Pelaksanaan Diet Di RSUD Rantau Prapat?

Tujuan Penelitian

Tujuan umum.Mengetahui Hubungan Perilaku Kepatuhan Pasien

Diabetes Mellitus yang di Rawat Jalan dan Peran Petugas Kesehatan Terhadap

Pelaksanaan Diet Di RSUD Rantau Prapat.

Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui kepatuhan pola makan diet pada pasien Diabetes

Mellitus yang dirawat jalan di wilayah kerja Rumah Sakit Umum

Rantau Prapat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 28: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

8

2. Untuk mengetahui sejauh mana aktifitas fisik yang dilakukan pasien

Diabetes Mellitus yang di rawat jalan diwilayah kerja Rumah Sakit

Umum Rantau Prapat.

3. Untuk mengetahui apakah ada Hubungan Perilaku Kepatuhan dengan

Peran Petugas Kesehatan pada pasien Diabetes Mellitus dalam

melaksanakan diet di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Rantau

Prapat.

Manfaat Penelitian

1. Bagipihak Rumah Sakit , hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

sumber informasi mengenai kejadian Diabetes Mellitus di Rumah

Sakit Umum Rantau Prapat, sehingga memberikan masukan untuk

dapat disusun langkah nyata menurunkan serta menganggulangi

penyakit Diabetes Mellitus.

2. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

informasi untuk menambah wawasan tentang pengaruh pola makan

dan aktifitas fisik serta menjalankan diet terhadap kejadian Diabetes

Mellitus.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 29: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

9

Tinjauan Pustaka

Perilaku

Pengertian perilaku.adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme

(mkahluk hidup) yang bersangkutan.Oleh karena itu, dari sudut pandang biologis

semua makhluk hidup mulai tumbuh-tumbuhan, hewan sampai dengan manusia

itu berperilaku, karena mereka punyaaktifitas masing-masing

(Notoatmodjo,2010).

Skinner (1938) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2010) seorang ahli

psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang

terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Dengan demikian, perilaku manusia

terjadi melalui proses : Stimulus-Organisme-Respons, sehingga teori Skinner ini

disebut teori “S-O-R” (Stimulus-Organisme-Respons). Berdasarkan teori “S-O-R”

tersebut, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Perilaku tertutup (Covert Behaviour)

Perilaku tertutup terjadi bila respons stimulus tersebut masih belum dapat

diamati orang lain (dari luar) secara jelas. Respons seseorang masih

terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan, dan

sikap terhadap stimulus bersangkutan.

2. Perilaku terbuka (Overt Behaviour)

Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus sudah berupa

tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau

“observeable behaviour”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 30: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

10

Bentuk operasional dalam perilaku dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Perilaku dalam bentuk pengetahuan, yaitu dengan mengetahui siatuasi dan

rangsangan.

2. Perilaku dalam bentuk sikap, yaitu tanggapan perasaan terhadap keadaan

atau rangsangan dari luar diri si subjek sehingga alam itu sendiri akan

mencetak perilaku manusia yang hidup didalamnya, sesuai dengan sifat

keadaan alam tersebut (lingkungan fisik) dan keadaan lingkungan sosial

budaya yang bersifat non fisik tetapi mempunyai pengaruh kuat terhadap

pembentukan perilaku manusia. Lingkungan ini merupakan keadaan

masyarakat dan segala budi daya masyarakat itu lahir dan

mengembangkan perilakunya.

3. Perilaku dalam bentuk tindakan, yang sudah konkrit berupa perbuatan

terhadap situasi dan rangsangan dari luar.

Perilaku dalam bentuk pengetahuan.adalah hasil dari tahu dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman juga dapat diperoleh dari

informasi yang disampaikan orang lain, di dapat dari buku,surat kabar, atau media

massa, elektronik.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera

penglihatan, penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt

behaviour).Pada dasarnya pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 31: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

11

memungkinkan seseorang dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan

masalah yang dihadapi.

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui

pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui penyuluhan baik

secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan

yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan

masyarakat dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Menurut (Notoatmodjo,2010) pengetahuan mempunyai enam tingkatan yaitu :

1. Tahu (know)

Diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya

termasuk kedalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu

yang spesifik dari seluruh bagian yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima.

2. Pemahaman (comprehension)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada siatuasi dan kondisi yang sebenarnya.

4. Analisis

Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam

komponen-komponen,tetapi masih dalam struktur organisasi, dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 32: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

12

5. Sintesis (synthesis)

Sintetis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk menghubungkan

bagian-bagian ke dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, sintesis kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan-kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian – penilaian ini

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-

kriteria yang ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau

responden.Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat

kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas (Notoatmodjo,2010).

Determinan perilaku. Teori Lawrence Green Berangkat dari analisis

penyebab masalah kesehatan, Green membedakan adanya dua determinan

masalah kesehatan tersebut, yakni Behavioral Factors (faktor perilaku) dan non

Behavioral Factor ( faktor non-perilaku). Selanjutnya Green menganalisis, bahwa

faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu :

1. faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu faktor-faktor yang

mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara

lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan

sebagainya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 33: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

13

2. faktor-faktor pemungkin(enabling factors) , adalah faktor-faktor yang

memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan, yang

dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau

fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan.

3. faktor-faktor Penguat (Reinforcing factors) adalah faktor-faktor yang

mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. kadang-kadang

meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak

melakukannya.

Konsep Kepatuhan

Definisi kepatuhan.Kepatuhan (adherence) secara umum didefinisikan

sebagai tingkatan perilaku seseorang yang mendapatkan pengobatan, mengikuti

diet, dan melaksanakan gaya hidup sesuai dengan rekomendasi pemberi pelayanan

kesehatan (WHO,2003 dalam syamsiyah 2011). Kepatuhan adalah merupakan

suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak menaati peraturan keprilaku

yang menaati peraturan (Notoatmodjo,2003). Kepatuhan adalah tingkat seseorang

dalam melaksanakan suatu aturan dan perilaku yang disarankan. Kepatuhan ini

dibedakan menjadi dua yaitu kepatuhan penuh (total compliance) dan penderita

yang tidak patuh (non compliance).

Kepatuhan menurut Trostle dalam Niven (2002), adalah tingkat perilaku

penderita dalam mengambil suatu tindakan pengobatan, misalnya dalam

menentukan kebiasaan hidup sehat dan ketetapan berobat. Dalam pengobatan,

seseorang dikatakan tidak patuh apabila orang tersebut melalaikan kewajibannya

berobat, sehingga dapat mengakibatkan terhalangnya kesembuhan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 34: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

14

Menurut Smet (1994), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan

yaitu :

1. Komunikasi

Berbagai aspek komunikasi antara pasien dan dokter memengaruhi tingkat

ketidaktaatan, misalnya informasi dengan pengawasan yang kurang,

ketidakpuasan terhadap aspek hubungan emosional dengan dokter,

ketidakpuasan terhadap obat yang diberikan.

2. Pengetahuan

Ketetapan dalam memberikan informasi secara jelas dan eksplisit terutama

sekali penting dalam pemberian antibiotik untuk mencegah timbulnya

penyakit infeksi. Karena sering kali pasien menghentikan obat tersebut

setelah gejala yang dirasakan hilang bukan saat obat bius habis.

3. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan merupakan sarana penting dimana dalam memberikan

penyuluhan terhadap penderita, diharapkan penderita menerima penjelasan

dari tenaga kesehatan yang meliputi jumlah tenaga kesehatan, gedung

serbaguna untuk penyuluhan dan lain-lain.

Faktor-faktor yang mendukung kepatuhan.Kepatuhan merupakan suatu

perilaku dalam bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari

luar organisme. Dalam memberikan respon sangat bergantung pada karakteristik

atau faktor-faktor lain. Green (1980, dalam Notoadmojo, 2010) menjabarkan

bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu predisposisi, faktor

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 35: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

15

pemungkin dan factorpenguat. Ketiga faktor tersebut akan diuraikan sebagai

berikut :

1. Faktor-faktor Predisposisi (Predisposing Factors)

Faktor Predisposisi merupakan anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar

atau motivasi perilaku.Faktor predisposisi dalam arti umum juga dapat dimaksud

sebagai prefelensi pribadi yang dibawa seseorang atau kelompok kedalam suatu

pengalaman belajar.Prefalensi ini mungkin mendukung atau menghambat perilaku

sehat.Faktor predisposisi melingkupi sikap, keyakinan, nilai-nilai dan persepsi

yang berhubungan dengan motivasi individu atau kelompok untuk melakukan

suatu tindakan.Selain itu status sosial-ekonomi, umur dan jenis kelamin juga

merupakan faktor predisposisi.Demikian juga tingkat pendidikan dan juga tingkat

pengetahuan termasuk kedalam faktor ini.

2. Faktor-faktor Pemungkin (Enabling Factors)

Faktor ini merupakan faktor antedesenden terhadap perilaku yang memungkinkan

aspirasi terlaksana.Termasuk didalamnya adalah kemampuan dan sumber daya

yang dibutuhkan untuk melakukan suatu perilaku.Faktor-faktor pemungkin ini

melingkupi pelayanan kesehatan (termasuk didalamnya biaya, jarak, ketersediaan

transportasi, waktu pelayanan dan keterampilan petugas).

3. Faktor-faktor Penguat (Reinforcing Factors)

Faktor penguat merupakan faktor yang datang sesudah perilaku dalam

memberikan ganjaran atau hukuman atas perilaku dan berperan dalam

menetapkan dan atau lenyapnya perilaku tersebut. Termasuk dalam faktor ini

adalah manfaat sosial dan manfaat fisik serta ganjaran nyata atau tidak nyata yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 36: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

16

pernah diterima oleh pihak lain. Sumber dari faktor penguat dapat berasal dari

tenaga kesehatan, teman, keluarga, atau pimpinan. Faktor penguat bisa positif dan

negatif tergantung pada sikap dan perilaku orang lain yang berkaitan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien termasuk

kepatuhan dalam melaksanakan program dari tenaga kesehatan yaitu pemahaman

tentang intruksi, kualitas interaksi, dukungan sosial keluarga, serta keyakinan,

sikap dan kepribadian pasien (Niven, 2002 dikutip dalam Tumenggung, 2010).

Carpenito (2002 dikutip dalam Maryati,2012) berpendapat bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan adalah segala sesuatu yang dapat

berpengaruh positif sehingga penderita tidak mampu lagi mempertahankan

kepatuhannya, sampai menjadi kurang patuh dan tidak patuh. Adapun faktor-

faktor yang mempengaruhi kepatuhan diantaranya : Pemahaman tentang instruksi,

tingkat pendidikan, kesakitan dan pengobatan, keyakinan, sikap dan kepribadian,

dukungan keluarga, tingkat ekonomi serta dukungan sosial.

Didalam konteks psikologi kesehatan, kepatuhan mengacu kepada situasi

ketika perilaku seorang individu sepadan dengan tindakan yang dianjurkan atau

nasehat yang diusulkan oleh seorang praktisi kesehatan atau informasi yang

diperoleh dari suatu sumber informasi lainnya seperti nasehat yang diberikan

dalam suatu brosur promosi kesehatan melalui suatu kampanye media massa (Ian

& Marcus,2012).

Sedangkan Sarafino (dalam Yetti, dkk 2011) mendefinisikan kepatuhan

sebagai tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang

disarankan oleh dokternya. Dikatakan lebih lanjut, bahwa tingkat kepatuhan pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 37: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

17

seluruh populasi medis yang kronis adalah sekitar 20% hingga 60% dan pendapat

Sarafino pula (dalam Tritiadi 2007) mendefinisikan kepatuhan atau ketaatan

(compliance atau adherence ) sebagai tingkat pasien melaksanakan cara

pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya atau orang lain.

Menurut Kozier (2010) kepatuhan adalah perilaku individu (misalnya minum

obat, mematuhi diet, atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi

dan kesehatan. Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap

aspek anjuran hingga mematuhi rencana.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan.Menurut Kozier (2010)

faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah sebagai berikut :

1. Motivasi klien untuk sembuh

2. Tingkat perubahan gaya hidup yang dibutuhkan

3. Persepsi keparahan masalah kesehatan

4. Nilai upaya mengurangi ancaman penyakit

5. Kesulitan memahami dan melakukan perilaku khusus

6. Tingkat gangguan penyakit atau rangkaian terapi

7. Keyakinan bahwa terapi yang diprogramkan akan membantu atau tidak

membantu

8. Kerumitan, efek samping yang diajukan

9. Warisan budaya tertentu yang membuat kepatuhan menjadi sulit dilakukan

10. Tingkat kepuasan dan kualitas serta jenis hubungan dengan penyediaan

layanan kesehatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 38: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

18

Dinicola dan Dimatteo dalam Niven (2002) mengusulkan rencana untuk

mengatasi ketidakpatuhan pasien antara lain :

1. Mengembangkan tujuan dari kepatuhan itu sendiri, banyak dari pasien yang

tidak patuh yang memiliki tujuan untuk mematuhi nasehat-nasehat pada

awalnya. Pemicu ketidakpatuhan dikarenakan jangka waktu yang cukup lama

serta paksaan dari tenaga kesehatan yang menghasilkan efek negatife pada

penderita sehingga awal mula pasien mempunyai sikap patuh bisa berubah

menjadi tidak patuh. Kesadaran diri sangat dibutuhkan dari diri pasien.

2. Perilaku sehat, hal ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, sehingga perlu

dikembangkan suatu strategi yang bukan hanya untuk mengubah perilaku,

tetapi juga mempertahankan perubahan tersebut. Kontrol diri, evaluasi diri

dan penghargaan terhadap diri sendiri harus dilakukan dengan kesadaran diri.

Modifikasi perilaku harus dilakukan antara pasien dengan pemberi pelayanan

kesehatan agar terciptanya perilaku sehat.

3. Dukungan social

Dukungan social dari anggota keluarga, sahabat dalam bentuk waktu,

motivasi dan uang merupakan faktor-faktor penting dalam kepatuhan

pasien.Contoh yang sederhana, tidak memiliki pengasuh, transportasi tidak ada,

anggota keluarga sakit, dapat mengurangi intensitas kepatuhan.Keluarga dan

teman dapat membantu mengurangi ansietas yang disebabkan oleh penyakit

tertentu, mereka dapat menghilangkan godaan pada ketidaktaatan dan mereka

sering kali dapat menjadi kelompok pendukung untuk mencapai kepatuhan.

4. Dukungan keluarga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 39: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

19

Bentuk dukungan keluarga yang diberikan kepada pasien adalah dukungan

infromasional yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator

(penyabar) informasi tentang dunia.Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti,

informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah.

5. Dukungan tenaga kesehatan

Memberikan saran tentang diet yang baik untuk penderita Diabetes

Mellitus dan memberikan edukasi kelompok maupun konseling kepada pasien

Diabetes Mellitus.

Indikator kepatuhan.Hal-hal yang menunjukan adanya kepatuhan pada

pasien dalam menjalani pengobatan menurut Niven (1994) dibagi menjadi dua

yaitu :

1. Tingkat pasien dalam menjalani pengobatan sesuai aturan yang terdiri dari:

a. Disiplin dalam minum obat

Meminum obat yang diresepkan dokter secara teratur sesuai dengan aturan

pemakaiannya. Tidak dicampur dengan obat lain tanpa konsultasi terlebih

dahulu dengan dokter yang menanganinya.

b. Diet sesuai dengan anjuran dokter

Diet rendah gula seumur hidup sesuai dengan anjuran dokter dan ahli gizi.

Bila kelebihan berat badan maka adanya usaha untuk menurunkan berat badan

secara bertahap melalui cara yang benar. Kunci diet Diabetes Mellitus adalah

memilih karbohidrat yang aman, mengurangi kandungan makanan dengan

lemak yang tinggi yang dapat meningkatkan kolesterol, meninggalkan

makanan manis, dan mengkonsumsi makanan berserat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 40: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

20

c. Mengontrol kadar gula darah

Memonitor Diabetes menyangkut pengujian yang sistematis dan teratur

terhadap tingkat Diabetes oleh pasien sendiri. Ini bisa dilakukan dengan

bantuan lembar uji (test strips) baik untuk urine maupun darah. Tujuan

pengujian urine adalah untuk mendeteksi adanya glukosa atau gula darah. Ini

memungkinkan pasien untuk mengetahui apakah gula darah mereka masih

dalam jangkauan normal.

d. Tingkat pasien dalam menjalankan tingkah lakunya yang disarankan atau

diperintahkan, terdiri dari :Kontrol kedokter secara teratur , Pada penderita

Diabetes pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kadar gula darah

dianjurkan setiap bulan.

Olahraga secara benar dan teratur, Melakukan olahraga secara teratur

tetapi jangan berlebihan. Olahraga yang dilakukan sebaiknya mengikuti

prinsip FITT (Frekwensi, intensitas, tempo, dan tipe) berikut:

1. Frekwensi

Lakukan 3-5 kali seminggu dengan teratur. Lebih baik bila selang sehari

dipakai untuk istirahat memulihkan kembali ketegangan otot.

2. Intensitas

Memilih jenis olahraga yang bersifat ringan hingga sedang, yaitu dengan

menghasilkan 60-70% detak jantung maksimum.

3. Tempo

Lamanya berolahraga adalah sekitar 30-60 menit.

4. Tipe

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 41: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

21

Jenis olahraga yang baik bagi penderita Diabetes adalah berjalan kaki,

bersepeda dan berenang.

Selain dapat mengontrol kadar gula darah, olahraga juga membantu

menurunkan berat badan , memperkuat jantung, dan mengurangi stres.

5. Menjaga Kebersihan

Bagi penderita Diabetes menjaga kebersihan anggota badan terutama

kebersihan kaki dan tangan memerlukan perhatian khusus. Karena pada

penderita telah terjadi kerusakan pada syaraf akibat tingginya kadar gula

darah, sehingga terjadi kesemutan, nyeri dan akhirnya mati rasa pada kaki dan

tungkai. Hal ini berbahaya bila terjadi infeksi, penderita tidak akan merasakan

lagi, dan infeksi tersebut mudah berkembang ke tempat lain. Menjaga

kebersihan kaki juga sangat penting terutama setelah berolahraga, karena

kemungkinan besar terjadinya gesekan kaki dengan sepatu yang

mengakibatkan lecet pada kaki.

Faktor-Faktor yang mendukung kepatuhan pasien. Menurut Feuer

Stein, et al (dalam Niven, 2002:198) ada beberapa faktor yang dapat

mendukung sikap patuh pasien, diantaranya :

1. Pendidikan

Pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan sepanjang pendidikan

tersebut merupakan pendidikan yang aktif, seperti penggunaan buku dan

lain-lain.

2. Akomodasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 42: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

22

Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien

yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Pasien yang lebih mandiri, harus

dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan sementara pasien yang

tingkat ansietasnya tinggi harus diturunkan terlebih dahulu. Tingkat

ansietas yang terlalu tinggi atau rendah, akan membuat kepatuhan pasien

berkurang.

3. Modifikasi faktor lingkungan dan sosial

Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman sangat

penting kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu memahami

kepatuhan terhadap program pengobatan, seperti pengurangan berat badan

dan lainnya.

4. Perubahan model terapi

Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan pasien terlibat

aktif dalam pembuatan program tersebut.

5. Meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien

Adalah suatu yang penting untuk memberikan umpan balik pada pasien

setelah memperoleh informasi diagnosis.

Pendekatan praktis untuk meningkatkan kepatuhan pasien.Menurut

Dinicola dan Dimatteo (dalam Niven, 2002:194), menyebutkan ada beberapa

pendekatan yang dilakukan dalam meningkatkan kepatuhan pasien yaitu :

1. Buat instruksi tertulis yang mudah diinterpretasikan.

2. Berikan informasi tentang pengobatan sebelum menjelaskan hal ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 43: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

23

3. Jika seseorang diberi daftar tertulis tentang hal-hal yang harus diingat

maka akan ada keunggulan yaitu mereka akan ada keunggulan dan

berusaha mengingat hal yang pertama ditulis. Efek keunggulan ini telah

terbukti.

4. Instruksi-instruksi harus ditulis dengan bahasa umum (non-medis) dalam

hal yang perlu ditekankan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan

1. Pemahaman tentang instruksi

Tidak seorang pun dapat mematuhi instruksi, jika ia salah paham

tentang instruksi yang diterima. Ley dan Spetman (dalam Niven,

2002:193), menemukan bahwa lebih dari 60% yang diwawancarai setelah

bertemu dokter salah mengerti tentang instruksi yang diberikan kepada

mereka. Hal ini disebabkan kegagalan petugas kesehatan dalam

memberikan informasi yang lengkap dan banyaknya instruksi yang harus

diingat dan penggunaan istilah medis.

2. Kualitas Interaksi

Menurut Korsch dan Negrete (dalam Niven 2002:194) kualitas

interaksi antara petugas kesehatan pasien merupakan bagian yang penting

dalam menentukan derajat kepatuhan. Ada beberapa keluhan, antara lain

kurangnya minat yang diperlihatkan oleh dokter, penggunaan istilah medis

secara berlebihan, kurangnya empati, tidak memperoleh kejelasan

mengenai penyakitnya. Pentingnya keterampilan interpersonal dalam

memacu kepatuhan terhadap pengobatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 44: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

24

3. Isolasi sosial dan keluarga

Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat mempengaruhi dalam

menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat

menentukan tentang program pengobatan yang dapat mereka terima.

4. Keyakinan, sikap dan kepribadian

Keyakinan seseorang tentang kesehatan berguna untuk memperkirakan

adanya ketidakpatuhan. Orang-orang yang tidak patuh adalah orang yang

mengalami depresi, ansietas sangat memperhatikan kesehatannya,

memiliki ego yang lebih lemah dan yang kehidupan sosialnya lebih

memusatkan perhatian pada diri sendiri (Niven, 2002:195)

Derajat ketidakpatuhan ditentukan oleh faktor.Neil Niven (2002:193)

juga mengungkapkan derajat ketidakpatuhan itu ditentukan oleh beberapa

faktor yaitu :

1. Kompleksitas prosedur pengobatan.

2. Derajat perubahan gaya hidup yang dibutuhkan.

3. Lamanya waktu dimana pasien harus mematuhi program tersebut.

4. Apakah penyakit tersebut benar-benar menyakitkan.

5. Apakah pengobatan itu berpotensi menyelamatkan hidup.

6. Keparahan penyakit yang dipersepsikan sendiri oleh pasien dan bukan

petugas kesehatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 45: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

25

Diabetes Mellitus

Pengertian diabetes mellitus.Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis

merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh jumlah hormon insulin yang

tidak mencukupi atau tidak dapat bekerja secara normal, padahal hormon ini

memiliki peran utama dalam mengatur kadar glukosa (gula) didalam darah (Fitria,

2009). Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang

di tandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat

kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua nya (Brunner &

Suddarth, 2013).

Menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013 Diabetes

Mellitus merupakan suatu penyakit kronik dimana tubuh tidak dapat

memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.Insidens

dan prevalens penyakit ini terus bertambah terutama dinegara sedang berkembang

dan Negara yang sedang memasuki budaya industrialisasi (Arisman, 2013).

Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu keadaan hiperglikemia yang

disebabkan penurunan kecepatan insulin oleh sel-sel beta pulau langerhans dalam

pankreas (Guyton, 2014).Diabetes Melltus (DM) merupakan salah satu kelompok

penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi

insulin, kerja insulin, atau kedua nya. Keadaan Hiperglikemia kronis dari Diabetes

berhubungan dengnan kerusakan jangka panjang, gangguan fungsi dan kegagalan

berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah,

American Diabetes Association (ADA ,2012).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 46: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

26

Etiologi diabetes mellitus.Menurut Hasdianah (2012) Diabetes Mellitus atau

lebih dikenal dengan istilah penyakit kencing manis mempunyai beberapa faktor

pemicu penyakit tersebut antara lain :

1. Pola Makan

Tubuh merupakan faktor utama penyebab Diabetes Mellitus selain

disfungsipancreas, Pola Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar

kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memicu timbulnya Diabetes Mellitus.

Konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin

dalan jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah

meningkat dan pastinya akan menyebabkan Diabetes Mellitus.

2. Obesitas (kegemukan)

Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang

lebih besar untuk terkena penyakit Diabetes Mellitus, 9 dari 10 orang gemuk

berpotensi untuk terserang Diabetes Mellitus.

3. Faktor Genetis

Diabetes Mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab

Diabetes Mellitus akan dibawa oleh anak jika orangtuanya menderita Diabetes

Mellitus. Pewarisan Gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun

resikonya sangat kecil.

4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan

Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang

pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun

sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 47: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

27

termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang

lama dapat mengiritasi pankreas.

5. Penyakit dan infeksi pada pankreas

Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang

pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak

ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin.

Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipedemia dapat meningkatkan resiko

terkena Diabetes Mellitus.

6. Pola hidup

Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab Diabetes Mellitus.Jika

orang malas berolahraga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit

Diabetes Mellitus karena olahraga berfungsi untuk membakar kalori yang

berlebihan didalam tubuh.

