hambatan komunikasi pda remaja(1)

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus-menerus. Komunikasi bertujuan untuk memudahkan,melaksanakan, kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan optimal,baik komunikasi dalam lingkup pekerjaan maupun hunbungan antar manusia Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi Bidang Kedokteran dan Keperawatan serta perubahan konsep perawatan dari perawatan orang sakit secara individual kepada perawatan paripurna serta peralihan dari pendekatan yang berorientasi medis penyakit kemodel penyakit yang berfokus pada orang yang bersifat pribadi menyebabkan komunikasi menjadi lebih penting dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat dituntut untuk menerapkan model komunikasi yang tepat dan disesuaikan dengan tahap perkembangan pasien. Pada remaja mereka mempunyai sikap,pengetahuan dan keterampilan yang lama menetap dalam dirinya sehingga untuk merubah

Upload: vera798

Post on 16-Dec-2015

617 views

Category:

Documents


56 download

DESCRIPTION

Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus-menerus.

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKomunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus-menerus. Komunikasi bertujuan untuk memudahkan,melaksanakan, kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan optimal,baik komunikasi dalam lingkup pekerjaan maupun hunbungan antar manusia Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi Bidang Kedokteran dan Keperawatan serta perubahan konsep perawatan dari perawatan orang sakit secara individual kepada perawatan paripurna serta peralihan dari pendekatan yang berorientasi medis penyakit kemodel penyakit yang berfokus pada orang yang bersifat pribadi menyebabkan komunikasi menjadi lebih penting dalam memberikan asuhan keperawatan.Perawat dituntut untuk menerapkan model komunikasi yang tepat dan disesuaikan dengan tahap perkembangan pasien. Pada remaja mereka mempunyai sikap,pengetahuan dan keterampilan yang lama menetap dalam dirinya sehingga untuk merubah perilakunya sangat sulit. Oleh sebab itu perlu kiranya suatu model komunikasi yang tepat agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan efektif. Bertolak dari hal tersebut kami mencoba membuat makalah yang mencoba menerapkan model konsep komunikasi yang tepat pada remaja.

B. TujuanPenulisan makalah ini betujuan untuk mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan remaja.

BAB IIKARAKTERISTIK PASIEN

A. Identitas PasienNama: Septina AstutiNama Panggilan: TinaJenis Kelamin: PerempuanTTL: Karanganyar, 18 september 1997Umur : 16 TahunBerat Badan: 48 KgTinggi Badan: 160 CmAgama: IslamPekerjaan : -Pendidikan: Sma/SederajatAlamat Rumah: Kerjo, Karanganyar

B. Keluarga TerdekatNama : sadinoNama Panggilan: sadinoPekerjaan : petaniAlamat : kerjo, karanganyarHubungan : ayah

C. Riwayat Kesehatan Pasien Penyakit Yang Pernah Diderita :Pasien memiliki riwayat kejang-kejang sewaktu masih kanak-kanak, pernah operasi patah kaki 10 tahun yang lalu.

Riwayat Kesehatan Sekarang :1 minggu sebelum dibawa ke rumah sakit pasien merasakan sering BAB dengan konsistensi tinja cair atau encer dan perutnya sakit. Riwayat Kesehatan Keluarga :bTidak ditemukan anggota keluarga yang mengalami sakit yang di derita pasien.

Komposisi Keluarga :

Keterangan :: laki- laki sudah meninggal: perempuan: laki-laki: pasien

Perilaku Yang Mempengaruhi Kesehatan :Pasien sering mengonsumsi makanan yang pedas dan yang bersifat asam dalam porsi yang banyak.

Pola Istirahat Tidur :Pasien susah tidur karena menahan sakit perut yang di alaminnya setiap hari, pasien hanya dapat tidur selama 4 jam semalam. Pasien memerlukan pengantar tidur berupa obat diare, tapi hanya dapat bertahan sebentar. Pasien tidak puas saat bangun pada pagi harinnya , pasien merasa lemah, dan pusing. Pola Nutrisi :Pasien merasa kurang nafsu makan , sehari hanya makan 2 x dengan porsi habis , minum 5 gelas x 24 jam, pasien hanya mau makan bubur lembek, snack, dan lauk, sementara minum hanya air putih dan teh. Pasien merasa mual dan lidahnya terasa pahit saat sehabis makan.

Pola Eliminasi :a. Eliminasi alvi (BAB) :Pasien sering BAB dengan frekuensi 5 x sehari, konsistensi tinja cair atau encer yang berbau busuk, warna tinja kuning. Pasien mengatakan setelah BAB merasakan nyeri di bagian sekitar anus.b. Eliminasi urine (BAK) :Pasien mengatakan frekuensi berkemih menurun sebanyak 3-5 x sehari dengan pancaran lemah, sehingga pasien mengeluh merasa kurang puas saat berkemih dan merasa nyeri, pasien mengatakan warna air kemih menjadi lebih gelap atau pekat.

