laporan golongan darah

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Setiap manusia memiliki golongan darah yang berbeda – beda. Ada yang bergolongan darah A , B , AB dan O. Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B.Golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah Bmempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut.Mengetahui golongan darah mempunyai beberapa manfaat yang sangat penting. Misalnya dalam keadaan genting, tiba – tiba kita membutuhkan darah maka kita tidak perlu repot – repot karena kita sudah mengetahuinya. Golongan darah tersebut dapat diketahui melalui tes golongan darah. Dalam percobaan kali ini kita akan mencoba untuk mengetahui golongan darah. Dengan ini saya menyusun laporan praktikum yang berjudul “Penentuan Golongan Darah” untuk menambah wawasan bagi saya sendiri, para pembaca serta untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi. 1.2 Rumusan Masalah 1

Upload: siti-maria-ulfa

Post on 19-Nov-2015

50 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

sdsfcxvrggvg

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangGolongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.Setiap manusia memiliki golongan darah yang berbeda beda. Ada yang bergolongan darah A , B , AB dan O.Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darahmerah A dan B.Golongan darah A mempunyai antigenA yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah Bmempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyaikedua antigen tersebut.Mengetahui golongan darah mempunyai beberapa manfaat yang sangat penting. Misalnya dalam keadaan genting, tiba tiba kita membutuhkan darah maka kita tidak perlu repot repot karena kita sudah mengetahuinya. Golongan darah tersebut dapat diketahui melalui tes golongan darah. Dalam percobaan kali ini kita akan mencoba untuk mengetahui golongan darah.Dengan ini saya menyusun laporan praktikum yang berjudul Penentuan Golongan Darah untuk menambah wawasan bagi saya sendiri, para pembaca serta untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana cara mengetahui golongan darah?2. Bagaimana cara mengetahui Rhesus pada golongan darah?3. apa yang dimaksud dengan koagulasi?

1.3 Tujuan1. Mengetahui cara menentukan golongan darah.2. Mengetahui cara menentukan Rhesus.3. Mengetahui pengertian dari koagulasi.

1.4 Manfaat Penelitian1. Dapat mendeskripsikan cara menentukan golongan darah dan Rhesus.2. Dapat menggambarkan skema mekanisme pembekuan darah.3. Dapat mendeskripsikan kesimpulan dari semua eksperimen yang telah dilakukan.

1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah dengan melakukan uji praktikum.A. Menyiapakan Alat dan Bahan

4

Alat: Blood lancet(jarum franke) Tusuk gigi Stopwatch Kartu golongan darah

Bahan: Kapas Alkohol 70% 4 tetes darah kapiler Antiserum A Antiserum B Antiserum AB Antiserum Rh

B. Prosedur pelaksanaan penelitiana. Menyiapkan kartu golongan darah.b. Memijit ujung jari manis dan membersihkan dengan alkohol 70%.c. Menusuk ujung jari manis dengan blood lancet (jarum franke).d. Meneteskan darah yang keluar pada 4 tempat di kartu golongan darah.e. Meneteskan masing-masing zat anti-A, zat anti-B, zat anti-AB, dan zat anti-Rh.f. Mengaduk tetesan darah yang telah ditetesi serum dengan menggunakan tusuk gigi.g. Mengamati dengan seksama setiap tetes darah, apakah terjadi aglutinasi atau tidak.h. Mencatathasil pengamatan pada tabel pengamatan.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Landasan TeoriGolongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:1) Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A.Di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.2) Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel.Darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.3) Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen.A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif4) Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O- negatif.

Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari para donor.Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O.Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan.Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkanproduksi antibodi terhadap antigen Rh (D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal initerutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karenafaktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.Golongan darah dikelompokkan menjadi 4, yaitu; A, B, O, dan AB.Penetapan penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darahmerah A dan B. Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigenA yang terdapat pada sel darah merah, individu dengan golongan darah Bmempunyai antigen B, dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyaikedua antigen tersebut.Koagulasi adalah suatu proses yang rumit di dalamsistem koloiddarahyang memicupartikel koloidalterdispersiuntuk memulai proses pembekuan dan membentuktrombus. Koagulasi adalah bagian penting darihemostasis, yaitu saat penambalan dindingpembuluh darahyang rusak olehkeping darahdanfaktor koagulasi(yang mengandungfibrin) untuk menghentikanpendarahandan memulai proses perbaikan. Kelainan koagulasi dapat meningkatkan risiko pendarahan atau trombosis. Proses koagulasi terjadi segera setelah terjadinyalukapadapembuluh darahdengan rusaknyaendotelium.Proses pembekuan darah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor intrinsik (mis. fibrinogen, protrombin, proconvertin dll) dan ekstrinsik darah (mis. tromboplastin jaringan, tromboplastin pembuluh, luka, permukaan kasar/halus, suhu lingkungan, pengenceran, dan bahan antikoagulas dll.) Permukaan kasar, suhu lungkungan panas, dan pengadukan mempercepat penggumpalan, sedangkan permukaan halus, suhu lingkungan dingin, dan pengenceran menghambat proses koagulasi. Sementara itu antikoagulan seperti EDTA, heparin, natrium sitrat/oxalat akan menghentikan proses koagulasi.