Patofisiologi diabetes mellitus.Pengolahan bahan makanan dimulai

kemulut kemudian ke lambung dan selanjutnya ke usus.Didalam saluran

pencernaan itu makanan dipecah menjadi bahan dasar dari makanan

itu.Karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak menjadi

asam lemak. Ketiga zat makanan itu akan diserat oleh usus kemudian masuk

kedalam pembuluh darah dan diedarkan keseluruh tubuh untuk dipergunakan

oleh organ-organ didalam tubuh sebagai bahan bakar. Supaya dapat berfungsi

sebagai bahan bakar, zat makanan itu harus masuk ke dalam sel supaya dapat

diolah. Didalam sel, zat makanan terutama glukosa dibakar melalui proses kimia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 48: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

28

yang rumit, yang hasil akhirnya adalah timbulnya energi, proses ini disebut

metabolisme.

Dalam proses metabolisme, insulin memegang peran yang sangat penting

yaitu bertugas memasukkan glukosa ke dalam sel, untuk selanjutnya dapat

digunakan sebagai bahan bakar. Insulin ini adalah suatu zat atau hormon yang

akan dikeluarkan oleh sel beta pankreas (FKUI, 2012).

Klasifikasi diabetes mellitus.Menurut Susilo dan Wulandari (2011)

terdapat 3 tipe Diabetes Mellitus yaitu sebagai berikut :

1. Diabetes Mellitus tipe 1

Diabetes Mellitus tipe 1, Diabetes anak-anak (Childhood-onset Diabetes,

Junvenile Diabetes, Insulin Dependent Diabetes Mellitus, IDDM) adalah Diabetes

yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat

hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans pankreas. IDDM

dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.

2. Diabetes Mellitus tipe 2

Diabetes Mellitus tipe 2 ini (Adult onset Diabetes, Obesity-related Diabetes,

non-insulin dependent Diabetes Mellitus, NIDDM) merupakan tipe Diabetes

Mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin didalam sirkulasi darah,

melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada

banyak gen, termasuk yang menyebabkan disfungsi sel beta, gangguan

pengeluaran hormon insulin, resistensi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh

disfungsi sel jaringan, utamanya pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 49: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

29

serta penekanan pada penyerapan glukosa pada otot lurik, yang meningkatkan

sekresi gula darah oleh hati.

3. Diabetes Mellitus tipe 3

Diabetes Tipe 3 disebut juga dengan Diabetes Gestasional atau Diabetes

Mellitus yang terjadi pada kehamilan, melibatkan kombinasi dari kemampuan

reaksi dan pengeluaran hormon insulin yang tidak cukup, mengikuti ciri-ciri

Diabetes Mellitus tipe 2 dibeberapa kasus. Diabetes Mellitus tipe 3 terjadi selama

kehamilan dan dapat sembuh setelah melahirkan.

Manifestasi klinik diabetes mellitus.Kekurangan insulin dan memiliki

kadar gula darah yang tinggi dalam darah adalah beberapa gejala yang umum bagi

penderita Diabetes Mellitus. Apabila orang mengalami beberapa gejala tersebut,

ada baiknya melakukan pengecekan untuk mengetahui kadar gula darah. Secara

umum, beberapa gejala yang terjadi yaitu sering buang air kecil, sering merasa

sangat haus, sering lapar, sering kesemutan pada kaki dan tangan, mengalami

masalah pada kulit seperti gatal atau borok, jika mengalami luka butuh waktu

lama untuk sembuh dan mudah merasa lelah (fauzi,2014).

Komplikasi diabetes mellitus

1. Komplikasi Akut Diabetes Mellitus

Komplikasi Akut yaitu Hipoglikemia dan Ketoasidosis merupakan keadaan

gawat darurat yang dapat terjadi pada penyandang Diabetes Mellitus dalam

perjalanan penyakitnya.Komplikasi akut ini masih sering dijumpai mengingat

kualitas pelayanan kesehatan yang belum baik.Ketoasidosis Diabetek (KAD)

menempati peringkat pertama komplikasi akut diikuti oleh Hipoglikemia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 50: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

30

2. Komplikasi kronis Diabetes Mellitus

Komplikasi Diabetes Mellitus akan terjadi jika kadar gula darah tetap tinggi

dalam jangka waktu tertentu. Komplikasi kronik pada dasarnya terjadi diseluruh

tubuh / sistemis ( angiopati diabetic). Untuk memudahkan, angiopati diabetic

dibagi dua yaitu makroangiopati (makrovaskuler) atau mikroangiopati

(mikrovaskuler) walaupun tidak berarti satu sama lain saling terpisah dan tidak

terjadi sekaligus.

Pengobatan diabetes mellitus.Telah diketahui bahwa Diabetes Mellitus

merupakan penyakit degeneratif.Dengan demikian, tidak ada obat yang dapat

menyembuhkan penyakit Diabetes Mellitus. Oleh karena itu, tujuan umum

pengobatan pada Diabetes Mellitus adalah mengendalikan kadar gula darah dan

meningkatkan kualitas hidup penderita. Salah satu caranya dengan pengaturan diet

( Krisnatuti, Yenrina, & Rasjmida, 2014).

Diet Diabetes Mellitus

Pengertian diet diabetes mellitus.Dalam kamus Gizi Pelengkap

Kesehatan Keluarga (2012) keluaran Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), diet

memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman

yang dilarang, dibatasi jumlah nya, di modifikasi atau diperbolehkan dengan

jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita kesehatan, atau

penurunan berat badan.

Diet Diabetes Mellitus adalah diet yang diberikan kepada penyandang

Diabetes Mellitus dengan tujuan membantu memperbaiki kebiasaan makan untuk

mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik dengan cara : Menyeimbangkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 51: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

31

asupan makanan dengan obat penurun glukosa oral ataupun insulin dan aktifitas

fisik untuk mencapai kadar gula darah normal, mencapai dan mempertahankan

kadar lipida dalam normal.

Secara ruang lingkup penyakit Diabetes Mellitus dibagi menjadi 2 antara lain :

1. Diabetes Mellitus Tipe1 (Diabetes Mellitus yang tergantung pada insulin)

2. Diabetes Mellitus Tipe2 (Diabetes Mellitus yang tidak tergantung pada

insulin)

Penyakit Diabetes Mellitus dapat muncul karena adanya beberapa faktor antara

lain :

1. Kegemukan (Obesitas) Statistik menyatakan bahwa 30% penderita Diabetes

Mellitus adalah berbadan subur. Karena lemak menghentikan kemampuan

tubuh untuk menggunakan insulin, jadi orang gendut lebih beresiko terkena

penyakit

2. Pola Hidup yang kurang sehat, dan tidak mau merubah diri ke gaya hidup

yang sehatdan tidak mempedulikan masalah kesehatan.

3. Kebiasaan makan yang tidak sehat, pola makan yang tidak terkontrol

merupakan kontribusi terbesar untuk obesitas. Terlalu banyak lemak, tidak

cukup serat dan terlalu banyak karbohidrat dapat memicu terjadinya penyakit

Diabetes Mellitus.

4. Sejarah keluarga yang memiliki penyakit Diabetes Mellitus merupakan

peluang besar anggota keluarga untuk terkena penyakit Diabetes Mellitus.

Pengetahuan dalam memanajemen Diabetes Mellitus juga memiliki peran

penting karena tingkat pengetahuan yang rendah dapat mempengaruhi perubahan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 52: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

32

gaya hidup seseorang dan mempengaruhi tingkat kesehatannya. Pengetahuan yang

cukup tentang diet Diabetes Mellitus dapat mengendalikan kondisi penyakitnya

dengan mengontrol pola makan (Nurrahmami, 2012).

Tingkat pengetahuan tersebut dapat membentuk cara hidup seseorang

terutama dalam mencegah, mengenali, serta mengelola penyakit Diabetes Mellitus

yang dimilikinya. Pengetahuan yang tinggi akan meningkatkan derajat

kesejahteraan seseorang dengan melaksanakan perawatan yang tepat sesuai

dengan kondisi dirinya sendiri (Notoadmodjo, 2010).

Tujuan diet pada diabetes mellitus.Tujuan Diet pada Diabetes Mellitus

adalah mempertahankan atau mencapai berat badan ideal, mempertahankan kadar

glukosa darah mendekati normal, mencegah komplikasi akut dan kronik serta

meningkatkan kualitas hidup (Hasdianah, 2012).

Jenis-jenis diet.Menurut E Beck (2011) ada tiga jenis terapi diet untuk

penderita Diabetes Mellitus antara lain :

1. Diet Rendah Kalori

Prioritas utama dalam mengatasi pasien Diabetes Mellitus adalah

menurunkan berat badannya.Pasien Diabetes Mellitus yang menjalani diet rendah

kalori harus menyadari perlunya penurunan berat badan dan berat badan yang

sudah turun tidak boleh dibiarkan naik kembali.Bagi para pasien Diabetes

Mellitus yang mempunyai berat badan berlebih, penurunan berat badan harus

diperhatikan dan didorong dengan mengukur berat badan secara teratur.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 53: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

33

Tabel 1

Kebutuhan Kalori Orang Dengan Diabetes Mellitus

Dewasa Kalori/Kg Berat Badan

Kerja Santai Kerja sedang Kerja Berat

Gemuk

Normal

Kurus

25

30

35

30

35

40

35

40

40-50

2. Diet Bebas Gula

Tipe diet ini digunakan untuk pasien Diabetes Mellitus yang berusia lanjut

dan tidak memerlukan suntikan insulin. Diet bebas gula diterapkan berdasarkan

dua prinsip :

a. Tidak memakan gula dan makanan yang mengandung gula

b. Mengkonsumsi makanan sumber hidratarang sebagai bagian dari

keseluruhan.

3. Hidrat Arang secara teratur

Gula ( gula pasir, gula jawa, aren dan lain lain) dan makanan yang

mengandung gula tidak boleh dimakan karena cepat dicerna dan diserap sehingga

dapat menimbulkan kenaikan gula darah yang cepat. Makanan bagi pasien

Diabetes Mellitus harus mengandung hidrat arang dalam interval yang teratur

selama sehari.Jumlah hidrat arang yang diperbolehkan terkandung dalam setiap

hidangan tergantung kepada kebutuhan energy tiap-tiap pasien.

4. Sistem Penukaran Hidrat Arang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 54: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

34

Sistem Penukaran Hidrat arang, digunakan pada pasien-pasien Diabetes

Mellitus yang mendapatkan suntikan insulin atau obat-obat hipoglemik oral

dengan dosis tinggi.Diet yang berdasarkan sistem ini merupakan diet yang lebih

rumit untuk diikuti oleh seorang pasien Diabetes Mellitus, tetapi mempunyai

kelebihan, diet ini lebih bervariasi serta lebih fleksibel dari pada diet bebas

gula.Tujuan dari adanya pembagian penukaran hidratarang ini adalah untuk

mengimbangi aktifitas insulin dengan makanan sehingga dapat mencegah keadaan

hipoglikemia (penurunan tekanan darah) maupun hipergilkemia (peningkatan

tekanan darah).

Syarat diet diabetes mellitus.Menurut Krisnatuti dkk (2014) syarat

umum yang harus dipenuhi dalam penyusunan menu diantaranya sebagai berikut :

1. Kebutuhan kalori disesuaikan dengan keadaan metabolik, umur , berat badan,

dan aktifitas tubuh

2. Jumlah kalori disesuaikan dengan kesanggupan tubuh dalam

menggunakannya

3. Cukup protein, mineral dan vitamin dalam makanan

4. Menggunakan bahan makanan yang mempunyai indeks glikemik rendah.

Komposisi diet pada diabetes mellitus.Komposisi diet yang dianjurkan

untuk penderita Diabetes Mellitus berulang kali mengalami perubahan. Mula-

mula komposisi diet mengacu pada diet Diabetes Mellitus dinegara Barat dengan

komposisi Karbohidrat rendah, sekitar 40-50% dari total energi (diet A). Namun

saat ini dianjurkan persentasi Karbohidrat lebih tinggi sampai 60-70% dari total

kebutuhan energi atau disebut juga (Diet B). Dalam diet tersebut dianjurkan juga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 55: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

35

komposisi protein dan lemak.Disamping anjuran mengenai Karbohidrat, Protein

dan Lemak dianjurkan pula pemakaian karbohidrat kompleks yang banyak

mengandung serat dan rendah kolesterol.

Tabel 2

Komposisi Diet A dan Diet B

NO ZAT GIZI DIET A DIET B

1 KARBOHIDRAT 50% 60-68%

2 PROTEIN 20% 12-20%

3 LEMAK 30% 20%

4 KOLESTEROL 500 mg 100-150%

5 SERAT Sayuran Tipe A Sayuran Tipe B

Komposisi Diet B merupakan diet yang umum di gunakan di Indonesia.

Anjuran penggunaan diet B berdasarkan pada penelitian prospektif dengan crass

over design yang dilakukan pada 260 penderita Diabetes Mellitus yang terawat

baik.Dari penilaian tersebut, diet B mempunyai daya yang kuat untuk menurunkan

kolesterol selain mempunyai efek hipoglikemik. Diet B juga tidak menaikkan

kadar trigliserida darah. Dengan demikian diet B dapat mencapai diet Diabetes

Mellitus. Setiap jenis diet dianjurkan mengandung serat, terutama serat yang

bersifat larut (Krisnatuti dkk, 2014).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori.Menurut

Hasdianah (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori pada

penderita Diabetes Mellitus antara lain :

1. Jenis Kelamin

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 56: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

36

Kebutuhan kalori pria sebesar 30 kal/kg BB dan wanita sebesar 25 kal/kg BB.

2. Umur

Diabetes diatas 40 tahun kebutuhan kalori dikurangi yaitu usia 40-59 tahun

dikurangi 5% usia 60-69 tahun dikurangi 10% dan lebih 70 tahun dikurangi

20%.

3. Aktifitas fisik

Kebutuhan kalori dapat ditambah sesuai dengan intensitas aktifitas fisik.

Aktifitas ringan ditambahkan 20% , aktifitas sedang 30% dan aktifitas berat di

tambahkan 50%.

4. Berat Badan

Bila kegemukan dikurangi 20-30% tergantung tingkat kegemukan.Bila kurus

ditambah 20-30% sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan berat badan.

5. Kondisi khusus

Penderita kondisi khusus, misalnya dengan ulkus diabetika atau infeksi, dapat

ditambahkan 10-20%.

Pemenuhan pola makan 3J.Menurut Fauzi (2014) bagi penderita Diabetes,

kecenderungan perubahan kadar gula darah yang drastis akan terjadi pada saat

sehabis makan. Sehabis makan kadar gula akan semakin tinggi. Namun beberapa

lama tidak mendapat asupan makanan maka kadar gula darah akan rendah sekali.

Harus dilakukan penjadwalan makan dengan teratur untuk mencegah terlalu

besarnya rentangan kadar gula darah. Pola 3J harus diingat bagi penderita

Diabetes dalam mengatur pola makan sehari-hari.

1. Jadwal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 57: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

37

Pengaturan jadwal bagi penderita Diabetes biasanya adalah 6 kali makan.3

kali makan besar dan 3 kali makan selingan. Adapun jadwal waktunya adalah

sebagai berikut :

a. Makan pagi atau sarapan dilakukan pada pukul 07.00

b. Snack pertama dikonsumsi pada pukul 10.00

c. Makan siang dilakukan pada pukul 13.00

d. Snack kedua dikonsumsi pada pukul 16.00

e. Makan malam dilakukan pada pukul 19.00

f. Snack ketiga dikonsumsi pada pukul 21.00

Usahakan makan tepat waktu.Apabila terlambat makan akan bisa terjadi

hipoglikemia atau rendahnya kadar gula darah. Hipoglikemia meliputi gejala

seperti pusing, mual dan pingsan.Apabila ini terjadi segera minum air gula.

2. Jumlah

Jumlah atau porsi makan yang dikonsumsi harus diperhatikan.Jumlah

makanan yang dianjurkan untuk penderita Diabetes adalah porsi kecil tapi sering.

Adapun pembagian kalori untuk setiap kali makan dengan pola menu 6 kali

makan adalah sebagai berikut :

a. Makan pagi atau sarapan jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 20% dari total

kebutuhan kalori sehari.

b. Snack pertama jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 10% dari total

kebutuhan kalori sehari.

c. Makan siang jumlah kalori yang di butuhkan adalah 25% dari total kebutuhan

kalori sehari.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 58: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

38

d. Snack kedua jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 10% dari total kebutuhan

kalori sehari.

e. Makan malam jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 25% dari total

kebutuhan kalori sehari.

f. Snack ketiga jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 10% dari total kebutuhan

kalori sehari.

3. Jenis

Jenis makanan menentukan kecepatan naik atau turunnya kadar gula darah.

Kecepatan suatu makanan dalam menaikkan kadar gula darah disebut indeks

glikemik. Semakin cepat menaikkan kadar gula darah sehabis makan tersebut

dikonsumsi, maka semakin tinggi indeks glikemik makanan tersebut.Hindari

makanan yang berindeks glikemik tinggi, seperti sumber karbohidrat sederhana,

gula, madu, sirup, roti, mie dan lain-lain. Makanan yang berindeks glikemik lebih

rendah adalah makanan yang kaya dengan serat, contohnya sayuran dan buah-

buahan.Pemenuhan pola makan dengan 3J menjamin penderita Diabetes untuk

tetap bisa aktif dalam kehidupan sehari-hari. Jadwal yang tetap memungkinkan

kebutuhan tubuh akan insulin dapat terpenuhi. Sementara itu jumlah dan jenis

makanan akan melengkapi kebutuhan gula darah yang seimbang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 59: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

39

Bahan makanan yang dianjurkan.Menurut Instalasi Gizi Perjan RS Dr.

Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia (2012) bahan makanan

yang dianjurkan untuk diet Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut :

1. Sumber Karbohidrat kompleks, seperti Nasi, Roti, Mie, Kentang, Singkong,

Ubi dan Sagu.

2. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, tempe, tahu dan

kacang-kacangan.

3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah

dicerna. Makanan terutama diolah dengan caradikukus.

Bahan makanan yang tidak dianjurkan.Menurut Instalasi Gizi Perjan RS

Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia (2012) bahan makanan

yang tidak di anjurkan, dibatasi atau dihindari untuk diet Diabetes Mellitus adalah

sebagai berikut :

1. Mengandung banyak gula sederhana seperti :

Gula pasir, gula jawa, sirop, jelly, buah-buahan yang diawetkan dengan gula,

susu kental manis, minuman botol, dan ice cream.

2. Mengandung banyak lemak seperti :

cake, makan siap saji (fastfood), goreng-gorengan,

3. Mengandung banyak natrium seperti : ikan asin, telur asin, makanan yang

diawetkan.

Nasehatdiet .Menurut E Beck (2011) menjelaskan beberapa nasehat yang

diperlukan pasien Diabetes Mellitus antara lain :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 60: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

40

1. Pasien Diabetes Mellitus yang tidak memerlukan insulin (DM tipe2) tetap

membutuhkan nasehat guna menjamin penggunaan insulin tubuh yang ada

secara efisien.

2. Pasien-pasien Diabetes Mellitus yang memerlukan suntikan insulin

membutuhkan nasehat guna menjamin jadwal makan yang tepat dan jumlah

hidratarang dalam makanan yang sesuai dengan aktifitas hormone insulin

yang disuntikan.

3. Pasien yang obesitas perlu memperoleh nasehat diet untuk mengurangi berat

badan.

Tujuan terapi diet

1. Memulihkan dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam kisaran nilai

yang normal sehingga mencegah terjadinya glikosuria beserta gejala-

gejalanya.

2. Mengurangi besarnya perubahan kadar glukosa darah postprandial. Tindakan

ini bersama-sama dengan normalisasi kadar glukosa darah, akan membantu

mencegah terjadinya komplikasi lanjut yang mencakup penyakit

mikrovaskuler.

3. Memberikan masukan semua jenis nutrient yang memadai sehingga

memungkinkan pertumbuhan normal dan perbaikan jaringan.

4. Memulihkan dan mempertahankan berat badan normal.

5. Mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum normal.

6. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang

optimal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 61: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

41

7. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan

insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama

serta masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani.

Syarat penatalaksaan diet.Ada beberapa hal yang terkait dengan

penatalaksaan terapi diet, hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

dalam melaksanakan diet.Beberapa syarat yang dapat dilakukan dalam

penatalaksaan diet antara lain :

1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.

Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk

metabolisme basal sebesar 25-30 kal/kg BB normal. Makanan dibagi dalam

tiga porsi besar yaitu makanan pagi (20%) siang (25%) dan malam (25%)

serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).

2. Kebutuhan protein normal yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.

3. Kebutuhan lemak sedang yaitu antara 20-25% dari kebutuhan energi total.

4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total yaitu 60-70%.

5. Penggunaan gula alternatif adalah bahan pemanis selain sukrosa.

6. Asupan serat dianjurkan 25g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang

terdapat didalam sayur dan buah.

7. Pasien Diabetes Mellitus dengan tekanan darah normal diperbolehkan

mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu

3000 mg/hari.

8. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup,

penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 62: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

42

Makanan diet khusus untuk pasien diabetes mellitus.Ada tiga kelompok

produk makanan Diabetes Mellitus :

1. Produk makanan bebas gula yang rendah kalori antara lain buah yang

dikalengkan dalam air atau sari buah yang tidak manis, sup rendah kalori, dan

berbagai minuman yang bebas gula (sugar free) dan rendah kalori.

2. Produk makanan khusus Diabetes Mellitus antara lain :

a. Berbagai kue dan biskuit khusus untuk pasien Diabetes Mellitus.

b. Permen dan cokelat khusus untuk pasien Diabetes Melitus, kecap manis, selai

yang khusus untuk pasien Diabetes Mellitus.

3. Pemanis Buatan

Ada beberapa pemanis buatan yang lazim digunakan di Indonesia sebagai

pengganti gula.Bahan-bahan tersebut adalah sakarin (sarimanis), sorbitol,

fruktosa, dan aspartame (equal).Bahan pemanis ini digunakan dalam diet rendah

kalori dan dapat ditambahkan kedalam minuman serta makanan matang.

Landasan Teori

Teori Lawrence Green

Berangkat dari analisis penyebab masalah kesehatan, Green membedakan

adanya dua determinan masalah kesehatan tersebut, yakni Behavioral Factors

(faktor perilaku) dan non Behavioral Factor ( faktor non-perilaku). Selanjutnya

Green menganalisis, bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama

yaitu :

1. faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu faktor-faktor yang

mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 63: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

43

lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan

sebagainya.

2. faktor-faktor pemungkin (enabling factors) , adalah faktor-faktor yang

memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan, yang

dimaksud dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau

fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan.

3. faktor-faktor Penguat (Reinforcing factors) adalah faktor-faktor yang

mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. kadang-kadang

meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak

melakukannya.

Menurut Kozier (2010) kepatuhan adalah perilaku individu ( misalnya

minum obat, mematuhi diet atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran

terapi dan kesehatan.Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindak mengindahkan

setiap aspek anjuran hingga mematuhi rencana.

Menurut Kozier (2010) faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah

sebagai berikut :

1. Motivasi klien untuk sembuh

2. Tingkat perubahan gaya hidup yang dibutuhkan

3. Persepsi keparahan masalah kesehatan

4. Nilai upaya mengulangi ancaman penyakit

5. Kesulitan memahami dan melakukan perilaku khusus

6. Tingkat gangguan penyakit atau rangkaian terapi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 64: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

44

7. Keyakinan bahwa terapi yang diprogramkan akan membantu atau tidak

membantu

8. Kerumitan, efek samping yang diajukan

9. Warisan budaya tertentu yang membuat kepatuhan menjadi sulit dilakukan

10. Tingkat kepuasan dan kualitas serta jenis hubungan dengan penyediaan

layanan kesehatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 65: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

45

a. Sikap

b. Motivasi klien untuk sembuh

c. Tingkat perubahan gaya hidup

yang dibutuhkan

d. Nilai upaya mengurangi

ancaman penyakit

e. Kesulitan memahami dan

melakukan perilaku khusus

f. Tingkat gangguan penyakit

atau rangkaian terapi

g. Tingkat kepuasan dan kualitas

serta jenis hubungan dengan

penyediaan layanan kesehatan

Gambar 2.1

Teori Kepatuhan Kozier (2010)

Penderita Diabetes

Mellitus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 66: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

46

Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini dibuat berdasarkan teori Lawrence Green

dan kepatuhanKozier (2010) faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien yaitu

motivasi klien untuk sembuh, tingkat perubahan gaya hidup, nilai upaya

mengurangi ancaman penyakit, kesulitan memahami dan melakukan perilaku

khusus, tingkat gangguan penyakit atau rangkaian terapi, tingkat kepuasan dan

kualitas serta jenis hubungan dengan penyediaan layanan kesehatan. Maka pada

penelitian ini dirumuskan kerangka konsep penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

a. Sikap

b. Karakteristik

umum : umur,

jenis kelamin,

pendidikan,

lama

menderita DM

c. Persepsi

pasien

d. Pola makan

e. Diet

f. Pengetahuan

g. Pengobatan

h. Peran petugas

kesehatan

Kepatuhan Pasien

Diabetes Mellitus

dalam pelaksanaan

diet

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 67: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

47

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan

cross sectional yaitu pendekatan riset yang pada masa sekarang dan didesain

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berdasarkan pada kejadian yang

berlangsung saat ini. Dalam hal ini peneliti mencoba untuk mendapatkan jawaban

atas pertanyaan yang ada yaitu mengenai tingkat kepatuhan diet pada pasien rawat

jalan di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat tahun 2018.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat

berlokasi dijalan KH. Dewantara No. 129 Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu,

Provinsi Sumatera Utara. Adapun alasanpemilihan lokasi adalah semakin

bertambahnya setiap tahun pasien Diabetes Mellitus yang dirawat jalan. Waktu

penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2017 sampai dengan selesai.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes

Mellitus yang dirawat jalan di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat yang berjumlah

5019 pasien.

