gigitan ular berbisa dan penanganannya

13
Ciri Gigitan Ular Berbisa dan Penanganannya Ketika digigit ular kebanyakan orang selalu panik dan dicekam rasa takut. Sebenarnya, tidak perlu demikian, asal mengetahui ciri ular dan cara penanganannya... Ular Welang (Bungarus candidus) termasuk berbisa tinggi dan mematikan.. Perlu diketahui ular yang berbisa tinggi dan mematikan memiliki tipe gigi Proteroglypha dan Solenoglypha. Jika manusia tergigit kelompok ular ini, prinsipnya adalah segera mengeluarkan bisa keluar dari tubuh, hambat laju racun ke jantung serta secepat mungkin mendapatkan pertolongan pertama yang tepat dan benar. Jika tidak tertolong dan salah penanganan akan berakibat cukup fatal yaitu kematian. Jika tertolong, biasanya akan meninggalkan cacat atau bekas pada gigitan. Sebenarnya, jumlah dan jenis ular berbisa tinggi lebih sedikit dibanding kelompok yang lain, kecuali semua jenis ular laut yang berbisa tinggi dan sangat mematikan.

Upload: ardhidr

Post on 07-Aug-2015

157 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

Ciri Gigitan Ular Berbisa dan Penanganannya

• Ketika digigit ular kebanyakan orang selalu panik dan dicekam rasa takut. Sebenarnya, tidak perlu demikian, asal mengetahui ciri ular dan cara penanganannya...

• Ular Welang (Bungarus candidus) termasuk berbisa tinggi dan mematikan..

• Perlu diketahui ular yang berbisa tinggi dan mematikan memiliki tipe gigi Proteroglypha dan Solenoglypha. Jika manusia tergigit kelompok ular ini, prinsipnya adalah segera mengeluarkan bisa keluar dari tubuh, hambat laju racun ke jantung serta secepat mungkin mendapatkan pertolongan pertama yang tepat dan benar.

• Jika tidak tertolong dan salah penanganan akan berakibat cukup fatal yaitu kematian. Jika tertolong, biasanya akan meninggalkan cacat atau bekas pada gigitan. Sebenarnya, jumlah dan jenis ular berbisa tinggi lebih sedikit dibanding kelompok yang lain, kecuali semua jenis ular laut yang berbisa tinggi dan sangat mematikan.

Page 2: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya
Page 3: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

• Perbedaan ular berbisa tinggi dan rendah• Kandungan protein yang keluar pada taring ular, merupakan bisa ular.. Jika kita mengamati dengan teliti, ada

beberapa hal yang dapat membedakan ular yang berbisa tinggi dan berbisa rendah. Namun, beberapa ciri berikut masih belum secara tepat menunjukkan tingkatan bisa ular, sehingga perlu pengamatan dan penelitian lebih lanjut.

• Ular berbisa rendah• - Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif• - Beraktifitas pada siang hari (diurnal)• - Membunuh mangsanya dengan membelit• - Bentuk kepalanya bulat telur (oval)• - Tidak memiliki taring bisa• - Gigitannya tidak mematikan• - Setelah menggigit langsung lari• Ular berbisa tinggi• - Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri• - Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)• - Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa• - Bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna• - Memiliki taring bisa, racun mematikan• - Kanibal• - Setelah menggigit, masih tinggal ditempat

Page 4: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya
Page 5: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

• Pengecualian• Berikut ini yang tidak sesuai dengan ketentuan• - berbisa tinggi, tetapi kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang,

malam :• 1. Ular King Kobra - Ophiophagus hannah• 2. Ular Kobra Naja naja sputratix• - berbisa tinggi, tetapi kepala oval, gerakan tenang• 3. Ular weling - Bungarus candidus• 4. Ular welang - Bungarus fasciatus• 5. Ular picung/pudak seruni• 6. Semua jenis ular laut• - tidak berbisa, keluar malam hari, gerakan lamban• 7. Semua jenis ular phyton dan ular boa• 8. Ular Pelangi - Xenopeltis unicolor

