golongan darah

2
Golongan Darah Gol onga n dar ah ada lah cir i khus us dar ah dar i suatu indivi du kar ena ada nya  perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua  jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh., hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompat ibe l dapat menyebabka n rea ksi tra nsf usi imu nol ogi s yang ber aki bat anemia hemolisis, gagal ginjal , syok dan k ematian. 1. Pengolongan ABO Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibody yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut : Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di per mukaan membra n sel nya dan menghas ilk an ant ibody ter hadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga orang dengan golongan darah A negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A negatif atau O negatif. Indiv idu dengan golongan darah B memiliki antige n B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan anitbodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B negative hanya dapat me ner ima darah dari orang den gan golongan dar ah B neg at if at au O negative. Individu dengan golonga n darah AB memiliki sel dar ah mer ah deng an antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A dan B. sehingga orang dengan golongan darah AB positif dapat menerima darah dari or ang denga n golongan darah ABO apapun dan disebut resipien uni ver sal . Namun ora ng dengan gol ongan dar ah AB pos iti f ti dak dapa t mendonorkan darah kecuali pada sesama AB positif. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah merah tanpa antigen, tap i memproduks i ant ibo di ter hada p antige n A dan B. seh ingga ora ng dengan gol onga n dar ah O nega ti f dapat mendono rka n dar ahnya kepa da orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Tetapi orang dengan golongan darah O negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O negatif. Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa Negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding dengan antigen B. karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuwa n Austria, Karl Landst einer, memper ole h peng har gaa n Nobel dal am  bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara  penggolongan darah ABO. Alel I A bersifat kodominan terhadap alel I B  Alel I A dan I B  bersifat dominan terhadap alel I 0  Nama : Willy Tenjaya  NIM : 2007.10.016

Upload: miza063

Post on 30-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gol darah

TRANSCRIPT

7/15/2019 Golongan Darah

http://slidepdf.com/reader/full/golongan-darah-563382cdaa9e2 1/2

Golongan Darah

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua

 jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus

(faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABOdan Rh., hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak 

kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia

hemolisis, gagal ginjal , syok dan kematian.1. Pengolongan ABO

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibody yang

terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :

• Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen

A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibody terhadap

antigen B dalam serum darahnya. Sehingga orang dengan golongan darah A

negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A

negatif atau O negatif.• Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel

darah merahnya dan menghasilkan anitbodi terhadap antigen A dalam serum

darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B negative hanya dapatmenerima darah dari orang dengan golongan darah B negatif atau O

negative.

• Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan

antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A dan

B. sehingga orang dengan golongan darah AB positif dapat menerima darah

dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien

universal. Namun orang dengan golongan darah AB positif tidak dapat

mendonorkan darah kecuali pada sesama AB positif.• Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah merah tanpa antigen,

tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. sehingga orang

dengan golongan darah O negatif dapat mendonorkan darahnya kepadaorang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal.

Tetapi orang dengan golongan darah O negatif hanya dapat menerima darah

dari sesama O negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,

meskipun di beberapa Negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebihdominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding dengan antigen B. karena golongan

darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenisyang paling jarang dijumpai di dunia.

Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara

 penggolongan darah ABO.

Alel IA bersifat kodominan terhadap alel IB Alel IA dan IB bersifat dominan terhadap alel I0

 Nama : Willy Tenjaya

 NIM : 2007.10.016

7/15/2019 Golongan Darah

http://slidepdf.com/reader/full/golongan-darah-563382cdaa9e2 2/2

2. Sistem Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan

faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet yang diketahui memilikifaktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Lansteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh

di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki

faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+.Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan darah ABO.

Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu

golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80 persen populasidengan golongan darah B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan (misal,

donor dengan Rh+ sedang resipien Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap

antigen Rh (D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama pada perempuan padaatau dibawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat

kehamilan.

Tabel pewarisan golongan darah kepada anak Ayah/Ibu O A B AB

O O A,O B,O A,B

A O,A A,O O,A,B,AB A,B,AB

B O,B O,A,B,AB O,B A,B,AB

AB A,B A,B,AB A,B,AB A,B,AB

Golongan Darah Universal

Membuat golongan darah universal. Ini adalah riset yang sedang dilakukan

tim peneliti dari Universitas Copenhagen, Denmark. Nantinya tidak akan ada lagi

golongan darah tipe A,B, atau AB, karena semuanya akan bergabung menjadigolongan O sebagai tipe donor universal. Golongan darah ditentukan oleh jenis

molekul yang disebut aglutinogen yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Darahtipe A,B atau AB bisa menjadi serumpun jika digabungkan, tetapi golongan darah tipe O

tidak bisa "bersatu" dengan ketiga tipe lainnya.   Selama lebih dari dua dekade, para

 peneliti mulai melakukan pengujian konsep untuk menghilangkan protein pada permukaan sel darah merah. Jika protein tersebut bisa dihilangkan maka akan tercipta sel

darah yang universal. Di tahun 2000, hasil riset berhasil menemukan bahwa darah tipe B

 bisa diubah menjadi darah tipe O, yang akan bekerja dengan normal ketika diberikan pada tipe A dan O. Namun, hal ini tergantung pada besarnya jumlah enzim saat proses

 penggabungan. Dalam riset terbarunya, Dr.Henrik Clausen dan tim membuat dua jenis

enzim yang sebelumnya belum diketahui jenisnya. Kadar enzim dalam jumlah sedikitternyata secara efektif mampu menghilangkan agglutinogen dari darah tipe A dan B.

Kemajuan riset ini dimuat dalam jurnal  Nature Biotechnology edisi April versi online.

"Proses penggabungan enzim yang kami lakukan semakin meyakinkan bahwa

memproduksi sel darah merah tipe universal adalah mungkin. Dengan dihapuskannyatipe darah seperti yang saat ini ada bisa membantu keamanan dari transfusi darah," kata

Clausen.