Sampel . Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi pada pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum

Rantau Prapat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 68: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

48

Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan

rumus yaitu :

Rumus Slovin: n=N / (1 + N.(e)²)

Keterangan :

n= Jumlah Sampel

N= Jumlah Total populasi

e= Batas Toleransi Error

Besar Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus :

n=N/(1+N.(e)²)

n=5019 / (1+5019.(10%)²)

n=5019 / (1+5029.(0,1)²)

n=5019 / (1+5019.(0,01))

n=5029 / (1+50,19)

n=5019 / 51,19

=98,04 → 98

Jumlah sampel penelitian ini adalah 98 orang pasien Diabetes Mellitus di

RSUD Rantau Prapat.

Tekhnik Pengambilan Sampel pada penelitian ini diambil dengan tekhnik

simpel random sampling dimana peneliti memilih sampel dengan memberikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 69: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

49

kesempatan yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai

anggota sampel..

Definisi Operasional

1. Sikap adalah perasaan seseorang terhadap suatu penyakit yang

dideritanya

2. Umur adalah lama hidup responden dari sejak lahir sampai tahun

terakhir yang dinyatakan dalam satuan tahun sesuai dengan pengakuan

responden.

3. Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki

4. Pendidikan adalah jenjang belajar formal terakhir atau yang diikuti

oleh responden.

5. Lama menderita DM adalah lama nya pasien menderita penyakit

Diabetes Mellitus

6. Persepsi Pasien adalah pandangan pasien untuk kesembuhan.

7. Pola makan adalah untuk mengatur jenis makanan yang bernutrisi

yang baik untuk kesehatan.

8. Diet adalah mengurangi jumlah makanan yang membuat berat badan

turun.

9. Pengetahuan adalah pengetahuan pasien tentang Diabetes Mellitus.

10. Pengobatan adalah upaya yang dilakukan penderita Diabetes Mellitus

dalam rangka memperpanjang angka harapan hidup.

11. Peran Tenaga Kesehatan adalah orang kesehatan yang memberikan

pelayanan kepada pasien baik promotif, preventif dan kuratif.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 70: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

50

12. Kepatuhan adalah perilaku seseorang yang dilakukan secara berulang

dan teratur untuk mendapatkan pengobatan.

Metode Pengumpulan Data

Data primer.Data Primer diperoleh dengan melakukan wawancara

dengan membagikan kuesioner atau pertanyaan-pertanyaan kepada pasien

Diabetes Mellitus rawat jalan di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat dalam

melaksanakan diet.

Data sekunder.Data sekunder diperoleh dari laporan rekam medis dan

profil Rumah Sakit Umum Rantau Prapat.

Metode pengukuran

Aspek pengukuran.Aspek pengukuran dari penelitian ini didasarkan pada

jawaban responden terhadap pertanyaan yang ada dikuesioner yang disesuaikan

dengan skor.

Pada penelitian ini kuesioner terdiri dari pertanyaan yang terdiri dari 5

pertanyaan mengenai sikap, 5 pertanyaan mengenai persepsi pasien, 10

pertanyaan mengenai pola makan, 10 pertanyaan mengenai diet, 20 pertanyaan

mengenaipengetahuan, 5 pertanyaan mengenai pengobatan, 5pertanyaan

mengenaiperan petugas kesehatan, 10 pertanyaan mengenai dukungan keluarga

dan 15 pertanyaan mengenai kepatuhan pasien.

Pengukuran sikap .Sikap adalah perasaan seseorang terhadap suatu

penyakit yang dideritanya yang di ukur dengan 5 pertanyaan dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 71: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

51

menggunakan skala Guttman dengan item YA dan TIDAK, adapun ketentuan

pemberian bobot nilai pada item jawaban adalah sebagai berikut :

Nilai 1 diberi untuk jawaban YA

Nilai 0 diberi untuk jawaban TIDAK

Berdasarkan total skor jawaban pengobatan dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi seluruh

pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu >3

2. Kurang baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nili tertinggi

seluruh pertanyaan denga total nilai 5 yaitu ≤3

Pengukuran persepsi pasien.Persepsi Pasien adalah pandangan pasien

untuk dapat sembuh dari penyakit Diabetes Mellitus yang diukur melalui 5

pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman dengan item YA dan TIDAK,

adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada item jawaban adalah sebagai berikut

Nilai 1 diberi untuk jawaban YA

Nilai 0 diberi untuk jawaban TIDAK

Berdasarkan total skor jawaban pengobatan dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi seluruh

pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu >3

2. Kurang baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nili tertinggi

seluruh pertanyaan denga total nilai 5 yaitu ≤3

Pola makan.Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan

jumlah dan jenis makanan dengan maksud untuk mempertahankan kesehatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 72: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

52

Bentuk pola makan diukur melalui 10 pertanyaan dengan menggunakan skala

Guttman dengan item YA dan TIDAK, adapun ketentuan pemberian bobot nilai

pada item jawaban adalah sebagai berikut

Nilai 1 diberi untuk jawaban YA

Nilai 0 diberi untuk jawaban TIDAK

Berdasarkan total skor jawaban pola makan dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi seluruh

pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >5

2. Kurang baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi

seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu ≤5

Diet .Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang untuk

menurunkan berat badan dan mengatur asupan nutrisi. Bentuk diet diukur melalui

10 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman dengan item YA dan

TIDAK, adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada item jawaban adalah

sebagai berikut

Nilai 1 diberi untuk jawaban YA

Nilai 0 diberi untuk jawaban TIDAK

Berdasarkan total skor jawaban diet dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi seluruh

pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu >5

2. Kurang baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi

seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu ≤5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 73: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

53

Pengetahuan.Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui pasien

tentang Diabetes Mellitus yang diukur melalui 20 pertanyaan dengan

menggunakan skala Guttman dari nomor 1-20 dengan skor tertinggi adalah

Nilai 2 diberi untuk jawaban yang benar

Nilai 1 diberi untuk jawaban yang mendekati benar

Nilai 0 diberi untuk jawaban yang salah

Berdasarkan total skor jawaban pengetahuan dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, jika total skor jawaban responden >75% dari nilai tertinggi seluruh

pertanyaan dengan total nilai 40 yaitu >31

2. Cukup, jika total skor jawaban responden 40-75% dari nilai tertinggi

seluruh pertanyaan dengan total nilai 40 yaitu 16-30

3. Kurang, jika total jawaban responden <40% dari nilai tertinggi seluruh

pertanyaan dengan total nilai 40 yaitu <15

Pengobatan .Pengobatan adalah upaya yang dilakukan penderita Diabetes

Mellitus dalam rangka memperpanjang angka harapan hidup. Bentuk

pengobatan diukur melalui 5 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman

dengan item YA dan TIDAK, adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada

item jawaban adalah sebagai berikut

Nilai 1 diberi untuk jawaban YA

Nilai 0 diberi untuk jawaban TIDAK

Berdasarkan total skor jawaban pengobatan dikategorikan sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 74: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

54

1. Baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi seluruh

pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu >3

2. Kurang baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nili tertinggi

seluruh pertanyaan denga total nilai 5 yaitu ≤3

Peran petugas kesehatan.Orang kesehatan yang memberikan pelayanan

kepada pasien baik promotif, preventif dan kuratif. Bentuk peran petugas

kesehatan diukur melalui 5 pertanyaan menggunakan skala Guttman dengan item

YA dan TIDAK, adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada item jawaban

adalah sebagai berikut

Nilai 1 diberi untuk jawaban YA

Nilai 0 diberi untuk jawaban TIDAK

Berdasarkan total skor jawaban peran petugas kesehatan dikategorikan sebagai

berikut :

1. Baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi seluruh

pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu >3

2. Kurang baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi

seluruh pertanyaan dengan total nilai 5 yaitu ≤3

Kepatuhan pasien diabetes mellitus.Kepatuhan adalah perilaku

seseorang yang dilakukan secara berulang dan teratur untuk mendapatkan

pengobatan. Bentuk kepatuhan pasien diukur melalui 15 pertanyaan dengan

menggunakan skala Guttman dengan item PERNAH dan BELUM PERNAH,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 75: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

55

adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada item jawaban adalah sebagai berikut

:

Nilai 1 diberi untuk jawaban PERNAH

Nilai 0 diberi untuk jawaban BELUMPERNAH

Berdasarkan total skor jawaban kepatuhan pasien dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, jika total skor jawaban respon >50%dari nilai tertinggi seluruh

pertanyaan dengan total nilai 15 yaitu>8

2. Tidak baik, jika total skor jawaban respon >50% dari nilai tertinggi

seluruh pertanyaan dengan total nilai 15 yaitu ≤8

Metode Analisis Data

Pengolahan data.Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap

sebagai berikut :

1. Pengeditan Data(editing)

Kegiatan ini dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang telah

diisi, berkaitan dengan kelengkapan pengisian, kejelasan, relevansi dan

konsistensi jawaban dan koreksi terhadap kesalahan pengisian.

2. Pengkodean Data ( coding )

Pemberian kode yang dimaksudkan untuk mempermudah pada saat

analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data, yaitu dengan

memberikan kode pada pertanyaan penelitian dalam kuesioner.

3. Pemasukan Data (entry)

Tahapan ini dilakukan dengan cara memasukkan data kedalam komputer

untuk diolah dan dianalisis melalui program SPSS.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 76: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

56

4. Pengecekan Data ( Cleaning )

Adalah pengecakan data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau

tidak.

Analisis data.Data yang diproleh kemudian diolah dengan menggunakan

bantuan program komputer statistik untuk melihat Kepatuhan Pasien Diabetes

Mellitus yang di Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Rantau Prapat dalam

melaksanakan diet, variabel dependen dengan variabel independen.

1. Analisis Univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal

variabel-variabel dependen dan independen dalam bentuk distribusi

frekuensi.

2. Analisis Bivariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui

keterkaitan dua variabel menggunakan chi square.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 77: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

57

Hasil Penelitian

Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Rantau Prapat

RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu didirikan tahun 1957 dan

merupakan satu-satunya rumah sakit Pemda Tk. II Labuhanbatu yang terletak di

kota Rantauprapat. Awalnya rumah sakit ini terletak di jalan Cut Nyak Dien

kecamatan Bilah Hulu.

Pada tahun 1964 rumah sakit pindah lokasi ke jalan K.H. Dewantara No.

129 kecamatan Bilah Hulu (Sekarang Kecamatan Rantau Selatan) hingga saat ini.

Bangunan RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu berdiri diatas area seluas

± 2,3 Ha. Direncanakan di tahun 2014 mendatang, pindah ke lokasi baru yang

berada di jalan H. Adam Malik dengan luas ± 5,4 Ha.

Sejak tahun 1980 sampai dengan 1987 secara bertahap telah ditempatkan 4

(empat) Tenaga Dokter Spesialis Dasar (Penyakit Dalam, Obgyn, Bedah dan

Anak). Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan pelayanan seperti

pengadaan peralatan medis dan non medis serta sarana fisik lainnya yang

bersumber dari dana APBD, APBN maupun bantuan.

Berbagai hal di atas merupakan upaya dari pihak Rumah Sakit untuk

memperoleh Rumah Sakit kelas C. Pada tahun 1987 berdasarkan surat keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 303/Menkes/IV/1987, RSUD

Rantauprapat ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas C. Di tahun 2009, melalui

keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 373/Menkes/SK/V/2009

tanggal 13 Mei 2009 RSUD Rantau Prapat memperoleh peningkatan dari kelas C

menjadi kelas B Non Pendidikan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 78: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

58

Berdasarkan peraturan daerah nomor 04 tahun 2002 RSUD Rantauprapat

berubah status menjadi lembaga teknis daerah yang dipimpin oleh seorang kepala

badan dengan nama Badan Pengelola Rumah Sakit Umum (BPRSU)

Rantauprapat. Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007

BPRSU Rantauprapat berubah lagi menjadi Satuan Kerja Perangkat Daerah

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu yang namanya berubah menjadi Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu. Berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 32 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Nomor 36 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Labuhanbatu, maka strukturorganisasi dan tata kerja kelembagaan

RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu mengalami perubahan lagi. Hal ini

dilakukan sebagai tindak lanjut meningkatnya Kelas Rumah Sakit menjadi Kelas

B Non Pendidikan.Saat ini RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu

dipimpin oleh seorang Direktur yang menduduki jabatan eselon II.B.

Upaya peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa terus

dilakukan.Penambahan alat-alat medis dan non medis serta pengiriman SDM

mengikuti pendidikan dan pelatihan maupun pelaksanaannya dilingkungan RSUD

Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu.Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM

terus dilakukan secara berkesinambungan dan komprehensif. Hal tersebut

tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dalam hal ini pihak manajemen

bersama-sama kepala SMF dan Instalasi serta tenaga lainnya merencanakan

berbagai program dan kegiatan untuk memanfaatkan pengelolaan dana yang

tersedia agar lebih optimal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 79: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

59

Dari segi standar pelayanan, sejak tahun 2004 RSUD Rantauprapat

Kabupaten Labuhanbatu telah memperoleh 5 (lima) akreditasi pelayanan. Tahun

2008 memperoleh akreditasi 12 (dua belas) pelayanan dari Departemen Kesehatah

RI melalui Tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Kegiatan akreditasi

terus direncanakan dan diprogramkan, sehingga diakhir tahun 2011 RSUD

Rantauprapat kabupaten Labuhanbatu meraih akreditasi 16 (enam belas)

pelayanan dan di tahun 2013 RSUD Rantauprapat menjadi Badan Layanan Umum

Daerah dan Tahun 2016 RSUD Rantauprapat persiapan mengikuti Akreditasi

Versi 2012.

Dengan luas bangunan rumah sakit ± 5.532 m2 dan jumlah tempat tidur

225 buah RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu akan terus berupaya

meningkatkan pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat.RSUD Rantauprapat adalah Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan

milik Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu, yang dibentuk dengan SK

Permenkes No. 373/Menkes/SK/V/2009 tanggal 13 Mei 2009 tentang

Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten

Labuhanbatu.

Semakin kompleks dan rumitnya manajemen keuangan rumah sakit dan

tuntutan perubahan pola manajemen keuangan rumah sakit ke arah Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sesuai

dengan amanat PP Nomor 58 tahun 2005 dan Permendagri Nomor 61 Tahun

2007. Pola pengelolaan dengan model PPKBLUD menjadi solusi bagi

peningkatan mutu pelayanan rumah sakit, karena fleksibilitas pengelolaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 80: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

60

keuangan akan memicu kreativitas dalam menciptakan varian pelayanan yang

semakin bermutu, guna meraih setiap peluang dan potensi yang ada.

Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Mellitus di RS

Umum Rantau Prapat yang berjumlah 98 orang.Karakteristik tersebut mencakup

Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Berat badan. Hasilnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik

Karakteristik Jumlah Persen %

1

2

3

4

Jenis Kelamin

1. Laki – laki

2. Perempuan

Umur

1. 45-54 tahun

2. 55-64 tahun

Pendidikan

1. Tidak Sekolah

2. SD

3. SLTP

4. SMA

Lama Menderita

1. 8 bulan

2. 1 tahun

3. 2 tahun

4. 3 tahun

47

51

39

59

6

32

35

25

6

36

47

9

48

52

39,8

60,2

6.1

32.7

35.7

25.5

6,1

36,7

48,0

9,2

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa responden yang melaksanakan diet di RS

Umum RantauPrapat berasal dari 98 responden,yaitu berdasarkan jenis kelamin,

sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yang memilih layanan

pelaksanaan diet di RS Umum Rantau sebanyak 51 orang (52%), sedangkan jenis

kelamin laki-laki sebanyak 47 orang (48%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 81: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

61

Dan untuk umur responden yang memilih layanan pelaksanaan diet di RS

Umum Rantau yang paling dominan adalah umur 55 sampai 64 tahun yaitu

sebanyak 59 orang (60,2%), dan selanjutnya umur 45 sampai 54 tahun sebanyak

39 orang (39,8%).

Berdasarkan untuk pendidikan responden yang memilih layanan

pelaksanaan diet di RS Umum Rantau pada pendidikan yang tidak bersekolah

sebanyak 6 orang (6,1%), tamatan SD sebanyak 32 orang (32,7%),tamatan SLTP

sebanyak 35 orang (35,7%), dan selanjutnya tamatan sebanyak 25 orang (25,5%).

Berdasarkan untuk lama menderita penyakit DM responden yang memilih

layanan pelaksanaan diet di RS Umum Rantau pada lama menderita 8 bulan

sebanyak 5 orang (5%), 1 tahun sebanyak 36 orang (37%), 2 tahun sebanyak 47

orang (48%) serta lama menderita 3 tahun sebanyak 9 orang (9%).

Analisa Univariat

Sikap tentang pelaksanaan diet di Rumah Sakit Umum Rantau

Prapat.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat sikap responden

terhadap Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat seperti pada tabel berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 82: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

62

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Sikap Tentang Pelaksanaan Diet

PERNYATAAN Jumlah Pesen(%)

Saya selalu rutin melakukan kunjungan ulang

konsultasi gizi

Setuju

Tidak setuju

Saya selalu berolahraga minimal satu kali dalam

seminggu

Setuju

Tidak setuju

Pengobatan yang paling utama saya lakukan

adalah pengaturan diet (makanan)

Setuju

Tidak setuju

Saya selalu memeriksa gula darah minimal

sebulan sekali

Setuju

Tidak setuju

Saya selalu menjaga gula darah agar tidak terjadi

komplikasi

Setuju

Tidak setuju

16 16.3

82 83.7

52

46

94

4

95

3

95

3

53.1

46.9

95.9

4.1

96.9

3.1

96.9

3.1

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui sikap responden terhadap

Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden tidak

setuju bila harus selalu rutin melakukan kunjungan ulang konsultasi gizi sebanyak

82 orang (83,7%) yang menjawab tidak setuju serta yang memilih setuju sebanyak

16 orang (16.3%).

Dari penelitian dapat diketahui sikap responden terhadap Pelaksanaan Diet

di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden setuju bila harus selalu

rutin berolahraga minimal satu kali seminggu sebanyak 52 orang (53,1%) yang

menjawab setuju serta yang memilih tidak setuju sebanyak 46 orang (46.9%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 83: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

63

Dari penelitian dapat diketahui sikap responden terhadap Pelaksanaan Diet

di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden setuju bila pengobatan

yang paling utama dilakukan adalah pengaturan diet (makanan) sebanyak 94

orang (95,9%) yang menjawab setuju serta yang memilih tidak setuju sebanyak 4

orang (4.1%).

Sebagian besar responden memilih setuju tentang sikap responden

terhadap Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat bila selalu memeriksa gula

darah minimal satu bulan sekali sebanyak 95 orang (96,9%) yang menjawab

setuju serta yang memilih tidak setuju sebanyak 3 orang (3.1%).

Sebagian besar responden memilih setuju tentang sikap responden

terhadap Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat bila selalu menjaga gula

darah agar tidak terjadi komplikasi sebanyak 95 orang (96,9%) yang menjawab

setuju serta yang memilih tidak setuju sebanyak 3 orang (3.1%).

Persepsi tentang pelaksanaan diet di RS Umum Rantau

Prapat.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat persepsi

pasien tentang tindakan pelayanan pelaksanaan diet di RS Umum Rantau Prapat

seperti pada tabel berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 84: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

64

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Persepsi TentangPelaksanaan Diet

Pernyataan Jumlah Persen %

Menurut saya ketika saya mengeluh sakit, dokter

langsung menangani saya dengan baik

Ya

Tidak

Menurut saya, saat saya merasakan sakit

keluarga saya peduli dengan keadaan saya

Ya

Tidak

Menurut saya, ketika saya makan-makanan

junkfood keluarga saya langsung menegur saya

Ya

Tidak

Menurut saya, sakit adalah kondisi kesehatan

yang tdak terjaga dengan baik

Ya

Tidak

Menurut saya, ketika penyakit saya kambuh saya

hanya perlu minum obat untuk meredakan rasa

sakit

Ya

Tidak

96

2

84

14

84

14

97

1

97

1

98.0

2,0

85,7

14,3

85.7

14.3

99.0

1,0

99,0

1,0

Sumber : Olah data SPSS 2018

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui persepsi responden terhadap

Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden setuju

bila ketika mengeluh sakit dokter yang menangani langsung menangani dengan

baik sebanyak 96 orang (98,0%), dan yang tidak setuju sebanyak 2 orang (2,0%).

Dari penelitian tentang Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat

sebagian besar responden setuju bila ketika merasa sakit keluarga peduli dengan

keadan saya sebanyak 96 orang (98,0%), dan yang tidak setuju sebanyak 2 orang

(2,0%).

Sebagian besar responden memilih setuju tentang Pelaksanaan Diet di RS

Umum Rantau Prapat bila ketika makan makanan junk food keluarga saya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 85: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

65

langsung menegur saya sebanyak 84 orang (85,7%), dan yang tidak setuju

sebanyak 14 orang (14,3%).

Sebagian besar responden memilih setuju tentang Pelaksanaan Diet di RS

Umum Rantau Prapat bila ketika sakit adalah kondisi kesehatan ang tidak terjaga

dengan baik sebanyak 97 orang (99,0%), dan yang tidak setuju sebanyak 1 orang

(1,0%).

Sebagian besar responden memilih setuju tentang Pelaksanaan Diet di RS

Umum Rantau Prapat bila ketika sakit kambuh, maka hanya memerlukan minum

obat untuk meredakan sakit sebanyak 97 orang (99,0%), dan yang tidak setuju

sebanyak 1 orang (1,0%).

Pola makan tentang pelaksanaan diet di Rs Umum Rantau Prapat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat pola makan

tentang tindakan pelayanan pelaksanaan diet di RS Umum Rantau Prapat seperti

pada tabel berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 86: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

66

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Pola Makan Tentang Pelaksanaan Diet

Pernyataan Jumlah Persen%

Apakah bapak/ibu makan 3 kali dalam sehari?

Ya

Tidak

Apakah jadwal makan bapak/ibu sudah teratur?

Ya

Tidak

94

4

90

8

95.9

4,1

91,9

8,2

Apakah makanan sehari –hari bapak/ibu sudah memenuhi gizi yang baik?

Ya

Tidak

94

4

95,9

4.1

Apakah bapak/ibu selalu menjaga pola makan yang konsumsi setiap hari?

Ya

Tidak

95

3

96,9

3,1

Menurut bapak/ibu apakah pola makan yang dilakukan saat ini berpengaruh terhadap

kesehatan?

Ya

Tidak

92

6

93,8

6,2

Apakah bapak/ibu sering mengkonsumsi makanan cepat saji?

Ya

Tidak

91

7

92,8

7,2

Apakah bapak/ibu setiap hari mengkonsumsi buah dan sayuran?

Ya

Tidak

39

59

40,2

59,8

Apakah bapak/ibu setiap hari menghindari makanan yang banyak mengandung gula?

Ya

Tidak

48

50

48,5

51,5

Apakah bapak/ibu sudah membatasi menu makan setiap hari?

Ya

Tidak

80

18

81,4

18,6

Apakah bapak/ibu sudah menerapkan porsi kecil tapi sering dengan pola menu 6 kali

makan dengan porsi 3x makan selingan?

Ya

Tidak

98

0

100

0

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui pola makan pasien responden

terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar

responden mengatakan Ya pada pertanyaan Apakah Bapak/ibu makan 3 kali

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 87: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

67

sehari sebanyak 94 orang (95,9%) dan yang menjawab tidak sebanyak 4 orang

(4.1%).

Dari penelitian tentang pola makan pasien responden terhadap

Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden

mengatakan Ya pada pertanyaan Apakah jadwal makan Bapak/ibu sudah teratur

sebanyak 90 orang (90,2%) dan yang menjawab tidak sebanyak 8 orang (8.8%).