Page 6: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

• Penanganan Pertama Gigitan Ular• Gigitan ular pada manusiaOrang menganggap semua ular berbahaya, dan

bila bertemu akan berusaha membunuhnya. Sebenarnya tidak seperti itu. Terlebih jika tergigit ular, biasanya melakukan penanganan gigitan yang berlebihan. Akibatnya, cukup fatal serta merugikan manusia sendiri. Demikian pula, jika penanganan efek gigitan ular berbisa tinggi dilakukan dengan lambat dan salah, maka dapat menyebabkan dampak yang fatal bagi korban.

• Efek gigitan racun ular ke tubuh manusia selain ditentukan oleh kadar bisa/racun itu sendiri juga dipengaruhi dari daya tahan tubuh manusia yang digigit. Semakin baik “pertahanan” alami atau antibody yang dimiliki, dan semakin sehat metabolisme tubuh manusia, efek gigitan akan berkurang rasanya. Jika, dibandingkan dengan korban yang memiliki imunitas redah atau sedang dalam kondisi tidak fit karena capek atau sakit

• Prinsipnya, walau pun digigit ular, JANGAN TERGESA MEMBUNUH ular tersebut.

Page 7: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

• JIKA TERGIGIT ULAR !!!• Satu JANGAN PANIK !• Dua Amankan posisi penolong dan korban. Terutama dari bahaya lain seperti gigitan ular itu “lagi”,

lokasi yang curam, dll. Jika diri sendiri yang tergigit, ambil posisi yang aman, jauhi ular.• Tiga Imobilisasi pasien dan Lakukan pembalutan elastic di atas luka gigitan untuk menghentikan

dan memperlambat laju bisa menuju ke jantung.• Empat Tenangkan korban, jangan banyak melakukan aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan

mempercepat detak jantung• Lima Kenali ular yang menggigit (LANGKAH VITAL dan PENTING !)• Jika dapat mengenali ular, sesuaikan tindakan pertolongan sesuai dengan karakter efek bisa nya

terhadap manusia.• Ingat perbedaan berbisa rendah dan berbisa tinggi ! ....dan yang utama.....Jika luka gigitan terdapat

dua titik yang nyata, berarti berbisa tinggi. Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka banyak berarti tidak berbisa

• Jika tidak dapat mengenali jenis ular, anggap bahwa itu ular yang berbisa tinggi dan mematikan. Selanjutnya, usahakan untuk menghafalkan ciri – ciri ular itu dan jika perlu, bunuh ular tersebut untuk di bawa ke bagian medis .

• “snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Page 8: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

• Enam Lakukan tindakan pertolongan pertama• Penanganan gigitan ular tidak berbisa• King Cobra..Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal.• ⇒ Lepaskan pembalut elastis• ⇒ Cuci luka dengan air dan sabun atau pembersih luka (Revanol)• ⇒ Beri obat antiseptik.• ⇒ Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering• ⇒ Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............• Penanganan gigitan ular berbisa menengah• Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka, perubahan warna, dan jika kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam panas – dingin sekitar 2 - 7 hari.• ⇒ Lepaskan pembalut• ⇒ Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol)• ⇒ Beri antiseptik• ⇒ Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering• ⇒ Usahakan korban beristirahat sebentar• ⇒ Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi• ⇒ Beri vitamin tambahan• ⇒ Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............• Bila tergigit ular jenis raksasa, ular pyhton• Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek.• ⇒ Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah pendarahan, lebih baik dalam posisi berbaring• ⇒ Hentikan Pendarahan ! dengan melakukan prosedur penanganan pendarahan terbuka atau dapat pula dengan teknik torniquet.• ⇒ Istirahatkan dan tenangkan korban• ⇒ Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan pendarahan agar tidak terbuka lagi.• ⇒ Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi• ⇒ Beri vitamin tambahan• Ingat ! - ular ini tidak beracun tetapi akan tetap berbahaya jika korban kehilangan banyak darah.• - saat melepas gigitan dari korban, jangan paksakan dengan menarik kepala ular, tapi mulut harus dibuka ! Perhatikan juga belitan ular.• - tidak perlu membunuh ular jenis ini kecuali