2.2 Hasil

Anti-A, Anti-Rh, Anti-B, dan Anti-AB

Sebelum melakukan pengambilan darah, jari dioleskan alkohol terlebih dahulu.

Saat melakukan pengambilan darah dan meneteskan darah ke kartu golongan darah.

Hasilnya setelah beberapa menit.2.3 Pembahasan a. Darah yang ditetesi serum Anti-A tidak mengalami penggumpalan.b. Darah yang ditetesi serum Anti-B mengalami penggumpalan.c. Darah yang ditetesi serum Anti-AB mengalami penggumpalan.d. Darah yang ditetesi serum Anti-Rh mengalami penggumpalan.Setelah tiap darah ditetesi dengan antiserum yang berbeda-beda, hasilnya adalah hanya darah yang ditetesi serum Anti-A saja yang tidak mengalami penggumpalan. Artinya golongan darah yang saya dimiliki adalah B dengan rhesus + (B+). Peta Silsilah KeluargaNoAnggota KeluargaGol. Darah

1.Kakek (ayah)A

2.Nenek (ayah)B

3.Kakek (ibu)O

4.Nenek (ibu)A

5.AyahA

6.IbuB

7.Kakak saya ()A

8.SayaB

9.Adik saya ()AB

Dari hasil pengamatan tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap individu memiliki golongan darah yang berbeda. Karena dari setiap darah yang telah dicampurkan oleh serum akan menghasilkan berbagai perbedaan yang menunjukkan golongan darah setiap individu keluarga.Terdapat tiga individu dari keluarga yang bergolongan darah B, hal ini dikarenakan darah dicampur dengan serum anti A dan darah pada serum anti A tidak menggumpal. Sementara pada saat darah dicampur dengan serum anti B, darah mengalami pengumpalan. Dan setelah darah dicampur dengan serum anti A dan serum anti B, hanya serum anti A yang menggumpal. Kemudian, terdapat empat individu dari keluarga yang bergolongan darah A, hal ini dikarenakan saat darah dicampur dengan erum anti A terjadi penggumpalan.Kemudian, terdapat satu individu keluarga yang bergolongan darah AB dan O. Untuk yang bergolongan darah AB, pada saat darah dicampurkan dengan serum anti A maupun serum anti B, darah akan menggumpal. Dan untuk yang bergolongan darah O, pada saat darah dicampurkan dengan serum anti A maupun serum anti B, darah tidak akan menggumpal. Hukum Pewarisan Sifat

P : IA IO xIBIO(Kakek) (Nenek) F1: IA IO xIBIO/IBIO

IAIAIBIAIO

IOIBIOIOIO

F2:

P: IO IO xIAIA(Kakek) (Nenek)F1: IO IOxIAIAF2:/IAIA

IOIAIOIAIO

IOIAIOIAIO

P: IAIA x IBIB (Ayah)(Ibu)F1: IBIB X IBIB/IBIB

IAIAIBIBIA

IAIAIBIBIA

F2 :

Peta SilsilahABBAOABABBB

A

Keterangan: = Laki-laki= Perempuan

BAB IIIPENUTUP5.1 Kesimpulan1) Golongan darah digolongkan menjadi 4 (empat) macam yaitu A, B, AB. dan O.2) Golongan darah dapat diketahui dengan tes golongan darah menggunakan anti serum A, anti serum B, anti serum A, dan antiserum Rh bila perlu.3) Perbedaan golongan darah terjadi karena adanya perbedaan gen.

5.2 Saran 1) Mahasiswa lebih berhati-hati dalam pengambilan darah agar tidak terjadi kecelakaan / luka.2) Saat penetesan anti serum, ujung pipet tidak boleh ditempelkan ke sampel darah.3) Sebelum dan sesudah pengambilan darah, terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 70% agar tidak terkena infeksi

DAFTAR PUSTAKA

http://anna-anaana.blogspot.com/2012/12/golongan-darah.htmlid.wikipedia.org/wiki/Golongan_darahhttp://www.google.com