Sebagian besar responden memilih ya tentang pola makan pasien

responden terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada

pertanyaan Apakah makanan sehari-hari Bapak/ibu sudah memnuhi gizi yang

baik sebanyak 94 orang (95,9%) dan yang menjawab tidak sebanyak 4 orang

(4.1%).

Sebagian besar responden memilih ya tentang pola makan pasien

responden terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada

pertanyaan Apakah Bapak/ibu selalu menjaga pola makan yang dikonsumsi setiap

hari sebanyak 95 orang (96,9%) dan yang menjawab tidak sebanyak 3 orang

(3.1%).

Sebagian besar responden memilih ya tentang pola makan pasien

responden terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada

pertanyaan menurut Bapak/ibu apakah pola makan yang dilakukan saat ini

berpengaruh terhadap kesehatan sebanyak 92 orang (93,8%) dan yang menjawab

tidak sebanyak 6 orang (6.2%).

Dapat diketahui pola makan pasien responden terhadap Pelasaksanaan

Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden mengatakan Ya pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 88: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

68

pertanyaan Apakah Bapak/ibu sering mengkonsumsi makanan cepat saji sebanyak

91 orang (92,8%) dan yang menjawab tidak sebanyak 7 orang (7.2%).

Dari penelitian tentang pola makan pasien responden terhadap

Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden

mengatakan tidak pada pertanyaan Apakah Bapak/ibu setiap hari mengkonsumsi

buah dan sayuran sebanyak 39 orang (40,2%) dan yang menjawab ya sebanyak 59

orang (59.8%).

Sebagian besar responden memilih menjawab tidak tentang pola makan

pasien responden terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada

pertanyaan Apakah Bapak/ibu sudah menghindari makanan yang banyak

mengandung gula sebanyak 48 orang (48,2%) dan yang menjawab ya sebanyak 50

orang (51.8%).

Sebagian besar responden memilih ya tentang pola makan pasien

responden terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada

pertanyaan Apakah Bapak/ibu sudah membatasi menu makan setiap hari sebanyak

80 orang (81,4%) dan yang menjawab tidak sebanyak 18 orang (18.6%).

Seluruh responden memilih ya tentang pola makan pasien responden

terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada pertanyaan Apakah

Bapak/ibu asudah menerapkan porsi kecil tapi dengan pola menu 6 kali makan

dengan porsi 3x makan besar dan 3x makan selingan sebanyak 98 orang (100%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 89: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

69

Diet tentang pelaksanaan diet di RS Umum Rantau

Prapat.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat diet

tentang tindakan pelayanan pelaksanaan diet di RS Umum Rantau Prapat seperti

pada tabel berikut:

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Diet Tentang Pelaksanaan Diet PERNYATAAN Jumlah Persen

Menurut bapak/ibu perlukah untuk menimbang berat badan?

Ya

Tidak

97

1

99

1

Menurut bapak/ibu apakah mengkonsumsi air minum dapat menurunkan berat badan?

Ya

Tidak

96

2

98

2

Menurut bapak/ibu apakah karbohidrat harus dihindari jika ingin menurunkan berat

badan?

Ya

Tidak

97

1

99

1

Bagaimana dengan makanan berlemak favorit bapak/ibu apakah harus ditinggalkan?

Ya

Tidak

Apakah bapak/ibu berolahraga teratur?

Ya

Tidak

Apakah bapak/ibu sudah menyeimbangkan asupan makanan?

Ya

Tidak

Apakah bapak/ibu sudah melakukan diet rendah kalori?

Ya

Tidak

Apakah bapak/ibu sudah melakukan diet rendah gula?

Ya

Tidak

97

1

13

85

88

10

40

58

50

48

99

1

13,3

86,7

89,8

10,2

40,8

59,2

51

49

Apakah bapak/ibu sudah melakukan diet Hidratarang secara teratur?

Ya

Tidak

Apakah bapak/ibu sudah melakukan terapi diet?

Ya

Tidak

94

4

98

0

95,9

4,1

100

0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 90: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

70

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui diet pasien terhadap Pelasaksanaan

Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden mengatakan Ya pada

pertanyaan menurut Bapak/Ibu perlukah untuk menimbang berat badansebanyak

97 orang (99%) dan yang menjawab tidak sebanyak 1 orang (1%).

Dari penelitian tentang diet responden terhadap Pelasaksanaan Diet di RS

Umum Rantau Prapat sebagian besar responden mengatakan Ya pada pertanyaan

Menurut Bapak/Ibu apakah mengkonsumsi air minum menurunkan berat badan

sebanyak 96 orang (98%) dan yang menjawab tidak sebanyak 2 orang (2%).

Sebagian besar responden memilih ya tentang diet pasien responden

terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada pertanyaan

Menurut Bapak/Ibu apakah karbohidrat harus dihindari jika ingin menurunkan

berat badan sebanyak 97 orang (99%) dan yang menjawab tidak sebanyak 1 orang

(1%).

Sebagian besar responden memilih ya tentang diet pasien responden

terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada pertanyaan

bagaimana dengan makanan berlemak favorit Bapak/ibu apakah harus

ditinggalkan sebanyak 97 orang (99%) dan yang menjawab tidak sebanyak 1

orang (1%).

Sebagian besar responden memilih tidak tentang diet responden terhadap

Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada pertanyaan apakah

Bapak/ibu berolahraga secara teratur sebanyak 85 orang (86,7%) dan yang

menjawab ya sebanyak 13 orang (13.3%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 91: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

71

Dapat diketahui pola makan pasien responden terhadap Pelasaksanaan

Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden mengatakan Ya pada

pertanyaan Apakah Bapak/ibu sering mengkonsumsi makanan cepat saji sebanyak

91 orang (92,8%) dan yang menjawab tidak sebanyak 7 orang (7.2%).

Dari penelitian tentang diet responden terhadap Pelasaksanaan Diet di RS

Umum Rantau Prapat sebagian besar responden mengatakan ya pada pertanyaan

Apakah Bapak/ibu sudah menyeimbangkan asupan makanan sebanyak 88 orang

(89,8%) dan yang menjawab tidak sebanyak 10 orang (10.2%).

Sebagian besar responden memilih menjawab tidak tentang diet responden

terhadap Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada pertanyaan Apakah

Bapak/ibu sudah melakukan diet rendah kalori sebanyak 58 orang (59,2%) dan

yang menjawab ya sebanyak 40 orang (40.8%).

Sebagian besar responden memilih tidak tentang diet responden terhadap

Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada pertanyaan Apakah

Bapak/ibu sudah melakukan diet rendah gula sebanyak 58 orang (59,2%) dan

yang menjawab ya sebanyak 40 orang (40,8%).

Dari penelitian tentang diet responden terhadap Pelasaksanaan Diet di RS

Umum Rantau Prapat sebagian besar responden mengatakan ya pada pertanyaan

Apakah Bapak/ibu sudah melakukan diet Hidratarang sebanyak 94 orang (95,9%)

dan yang menjawab tidak sebanyak 4 orang (4,1%).

Seluruh responden memilih ya tentang diet responden terhadap

Pelasaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat pada pertanyaan Apakah

Bapak/ibu sudah melakukan terapi diet sebanyak 98 orang (100%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 92: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

72

Tingkat pengetahuan tentang diabetes mellitus.Berdasarkan penelitian

yang dilakukan, maka dapat dilihat pengetahuan responden tentang Diabetes

Mellitus seperti pada table berikut :

Tabel 6

Distribusi frekuensi Pengetahuan Responden PERNYATAAN Jumlah Persen%

Apa nama lain diabetes militus?

Kencing manis

Penyakit gula

Darah tinggi

16

82

0

16,3

83,7

0

Penyakit diabetes militus merupakan penyakit yang bersifat?

Menular dan sangat berbahaya

Tidak menular dan bias disebabkan karena pola hidup yang

tidak sehat

Penyakit keturunan saja

Apakah gejala umum yang terjadi akibat diabetes militus?

Banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing

Sering buang air kecil, sering tidur

Sering kerja

Apa saja komplikasi dari diabetes militus?

Kaki bengkak dan katarak

Osteoporosis dan hipertensi

Kanker mulut

Apakah yang membuat diabetes militus?

Umur, jenis kelamin dan jamur

Konsumsi lemak berlebihan, keturunan , umur dan infeksi

Kegemukan. Pola makan yang salah, keturunan dan kurang

aktifitas fisik

1

86

11

70

26

2

91

7

0

3

19

76

1

87,8

11,2

71,4

26,5

2

92,9

7,1

0

3

19,4

77,6

Jumlah konsumsi gula yang diperoleh dalam pengaturan pola makan pada penderita

diabetes militus adalah?

Gula maksimal 12 sendok teh per hari

Tergantung kebutuhan

Gula maksimal 12 sendok makan per hari

79

9

10

80,6

9,2

10,2

Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes militus dalam pengaturan pola

makan adalah?

Makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat

pembangun serta zat pengatur

Makanan sumber zat tenaga yang mengandung zat gizi

Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein

79

10

9

80,6

10,2

9,2

Bagaimanakah pengaturan pola makan yang baik untuk penderita DM?

Dengan memperhatikan jumlah, jenis dan jadwal makan yang

baik untuk penderita DM

76 77,6

( Bersambung )

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 93: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

73

Dengan memakan makanan menu diet DM saat kadar

gula darah tidak normal

Dengan meperhatikan menu diet DM sesuai dengan

jumlah, jenis serta jadwal makan yang baik

Fungsi pengaturan pola makan pada DM adalah?

Menurunkan / mengendalikan berat badan

Mengendalikan kadar gula darah atau kolesterol

Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan

mencegah terjadinya komplikasi akut maupun kronis

4 pilar pengelolaan penyakit Diabetes Militus adalah

Istirahat, mengontrol berat badan, mengurangi makanan

berlemak dan tidur yang cukup

Menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, membatasi

kegiatan sehari-hari, dan minum obat

Penyuluhan, edukasi perencanaan makanan, aktifitas

fisik dan intervensi farmakologis

14

8

86

11

1

22

10

66

14,3

8,2

87,8

11,2

1

2,4

10,2

67,3

Komplikasi yang dapat ditimbulkan penyakit diabetes militus adalah?

Gangguan pendengaran

Penyakit paru-paru

Penyakit jantung, gagal ginjal dan kerusakan system

saraf

4

5

89

4,1

5,1

90,8

Apa saja gejala dan tanda seseorang menderita diabetes militus ?

Poliura. Polidipsi, poliphagi

Sering lapar

Sariawan

3

95

0

3,1

96,9

0

Asupan garam yang dianjurkan untuk penderita Diabetes militus yaitu

Kurang dari 1 sendok the setiap hari

1 sendok the setiap hari

Lebih dari 1 sendok the setiap hari

83

13

2

84,7

13,3

2

Jeda antara makanan utama dan makan selingan pad DM adalah?

3 jam

4 jam

5 jam

15

81

2

15,3

82,7

2,0

Cara memasak makanan yang baik untuk penderita DM adalah?

Digoreng

dikukus

Dipanggang

2

95

1

2,0

96,9

1

Dari tabel 6 dapat diketahui dari 98 responden yang menyatakan bahwa

mayoritas pasien Diabetes Mellitus sudah paham tetapi masih tetap butuh

pemberian informasi lebih lanjut mengenai Pelaksanaan Diet sebanyak 98 orang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 94: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

74

Pengobatan Diabetes Mellitus.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,

maka dapat dilihat kepada proses responden terhadap pengobatan diabetes

mellitus seperti tabel berikut

Tabel 7

Distribusi Frekuensi Pengobatan Diabetes Mellitus

Item Pertanyaan Ya Tidak Jumlah

N % n % N %

Apakah bapak/ibu teratur minum

obat?

Apakah bapak/ibu sering cek kadar

gula darah setiap bulan?

Apakah bapak/ibu pernah mengikuti

terapi dirumah sakit?

Apakah bapak/ibu sudah menerapkan

diet ?

Apakah bapak/ibu pernah mengikuti

senam diet di Rumah Sakit?

51

88

8

57

5

52

89,8

8,2

58,2

5,1

47

10

90

41

93

48

10,2

91,8

41,8

94,9

98

98

98

98

98

100

100

100

100

100

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui pengobatan terhadap Pelaksanaan

Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden menjawab YA pada

pertanyaan Apakah Bapak/Ibu teratur minum obat sebanyak 51 orang atau 47%

dan yang menjawab tidak sebanyak 47 orang atau 48%.

Sebagian besar responden menjawab Ya pada pertanyaan Apakah

Bapak/Ibu sering cek kadar gula darah setiap bulan sebanyak 88 orang atau 89,2

% serta yang menjawab tidak sebanyak 10 orang atau 10,2%.

Dari penelitian diatas pada pernyataan ketiga sebagian besar responden

mengatakan tidak pada pertanyaan Apakah Bapak/ibu pernah mengikuti terapi

dirumah sakit sebanyak 90 orang (91,8%) dan yang menjawab ya sebanyak 8

orang (8.2%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 95: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

75

Sebagian besar responden menjawab Ya pada pertanyaan Apakah

Bapak/Ibu sudah menerapkan diet sebanyak 57 orang atau 58,2 % serta yang

menjawab tidak sebanyak 41 orang atau 41,8%.

Dari penelitian diatas pada pernyataan kelima sebagian besar responden

mengatakan tidak pada pertanyaan Apakah Bapak/ibu pernah mengikuti senam

diet di RS sebanyak 93 orang (94,9%) dan yang menjawab ya sebanyak 5 orang

(5.1%).

Peran Petugas Kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka

dapat dilihat kepada proses responden terhadap Peran Petugas Kesehatan seperti

tabel berikut:

Tabel 8

Distribusi Frekuensi Peran Petugas Kesehatan

Item Pertanyaan Ya Tidak Jumlah

n % n % n %

Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat,

konsultasi gizi) memberikan informasi/ menjelaskan

tentang penyakit yang anda derita (DM)?

Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat,

konsultasi gizi) memberikan informasi/ menjelaskan

mengenai pengelolaan Diabetes militus?

Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat,

konsultasi gizi) memberikan informasi mengenai

pengaturan pola makan ?

Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat,

konsultasi gizi) memberikan informasi mengenai

makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan yang

harus dihindari oleh penderita DM?

Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat) sering

meminta anda untuk rutin melakukan cek kadar gula

darah?

98

70

98

98

98

100

71,4

100

100

100

0

28

0

0

0

0

28,6

0

0

0

98

98

98

98

98

100

100

100

100

100

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui peran petugas kesehatan terhadap

Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat seluruh responden menjawab YA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 96: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

76

pada pertanyaan Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat, konsultasi gizi)

memberikan informasi/ menjelaskan tentang penyakit yang anda derita (DM)

sebanyak 98 orang atau 100%.

Sebagian besar responden menjawab Ya pada pertanyaan Apakah petugas

kesehatan (dokter, perawat, konsultasi gizi) memberikan informasi/ menjelaskan

mengenai pengelolaan Diabetes militus sebanyak 70 orang atau 71,4 % serta yang

menjawab tidak sebanyak 28 orang atau 28,6%.

Dari penelitian diatas pada pernyataan ketiga seluruh responden

mengatakan ya pada pertanyaan Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat,

konsultasi gizi) memberikan informasi mengenai pengaturan pola makan

sebanyak 98 orang (100%).

Seluruh responden menjawab Ya pada pertanyaan Apakah petugas

kesehatan (dokter, perawat, konsultasi gizi) memberikan informasi mengenai

makanan yang boleh dikonsumsi dan makanan yang harus dihindari oleh

penderita DM sebanyak 98 orang atau 100 %.

Dari penelitian diatas pada pernyataan kelima seluruh responden

mengatakan ya pada pertanyaan Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat)

sering meminta anda untuk rutin melakukan cek kadar gula darah sebanyak 98

orang (100%).

Kepatuhan pasien diabetes mellitus.Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, maka dapat dlihat pernah atau belum pernahnya responden tentang

kepatuhan pasien diabetes mellitus seperti pada tabel berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 97: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

77

Tabel 9

Distribusi Frekuensi Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus

Item Pertanyaan Pernah Belum

pernah

Jumlah

N % n % n %

Saya makan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang

sudah dikonsultasikan oleh dokter atau petugas

kesehatan yang lain

Saya makan makanan yang sesuai anjuran dokter atau

petugas kesehatan yang lain

Saya tidak mau mentaati aturan makan penderita DM

karena menyusahkan

Saya terlalu sibuk dengan urusan saya sehingga saya

makan tidak tepat waktu

Saya setiap hari mengkonsumsi makanan dan

minuman yang terasa manis/banyak mengandung gula

Setiap hari mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung minyak/ tinggi lemak seperti makanan

siap saji (fast food) dan gorengan

Saya setiap hari makan lebih dari tiga kali

Saya setiap hari mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung vitamin dan mineral

Saya setiap hari mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung protein, seperti telur dan daging

Saya setiap hari selalu makan sayur dan buah sesuai

dengan anjuran dokter

Setiap bulan saya secara rutin menimbang berat badan

Saya suka makan makanan yang asin-asin

Saya rutin melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit

Saya sudah melakukan pengambilan obat sesuai

anjuran di apotik RS

Saya sudah melakukan jadwal makan dengan baik

96

95

12

12

14

13

92

3

2

4

89

9

12

93

97

98

96,9

12,2

12,2

14,3

13,3

93,9

3,1

2

4,1

90,8

9,2

12,2

94,9

99

2

3

86

86

84

85

6

95

96

94

9

89

86

5

1

2

3,1

83,7

83,7

85,7

86,7

6,1

96,9

98

95,9

9,2

90,8

87,8

5,1

1

98

98

98

98

98

98

98

98

98

98

98

98

98

98

98

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui kepatuhan pasien diabetes mellitus

terhadap Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat adalah sebagian besar

responden menjawab Pernah pada pertanyaan Saya makan tepat waktu sesuai

dengan jadwal yang sudah dikonsultasikan oleh dokter atau petugas kesehatan

yang lain sebanyak 96 orang atau 98% dan yang menjawab belum pernah

sebanyak 2 orang atau 2%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 98: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

78

Sebagian besar responden menjawab Pernah pada pertanyaan Saya makan

makanan yang sesuai anjuran dokter atau petugas kesehatan yang lain sebanyak

95 orang atau 96,9 % serta yang menjawab tidak sebanyak 3orang atau 3,1%.

Sebagian besar responden menjawab Belum Pernah pada pertanyaan Saya

tidak mau mentaati aturan makan penderita DM karena menyusahkan sebanyak 82

orang atau 83,7 % serta yang menjawab pernah sebanyak 16 orang atau 16,3%.

Dari penelitian diatas bahwa sebagian responden mengatakan Belum

pernah pada pertanyaan Saya terlalu sibuk dengan urusan saya sehingga saya

makan tidak tepat waktu sebanyak 86 orang (87,8%) dan yang pernah sebanyak

12 orang (12,2%).

Sebagian besar responden menjawab Belum Pernah pada pertanyaan Saya

setiap hari mengkonsumsi makanan dan minuman yang terasa manis/banyak

mengandung gula sebanyak 84 orang atau 85,7 % serta yang menjawab pernah

sebanyak 14 orang atau 14,3%.

Dari penelitian diatas bahwa sebagian responden mengatakan Belum

pernah pada pertanyaan Setiap hari mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung minyak/ tinggi lemak seperti makanan siap saji (fast food) dan

gorengan sebanyak 85 orang (86,7%) dan yang pernah sebanyak 13 orang

(13,3%).

Sebagian besar responden menjawab Pernah pada pertanyaan Saya setiap

hari makan lebih dari tiga kali sebanyak 92 orang atau 93,9 % serta yang

menjawab tidak sebanyak 6 orang atau 6,1%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 99: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

79

Sebagian besar responden menjawab Belum Pernah pada pertanyaan Saya

setiap hari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan

mineral sebanyak 95 orang atau 96,9 % serta yang menjawab pernah sebanyak 3

orang atau 3,1%.

Sebagian besar responden menjawab Belum Pernah pada pertanyaan Saya

setiap hari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein, seperti

telur dan daging sebanyak 96 orang atau 98 % serta yang menjawab pernah

sebanyak 2 orang atau 2%.

Dari penelitian diatas bahwa sebagian responden mengatakan Belum

pernah pada pertanyaan Saya setiap hari selalu makan sayur dan buah sesuai

dengan anjuran dokter sebanyak 94 orang (95,9%) dan yang pernah sebanyak 4

orang (4,1%).

Sebagian besar responden menjawab Pernah pada pertanyaan Setiap bulan

saya secara rutin menimbang berat badan sebanyak 89 orang atau 90,8 % serta

yang menjawab tidak sebanyak 9 orang atau 9,2%.

Sebagian besar responden menjawab Belum Pernah pada pertanyaan Saya

suka makan makanan yang asin-asin sebanyak 89 orang atau 90,8 % serta yang

menjawab pernah sebanyak 9 orang atau 9,2%.

Dari penelitian diatas bahwa sebagian responden mengatakan Belum

pernah pada pertanyaan Saya rutin melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit

sebanyak 86 orang (87,8%) dan yang pernah sebanyak 12orang (12,2%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 100: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

80

Sebagian besar responden menjawab Pernah pada pertanyaan Saya sudah

melakukan pengambilan obat sesuai anjuran di apotik RS sebanyak 93 orang atau

94,9 % serta yang menjawab tidak sebanyak 5 orang atau 5,1%.

Sebagian besar responden menjawab Pernah pada pertanyaan SSaya sudah

melakukan jadwal makan dengan baik sebanyak 97 orang atau 99 % serta yang

menjawab tidak sebanyak 1 orang atau 1%.

Analisa Bivariat

Hubungan antara jenis kelamin dengan pelaksanaan diet .Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara jenis kelamin

dengan pelaksanaan diet seperti pada tabel berikut:

Tabel 10

Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pelaksanaan Diet

Jenis

Kelamin

Ya Tidak Jumlah P

(Value) n % N % n %

Laki - laki

Perempuan

27

32

57

62

20

19

43

38

47

51

48

52

0,015

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berjenis

kelamin laki-laki sebagian besar tidak Melakukan pelaksanaan diet dengan

baiksebanyak 20 orang (43%), yang melakukan sebanyak 27 orang (57%) dan

responden yang berjenis kelamin perempuan sebagian besar pernah melakukan

pelaksaaan dietsebanyak 32 orang (62%) serta yang tidak pernah sebanyak 19

orang (38%). Dari hasil analisis Chi Square antara jenis kelamin dengan

pelaksanaan diet di RS Umum Rantau Prapat diperoleh nilai p = 0,015. Karena

nilai p > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jenis

kelamin dengan pelaksanaan diet di RS Umum Rantau Prapat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 101: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

81

Hubungan antara umur dengan pelaksanaan diet .Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara umur dengan

Pelaksanaan Dietseperti pada tabel berikut:

Tabel 11

Tabulasi Silang Umur dengan Pelaksanaan Diet

Umur Ya Tidak Jumlah P

(Value) N % N % N %

45-54 tahun

55–64 tahun

36

52

92

88

3

7

8

12

39

59

38

62

0,504

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berada

pada interval umur 45 sampai 54 tahun sebagian besar melakukan pelaksanaan

diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 36 orang (92%), yang tidak melakukan

pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 3 orang (8%). Dan untuk

responden yang berada pada interval umur 55 sampai 64 tahun sebagian besar

melakukan pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 52 orang

(88%), yang tidak melakukan pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat

sebanyak 7 orang (12%). Dari hasil analisis Chi Square antara umur dengan

Pelaksanaan Diet diperoleh nilai p =0,504 . Karena nilai p > α (0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pelaksanaan diet dengan umur

seseorang yang menderita diabetes mellitus.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 102: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

82

Hubungan antara pendidikan dengan pelaksanaan diet.Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara jenis kelamin

dengan pelaksanaan Diet seperti pada tabel berikut:

Tabel 12

Tabulasi Silang Pendidikan dengan Pelaksanaan Diet

Pendidikan Ya Tidak Jumlah P

(Value) n % n % N %

Tidak Sekolah

SD

SLTP

SMA

Akademi/PT

5

27

31

25

0

83

84

86

100

0

1

5

4

0

0

17

16

14

0

0

6

32

35

25

0

6

33

36

25

0

0,241

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berada

pada pendidikan Tidak Sekolah sebagian besar melakukan pelaksanaan diet ke RS

Umum Rantau Prapat sebanyak 5 orang (83%), yang tidak melakukan

pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 1 orang (17%). Dan untuk

responden yang berada pada pendidikan SD sebagian besar melakukan

pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 27 orang (84%), yang

tidak melakukan pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 5 orang

(16%),pada pendidikan SLTP sebagian besar melakukan pelaksanaan diet ke RS

Umum Rantau Prapat sebanyak 31 orang (83%), yang tidak melakukan

pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 5 orang (17%). Dan untuk

responden yang berada pada pendidikan SMA seluruhnya melakukan pelaksanaan

diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 25 orang (100%),serta untuk

pendidikan Akademi/PT tidak ada didalam penelitian ini. Dari hasil analisis Chi

Square antara pendidikan dengan Pelaksanaan Diet diperoleh nilai p = 0,241

.Karena nilai p > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 103: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

83

antara pelaksanaan diet dengan pendidikan seseorang yang menderita diabetes

militus

Hubungan antara lama menderita dengan pelaksanaan

diet.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan

antara lama menderita dengan pelaksanaan diet seperti pada tabel berikut:

Tabel 13

Tabulasi Silang Lama Menderita dengan Pelaksanaan Diet

Lama Menderita Ya Tidak Jumlah P

(Value) n % n % N %

8 bulan

1 tahun

2 tahun

3 tahun

5

33

41

8

100

90

85

89

0

4

6

1

0

10

15

11

5

37

47

9

5

38

48

9

0,792

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berada

pada lama menderita selama 8 bulan seluruhnya melakukan pelaksanaan diet ke

RS Umum Rantau Prapat sebanyak 5 orang (100%). Dan untuk responden yang

berada pada lama menderita selama 1 tahun sebagian besar melakukan

pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 33 orang (90%), yang

tidak melakukan pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 4 orang

(10%). Dan untuk responden yang berada pada lama menderita selama 2 tahun

sebagian besar melakukan pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak

41 orang (85%), yang tidak melakukan pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau

Prapat sebanyak 6 orang (15%).Serta untuk responden yang berada pada lama

menderita selama 3 tahun sebagian besar melakukan pelaksanaan diet ke RS

Umum Rantau Prapat sebanyak 8 orang (89%), yang tidak melakukan

pelaksanaan diet ke RS Umum Rantau Prapat sebanyak 1 orang (11%). Dari hasil

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 104: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

84

analisis Chi Square antara pekerjaan dengan Pelaksanaan Diet diperoleh nilai p =

0,838 . Karena nilai p > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan antara pelaksanaan diet dengan pekerjaan seseorang yang menderita

diabetes militus.