Page 9: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

• Bila tergigit ular yang berbisa tinggi• Efeknya berbeda beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular.• Efek gigitan pada umumnya :• o Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna• o Rasa sakit di seluruh persendian tubuh• o Mulut terasa kering• o Pusing, mata berkunang - kunang• o Demam, menggigil• o Efek lanjutan akan muntah, lambung dan liver (hati) terasa sakit, pinggang terasa pegal, akibat dari usaha ginjal

membersihkan darah.• Penanganan jika tergigit dengan efek di atas:• Save Our Snake Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung⇒• ⇒ Ikat diatas luka sampai berkerut. Setiap 10 menit, kendorkan 1 menit• ⇒ Buat luka baru dengan kedalaman sekitar 1 cm dengan pisau, cutter, silet (yang disterilkan atau tidak,

tergantung situasi). Buat luka pada mulai dari bagian atas, melalui lubang luka akibat taring. INGAT ! irisan luka baru jangan horisontal tetapi vertikal.

• ⇒ Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut kearah luka baru. korban akan terasa sangat kesakitan, sehingga perlu dilakukan dengan hati – hati tetapi tetap berlanjut. Saat mengurut, ikatan dapat dikendorkan. Upaya pengeluaran dapat dibantu dengan alat khusus “snake bite”, alat suntik (tanpa jarum), batang muda pohon pisang, teknik menggunakan tali senar, dll....

• tidak dianjurkan melakukan proses pengeluaran darah dan racun dengan menyedot melalui mulut. Karena itu sangat beresiko pada si penolong karena racun dapat mengkontaminasi mulut, gigi, gusi bahkan tertelan hingga lambung dan usus.

Page 10: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

• ⇒ Proses itu dilakukan berulang –ulang hingga darah berwarna merah kehitaman dan berbuih keluar semua dan berganti dengan darah berwarna merah segar.

• ⇒ Evakuasi korban. Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran bisa ular lebih lanjut atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan suntikan antivenom yang tepat. Usahakan mendapatkan antivenom monovalen sesuai karakter bisa ular yang menggigit (haemotoxin atau neurotoxin)

• ⇒ Informasikan pada dokter bila korban elergi terhadap obat tertentu, identifikasi.• “snake everywhere, don’t worry just be prepared !”• ⇒ Perawatan merupakan hal yang penting. Usahakan untuk selalu berkonsultasi

agar luka cepat kering.• INGAT !• Tidak semua efek gigitan berbisa tinggi seperti di atas. Jika yang diserang hanya

syaraf, maka tidak terjadi pembangkakan, demam, pusing, muntah dll. Penanganan gigitan ular welang, ular weling, ular laut, ular pudak seruni membutuhkan teknik khusus karena spesifikasi racunnya berbeda.

Page 11: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

• Pengobatan Gigitan Ular Berbisa : Bisa ular• 9:11 AM Interna No comments• Di seluruh dunia dikenal lebih dari 2000 spesies ular, namun ular berbisa hanya dikenal 250 jenis. Setiap tahunnya di seluruh dunia, ribuan orang meninggal akibat gigitan ular berbisa. • Ciri-ciri dari ular yang berbisa adalah :• Bentuk kepala segi empat panjang• Gigi taring kecil• Bekas gigitan berupa luka halus berbentuk lengkungan • Ciri-ciri ular yang tidak berbisa adalah :• Bentuk kepala segitiga• Memiliki dua taring besar di rahang atas• Luka gigitan utama akibat gigi taring• Bisa ular (venom) terdiri dari 20 aau lebih komponen. 90%nya terdiri atas protein dan berbagai enzim. Sebagian bisa ular mengandung fosfolipase A yang menyebabkan neurotoksik

presinaptik (meracuni saraf), rabdomiolisis (kerusakan otot), dan kerusakan endotel vaskular.•