BAB IIIANALISA TEKNIK KOMUNIKASI PADA REMAJA

A. Teknik-teknik yang harus dilakukan saat berkomunikasi pada remaja, yaitu :1. Mulai komunikasi dengan mengajak remaja berdiskusi2. Jangan menyalahkan remaja pada saat komunikasi3. Jangan memotong pembicaraan4. Jaga privasi atau kerahasiaan dalam berkomunikasi 5. Berikan penguatan yang positif6. Menghargai keberadaan identitas diri dan harga dirinya 7. Hargai pendapat remaja8. Hindari pertanyaan yang menyudutkan remaja menyinggung dan menimbulkan rasa maluB. Analisa kasusTina merasa sakit di bagian perut selama 1 minggu dan tidak jarang merasakan ingin buang air besar (BAB) dengan konsistensi encer atau cair . Oleh karena itu, perawat harus menjelaskan dengan cara berdiskusi dampak dari makan pedas yang berlebihan agar pasien mengurangi makanan pedas, tidak hanya itu perawat juga menganjurkan pasien untuk senantiasa menjaga kesehatan lingkungan, karena kemungkinan besar lingkungan dan makananlah faktor utama. Berdasarkan prinsip-prinsip diatas perawat telah menerapkan prinsip yang sesuai sebagaimana mestinnya.

BAB IVHAMBATAN DALAM KOMUNIKASI PADA REMAJA

Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi manusia dalam melakukan interaksi dengan sesama. Kita pada suatu waktu merasakan komunikasi yang kita lakukan menjadi tidak efektif karena kesalahan dalam menafsirkan pesan yang kita diterima. Hal ini terjadi karena setiap manusia mempunyai keterbatasan dalam menelaah komunikasi yang disampaikan. Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena tiga hal, yaitu :1. Hambatan Fisik :a. Gangguan NoisesGangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya. Ini menjadi faktor penentu materi komunikasi yang perawat tidak dipahami.b. Teknik bertanya yang buruk. Perawat yang tidak memiliki kemampuan bertanya, tidak akan sanggup menggali pemahaman orang lain, tidak sanggup mengetahui apa yang dirasakan orang lain. Oleh karena itu, kembangkan selalu teknik bertanya kepada orang lain. Bahwa setiap individu memiliki modalitas belajar yang berbeda-beda.c. Teknik menjawab yang buruk. Kesulitan seseorang memahami materi yang disampaikan karena komunikator tidak mampu menjawab dengan baik. Pertanyaan bukannya dijawab, melainkan dibiarkan. Pertanyaan justru dijawab tidak tepat. Salah satu teknik menjawab yang buruk adalah komunikator tidak memberikan kesempatan individu menyelesaikan pertanyaan lalu langsung di jawab oleh komunikator.d. Kurang menguasai materi. Ini faktor yang sangat jelas. Begitu perawat tidak menguasai materi, itulah hambatan komunikasi. Kompetensi profesional salah satu maknanya adalah perawat menguasai materi secara mendalam.e. Kurang persiapan. Bagaimana mungkin proses penyampaian materi dapat optimal jika kita tidak menyiapkan perencanaan dengan baik. Oleh karena itu, pastikan bahwa kita telah merencanakan materi.

2. Hambatan Psikologis : a. Tidak jujur. Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama komunikasi berlangsung. Klien harus jujur tentang keluhannya karena apabila tidak jujur perawat akan kesusahan menafsirkan keluhan klien. b. Kurang respek. Kurang bisa menangkap informasi apa yang perawat ungkapkan. c. Kebiasaan menjadi pembicara dan pendengar yang buruk.

3. Semantik : a. Persepsi yang berbeda. b. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi perawat tidak sama dengan klien. Yang perlu dilakukan adalah kesepakatan antara perawat dan klien bahwa inilah tujuan komunikasi yang ingin kita raih. Oleh karena itu, menyampaikan tujuan tersebut kepada klien harus dengan jelas.

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan Dari uraian diatas maka dapat dipahami bahwa komunikasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan bagi perawat untuk menggali informasi tentang riwayat kesehatan klien dan membantu proses penyembuhan dengan memberikan edukasi, dengan memiliki ketrampilan berkomunikasi pada remaja perawat akan lebih mudah menjalin hubungan saling percaya dengan klien, sehingga akan lebih efektif mencapai tujuan asuhan keperawatan yang telah diterapkan, memberikan kepuasan professional dalam pelayanan keperawatan dan akan meningkatkan profesi. Disamping itu, salah satu tujuan komunikasi terapeutik remaja adalah membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan atau pikirannya serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal-hal yang diperlukan.

B. Saran a. Berdasarkan kesimpulan diatas maka kami selaku penulis berpesan kepada tenaga kesehatan khususnya perawat, ketika berkomunikasi pada pasien remaja hendaknya perawat memiliki sikap atetif (memperdulikan, sabar, mendengarkan dan memperhatikan tanda-tanda non verbal, mempertahankan kontak mata)b. Selain itu perawat juga harus bersikap merespon, serta memberi dukungan dan dapat menimbulkan sikap saling percaya. Sehingga memudahkan bagi perawat untuk melakukan asuhan keperawatan kepada pasien remaja dengan mengetahui permasalahannya dengan jelas. c. Kepada instansi keperawatan hendaknya dapat membimbing dan memfasilitasi mahasiswanya agar menjadi perawat yang profesional dalam berkomunikasi guna memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

Niswah.khoirotun. 2013. Komunikasi pada orang dewasa, (online), (http://khoirotunniswah6.blogspot.com/2013/06/komunikasi-pada-orang-dewasa-untuk.html, diakses 14 maret 2014 pukul 09:30).https://www.google.com/search?q=HAMBATAN+YANG+DIALAMI+KETIKA+BERKOMUNIKASI+DENGAN+ORANG+DEWASA&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a&channel=fflb#channel=fflb&q=HAMBATAN+BERKOMUNIKASI+DENGAN+ORANG+DEWASA&rls=org.mozilla:id:official