Hubungan antara sikap responden dengan pelaksanaan diet.Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara sikap

responden dengan pelaksanaan diet seperti pada tabel berikut:

Tabel 14

Tabulasi Silang Sikap dengan Pelaksanaan Diet

Sikap Ya Tidak Jumlah P

(Value) N % n % n %

Setuju

Tidak

Setuju

85

3

90

75

9

1

10

15

94

4

96

4

0,018

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat sikapresponden yang setuju pada ya dengan pelaksanaan diet

sebanyak 85 orang atau 90% dan untuk tidak sikap setuju sebanyak 9 orang atau

10%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi menjawab ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 3 orang atau 75% dan kebalikannya sebesar 1 orang

atau 15%. Dari hasil analisis antara sikap responden dengan pelaksanan

dietdiperoleh nilai p = 0,018. Karena nilai p (0,018) < α (0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap dengan pelaksanaan diet.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 105: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

85

Hubungan antara persepsi responden dengan pelaksanaan

diet.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan

antara persepsi responden dengan pelaksanaan diet seperti pada tabel berikut:

Tabel 15

Tabulasi Silang Persepsi dengan pelaksanaan diet

Persepsi Ya Tidak Jumlah P

(Value) N % N % N %

Setuju

Tidak

Setuju

88

0

91

0

9

1

9

100

97

1

99

1

0,003

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat persepsi responden yang setuju pada ya dengan pelaksanaan

diet sebanyak 88 orang atau 91% dan untuk tidak sikap setuju sebanyak 9 orang

atau 9%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi menjawab ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 0 orang atau 0% dan kebalikannya sebesar 1 orang atau

100%. Dari hasil analisis antara persepsi responden dengan pelaksanan diet

diperoleh nilai p = 0,003. Karena nilai p (0,003) < α (0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara persepsi dengan pelaksanaan diet.

Hubungan antara pola makanresponden dengan pelaksanaan

diet.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan

antara pola makan responden dengan Pelaksanaan Diet seperti pada tabel berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 106: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

86

Tabel 16

Tabulasi Silang Pola makan dengan pelaksanaan diet

Pola Makan Ya Tidak Jumlah P

(Value) n % N % n %

Setuju

Tidak

Setuju

85

3

89

60

8

2

11

40

93

5

95

5

0,024

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat pola makan pasien DM yang setuju pada ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 85 orang atau 89% dan untuk tidak sikap setuju

sebanyak 8 orang atau 11%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi

menjawab ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 3 orang atau 60% dan

kebalikannya sebesar 2 orang atau 40%. Dari hasil analisis antara pola makan

responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,024. Karena nilai p

(0,024) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola

makan dengan pelaksanaan diet.

Hubungan antara pengetahuan responden dengan pelaksanaan

diet.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan

antara pengetahuan responden dengan Pelaksanaan Diet seperti pada tabel berikut:

Tabel 17

Tabulasi Silang Pengetahuan dengan pelaksanaan diet

No Pengetahuan Ya Tidak Jumlah P

(Value) n % N % n %

Setuju

Kurang

Setuju

Tidak Setuju

73

12

3

95

63

100

3

7

0

5

7

0

76

19

3

77

20

3

0,000

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat pengetahuan pasien DM yang setuju pada ya dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 107: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

87

pelaksanaan diet sebanyak 73 orang atau 95% dan untuk tidak kurang setuju

sebanyak 12 orang atau 63%. Dan untuk pengetahuan responden yang tidak setuju

tetapi menjawab ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 3 orang atau 100% dan

kebalikannya sebesar 7 orang atau 7%. Dari hasil analisis antara pengetahuan

responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,000. Karena nilai p

(0,000) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan dengan pelaksanaan diet.

Hubungan antara pengobatan responden dengan pelaksanaan

diet.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan

antara pengobatan responden dengan Pelaksanaan Diet seperti pada tabel berikut:

Tabel 18

Tabulasi Silang pengobatan dengan pelaksanaan diet

Pengobatan Ya Tidak Jumlah P

(Value) N % N % N %

Setuju

Tidak

Setuju

50

38

86

93

7

3

13

7

57

41

58

42

0,423

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat pengobatan pasien DM yang setuju pada ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 50 orang atau 86% dan untuk tidak pengobatan setuju

sebanyak 7 orang atau 13%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi

menjawab ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 38 orang atau 93% dan

kebalikannya sebesar 3 orang atau 7%. Dari hasil analisis antara pola makan

responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,423. Karena nilai p

(0,423) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

pengobatan dengan pelaksanaan diet.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 108: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

88

Hubungan antara peran petugas kesehatanresponden.Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan antara pola makan

responden dengan Pelaksanaan Diet seperti pada tabel berikut:

Tabel 19

Tabulasi Silang Peran Petugas Kesehatan dengan pelaksanaan diet

Peran

Petugas

Kesehatan

Ya Tidak Jumlah P

(Value) N % N % n %

Setuju

Tidak

Setuju

88

10

90

10

10

88

10

90

88

10

90

10

0,004

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat peran petugas kesehatan terhadap pasien DM yang setuju pada

ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 88 orang atau 100% dan untuk tidak sikap

setuju sebanyak 10 orang atau 100%. Dari hasil analisis antara peran petugas

kesehatan responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,004. Karena

nilai p (0,004) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

peran petugas kesehatan dengan pelaksanaan diet.

Hubungan antara kepatuhanresponden dengan pelaksanaan

diet.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat hubungan

antara kepatuhan responden dengan Pelaksanaan Diet seperti pada tabel berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 109: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

89

Tabel 20

Tabulasi Silang Kepatuhan dengan pelaksanaan diet

Pelaksanaan

diet

Ya Tidak Jumlah P

(Value) N % N % n %

Setuju

Tidak Setuju

86

2

90

100

10

0

10

0

96

2

98

2

0,030

Sumber : Hasil Olah data, 2018

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat kepatuhan pasien DM yang setuju pada ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 86 orang atau 90% dan untuk tidak sikap setuju

sebanyak 10 orang atau 10%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi

menjawab ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 2 orang atau 100% dan

kebalikannya sebesar 0 orang atau 0%. Dari hasil analisis antara kepatuhan

responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,030. Karena nilai p

(0,030) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

kepatuhan dengan pelaksanaan diet.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 110: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

90

Pembahasan

Dalam pembahasan ini difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan

tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku pasien Diabetes Mellitus dalam hal Pelaksanaan Diet di RS Umum

Rantau Prapat pada tahun 2018 yang dapat dilihat sebagai berikut :

Gambaran Karakteristik Responden Tentang Pelaksanaan Diet

Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri dari jenis kelamin,

umur, pendidikan, pekerjaan, berat badan dan lama menderita nya pasien diabetes

militus. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 98 orang masyarakat Rantau

Parapat yang terdiri dari 51 orang (52%), sedangkan jenis kelamin laki-laki

sebanyak 47 orang (48%). Dan untuk umur responden yang memilih layanan

pelaksanaan diet di RS Umum Rantau yang paling dominan adalah umur 55

sampai 64 tahun yaitu sebanyak 59 orang (60,2%), dan selanjutnya umur 45

sampai 54 tahun sebanyak 39 orang (39,8%). Berdasarkan untuk pendidikan

responden yang memilih layanan pelaksanaan diet di RS Umum Rantau pada

pendidikan yang tidak bersekolah sebanyak 6 orang (6,1%), tamatan SD sebanyak

32 orang (32,7%),tamatan SLTP sebanyak 35 orang (35,7%), dan selanjutnya

tamatan sebanyak 25 orang (25,5%). Berdasarkan untuk lama menderita penyakit

DM responden yang memilih layanan pelaksanaan diet di RS Umum Rantau pada

lama menderita 8 bulan sebanyak 5 orang (5%), 1 tahun sebanyak 36 orang

(37%), 2 tahun sebanyak 47 orang (48%) serta lama menderita 3 tahun sebanyak 9

orang (9%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 111: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

91

Menurut peneliti, bahwa jenis kelamin tidak terdapat pengaruh tindakan

penderita diabetes mellitus dalam pengaturan diet pola makan. Hal ini

dikarenakan siapa saja yang sakit dan mengalami kondisi sakit dan sudah tidak

tertahankan baik pria dan wanita yang mana dalam hal ini penderita diabetes

mellitus pastilah membutuhkan pelayanan kesehatan untuk berobat.Hal ini sesuai

dengan penelitian Setiawan (2012) bahwa lingkungan masyarakat luas tidak ada

perbedaan yang konsisten antara laki-laki dan perempuan dalam memanfaatkan

fasilitas rumah sakit, termasuk pelayanan kesehatan di dalam nya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitriana (2008) yang

dilakukan pada klien diabetes mellitus di Poli Penyakit Dalam Rumkit Polpus RS

Sikinto Jakarta menunjukkan bahwa responden berusia 40 tahun yaitu 87

responden sedangkan responden berusia diatas 40 tahun yaitu 9 responden. Ini

menunjukkan bahwa diabetes mellitus dapat terjadi pada semua kelompok umur.

Akan meningkat dengan bertambahnya usia dan manusia yang mengalami

penurunan fisiologis yang akan berakibat menurunnya fungsi endoktrin pancreas

untuk memproduksi insulin.

Gambaran Sikap Responden Tentang Pelaksanaan Diet

Berdasarkan hasil uji statistik dapat diketahui sikap responden terhadap

Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat sebagian besar responden setuju

bila harus selalu rutin melakukan kunjungan ulang konsultasi gizi sebanyak 85

orang (87%) yang menjawab setuju serta yang memilih tidak setuju sebanyak 13

orang (13%).Dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

setuju tentang sikap penderita diabetes mellitus.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 112: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

92

Dari jawaban responden tersebut menurut peneliti bahwa sebenarnya

mayoritas pasien DM terhadap Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat

setuju untuk sikap rutin melakukan pelaksanaan diet. Hal ini sejalan dengan

penelitian Wulandari (2006) yang mengatakan bahwa diabetes mellitus harus

rutin melakukan kunjungan ulang konsultasi gizi demi menjaga kadar gula

darah pada penderita diabetes mellitus. . Hal ini sejalan juga dengan penelitian

Tandra (2008) mengatakan bahwa mengatur pola diet harus lah diimbangi

dengan rutin melakuan konsultasi gizi untuk menjaga dan mengetahui kadar

gula dalam darah penderita diabetes mellitus. Secara nyata sikap itu

menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang

dalam kehidupan sehari hari merupakan reaksi yang bersifat emosional

terhadap stimulus social.

Dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti, hal ini

menunjukkan bahwa sikap responden Rutin melakukan Kunjungan Ulang

Konsultasi Gizi adalah baik.Karena sebagian besar responden mengetahui

bahwa perlunya diadakan kunjungan ulang konsultasi gizi. Hal tersebut sesuai

dengan teori Notoadmodjo (2010) yang menjelaskan bahwa sikap adalah

respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang

melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak

senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik,dan sebagainya). Secara nyata sikap

itu menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu

yang dalam kehidupan sehari hari merupakan reaksi yang bersifat emosional

terhadap stimulus sosial. Penelitian ini menunjukkan hasil dari sikap penderita

diabetes mellitus untuk pelaksanaan diet sudah cukup baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 113: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

93

Gambaran Persepsi Responden Tentang Pelaksanaan Diet

Pelaksanaaan diet bagi penderita diabetes mellitus merupakan suatu

kewajiban yang harus dilakukan.Tindakan yang dilakukan tentu saja sangat

mempengaruhi perilaku penderita diabetes mellitus yang melaksanakan diet di

RSUD Rantau Prapat.

Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa sebanyak 88 orang atau 90%

berpersepsi bahwa tindakan pelaksanaan diet di RSUD baik, dan 10 orang atau

10% bepersepsi bahwa tindakan pelaksanaan diet ini masih tidak baik.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa persepsi pasien diabetes militus

mengenai pentingnya pelaksanaan diet di RS Umum Rantau Prapat sudah

sangatlah tinggi.

Hal ini sejalan dengan penelitian Wulandari (2006) yang mengatakan

bahwa Persepsi Responden Tentang Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau

Prapatpada penderita diabetes mellitus. Juga menurut penelitian Tandra (2008)

mengatakan bahwa Persepsi Responden Tentang Pelaksanaan Diet di RS Umum

Rantau Prapat untuk menjaga dan mengetahui kadar gula dalam darah penderita

diabetes mellitus dari para petugas kesehatan.

Dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti, hal ini

menunjukkan bahwa sikap responden tentang Persepsi Responden Tentang

Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapatadalah baik. Karena sebagian

besar responden mengetahui bahwa Persepsi Responden Tentang Pelaksanaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 114: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

94

Diet di RS Umum Rantau Prapat.

Gambaran Pola Makan Responden Tentang Pelaksanaan Diet

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat gambaran pola makan tentang

pelaksanaan diet pasien diabetes mellitus sebagian besar dari sepuluh pertanyaan

mayoritas responden menjawab setuju atau ya bahwa pola makan sangat penting

untuk melakukan pelaksanaan diet. Pola Makan Responden Tentang Pelaksanaan

Diet di RS Umum Rantau Prapat. Hal ini sejalan dengan penelitian Bustan (2002)

yang mengatakan bahwa Pola Makan Responden Tentang Pelaksanaan Diet di RS

Umum Rantau Prapat pada penderita diabetes mellitus haruslah baik. Juga

menurut penelitian Tandra (2008) mengatakan bahwa Persepsi Responden

Tentang Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat untuk menjaga dan

mengetahui kadar gula dalam darah penderita diabetes mellitus dari para petugas

kesehatan.

Dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti, hal ini

menunjukkan bahwa sikap responden tentang Pola Makan Responden Tentang

Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat adalah baik. Karena sebagian

besar responden mengetahui bahwa Pola Makan Responden Tentang

Pelaksanaan Diet di RS Umum Rantau Prapat.

Gambaran Diet Pasien Diabetes Mellitus Tentang Pelaksanaan Diet

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat gambaran diet tentang pelaksanaan

diet pasien diabetes mellitus sebagian besar dari sepuluh pertanyaan mayoritas

responden menjawab setuju atau ya bahwa diet sangat penting untuk dalam

penderita penyakit diabetes mellitus. Walaupun masih ada beberapa penderita

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 115: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

95

yang masih kurang peduli tentang pentingnya pelaksanaan diet kepada penderita

diabetes mellitus. Hal ini sejalan dengan penelitian Bustan (2002) yang

mengatakan bahwa pada penderita diabetes mellitus melakukan pola makan diet

teratur haruslah berjalan dengan baik. Juga menurut penelitian Tandra (2008)

mengatakan bahwa gambaran bagi pasien diabetes mellitus melakukan diet untuk

menjaga dan mengetahui kadar gula dalam darah penderita diabetes mellitus.

Dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti, hal ini

menunjukkan bahwa sikap responden tentang Pola diet pasien diabetes mellitus

di RS Umum Rantau Prapat adalah baik. Karena sebagian besar responden

mengetahui bahwa pentingnya Pelaksanaan Diet bagi pasien diabetes mellitus

di RS Umum Rantau Prapat.

Gambaran Pengetahuan Responden Tentang Pelaksanaan Diet

Berdasarkan hasil uji statistik jawaban responden tentang kegunaan

Pelaksanaan Diet bagi penderita diabetes mellitus bahwa didapatkan hasil dari

98 responden, sebanyak 76 orang (77%) sudah memiliki pengetahuan yang

baik, 19 orang atau (20%) sudah memiliki pengetahuan yang kurang baik dan

sebanyak 3 orang (3%) tidak memiliki pengetahuan tentang pelaksanaan diet

diabetes mellitus.

Berdasarkan jawaban reseponden tersebut peneliti berasumsi

pengetahuan responden tentang pengetahuan penderita diabetes mellitus baik

dimana sebagian besar responden menjawab dengan tepat dari beberapa

pertanyaan yang penelliti ajukan. Hal ini merupakan hal yang diketahui

responden secara langsung pada saat berkunjung di RS Umum Rantau Prapat

maupun dari informasi yang diterima oleh responden.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 116: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

96

Hal ini sejalan dengan penelitian Wulandari (2006) yang mengatakan

bahwa pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus haruslah didasari

pengetahuan yang baik. Diabetes mellitus atau sebagian besar masyarakat

sudah memahami dan lebih sering menggunakan kata kencing manis untuk

pasien yang terkena diabetes mellitus. Bagi sebagian masyarakat yang tidak

mengetahui informasi seputar nama lain tentang diabetes mellitus biasanya

mereka adalah masyarakat yang berada jauh wilayah dari kota, maupun

kurangnya informasi memadai yang sampai ke mereka (Burhan, 2009). Hal ini

sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa pengetahuan

adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan terjadi melalui pancaindera

manusia, yakni; indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga

Dengan melihat hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti hal ini

menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pelaksanaan diet pada penderita

diabetes mellitus adalah baik.Karena sebagian besar sudah menjawab dengan

benar tentang pengetahuan seputar diabetes mellitus.

Gambaran Pengobatan Diabetes Mellitus Tentang Pelaksanaan Diet

Dari hasil uji statistic diperoleh hasil mengenai pengobatan diabetes

mellitus bahwa sebanyak 57 orang atau (58%) penderita Diabetes Mellitus sudah

baik dalam hal pengobatannya sedangkan sisanya sekitar 41 orang (42%) masih

dalam kategori tidak tepat dalam pengobatan diabetes mellitus.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengobatan bagi penderita diabetes

mellitus mengenai cara pelaksanaan diet penyakit diabetes mellitus masih kurang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 117: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

97

efektif. Dalam hal ini seharusnya sudah dilakukan pengobatan dari dokter dan

melakukan pola hidup sehat yang dianjurkan petugas kesehatan.Namun pada

kenyataannya responden hanya mendapatkan informasi mengenai pengaturan pola

makan yang baik disaat awal responden melakukan pengobatan diabetes mellitus.

Hal ini termasuk dalam upaya pencegahan sekunder yaitu upaya

pencegahan atau menghambat timbulnya komplikasi. Pencegahan komplikasi

pada dasarnya sangat diperlukan responden dengan cara deteksi dini dan

memberikan pengobatan sejak awal penyakit. Deteksi dini dilakukan dengan tes

penyaringan terutama pada populasi resiko tinggi. Menurut WHO (2009) untuk

Negara berkembang termasuk Indonesia kegiatan tersebut memerlukan biaya yang

sangat besar, untuk itu diharapkan kepada pihak Rumah Sakit atau yang terkait

untuk dapat lebih memusatkan perhatian terhadap penanggulangan penyakit

diabetes mellitus (PERKENI, 2002).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti berasumsi bahwa

pengobatan DM yang diterima oleh responden dalam kategori kurang dimana

masih banyaknya pasien DM yang mendapat informasi tentang pelaksanaan

diet dan pengobatan diabetes mellitus dari luar RS Umum Rantau Prapat

dimana kebenarannya belum pasti. Sehingga kedepannya diharapkan mampu

untuk lebih mengikuti arahan dan bimbingan serta mempercayai setiap

pengobatan yang diberikan.

Gambaran Peran Petugas Kesehatan Tentang Pelaksanaan Diet

Berdasarkan hasil uji statistic menunjukkan bahwa peran petugas

kesehatan terhadap pelaksanaan diet bagi penderita diabetes mellitus sudah baik,

bahwa sebanyak 88 orang atau 90% pasien merasa peran petugas kesehatan sudah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 118: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

98

baik dan sisanya sebanyak 10 orang atau 10% merasa peran petugas kesehatan

belum optimal.

Petugas kesehatan berperan dalam memberikan informasi kepada orang

yang datang berobat dan keluarganya. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan

Linton (1936) dalam Mustafa (2008) yang telah mengembangkan teori

peran.Teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor

yang bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan

teori ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun

kita untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Green didalam

Notoatmodjo (2003), kesehatan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

dan salah satunya adalah adalah faktor-faktor yang meliputi faktor yang berasal

dari luar diri responden yaitu termasuk petugas kesehatan yang dapat

memengaruhi perilaku seseorang.

Petugas kesehatan berperan dalam memberikan informasi kepada orang

yang datang berobat dan keluarganya. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan

Linton (1936) dalam Mustafa (2008) yang telah mengembangkan teori peran.

Teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang

bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori

ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun kita

untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikategorikan yang dapat dilihat bahwa

sebagian petugas pelayanan kesehatan pada RS Umum Rantau Prapat terhadap

Pelaksanaan Diet telah mendukung dan sangat mendukung jika adanya penderita

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 119: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

99

yang datang untuk melakukan pelaksanaan diet diabetes mellitus. Hal diatas

menunjukan bahwa penderita diabetes melitus sebenarnya sudah paham dalam

menilai kondisi atau keadaan kesehatan mereka sendiri, paham menyatakan

bahwa apakah diri mereka dalam keadaaan sakit atau sehat dan seharusnya sudah

bisa menentukan tindakan mereka untuk menggunakan pelayanan kesehatan

ketika mereka dalam keadaan sakit.

Gambaran Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus

Dari penelitian diatas bahwa sebagian responden mengatakan Belum

pernah pada pertanyaan Saya rutin melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit

sebanyak 86 orang (87,8%) dan yang pernah sebanyak 12orang (12,2%). Menurut

Green didalam Notoatmodjo (2003), faktor penyebab masalah kepatuhan pasien

terhadap kesehatan adalah faktor perilaku dan non perilaku, faktor pemungkin

atau enabling faktors merupakan salah satu faktor non perilaku yang dapat

mendukung permasalahan kesehatan yang dapat terwujud dalam lingkungan fisik

yang didalamnya termasuk akses sarana pelayanan kesehatan. Akses sarana ke

Rumah Sakit Umum Daerah Rantau Prapat merupakan kemudahan bagi penderita

diabetes mellitus untuk mendapatkan informasi mengenai pengaturan pola makan

yang baik bagi penderita diabetes mellitus. Menurut Notoatmodjo (2003) didalam

tesis Umar (2006) alasan seseorang tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan adalah

sangat jauh dari tempat tinggal orang tersebut.

Menurut Notoatmodjo (2003) menyatakan pengetahuan dan sikap

mengenai kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka

panjang dari pendidikan kesehatan. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 120: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

100

yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.Sikap tidak langsung

dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang

tertutup.Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi

terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan

reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial.Secara umum sikap dapat

dirumuskan sebagai kecenderungan untuk merespon (secara positif atau negatif)

terhadap orang, objek atau situasi tertentu.Sikap mengandung suatu penelitian

emosional/afektif (senang, benci, sedih, setuju). Selain bersifat positif dan negatif,

sikap memiliki tingkat kedalaman yang berbeda-beda (sangat benci, agak benci,

tidak setuju).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden sudah memiliki kepatuhan terhadap pelaksanaan diet diabetes mellitus.

hal ini sejalan dengan penelitian Mustafa (2008) bahwa tingkat kepatuhan seorang

pasien dalam melaksanakan pelaksanaan diet bagi penderita diabetes mellitus

sangat tergantung dari sikap dan perilaku pasien serta adanya sokongan atau

bantuan dari pihak pelayanan kesehatan yang memadai.