• Jenis bisa ular berdasarkan dampak yang ditimbulkannya yang banyak dijumpai di Indonesia adalah:• Hematotoksik (Racun terhadap darah). Jenis ularnya adalah ular hijau, ular tanah. Aktivitas bisa ular ini yakni menyebabkan perdarahan spontan dan kerusakan endotel.• Neurotoksik (Racun terhadap saraf). Jenis ularnya adalah ular welang, ular sendok, ular kobra, dan ular laut. Racun ini menyebabkan kelemahan otot dengan cara menempati reseptor

asetilkolin atau mencegah pelepasan asetilkolin (neurotransmiter yang diperlukan untuk kontraksi otot). Selain itu, beberpaa spesies Viperidae dapat memproduksi rabdomiolisin dan menimbulkan nekrosis (kematian jaringan) pada tempat gigitan.

• Selain itu bisa ular juga dapat bersifat trombogenik (membentuk trombus), hemolitik (menghancurkan sel darah), sitotoksik (meracuni sel), antifibrin, antikoagulan, kardiotoksik (meracuni jantung), dan merusak pembuluh darah.

• Gambaran Klinis seseorang yang terkena bisa ular:• Gejala lokal: edema (bengkak), nyeri tekan, ekimosis (dalam 30 menit-24jam)• Gejala sistemik : penurunan tekanan darah, kelemahan otot, berkeringat, mual, mengigil, muntah, nyeri kepala, dll• Gejala khusus : • Hematotoksik : Perdarahan di tempat gigitan, paru, jantung, ginjal, hematuria (darah pada urin), dll• Neurotoksik: hipertonik (kaku otot), fasikulasi, paresis, paralisis, dll• Kardiotoksik : hipotensi, henti jantung• Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan darah: Hb, leukosit, trombosit, kreatinin, elektrolit, APTT, D-dimer, uji faal• Pemeriksaan urin: Hematuria (darah pada urin), glikosuria (glukosa pada urin), proteinuria• EKG• Foto Polos dada• Penatalaksanaan:

Page 12: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya

• Sebelum dibawa ke rumah sakitIstirahatkan

• Jangan berjalan ataupun minum alkohol• Ikat daerah proksimal dan distal• Setelah tiba di rumah sakit• tatalaksana ABC• Cek darah• Berikan SABU (Serum Anti Bisa Ular) • Pedoman Terapi SABU didasarkan pada derajat gigitan ular• Derajat 0 : luka, tidak atau nyeri sedikit, dan edema < 3 cm/12 jam, tidak ada gejala sistemik• Derajat 1 : luka, tidak atau nyeri sedikit, dan edema 3-12 cm/12 jam, tidak ada gejala sistemik• Derajat 2 : luka, nyeri hebat, dan edema >12-25 cm/12 jam, ada gejala sistemik seperti mual, pusing, neurotoksik, syok• Derajat 3 : luka, nyeri hebat, dan edema >25 cm/12 jam, ada gejala petekie, syok, ekimosis• Derajat 4 : luka, nyeri hebat, dan bengkak pada lebih dari 1 eksremitas, disertai gejala gagal ginjal akut, koma, perdarahan.• Pada derajat 0 dan 1 tidak diberikan SABU dan evaluasi selama 12 jam. jika derajat 2 berikan 3-4 vial SABU, jika derajat 3 berikan 5-15 vial SABU, dan

derajat 4 berikan 6-8 vial SABU.•

Teknik pemberian SABU• 2 vial @ 5 ml IV dalam 500 ml NaCl 0,9% atau Dextrose 5% dengan kecepatan 40-80 tetes/menit. Maksimal 20 vial. Indikasi pemberian SABU adalah

bila timbul gejala sistemik dan edema (bengkak) yang hebat pada bagian luka.•

• Sumber:• Djunaedi D. Penatalaksanaan Gigitan Ular Berbisa dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-5. 2009

Page 13: Gigitan Ular Berbisa Dan Penanganannya