Gambaran Hubungan Antara Sikap Responden dengan Pelaksanaan Diet

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat sikap responden yang setuju pada ya dengan pelaksanaan diet

sebanyak 85 orang atau 90% dan untuk tidak sikap setuju sebanyak 9 orang atau

10%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi menjawab ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 3 orang atau 75% dan kebalikannya sebesar 1 orang

atau 15%. Dari hasil analisis antara sikap responden dengan pelaksanan diet

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 121: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

101

diperoleh nilai p = 0,018. Karena nilai p (0,018) < α (0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap dengan pelaksanaan diet.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ismoyowati (2008)

bahwa sikap seseorang sangat memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan

di RSU batang. Pada kerangka konsep diketahui bahwa sikap merupakan faktor

predisposisi yang akan memengaruhi perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan

pelaksanaan diet dan pada hasil penelitian juga didapatkan bahwa ada

hubungan antara sikap yang berarti bahwa semakin baik sikap seseorang maka

kecenderungan dalam pelaksanaan diet demi kesehatan semakin baik.

Bertambahnya usia mengakibatkan mundurnya fungsi alat tubuh sehingga

menyebabkan gangguan fungsi pancreas dan kerja dari insulin (Noer, 1996).

Hal ini sesuai dengan Soegondo (2004) yang mengatakan bahwa dalam upaya

pengendalian kadar glukosa darah dan lipid itu harus diutamakan cara-cara non

farmakologis secara maksimal, misalnya diet dan olahraga. Bila tidak berhasil

baru menggunakan obat oral maupun insulin. Diketahui bahwa sikap responden

tentang penderita diabetes mellitus melakukan perencanaan makan untuk

menjaga agar kadar gula darah tidak meningkat sudah baik. Terlihat dari

sebagian besar responden yang setuju dan yang tidak setuju .Pada dasarnya

diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikendalikan agar tetap

stabil.Dalam hal ini yang paling diperlukan adalah upaya pencegahan

timbulnya komplikasi. Syarat untuk mencegah komplikasi adalah kadar

glukosa darah harus selalu terkendali mendekati angka normal supaya tidak ada

resistensi insulin. Dan cara untuk menjaga agar kadar glukosa darah mendekati

normal adalah dengan melakukan pengaturan atau perencanaan makan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 122: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

102

baik bagi penderita diabetes mellitus (PERKENI, 2002).

Hal ini menunjukan sikap responden dengan pelaksanaan diet tentang

saya selalu rutin melakukan kunjungan ulang konsultasi gizi, berolahraga

minmal satu kali, pengobatan paling utama, memeriksa gula darah dan selalu

menjaga gula darah. Maka dapat disimpulkan bahwa bila sikap dari penderitas

diabetes mellitus baik maka pelaksanaan diet juga akan berjalan dengan baik.

Gambaran Hubungan Antara Persepsi Responden dengan Pelaksanaan Diet

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat persepsi responden yang setuju pada ya dengan pelaksanaan

diet sebanyak 88 orang atau 91% dan untuk tidak sikap setuju sebanyak 9 orang

atau 9%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi menjawab ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 0 orang atau 0% dan kebalikannya sebesar 1 orang atau

100%. Dari hasil analisis antara persepsi responden dengan pelaksanan diet

diperoleh nilai p = 0,003. Karena nilai p (0,003) < α (0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara persepsi dengan pelaksanaan diet.

Persepsi masyarakat tentang sehat-sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh

unsur pengalaman masa lalu, disamping unsur sosial budaya.Terkadang orang

tidak pergi berobat atau menggunakan sarana kesehatan yang tersedia sebab dia

tidak merasa mengidap penyakit. Atau jika si individu merasa bahwa penyakitnya

itu disebabkan oleh makhluk halus, maka ia akan memilih untuk berobat pada

‘orang pandai’ yang dianggap mampu mengusir makhluk halus tersebut dari

tubuhnya sehingga penyakitnya itu akan hilang (Sarwono, 2004). Menurut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 123: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

103

Suchman dalam Sarwono (2004), ada lima macam reaksi dalam mencari proses

pengobatan sewaktu sakit yaitu:

1. Shoping atau proses mencari beberapa sumber yang berbeda dari medical care

untuk satu persoalan atau yang lain, meskipun tujuannya adalah untuk mencari

dokter yang akan mendiagnosis dan mengobati yang sesuai harapan.

2. Fragmentation atau proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada

lokasi yang sama.

3. Self Mediation atau mengobati sendiri dengan berbagai ramuan atau

membelinya di warung obat.

4. Procrastination atau penundaan pencarian pengobatan sewaktu gejala sakit

dirasakan.

5. Discontunity atau proses tidak melanjutkan (menghentikan pengobatan).

Menurut peneliti peran orang-orang terdekat sangat penting bagi

responden untuk memberikan informasi atau saran kepada responden untuk

memeriksakan diri ke dokter/petugas kesehatan ketika ada gejala diabetes

mellitus.

Gambaran Hubungan Antara Pola Makan Responden dengan Pelaksanaan

Diet

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat pola makan pasien DM yang setuju pada ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 85 orang atau 89% dan untuk tidak sikap setuju

sebanyak 8 orang atau 11%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi

menjawab ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 3 orang atau 60% dan

kebalikannya sebesar 2 orang atau 40%. Dari hasil analisis antara pola makan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 124: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

104

responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,024. Karena nilai p

(0,024) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola

makan dengan pelaksanaan diet.

Pola makan adalah pola makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral.Makanan yang seimbang adalah makanan

yang tidak mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai

dengan kebutuhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai

suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian

pola makan dapat diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan

secara sehat. Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah

dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan,

status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. (Bustan, 2002).

Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes

mellitus, namun penderita diabetes mellitus sering memperoleh sumber informasi

yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut seperti penderita

diabetes mellitus sama dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu makan menu

seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing penderita diabetes

mellitus (Bustan, 2002). Pengaturan diet pada penderita diabetes melitus

merupakan pengobatan yang utama pada penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu

mencakup pengaturan dalam jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal makan.

Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai

untuk mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 125: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

105

Komposisi energi dari karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, dan lemak 20-25%

yaitu :

a. Makanan sumber karbohidrat sebanyak 3-8 porsi (1 porsi nasi=100 gram)

b. 2-3 porsi sayur (1 porsi=satu gelas sayur masak yang sudah ditiriskan)

c. 3-5 porsi buah (1 porsi setara satu pisang ambon sedang/50 gram)

d. 2-3 porsi protein hewani (1 porsi setara 50 gram daging sapi)

e. 2-3 porsi protein nabati (1 porsi setara dua potong sedang tempe/50 gr)

f. Gula maksimal 12 sendok teh atau 48 gram per hari (World Health

Organization/WHO, 2009).

Dalam mengatur jumlah makanan juga dapat dilakukan dengan cara

praktis yaitu untuk mengisi separuh piring dengan sayur, seperempatnya dengan

nasi dan sisanya dengan lauk setiap kali makan.

Dari hasil penelitian sangat terlihat bahwa tindakan responden sebagian

besar masih buruk.Karena bukan dengan tidak mengkonsumsi nasi yang banyak

mengandung karbohidrat yang harus dilakukan, namun memakan makanan menu

diet diabetes mellitus. Menu diet diabetes mellitus yang bila dipatuhi aturan

konsumsinya akan tetap menjaga tubuh tetap berstamina, disebabkan terpenuhinya

semua nutrisi yang diperlukan tubuh dengan kadar yang seimbang sehingga kadar

glukosa darah penderita diabetes mellitus tetap normal.

Gambaran Hubungan Antara Pengetahuan Responden dengan Pelaksanaan

Diet

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat pengetahuan pasien DM yang setuju pada ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 73 orang atau 95% dan untuk tidak kurang setuju

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 126: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

106

sebanyak 12 orang atau 63%. Dan untuk pengetahuan responden yang tidak setuju

tetapi menjawab ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 3 orang atau 100% dan

kebalikannya sebesar 7 orang atau 7%. Dari hasil analisis antara pengetahuan

responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,000. Karena nilai p

(0,000) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan dengan pelaksanaan diet.

Di dalam menggunakan pelayanan kesehatan, seseorang dipengaruhi

oleh perilakunya yang terbentuk dari pengetahuannya.Seseorang cenderung

untuk bersikap tidak menggunakan jasa pelayanan kesehatan disebabkan karena

adanya kepercayaan dan keyakinan bahwa jasa pelayanan kesehatan tidak dapat

menyembuhkan penyakitnya, demikian juga sebaliknya.Wibowo juga

menyebutkan bahwa pengetahuan ibu tentang pelayanan antenatal berhubungan

dengan pemanfaatan antenatal pada bidan (Silitonga, 2001).

Pada penelitian ini juga diketahui bahwa pengetahuan sangat

memengaruhi tindakan penderita diabetes mellitus. Hal ini sesuai dengan

penelitian M Arief (2011) bahwa pengetahuan sangat memengaruhi

pemanfaatan pelayanan kesehatan.Untuk itu hal yang perlu dibenahi adalah

pemberian informasi yang benar kepada penderita diabetes mellitus sehingga

mau melakukan diet diabetes mellitus guna kesehatan yang lebih stabil dan

baik.

Gambaran Hubungan Antara Pengobatan Responden dengan

Pelaksanaan Diet

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat pengobatan pasien DM yang setuju pada ya dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 127: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

107

pelaksanaan diet sebanyak 50 orang atau 86% dan untuk tidak pengobatan setuju

sebanyak 7 orang atau 13%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi

menjawab ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 38 orang atau 93% dan

kebalikannya sebesar 3 orang atau 7%. Dari hasil analisis antara pola makan

responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,423. Karena nilai p

(0,423) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

pengobatan dengan pelaksanaan diet.

Menurut Soegondo (2009) usaha pencegahan pada penyakit diabetes

mellitus terdiri dari : pencegahan primordial yaitu pencegahan kepada orang-

orang yang masih sehat agar tidak memilki faktor resiko untuk terjadinya diabetes

mellitus, pencegahan primer yaitu pencegahan kepada mereka yang belum terkena

diabetes mellitus namun memiliki faktor resiko yang tinggi dan berpotensi untuk

terjadinya diabetes mellitus agar tidak timbul penyakit diabetes mellitus,

pencegahan sekunder yaitu mencegah agar tidak terjadi komplikasi walaupun

sudah terjadi penyakit, dan pencegahan tersier yaitu usaha mencegah agar tidak

terjadi kecacatan lebih lanjut walaupun sudah terjadi komplikasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan responden mengenai

cara menanggulangi penyakit diabetes mellitus masih kurang. Dalam hal ini

seharusnya sudah dilakukan pengobatan dari dokter dan melakukan pola hidup

sehat yang dianjurkan petugas kesehatan. Namun pada kenyataannya responden

hanya mendapatkan informasi mengenai pengaturan pola makan yang baik disaat

awal responden melakukan pengobatan diabetes mellitus. Hal ini termasuk dalam

upaya pencegahan sekunder yaitu upaya pencegahan atau menghambat timbulnya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 128: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

108

komplikasi. Pencegahan komplikasi pada dasarnya sangat diperlukan responden

dengan cara deteksi dini dan memberikan pengobatan sejak awal penyakit.

Deteksi dini dilakukan dengan tes penyaringan terutama pada populasi resiko

tinggi. Menurut WHO (2009) untuk Negara berkembang termasuk Indonesia

kegiatan tersebut memerlukan biaya yang sangat besar, untuk itu diharapkan

kepada pihak Rumah Sakit atau yang terkait untuk dapat lebih memusatkan

perhatian terhadap penanggulangan penyakit diabetes mellitus (PERKENI, 2002).

Gambaran Hubungan Antara Peran Petugas Kesehatan dengan Pelaksanaan

Diet

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat peran petugas kesehatan terhadap pasien DM yang setuju pada

ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 88 orang atau 100% dan untuk tidak sikap

setuju sebanyak 10 orang atau 100%. Dari hasil analisis antara peran petugas

kesehatan responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,004. Karena

nilai p (0,004) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

peran petugas kesehatan dengan pelaksanaan diet.

Petugas kesehatan berperan dalam memberikan informasi kepada orang

yang datang berobat dan keluarganya.Hal ini juga sejalan dengan pernyataan

Linton (1936) dalam Mustafa (2008) yang telah mengembangkan teori

peran.Teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor

yang bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya.Sesuai dengan

teori ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun

kita untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 129: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

109

Menurut peneliti bahwa seseorang yang mempunyai peran tertentu

misalnya sebagai petugas kesehatan, teman, orang tua (keluarga), dan lain

sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai dengan peran

tersebut sehingga dapat mempermudah dalam menyampaikan informasi kepada

responden tentang pengaturan pola makan yang baik bagi penderita diabetes

mellitus sehingga dapat meningkatka pengetahuan penderita diabetes mellitus.

Menurut hasil penelitian ini sebanyak 88 orang responden mengatakan ya

untuk pernyataan bahwa petugas kesehatan pernah menjelaskan/ memberikan

penyuluhan mengenai pengaturan pola makan diabetes mellitus.Dan disaat awal

responden melakukan pengobatan, petugas kesehatan memberikan panduan

berupa buku menganai terapi diet bagi penderita diabetes mellitus. Hal ini akan

dapat menggambarkan bahwa sebahagian besar responden telah mendapatkan

informasi yang cukup dari petugas tentang pengaturan pola makan diabetes

mellitus.

Gambaran Hubungan Antara Kepatuhan Responden dengan Pelaksanaan

Diet

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang

mempunyai tingkat kepatuhan pasien DM yang setuju pada ya dengan

pelaksanaan diet sebanyak 86 orang atau 90% dan untuk tidak sikap setuju

sebanyak 10 orang atau 10%. Dan untuk sikap responden yang tidak setuju tetapi

menjawab ya dengan pelaksanaan diet sebanyak 2 orang atau 100% dan

kebalikannya sebesar 0 orang atau 0%. Dari hasil analisis antara kepatuhan

responden dengan pelaksanan diet diperoleh nilai p = 0,030. Karena nilai p

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 130: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

110

(0,030) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

kepatuhan dengan pelaksanaan diet.

Menurut Green didalam Notoatmodjo (2003), faktor penyebab masalah

kesehatan adalah faktor perilaku dan non perilaku, faktor pemungkin atau

enabling faktors merupakan salah satu faktor non perilaku yang dapat mendukung

permasalahan kesehatan yang dapat terwujud dalam lingkungan fisik yang

didalamnya termasuk akses sarana pelayanan kesehatan. Akses sarana ke Rumah

Sakit Umum Daerah Rantauprapat merupakan kemudahan bagi penderita diabetes

mellitus untuk mendapatkan informasi mengenai pengaturan pola makan yang

baik bagi penderita diabetes mellitus.Menurut Notoatmodjo (2003) didalam tesis

Umar (2006) alasan seseorang tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan adalah

kepatuhan dari pasien.

Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk penyelenggaraan

upaya kesehatan, yang dapat dibedakan berdasarkan sifatnya yaitu, sarana

pemeliharaan kesehatan primer, sarana pelayanan pemeliharaan kesehatan

sekunder, sarana pemeliharaan kesehatan tersier. Peneliti memiliki pendapat

bahwa akses pelayanan kesehatan untuk mendapatkan informasi mengenai

pengaturan pola makan yang baik bagi penderita diabetes mellitus cenderung

sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari 86 orang responden yang mengatakan bahwa

Rumah Sakit Umum Daerah Rantau prapat tidak terlalu jauh dari rumah

responden sehingga memudahkan pasien untuk patuh dan juga dikarenakan

adanya kesadaran dari pasien penderita diabetes mellitus. Sehingga seharusnya

dengan kemudahan ini membuat responden mendapatkan informasi yang lebih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 131: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

111

banyak yang akan dapat mempengaruhi pengetahuannya tentang pengaturan pola

makan bagi penderita diabetes mellitus.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 132: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

112

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan diet bagi penderita diabetes mellitus di RS Umum

Rantau Prapat tahun 2018 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Berdasarkan tujuan umum yaitu adanya hubungan perilaku kepatuhan pasien

diabetes mellitus yang dirawat jalan dan peran petugas kesehatan terhadap

pelaksanaan diet di RSUD Rantau Prapat.

Berdasarkan tujuan khusus terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Kepatuhan pola makan diet pada pasien Diabetes Mellitus yang

dirawat jalan di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Rantau Prapat

sudah cukup baik, namun begitu masih dibutuhkannya peran serta

pelayanan kesehatan dalam memberikan informasi seputar pentingnya

pelaksanaan diet bagi penderita diabetes mellitus.

2. Aktifitas fisik yang dilakukan pasien Diabetes Mellitus yang di rawat

jalan diwilayah kerja Rumah Sakit Umum Rantau Prapat berupa sikap,

persepsi, pola makan pasien, pengetahuan seputar diabetes mellitus,

pengobatan diabetes mellitus, peran petugas kesehatan serta kepatuhan

semuanya erta kaitannya dengan terjadinya pelaksanaan diet bagi

penderita diabetes mellitus di RSUD Rantau Prapat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 133: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

113

3. Ada Hubungan Perilaku Kepatuhan dengan Peran Petugas Kesehatan

pada pasien Diabetes Mellitus dalam melaksanakan diet di wilayah

kerja Rumah Sakit Umum Rantau Prapat.

Saran

Maka dari itu diharapkan kepada pihak RS Umum Rantau Prapat maupun

Petugas Pelayanan Kesehatan untuk dapat melakukan sosialisasi mengenai

pelayanan Pelaksanaan Diet kepada pasien diabetes mellitus terutama pada saat

konsultasi dan menyebarkan informasi secara keseluruhan di lingkungan

masyarakat Rantau Prapat melalui media sosialisasi antara lain majalah dinding,

internet, spanduk, leaflet, poster, media partner, dan media lainnya.

Diharapkan kepada pasien diabetes mellitus untuk lebih aktif dan patuh

dalam memperoleh informasi mengenai Pelaksanaan Diet dan bisa

mempromosikan kepada masyarakat khususnya pasien atau penderita diabetes

mellitus lainnya yang belum tahu mengenai Pelaksanaan Diet.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 134: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

114

DAFTAR PUSTAKA

Arisman (2013) .Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus, Dislipidemia

Konsep, Teori dan Penanganan Aplikatif. (pp. 30-45). Jakarta : EGC

Ardani, Ardi Tristiadi dkk. (2007) Psikologi Klinis. (pp.20). Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Balitbangkes (2013) Riset Kesehatan Dasar (pp. 87).

Beck, M. (2011) Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit-penyakit

untuk perawat dan dokter. (pp. 45-55 ). Yogyakarta.

Brunner & Suddarth (2013).Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 2. (pp.60-70)

Jakarta : EGC

Bungin, Burhan (2011) Penelitian Kualitatif. (pp. 30-60). Jakarta : Kencana

Predana Media Group

Elfian D, (2002) Kepatuhan Pasien Dalam Melaksanakan Diet pada Pasien

Diabetes yang di Rawat Inap di RSUP DR.Jamil Padang (Skripsi) FKM-

USU

Fauzi,I.(2014) Buku Pintar Deteksi Dini Gejala & Pengobatan Asam Urat,

Diabetes & Hipertensi. (pp. 30-50) Yogyakarta : ARASKA

Fitria Nita,(2009) Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan

dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP Dan SP). (pp. 35-

44).Jakarta: Salemba Medika

Guyton,A.C.,Hall, J.E. (2014) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.( PP. 40).

Jakarta: EGC

Hasdianah, H.R.(2012). Mengenal Diabetes Mellitus pada orang Dewasa dan

Anak-anak dengan solusi Herbal. (pp. 15-40 ).Yogyakarta: Nuha Medika

Ian,PA., dan Marcus,M.(2012). Psikologi Kesehatan (pp. 50) Yogyakarta

IDF (2013) IDF Diabetes Atlas Sixth Edition, International Diabetes Federation

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 135: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

115

Kemenkes RI (2013) Riset Kesehatan Dasar. Jakarta; Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kemenkes,RI. (2014). INFODATIN. Pusat Data dan Informasi Kementrian

Kesehatan RI. HIPERTENSI. Jakarta.

Kemenkes RI.Profil Kesehatan Indonesia tahun (2014). Jakarta

Kozier.(2010). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi 5. (pp. 70-90 )

.Jakarta : EGC.

Krisnatuti,D., Yenrina,R.,Rasjmida,D.(2014). Diet Sehat untuk Penderita

Diabetes Mellitus.(pp. 55-67). Jakarta Timur : Penebar Swadaya

Niven, Nail. (2002). Psikologi Kesehatan Pengantar untuk perawat dan

professional Kesehatan lain.(pp. 63) Jakarta.

Niven, (1994). Psikologi Kesehatan. (pp. 50) Penerbit Buku Kedokteran

EGC.Jakarta

Maryati.(2012) Hubungan Peran Pendampingan Keluarga terhadap tingkat

Kekambuhan Pasien Hipertensi. (Skripsi)

Ndraha,S.(2014). Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Tatalaksana terkini.

Medicians,(pp. 9-16).

Nurrahmani, Ulfah.2012.Stop Hipertensi.(pp. 45). Yogyakarta : Familia

Notoatmodjo.(2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan (pp 45-50) Jakarta : PT

Rineka Cipta

. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi (pp. 20) .Jakarta : PT Rineka Cipta

Osterberg,L.,& Blaschke,T.(2005). Adherence to Medication. The New England

Journal of Mediciane.

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Laporan Nasional Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Depkes RI.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 136: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

116

Saifunurmazah D (2013). Kepatuhan Penderita Diabetes Mellitus dalam

Menjalani Terapi Olahraga dan Diet.(Skripsi) Semarang : Universitas Negri

Semarang;

Sanjes,(2015). Tingkat Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Rawat

Jalan Di RSUP H.Adam Malik Medan Tahun 2015,(Skripsi) Fakultas

Kedokteran USU : Medan

Soelistijani D.A, (2010), Sehat Dengan Menu Berserat, Trubus Agriwidya,

Jakarta.

Soegondo,S.,(2011).Diagnosis Dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini Dalam

Buku Penatalaksanaan Diabetes Terpadu sebagai Panduan

Penatalaksanaan Diabetes Mellitus bagi Dokter maupun Edukator Diabetes

(Skripsi) Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Susilo,Y,Wulandari,A.(2011). Diet Sehat untuk Penderita Diabetes Mellitus,

(Skripsi) Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Syamsiyah, (2011). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Diet gagal Ginjal

Kronis (Skripsi)

Tera,B.H.A.,Noer,E.R,.(2011).Determinan Ketidakpatuhan diet Penderita DM

tipe 2.(Skripsi)

Tumenggung (2010). Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan

Penderita Hipertensi untuk melakukan Pemeriksaan Kesehatan (Skripsi)

World Health Organization, (2011) Noncomunicable Disease Counrty Profiles

2011

World Health Organization; (2015) World Health Statistics

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 137: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

117

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS

YANG DIRAWAT JALAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN

TERHADAP PELAKSANAAN DIET DI RSUD RANTAU PRAPAT

I. Karakteristik Responden

Berikan tanda ceklist (√) pada kolom yang sudah disediakan.

1. Nama / inisial :

2. Umur : tahun

3. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki

( ) Perempuan

4. Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah

( ) SD

( ) SLTP

( ) SMA

5. Lama menderita DM : Bulan/tahun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 138: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

118

II. Sikap

Petunjuk :

Isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan

jawaban yang sesuai.

No Item Pertanyaan YA TIDAK

1 0

1. Saya selalu rutin melakukan kunjungan

ulang konsultasi gizi

2. Saya selalu berolahraga minimal satu kali

dalam seminggu

3. Pengobatan yang paling utama saya lakukan

adalah pengaturan diet (makanan)

4. Saya selalu memeriksa gula darah minimal

satu bulan sekali

5. Saya selalu menjaga gula darah agar tidak

terjadi komplikasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 139: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

119

III. Persepsi Pasien

Petunjuk :

Isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan

jawaban yang sesuai.

No Item Pertanyaan YA TIDAK

1 0

1. Menurut saya, ketika saya mengeluh sakit,

dokter langsung menangani saya dengan

baik

2. Menurut saya, saat saya merasakan sakit,

keluarga saya peduli dengan saya

3. Menurut saya, ketika saya makan-makanan

junkfood keluarga saya langsung menegur

saya

4. Menurut saya, sakit adalah kondisi kesehatan

yang tidak terjaga dengan baik

5. Menurut saya, ketika penyakit saya kambuh,

saya hanya perlu minum obat untuk

meredakan rasa sakit

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 140: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

120

IV. Pola Makan

Petunjuk :

Isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan jawaban yang

sesuai.

No Item Pertanyaan YA TIDAK

1 0

1. Apakah Bapak/Ibu makan 3 kali dalam sehari?

2. Apakah jadwal makan Bapak/Ibu ( pagi, siang,

malam ) sudah teratur?

3. Apakah makanan sehari-hari Bapak/Ibu sudah

memenuhi gizi yang baik?

4. Apakah Bapak/Ibu selalu menjaga pola makan

yang konsumsi setiap hari?

5. Menurut Bapak/Ibu apakah pola makan yang

dilakukan saat ini berpengaruh terhadap

kesehatan ?

6. Apakah Bapak/Ibu sering mengkonsumsi

makanan cepat saji?

7. Apakah Bapak/Ibu setiap hari mengkonsumsi

buah dan sayuran?

8. Apakah Bapak/Ibu sudah menghindari makanan

yang banyak mengandung gula?

9. Apakah Bapak/Ibu sudah membatasi menu

makan setiap hari?

10. Apakah Bapak/Ibu sudah menerapkan porsi kecil

tapi sering dengan pola menu 6 kali makan

dengan porsi 3x makan besar dan 3x makan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 141: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

121

selingan?

V. Diet

Petunjuk :

Isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan

jawaban yang sesuai.

No Item Pertanyaan YA TIDAK

1 0

1. Menurut Bapak/Ibu perlu kah untuk

menimbang Berat Badan?

2. Menurut Bapak/Ibu apakah mengkonsumsi

air minum dapat menurunkan berat badan?

3. Menurut Bapak/Ibu apakah karbohidrat harus

dihindari jika ingin menurunkan berat badan?

4. Bagaimana dengan makanan berlemak

favorit Bapak/Ibu apakah harus

ditinggalkan?

5. Apakah Bapak/Ibu berolahraga secara

teratur?

6. Apakah Bapak/Ibu sudah menyeimbangkan

asupan makanan?

7. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan diet

rendah kalori?

8. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan diet

rendah gula?

9. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan diet

Hidratarang secara teratur?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 142: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

122

10. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan terapi

diet?

VI. Tingkat Pengetahuan

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan berikut dengan member tanda (√) pada salah satu

kolom jawaban.

No. Pertanyaan

1. Apa nama lain dari Diabetes Mellitus?

a. Kencing manis ( 2 )

b. Darah manis ( 1 )

c. Darah Tinggi ( 0 )

2. Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang bersifat?

a. Menular dan sangat berbahaya ( 0 )

b. Tidak menular dan bisa disebabkan karena pola hidup yang

tidak sehat ( 2 )

c. Penyakit keturunan saja ( 1 )

3. Apakah gejala umum yang terjadi akibat Diabetes Mellitus?

a. Banyak makan, banyak minum, banyak kencing ( 2 )

b. Sering buang air kecil, sering tidur ( 1 )

c. Sering kerja ( 0 )

4. Apa saja komplikasi dari Diabetes Mellitus?

a. Kaki diabetik dan katarak ( 2 )

b. Osteoporosis dan hipertensi ( 1 )

c. Kanker mulut ( 0 )

5. Apakah yang dapat menyebabkan Diabetes Mellitus?

a. Umur, jenis kelamin, jamur ( 0 )

b. Konsumsi lemak berlebihan, keturunan, umur, dan infeksi ( 1

)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 143: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

123

c. Kegemukan, pola makan yang salah, keturunan dan kurang

aktifitas fisik ( 2 )

6. Jumlah konsumsi gula yang diperbolehkan dalam pengaturan pola

makan pada penderita Diabetes Mellitus adalah?

a. Gula maksimal 12 sendok teh perhari ( 2 )

b. Tergantung kebutuhan ( 0 )

c. Gula maksimal 12 sendok makan perhari ( 1 )

7. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus

dalam pengaturan pola makan adalah ?

a. Makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat

pembangun serta zat pengatur ( 2 )

b. Makanan sumber zat tenaga yang mengandung zat gizi

karbohidrat, lemak dan protein yang bersunber dari nasi ( 1 )

c. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi

protein ( 0 )

8. Bagaimanakah pengaturan pola makan yang baik untuk penderita

Diabetes Mellitus?

a. Dengan memperhatikan jumlah, jenis dan jadwal makan

yang baik untuk penderita Diabetes Mellitus ( 1 )

b. Dengan memakan makanan menu diet Diabetes Mellitus saat

kadar gula darah tidak normal ( 0 )

c. Dengan memperhatikan menu diet Diabetes Mellitus sesuai

dengan jumlah, jenis serta jadwal makan yang baik ( 2 )

9. Fungsi Pengaturan pola makan pada Diabetes Mellitus adalah?

a. Menurunkan / mengendalikan berat badan ( 0 )

b. Mengendalikan kadar gula darah atau kolesterol ( 1 )

c. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah

terjadinya komplikasi akut maupun kronis ( 2 )

10. 4 pilar pengelolaan penyakit Diabetes Mellitus adalah?

a. Istirahat, mengontrol berat badan, mengurangi makanan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 144: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

124

berlemak, tidur yang cukup ( 1 )

b. Menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, membatasi

kegiatan sehari-hari, dan minum obat ( 0 )

c. Penyuluhan, edukasi perencanaan makan, aktifitas fisik dan

intervensi farmakologis ( 2 )

11. Komplikasi yang dapat ditimbulkan penyakit Diabetes Mellitus

adalah?

a. Gangguan pendengaran ( 0 )

b. Penyakit paru-paru ( 1 )

c. Penyakit jantung, gagal ginjal, dan kerusakan sistem saraf ( 2

)

12. Apa saja gejala dan tanda seseorang menderita Diabetes Mellitus?

a. Poliura, polidipsi,poliphagi ( 2 )

b. Demam tinggi ( 1 )

c. Sariawan ( 0 )

13. Asupan garam yang dianjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus

yaitu

a. Kurang dari 1 sendok teh setiap hari ( 0 )

b. Lebih dari 1 sendok teh setiap hari ( 2 )

c. Lebih dari 1 sendok makan setiap hari ( 1 )

14. Jeda antara makan utana dan makan selingan pada penderita

Diabetes Mellitus adalah?

a. 2 jam ( 2 )

b. 3 jam ( 1 )

c. 4 jam ( 0 )

15. Cara memasak makanan yang baik untuk penderita Diabetes

Mellitus adalah?

a. Digoreng ( 1 )

b. Dikukus ( 2 )

c. Dipanggang ( 0 )

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 145: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

125

16. Zat yang paling banyak dibutuhkan oleh tubuh adalah ?

a. Karbohidrat ( 2 )

b. Protein ( 1 )

c. Lemak ( 0 )

17. Penderita Diabetes dengan BB normal sebaiknya sarapan sebanyak

a. 30% dari kebutuhan total ( 0 )

b. 20% dari kebutuhan total ( 2 )

c. 25% dari kebutuhan total ( 1 )

18. Contoh sumber karbohidrat adalah

a. Nasi ( 2 )

b. Tempe ( 1 )

c. Wortel ( 0 )

19. Urutan menu yang kandungan nutrisinya paling banyak dibutuhkan

tubuh penderita Diabetes Mellitus adalah

a. Lauk pauk, sayuran segar, nasi, buah ( 1 )

b. Sayuran segar, lauk pauk, nasi, buah ( 0 )

c. Nasi, lauk pauk, sayuran segar, buah ( 2 )

20. Jadwal makan utama penderita Diabetes Mellitus adalah

a. 4 jam ( 2 )

b. 5 jam ( 1 )

c. 6 jam ( 0 )

VII. Pengobatan

Petunjuk :

Isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan

jawaban yang sesuai.

No Item Pertanyaan YA TIDAK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 146: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

126

1 0

1. Apakah Bapak/Ibu teratur minum obat?

2. Apakah Bapak/Ibu sering cek kadar gula

darah setiap bulan?

3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti terapi

di Rumah Sakit?

4. Apakah Bapak/Ibu sudah menerapkan diet?

5. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti senam

diet di Rumah Sakit?

VIII. Peran Petugas Kesehatan

Petunjuk :

Isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan

jawaban yang sesuai.

No Item Pertanyaan YA TIDAK

1 0

1. Apakah petuga kesehatan (dokter, perawat,

konsultasi gizi) memberikan informasi /

menjelaskan tentang penyakit yang anda

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 147: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

127

derita (Diabetes Mellitus) ?

2. Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat,

konsultasi gizi) memberikan informasi

mengenai pengelolaan Diabetes Mellitus ?

3. Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat,

konsultasi gizi) memberikan informasi

mengenai pengaturan pola makan Diabetes ?

4. Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat,

konsultasi gizi ) memberikan informasi

mengenai makanan yang boleh dikonsumsi

dan makanan yang harus dihindari oleh

penderita Diabetes Mellitus?

5. Apakah petugas kesehatan (dokter, perawat)

sering meminta anda untuk rutin melakukan

cek kadar gula darah?

IX. Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus

Petunjuk :

Isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia dengan

jawaban yang sesuai.

No. Item Pernyataan PERNAH BELUM

PERNAH

1. Saya makan tepat waktu sesuai jadwal

yang sudah dikonsultasikan oleh dokter

atau petugas kesehatan yang lain.

2. Saya makan makanan yang sesuai

anjuran dokter atau petugas kesehatan

yang lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 148: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

128

3. Saya tidak mau mentaati aturan makan

penderita Diabetes Mellitus karena

menyusahkan.

4. Saya terlalu sibuk dengan urusan saya

sehingga saya makan tidak tepat waktu.

5. Saya setiap hari mengkonsumsi makanan

dan minuman yang terasa manis/banyak

mengandung gula.

6. Saya setiap hari mengkonsumsi makanan

yang banyak mengandung minyak /

tinggi lemak seperti makanan siap saji

(fast food), gorengan, usus, dan hati.

7. Setiap hari saya makan lebih dari tiga

kali.

8. Saya setiap hari mengkonsumsi makanan

yang banyak mengandung vitamin dan

mineral.

9. Saya setiap hari mengkonsumsi makanan

yang banyak mengandung protein, seperti

telur dan daging.

10. Saya setiap hari selalu makan sayur dan

buah sesuai dengan anjuran dokter.

11. Setiap bulan saya secara rutin

menimbang berat badan.

12. Saya suka makan makanan yang asin-

asin.

13. Saya rutin melakukan pemeriksaan ke

Rumah Sakit.

14. Saya rutin melakukan pengambilan obat

sesuai anjuran diapotik Rumah Sakit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 149: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

129

15. Saya sudah melakukan jadwal makan

dengan baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 150: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

130

Lampiran 2 Master Data dan Output SPSS

1. Master Data

a. Karakteristik responden penderita diabetes mellitus

Nama umur jk pendidikan pekerjaan Bb

Lama menderita

DM

Lediman 60 1 2 1 61 1 tahun

Rahayu 55 2 2 1 60 1 tahun

Ratnasari 49 2 2 1 50 1 tahun

Dedi 52 1 2 2 56 2 tahun

Sugiono 60 1 2 2 55 2 tahun

Ayu 55 2 4 1 45 3 tahun

Asnah 52 2 3 1 45 3 tahun

Maryam 56 2 2 1 45 2 tahun

Megawati 48 2 4 1 50 1 tahun

Ade 49 2 4 1 52 1 tahun

Butet 53 2 2 1 48 2 tahun

Anto 63 1 2 2 53 3 tahun

Hendrayanto 55 1 3 2 53 1 tahun

Imah 56 2 2 1 51 2 tahun

Yanto 56 1 2 2 51 1 tahun

Suningsih 50 2 3 1 47 1 tahun

Bahar 56 1 4 2 60 1 tahun

Happen 61 1 3 1 50 2 tahun

Harun 54 1 2 2 56 1 tahun

Evi 52 2 3 1 55 1 tahun

Rahima 55 2 2 1 50 2 tahun

Aswan 55 1 3 2 50 1 tahun

Iwan 56 1 1 2 53 3 tahun

Ratna 50 2 3 1 55 2 tahun

Tini 50 2 3 1 53 2 tahun

Riswanto 50 1 1 2 50 3 tahun

Rusli 61 1 2 2 56 2 tahun

Ridwan 56 1 3 2 53 1 tahun

Elvi 55 2 2 1 51 2 tahun

Risma 53 2 3 1 49 2 tahun

Riski 49 1 3 2 58 1 tahun

Winarsih 55 2 2 1 51 2 tahun

Sundari 53 2 2 1 51 1 tahun

Lurun 56 1 1 2 53 2 tahun

Firman 55 1 3 2 60 1 tahun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 151: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

131

Sutrisno 57 1 2 2 61 2 tahun

Rahman 55 1 3 2 65 1 tahun

Ramin 56 1 2 2 60 1 tahun

Hari 57 1 1 2 61 2 tahun

Sarini 55 2 2 1 50 2 tahun

Tina 53 2 3 1 51 2 tahun

Biyah 50 2 4 1 51 2 tahun

Nurul 54 2 2 1 50 2 tahun

Maya 56 2 1 1 51 2 tahun

Lina 54 2 2 1 48 2 tahun

Rudi 55 1 2 2 52 2 tahun

Rizal 55 1 3 2 60 1 tahun

Wildan 56 1 2 2 61 2 tahun

Yunan 56 1 2 2 63 2 tahun

Irul 55 1 3 2 60 2 tahun

Yuni 51 2 3 1 50 1 tahun

Rini 53 2 2 1 51 1 tahun

Ainun 54 2 3 1 50 2 tahun

Ippah 56 2 2 1 57 2 tahun

Suyanto 57 1 1 2 60 2 tahun

Imran 56 1 2 2 55 2 tahun

Rusdi 60 1 2 2 53 2 tahun

Indra 56 1 3 2 58 2 tahun

Rindy 55 2 4 2 52 2 tahun

Rosmadia 53 2 4 2 50 2 tahun

Asril 57 1 3 2 54 2 tahun

Ratnaputri 56 2 4 1 52 2 tahun

Niar 53 2 4 1 50 2 tahun

Amir 60 1 2 2 57 2 tahun

Nur Aisyah 55 2 3 1 52 1 tahun

Amin 56 1 3 2 55 2 tahun

Riswin 57 1 3 2 60 2 tahun

Jannah 54 2 3 2 50 2 tahun

Isah 54 2 3 2 55 1 tahun

Inun 53 2 4 1 50 2 tahun

Rodiah 55 2 3 1 52 2 tahun

Usman 60 1 4 2 57 2 tahun

yanto 53 1 4 2 60 1 tahun

Kusnidar 57 1 4 2 55 2 tahun

Ani 55 2 4 2 52 3 tahun

Sundari 54 2 4 1 48 2 tahun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 152: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

132

Mimi 49 2 4 1 50 1 tahun

Siti 55 2 3 1 51 2 tahun

Dinar 53 1 4 2 51 2 tahun

Dini 57 2 2 1 50 2 tahun

Solah 57 2 3 2 58 2 tahun

Aswan 55 1 4 2 58 2 tahun

Pohan 57 1 3 2 59 2 tahun

Hindrayatno 55 1 4 2 59 2 tahun

Irwan 57 1 2 2 56 2 tahun

Mira 55 2 4 2 50 2 tahun

Nining 53 2 4 1 50 2 tahun

Desy 55 2 4 1 48 2 tahun

Dwihanda 52 2 3 1 48 2 tahun

Sarni 55 2 4 1 47 2 tahun

Bahar 57 1 3 2 55 1 tahun

Sabarudin 55 1 3 2 57 2 tahun

Miswanto 56 1 2 2 55 2 tahun

Santi 53 2 4 1 48 1 tahun

Syukur 55 1 3 2 57 2 tahun

Toni 53 1 3 2 57 8 bulan

Lestari 55 2 3 1 50 1 tahun

Zulkarnaen 60 1 3 2 56 1 tahun

b. Sikap

p1 p2 p3 p4 p5 X1

0 1 1 1 1 4

0 0 1 1 1 3

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

1 1 1 1 1 5

0 1 1 1 1 4

0 0 1 0 0 1

0 0 1 1 1 3

1 0 1 1 1 4

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 0 0 0 0

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 153: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

133

0 0 0 0 0 0

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

1 1 1 1 1 5

0 0 1 1 1 3

0 1 1 1 1 4

0 0 1 1 1 3

1 1 1 1 1 5

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 1 1 1 1 4

0 0 1 1 1 3

0 1 1 1 1 4

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

1 1 1 1 1 5

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

0 1 1 1 1 4

1 1 1 1 1 5

0 0 0 1 1 2

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

0 0 1 1 1 3

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 154: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

134

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 0 1 1 1 3

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 0 1 1 1 3

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 1 1 1 1 4

0 1 1 1 1 4

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 0 1 1 1 3

0 1 1 1 1 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 155: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

135

0 1 1 1 1 4

c. Persepsi responden

p1 p2 p3 p4 p5 X2

1 1 0 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

1 1 0 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

0 0 0 1 1 2

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 0 1 1 0 3

1 1 1 0 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

1 1 1 1 1 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 156: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

136

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

1 1 0 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

0 1 1 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 0 1 1 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 157: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

137

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

1 1 1 1 1 5

d. Pola makan

p1 p1 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 X3

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7

1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 158: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

138

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 4

1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 5

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7

1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6

1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6

1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6

0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2

1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 5

1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7

1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 7

1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5

1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 159: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

139

1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 7

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 6

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 160: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

140

e. Diet

no nama p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 X4

1 Lediman 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

2 Rahayu 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6

3 Ratnasari 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

4 Dedi 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

5 Sugiono 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

6 Ayu 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6

7 Asnah 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

8 Maryam 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

9 Megawati 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

10 Ade 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

11 Butet 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

12 Anto 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

13 Hendrayanto 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

14 Imah 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

15 Yanto 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

16 Suningsih 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

17 Bahar 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

18 Happen 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

19 Harun 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

20 Evi 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

21 Rahima 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

22 Aswan 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3

23 Iwan 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

24 Ratna 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 6

25 Tini 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

26 Riswanto 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

27 Rusli 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

28 Ridwan 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

29 Elvi 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

30 Risma 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

31 Riski 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

32 Winarsih 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

33 Sundari 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 5

34 Lurun 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

35 Firman 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

36 Sutrisno 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

37 Rahman 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 161: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

141

38 Ramin 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

39 Hari 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

40 Sarini 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

41 Tina 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

42 Biyah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

43 Nurul 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6

44 Maya 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

45 Lina 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

46 Rudi 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5

47 Rizal 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6

48 Wildan 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 5

49 Yunan 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6

50 Irul 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6

51 Yuni 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

52 Rini 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

53 Ainun 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6

54 Ippah 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6

55 Suyanto 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

56 Imran 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

57 Rusdi 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6

58 Indra 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8

59 Rindy 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

60 Rosmadia 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7

61 Asril 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

62 Ratnaputri 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

63 Niar 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

64 Amir 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

65 Nur Aisyah 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

66 Amin 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

67 Riswin 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

68 Jannah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

69 Isah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

70 Inun 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

71 Rodiah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8

72 Usman 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

73 Yatno 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6

74 Kusnidar 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

75 Ani 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

76 Sundari 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

77 Mimi 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

78 Siti 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 162: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

142

79 Dinar 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

80 Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8

81 Solah 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

82 Aswan 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

83 Pohan 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

84 Hindrayatno 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

85 Irwan 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

86 Mira 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

87 Nining 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

88 Desy 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

89 Dwihanda 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

90 Sarni 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

91 Bahar 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

92 Sabarudin 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

93 Miswanto 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

94 Santi 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

95 Syukur 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5

96 Toni 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 7

97 Lestari 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7

98 Zulkarnaen 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7

f. Tingkat pengetahuan

no nama p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 X5

1 Lediman 1 1 1 1 1 1 1 0 0 2 0 1 1 1 2 2 2 2 1 1 22

2 Rahayu 1 0 2 2 2 2 0 0 0 0 2 1 0 1 2 1 0 1 1 2 20

3 Ratnasari 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

4 Dedi 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

5 Sugiono 1 1 1 2 2 0 0 0 0 0 1 1 2 1 0 0 2 2 1 1 18

6 Ayu 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 2 1 2 1 2 2 0 2 0 1 20

7 Asnah 1 1 1 1 0 2 0 0 0 1 2 1 0 1 2 2 0 2 0 1 18

8 Maryam 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 2 1 2 2 0 2 0 1 17

9 Megawati 1 1 1 2 1 2 0 0 0 1 2 1 2 1 2 2 0 2 1 2 24

10 Ade 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

11 Butet 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

12 Anto 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

13 Hendrayanto 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

14 Imah 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

15 Yanto 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

16 Suningsih 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

17 Bahar 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 163: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

143

18 Happen 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

19 Harun 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

20 Evi 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

21 Rahima 2 2 1 2 1 1 1 2 0 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 30

22 Aswan 1 1 1 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 27

23 Iwan 2 2 1 2 1 0 1 1 2 1 0 1 2 2 2 1 2 2 1 2 28

24 Ratna 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 33

25 Tini 1 1 1 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 0 0 2 1 2 25

26 Riswanto 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

27 Rusli 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

28 Ridwan 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

29 Elvi 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

30 Risma 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

31 Riski 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

32 Winarsih 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

33 Sundari 2 1 2 2 1 2 1 1 0 1 2 1 0 2 2 2 0 2 1 2 27

34 Lurun 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

35 Firman 1 1 1 1 2 0 2 1 0 1 0 2 0 1 2 2 0 2 1 1 21

36 Sutrisno 1 1 1 2 2 0 2 1 0 0 2 1 0 1 2 2 0 2 1 1 22

37 Rahman 1 1 1 2 2 2 0 0 0 0 2 2 0 1 2 2 0 2 1 1 22

38 Ramin 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

39 Hari 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

40 Sarini 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

41 Tina 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

42 Biyah 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

43 Nurul 1 1 1 2 1 2 2 0 0 1 1 1 0 2 2 2 0 2 1 2 24

44 Maya 2 1 1 2 1 2 2 1 0 1 2 1 0 2 2 2 0 2 1 2 27

45 Lina 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 0 2 2 2 0 2 1 2 28

46 Rudi 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 1 0 1 2 2 0 1 1 2 28

47 Rizal 2 1 1 1 1 2 2 2 1 0 2 1 0 2 2 2 0 2 1 2 27

48 Wildan 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 29

49 Yunan 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 0 2 1 2 31

50 Irul 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 0 2 1 2 31

51 Yuni 2 2 2 2 1 1 2 1 0 1 2 1 0 2 2 2 0 2 1 2 28

52 Rini 2 2 2 2 1 2 2 0 0 1 2 1 0 2 2 2 0 2 1 2 28

53 Ainun 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 0 2 2 2 0 2 1 2 30

54 Ippah 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 0 2 1 2 31

55 Suyanto 2 2 2 2 1 2 1 0 1 1 2 1 0 2 2 2 2 0 2 2 29

56 Imran 1 1 1 2 1 2 2 1 0 1 2 1 0 2 2 2 0 2 1 1 25

57 Rusdi 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

58 Indra 1 1 0 2 0 0 0 0 1 1 0 1 2 1 2 2 0 2 1 1 18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 164: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

144

59 Rindy 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

60 Rosmadia 1 1 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 1 0 1 2 0 2 1 2 24

61 Asril 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

62 Ratnaputri 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

63 Niar 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

64 Amir 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

65 Nur Aisyah 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

66 Amin 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

67 Riswin 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

68 Jannah 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

69 Isah 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

70 Inun 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

71 Rodiah 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

72 Usman 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

73 Yatno 1 1 1 2 2 0 0 2 0 1 2 1 0 0 2 2 0 2 1 1 21

74 Kusnidar 1 1 0 2 2 0 1 0 0 0 1 1 2 2 2 2 2 2 0 1 22

75 Ani 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

76 Sundari 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

77 Mimi 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

78 Siti 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

79 Dinar 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

80 Dini 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

81 Solah 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

82 Aswan 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 1 2 2 0 2 1 1 16

83 Pohan 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

84 Hindrayatno 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

85 Irwan 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

86 Mira 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

87 Nining 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

88 Desy 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

89 Dwihanda 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

90 Sarni 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

91 Bahar 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

92 Sabarudin 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

93 Miswanto 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

94 Santi 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

95 Syukur 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

96 Toni 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

97 Lestari 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 2 0 2 1 2 28

98 Zulkarnaen 1 1 2 2 2 2 2 1 0 2 2 1 0 1 2 0 0 2 1 2 26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 165: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

145

g. Pengobatan

no nama p1 p2 p3 p4 p5 X6

1 Lediman 1 1 0 1 0 3

2 Rahayu 1 1 1 1 0 4

3 Ratnasari 1 1 0 1 0 3

4 Dedi 1 1 0 1 0 3

5 Sugiono 1 1 1 1 0 4

6 Ayu 1 1 0 1 0 3

7 Asnah 1 0 0 1 0 2

8 Maryam 1 0 0 1 0 2

9 Megawati 1 0 0 1 0 2

10 Ade 1 1 0 1 0 3

11 Butet 0 1 0 0 0 1

12 Anto 0 1 0 0 0 1

13 Hendrayant

o 0 1 0 0 0 1

14 Imah 0 1 0 0 0 1

15 Yanto 0 1 0 0 0 1

16 Suningsih 0 1 0 0 0 1

17 Bahar 0 1 0 0 0 1

18 Happen 0 1 0 0 0 1

19 Harun 0 1 0 0 0 1

20 Evi 0 1 0 0 0 1

21 Rahima 1 1 0 1 0 3

22 Aswan 0 0 0 0 0 0

23 Iwan 0 0 0 0 0 0

24 Ratna 0 0 0 0 0 0

25 Tini 0 1 0 0 0 1

26 Riswanto 0 1 0 0 0 1

27 Rusli 0 1 0 0 0 1

28 Ridwan 0 1 0 0 0 1

29 Elvi 1 1 0 1 0 3

30 Risma 1 1 0 1 0 3

31 Riski 1 1 0 1 0 3

32 Winarsih 1 1 0 1 0 3

33 Sundari 1 1 0 1 0 3

34 Lurun 0 1 0 1 0 2

35 Firman 1 1 0 1 0 3

36 Sutrisno 1 0 0 1 0 2

37 Rahman 1 1 0 1 0 3

38 Ramin 1 1 0 1 0 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 166: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

146

39 Hari 1 1 0 1 0 3

40 Sarini 1 1 0 1 0 3

41 Tina 1 1 0 1 0 3

42 Biyah 1 1 0 1 0 3

43 Nurul 1 1 0 1 0 3

44 Maya 1 1 0 1 0 3

45 Lina 1 1 0 1 0 3

46 Rudi 1 1 1 1 1 5

47 Rizal 0 0 0 1 0 1

48 Wildan 0 1 0 1 0 2

49 Yunan 1 1 1 1 1 5

50 Irul 1 1 1 1 0 4

51 Yuni 1 1 0 1 0 3

52 Rini 1 1 0 1 0 3

53 Ainun 1 1 0 1 1 4

54 Ippah 1 1 0 1 0 3

55 Suyanto 1 1 0 1 0 3

56 Imran 1 1 0 1 0 3

57 Rusdi 1 1 0 1 0 3

58 Indra 0 1 0 1 0 2

59 Rindy 1 1 0 1 0 3

60 Rosmadia 1 1 0 1 0 3

61 Asril 1 1 0 1 0 3

62 Ratnaputri 1 1 0 1 0 3

63 Niar 1 1 1 1 1 5

64 Amir 0 1 0 0 0 1

65 Nur Aisyah 0 1 0 0 0 1

66 Amin 0 1 0 0 0 1

67 Riswin 1 1 0 0 0 2

68 Jannah 0 1 0 0 0 1

69 Isah 1 1 0 1 0 3

70 Inun 0 1 0 0 0 1

71 Rodiah 0 1 0 0 0 1

72 Usman 1 1 0 1 0 3

73 Yatno 1 1 0 1 0 3

74 Kusnidar 0 1 0 1 0 2

75 Ani 1 1 0 1 0 3

76 Sundari 1 0 1 0 0 2

77 Mimi 0 1 0 1 0 2

78 Siti 0 1 0 0 0 1

79 Dinar 0 1 0 1 0 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 167: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

147

80 Dini 0 1 0 1 0 2

81 Solah 0 1 0 0 0 1

82 Aswan 0 1 0 0 0 1

83 Pohan 0 1 0 0 0 1

84 Hindrayatno 0 1 0 0 0 1

85 Irwan 0 1 0 0 0 1

86 Mira 0 1 0 0 0 1

87 Nining 0 1 0 0 0 1

88 Desy 0 1 0 0 0 1

89 Dwihanda 0 1 0 0 0 1

90 Sarni 0 1 0 0 0 1

91 Bahar 0 1 0 0 0 1

92 Sabarudin 0 1 0 0 0 1

93 Miswanto 0 1 0 0 0 1

94 Santi 0 1 0 0 0 1

95 Syukur 0 1 0 0 0 1

96 Toni 1 0 1 1 1 4

97 Lestari 1 1 0 1 0 3

98 Zulkarnaen 1 1 0 1 0 3

h. Peran petugas kesehatan

no nama p1 p2 p3 p4 p5 X7

1 Lediman 1 1 1 1 1 5

2 Rahayu 1 1 1 1 1 5

3 Ratnasari 1 0 1 1 1 4

4 Dedi 1 1 1 1 1 5

5 Sugiono 1 1 1 1 1 5

6 Ayu 1 1 1 1 1 5

7 Asnah 1 1 1 1 1 5

8 Maryam 1 1 1 1 1 5

9 Megawati 1 1 1 1 1 5

10 Ade 1 1 1 1 1 5

11 Butet 1 1 1 1 1 5

12 Anto 1 1 1 1 1 5

13 Hendrayanto 1 1 1 1 1 5

14 Imah 1 1 1 1 1 5

15 Yanto 1 1 1 1 1 5

16 Suningsih 1 1 1 1 1 5

17 Bahar 1 1 1 1 1 5

18 Happen 1 1 1 1 1 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 168: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

148

19 Harun 1 1 1 1 1 5

20 Evi 1 1 1 1 1 5

21 Rahima 1 1 1 1 1 5

22 Aswan 1 0 1 1 1 4

23 Iwan 1 1 1 1 1 5

24 Ratna 1 1 1 1 1 5

25 Tini 1 1 1 1 1 5

26 Riswanto 1 1 1 1 1 5

27 Rusli 1 1 1 1 1 5

28 Ridwan 1 1 1 1 1 5

29 Elvi 1 0 1 1 1 4

30 Risma 1 1 1 1 1 5

31 Riski 1 0 1 1 1 4

32 Winarsih 1 0 1 1 1 4

33 Sundari 1 1 1 1 1 5

34 Lurun 1 1 1 1 1 5

35 Firman 1 0 1 1 1 4

36 Sutrisno 1 1 1 1 1 5

37 Rahman 1 0 1 1 1 4

38 Ramin 1 0 1 1 1 4

39 Hari 1 0 1 1 1 4

40 Sarini 1 1 1 1 1 5

41 Tina 1 0 1 1 1 4

42 Biyah 1 0 1 1 1 4

43 Nurul 1 1 1 1 1 5

44 Maya 1 1 1 1 1 5

45 Lina 1 1 1 1 1 5

46 Rudi 1 1 1 1 1 5

47 Rizal 1 1 1 1 1 5

48 Wildan 1 1 1 1 1 5

49 Yunan 1 1 1 1 1 5

50 Irul 1 1 1 1 1 5

51 Yuni 1 1 1 1 1 5

52 Rini 1 1 1 1 1 5

53 Ainun 1 1 1 1 1 5

54 Ippah 1 1 1 1 1 5

55 Suyanto 1 1 1 1 1 5

56 Imran 1 1 1 1 1 5

57 Rusdi 1 0 1 1 1 4

58 Indra 1 1 1 1 1 5

59 Rindy 1 1 1 1 1 5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 169: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

149

60 Rosmadia 1 1 1 1 1 5

61 Asril 1 1 1 1 1 5

62 Ratnaputri 1 1 1 1 1 5

63 Niar 1 1 1 1 1 5

64 Amir 1 1 1 1 1 5

65 Nur Aisyah 1 1 1 1 1 5

66 Amin 1 1 1 1 1 5

67 Riswin 1 1 1 1 1 5

68 Jannah 1 0 1 1 1 4

69 Isah 1 1 1 1 1 5

70 Inun 1 1 1 1 1 5

71 Rodiah 1 1 1 1 1 5

72 Usman 1 0 1 1 1 4

73 Yatno 1 0 1 1 1 4

74 Kusnidar 1 1 1 1 1 5

75 Ani 1 0 1 1 1 4

76 Sundari 1 0 1 1 1 4

77 Mimi 1 0 1 1 1 4

78 Siti 1 1 1 1 1 5

79 Dinar 1 0 1 1 1 4

80 Dini 1 0 1 1 1 4

81 Solah 1 1 1 1 1 5

82 Aswan 1 0 1 1 1 4

83 Pohan 1 1 1 1 1 5

84 Hindrayatno 1 1 1 1 1 5

85 Irwan 1 1 1 1 1 5

86 Mira 1 1 1 1 1 5

87 Nining 1 1 1 1 1 5

88 Desy 1 0 1 1 1 4

89 Dwihanda 1 0 1 1 1 4

90 Sarni 1 1 1 1 1 5

91 Bahar 1 0 1 1 1 4

92 Sabarudin 1 1 1 1 1 5

93 Miswanto 1 1 1 1 1 5

94 Santi 1 0 1 1 1 4

95 Syukur 1 1 1 1 1 5

96 Toni 1 0 1 1 1 4

97 Lestari 1 0 1 1 1 4

98 Zulkarnaen 1 0 1 1 1 4

i. Kepatuhan pasien diabetes mellitus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 170: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

150

no

nama p1

p2

p3

p4

p5

p6

p7

p8

p9

p10

p11

p12

p13

p14

p15

Y

1 Lediman 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

2 Rahayu 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

3 Ratnasari 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

4 Dedi 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 5

5 Sugiono 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

6 Ayu 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 9

7 Asnah 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

8 Maryam 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 6

9 Megawat

i 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1

10

10

Ade 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

11

Butet 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

12

Anto 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

13

Hendrayanto

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

14

Imah 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

15

Yanto 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

16

Suningsih

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

17

Bahar 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

18

Happen 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

19

Harun 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

20

Evi 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

21

Rahima 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 8

22

Aswan 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

23

Iwan 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 6

24

Ratna 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 8

25

Tini 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

2 Riswanto 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 171: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

151

6

27

Rusli 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

28

Ridwan 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

29

Elvi 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

30

Risma 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

31

Riski 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

32

Winarsih 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10

33

Sundari 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 7

34

Lurun 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 5

35

Firman 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

36

Sutrisno 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

37

Rahman 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

38

Ramin 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 8

39

Hari 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

40

Sarini 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

41

Tina 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

42

Biyah 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

43

Nurul 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 8

44

Maya 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 7

45

Lina 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 8

46

Rudi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 10

47

Rizal 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 8

48

Wildan 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 7

4 Yunan 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 172: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

152

9

50

Irul 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

51

Yuni 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 7

52

Rini 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 9

53

Ainun 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10

54

Ippah 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12

55

Suyanto 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12

56

Imran 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 9

57

Rusdi 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

58

Indra 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

59

Rindy 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

60

Rosmadia

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

61

Asril 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 8

62

Ratnaputri

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

63

Niar 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

64

Amir 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

65

Nur Aisyah

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

66

Amin 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

67

Riswin 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

68

Jannah 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 7

69

Isah 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

70

Inun 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 7

71

Rodiah 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

7 Usman 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 173: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

153

2

73

Yatno 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

74

Kusnidar 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

75

Ani 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

76

Sundari 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

77

Mimi 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

78

Siti 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

79

Dinar 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

80

Dini 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

81

Solah 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 8

82

Aswan 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 8

83

Pohan 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

84

Hindrayatno

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

85

Irwan 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

86

Mira 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

87

Nining 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

88

Desy 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

89

Dwihanda

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

90

Sarni 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

91

Bahar 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

92

Sabarudin

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

93

Miswanto

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

94

Santi 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

9 Syukur 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 174: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

154

5

96

Toni 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 8

97

Lestari 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6

98

Zulkarnaen

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 175: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

155

2. Output SPSS Univariate

Statistics

UMUR JENISKELAMIN PENDIDIKAN PEKERJAAN BB

LAMAMENDERI

TADM

N Valid 98 98 98 98 98 98

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 1.60 1.52 2.81 1.53 2.03 2.62

Median 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00

Std. Deviation .492 .502 .893 .502 .527 .728

Minimum 1 1 1 1 1 1

Maximum 2 2 4 2 3 4

Sum 157 149 275 150 199 254

UMUR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 45 - 54 THN 39 39.8 39.8 39.8

55 - 64 THN 59 60.2 60.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

JENISKELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid LAKI-LAKI 47 48.0 48.0 48.0

PEREMPUAN 51 52.0 52.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK SEKOLAH 6 6.1 6.1 6.1

SD 32 32.7 32.7 38.8

SLTP 35 35.7 35.7 74.5

SMA 25 25.5 25.5 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 176: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

156

Total 98 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 46 46.9 46.9 46.9

WIRASWASTA 52 53.1 53.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

BB

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40-49 KG 12 12.2 12.2 12.2

50-59 KG 71 72.4 72.4 84.7

60-69 KG 15 15.3 15.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

LAMAMENDERITADM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 8 BULAN 5 5.1 5.2 5.2

1 TAHUN 36 36.7 37.1 42.3

2 TAHUN 47 48.0 48.5 90.7

3 TAHUN 9 9.2 9.3 100.0

Total 97 99.0 100.0

Missing System 1 1.0

Total 98 100.0

Statistics P1 P2 P3 P4 P5 X1

N Valid 98 98 98 98 98 98

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean .16 .53 .96 .97 .97 3.59

Median .00 1.00 1.00 1.00 1.00 4.00

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 177: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

157

Variance .138 .252 .040 .030 .030 .863

Minimum 0 0 0 0 0 0

Maximum 1 1 1 1 1 5

Sum 16 52 94 95 95 352

sikap1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 82 83.7 83.7 83.7

1 16 16.3 16.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

sikap2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 46 46.9 46.9 46.9

1 52 53.1 53.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

sikap3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 4 4.1 4.1 4.1

1 94 95.9 95.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

sikap4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 3 3.1 3.1 3.1

1 95 96.9 96.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 178: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

158

sikap5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 3 3.1 3.1 3.1

1 95 96.9 96.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 X1

P1 Pearson Correlation 1 .360** -.048 .078 .078 .613**

Sig. (2-tailed) .000 .636 .442 .442 .000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 179: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

159

N 98 98 98 98 98 98

P2 Pearson Correlation .360** 1 .116 .189 .189 .779**

Sig. (2-tailed) .000 .255 .062 .062 .000

N 98 98 98 98 98 98

P3 Pearson Correlation -.048 .116 1 .562** .562** .467**

Sig. (2-tailed) .636 .255 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

P4 Pearson Correlation .078 .189 .562** 1 1.000** .627**

Sig. (2-tailed) .442 .062 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

P5 Pearson Correlation .078 .189 .562** 1.000** 1 .627**

Sig. (2-tailed) .442 .062 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

X1 Pearson Correlation .613** .779** .467** .627** .627** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Statistics P1 P2 P3 P4 P5 X2

N Valid 98 98 98 98 98 98

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean .98 .98 .86 .99 .99 4.80

Median 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 5.00

Minimum 0 0 0 0 0 2

Maximum 1 1 1 1 1 5

Sum 96 96 84 97 97 470

Persepsi1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 2 2.0 2.0 2.0

1 96 98.0 98.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 180: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

160

Persepsi2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 2 2.0 2.0 2.0

1 96 98.0 98.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

Persepsi3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 14 14.3 14.3 14.3

1 84 85.7 85.7 100.0

Total 98 100.0 100.0

Persepsi4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

1 97 99.0 99.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

Persepsi5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

1 97 99.0 99.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 181: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

161

Correlations P1 P2 P3 P4 P5 X2

P1 Pearson Correlation 1 .490** .147 -.015 -.015 .525**

Sig. (2-tailed) .000 .148 .886 .886 .000

N 98 98 98 98 98 98

P2 Pearson Correlation .490** 1 .147 -.015 .703** .671**

Sig. (2-tailed) .000 .148 .886 .000 .000

N 98 98 98 98 98 98

P3 Pearson Correlation .147 .147 1 -.041 -.041 .776**

Sig. (2-tailed) .148 .148 .685 .685 .000

N 98 98 98 98 98 98

P4 Pearson Correlation -.015 -.015 -.041 1 -.010 .164

Sig. (2-tailed) .886 .886 .685 .920 .108

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 182: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

162

N 98 98 98 98 98 98

P5 Pearson Correlation -.015 .703** -.041 -.010 1 .369**

Sig. (2-tailed) .886 .000 .685 .920 .000

N 98 98 98 98 98 98

X2 Pearson Correlation .525** .671** .776** .164 .369** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .108 .000

N 98 98 98 98 98 98

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Statistics P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 X3

N Valid 98 98 98 98 98 98 98 98 97 97 97

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean .97 .92 .97 .98 .95 .07 .40 .48 .81 .00 6.56

Median 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 .00 .00 .00 1.00 .00 6.00

Std. Deviation .174 .277 .174 .143 .222 .260 .493 .502 .391 .000 1.338

Minimum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Maximum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

Sum 94 89 94 95 92 7 39 47 79 0 636

Polamakan1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 3 3.1 3.1 3.1

1 94 96.9 96.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

Polamakan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 8 8.2 8.2 8.2

1 89 91.8 91.8 100.0

Total 98 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 183: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

163

Polamakan3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 3 3.1 3.1 3.1

1 94 96.9 96.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

Polamakan4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 2 2.1 2.1 2.1

1 95 97.9 97.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

Polamakan5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 5 5.2 5.2 5.2

1 92 94.8 94.8 100.0

Total 98 100.0 100.0

Polamakan6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 90 92.8 92.8 92.8

1 7 7.2 7.2 100.0

Total 97 100.0 100.0

Polamakan7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 58 59.8 59.8 59.8

1 39 40.2 40.2 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 184: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

164

Total 98 100.0 100.0

Polamakan7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 58 59.8 59.8 59.8

1 39 40.2 40.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

Polamakan9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 18 18.6 18.6 18.6

1 79 81.4 81.4 100.0

Total 98 100.0 100.0

Polamakan10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 98 100.0 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 185: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

165

diet1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

1 97 99.0 99.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

diet2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 2 2.0 2.0 2.0

1 96 98.0 98.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 186: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

166

Total 98 100.0 100.0

diet3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

1 97 99.0 99.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

diet4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

1 97 99.0 99.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

diet5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 85 86.7 86.7 86.7

1 13 13.3 13.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

diet6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 10 10.2 10.2 10.2

1 88 89.8 89.8 100.0

Total 98 100.0 100.0

diet7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 187: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

167

Valid 0 58 59.2 59.2 59.2

1 40 40.8 40.8 100.0

Total 98 100.0 100.0

diet8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 50 51.0 51.0 51.0

1 48 49.0 49.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

diet9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 94 95.9 95.9 95.9

1 4 4.1 4.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

diet10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 98 100.0 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 188: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

168

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 82 83.7 83.7 83.7

2 16 16.3 16.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

1 86 87.8 87.8 88.8

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 189: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

169

2 11 11.2 11.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 2 2.0 2.0 2.0

1 26 26.5 26.5 28.6

2 70 71.4 71.4 100.0

Total 98 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 7 7.1 7.1 7.1

2 91 92.9 92.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 3 3.1 3.1 3.1

1 19 19.4 19.4 22.4

2 76 77.6 77.6 100.0

Total 98 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 11 11.2 11.2 11.2

1 3 3.1 3.1 14.3

2 84 85.7 85.7 100.0

Total 98 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 190: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

170

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 9 9.2 9.2 9.2

1 10 10.2 10.2 19.4

2 79 80.6 80.6 100.0

Total 98 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 14 14.3 14.3 14.3

1 76 77.6 77.6 91.8

2 8 8.2 8.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 86 87.8 87.8 87.8

1 11 11.2 11.2 99.0

2 1 1.0 1.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 10 10.2 10.2 10.2

1 22 22.4 22.4 32.7

2 66 67.3 67.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

P11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 191: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

171

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 4 4.1 4.1 4.1

1 5 5.1 5.1 9.2

2 89 90.8 90.8 100.0

Total 98 100.0 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 95 96.9 96.9 96.9

2 3 3.1 3.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

P13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 83 84.7 84.7 84.7

1 2 2.0 2.0 86.7

2 13 13.3 13.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 2 2.0 2.0 2.0

1 81 82.7 82.7 84.7

2 15 15.3 15.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 192: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

172

1 2 2.0 2.0 3.1

2 95 96.9 96.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

P16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 3 3.1 3.1 3.1

1 3 3.1 3.1 6.1

2 92 93.9 93.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

P17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 90 91.8 91.8 91.8

1 1 1.0 1.0 92.9

2 7 7.1 7.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

P18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

1 2 2.0 2.0 3.1

2 95 96.9 96.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

P19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 4 4.1 4.1 4.1

1 93 94.9 94.9 99.0

2 1 1.0 1.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 193: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

173

Total 98 100.0 100.0

P20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 13 13.3 13.3 13.3

2 85 86.7 86.7 100.0

Total 98 100.0 100.0

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 194: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

174

Valid 0 47 48.0 48.0 48.0

1 51 52.0 52.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 10 10.2 10.2 10.2

1 88 89.8 89.8 100.0

Total 98 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 90 91.8 91.8 91.8

1 8 8.2 8.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 41 41.8 41.8 41.8

1 57 58.2 58.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 93 94.9 94.9 94.9

1 5 5.1 5.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 195: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

175

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 98 100.0 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 28 28.6 28.6 28.6

1 70 71.4 71.4 100.0

Total 98 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 196: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

176

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 98 100.0 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 98 100.0 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 98 100.0 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 197: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

177

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 2 2.0 2.0 2.0

1 96 98.0 98.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 3 3.1 3.1 3.1

1 95 96.9 96.9 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 198: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

178

Total 98 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 82 83.7 83.7 83.7

1 16 16.3 16.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 86 87.8 87.8 87.8

1 12 12.2 12.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 84 85.7 85.7 85.7

1 14 14.3 14.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 85 86.7 86.7 86.7

1 13 13.3 13.3 100.0

Total 98 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 199: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

179

Valid 0 6 6.1 6.1 6.1

1 92 93.9 93.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 95 96.9 96.9 96.9

1 3 3.1 3.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 96 98.0 98.0 98.0

1 2 2.0 2.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 94 95.9 95.9 95.9

1 4 4.1 4.1 100.0

Total 98 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 9 9.2 9.2 9.2

1 89 90.8 90.8 100.0

Total 98 100.0 100.0

P12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 200: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

180

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 89 90.8 90.8 90.8

1 9 9.2 9.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

P13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 86 87.8 87.8 87.8

1 12 12.2 12.2 100.0

Total 98 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 5 5.1 5.1 5.1

1 93 94.9 94.9 100.0

Total 98 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.0 1.0 1.0

1 97 99.0 99.0 100.0

Total 98 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 201: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

181

Hasil Output Bivariate Jenis kelamin

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 72.990a 7 .015

Likelihood Ratio 16.754 7 .019

Linear-by-Linear Association 4.876 1 .027

N of Valid Cases 98

a. 13 cells (81.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .02.

umur

Chi-Square Tests

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 202: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

182

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 64.432a 7 .504

Likelihood Ratio 56.211 7 .000

Linear-by-Linear Association 53.392 1 .000

N of Valid Cases 98

a. 12 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .16.

Pendidikan

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 63.722a 7 .241

Likelihood Ratio 50.182 7 .000

Linear-by-Linear Association 45.501 1 .000

N of Valid Cases 98

a. 12 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .12.

Pekerjaan

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 60.433a 7 .838

Likelihood Ratio 53.395 7 .000

Linear-by-Linear Association 47.780 1 .000

N of Valid Cases 98

a. 12 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .14.

Berat badan

Chi-Square Tests

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 203: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

183

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 62.489a 7 .447

Likelihood Ratio 48.469 7 .000

Linear-by-Linear Association 28.009 1 .000

N of Valid Cases 98

a. 12 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .13.

Lama Menderitas

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 48.538a 7 .792

Likelihood Ratio 20.478 7 .005

Linear-by-Linear Association 3.022 1 .082

N of Valid Cases 98

a. 13 cells (81.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .06.

Sikap responden

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 39.509a 7 .018

Likelihood Ratio 11.844 7 .106

Linear-by-Linear Association .007 1 .933

N of Valid Cases 98

a. 13 cells (81.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .03.

Persepsi responden

Chi-Square Tests

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 204: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

184

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 11.297a 7 .003

Likelihood Ratio 7.618 7 .367

Linear-by-Linear Association .890 1 .346

N of Valid Cases 98

a. 13 cells (81.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .02.

Pola makan

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 57.558a 7 .024

Likelihood Ratio 23.518 7 .001

Linear-by-Linear Association .049 1 .824

N of Valid Cases 98

a. 13 cells (81.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .04.

Pengetahuan

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 42.018a 7 .000

Likelihood Ratio 27.521 7 .000

Linear-by-Linear Association .165 1 .684

N of Valid Cases 98

a. 12 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .09.

Pengobatan

Chi-Square Tests

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 205: HUBUNGAN PERILAKU KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS …

185

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 42.018a 7 .423

Likelihood Ratio 27.521 7 .000

Linear-by-Linear Association .165 1 .684

N of Valid Cases 98

a. 12 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .09.

Peran petugas kesehatan

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 11.297a 7 .004

Likelihood Ratio 7.618 7 .067

Linear-by-Linear Association .890 1 .046

N of Valid Cases 98

a. 13 cells (81.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .02.

Kepatuhan responden

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 57.558a 7 .030

Likelihood Ratio 23.518 7 .001

Linear-by-Linear Association .049 1 .824

N of Valid Cases 98

a. 13 cells (81.3%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .04.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA